Disusun oleh :
FIKI CAHYA SETIAWAN
i
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING
KEMITRAAN PT BINTANG SEJAHTERA BERSAMA
DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU
Disusun oleh :
FIKI CAHYA SETIAWAN
Mengesahkan
Mengetahui:
ii
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan dan penyusunan laporan ini yang berjudul “Usaha Peternakan Ayam Pedaging
Peternakan Closed House SMKN 1 SIGI”, sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas dari Praktek Kerja Lapangan.
Penulis laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dri berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Yarpatiyani Tanning, selaku kepala sekolah SMK N 1 SIGI.
2. Ibu Marchilia Damayanti, S.Pt,M.Pd, selaku ketua program studi SMK N 1 SIGI.
3. (Atina Liestyawati,s,pt,m.), selaku guru pembimbing dalam kegiatan Praktek
Kerja Lapangan
4. Kakak ABK yang telah membantu dan memberikan ilmu selama kegiatan
praktek kerja lapangan.
5. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat diharapkan dengan perbaikan selanjutnya. Dengan demikian penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Sigi,Maret 2023
Penulis
iii
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR PUSTAKA vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................2
1.3 Manfaat ...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Pengertian Ayam Broiler.....................................................................3
2.2 Perkandangan.......................................................................................3
2.3 Performa Ayama Broiler......................................................................5
2.3.1 Pertambahan Bobot Badan.........................................................5
2.3.2 Konsumsi Pakan.........................................................................6
2.3.3 Konversi Pakan..........................................................................7
2.3.4 Mortalitas...................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN 9
3.1 Tempat dan Waktu...............................................................................9
3.2 Kegiatan Kerja.....................................................................................9
3.3 Manajemen Kandang...........................................................................9
3.3.1 Manajemen Pemeliharaan..........................................................9
3.3.2 Manajemen Kesehatan.............................................................15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................17
4.2 Saran...................................................................................................17
LAMPIRAN
iv
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Hudi dan N. Hudi. 2011. Studi Perkandangan Ayam Broiler di Dusun Wangket
Desa Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 2 (1): 24-29.
Tamalludin, F. 2012. Ayam Broiler, 22 Hari Panen Lebih Untung. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Pahlepi, R., Hafid, H., dan Indi, A. 2015. Bobot Akhir Persentase Karkas dari Lemak
Abdominal Ayam Broiler dengan Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper betle) dalam
Air Minum. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 1(4):1-7
Badriyah, N. dan M. Ubaidillah. 2013. Pengaruh frekuensi penyemprotan desienfektan
pada kandang terhadap jumlah kematian ayam broiler. Jurnal Ternak. 4(2): 22-26
Sanmorino, Ahmad and Isabella, Isabella (2017) Desain Database danAntarmuka Sistem
Informasi Manajemen Peternakan Broiler pada Grup Ternak di Kota Prabumulih.
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2017. ISSN 978-602-
74634-1-6)
Metasari dkk., 2014. Derajat keasaman (pH) litter dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti penumpukan ekskreta pada litter, jumlah ammonia pada litter serta kadar air
pada litter
Tantalo (2010) memperlihatkan ayam broiler strain CP 707 yang diberi air minum yang
mengandung seduhan kunyit memiliki pertambahan berat badan, berat badan akhir,
dan konsumsi ransum nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada strain Lohmann, akan
tetapi konversi ransum tidak berbeda nyata.
Sanmorino, Ahmad and Isabella, Isabella (2017) Desain Database dan Sistem Informasi
Manajemen Peternakan Broiler pada Grup Ternak di Kota Prabumulih. Seminar
Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2017. ISSN 978-602-74634-1-6
Nadzir., A. Tusi, A. Haryanto. 2015. Evaluasi desain kandang ayam broiler di desa
Rejobinangun, Kecamatan Raman Utara, Kabu-paten Lampung Timur. Jurnal Teknik
Pertanian Lampung 4(4): 255-266.
v
UlupiN., & IhwantoroT. T. (2017). Gambaran Darah Ayam Kampung dan Ayam Petelur
Komersial pada Kandang Terbuka di Daerah Tropis. Jurnal Ilmu Produksi Dan
Teknologi Hasil Peternakan, 2(1), 219-223. Retrieved from
https://journal.ipb.ac.id/index.php/ipthp/article/view/15569
Le Bouquin, S., Huneau-Salaün, A., Huonnic, D., Balaine, L., Martin, S., & Michel, V.
