PAPER
Paper ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi Kawasan
Oleh :
Dosen Pengampu :
NIDN. 2008077102
NIDN. B02209018
APRIL 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidang kelautan didefinisikan sebagai sektor perikanan, pariwisata bahari,
pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan, dan jasa
kelautan. Pernyataan tersebut didasari bahwa potensi sumberdaya kelautan yang besar
yakni 75% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah laut dan telah
memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional.
Sumbangan yang sangat berarti dari sumber daya kelautan tersebut, antara lain berupa
penyediaan bahan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan
kerja, perolehan devisa dan pembangunan kawasan. Dengan potensi wilayah laut yang
sangat luas dan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.
Delta Fishing adalah sebuah wahana kolam pemancingan ikan yang di sediakan untuk
para wisatawan yang ingin berlibur dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam
area Delta Fishing. Wahana tersebut terletak di desa Prasung, Kec. Buduran, Kab.
Sidoarjo. Tempat wisata Delta Fishing bermula dari kolam pemancingan berukuran kecil,
dan pada tahun 2009, tempat wisata ini di kembangkan menjadi wahana wisata keluarga.
Saat ini Delta Fishing sudah di lengkapi dengan berbagai fasilitas hiburan keluarga,
antara lain kolam renang anak, warung lesehan, aula, outbond, dan kolam pemancingan
ikan.
Kawasan Delta Fishing saat ini bukan hanya sekedar desa biasa, tetapi telah
mempunyai potensi besar yang berasal dari pengaruh wisata pemancingan Delta Fishing.
Potensi tersebut sangat mempengaruhi pada segi ekonomi masyarakat yang tinggal di
kawasan sekitar wilayah wisata Delta Fishing. Berawal sebuah desa yang mayoritas
menjadi wilayah budi daya ikan tambak biasa, dan mayoritas warganya tidak mempunyai
pekerjaan tetap, sejak berdirinya wahana tersebut banyak warga yang merasakan dampak
positif.
Pengaruh yang ada pada kawasan tersebut, berawal dari seseorang kaum elit dengan mata
pencaharian budi daya ikan tanbak yang mempunyai ide kreatif, mengubah kawasan
tambak, menjadi kawasan wisata liburan keluarga. Potensi tersebut sangat mempengaruhi
pada segi ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar wilayah wisata Delta
Fishing. Berawal sebuah desa yang mayoritas menjadi wilayah budi daya ikan tambak
biasa, dan mayoritas warganya tidak mempunyai pekerjaan tetap, sejak berdirinya
wahana tersebut banyak warga yang merasakan dampak positif. Pengaruh yang ada pada
kawasan tersebut, berawal dari seseorang kaum elit dengan mata pencaharian budi daya
ikan tanbak yang mempunyai ide kreatif, mengubah kawasan tambak, menjadi kawasan
wisata liburan keluarga. Perubahan sosial kawasan Delta Fishing di pelopori oleh pemilik
wisata tersebut. Namun tidak hanya pemilik wisata tersebut yang mempengaruhi
perubahan sosial di desa Prasung, ada kaum elit lain yakni tokoh agama yang juga
berperan dalam perubahan kawasan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kajian sosiologi wilayah di kawasan sekitar Delta Fishing?
2. Bagaimana kajian pembangunan di kawasan sekitar Delta Fishing?
3. Bagaimana kajian teori berdasar hasil amatan di kawasan Delta Fishing?
4. Bagaimana proses persiapan orientasi kawasan di Delta Fishing?
5. Bagaimana hasil orientasi kawasan di Delta Fishing?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui kajian sosiologi wilayah di kawasan sekitar Delta Fishing.
2. Untuk mengetahui kajian pembangunan di kawasan sekitar Delta Fishing.
3. Untuk mengetahui kajian teori berdasar hasil amatan di kawasan Delta Fishing.
4. Untuk mengetahui proses persiapan orientasi kawasan di Delta Fishing.
5. Untuk mnegetahui hasil orientasi kawasan di Delta Fishing.
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian pembangunan pada Delta Fishing di Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo
meliputi bidang ekonomi, pariwisata, dan juga lingkungan.
- Bidang Ekonomi
Wisata pemancingan delta fishing Sidoarjo menjadi salah satu distinasi keluarga yang
memiliki konsekuensi dan dampak langsung terhadap sosial-ekonomi masyarakat lokal
kawasan wisata. Berkembangnya sektor wisata di Kabupaten Sidoarjo salah satunya adalah
wisata pemancingan delta fishing yang terletak di desa Prasung, kec. Buduran, kab. Sidoarjo.
