I. Latar Belakang
Bali merupakan salah satu pulau yang terdapat di wilayah Indonesia. Pulau Bali
memiliki beranekaragam kebudayaan baik dalam hal adat istiadat, agama maupun
budaya. Pulau Bali juga sebagai salah satu tujuan wisata yang mampu menarik
Bali. Berbagai sarana dan prasarana disediakan demi menunjang berkembangnya daerah
tujuan wisata tersebut. Sarana dan prasarana tersebut dapat dikembangkan dari Sumber
Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alamnya (SDA). Sumber daya manusia adalah
sumber daya yang diperoleh dari manusia dimana dapat berupa adat, kebudayaan, skill,
maupun bentuk keramah-tamahan. Sumber daya manusia ini sangat penting dalam
alam di daerah tersebut. Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang terdiri
atas sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan.
Sebagai modal dasar pembangunan sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuhnya
tetapi dengan cara yang tidak merusak. Cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang
dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar
manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang. Sumber daya alam
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat
berlangsungnya hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan yang
lainnya.
Adapun obyek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Buleleng yaitu Air Panas
Banjar, Air Sanih, Air Terjun Gitgit, Air Terjun Les, Air Terjun Sekumpul, Air Terjun
Alingaling, Bali Handara Kosaido, Budidaya Mutiara, Desa Julah, Desa Pemuteran,
Kertya, Lovina, Pulau Menjangan, Rice Terrace Ambengan, Rice Terrace Busungbiu,
dan Taman Nasional Bali Barat. Obyek wisata alam yang terdapat di Kabupaten
Buleleng tersebar di berbagai desa seperti Desa Banjar, Desa Gitgit, Desa Les, Desa
Sambangan, dan Desa Sekumpul. Desa tersebut disebut desa wisata. Desa wisata adalah
sebuah desa yang di dalamnya terdapat tempat untuk berwisata serta memanfaatkan
potensi alam yang tersedia. Potensi ini meliputi potensi kelautan, kekayaan hutan,
kekayaan alam, dan tambang. Desa wisata merupakan salah satu cara untuk mengurangi
bocoran keuntungan keluar daerah, sehingga keuntungan tersebut lebih banyak dapat
dinikmati oleh masyarakat setempat, baik secara langsung maupun efek penggandaan
yang semakin tinggi. Dengan pengembangan desa wisata diharapkan pula akan
merangsang pembangunan pedesaan serta tergalinya berbagai potensi yang selama ini
kurang atau belum mendapatkan perhatian. Dari segi pembangunan pariwisata sendiri,
pengembangan desa wisata merupakan salah satu usaha untuk membuka pangsa pasar
kelompok yang tumbuh dari, oleh dan untuk warga itu sendiri, yang peduli akan
keberadaan dan pelestarian kekayaan alam dan budaya yang dimiliki warga Sekumpul.
Untuk itu diperlukan sumber informasi yang memadai sebagai acuan dan pegangan
tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
kekayaan alam dan budaya inilah yang disebut dengan Kelompok Sadar Wisata atau
Desa Sekumpul bernama Tirta Bhuana Lestari. Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)
yang tersembunyi diantar jurang- jurang, perbukitan dan hutang lindung di Desa
Sekumpul Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Air Terjun Sekumpul merupakan air
terjun tersembunyi yang masih alami, bersahabat, sejuk, dingin, dan segar sehingga
untuk warga setempat mengelola dengan sistem dan pembentukan kelembagaan berbasis
Sumber daya alam berbasis kearifan masyarakat lokal berpartisipasi dalam pengelolaan
dan pengembangan kawasan wisata air terjun Sekumpul merupakan wisata baru
ditemukan oleh warga masyarakat di Desa Sekumpul yang terletak di wilayah perbukitan
penciptaan lapangan kerja, serta usaha-usaha pelestarian terhadap kearifan lokal maupun
kearifan budaya lokal di sekitar Desa Sekumpul. Kearifan lokal sebagai nilai-nilai
berkarakter atau manusia yang mengamalkan kearifan lokal sangat besar untuk
Kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli masyarakat yang berasal
dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif
atau bijaksana. Kearifan lokal adalah pengetahuan asli (indigineous knowledge) atau
kecerdasan lokal (local genius) masyarakat berasal dari nilai luhur tradisi budaya
mengatur tatanan kehidupan masyarakat mencapai kemajuan komunitas, penciptaan
pengetahuan lokal, keterampilan lokal, kecerdasan lokal, sumber daya lokal, proses
sosial lokal, norma-etika lokal, dan adat- istiadat lokal. Kearifan lokal nilai dan norma
budaya yang berlaku diyakini kebenarannya menjadi acuan dalam bertingkah laku
sehari-hari masyarakat setempat. Oleh karena itu, sangat beralasan jika Geertz dalam
Robert Sibarani dalam makalah karakter berbasis kearifan lokal mengatakan kearifan
lokal merupakan entitas yang sangat menentukan harkat dan martabat manusia dalam
komunitasnya. Hal itu berarti kearifan lokal yang di dalamnya berisi nilai dan norma
budaya untuk kedamaian dan kesejahteraan dapat digunakan sebagai dasar dalam
pembangunan masyarakat.
