Anda di halaman 1dari 19

PERKANDANGAN DAN PERLENGKAPAN TERNAK KELINCI

MAKALAH

KELOMPOK 6
PRAFANGASTI SARAH GINANTIKA NPM. 200110170313
LILA FAJARIYANA NPM. 200110170314
FATHIIN ABDUSSHOBUR NPM. 200110170328

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANGANDARAN
2019
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Perkandangan dan Perlengkapan Ternak Kelinci”.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah tentang “Perkandangan
dan Perlengkapan Ternak Kelinci”. Selain itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
dapat terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Pangandaran, 26 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
2.1 Kondisi Kandang Kelinci ............................................................................................. 3
2.2 Kontruksi Kandang Kelinci .......................................................................................... 4
2.3 Bentuk Kandang Kelinci .............................................................................................. 5
2.4 Sistem Perkandangan Kelinci ....................................................................................... 6
2.5 Perkandangan untuk kelinci pembibitan....................................................................... 8
2.6 Perkandangan untuk anakan ........................................................................................ 9
2.7 Perkandangan untuk pedaging ..................................................................................... 9
2.8 Peralatan dan Perlengkapan ........................................................................................ 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 14

iii
1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ternak kelinci bersifat prolifik dan jarak beranak yang pendek sehingga
mampu menghasilkan jumlah anak yang cukup tinggi pada satuan waktu yang singkat
(per tahun) sehingga dikenal sebagai penyedia daging yang handal. Berbagai
keuntungan ekonomi ternak kelinci pada usaha skala kecil dan menengah antara lain:
modal kerja yang relatif kecil, pakan tidak tergantung pada bahan baku impor dan
mampu mengkonsumsi hijauan dan produk limbah secara efisien dan tidak bersaing
dengan pangan, mudah beradaptasi terhadap lingkungan dan mudah dibudidayakan,
tidak membutuhkan lahan luas, dapat memanfaatkan limbah pertanian dan limbah
industri pangan, menghasilkan daging secara efisien, menghasilkan beragam produk
seperti daging, kulit, kulit-bulu, pupuk organik, kelinci hias, kualitas daging dan
protein tinggi serta rendah kolesterol. Semua manfaat tersebut dapat menjadi
tambahan pendapatan peternak. Usaha peternakan kelinci selain sebagai pemenuhan
gizi (subsisten) perlu adanya dukungan untuk mengarah pada usaha komersial
berorientasi pasar.
Pada dasarnya, dalam memelihara ternak baik itu ternak ruminansia maupun
non-ruminansia, ternak harus mempunyai tempat berlindung dan tinggal yaitu ternak
ditempatkan pada suatu kandang. Kandang merupakan bangunan di mana ternak
dipelihara. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak
berkeliaran dan memudahkan pemantauan, pemeliharaan dan perawatan ternak.
Dalam peternakan kelinci, kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung perhatian
dan tatalaksana pemeliharaan dari peternaknya. Jenis, jumlah, dan mutu pakan yang
diberikan sangat menentukan pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan produksi.
Namun, hal tersebut juga harus diatur dalam tatalaksana pemeliharaan kandang
kelinci yang baik dan nyaman bagi ternak kelinci itu sendiri sehingga mengarah pada
animal welfare. Selain itu bentuk kandang serta bahan dari bangunan kandang juga
harus diperhatikan karena dapat menentukan tingkat kenyamanan bagi ternak itu
sendiri terutama ternak kelinci. Jika ternak merasa nyaman maka produktivitasnya
pun akan meningkat.
2

1.2. Identifikasi Masalah


1. Bagaimana kondisi lingkungan hidup yang baik dan nyaman untuk ternak
kelinci?
2. Bagaimana kontruksi kandang kelinci ?
3. Bagaimana bentuk kandang kelinci?
4. Bagaimana sistem perkandangan kelinci?
5. Bagaimana perkandangan untuk kelinci pembibit?
6. Bagaimana perkandangan untuk kelinci anakan?
7. Bagaimana perkandangan untuk kelinci pegaing?
8. Apa saja peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk usaha ternak
kelinci?
1.3. Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui kondisi lingkungan hidup yang baik dan nyaman untuk ternak
kelinci
2. Mengetahui konstruksi kandang kelinci
3. Mengetahui bentuk kandang kelinci
4. Mengetahui sistem perkandangan kelinci
5. Mengetahui perkandangan untuk kelinci pembbit
6. Mengetahui perkandangan untuk kelinci anakan
7. Mengetahui perkandangan untuk kelinci pedaging
8. Mengetahui peralatan dan perlengkapan usaha ternak kelinci
3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Kandang Kelinci