Tempat wisata ini berkontribusi langsung terhadap perekonomian lokal dan sosial budaya
masyarakat, wisata delta fishing bukan hanya wahana pemancingan seperti biasanya. Di
lokasi ini juga terdapat fasilitas outbound, kolam renang, warung lesahan dan banyak
permainan. Pengembangan wisata delta fishing menumbuhkan banyak harapan bagi
masyarakat sekitar, terutama harapan dari segi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Kemudian juga segi sosial masyarakat yang lebih baik sehingga dapat mensejahterakan
kehidupan masyarakat lokal sekitar. Dapat terlihat jelas dengan perkembangan obyek
wisata delta fishing lebih mendorongmasyarakat yang tinggal disekitar obyek wisata untuk
lebih aktif dan kreatif berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata dan kegiatan bermasyarakat.
Dengan adanya kekreatifan masyarakat ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
- Bidang Pariwisata
Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah, pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis aspek sosial (penciptaan
lapangan kerja) dan aspek budaya. Pengembangan wisata delta fishing menumbuhkan banyak
harapan bagi masyarakat sekitar, terutama harapan dari segi pertumbuhan ekonomi
1 Robert H. Lauer, Perspective on Social Changes (1977), Edisi Indonesia, Penerjemah Alimandan, Perspektif
Tentang Perubahan Sosial ( Jakarta : PT. Merton Putra, 1989 ), hal 347
masyarakat sekitar. Kemudian juga segi sosial masyarakat yang lebih baik sehingga dapat
mensejahterakan kehidupan masyarakat lokal sekitar. Berkembangnya sektor wisata di
Kabupaten Sidoarjo salah satunya adalah wisata pemancingan delta fishing yang terletak di
desa Prasung, kec. Buduran, kab. Sidoarjo. Tempat wisata ini berkontribusi langsung terhadap
perekonomian lokal dan sosial budaya masyarakat, wisata delta fishing bukan hanya wahana
pemancingan seperti biasanya. Di lokasi ini juga terdapat fasilitas outbound, kolam renang,
warung lesahan dan banyak permainan. Wisata delta fishing yang semakin berkembang
hingga saat ini tentu memunculkan dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat yang ada di
lingkungan sekitar obyek wisata delta fishing, dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai
pengaruh atau akibat2. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa dampak sendiri dapat terjadi karena
adanya perkembangan dalam suatu obyek wisata Dampak tersebut dapat ditinjau dari dampak
aspek sosial dan aspek ekonomi.
Wisata delta fishing pariwisata sekarang menjadi desa wisata yang berdampak pada aspek
social dan ekonomi masyarakat local berupa dampak positif terbukanya lapangan kerja baru,
berkurangnya tingkat pengangguran, meningkatkan pendapatan dan daya beli wisatawan,dan
memliki pendapatan setiap hari sehingga dapat disimpulkan bahwa kehadiran sektor
pariwisata dapat mentransformasis truktur mata pencaharian masyarakat sekitar objek wisata.
Hal ini disebabkan dengan adanya pengembangan objek wisata memberikan peluang bagi
masyarakat sekitar untuk memanfaatkannya dengan berbagai cara dan kemampuannya. Dalam
hal ini dapat diketahui bahwa dengan semakin berkembangnya wisata delta fishing membantu
meningkatkan keterampilan masyarakat dalam hal membuka usaha serta mengolah usaha
yang mereka bangun agar tetap ramai untuk didatangi pengunjung. Seperti salah satu
pengusaha yang ada dikawasan obyek wisata delta fishing. Dengan semakin ramainya obyek
wisata ini juga mampu meningkatkan pendapatannya sehingga dengan keterampilan yang
mereka miliki mampu memunculkan nilai positif bagi kehidupan masyarakat yang ada
disekitar delta fishing. Wisata yang bebasis kolam pancing ini ini sangat menuntungkan
peternak ikan karena selain memncing hasil ikan terkadang wisatawan langsung membeli ikan
tanpa memancing sehingga pasokan ikan setiap hari harus ada,dalam industrri pariwisata
masing-masing bidang usaha pariwisata menawarkan keunggulan dan daya tariknya untuk
2 Robert H. Lauer, Perspective on Social Changes (1977), Edisi Indonesia, Penerjemah Alimandan, Perspektif
Tentang Perubahan Sosial ( Jakarta : PT. Merton Putra, 1989 ), hal 347
mempertahankan dan menarik pengunjung sehingga berdampak positif bagi pengusaha wisata
dan bagi masyarakat lokal.
