Oleh:
Idfi Setyaningrum,M.Si. (NIDN. 0713117204)
Dr. Drs. A.J. Tjahjoanggoro, M.Si. (NIDN. 0726076003)
Dr. Bonnie Soeherman, S.E.,M.Ak.(NIDN. 0707017901)
UNIVERSITAS SURABAYA
KABUPATEN MOJOKERTO
Agustus 2016
HALAMAN PENGESAHAN
ii
Ringkasan
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
Ringkasan........................................................................................................................... iii
1.1.Analisis Situasi.......................................................................................................... 1
BAB 7. KESIMPULAN.................................................................................................... 21
7.2. Saran....................................................................................................................... 21
REFERENSI ..................................................................................................................... 22
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.Analisis Situasi
Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan mempunyai peranan
penting dalam menunjang pembangunan daerah yang ditujukan untuk mengembangkan
potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat. UU No
9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan
yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan.
Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki
merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Pengembangan wisata
alam dan wisata budaya dalam perspektif kemandirian lokal merupakan perwujudan
interkoneksitas dalam tatanan masyarakat dengan tetap memelihara kelestarian alam dan
nilai-nilai budaya lokal, serta obyek wisata alam dan wisata budaya yang ada.
1
Gambar 1. Peta Waduk Tanjungan
2
Kedatangan Ki Jenggot (Mbah Jenggot) ke Desa
Ranggon, pada awalnya tidak diterima masyarakat Desa
Ranggon karena sebagian besar masyarakat menganut
Aliran Kepercayaan, tetapi dengan kesabarannya
semakin hari semakin banyak pengikutnya dari Mbah
Jenggot. Dengan berjalannya waktu, masyarakat
berkeinginan mengolah tanah pertanian di Selatan Desa
Gambar 2. Kondisi Makam Mbah Jenggot
Ternyata hasil panen lebih baik dari pada di wilayah Desa Ranggon sendiri, akhirnya
beberapa keluarga pindah ketempat yang baru yang banyak sekali ditemukan Pohon
Kembang Tanjung dan telah disepakati tempat yang baru tersebut diberi nama Desa
“TANJUNGAN “.
1.1.3. Keadaan Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk Desa Tanjungan berdasarkan data statistik terdiri dari 2.099 jiwa,
dengan jumlah penduduk laki-laki 991 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 1.108 jiwa.
Berdasarkan data tersebut, Jumlah Penduduk dengan 998 Kepala Keluarga yang merupakan
penduduk Pra Sejahtera sebesar 13 % KK.. Pada tingkat pendidikan yang demikian, maka hal
tersebut akan mempengaruhi pola berfikir dan mata pencaharian penduduk Desa Tanjungan,
dimana sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani dan peternak.
Sementara dari segi agama dan kepercayaan masyarakat Desa Tanjungan mayoritas beragama
Islam dengan persentase sebesar 99,97 %. Masyarakat Desa Tanjungan sebagian besar
berprofesi sebagai petani dan peternak, sedangkan sebagian kecil berprofesi sebagai pegawai
swasta, wiraswasta, buruh dan PNS.
1.1.4. Tujuan Pelaksanaan Program
Secara umum pelaksanaan Program Ipteks Bagi Desa Mitra ini memiliki Tujuan untuk
pengembangan ekowisata di wilayah Desa Tanjungan khususnya wisata Waduk Tanjungan,
secara detail dijabarkan sebagai berikut :
Tujuan Umum :
1. Mengenali jenis wisata yang sesuai dengan budaya lokal masyarakat setempat,
2. Memberdayakan masyarakat setempat agar bertanggung jawab terhadap perencanaan dan
pengelolaan lingkungannya dan mengupayakan agar masyarakat setempat dapat berperan
aktif dalam pengelolaan ekowisata
3
3. Mendorong kewirausahaan masyarakat setempat dan mengembangkan produk unggulan
desa.
Tujuan Khusus :
1. Pendampingan pembuatan strategi pengembangan ekowisata Desa Tanjungan
2. Terwujudnya tata kelola Ekowisata Desa berbasis pemberdayaan masyarakat setempat dan
kelestarian lingkungan
3. Terwujudnya kemampuan dan kesadaran masyarakat desa dalam memelihara,
mengembangkan seni budaya yang berguna bagi kelengkapan atraksi wisata yang dapat
dinikmati oleh pengunjung dan tersedianya makanan khas daerah dari bahan baku yang
ada di desa.
