MAKALAH
KELOMPOK 6
PRAFANGASTI SARAH GINANTIKA NPM. 200110170313
LILA FAJARIYANA NPM. 200110170314
FATHIIN ABDUSSHOBUR NPM. 200110170328
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANGANDARAN
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Perkandangan dan Perlengkapan Ternak Kelinci”.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah tentang “Perkandangan
dan Perlengkapan Ternak Kelinci”. Selain itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
dapat terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Pangandaran, 26 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kandang kelinci hendaknya dibangun dengan konstruksi yang bisa menjamin terhadap
segi: kondisi yang baik, kepraktisan, higienis dan lain-lain. Sehubungan dengan hal itu,
maka perlu diperhatikan tentang:
a. Ventilasi
Ventilasi harus cukup, sebab adanya peredaran udara segar dari luar masuk kedalam
kandang akan bisa menghilangkan udara busuk akibat menguapnya air kencing dan
kotoran.
b. Dinding
Untuk menghindarkan angin langsung dan air hujan masuk, maka sekeliling kandng
harus ada dinding, terkecuali bagian depan bisa diberi kawat kasa ataupun hilah-bilah
bambu sehingga merupakan bagian semi terbuka, dan pada malam hati atau bila ada
angin kencang bisa ditutup dengan goni. Dinding tersebut bisa dibuat dari bambu atau
papan yang harganya murah.
c. Cahaya
Supaya di dalam kandang terang dan higiene lebih terjamin, sinar matahari pagi
hendaknya bisa masuk. Sebab yang kita ketahui bahwa, sinar matahari penting untuk
sanitasi.
d. Lantai
Ada berbagai macam lantai, misalnya lantai dari bilah-bilah bambu, kawat kasa, batu
merah dan lain-lain. Lantai dari bilah bambu atau kawat kasa lebih menghemat tenaga
karena kotoran, air kencing akan jatuh atau lepas ke bawah dengan sendirinya.
Sedangkan lantai dari batu merah juga bisa menghisap air kencing. Tetapi setiap kali
harus dibersihkan, karena kotoran tidak bisa terlepas sendiri, walaupun dibuat agak
miring. Kebutuhan bahan untuk membuat lantai sangat tergantung pada jenis
bangunan kandang dan keperluan peternak. Misalnya bangunan kandang bertingkat
lebih baik menggunakan bilah bambu atau kawat kasa yang di bawahnya diberi alas
dari seng.
e. Ukuran
Ukuran kandang sangat tergantung pada besar kecilnya kelinci dari jumlah yang
5
dipelihara.
Misalnya kandang individu buat kandang kelinci dewasa adalah sebagai berikut:
- Bagi induk kecil dengan ukuran panjang; lebar; tinggi = 90 cm; 60 cm; 60 cm
- Bagi induk sedang dengan ukuran panjang; lebar; tinggi = 120 cm; 60 cm; 60 cm
- Bagi induk besar dengan ukuran panjang; lebar; tinggi = 180 cm; 60 cm; 60 cm
Daya tampung disesuaikan dengan tipe dan umur kelinci, dapat dilihat pada gambar 2.1:
Gambar 2.1 Tabel Daya Tampung Berdasarkan Tipe dan Umur Kelinci
memberikan pakan. Biaya pembangunan kandang dan perawatannya relatif lebih murah.
Kelemahannya, sistem ini memerlukan lahan yang luas dan pertumbuhan daging tidak
optimal karena kelinci banyak bergerak. Selain itu, proses reproduksi kurang bisa
diarahkan. Untuk model sistem perkandangan terbuka dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Kandang kelinci sistem tertutup
Sistem tertutup biasa dipakai untuk usaha ternak yang lebih serius atau intensif.