- Lingkungan
Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup
perubahan dalam aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan
dari faktor lingkungan, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta
berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
Pada obyek wisata Delta Fishing ini tidak lantas luput akan permasalahan lingkungan, banyak
dari warga yang mengeluhkan mengenai dampak lingkungan yang terjadi dengan adanya
wisata Delta Fishing ini. hal yang paling sering dikeluhkan warga adalah mengenai aktivitas
wisata dekat dengan perkampungan dan akses jalan kampung yang menimbulkan polusi dan
beradaanya di area persawahan dan juga beberapa warga yang mengeluhkan mengenai suara
bising dan ramai yang diakibatkan oleh adanya objek wisata Delta Fishing ini.
Setelah melakukan pencarian data mengenai Delta Fishing, maka kelompok kami
memutu8skan menggunakan kajian teori struktural. Dapat dibuktikan bahwa pada Delta
Fishing ini, terdapat perubahan sosial Struktural yang disebabkan oleh adanya kekuasaan
kaum elite yaitu tokoh masyarakat dan juga orang kaya atau disini adalah pemilik tambak
yang mempunyai ide untuk membuat objek wisata Delta Fishing tersebut 3.Teori ini di
jabarkan oleh salah satu tokoh yang bernama Karl Manheim, beliau mengatakan bahwa dalam
masyarakat demokratis di dunia modern terdapat bermacam-macam elit, yang terpenting
adalah elit politik, organisator, intelektual, seniman, moralis dan elit agama. Bottomore
mengatakan bahwa istilah elit umumnya di gunakan untuk mengenal kelompok – kelompok
fungsional terutama kelompok mata pencaharian yang berstatus tinggi dalam masyarakat
Kelompok fungsional yang ada di kawasan delta fishing yakni kelompok elit yang
mempunyai mata pencaharian sebagai petani tambak. Karena yang bisa mempunyai tambak
hanyalah orang – orang yang mempunyai kelebihan dalam bidang ekonomi. Peran elit
3 Robert H. Lauer, Perspective on Social Changes (1977), Edisi Indonesia, Penerjemah Alimandan, Perspektif
Tentang Perubahan Sosial ( Jakarta : PT. Merton Putra, 1989 ), hal 353
diperlukan jika situasi sosial menuntut keberadaan mereka. Pernyataan ini tergambar ketika di
wilayah Delta Fishing terjadi permasalahan sosial, yang paling berperan dalam penyelesaian
masalah tersebut ada dua bagian, di antaranya dari pihak internal. Pihak tersebut di pelopori
oleh pihak manajemen Delta Fishing. Dan bagian ke dua di pelopori oleh tokoh masyarakat
(perangkat desa, orang kaya, dan kyai).
1.Apa yang membuat tempat wisata ini unik dan menarik bagi pengunjung?
3.Apa saja upaya yang dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan?
4.Bagaimana tempat wisata ini memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar?
5.Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung untuk mendukung
kelestarian lingkungan di tempat wisata ini?
6.Bagaimana tempat wisata ini memastikan bahwa pengunjung tidak merusak
lingkungan?
7.Siapa saja yang terlibat dalam menjaga lingkungan?
8.Bagaimana tempat wisata ini memastikan bahwa sampah yang dihasilkan oleh
pengunjung tidak merusak lingkungan?
9.Apa saja jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di tempat wisata ini?
10.Bagaimana tempat wisata ini mempromosikan kegiatan ekowisata kepada
pengunjung?
2. tentang ekonomi
1.Bagaimana desa wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat?
2.Apa saja jenis-jenis kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan di desa sebelun adanya
wisata delta fis?
3.Bagaimana pemerintah dapat mendukung pembangunan desa wisata?
4.Apa saja manfaat ekonomi desa wisata bagi masyarakat sekitar?
5.Bagaimana cara mengembangkan desa wisata secara berkelanjutan?
6.Apa saja tantangan yang dihadapi masyarakat desa dalam mengembangkan
ekonomi?
7.Apa saja jenis-jenis kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan di desa sebelun adanya
wisata delta fis ?
8.Apakah ada produk unggulan dari desa yang dapat dikembangkan secara ekonomi?
jika ada, apa saja produk unggulan tersebut?
9. Apakah wisatawan yang datang ke obyek wisata delta fishing selalu mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun?
10. Berapa pemasukan kas daerah dari pendapatan retribusi obyek wisata dalam
setiap tahunnya.
3. Sosial dan budaya
1. Bagaimana Anda mendeskripsikan lingkungan fisik di kawasan desa prasung,
Sidoarjo? Apakah ada ciri khas atau keunikan tertentu
2. Bagaimana interaksi masyarakat dengan lingkungan di kawasan desa prasung?
3.Apakah ada tradisi atau kegiatan budaya yang berkaitan dengan lingkungan?