4. Terwujudnya pengelolaan pendanaan wisata yang berkelanjutan yang menjamin
berjalannya kegiatan ekowisata di masa mendatang
4
MITRA 2 : Unit Usaha Bersama Tanjung Jaya
Pada kegiatan IBDM ini, mitra ke-2 adalah sekelompok pengusaha mikro yang
tergabung dalam Unit Usaha Bersama Tanjung Jaya yang lokasi berada di Dusun
Tanjungan Desa Tanjungan Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
Unit usaha bersama ini didirikan pada tahun 2010, Jumlah anggota kelompoknya
terbagi menjadi tiga bidang usaha yaitu usaha di bidang kuliner, usaha di bidang kerajinan,
dan usaha di bidang pertanian. Namun saat ini mulai berkembang ke arah usaha perdagangan
juga. Jumlah anggotanya kurang lebih 20 orang sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga
yang mengembangkan usaha rumahan (home industry).
Berbasis modal kecil saat ini ada beberapa usaha yang cukup berkembang seperti
usaha berbagai macam kripik yang mulai dipasarkan di luar desa, usaha onde-onde khas
mojokerto, usaha warung lesehan organik, usaha pembibitan ikan melalui karamba jaring
apung, dan lain-lain, dimana hampir semua jenis usaha berbasis produk unggulan desa,
tentunya bisa menjadi salah satu media promosi dan daya tarik ekowisata Desa
Tanjungan
Saat ini unit usaha bersama sudah mulai terlihat cukup aktif dalam menjalankan
aktifitas, namun demikian ada beberapa permasalahan yang dihadapi meliputi :
1. kualitas manajemen dan pelayanan usaha masih butuh untuk ditingkatkan, hal
ini muncul karena belum adanya tata kelola usaha yang terarah dan terstruktur,
2. tata kelola dan layanan usaha dari unit ini masih belum profesional, hal ini terjadi
karena keterbatasan sumberdaya manusia yang dimiliki serta rendahnya inisiatif dan
kreatifitas pemilik usaha dalam menjalankan usahanya,
3. belum berkembangnya proses konsolidasi dan kerjasama antar pihak terkait
untuk mewujudkan lembaga ekonomi desa sebagai basis ekonomi yang berperan
memajukan ekonomi kerakyatan di Desa Tanjungan
5
MITRA 3 : Komunitas Budaya Desa Tanjungan
Pada kegiatan IBDM ini, mitra 3 adalah Komunitas Budaya Desa Tanjungan,.
Komunitas ini didirikan dengan dasar prihatin dengan derasnya arus budaya asing yang
mengakibatkan pergeseran budaya yang ada di generasi muda. Anak muda lebih mencintai
budaya asing dibandingkan dengan budaya sendiri. Saat ini Komunitas Budaya memiliki
anggota yang cukup banyak kurang lebih 30 anggota dan sebagian besar adalah anak muda.
Komunitas saat ini belum terlembaga secara formal namun memiliki keinginan suatu saat
menjadi lembaga formal dan bisa bermanfaat secara ekonomi bagi desa mereka dan
mampu menjadi media promosi bagi ekowisata Desa Tanjungan.
Kegiatan yang dilakukan secara rutin adalah berkumpul setiap dua minggu sekali atau
sebulan dua kali untuk melakukan aktifitas. Ikut aktif dalam kegiatan desa dan dikemas
dengan nuansa budaya Jawa misalnya Kirab Budaya. Saat ini dana diperoleh dengan iuran
anggota dan dana dari Kas Desa.
Komunitas Budaya Desa Tanjungan belum bersifat sebagai lembaga formal, maka
dari itu ada beberapa permasalahan sebagai berikut :
6
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan serta solusi yang ditawarkan untuk ketiga
Mitra pada program Ipteks bagi Desa Mitra ini, diharapkan Mitra yang terlibat dapat
mengambil manfaat dari program tersebut dan bersinergi agar kemitraan dapat berjalan secara
berkelanjutan, maka prioritas program yang ditawarkan pada tahun I secara detail dijabarkan
sebagai berikut:
Secara umum luaran yang telah dicapai pada tahun pertama sampai dengan bulan Agustus
2017 adalah sebagai berikut:
a. Program I : Strategi daya tarik wisata melalui media promosi, festival budaya,
perencanaan kawasan, kegiatan ini difokuskan untuk menyelesaikan permasalahan
kurangnya daya tarik wisata, dengan tujuan peningkatan jumlah wisatawan,
peningkatan layanan & peningkatan kondisi ekonomi desa Tanjungan.
b. Program II : Pengembangan Tata Kelola Ekowisata, kegiatan difokuskan pada
penguatan serta kejelasan status pengelolaan wisata antara desa dengan kabupaten
sehingga terjadi sinergitas yang bertujuan untuk memberdayakan dan memberi
kesempatan kepada masyarakat desa untuk aktif dalam pengelolaan wisata.
c. Program III : Menumbuhkan Peran & Kesadaran Wisata Masyarakat Setempat
Pada program ini dilakukan pendampingan, pelatihan peningkatan peran dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya memberikan layanan wisata yang baik dan
menumbuhkan rasa memiliki yang tinggi.
