Disiapkan oleh :
Untuk :
TAHUN 2019
1
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN DESA WISATA
KECAMATAN KALASAN
Bab 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
tradisional yang khas yang berbeda dengan daerah lain. Masyarakatnya yang
leluhur dan letak geografis di kaki gunung merapi merupakan faktor yang
membuat desa ini memiliki nilai lebih dibandingkan dengan daerah lain. Sungai
destinasi wisata. Di kawasan ini penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya
2
yang masih asli. Pengembangan kawasan bantaran sungai kalikuning ini
daerah pada berbagai instansi , tim teknis kabupaten, stakeholder dan organisasi
seperti peternakan yang tersusun baik, lahan pertanian yang luas, Budaya
kearifan local yang masih kental menambah nilai kawasan wisata ini.
Kalikuning yang ada di desa Bromonilan menjadi sebuah berkah tersendiri bagi
warga Bromonilan. Pada masanya sungai tersebut sebagai tempat aktifitas warga
dan memiliki sumbangsih yang sangat besar bagi kehidupan disekitarnya. Seiring
dinamika yang berkembang, sungai kalikuning yang dahulu cukup elok dan
salah. Dari berbagai masalah yang timbul tersebut maka didirikanlah Kelompok
BROMO. Berkat kemudahan yang diberikan Tuhan yang Maha Esa dan
perjuangan keras tanpa henti dari berbagai elemen masyarakat maka sedikit demi
sedikit kegiatan yang merusak lingkungan dapat diatasi. Bahkan seluruh warga
ikut aktif andil bagian dalam kegiatan yang diselenggarakan pokdarwis yang
desa. Desa yang masih memiliki kultur dan tradisi yang khas merupakan factor
pendongkrak untuk dijadikan tempat yang diminati oleh wisatawan dan tidak
3
menutup kemungkinan memiliki pengembangan ke arah ekowisata , agrowisata
serta konservasi lingkungan. Dimana dengan adanya desa wisata yang berbasis
kegiatan tambang illegal maupun masalah sampah dapat dihindari dengan cara
mana sekaligus memberikan suatu solusi bagi warga yang terdampak atas
dimiliki, desa wisata juga harus memiliki berbagai fasilitas yang menunjang
wedi kengser yang mulai ditata dan dibenahi dan juga dengan semakin
memiliki satu destinasi wisata yakni Joglo Parisewu yang kemudian bertambah
pemicu dan perintis diadakannya desa wisata di desa bromonilan yang mana
kegiatan pariwisata yang baik dan lancar, sebagai konsekuensi dari adanya
4
destinasi wisata. Untuk mengarahkan perkembangan desa wisata ini, baik dari
segi non fisik maupun secara fisik yang selaras dan sinergis dengan kegiatan
Master Plan Desa Wisata berbasis konservasi alam. Daerah wedi kengser bisa
sehingga menjadi sebuah aktifitas pengembangan desa wisata yang legal, dan
sinergis dengan program program yang diadakan pemerintah dalam rangka untuk
perkembangan fisik maupun nonfisik yang terjadi memiliki arah yang jelas dan
diantara nya ketersediaan lahan dan ruang untuk memenuhi kegiatan pariwisata
dengan segala sarana prasarana penunjang maupun aksesibiltas nya. Hal ini Juga
akan mengubah arsitektur landscape desa bromonilan yang ada dengan diadakan
5
Gambar 1. Tumpukan sampah di pinggiran sungai Kali Kuning
6
Gambar 2. Tempat pembuangan sampah
7
Untuk Mengantisipasi dari efek peralihan bentuk masyarakat yang
tradisional menjadi desa wisata berbasis konservasi alam maka harus ada
Rencana Strategis (Renstra), dengan visi dan misi pengembangan yang meliputi:
Diharapkan bahwa segala bentuk program dan kegiatan di desa wisata ini
pelaksanaan desa wisata dan segala sesuatu yang berkenaan dengan desa
tujuan desa wisata yang berbasis konservasi alam, yang antara lain
serta system transportasi dan sarana pejalan kaki yang aman dan aksestable;
(2). RIPDW disusun dalam suatu instrumen yang bersifat imperatif, dengan
8
(3). RIPDW ditetapkan oleh Pimpinan dan Pengurus Pokdarwis Bromonilan
(4) RIPDW ditinjau kembali setiap jangka waktu lima tahun untuk
terjadi, dan penyusunannya berdasarkan atas hasil kajian ilmiah terbaik pada
saat itu.