4. Apa yang menjadi tantangan utama dalam pengelolaan lingkungan di kawasan
desa.
5. Bagaimana masyarakat dan pemerintah setempat menghadapi tantangan
lingkungan?
6. Apakah terdapat perubahan lingkungan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
di kawasan desa prasung.
7. apa yang menyebabkannya dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat dan
ekosistem lokal?
8. Bagaimana peran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di kawasan
desa prasung
9. Apakah ada upaya konservasi atau kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan kelestarian alam dan sumber daya?
10 .Apakah terdapat konflik antara penggunaan sumber daya alam dan pelestarian
lingkungan di kawasan desa prasung.
E. Hasil Orientasi Kawasan Pada Delta Fishing
Dalam upaya memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kawasan pada Delta
Fishing Sidoarjo, maka kami melakukan orientasi kawasan di kawasan sekitar Delta Fishing
Sidoarjo ini. Tujuan dari orientasi kawasan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik menenai apa saja perubahan-perubahan yang terjadi di dalam serta disekitar Delta
Fishing ini serta dapat menjelaskan mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan
sosial yan terjadi di Delta Fishing Sidoarjo ini. Dari hasil pengamatan serta wawancara yang
kami lakukan di Delta Fishsing mempunyai hasil yang ternyata mengejutkan bagi kami selaku
pengamat karena pada saat penggalian data-data yang ada baik di internet yang berupa jurnal-
jurnal penelitian yang terdahulu dan juga wawacara yang kami lakukan baru-baru ini
menunjukkan hasil yang bertolak belakang. Pada saat penggalian data melalui penelitian
terdahulu kami menemukan bahwa dengan danya Delta Fishing Sidoarjo ini menjadi gerbang
baru bagi masyarakat sekitar delta Fishing dikarenakan dnegan adanya objek wisata ini
setidaknya membuka sebuah peluang serta lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar yang
memang pada dasarnya mata pencaharian umum mereka ialah petani tambak yang hasilnya
juga tidak tetap. Hal ini terbukti dalam Jurnal Prosiding Seminar dan Call For Paper yang
ditulis oleh Ilmi Usrotin Choiriyah dengan judul “Dampak Sosial Ekonomi
Wisata terhadap Masyarakat Lokal (Studi Pada Wisata Pemancingan Delta Fishing
Sidoarjo)”. Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa dampak sosial dari kegiatan
wisata terhadap masyarakat lokal diantaranya, jenis pekerjaan masyarakat mempunyai variasi
yang lebih banyak, perkembangan dan peningkatan pada jenjang pendidikan masyarakat
setempat, serta meningkatkan peran dan keperdulian masyarakat dalam menjaga kawasan
wisata pemancingan delta fishing sidoarjo. Sedangkan dampak ekonomi dari kegiatan wisata
diantaranya perubahan pada tingkatan pendapatan masyarakat yang cukup signifikan pada
kesempatan kerja dan wirausaha masyarakat setempat. Sementara berdasar dengan temuan
yang telah kami gali mengenai perubahan sosial di kawasan Delta Fishing Sidoarjo ini
bertolak belakang dengan hasil temuan dari penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa di
kawasan sekitar Delta Fishing juga terdampak dengan dampak yang positif. Namun temuan
kami menemukan jika kondisi di Delta Fishing sekarang sangatlah sepi, hal ini bermula pada
saat awal pandemi di tahun 2020 yang merupakan tahun awal dimana COVID-19 mulai
merebak di Indonesia yang menyebabkan semua aktivitas diluar ruangan diberhentikan
dengan adanya WFH atau “Work From Home” yang mengharuskan semua kegiatan yang
seharusnya dilakukan diluar menjadi ditiadakan yang berdampak pada semua sektor usaha
begitu juga dengan Delta Fishing ini yang memang harus ditutup sementara waktu sehingga
disaat sudah bisa dibuka kembali masyarakat sudah turun mintnya untuk datang ke Delta
Fishing Sidoarjo.
