PENDAHULUAN
Belakangan ini tengah terjadi pembiasan atas glamping, karena sebagian pelaku industri
pariwisata yang mengambil peluang bisnis dari tren yang sedang populer dengan berpresepsi
sendiri atas pakeman produk yang menjadi penciri utamanya, selain minimnya pengetahuan akan
glamping ang belakangan ini semakin populer dan telah menjadi alternatif wisata yang banyak
digandrungi oleh lintas sosial, ekonomi dan lintas pendidikan. Kepopulerannya telah
menghadirkan beragam bisnis berjendre camping dengan perputaran nilai keekonomian yang
cukup menguntungkan. Potensi ini telah melahirkan banyak inovasi baru yang dilakukan oleh
para pelaku bisnis pariwisata, salah satunya adalah layanan berkemah dalam dalam kemegahan
fasilitas yang disajikan untuk memanjakan wisatawan yang lebih populer dengan sebutan
“glamping“. Glamping atau glamorous camping dalam pikiran sebagian banyak orang,
merupakan fasilitas berkemah dalam balutan kemewahan tenda yang interior dan fasilitas
pendukung lainnya didesain guna memberikan kenyamanan dan prestise bagi para pengunjung.
Desain yang sengaja dibuat apik, indah dan semewah mungkin oleh penyedia fasilitas glamping,
mulai dari tempat untuk tidur, kamar mandi, hingga tersedianya TV cable dan pendingin ruangan
telah menjadi presepsi publik atas brand glamping.
Namun tidak sedikit pula, saat ini pelaku pariwisata mengambil kesempatan atas kepopuleran
“Glamping” yang kemasannya dibuat jauh panggang dari api dan keluar dari pakem glamping
sebenarnya karena alasan untuk mengambil kesempatan bisnis. Sesungguhnya glamping adalah
sebuah pakemam berkemah seperti yang pernah dilakukan oleh King Henry VIII pada tahun
1520 dengan mengadopsi cara hidup nomaden suku Mongol pada tahun 1100 M di masa
pemerintahan Genghis Khan, dan beberapa kisah lainnya yang menginspirasi adanya glamping
pada zaman sekarang.
Tren Glamping muncul di Indonesia seiring dengan meningkatnya permintaan wisatawan akan
kenyamanan dan kemewahan pada sektor pariwisata berbasis alam, terutama dalam genre wisata
camping. Kelengkapan fasilitas layaknya kemewahan dan kemegahan hotel berbintang yang
yang dipindah kedalam tenda-tenda, menjadikan glampcamp sebagai sebuah pilihan wisata
alternatif dalam berkemah. Tak lepas bahwa perkembangan glamping di Indonesia hadir sebagai
salah satu bagian dari wisata nomadik yang dicetuskan oleh Menteri Pariwisata pada tahun 2018.
Memang, belakangan ini terjadi pembiasan akan glamping itu sendiri, hal ini terkait karena
sebagian pelaku industri pariwisata yang mengambil peluang bisnis dari tren yang sedang
populer dengan melanggar sebuah pakeman produk yang menjadi penciri utamanya, sebagiannya
karena minimnya pengetahuan akan pakeman glamping itu sendiri. Hal ini telah menyebabkan
industri glamping dibangun atas presepsi dan kemampuan seseorang dalam menterjemahkan
kemewahan camping, baik pada fasilitas, pelayanan maupun material pembangunnya.
1.2 Tujuan
Menjadikan “Nature Bubble Glamp” perusahaan penginapan yang terbaik dibidangnya dan
menjadi perusahaan yang bertanggung jawab terhadap para pelanggannya (tamu-tamu yang
check-in pada Nature Bubble Glamp). Selalu memegang komitmen untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan. Didukung dengan memusatkan pada profesionalisme kerja
sebagai suatu keharusan untuk menjadi pilihan utama wisata glamping.
BAB II
PEMBAHASAN
Usaha ini kami buat dengan semenarik mungkin untuk menarik konsumen. Karena selain bisa
langsung melihat pemandangan dari luar jasa yang kami buat sudah dijamin aman. Serta kami
memakai nuansa alam agar menambah kesan relax.
