Wassalam,
Medan, Oktober 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................4
BAB II RINGKASAN
2.1 Identitas Jurnal............................................................................................5
2.2 Ringkasan Jurnal..........................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN................................................................................9
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................10
4.2 Saran............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical jurnal review yang berbentuk makalah ini berisi tentang
kesimpulan dari perbandingan yang akan penulis lakukan pada dua
jurnal dengan materi jurnal yaitu Mewaspadai Dampak Banyak
Pencemar Timbal (Pb) Di Lingkungan Terhadap Kesehatan. Penulis juga
menyertakan ringkasan dari masing-masing jurnal, dimana kedua jurnal
memiliki judul yang hampir sama dalam pembahasannya.
Dalam mengkritik jurnal tersebut, maka penulis dapat mengetahui
perbedaan antara kedua jurnal. Dan juga mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing jurnal. Pembuatan Critical Jurnal Report
ini bertujuan untuk memenuhi tugas individu KKNI. Semoga usaha ini
dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun
khususnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan Critical Jurnal Review ini
adalah:
1. Bagaimana review maupun ringkasan jurnal tersebut?
2. Bagaimana penjelasan penulis jurnal pendekatan yang dapat
dilakukan dalam menangani Dampak Pencemaran Timbal (Pb).
3. Bagaimana Tanggapan Reviewer setelah membaca jurnal tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan critical jurnal
review ini adalah untuk dapat memberikan informasi dari setiap jurnal
serta dapat dipahami oleh para pembaca secara mendalam mengenai
setiap jurnal tersebut melalui isi ringkasan yang diikuti oleh kelemahan
dan kelebihan dari setiap jurnal.
BAB II
ISI RINGKAS JURNAL
2.1 Identitas Jurnal
Nama Jurnal Mewaspadai Dampak Bahan Pencemar Timbal
(Pb) di Lingkungan Terhadap Kesehatan
Volume 17
Jurnal
Tahun Jurnal 2005
Penulis Evi Naria
Jurnal
B. KAJIAN TEORI
Hasil pengukuran yang dilakukan oleh Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan (Bapedal) Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 3
Februari 2003 menunjukkan hasil bahwa kadar timbal di udara ambien
(bebas) Kota Medan adalah sebesar 3,5 μg/Nm3. Angka ini telah
melebihi baku mutu udara ambien untuk timbal, yaitu sebesar
2,0μg/Nm3.
Partikel timbal yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor
berukuran 0,02–1,00µm, dengan masa tinggal diudara mencapai 4–40
hari. Partikel yang sangat kecil ini memungkinkan timbal terhirup dan
masuk sampai ke paru paru.
Hasil tes darah yang dilakukan Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Daerah (Bapedalda) provinsi Jawa Timur dan Balai
Laboratorium Kesehatan (BLK) Surabaya pada bulan Juni 2001
menunjukkan bahwa dari 85 orang yang dites darahnya, sebanyak 45
orang atau 50% lebih mempunyai kadar timbal yang tinggi di dalam
darahnya.
Sumber utama adanya timbal di air berasal dari pembuangan
limbah yang mengandung timbal. Salah satu industri yang dalam air
limbahnya mengandung timbal adalah industri aki penyimpanan di
mobil, di mana elektrodanya mengandung 93% timbal dalam bentuk
timbal oksida (PbO2).
Timbal yang ada didalam air dapat masuk ke dalam organisme di
perairan, dan jika air tersebut merupakan sumber air konsumsi
masyarakat maka timbal tersebut tentunya akan masuk ke dalam tubuh
manusia.
Bahan pangan yang dikonsumsi manusia juga mengandung timbal
secara alami. Pada ikan dan binatang lain yang mengandung timbal
0,2-2,5mg/kg, pada daging atau telur mengandung timbal sebesar 0-
0,37mg/kg, padi-padian mengandung timbal sebesar 0-1,39mg/kg dan
sayur-sayuran mengandung 0- 1,3mg/kg
Kira-kira 40% dari timbal yang masuk melalui pernafasan,
diabsorbsi sampai ke saluran pernafasan. Sekitar 5-10% dari senyawa
timbal yang masuk diserap oleh saluran gastrointestinal.
Timbal juga akan didistribusikan ke darah, cairan ekstraselular, dan
beberapa tempat deposit. Tempat deposit timbal berada di jaringan
lunak (hati, ginjal, dan syaraf) dan jaringan mineral (tulang dan gigi).
Timbal yang terakumulasi dalam skeleton (tulang) diperkirakan sekitar
90% dari jumlah keseluruhan.
Kadar maksimum Pb yang masih dianggap aman dalam darah
anak-anak sesuai dengan yang diperkenankan WHO dalam Depkes
(2001) adalah 10µg/dl darah, sedangkan untuk orang dewasa adalah
10- 25µg/dl darah.
C. PEMBAHASAN
Secara visual akan muncul gejala dari dampak keterpaparan timbal
secara akut maupun kronis. Keterpaparan timbal secara akut melalui
udara yang terhirup akan menimbulkan gejala rasa lemah, lelah,
gangguan tidur, sakit kepala, nyeri otot dan tulang, sembelit, nyeri
perut, dan kehilangan nafsu makan sehingga dapat menyebabkan
anemia.
Beberapa gejala lain yang diakibatkan keterpaparan timbal secara
kronis di antaranya adalah kehilangan libido, infertilitas pada laki-laki,
gangguan menstruasi, serta aborsi spontan pada wanita. Pada laki-laki
telah terbukti adanya perubahan dalam spermatogenesis, baik dalam
jumlah, gerakan, dan bentuk spermatozoa, semuanya mempunyai nilai
yang lebih rendah dari standar normal.
Adanya timbal yang berlebihan dalam tubuh anak akan
mengakibatkan kejadian anemia yang terus menerus, dan akan
bedampak pada penurunan intelegensia. Salah satu cara yang dapat
kita lakukan adalah mengatur asupan harian yang berpotensi
mengandung timbal, seperti makanan. Tubuh kita masih bisa menerima
timbal dalam batas-batas tertentu.