Untuk mendapatkan kandang kelinci tidak terlalu sulit. Sebab, kelinci mudah sekali
beradaptasi terhadap berbagai bentuk kandang yang disediakan, dengan syarat kondisinya
memenuhi persyaratan kesehatan dan kebutuhan dari kelinci tersebut. Kandang bisa
berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah
sinar matahari yang masuk harus cukup. Selain itu, lokasi untuk kandang juga sebaiknya
memiliki suhu yang sejuk (15-20o C). Bila suhu terlampau rendah, sehingga angka
kelembaban mencapai kurang dari 60, maka kelinci mudah mendapatkan gangguan
kelenjar keringat atau coryza dan apabila terlampau tinggi, organ pembela terhadap suhu
menjadi terganggu. Maka kelembaban rata-rata yang dikehendaki berkisar 60-90%.
Demikian juga terhadap angin langsung, kelinci sangat peka terhadap angin langsung.
Oleh karena itu, kandang harus pula terhindar terhadap angin langsung dan terlindung
terhadap hujan. Tentu saja guna menciptakan kondisi optimal seperti dikehendaki diatas
perlu adanya konstruksi yang benar.
Sinar matahari pagi sangat diperlukan karena mampu menerangi kandang sekaligus
mengeringkan dan membunuh kuman – kuman penyakit. Terkait dengan hal tersebut,
sebagiknya kandang dibuat menghadap ke timur, utara, atau selatan. Kelinci lebih tahan
terhadap suhu yang dingin dibandingkan dengan suhu yang panas. Pembuatan kandang
perlu memperhatikan kecukupan suplai matahari pagi, tetapi lingkungan kandang tetap
sejuk. Oleh karenanya, disekeliling lapangan batas kandang suhu dan kelembaban
lingkungan yang mendukung produktivitas kelinci akan meningkat.
Ventilasi yang sempurna berfungsi untuk mengatur keluar masuknya udara. Udara
yang telah kotor karena bau dan lembab dapat keluar digantikan dengan udara bersih dari
luar. Dengan demikian, udara di dalam kandang selalu bersih, segar, dan nyaman bagi
kelinci. Dengan begitu, kelinci akan selalu dalam kondisi sehat.
Kandang dan lingkungan sekitar kandang sebaiknya selalu dalam kondisi kering, tidak
ada tempat yang tergenang air. Jika kandang kelinci beralas tanah, halaman di sekitar
kandang perlu dibuat saluran air. Kandang yang tergenang air akan menyulitkan
perawatan, rawan penyakit, dan menjadi lembab. Kelinci kurang tahan terhadap udara
lembab dan tempat yang basah. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci
4

mudah pilek dan terserang penyakit kulit.

2.2 Kontruksi Kandang Kelinci

Kandang kelinci hendaknya dibangun dengan konstruksi yang bisa menjamin terhadap
segi: kondisi yang baik, kepraktisan, higienis dan lain-lain. Sehubungan dengan hal itu,
maka perlu diperhatikan tentang:
a. Ventilasi
Ventilasi harus cukup, sebab adanya peredaran udara segar dari luar masuk kedalam
kandang akan bisa menghilangkan udara busuk akibat menguapnya air kencing dan
kotoran.
b. Dinding
Untuk menghindarkan angin langsung dan air hujan masuk, maka sekeliling kandng
harus ada dinding, terkecuali bagian depan bisa diberi kawat kasa ataupun hilah-bilah
bambu sehingga merupakan bagian semi terbuka, dan pada malam hati atau bila ada
angin kencang bisa ditutup dengan goni. Dinding tersebut bisa dibuat dari bambu atau
papan yang harganya murah.
c. Cahaya
Supaya di dalam kandang terang dan higiene lebih terjamin, sinar matahari pagi
hendaknya bisa masuk. Sebab yang kita ketahui bahwa, sinar matahari penting untuk
sanitasi.
d. Lantai
Ada berbagai macam lantai, misalnya lantai dari bilah-bilah bambu, kawat kasa, batu
merah dan lain-lain. Lantai dari bilah bambu atau kawat kasa lebih menghemat tenaga
karena kotoran, air kencing akan jatuh atau lepas ke bawah dengan sendirinya.
Sedangkan lantai dari batu merah juga bisa menghisap air kencing. Tetapi setiap kali
harus dibersihkan, karena kotoran tidak bisa terlepas sendiri, walaupun dibuat agak
miring. Kebutuhan bahan untuk membuat lantai sangat tergantung pada jenis
bangunan kandang dan keperluan peternak. Misalnya bangunan kandang bertingkat
lebih baik menggunakan bilah bambu atau kawat kasa yang di bawahnya diberi alas
dari seng.
e. Ukuran
Ukuran kandang sangat tergantung pada besar kecilnya kelinci dari jumlah yang
5