Kegiatan utama dari usaha ini adalah sebagai jasa penyedia akomodasi penginapan berupa
glamping. Usaha ini kami labeli dengan “Nature Bubble Glamp” Karena glamping ini berbentuk
balon/bubble kaca transparent. Konsep glamping ini sangat minim keberadaannya di Bali. Nature
Bubble Glamp sangat berbeda dengan glamping – glamping pada umumnya. Dimana per unit
glamping dilengkapi dengan banyak fasilitas untuk kenyamanan pelanggan. Mulai dari kamar
mandi, dapur mini, tempat api unggun dan lengkap dengan paket sarapan pagi. Nature Bubble
Glamp juga menyediakan produk makanan dan minuman untuk menemani kegiatan wisata
pelanggan. Dengan keindahan suasana hijau perbukitan dan pemandangan pantai yang indah.
Harga yang terjangkau per unit glamping dengan banyak fasilitas tentu saja menjangkau kantong
segala kalangan mulai dari remaja, dewasa, hingga orang tua.
2.3 Rencana Pemasaran
a. Target konsumen
Target pasar yang dituju oleh Nature Bubble Glamp adalah seluruh masyarakat lokal maupun
asing mulai dari kalangan remaja hingga dewasa. Mengingat glamping sedang memasuki fase
trending pada masa kini. Dan dengan jangkauan harga yang relatif rendah maka akan lebih
banyak menjangkau kalangan remaja.
Wilayah pemasaran :
a. Strategi Pemasaran
Promosi melalui media digital jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan
social media atau jejaring social seperti Instagram, tiktok, facebook dan beberapa aplikasi travel
agoda, traveloka. Ini adalah cara modern untuk berpromosi karena memungkinkan orang melihat
produk atau jasa yang dipromosikan melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop.
b. Kegiatan Promosi
Traditional Marketing
Traditional marketing merupakan teknik pemasaran yang dilakukan secara konvensional (non
digital). Nature Bubble Glamp juga menggunakan metode traditional marketing yaitu dengan
cara pemasangan iklan di majalah, brosur atau poster.
c. Digital Maarketing
Digital Marketing adalah teknik pemasaran yang dilakukan melalui media elektronik (digital).
Beberapa contoh digital marketing yaitu emagazine, e-book, website, banner ads, Google Ads,
social media seperti Instagram, facebook, tiktok, aplikasi travel seperti agoda, oyo, traveloka dan
lainnya. Nature Bubble Glamp menggunakan Teknik digital marketing sebagai kegiatan promosi
utama. Karena sejak pandemic covid 19 kegiatan pemasaran lebih efektif menggunakan media
digital.
d. Endorsment
Dalam konteks pemasaran, arti endorse adalah sebuah bentuk dukungan atau rekomendasi yang
diberikan seseorang kepada orang lain, merek, produk, atau layanan, di mana dukungan tersebut
dilakukan oleh seseorang yang memiliki pengaruh atau public figure. Kegiatan promosi
endorsement ini juga merupakan kegiatan promosi utama dari saba beach glamping. Karena
jangkauan dari influencer yang sedang viral dapat meningkatkan jangkauan pasar yang lebih luas
e. Jalur Distribusi
f. Lokasi produksi
Bukit asah Jl. Puri Bagus Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem – Bali
g. Proses produksi
Nature Bubble Glamp terus mengembangkan produknya dari berbagai aspek. Mulai dari sisi
pemasaran, kualitas produk, kenyamanan konsumen. Pencarian gagasan, seleksi produk, desain
produk awal, pengujian, desain produk akhir.
a. Struktur Organisasi
b. Tenaga Kerja
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pemasaran dalam suatu usaha memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka
mengenalkan produk dan meningkatkan penjualan. Dapat dikatakan kunci suatu produk
dapat cepat laku dimasyarakat adalah terletak pada segi pemasarannya. Apabila dalam
suatu bisnis strategi pemasaran dapat dilakukan dengan baik dan tepat, maka bisnis
tersebut akan cepat sekali berkembang.
b. Harapan bisnis plan
Kedepannya agar bisa lebih banyak lagi menarik pelanggan dengan mencoba nuansa baru
dalam menginap dan bisa melihat alam bebas.