2013. Aerial Dust Concentration In Cage-Housed, Floor- Housed, And Aviary
Facilities For Laying Hens. Poultry Science, 92(11), 2827-2833.
https://doi.org/10.3382/ps.2013-03032
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha ternak yang sangat
berproduksi lebih tinggi dibanding dengan jenis ayam buras. Pertumbuhan berat
badannya sangat cepat dengan perolehan timbangan berat badan yang tinggi
dalam waktu yang relatif pendek. Di samping itu, keuntungan yang dirasakan
peternak adalah laju perputaran modalnya sangat cepat. Biaya yang telah
dikeluarkan selama pemeliharaan akan cepat kembali. Hal ini dapat menjadi daya
tarik bagi peternak dan pengusaha untuk terjun dalam usaha peternakan ayam
broiler
ayam ada tiga hal yaitu breeding ( bibit ), feeding ( pakan ) dan management ( tata
kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitas selama
mengeluarkan kelebihan panas, uap air, dan gas-gas berbahaya (CO2 dan NH3)
1
yang ada di dalam kandang tetapi disisi lain dapat menyediakan kebutuhan O2
1.2 Tujuan
pemberian pakan serta minum pada ayam broiler yang dipelihara di kandang
closed house.
1.3 Manfaat
house.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Broiler merupakan jenis ayam yang ras pedaging unggul yang merupakan
Dengan adanya persilangan tersebut, bisa dikatakan bahwa broiler merupakan jenis
ayam dengan mutu genetik yang tinggi dalam menghasilkan daging. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Mulyantini (2014), bahwa ayam ras pedaging atau yang disebut
juga ayam broiler adalah ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik
sehingga sudah dapat dipasarkan/dipanen saat ayam berumur 4-5 minggu. Proporsi
daging yang dihasilkan jauh lebih tinggi dan relatif empuk karena broiler
broiler bisa mencapai bobo tantara 1,3 – 1,6kg dalam waktu 35 hari. Pencapaian
3
perkembangan yang maksimal pada broiler tentunya apabila didukung dengan
2.2 Perkandangan
Kandang memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi
primer kandang ialah tempat tinggal sekaligus tempat berlindung ternak dari pengaruh
cuaca, iklim, dan gangguan dari predator. Sedangkan fungsi sekunder kandang ialah tempat
dindingnya dibedakan menjadi kandang terbuka dan kandang tertutup. Kedua sistem
Kandang dengan sistem terbuka atau open house merupakan kandang tanpa
penutup dibagian sisinya sehungga udara dapat bebas keluar masuk kandang dan tidak
dapat diatur intensitasnya. Sistem kandang terbuka relatif lebih murah biaya
terbuka. Dengan sisi yang terbuka ini, memiliki kelemahan jika pada kondisi kemarau atau
pada iklim suhu yang tinggi ayam akan mengalami anemia atau heat stress karena susahnya
4
Kandang jenis open house sangat rentan terpapar oleh debu dan partikelpartikel
lain seperti gas, bakteri, dan jamur sehingga tingkat kerawanan penyebaran penyakit pada
jenis kandang open house lebih tinggi dibanding kandang jenis closed house. Unggas yang
yang mampu mengatur atau memanipulasi iklim mikro seperti suhu, kelembaban dan
kecepatan angin didalam kandang tidak terpengaruhi iklim diluar kandang. Kelebihan
kelebihan inilah yang membuat kandang closed house lebih unggul. Dengan keadaan ini
peternak mampu mengatur kandang menjadi tempat yang nyaman dan ideal bagi ternak
dan mendapatkan hasil akhir bobot yang maksimal (Prihandanu et al., 2015).
Kandang closed house merupakan model kandang yang memiliki nilai penyusutan
yang rendah. Hal ini dikarenakan kontruksi bangunannya terbuat dari baja ringan sehingga
akan lebih tahan lama dibandingkan dengan kandang yang berkontruksi kayu. Denggan nilai
penyusutan yang rendah dan umur kandang yang relatif lama, maka hasih yang diperoleh
Dampak penerapan kandang closed house dalam peternakan ayam broiler memiliki
5
meningkatkan konsumsi pakan, dan menurunkan tingkat kematian ternak yang diakibatkan
Konsumsi ransum merupakan jumlah ransum yang dimakan dalam jangka waktu
tertentu, pakan yang dikonsumsi ternak digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
dan zat nutrisi yang lain, pertumbuhan yang cepat dipengaruhi oleh konsumsi ransum
yang banyak, broiler termasuk ayam yang senang makan. Bila ransum yang diberikan
secara tidak terbatas atau Ad Libitum ayam akan makan sepuasnya hingga kenyang.