dipelihara.
Misalnya kandang individu buat kandang kelinci dewasa adalah sebagai berikut:
- Bagi induk kecil dengan ukuran panjang; lebar; tinggi = 90 cm; 60 cm; 60 cm
- Bagi induk sedang dengan ukuran panjang; lebar; tinggi = 120 cm; 60 cm; 60 cm
- Bagi induk besar dengan ukuran panjang; lebar; tinggi = 180 cm; 60 cm; 60 cm

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontruksi kandang adalah :


– Kandang berbahan kayu, bamboo, kawat atau besi harus kuat dan tidak mudah
rusak oleh gigitan kelinci.
– Kandang harus memperhatikan ventilasi yang baik agar tidak pengap
– Pintu kandang harus mudah dibuka dan dikunci agar kelinci tidak meloncat
keluar.
– Kandang dilengkapi sela-sela pada bagian alas yang memudahkan kotoran dan
urine keluar serta sisa-sisa makanan. Namun jarak sela-sela jangan terlalu jauh
agar kelinci tidak teperosok.
– Kandang harus mudah dibersihkan.
– Penempatan tempat pakan dan minum harus kokoh agar tidak mudah terbalik.

2.3 Bentuk Kandang Kelinci


Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk (Untuk
induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya), kandang jantan (khusus untuk
pejantan dengan ukuran lebih besar) dan kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari
perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang
berukuran 200×70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan.
Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50×30x45 cm. Perlengkapan kandang yang
diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan
(Sarwono 2001).
Menurut Sarwono (2001), bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1. Kandang Sistem Postal; merupakan kandang tanpa halaman pengumbaran,
ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2. Kandang Sistem Ranch; merupakan kandang yang dilengkapi dengan halaman
pengumbaran
6

3. Kandang Battery; merupakan kandang yang berbentuk sangkar berderet dimana


satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier
Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).

Daya tampung disesuaikan dengan tipe dan umur kelinci, dapat dilihat pada gambar 2.1:

Gambar 2.1 Tabel Daya Tampung Berdasarkan Tipe dan Umur Kelinci

2.4 Sistem Perkandangan Kelinci


Menurut Tim Redaksi Alam Tani (2015), secara umum terdapat dua sistem
perkandangan yang sering dipakai dalam beternak kelinci, yakni kandang kelinci sistem
tertutup dan kandang kelinci sistem terbuka. Sistem tertutup biasanya digunakan oleh para
peternak intensif sedangkan sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional.
Masing-masing sistem perkandangan memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri.
1. Kandang kelinci sistem terbuka
Kandang kelinci sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional dimana
usaha ternak dilakukan sebagai usaha sampingan. Kandang kelinci sistem terbuka sangat
sederhana, kita tinggal memberikan pagar di sekeliling areal yang akan dijadikan kandang.
Pagar cukup setinggi 0,5-1 meter, yang penting kelinci tidak bisa lolos atau loncat.
Sebaiknya, pagar mempunyai pondasi yang cukup dalam untuk mencegah kelinci kabur
dengan menggali lubang. Dalam sistem terbuka kelinci dibiarkan lepas bebas di areal
kandang. Areal kandang berupa tanah terbuka, di dalam areal disediakan kandang tertutup
agar kelinci bisa berteduh dan beristirahat. Dalam areal kandang harus tersedia tempat
minum dan pakan. Meski beralaskan tanah, permukaan lantai kandang harus memiliki
drainase baik agar kondisi tetap kering. Kelinci tidak menyukai lingkungan yang lembab.
Keunggulan sistem ini, kelinci bisa berkeliaran di areal tertentu sehingga jadwal pemberian
pakan tidak terlalu ketat. Kelinci bisa mengais-ngais pakan sendiri bila peternak terlambat
7