7
Tabel 1. Target Luaran Sesuai dengan Program yang dijalankan
8
2.2. Target Capaian Tengah Tahun 1
No Jenis Luaran
Target Tahun 1
1. Publikasi ilmiah di jurnal submitted
nasional/prosiding
2. Publikasi pada media massa Proses editing
(cetak/elektronik)
3. Publikasi pada jurnal Internasional submitted
4. Peningkatan kualitas, kuantitas, ada
serta nilai tambah barang dan jasa
atau sumber daya lainnya
5. Peningkatan kualitas tata kelola ada
pembangunan masyarakat desa
6. Perbaikan arah kebijakan, tata ada
kelola, eksploitasi dan konservasi
sumber daya alam
7. Peningkatan kondisi sosial ekonomi, ada
perbaikan moral dan karakter, serta
pendidikan masyarakat
8. Terbangunnya sentra-sentra yang ada
merepresentasikan unggulan/ciri
khas masyarakat desa
9. Jasa, rekayasa sosial, metode atau produk
sistem, produk/barang
10. Hak kekayaan intelektual Tdk Ada
(paten,paten sederhana, hak cipta,
merek dagang, rahasisa dagang,
desain produk industri, indikasi
geografis, perlindungan varietas
tanaman, perlindungan topografi)
11. Buku Ajar Draft
9
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
10
3.3. Rencana Program dan Aktivitas Program sebagai Solusi dari Permasalahan
Tabel 3. Rencana Program dan Aktivitas Program sebagai Solusi dari Permasalahan
12
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
13
Nama Posisi/Jabatan Kualifikasi Kepakaran
Dr. Bonnie Suherman, S.E., Anggota Tim - Akuntansi
M.Ak - Sistem Informasi
- Media Digital
- Inovasi Bisnis
14
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Secara umum capaian program yang dijalankan pada tahun pertama sampai
dengan bulan Agustus 2017 adalah sebagai berikut:
a. Program I : Strategi daya tarik wisata melalui media promosi, festival
budaya, perencanaan kawasan
Kegiatan ini difokuskan untuk penyelesaian permasalahan kurangnya daya
tarik wisata, dengan tujuan peningkatan jumlah wisatawan, peningkatan
layanan & peningkatan kondisi ekonomi desa Tanjungan. Aktivitas yang
dijalankan pada program ini adalah :
1. Aktivitas pembuatan Dokumen Masterplan dari Ekowisata Desa
Tanjungan, dimana dokumen ini diharapkan bisa digunakan sebagai
landasan atau pijakan bagi pengelola Ekowisata. Saat ini dokumen sudah
memasuki tahap pembuatan rencana strategis untuk menentukan tema
sebagai ciri khas wisata di Desa Tanjungan dan Model Bisnis berupa
gambaran proyek, pangsa pasar, strategi marketing dan sumber aliran dana
(lampiran 2)
2. Aktivitas mensinergikan antara ekowisata dengan potensi budaya yang ada
di masyarakat. Kegiatan Ruwat Desa, Kirab Budaya (Seribu Takir), Pentas
Budaya Kentrung, lomba mancing, lomba gizi nasional, bekerjasama
komunitas herbalife dan lain-lain (lampiran 9)
3. Pembuatan Film dokumenter sebagai media promosi dalam bentuk video
yang mencakup : keindahan alam waduk Tanjungan, kehidupan
masyarakat desa Tanjungan, kegiatan usaha mikro dan kecil sebagai
potensi produk unggulan daerah serta budaya leluhur yang masih ada di
masyarakat
15
b. Program II : Pengembangan Tata Kelola Ekowisata, kegiatan difokuskan
PemProv Jatim dan Badan Pertanahan Negara) saat ini pemerintah desa
aset desa dan saat ini sedang dilakukan pengukuran batas aset tersebut
wisata bisa sepenuhnya milik desa, hal ini merupakan bentuk support dari
16
2. Melakukan koordinasi dengan berbagai dinas terkait yang terangkum
masyarakat dan badan perencanaan daerah serta dihadiri tokoh desa, wakil
17
Tabel 4. Target Luaran Sesuai dengan Program yang dijalankan
18
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Tindak lanjut dari hasil yang telah diperoleh selama tengah tahun ini,
adalah melanjutkan program sesuai dengan roadmap kegiatan pengabdian dan
rencana yang menjadi target akhir tahun kedua yaitu :
Program Penguatan Usaha Kreatif dan produktif berbasis Kearifan Lokal
Program Kegiatan Indikator Baseline Capaian Target Target