Oleh karena itu, setiap bibit ayam telah ditentukan taraf konsumsinya pada batas
tertentu sehingga kemampuan ayam prima akan muncul, konsumsi inilah yang sesuai
menyatakan bahwa besar dan bangsa ayam, temperatur lingkungan, tahan produksi
yaitu semakin tinggi energi pakan akan menurunkan konsumsi. Pakan yang tinggi
kandungan energinya harus diimbangi dengan protein, vitamin dan mineral yang
cukup agar ayam tidak mengalami defisiensi protein, vitamin dan mineral (Wahju,
6
bobot badan yang artinya semakin laju pertumbuhan bobot badan ayam akan semakin
Pertambahan berat badan merupakan tolak ukur yang lebih mudah untuk
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah bibit, lingkungan dan ransum yang
bahwa tingkat pertumbuhan ayam akan berbeda setiap minggunya, tergantung strain
ayam, jenis kelamin, dan faktor lingkungan yang mendukung seperti pakan dan
pertambahan bobot badan, pertambahan bobot badan memiliki arti kenaikan bobot
badan yang dicapai oleh seekor ternak selama prode tertentu, pertumbuhan
merupakan proses yang sangat kompleks meliputi pertambahan bobot badan dan
pembentukan semua bagian tubuh secara merata laju pertumbuhan yang cepat
dengan penambahan berat tubuh yang dicapai pada minggu itu, bila rasio kecil berarti
pertambahan berat tubuh ayam memuaskan atau ayam makan dengan efisien hal ini
dipengaruhi oleh berat tubuh dan bangsa ayam tahap produksi, kadar energy dalam
ransum dan temperature lingkungan (Rasyaf, 2004). Menurut Lacy dan Veast (2000),
konversi pakan berguna untuk mengukur pertambahan bobot badan (PBB) dalam
periode waktu tertentu.Rasio konversi pakan yang rendah berarti untuk menghasilkan
satu kilogram daging ayam dibutuhkan pakan dalam jumlah yang semakin sedikit
(Wahju, 2004), hal itu sejalan menurut (Saleh dan Jeffrienda, 2005).
Lacy dan Veast (2000) menyatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi
bentuk fisik pakan, komposisi pakan dan zat zat nutrisi yang terdapat dalam pakan.
lebih cepat dari betina. Angka konversi pakan ayam broiler umur lima minggu yang
2.3.4 Mortalitas
Mortalitas adalah kematian pada ayam broiler yang sering terjadi dan sulit
jumlah mortalitas (Vecerek et al., 2006). Kematian pada ayam setelah proses
8
transportasi dapat disebabkan oleh stres selama transportasi maupun kualitas
kondisi fisiologis ayam yang menimbulkan stres yang muncul akibat cekaman selama
Kettlewell, 1998). Ayam dapat mengalami stres selama proses transportasi yang
dapat mengakibatkan kerugian besar karena dapat menurunkan bobot badan bahkan
kematian. Stres yang dialami oleh ayam meningkat secara signifikan ketika jarak
homeostatis terhadap cekaman panas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
genetik, bobot badan, jenis ayam dan iklim (North dan Bell, 1990). Vecerek et al.
sedangkan pada jarak 300 km diperoleh angka 0,86%. Resiko kematian akan
meningkat seiring dengan bertambahnya jarak dan waktu transportasi (Nijdam et al.,
2004).