memberikan pakan. Biaya pembangunan kandang dan perawatannya relatif lebih murah.
Kelemahannya, sistem ini memerlukan lahan yang luas dan pertumbuhan daging tidak
optimal karena kelinci banyak bergerak. Selain itu, proses reproduksi kurang bisa
diarahkan. Untuk model sistem perkandangan terbuka dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Kandang kelinci sistem tertutup
Sistem tertutup biasa dipakai untuk usaha ternak yang lebih serius atau intensif.
Kelebihan sistem ini kebutuhan lahannya relatif lebih kecil, perkembangan kelinci lebih
terkontrol, lebih fokus pada pertumbuhan daging. Kelemahannya biaya infrastruktur lebih
mahal. Untuk memulai usaha ternak kelinci dengan sistem kandang tertutup setidaknya
diperlukan dua tipe kandang, yakni tipe postal dan tipe baterai. Tipe postal digunakan
untuk proses perkawinan dan penyapihan anak, sedangkan tipe baterai digunakan untuk
pembesaran.
a. Kandang tipe postal
Kandang kelinci tipe postal biasanya digunakan untuk proses perkawinan dan
membesarkan anak kelinci sebelum disapih. Anak-anak kelinci biasanya disapih dari
induknya setelah berumur 8 minggu. Kandang tipe postal kurang optimal untuk
pembesaran, karena kelinci yang ada didalamnya akan lebih banyak bergerak. Pada proses
pembesaran gerakan kelinci sebisa mungkin dikurangi agar semakin banyak pakan yang
dikonversi menjadi daging. Kandang tipe postal bisa diletakan di luar maupun di dalam
ruangan. Bila ingin menempatkan kandang di luar ruangan sebaiknya gunakan dinding
kandang dengan bahan tertutup seperti tripleks (kecuali bilah bambu), fungsinya untuk
menahan angin dan air hujan. Untuk model sistem kandang tertutup tipe postal dapat
dilihat di lampiran 2.
b. Kandang tipe baterai
Kandang kelinci tipe baterai paling cocok digunakan untuk pembearan. Pada
umumnya ukuran kandang sebesar 60x40x40 cm, lebih baik lagi disesuaikan dengan jenis
kelinci yang diternakan. Semakin besar jenisnya, semakin besar pula kandangnya. Perlu
diperhatikan, kandang yang terlalu luas akan membuat kelinci banyak bergerak sedangkan
kandang yang terlalu sempit akan membuat stres. Kandang tipe baterai dibuat bertingkat
atau bersusun seperti rak. Oleh karena itu alas kandang harus memiliki sekat untuk
menampung kotoran dan air kencing kelinci. Sekat sebaiknya bisa dicopot dengan mudah
untuk membersihkan kotoran. Bahan yang digunakan untuk kandang baterai bisa dari bilah
8

bambu atau ram kawat. Khusus bagian lantai sebaiknya tidak menggunakan ram kawat
karena berpotensi melukai kaki kelinci. Penempatan kandang kelinci tipe baterai bisa di
luar ruangan atau dalam ruangan. Untuk kandang yang ditempatkan di luar ruangan, atap
kadang harus dibuat dari bahan yang tak tembus air serta sebagian dindingnya sebaiknya
tertutup. Agar angin malam atau air hujan tidak rembes ke dalam kandang. Untuk model
sistem kandang tertutup tipe baterai dapat dilihat di lampiran 3.