II. Permasalahan
desa ini terdapat sebuah air terjun yang dijadikan sebuah objek wisata. Desa ini memiliki
rata-rata ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Pada sensus tahun 2019, Penduduk
desa Sekumpul berjumlah 1.088 jiwa terdiri dari 546 laki-laki dan 542 perempuan
dengan rasio sex 1,007. Karakteristik pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal
Sekumpul.
Tahap seleksi lokasi, Kawasan agrowisata air terjun Sekumpul di Desa Sekumpul
Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng, merupakan air terjun yang baru ditemukan oleh
warga yang semula tersembunyi dikatakan masih virgin dikelilinggi hutang lindung
diantar jurang-jurang di daerah Desa Sekumpul yang termasuk dalam wilayah kecamatan
Sawan dan arah jalan menuju lokasi pun tidak jauh dari jalan desa di Desa Galungan
Agrowisata Air Terjun Sekumpul. Acara dihadiri sekitar berbagai pihak yaitu Aparat
Desa Sekumpul, STT Desa Sekumpul dan masyarakat pengelola Air Terjun di sekitar Di
Desa Sekumpul. Dalam kegiatan tersebut semua pihak diberikan pemahaman terkait
lainnya. Dalam tahap sosialisasi ini, masyarakat sekitar Air Terjun Sekumpul sudah
sangat baik dalam mengelola agrowisata di sekitar Desa Sekumpul. Banyak anak-anak
muda atau STT di sekitar Air Terjun Sekumpul sudah mulai melakukan promosi tentang
Air Terjun Sekumpul dengan menggunakan social media seperti facebook. Dengan
seperti ini jika terus dilakukannya sosialisasi dengan pihak-pihak terkait maka
sendiri.
d. Tahap pemandirian masyarakat : Proses ini disesuaikan dengan kondisi yang ada di
pelaksanaan dari bawah ke atas akan mendorong partisipasi masyarakat Desa Sekumpul
Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng yang lebih luas, menyerap tenaga kerja di desa,
termotivasi untuk menjaga dan berkelanjtan untuk pengembangan agrowisata air terjun
masyarakat agrowisata air terjun Sekumpul turut serta meningkatkan dan menganalisa
pengetahuannya mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat
pelatihan, dan pelatihan lain yang sifatnya khusus seperti pelatihan kewirausahaan dan
jaringan kerja antar yang ada termasuk dengan pemerintah daerah dan swasta, dengan
masyarakat basis dalam satu desa seputar agrowisata air terjun. Pengembangan mendasar
akan nilai dan relevansi tradisional serta kemampuan untuk memecahkan masalah
keragaman latar belakang golongan masyarakat, serta keragaman tempat (asal). Kegiatan
pengembangan ber kelanjutan agrowisata air terjun Sekumpul salah satunya penggalian
IV. Kesimpulan
tiap elemen masyarakat bersifat unik dengan indikator karakteristik kelompok dan
karakteristik program pada tingkat kemandirian untuk mengelola kawasan agrowisata air
melihat nilai- nilai tradisi budaya dan kebiasaan- kebiasaan masyarakat dan terbentuknya
jaringan kerja yang lebih luas untuk menjamin keberlanjutan program pemberdayaan
masyarakat.
Sumber :
2015
September 2015
- Sigit Sapto Nugroho, Nur Dewi Setyowati, 2013, Hibah Dosen Pemula, Model
Wilayah Lereng