benar menjadi pedoman bagi setiap bentuk kegiatan pembangunan desa wisata,
tidak meninggalkan budaya yang khas dan sebagai desa wisata percontohan skala
3. Metode Kerja
9
1. Persiapan, meliputi:
2. Pengumpulan data :
3. Analisis, meliputi :
10
• Konsultasi dengan dinas Terkait
4. Pelaksanaan kegiatan
11
Bab 2
RENCANA STRATEGIS
Dan
MASTER PLAN PENGEMBANGAN DESA WISATA
keruangan lokasi wisata, khususnya dalam bentuk arahan pemanfaatan lahan dan
Di dalam dokumen rencana strategis ini dinyatakan dengan cukup jelas visi
Visi
Misi
12
b. Memberikan hiburan yang murah dan unggul berdasarkan jati diri bangsa
Pengembangan tata guna lahan merujuk pada penataan zonasi yang ada
di desa Bromonilan antara lain adalah Zona daerah sungai sebagai kawasan
konservasi , Zona wisata budaya lokal , Zona Wisata kuliner , Zona Wisata
Zona Parking, Zona Wisata Agro, Zona Wisata Peternakan dan Zona
Homestay serta Zona wisata desa. Rencana tata guna lahan harus efektif
13
Gambar 5. Zona sungai,susur sungai dan hutan mikro
14
Gambar 6.2. Zona budaya
15
Gambar 7.1. Zona sungai
16
Gambar 8. Zona Mainan Air, seperti perahu kayuh bentuk angsa
Gambar 9. Zona Hutan Mikro dengan gazebo besar diatas kolam ikan
endemik
17
Gambar 10. Zona Kolam renang dewasa anak
18
Gambar 12. Hutan mikro tengah sungai
Pada rencana zonasi daerah sungai ini diarahkan pada beberapa prinsip
(1). Restorasi sungai dan daerah sepadan sungai serta Penataan tata
aliran sungai tersebut. Bendung yang telah dibuat pada tahun 1986 ini
kalikuning inipun terdapat mata air yang cukup banyak sekitar 4 mata air
19
Bendung yang terdapat di sungai kalikuning juga memperkuat akan
Bendung dapat dibuat dari susunan batu ataupun beton. Struktur ini
banjir dan Pengendali lahar dingin ketika terjadi erupsi merapi. Adanya
biasa. Jarak antara titik teratas bendung dengan dasar sungai hanya
aliran sungai normal, hal ini untuk memberikan ruang gerak sungai.
Untuk itu perlu restorasi sungai dan lingkungannya. Agar fungsi adanya
sungai dan bendung ini juga mempunyai imbas positif terhadap warga
20
yang dalam hal ketersediaan air untuk mengairi sawah dan lahan
Di daerah tanah wedi kengser yang persis di pinggir sungai akan dibuat
yang tidak sedikit yang mana akan cukup sulit ditanggung oleh warga
dibuat kolam ikan yang terisikan ikan endemic, kolam ikan hias dan
tempat kolam renang , mainan air dan ruang terbuka hijau yang berada di
aksestable.
21
(3). Penataan Vegetasi di pinggiran sungai sisi sebelah timur dan barat
sungai
dengan luasan sekitar satu hektar. Dan di daerah timur sungai juga akan
diadakannya wisata hutan dan wisata air . Tanaman yang ada dua meter
dari bibir sungai adalah bamboo petung dan berbagai bamboo jenis besar
,hal ini mempunyai manfaat yang cukup baik bagi penahan banjir,
petung dapat mengurai pencemaran air yang ada, dan daun yang jatuh ke
bamboo ori yang banyak berduri perlu penataan yang baik, agar tidak
tropis. Pohon pohon besar yang sudah ada tidak boleh ditebangi, karena
22
Hal hal yang perlu diimplementasikan dalam penataan zonasi sungai ini adalah
yang berjarak 30 meter dari sungai dan di sebelah timur hutan mikro.
e. Perlu adanya instalasi pemanen air hujan dan penyediaan air minum dari
pengolahan air hujan yang perlu diadakan di dekat mushola dan foodcourt.