Th 1 Th 2 Th 3
B1. Pelatihan a. Pelatihan Jumlah NA NA 20 50
manajemen sistem ukm terlatih
usaha dan manajeme
penerapan n mutu Jumlah
teknologi tepat b. TTG inovasi NA NA 5 10
guna untuk pengemas produk
peningkatan an produk unggulan
mutu produk unggulan
unggulan c. TTG
pengering
produk
keripik
B2. Standarisasi a. Sertifikasi Rata-rata 10 30 10 40 20 45 30 60
manajemen manajeme omset jt jt jt jt jt jt jt jt
usaha melalui n mutu penjualan
sertifikasi sistem b. Uji ukm per thn
manajemen laboratriu Rata-rata
mutu m produk peningkatan
NA NA 20% 50%
unggulan kapasitas
c. Sertifikasi ukm
atau Jumlah
perijinan produk
produk yang NA NA 50 80
unggulan memiliki
ijin edar
B3. Kerjasama a. Mitra Jumlah NA NA NA NA 10 10 20 20
produktif yang produktif Mitra
menjamin b. Sentra produkstif
keberlangsungan Produk Jumlah NA NA NA NA 2 2 5 5
usaha di masa Unggulan Sentra
mendatang Produk
Unggulan
B4. Pengadaan a. TTG Terjaganya NA NA Terjaga Terjaga
Sarana dan filtrasi air ekosistem
Prasarana waduk air waduk
berbasis Ipteks b. TTG Jumlah 200 1200 1500 2000
yang permainan Pengunjung
disesuaikan edukasi per bulan
19
dengan c. TTG
kebutuhan pemelihar
masyarakat aan ikan di
waduk
d. Pengadaan
sarana dan
prasarana
wisata
20
BAB 7. KESIMPULAN
7.1. Kesimpulan
Secara keseluruhan program yang direncanakan dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, terutama program strategi pengembangan
ekowisata, pengembangan Tata Kelola dan Sinergitas dengan Pemerintah
kabupaten serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Antusiasisme
dan semangat masyarakat untuk mengembangkan wilayah desa sangat luar
biasa.
7.2. Saran
Ketiga Mitra melakukan kegiatan yang diprogramkan dan berusaha
disiplin menjalankan apa yang sudah disepakati sesuai dengan rencana
sehingga luaran atau target yang dicanagkan dapat terealisasi sesuai
dengan yang di harapkan.
21
REFERENSI
22
Lampiran 1. Peta Lokasi Wilayah
Mitra 3
Mitra 1
Mitra 2
23
Lampiran 2. Hasil Pembaharuan Rencana Strategis
VISI :
MISI :
5. Mengembangkan organisasi pemuda dan budaya berbasis keTuhanan Yang Maha Esa
Tata Nilai :
Profesionalisme : Kerja keras, Integritas dan Inovatif
SEMBOYAN:
PERSADA (Permai, Sejahtera, Aman dan Damai )
24
Lampiran 3. Hasil Pembuatan Model Bisnis Ekowisata
GAMBARAN PROYEK
Paket Outbond ( harapan buat track outbond yang panjang krg lbh 500 m, rintangan bisa
sampe kehutan )
Flying fox ( mendarat di bekas keramba )
Gubuk jamu dan Toga (mau di tanam sebelah mushola krn ada lahan kosong )
Studio siaran radio ( untuk mengajarkan bagaimana cara menjadi penyiar radio )
Kolam lumpur
Sepeda Air
Pemancingan
Sekolah tari
Wisata hewan ternak
Kuliner (salah satu sasaran adalah komunitas, cth menu nasi jumat legi )
Cindera Mata ( rencana dekat lokasi mainan anak, di bagian atas dekat saung )
Tempat duduk di setiap sudut dibawah pohon rindang
Kolam renang, seluncuruan air / waterpark ( dekat waduk )
Spot selfie ( jembatan layang, rumah pohon )
State area untuk panggung pertunjukan ( didekat warung, nanti mau direlokasi untuk dibuat
lapangan lebih besar )
Sepeda udara ( mau lewat danau )
Gedung Pertemuan ( rapat, reuni, lokasi belajar anak-anak)
Playground (diatas bukit )
Camping ground ( saat ini Rp. 150.000 ada fasilitas air dan mushola)
Rumah pohon ( untuk santai dan selfie )
Food court ( lokasi parkir sepeda motor waduk )
Jembatan layang
Museum edukasi
Potensi lain :
- sejarah desa
- Makan kuno
- Kirap budaya
- Makam mbah Jenggot wisata religi
- Karawitan
- Petik kelengkeng
25
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Untuk Meramaikan Wisata
26
Lampiran 5. Dokumentasi Sosialisasi Dengan PemKab dan Dinas PMD
27
Lampiran 6. Dokumentasi Workshop dan Pembuatan Model Bisnis
28
Lampiran 7. Dokumentasi Survei Pembuatan Spot Wisata
29
Lampiran 8. Pengembangan Produk Unggulan
30
Lampiran 9. Kirab Budaya
31