MAKALAH
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Hendi Setiyatwan, M.Si, IPM.
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Prafangasti Sarah Ginantika (200110170313)
Lila Fajariyana (200110170314)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANGANDARAN
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Bab Halaman
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2
1.3 Kegunaan .................................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Meat Bone Meal ..................................................................... 3
2.2 Kandungan nutrien Meat Bone Meal ........................................................ 4
2.3 Metode Pembuatan Meat Bone Meal ....................................................... 5
2.4 Cara Pengolahan Meat Bone Meal ........................................................... 6
2.5 Standar Nasional Indonesia Meat Bone Meal .......................................... 7
2.6 Metode Pengujian Meat Bone Meal ......................................................... 7
BAB III ................................................................................................................... 9
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
3.2 Saran ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Kegunaan
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian meat bone meal
Mahasiswa dapat mengetahui kandungan nutrien meat bone meal
Mahasiswa dapat mengetahui metode pengolahan meat bone meal
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses pembuatan dari meat
and bone meal
Mahasiswa dapat mengetahui SNI meat bone meal
Mahasiswa dapat mengetahui pengujian meat bone meal
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Kandungan nutrien Meat Bone Meal
Meat bone meal kandungan nutrien, kandungan nutrien yang paling besar
adalah kandungan protein kasar nya yang berkisar antara 45% - 55%, selain
protein meat bone meal juga mengandung nutrien lainnya. Kandungan nutrien
yang terdapat dalam meat bone meal sangat banyak dan bervariasi di beberapa
daerah provinsi di Indonesia seperti yang tercantum dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kandungan Nutrien Tepung Tulang dan Daging di beberapa Provinsi
Meat bone meal pada dasarnya mengandung nutrien dan asam amino yang
lengkap seperti yang tercantum dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kandungan Nutrien pada Meat Bone Meal
4
(Feedipedia, 2012)
Meat bone meal dapat dikatakan meat bone meal jika kandungan fosfor
didalamnya tidak lebih dari 4,4% dan kalsium 2,2%, jika dalam fosfor dan
kalsium dalam meat bone meal sudah melewati dari kadar tersebut maka akan
berubah menjadi tepung tulang.
5
untuk dikeluarkan lemak bebasnya, dan produk ini disebut meat cracklings.
Kemudian meat cracklings dipress atau dilarutkan dalam pelarut organik
untuk menghilangkan sisa lemak yang masih ada. Bila selanjutnya ke dalam
proses ini ditambahkan tulang sebelum digiling, maka akan dihasilkan tepung
daging dan tulang (meat and bone meal), tetapi jika tidak ditambahkan akan
didapat tepung daging (meat meal). Konten kalsium tidak boleh lebih dari 2,2 kali
konten fosfor. Sebuah konten kalsium lebih tinggi daripada ini menunjukkan
kalsium tambahan dari sumber selain dari tulang. (Laboratorium Nutrisi Ternak
Universitas Padjadjaran, 2009)
1. Sisihkan bahan meat bone meal terpisah dari selain dagng dan juga tulang
nya.
2. Bahan tersebut dapat diawetkan dalam freezer jika tidak akan langsung
diolah.
3. Setelah itu bahan dikeluarkan dan direbus dalam air pada suhu 90oC
selama 20 menit. Perebusan ini dilakukan untuk pemisahan daging dengan
lemaknya serta menghaluskan tekstur dari daging dan melunakkan tulang.
4. Tiriskan daging dan tulang yang telah direbus tadi lalu bahan dikeringkan
dalam oven pada suhu 50oC
5. Periksa proses pengeringan setiap 4 jam sekali sampai bahan telah
sepenuhnya kering
6. Lalu bahan dibuat tepung menggunakan mesin.
(Laboratorium Nutrisi Ternak Universitas Padjadjaran, 2009)
6
2.5 Standar Nasional Indonesia Meat Bone Meal
SNI merupakan standar yang harus diikuti jika ingin membuat meat bone
meal di Indonesia. Standar Nasional Indonesia (SNI) menentukan beberapa
persyaratan mutu dari meat bone meal pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Persyaratan Mutu Meat Bone Meal menurut SNI
7
pada perbandingan karakteristik fisik dan partikel pakan (Bates et al., 2005). Feed
Microscopy dapat mendeteksi adanya pencampuran atau pemalsuan bahan pakan
dengan bahan lain serta dapat memeriksa struktur jaringan bahan pakan.
Tujuan dari penguujian Bahan Pakan secara mikroskopik (Feed
Microscopy) diantaranya adalah (1) untuk mendeteksi pencampuran dan
pemalsuan, (2) untuk mengidentifikasi racun dan stimulannya, (3) untuk
menegtahui karakteristik bahan pakan dan (4) untuk memeriksa komponen pakan.
Cara mendeteksi kandungan Meat Bone Meal yang di dapatkan secara import bisa
dilakukan dengan menggunakan mesin NIR. Mesin NIR menggunakan inframerah
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa meat bone meal merupakan
bahan pakan sumber protein yang berasal dari sisa pangan berupa tulang yang
masih terdapat sedikit daging. Protein yang terdapat rata-rata 54,9%. Terdapat 2
metode untuk pembuatan MBM yaitu metode basah dan metode kering. Dalam
pembuatan MBM terdapat beberapa persyaratan mutu menurut Standar Nasional
Indonesia.
3.2 Saran
Potensi meat bone meal dengan kandungan protein yang tinggi diharapkan
dapat dikembangkan di Indonesia oleh peternak sebagai sumber bahan pakan yang
kaya protein karena di Indonesia alat teknologi sudah cukup memadai akan tetapi
masih kurangnya ketersediaan bahan pakan tepung tulang dan daging tersebut,
selain itu lebih baik kurangi import agar memajukan teknologi yang ada di
Indonesia dan biaya produksi akan lebih murah.
9
DAFTAR PUSTAKA
10