f. Penempatan Pompa Air Tenaga Hidro (PATH) sebagai supply air untuk
g. Pembuatan IPAL yang terintegrasi dari seluruh spot yang ada disekitar
Sewu dan bangunan jiwangga resto yang merupakan tanah SHM milik
kedua resto tersebut. Sedangkan di sisi selatan yang ada rumah lama
kuliner ini merupakan resto bercorak tradisonal dengan tema yang khas
23
dan penyajian jajanan tempo dulu.Makanan yang disajikan adalah
serta aneka masakan ikan,dan lain lain. Spot kuliner juga diadakan di
yang berukuran lebih kecil, antara lain, bamboo nagin, bamboo kuning
kolam kolam yang ada ditata dengan baik dengan culture pedesaan
yakni batu sungai kecil yang ditata diselingi tanaman hias berupa
24
(3) Vegetasi
Home stay dapat dilakukan pada rumah yang ada dengan memberikan
yang bernuansa rumah khas jawa,serta yang memiliki ternak dan sawah
serta kebun. Yang mana didalam nya bisa dimasukkan wisata menginap
aktifitas persawahan dan peternakan khas desa. Hal ini menjadikan sebuah
Penataan Zona ini bisa ditempatkan di area sekitar joglo milik RW dan
camping ground
buatan di daerah timur sungai yang berjarak 50 meter dari sungai dengan
25
seperti tari daerah, mocopatan,atau wayang kulit. Pertunjukan tari maupun
bahasa khas Yogyakarta yakni bahasa jawa dengan pengenalan tata krama
mempunyai nilai lebih dibanding daerah lain. Perlu dibuat poster atau
Dalam menerapkan hal ini tak terlalu eksklusif seperti di keraton, cukuplah
haruslah melewati sawah , jiwangga resto , Joglo Pari sewu dan kembali
cara membajak sawah dengan sapi, dan menanam padi atau kegiatan
wisata.
26
• Pengembangan Zona Wisata Peternakan
lainnya seperti kambing etawa dan lain lain.. Perlu penataan kandang
sehingga rapi dan asri. Disekeliling kandang perlu ditanami pohon buah
srikaya, jambu Kristal, papaya California dll. Juga perlu diadakan sapi
perah serta warung susu segar di areal dekat kandang sapi ataupun dekat
1. Mushola
5. Ruang Pertemuan
berada di sarana mainan air yang berupa sepeda air berbagai desain.
6. Parking Area.
27
makam, joglo pari sewu, Jiwangga resto dan tanah dekat lapangan voli,
7. IPAL
15. Promosi
Gazebo di sebelah utara kolam renang dan di sebelah timur wahana air
28
Gazebo di sisi bagian timur kolam renang
29
Food Courd sebelah timur bendung
30
Gazebo di antara hutan mikro
31
Café di sebelah selatan kandang ternak sapi, utara jalan masuk
32
Zona parking
33
Rumah tepi kolam di sebelah utara homestay selatan
34
Gazebo tepi wahana olahraga voli pantai
35
Bab 3
DAN
bromonilan, diantaranya adalah destinasi wisata lain yang selain dapat menjadi
negative yang muncul. Juga Kondisi Internal dari masyarakat desa bromonilan
masyarakat yang bisa terserap ke bidang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian
yang dimiliki.
tentunya, jaringan market yang harus dibentuk dan layanan kegiatan wisata
sungai yang baik, dan memiliki suasana yang penuh rasa kebersamaan,
memiliki moralitas relatif tinggi, adanya rasa memiliki, saling menghormati dan
36
menghargai, serta lingkungan kerja yang baik merupakan nilai lebih yang tidak
A. Kondisi
• Jumlah Personil
- Pengelola Pokdarwis
Kegiatan desa wisata Bromonilan saat ini masih belum memiliki program
b). Kualitas
• Input
• Prosentase
37
- Prosentase Kegiatan wisata yang diakui dan diminati
Pengunjung
wisata
wisata.
B. Isu-Isu Strategis
Wisata
38
• Kurangnya hubungan yang jelas antara object wisata yang telah
telah diterapkan
- kualitas
- atmosfir/iklim wisata
- efisiensi
- relevansi
• Riset
- kualitas
- prioritas
- networking
- reputasi
tinggi
39
• Sistem pertanggungjawaban dan kontrol keuangan membutuhkan
Bromonilan.
Eksternal:
(e-knowledge)
berkualitas;
- Daya saing
Internal:
40
- Kualitas, produktivitas dan relevansi hasil penelitian dan
diinginkan;
41