BAB III
9
PEMBAHASAN
ekor. Lantai kandang yang digunakan yaitu slat. Sistem biosecurity berupa dipping
menggunakan air dan virkon dengan perbandingan 5 liter air : 2 sdk virkon. Lokasi
Kemudian ada beberapa sebagian manajemen yang dilakukan dalam kegiatan sehari-
pakan
bagian dalam Augermatic feeder yang berada 4 jejer dari belakang. Pakan yang
diberikan dengan komposisi nutrient yang tetap dengan jumlah pemberian sesuai
10
standart umur dan 10 % dari berat badan. Jenis pakan yang di berikan harus sesuai
Minum
tendon yang mengalir melalui paralon dengan wadah nipple sebagai tempat minum
kebutuhan air minum 2x dari kebutuhan pakan. Minuman yang diberikan diberi
vitamin yang dicampurkan ke dalam air minum dengan merk vitamin amylate dengan
takaran perbandingan vitamin dan air 1:2 pada pagi hari, serta penambahan kaporit
untuk mengurangi kadar zat besi untuk meminimalisasi terserangnya penyakit oleh
bakteri E.coli. Kebutuhan akan vitamin dan mineral yang tidak tercukupi dari pakan
ditunjang oleh penambahan zat aditif berupa obat dan vitamin yang diberikan dalam
bentuk larutan air minum disalurkan melalui nipple. Nipple merupakan wadah minum
cairan minum dimana dalam kandang semua ayam menggunakan nipple secara
11
Slat
Slat adalah salah satu bahan alas kandang yang digunakan dalam
kerusakan fisik mampu, ayam menjadi lebih sehat dan memiliki kualitas karkas lebih
baik namun ditingkat peternakan masi sedikit yang menggunakan model alas kandang
ini. Slat
tubuh ayam terutama pada kaki. Syahrir menerangkan luka pada kaki merupakan
salah satu jalan masuknya mikrooganisme potogen ke dalam tubuh ayam .selain itu
slat plastik mudah untuk di bersihkan dan tahan lama . slat memiliki ukuran, 100 cm
x 50 cm dengan ukuran tiap lubang yaitu 2cm x 2cm dan bermaterial plastic.
1) Ukuran:100 x 50 x 30 cm
3) Ukuran lubang :2 x 2
6) Berat 2,1 kg
7) Material : plastic pp
8) Warna : putih
9) Ketahanan : 10 tahun
12
Suhu
melalui temptron. Berikut adalah tabel dan contoh kebutuhan suhu yang ada di
kandang
CH SMK N 1 SIGI :
1 32 50
2 32 50
3 32 50
4 32 50
5 32 50
6 31 50
7 31 150
8 30 150
9 30 150
10 29 150
11 29 250
12 29 250
13 28 250
14 28 250
15 28 250
13
16 27 300
17 27 300
18 27 350
19 26 350
20 26 350
21 26 350
22 26 350
23 25 400
24 25 400
25 25 400
26 25 400
27 24 >450
28 24 >450
29 24 >450
30 24 >450
31 23 >500
32 23 >500
33 23 >500
34 23 >500
35 23 >500
• Waktu : 19.12
• Tanggal : 24/12/2022
• Umur : 1 hari
• Deplesi : 30 ekor
Kipas 12345
14
- Suhu Kebutuhan 32 °C
- Heat ..........31.9°C
• Waktu : 21.42
• Tanggal : 27/12/2022
• Umur : 7 hari
• Deplesi : 31 ekor
• Cuaca : cerah
Kipas 12345
- Heat ..........30.9°C
• Waktu : 17:07
• Tanggal : 16/01/2023
• Umur : 27 hari
• Deplesi : 5 ekor
Kipas 12345
• Tanggal : 17/01/2023
• Umur : 28 hari
• Deplesi : 5 ekor
• Cuaca : Cerah
Kipas 12345
Manajemen kesehatan meliputi kebersihan pada saat pemeliharaan, waktu panen, dan
pasca panen. Saat masa pemeliharaan hingga waktu panen tiba sebaiknya harus
dan penyebaran penyakit dari luar ke kandang dengan melakukan kegiatan desinfeksi
penyemprotan semua alat dan gudang dengan cairan desinfektan ,Kemudian Petugas
17
kandang juga harus disemprot dan mencuci kaki di dipper dengan air yang sudah di
Waktu panen sebaiknya diawali dari posisi kandang bagian belakang atau
sekat belakang sebagai upaya penerapan biosecurity, mengingat arus angin dari depan
Pasca panen adalah waktu istirahat kandang dimana proses sanitasi dan
fumigasi dilakukan. Hal ini menjadi penting demi memutus rantai sumber penyakit