Kelebihan sistem ini kebutuhan lahannya relatif lebih kecil, perkembangan kelinci lebih
terkontrol, lebih fokus pada pertumbuhan daging. Kelemahannya biaya infrastruktur lebih
mahal. Untuk memulai usaha ternak kelinci dengan sistem kandang tertutup setidaknya
diperlukan dua tipe kandang, yakni tipe postal dan tipe baterai. Tipe postal digunakan
untuk proses perkawinan dan penyapihan anak, sedangkan tipe baterai digunakan untuk
pembesaran.
a. Kandang tipe postal
Kandang kelinci tipe postal biasanya digunakan untuk proses perkawinan dan
membesarkan anak kelinci sebelum disapih. Anak-anak kelinci biasanya disapih dari
induknya setelah berumur 8 minggu. Kandang tipe postal kurang optimal untuk
pembesaran, karena kelinci yang ada didalamnya akan lebih banyak bergerak. Pada proses
pembesaran gerakan kelinci sebisa mungkin dikurangi agar semakin banyak pakan yang
dikonversi menjadi daging. Kandang tipe postal bisa diletakan di luar maupun di dalam
ruangan. Bila ingin menempatkan kandang di luar ruangan sebaiknya gunakan dinding
kandang dengan bahan tertutup seperti tripleks (kecuali bilah bambu), fungsinya untuk
menahan angin dan air hujan. Untuk model sistem kandang tertutup tipe postal dapat
dilihat di lampiran 2.
b. Kandang tipe baterai
Kandang kelinci tipe baterai paling cocok digunakan untuk pembearan. Pada
umumnya ukuran kandang sebesar 60x40x40 cm, lebih baik lagi disesuaikan dengan jenis
kelinci yang diternakan. Semakin besar jenisnya, semakin besar pula kandangnya. Perlu
diperhatikan, kandang yang terlalu luas akan membuat kelinci banyak bergerak sedangkan
kandang yang terlalu sempit akan membuat stres. Kandang tipe baterai dibuat bertingkat
atau bersusun seperti rak. Oleh karena itu alas kandang harus memiliki sekat untuk
menampung kotoran dan air kencing kelinci. Sekat sebaiknya bisa dicopot dengan mudah
untuk membersihkan kotoran. Bahan yang digunakan untuk kandang baterai bisa dari bilah
8
bambu atau ram kawat. Khusus bagian lantai sebaiknya tidak menggunakan ram kawat
karena berpotensi melukai kaki kelinci. Penempatan kandang kelinci tipe baterai bisa di
luar ruangan atau dalam ruangan. Untuk kandang yang ditempatkan di luar ruangan, atap
kadang harus dibuat dari bahan yang tak tembus air serta sebagian dindingnya sebaiknya
tertutup. Agar angin malam atau air hujan tidak rembes ke dalam kandang. Untuk model
sistem kandang tertutup tipe baterai dapat dilihat di lampiran 3.
memindahkan nest box di tempat doe menghamburkan alas nest dan doe akan membangun
sarang di nest box.
Kandang untuk doe juga memliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran doe
tersebut. Ukuran kandang cage untuk doe dapat dilihat di gambar 2.2:
yang pendek.
d. Sanitasi
Sanitasi merupakan hal yang penting dalam pemeliharaan kelinci. Kelinci sangat
rentan terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh gas amonia dan
kelembapan yang terbentuk akibat penumpukkan kotoran dan urine. Sehingga
dengan lasan tersebut kandang kelinci tetap bersih.
12
3.1 Kesimpulan
Kelinci merupakan hewan yang mudah beradaptasi di berbagai bentuk kandang namun
kelinci beberapa kondisi yang diperlukan agar dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal. Kondisi yang harus diperhatikan adalah suhu, sinar matahari, sirkulasi udara, dan
kondisi kandang yang kering. Sehingga untuk membuat kandang atau membeli kandang
maka konstruksi kandang yang baik untuk kelinci perlu diperhatikan yaitu diperhatikan :
Ventilasi, Dinding, Cahaya, Lantai, Sanitasi dan Ukuran Kandang yang sesuai dengan jenis
atau ukuran kelinci. Sistem perkandang untuk kelinci disesuaikan dengan tujuan
pemeliharaan, fase kelinci dan dana yang dimiliki. Peralatan dan perlengkapan untuk
kelinci diperlukan untuk memaksimalkan produksi dan mengoptimalkan peralatan dan
perlengkapan yang ada dalam mengurangi potensi terkena penyakit.
3.2 Saran
Kelinci yang akan dipelihara sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan dan
kondisi lingkungan sekitar sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada pada kelinci
tersebut. Feses dan urin yang dihasilkan oleh kelinci lebih baik diolah sebelum diberikan
kepada ternak.
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN