DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 9
1. FAHRIZAL ADI KURNIAWAN (3173331013)
2. HOTMATUA (3141131022)
3. IMAM AGUS TRIYONO ( 3173131017 )
4. MUHAMMAD HARY LUQMAN (3173331034)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mini riset mata kuliahGeografi Regional
Indonesia ini yang berjudul “IDENTIFIKASI DESA BELAWAN BAHARI DARI SEGI
SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI ” tepat pada waktunya.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta
membantu penulisan makalah ini terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah Geografi
Regional Indonesia Bapak Drs. Muhaamad Arif, M.Pd sekaligus pembimbing penulis dalam
menyelesaikan mini riset ini yang telah memberikan arahan,bimbingan,serta masukan dan
koreksi terhadap penulisan hasil mini riset ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Geografi Sosial mempunyai objek studi aktivitas manusia sebagai bagian geosfer
meliputi perbedaan dan persamaan aktivitas manusia dan lingkungannya yakni
Lingkungan alam dan Lingkungan Sosial. Di era kemajuan ilmu dan teknologi geografi
sosail dituntut mampu mengkaji fenomena aktivitas manusia sesuai dengan
perkembangan peradaban manusia yang terus berlangsung mengiringi dinamika geografi
sosial itu sendiri.
Desa Belawan Bahari merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Medan
Belawan Kota Medan. desa dengan potensi sumber daya laut yang ada di Kota Medan,
maka mayoritas penduduk Desa Belawan Bahari menggantungkan hidupnya sebagai
nelayan. Melihat potensi yang besar dari sektor perikanan di Medan Belawan, maka
Pemerintah Daerah membangun sarana
Pelabuhan Perikanan yang terletak di Belawan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Namun dalam perkembangannya
pelabuhan tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh para nelayan. Hal
tersebut dihadapkan oleh rendahnya kualitas SDM khususnya para nelayan setempat.
Selain itu, masyarakat nelayan di Desa Belawan Bahari merupakan kelompok masyarakat
dengan tingkat kesejahteraan yang rendah. Dari latar belakang tersebut, maka perlu
adanya peran Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan.
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kondisi Masyarakat di Desa Belawan Bahari dari Segi Sosial ?
2. Bagaimana Kondisi Masyarakat di Desa Belawan Bahari dari Segi Budaya?
3. Bagaimana Kondisi Masyarakat di Desa Belawan Bahari dari Segi Ekonomi?
4. Bagaimana Pola Pemukiman Masyarakat di Desa Belawan Bahari?
5. Bagaimana Kebiasaan-Kebiasaan yang dilakukan masyarakat di Desa Belawan
Bahari?
6. Apa Solusi yang dilakukan oleh Pemerintah untuk membantu Masayarakat di Desa
Belawan Bahari?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mendeskripsikan Kondisi Masyarakat di Desa Belawan Bahari dari Segi Sosial.
2. Mendeskripsikan Kondisi Masyarakat di Desa Belawan Bahari dari Budaya.
3. Mendeskripsikan Kondisi Masyarakat di Desa Belawan Baharu dari Segi Ekonomi.
4. Mengetahui Pola Pemukiman Masyarakat di Desa Belawan Bahari.
5. Mengetahui Kebiasaan-Kebiasaan Masyarakat di Desa Belawan Bahari.
6. Menjelaskan Solusi yang dilakukan Pemerintah dalam membantu masyarakat di Desa
Belawan Bahari.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi
peneliti lain untuk dapat meningkatkan hasil penelitian berikutnya.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. MASYARAKAT PESISIR
Masyarakat pesisir adalah sekelompok warga yang tinggal di wilayah pesisir yang
hidup bersama dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari sumber daya di wilayah pesisir.
Masyarakat yang hidup di kota-kota atau permukiman pesisir memiliki karakteristik
secara sosial ekonomis sangat terkait dengan sumber perekonomian dari wilayah laut
(Prianto, 2005). Demikian pula jenis mata pencaharian yang memanfaatkan sumber daya
alam atau jasa-jasa lingkungan yang ada di wilayah pesisir seperti nelayan, petani ikan,
dan pemilik atau pekerja industri maritim.
Masyarakat pesisir yang di dominasi oleh usaha perikanan pada umumnya masih
berada pada garis kemiskinan, mereka tidak mempunyai pilihan mata pencaharian,
memiliki tingkat pendidikan yang rendah, tidak mengetahui dan menyadari kelestarian
sumber daya alam dan lingkungan (Lewaherilla, 2002). Selanjutnya dari status legalitas
lahan, karakteristik beberapa kawasan permukiman di wilayah pesisir umumnya tidak
memiliki status hukum (legalitas), terutama area yang direklamasi secara swadaya oleh
masyarakat (Suprijanto, 2006).
Wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah daratan yang berbatasan dengan
laut, batas di daratan meliputi daerah–daerah yang tergenang air maupun yang tidak
tergenang air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, angin
laut dan intrusi garam, sedangkan batas di laut ialah daerah-daerah yang dipengaruhi oleh
proses-proses alami di daratan seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut,
serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan
(Bengen, 2001).
6
adalah sebagai berikut: sumberdaya pesisir dan perairan (coastal and marine resources),
sumberdaya air bersih (freshwater resources), sumberdaya lahan (land resources),
sumberdaya energi (energy resources), sumberdaya pariwisata (tourism resources),
sumberdaya keragaman hayati (biodiversity resources), dan sumberdaya budaya (culture
resources). Demikian juga dengan wilayah pedalaman terdapat beberapa potensi yang
dapat dimanfaatkan, seperti: sumberdaya lahan, sumberdaya hutan, sumberdaya budaya,
sumberdaya tambang, dan sebagainya.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa
Belawan Bahari. Sampel dalam penelitian adalah beberapa warga Desa Belawan Bahari
yang memiliki profesi beragam. Mulai dari nelayan, pedagang, jasa seperti montir, dan
sebagainya.
2. Observasi
Dalam Teknik ini, Tim Peneliti terjun langsung ke Desa Belawan Bahari
untuk mengamati secara bertahap mengenai aktivitas-aktivitas yang berkenaan
dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi di desa tersebut.Dengan
teknik ini, maka data yang didapat akan lebih banyak dan akurat yang didukung
oleh data dari BPS dan juga Wawancara.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mini Riset ini dilakukan di Desa Belawan Bahari, dapat disimpulkan secara garis
besar bahwa keadaan sosial antar warga masih terjaga dengan harmonis, dari segi budaya
masyarakat di Desa tersebut bersuku Melayu Deli dan dari Segi Ekonomi kebanyakan
berprofesi sebagai Nelayan. Dalam bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan
mengenai Rumusan Masalah yang akan dibahas mengenai Desa Belawan Bahari.
9
Di sisi lain, tingkat kepedulian penduduk terhadap pendidikan anak
anaknya sangat kurang. Anak-anak masyarakat terutama yang perempuan,
pada umumnya hanya bersekolah hingga jenjang SD, itupun tidak seluruhnya
tamat. Berdasarkan pengakuan dari narasumber, kepedulian masyarakat
setempat terhadap pendidikan bagi masa depan kehidupan anak-anak mereka,
mulai berubah sejak awal 2010 dikarena mulai ada yang bersekolah hingga
jenjang SMA. Walaupun dengan tingkat persentase yang tidak terlalu tinggi,
dan hanya satu-dua orang saja yang bisa mencapai jenjang Perguruan Tinggi.
11
5. Usaha Pemerintah dalam Memperhatikan Masyarakat Desa Belawan Bahari
1. Berdasarkan informasi dari Narasumber, Dinas Kesehatan pernah terjun
langsung ke desa Belawan Bahari menyelenggarakan acara penyuluhan
kesehatan terutama yang berkaitan dengan penyakit yang timbul di daerah
pesisir.seperti denam berdarah, diare, dan sebagainya.