2.5 Perkandangan untuk kelinci pembibitan


Nest box adalah kandang untuk kelinci betina indukan (doe) untuk melahirkan. Fungsi
nest box adalah untuk menjaga anak kelinci agar tetap kering, menjaga agar suhu sesuai,
dan menjaga anak kelinci dari predator. Ukuran untuk nest box perlu diperhatikan, ukuran
yang terlalu besar akan mengakibatkan kematian pada anak kelinci (kit) dikarenakan doe
akan tinggal lebih lama di dalam nest yang lama kelamaan akan basah, mengeluarkan
kotoran dan bau amonia, sehingga berpengaruh kepada kit. Ukuran nest box diseusiakan
dengan panjang dan lebar tubuh kelinci ditambah masing masing 10 cm agar tidak terlalu
sempit dan juga lapang. Nest box harus memberikan privasi untuk doe serta nyaman dan
dapat menjaga kit. Nest box harus mudah untuk dibersihkan, drainasi yang mudah dan
terdapat ventilasi. Nest box dapat dibuat sendiri dengan bahan papan kayu dan buat lubang
dengan diameter 1-2 cm di sudut atas nest box sebagai ventilasi dan mencegah kondensasi.
Kandang untuk mengawinkan jantan dan betina biasanya menggunakan kandang
postal yang digunakan untuk pembiakan sebaiknya diisi oleh satu induk pejantan dan 4-6
ekor induk betina, setelah bunting, kelinci indukan betina (doe) akan dipindahkan ke
kandang individu. Nest box umumnya sudah harus diletakkan pada kandang kelinci sekitar
25 hari setelah kelinci dikawinkan. Hal ini mempermudah kelinci indukan betina (doe)
untuk mempersiapkan tempat yang tepat untuk melahirkan anak nantinya. Jangan
meletakkan nest box terlalu cepat agar doe tidak membuang kotoran di nest tersebut. Saat
meletakkan nest ke dalam kandang, doe akan mengambil bahan untuk alas nest box seperti
jerami, hay, parutan kertas ataupun alas yang dapat dipakai untuk alas nest. Usahakan agar
doe benar benar meletakkan alas nest ke dalam nest dan bukan dihamparkan di kandang,
jika doe menghamparkan nya di kandang dan bukan di nest, maka doe lebih ingin di
kandang daripada di nest. Cara agar doe tertarik dengan nest box adalah dengan
9

memindahkan nest box di tempat doe menghamburkan alas nest dan doe akan membangun
sarang di nest box.
Kandang untuk doe juga memliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran doe
tersebut. Ukuran kandang cage untuk doe dapat dilihat di gambar 2.2:

Gambar 2.2 Tabel Ukuran kandang Berdasarkan Ukuran Kelinci

2.6 Perkandangan untuk anakan


Anak kelinci (kit) yang baru lahir, ditempatkan di nest box bersama induknya (doe) saat
pra sapih atau sekitar 8 minggu atau 56 hari. Saat fase prasapih ini lah tingkat mortalitas
yang tinggi hingga mencapai 67% (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, 2018)
dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu tingkat maternal ability induk rendah, anak lahir
yang lemah atau mati, kanibalisme induk, anak terperangkap mati diantara celah kandang,
produksi susu induk yang tidak mencukupi, sakit, serangan hama tikus atau semut merah,
suhu lingkungan, dan induk yang mati. Setelah fase pasca sapih, kelinci diletakkan di
kandang cage individu dan sudah mulai bisa makan sendiri.

2.7 Perkandangan untuk pedaging


Kandang untuk kelinci pedaging biasanya menggunakan kandang postal
Kandang postal adalah kandang yang setiap ruangannya diisi oleh beberapa kelinci.
Umumnya, kandang ini digunakan untuk anak kelinci yang baru disapih atau kelinci dara
yang seragam dalam umur dan ukuran untuk digabung dalam satu kandang sebaiknya
kelinci memiliki jenis kelamin dan ras yang sama.. Ukuran kandang ideal 400 cm x 55 cm.
selain kadang postal, juga dapat menggunakan kandang cage individu dengan 1 kandang
berisikan 1 ekor kelinci. Menggunakan kandang individu memang mengeluarkan biaya yang
lebih namun keuntungan kandang individu adalah pemberian pakan, pemeliharaan dan
pengecekan kelinci yang mudah.
10

