NIM : 2111511087
Kelas : B
PENDAHULUAN
Dalam paradigma yang baru, kepariwisataan harus menghargai adat istiadat lokal, melestarikan
lingkungan hidup, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian,
pengembangan kepariwisataan diarahkan pada pariwisata berkelanjutan. UNWTO mendefinisikan
pariwisata berkelanjutan sebagai pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak ekonomi,
sosial, dan lingkungan saat ini dan masa depan; serta memenuhi kebutuhan pengunjung, industri,
lingkungan, dan masyarakat setempat. Pariwisata berkelanjutan mencakup 3 aspek utama yang
terdiri dari:
2. Aspek ekonomi – memastikan kegiatan ekonomi jangka panjang yang layak, memberikan
manfaat sosial ekonomi kepada semua stakeholder dengan adil, seperti pekerjaan tetap,
kesempatan mendapatkan penghasilan (membuka usaha) dan pelayanan sosial kepada
masyarakat lokal, serta membantu mengurangi kemiskinan.
Sebagai lokasi wisata, Desa Gubugklakah memiliki sejumlah potensi obyek dan daya tarik wisata,
salah satunya Air Terjun Coban Pelangi. Coban Pelangi terletak di bawah kawasan Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru. Coban memiliki arti Air Terjun. Coban Pelangi memiliki keindahan alam
berupa air terjun yang dapat membiaskan warna pelangi. Tidak hanya memiliki potensi alam yang
indah, Desa Gubugklakahjuga memiliki kearifan lokal yang khas karena masih termasuk kawasan
desa adat Tengger.
Jika ditinjau dari aspek pariwisata, Coban Pelangi memenuhi kriteria pengembangan obyek
wisata karena didukung oleh kebutuhan dasar komponen dasar pengembangan wisata. Pertama,
adanya obyek daya tarik wisata berupa air terjun dan desa wisata adat. Kedua, adanya akses
mengunjungi lokasi wisata. Ketiga, sarana prasarana yang memungkinkan wisatawan tinggal lebih
lama seperti homestay dan pusat souvenir.Keempat, keramahtamahan penduduk lokal yang
terbiasa mendapatkan kunjungan baik dari wisatawan nusantara naupun wisatawan luar negeri.
Pengembangan wisata air terjun coban pelangi perlu mengedepankan potensi ekonomi lokal dan
sosial masyarakat, agar pengembangan wisata didukung oleh masyarakat dan berdampak positif
bagi ekonomi warga sekitar. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk
mengidentifikasi potensi ekonomi dan kependudukan masyarakat yang mendukung
pengembangan wisata Coban Pelangi. Potensi tersebut digunakan untuk merumuskanstrategi
pengembangan Wisata Air Terjun Coban Pelangi.
PEMBAHASAN
Wisata Coban Pelangi terletak sekitar 32 km sebelah timur Kota Malang. Wisata ini berada di di
kaki Gunung Semeru arah ke Desa Ngadas dan dikelola oleh Perum Perhutani KPH Malang. Air
terjun Coban Pelangi ini berada di ketinggian 1299,5 m dan memiliki terjunan air setinggi ±110
m. Suhu udara di kawasan ini berkisar antara 19 - 230Celcius. Coban Pelangi terhubung dengan
Sungai Amprong. Dari area pintu masuk Coban Pelangi, perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki
menyusuri jalan setapak sepanjang ±1,5 km yang menurun dan melintasi jembatan. Waktu
kunjungan paling baik ke ke air terjun Coban Pelangi adalah di pagi hari, karena kabut tebal sering
muncul setelah lewat dari tengah hari.Pada musim hujan, pihak pengelola sering membatasi
kunjungan hingga pukul 16.00. Hal ini untuk menghindari munculnya air bah yang sering datang
dari pegunungan di bagian hulu.
Potensi Wisata
Desa Wisata Gunungklakah (DWG) memiliki beberapa produk dan potensi wisata, diantaranya:
1. Wisata Alam (Bumi Perkemahan, Coban Pelangi, Coban Trisula, Coban Pancut, dan Coban
Gereja).
5. Wisata Budaya (Edukasi Bahasa, Al Banjari, Terbangan, Karawitan, Campur Sari, Pencak Silat,
Coban Pelangi menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal di DWG. Pada tahun 2016,
jumlah pengunjung di Coban Pelangi berkisar 40-50 orang pada hari biasa. Sedangkan pada hari
libur atau weekend jumlah pengunjung bisa mencapai 150 orang.
Kegiatan pariwisata di DWG sudah didukung dengan ketersediaan fasilitas penunjang pariwisata,
diantaranya:
5. Tempat parkir
6. Ojek pariwisata
7. Home stay
Adanya kegiatan wisata di DWG memberikan dampak positif bagi perekonomian sekitar.
Masyarakat melakukan pemanfaatan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi desa.
Sumber daya alam dikelola sedemikian rupa menjadi destinasi wisata baru. Selain itu, Sumber
Daya Manusia (SDM) juga dimanfaatkan, dengan membekali warga untuk menjadi tour guide dan
penyedia jasa pariwisata. Beberapa warga menyewakan rumahnya untuk dijadikan homestay.
Sekitar ±64 rumah singgah tersebut berjajar di sisi kanan dan kiri jalan. Ada pula warga yang
menyewakan mobil jeep untuk mengangkut para pengunjung yang sedang berwisata di area Desa
Gubugklakah maupun ke Gunung Bromo Tengger Semeru.
Adanya kegiatan wisata di DWG memberikan dampak positif bagi perekonomian sekitar.
Masyarakat melakukan pemanfaatan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi desa.
Sumber daya alam dikelola sedemikian rupa menjadi destinasi wisata baru. Selain itu, Sumber
Daya Manusia (SDM) juga dimanfaatkan, dengan membekali warga untuk menjadi tour guide dan
penyedia jasa pariwisata. Beberapa warga menyewakan rumahnya untuk dijadikan homestay.
Sekitar ±64 rumah singgah tersebut berjajar di sisi kanan dan kiri jalan. Ada pula warga yang
menyewakan mobil jeep untuk mengangkut para pengunjung yang sedang berwisata di area Desa
Gubugklakah maupun ke Gunung Bromo Tengger Semeru.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian ini adalah terumuskannya strategi pengembangan wisata. Secara keseluruhan,
strategi pengembangan wisata air terjun Coban Pelangi di Desa Wisata Gubugklakah adalah
mengoptimalkan potensi alam dan social budaya yang dimiliki, mengembangkan inovasi dan
variasi atraksi untuk meningkatkan jumlah pengunjung, meningkatkan keterampilan dalam
mengolah prosuk wisata, menonjolkan ciri khas yang dimiliki, serta merancang program
pengelolaan kawasan yang efektif dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_456893746112.pdf