yang dapat menjangkit pada periode selanjutnya. Idealnya waktu istirahat kandang
adalah 14 hari dimana waktu tersebut didasarkan oleh masa bertahan hidup
harus diakukan antara lain mencuci kandang dengan deterjen, mencuci baby
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
19
Dalam kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) ini, penulis memberi beberapa
2. Ilmu yang telah di peroleh peserta Pendidikan sistem ganda (PKL) diharapkan
3.2 LAMPIRAN
20
kandang
17.00 Wita Memasang slat
Pulang
21
feeder
18.00 Wita Mebersihkan Sampah
Membakar Sampah
Pulang
Rabu, 21 Desember 2022 Mengganti air dipping
Persiapan check in di kandang A Membersihkan Area kandang
Membantu kedatangan DOC di
kendang A
09.12 DOC datang
Menimbang BOX DOC
Menghitung jumlah DOC
12.00 Wita Menghitung BOX kosong
14.00 Wita Mengajari DOC minum
Isoma
Masuk kembali
Lanjut mencuci slat
18.00 Wita
Membersihkan area kandang
Pulang
Kamis, 22 desember 2022 Menyapu daerah kandang
Mengumpulkan Sampah di
dalam kandang
Mengganti air dipping
12.00 Wita Memasang Slat
14.00 Wita Isoma
Masuk kembali
Menyapu sisa sisa kotoran ayam
Mebersihkan sampah
Membuang sampah
16.00 Wita Membersihkan genangan air
18.00 Wita Pulang
22
16..000 bersihkan
Menyapu di area kandang
Mengganti air dipping, dengan
18.00 Wita menambahkan air dan obat
virkon ke dalam dipping
(kegunaannya untuk
mencelupkan kaki sebelum
memasuki kandang)
Membakar sampah
Memasang alas
Fumigasi
Memasang BCF
Mesusun BCF dengan rapi
Pulang
Sabtu, 24 Desember 2022 06.00 Menabur Pakan
Persiapan cek in di kandang B Menuggu DOC datang
08.19 DOC datang
Menimbang BOX DOC
Menghitung DOC
Menghitung Box kosong
Mengajari DOC minum
Kumpul ayam mati
12.00 Wita Isoma
14.00 Wita Masuk Kembali
Cek ayam
Kumpul ayam mati
16.00 Wita Tambah pakan
Putar baby chick
Kumpul karung
18.00 Wita Pulang
23
18.00 Wita Pulang
24
12.00 Wita Membuka alas ke tiga
14.00 Wita Isoma
Masuk Kembali
Memasukan alas kedalam
karung
16.00 Wita Cek ayam
Kumpul ayam mati
Tambah pakan
18.00 Wita Putar Baby chick
Kumpul karung
Pulang
25
16.00 Wita Putar baby chick
18.00 Wita Kumpul karung
Pulang
26
Pelepasan pkl BSB DAN AKA Kumpul karung
Greeding
Isoma
12.00 Wita Masuk kembali
14.00 Wita
Cek ayam
16.00 Wita Lanjut greeding
18.00 Wita Tambah pakan
Putar baby chick
Kumpul karung
Pulang
Kamis, 05 Januari 2023 Menyapu di area kandang
Ganti air dipping
Cek ayam
Kumpul ayam mati
Bakar sampah
12.00 Wita Kumpul karung
14.00 Wita Isoma
Masuk Kembali
Cek ayam
16.00 Wita Greeding
Tambah pakan
Putar baby chick
18.00 Wita
Kumpul karung
Pulang
28
Lanjut greeding
16.00 Wita Tambah pakan
Putar bcf
18.00 Wita Kumpul karung
Pulang
Kamis,12 Januari 2023 Menyapu di area kendang
Ganti air dipping
Cek ayam
Kumpul ayam mati
12.00 Wita Greeding
14.00 Wita Isoma
Masuk Kembali
Cek ayam
16.00 Wita Kumpula ayam mati
Tambah pakan
Putar bcf
18.00 Wita
Kumpul karung
Pulang
29
Putar bcf
18.00 Wita Kumpul karung
Pulang
30
Masuk Kembali
Kumpul karung
16.00 Wita Lanjut greeding
16.46 Wita Tambah pakan
Penjarangan di kandang B 300 ekor
Kumpul karung
18.00 Wita
Pulang
31
Lanjut greeding
Tambah pakan
Kumpul karung
32
panen di kndang B 450 ekor
16.40 Wita Panen
33
12.00 Wita Isoma
14.00 Wita Masuk kembali
Membersihkan sampah di meja
tandon
34
kandang B
Mencuci feeder
Mencuci nipple
Isoma
Masuk kembali
Lanjut mencuci feeder dan
nipple
35
nippel
Pasang slat
36
Pasang BCF di kandang B
DOKUMENTASI
37
Kondisi Lingkungan Sekitar Kandang
38
Proses pemberian pakan
39
Proses panen
40
Keadaan suhu dan kelembapan pada malam hari
41
42