2.8 Peralatan dan Perlengkapan


Kandang kelinci perlu dilengkapi dengan :
a. Alat makan dan alat minum
Supaya kandang selalu bersih dan kelinci sewaktu-waktu bisa makan tau minum,
maka perlu disediakan tempat makan dan minum. Tempat tersebut masing-masing
tergantung daripada bahan yang hendak diberikan. Tempat makanan yang bahan
makananannya dari rumput misalnya, cukup dibuatkan bilah-bilah bambu semacam
rak, sehingga kelinci bisa makan dengan tidak menginjak-injak rumput. Tetapi untuk
makanan penguat seperti katul, jagung, bungkil kelapa dan lain-lain harus ada tempat
semacam kotak kecil atau kaleng-kaleng bekas. Demikian juga tempat minum, bisa
disediakan dari bahan-bahan semacam kaleng yang asalnya dari plastik. Bahan ini
lebih bagus karena tidak bisa berkarat. Tempat makan dan minum semacam ini
dimaksudkan supaya makanan bisa dihemat dan tidak kotor.
b. Sarang/kotak untuk beranak
Khusus untuk kandang induk, biasanya dilengkapi dengan kotak untuk membuat
sarang. Kotak tersebut bisa diletakkan didalam kandang ataupun di bagian luar,
dengan kondisi yang memungkinkan, misalnya keadaan, harus tenang, induk bibit
tidak dicampur dengan anak atau kelinci muda yang bisa mengganggu induk. Ukuran
kotak ialah 40x30x30 cm. Bahan bisa dibuat dari papan atau kotak bekas. Kotak ini
pada bagian atas harus tertutup, supaya induk yang menempati lebih tentram. Lubang
ukuran masuk berukuran 15x20 cm. Untuk menjaga anak supaya tidak keluar dari
sarang, lubang tersebut pada bagian bawah (dasar) perlu ada papan penghalang yang
tingginya 10-12 cm. Tentu saja kotak ini harus ada ventilasi dan drainase ( lubang
kecil-kecil pada bagian alas sehingga air kencing bisa mengalir ke luar). Pada saat
induk sudah hendak beranak, kotak perlu diberi jerami kering, atau bahan lain yang
bisa dipergunakan untuk persiapan membuat sarang (AAK, 1975).
c. Kandang khusus
Kandang tambahan selain kandang utama seperti kandang portable. Kandang
portable dibutuhkan ketika saat membawa kelinci saat perjalanan. Kandang prtable
dibuat menggunakan kawar dan memiliki tempat penampungan kotoran. Kadang
portable memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan ukuran rata-rata kandang
kelinci pada umumnya karena bertujuan untuk membawa kelinci pada jangka waktu
11

yang pendek.
d. Sanitasi
Sanitasi merupakan hal yang penting dalam pemeliharaan kelinci. Kelinci sangat
rentan terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh gas amonia dan
kelembapan yang terbentuk akibat penumpukkan kotoran dan urine. Sehingga
dengan lasan tersebut kandang kelinci tetap bersih.
12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelinci merupakan hewan yang mudah beradaptasi di berbagai bentuk kandang namun
kelinci beberapa kondisi yang diperlukan agar dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal. Kondisi yang harus diperhatikan adalah suhu, sinar matahari, sirkulasi udara, dan
kondisi kandang yang kering. Sehingga untuk membuat kandang atau membeli kandang
maka konstruksi kandang yang baik untuk kelinci perlu diperhatikan yaitu diperhatikan :
Ventilasi, Dinding, Cahaya, Lantai, Sanitasi dan Ukuran Kandang yang sesuai dengan jenis
atau ukuran kelinci. Sistem perkandang untuk kelinci disesuaikan dengan tujuan
pemeliharaan, fase kelinci dan dana yang dimiliki. Peralatan dan perlengkapan untuk
kelinci diperlukan untuk memaksimalkan produksi dan mengoptimalkan peralatan dan
perlengkapan yang ada dalam mengurangi potensi terkena penyakit.

3.2 Saran
Kelinci yang akan dipelihara sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan dan
kondisi lingkungan sekitar sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada pada kelinci
tersebut. Feses dan urin yang dihasilkan oleh kelinci lebih baik diolah sebelum diberikan
kepada ternak.
13

DAFTAR PUSTAKA

4 H Ontario. (2009). 4-H Rabbit Manual. Guelph: 4-H Ontario.


Badan Pengkajian Teknologi Pertanian. (2018). Tingkat Mortalitas Kelinci Prasapih di DKI
Jakarta. Jurnal BPTP Jakarta, 639.
14

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kandang Kelinci Tipe Terbuka.

Lampiran 2. Kandang Kelinci Tertutup Tipe Postal


15

Lampiran 3. Kandang Kelinci Tertutup Tipe Baterai.

Anda mungkin juga menyukai