2. Perlunya pemberian bantuan berupa paket modal untuk pembelian
peralatan seperti alat pendingin antara lain coolbooks serta alat
menangkap ikan yang lebih canggih serta usaha memotorisasi melalui
paket kredit ringan tanpa agunan serta perlu mengevaluasi setiap nelayan
yang layak diberikan permodalan.
Selain itu, pemerintah harus mengawasi apakah bantuan yang diberikan
memang digunakan oleh para penerima bantuan. Sebab banyak sekali
terjadi kasus bantuan yang diberikan pemerintah akan mereka jual kembali
kepada perusahaan besar.
3. Perlunya merubah pola kehidupan nelayan. Hal ini terkait dengan pola
pikir dan kebiasaan. Pola hidup konsumtif harus dirubah agar nelayan
tidak terpuruk ekonominya saat paceklik. Selain itu membiasakan budaya
menabung supaya tidak terjerat rentenir. Selain itu perlu membangun
diverifikasi mata pekerjaan khusus dipersiapkan menghadapi masa
paceklik, seperti pengolahan ikan menjadi makanan, pengelolaan wilayah
pantai dengan pariwisata dan bentuk penguatan ekonomi lain, sehingga
bisa meningkatkan harga jual ikan, selain hanya mengandalakan ikan
mentah.
Selain itu, pemerintah harus memberikan pendidikan yang layak bagi para
penduduk nelayan. Baik yang usia sekolah maupun yang sudah lewat usia
sekolah. Sebab rata – rata masyarakat nelayan memiliki pandangan yang
sempit. Hal ini di jumpai di lapangan. Bahwa hasil pendapatan yang
berlimpah hari ini akan dihabis kan hari ini, besok bisa dicari lagi.
Tentunya hal ini salah satu penyebab masyarakat nelayan sulit maju.
12
4. Perlunya sebuah kebijakan sosial dari pemerintah yang berisikan program
yang memihak nelayan, Kebijakan pemerintah terkait penanggulangan
kemiskinan harus bersifat bottom up sesuai dengan kondisi, karakteristik
dan kebutuhan masyarakat nelayan. Kebijakan yang lahir berdasarkan
partisipasi atau keterlibatan masyarakat nelayan, bukan lagi menjadikan
nelayan sebagai objek program, melainkan sebagai subjek. Selain itu
penguatan dalam hal hukum terkait zona tangkap, penguatan armada
patroli laut, dan pengaturan alat tangkap yang tidak mengeksploitasi
kekayaan laut dan ramah lingkungan.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil miniriset yang kami lakukan, maka kami dapat menyimpulkan hal – hal
sebagai berikut.
Kondisi sosial di daerah belawan bahari masih sangat bagus dan terjalin erat.
Kondisi budaya di daerah belawan bahari etnis yang paling dominan yaitu suku batak
mandailing dan melayu, namun dalam penerapannya lebih dominan menggunakan
budaya melayu. Hal ini dapat kita lihat dengan pesta adat yang digunakan lebih sering
menggunakan budaya melayu seperti penggunaan tepak sirih dan sebagainya.
Kondisi ekonomi di daerah belawan bahari, bisa dikatakan masih dominan menengah
kebawah. Dan masyrakat di daerah ini mata pencaharian yang dominan yaitu
pedagang, nelayan, dan buruh pelabuhan.
Pola pemukiman penduduk di daerah belawan bahari yaitu berbentuk memanjang
mengikuti jalan raya. Dan kondisi rumah warga dominan terbuat dari papan dan
berbentuk rumah panggung.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan dari hasil mini riset ini, yaitu agar pemerintah lebih peduli
kepada para nelayan kecil, yang mana masih kurang mendapat perhatian. Selain itu,
hendaknya pemerintah tidak hanya memberikan bantuan kepada nelayan kecil dalam aspek
ekonomi saja, namun juga dalam aspek pendidikan. Sebab banyak nelayan yang kurang
memiliki pendidikan hingga menimbulkan banyak pihak – pihak yang mengambil
keuntungan dari nelayan kecil.
14