Dengan adanya virus COVID-19 ini Delta Fishing mengalami penurunan kunjungan dari
wisatawan karena masyarakat enggan keluar rumah karena takut dampak dari virus COVID-
19. Pemberlakuan dirumah saja (stay at home) menjadikan obyek wisata Delta Fishing
menjadi sepi sehingga perlu melakukan pengelolaan yang baik dari pihak pengelola agar bisa
membangkitkan kembali wisata agar ramai pengunjung dalam keadaan new normal. Kami
sendiri melakukan wawancara kepada Ibu Atun selaku staff Delta Fishing Sidoarjo di Delta
Fishing ini, beliau memaparkan jika dengan adanya COVID-19 ini sangat berdampak pada
jumlah pengunjung yang datang. Jika pada saat sebelum COVID-19 pengunjung yang datang
di Delta Fishing ini bisa mencapai 1000 pengunjung perharinya, sangat jauh berbeda dengan
pengunjung yang datang setelah adanya COVID-19 ini menjadi 100 saja perharinya. Hal ini
juga sangat berdampak pada pihak internal maupun warga sekitar kawasan Delta Fishing yang
awalnya juga mendapat dampak positif sekarang menjadi terkena dampak negatif pula. Jika
sebelum adanya pandemi kegiatan di Delta Fishing berjalan lancar, maka lama kelamaan
karena efek pandemi secara tidak langsung pula Delta Fishing melakukan pengurangan
karyawan dimana karyawan mereka yang berasal dari arga sekitar pun ikut terdampak.
Pengurangan karyawan ini pun juga terjadi bukan karena tanpa alasa, melainkan dikarenakan
pengunjung yang sepi maka menurunkan omset yang didapatkan dan secara tidak langsung
biaya operasional yang didapatkan juga menurun, sementara dengan karyawan tetap yang
dimiliki sudah tidak imbang maka dilakukanlah pengurangan karyawan dengan maksud untuk
menyeimbangkan antara pemasukan dan juga pengeluaran biaya operasional. Dengan apa
yang selama ini terjadi di masa pandemi tidak membuat Delta Fishing menjadi patah
semangat dan menyerah, terbukti dengan hasil wawancara kami pula jika saat ini Delta
Fishing sendiri sedang mengupayakan bagaimana agar Delta Fishing ini bisa eksis kembali
seperti masa sebelum adanya COVID-19 yang lalu. Beberapa upaya yang dilakukan oleh
Delta Fishing ini terlihat disaat kami melakukan observasi kawasan serta wawancara di
kawasan Delta Fishing sedang ada pembangunan yang berjalalan, mereka melakukan
pembangunan untuk merenovasi beberapa eksterior disana yang digunakan juga sebagai
upaya untuk menarik minat pengunjung untuk datang ke Delta Fishing, selain infrastruktur
yang dibenahi juga ada peningkatan untuk wahana yang disediakan. Jika sebelumya hanya
ada kolam pancing serta outbond yang disediakan maka sekarang pihak Delta Fishing
menyediakan pula semacam tempat makan berkonsep lesehan yang didalam menunya
termasuk hasil olahan ikan yang ada di kolam pemancingan serta ada pula masakan-masakan
rumahan yang disediakan untuk menarik pengunjung. Dengan adanya inovasi-inovasi baru
dari pihak Delta Fishing ini sendiri diharapkan dapat menarik minat pengunjung seperti sedia
kala sehingga Delta Fishing sendiri bisa bangkit serta dapat menarik masyarakat sekitar lagi
untuk bisa bekerja di Delta Fishing lagi.
Sesuai dengan analisis yang kami simpulkan jika yang awalnya Delta Fishing ini
mempunyai pola perubahan sosial struktural dikarenakan oleh adanya kekuasaan kaum elite
yaitu tokoh masyarakat dan juga orang kaya atau disini adalah pemilik tambak yang
mempunyai ide untuk membuat objek wisata Delta Fishing tersebut, namun sekarang jika
secara teoritis maka berubah menjadi pola perubahan sosial gabungan dikarenkan Delta
Fishing pada awalnya mengalami perubahan yang positif namun dikarenakan pandemi maka
mengalami penurunan tetapi pada saat ini sedang dilakukan upaya untuk recovery kembali
agar Delta Fishing ini bisa berjalan seperti sedia kala sebelum pandemi. Berikut merupakan
skema pola perubahan sosial di kawawan Delta Fishing Sidoarjo yang mempunyai pola
perubahan sosial gabungan dikarenakan pada awalnya Delta Fishing mengalami perubahan
struktural, namun dikarenakan adanya faktor pandemi yang menyebabkan menurunnya minat
pengunjung yang datang kesana menyebabkan terjadinya penurunan omset maka pola
perubahan sosial struktural perubah menjadi pola perubahan sosial gabungan karena setelah
terjadi penurunan omset masih ada upaya dari pihak Delta Fishing untuk menarik daya tarik
pengunjung lagi dengan melakukan renovasi lokasi serta inovasi lagi.
Gambar 1.1