Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Geologi adalah ilmu yang mempelajari proses perhitungan waktu/usia bumi yang telah
ada sejak zaman dulu dengan mengkaji mineral dan batuan yang terhampar di seluruh bumi
beserta proses-proses pembentuknya. Mineral adalah zat-zat yang mengkristal yang terbentuk
melalui berbagai proses dari alam, dan batuan merupakan kumpulan mineral yang membeku
dan saling terikat satu sama lain setelah melalui proses ratusan bahkan ribuan tahun lalu.
Proses-proses pembentuk batuan yang ada dimuka bumi dipengaruhi oleh 2 (dua) tenaga,
yaitu tenaga endogen yang berupa gerak lempeng-lempeng bumi akibat tekanan panas dari
magma sebagai akibat dari proses vulkanime dan tenaga eksogen yang merupakan perubahan
muka bumi yang berasal dari angin, air, dan gelombang laut.
Jenis-jenis batuan yang dapat diteliti berasal dari proses vulkanisme berupa letusan
gunung berapi, erosi baik dari hujan maupun gelombang laut dan pelapukan secara mekanik,
kimiawi maupun organik. Proses yang terjadi itu mengalami pengendapan dan mengeras
yang disebut sebagai sedimentasi.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis di sungai Namo Gajah bertujuan untuk mencari
hasil terbentuknya proses yang telah disebutkan diatas demi pemahaman lebih lanjut dalam
ilmu Geologi, penulis berharap penelitian yang penulis tulis dilaporan ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang lain.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang penulis gunakan dalam pembuatan laporan ini adalah:
1. Proses seperti apakah yang terjadi di sungai Namo Gajah?
2. Bagaimana jenis batuan yang ditemukan di sungai Namo Gajah?
3. Bagaimana cara membedakan jenis batuan yang ada agar dapat diketahui dari proses
apakan yang terdapatah batuan tersebut terbentuk?
C. Tujuan
Tujuan yang penulis ingin kan untuk tercapai adalah:
1. Penulis mengetahui proses- yang terjadi disungai Namo Gajah
2. Penulis mengetahui Jenis batuan yang terdapat disungai Namo Gajah
3. Penulis mengetahui perbedaan jenis batuan yang ada melalui batuan yang terdapat
disungai Namo Gajah

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penjelasan Geologi
Geologi struktur adalah bagian dari geologi yang mempelajari bangun/rupa (arsitektur)
batuan dari kerak bumi, yang meliputi :
 geometri : bentuk, ukuran, kedudukan, sifat simetri
 komponen atau unsur yang membentuknya
Para ahli astronomi dan geologi berpendapat bahwa bumi dan planet lainnya
terbentuk dari proses aglomerasi jagat raya yang telah mendingin (planetisimal) atau proses
pendinginan dan kondensasi gas panas matahari (nebular). Gaya tarik bumi terjadi karena
differensisasi hasil kondensasi dengan gas saat proses pendinginan berlangsung.
Penyelidikan oleh para ahli seismologi menggunakan alat seismograf menghasilkan
suatu teori bahwa saatgempa bumi, terjadi perambatan berbagai macam gelombang. Sebagai
catatan pertama pada prageologi adalah hilangnya gas hasil differensiasi dan keduia,
pembentukan oceanitic.
Pembagian bumki menurut seuss dan Wiechert berdasartkan getaran gelombang
seismik dan berat jenis:
1. Kerak bumi memilikiketebalan 30-70 km. Berat la[pisan ini ±2,7
2. Selubung bumi atau sisik silikat memilikiketebalan 1200 km dan berat jenis 3,4-4.
3. Lapisan antara atau chalkosfera memiliki 1700 km dan berat jenis 6,4.
4. Inti besi, nikel dan barisfera, berjari-jari 3500 km dan berat jenis 9,6.
Kerak bumi tersusun dari unsur kimiawi didominasi oleh Mg, Fe, Al, Ca, dan unsur
alkali serta silikat bebas.di udara bumi didominasi oleh Oksigen. Unsur mineral utama inti
adalah Fe dan Al.
Magma adalah cairan atau silikat pijar yang terbentuk alami dan bergerak bersifat
melelehkan dan bersuhu berkisar 90o-110o. Sayarat-syarat yang dibutuhkan bagi suatu proses
magma:
1. Bahan kerak yang bila sempurna akan membentuik magma sintetik, jika gagal
akan membentuk neomorfis.
2. Bahan selubung terdapat basal peridolit dengan perbandingan 1:3
3. Sedimen cekungan.
Filsuf yang paling menonjol adalah Aristoteles. Beliau mengatakan bahwa batuan
terbentuk karena pengaruh bintang-bintang dan gempabumi terjadi akibat meledaknya udara
yang padat di bumi karena adanya proses pemanasan oleh pusat api.

2
1. Inti bumi (Core)Terletak mulai dari kedalaman 2.883 km sampai ke pusat bumi.
Densitasnya Berkisar dari 9,5 gr/cc di dekat mantel dan membesar kea rah pusat hingga
14,5 gr/cc. Berdasarkan besarnya densitas ini, inti bumi diperkirakan memiliki
campuran dari unsur-unsur yang memiliki densitas besar, yaitu Nikel (Ni) dan besi
(Fe). Oleh karena itu, inti bumi juga sering disebut sebagai lapisan Nife.
2. Mantel (Mantle)Merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi. Merupakan bagian
terbesar dari bumi, 82.3 % dari volume bumi dan 67.8 % dari massa bumi.
Ketebalannya 2.883 km.
3. Kerak bumi (Crust) Merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan yang lebih
ringan dibandingkan dengan batuan mantel di bawahnya.

B. Ciri-ciri dan jenis Batuan


Batuan yang terdapat di muka bumi dapat dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan enis
mineralnya maupun proses pembentuknya. Berikut adalah jenis dan ciri dari batuan tersebut:
1. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma. Bertekstur antara masa
mineral masa gelas. Struktur batuan beku adalah kenampakan hubungan antar bagian
batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya. Beberapa macam, struktur batuan beku:
a. Amasif
b. Struktur bantal
c. Struktur vesikular
d. Struktur aliran
e. Struktur kekar
f. Struktur amigdaloidal
g. Struktur wedeel
Penggolongan batuan beku didasarkan oleh 3 faktor utama:
1. Genetik
2. Senyawa kimia yang terkandung
3. Susunan mineralogi

3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian. Pendekatan yang berupaya memahami gejala-gejla yang dihadapi dengan
menafikan segala hal yang bersifat kuantitatif, sehingga gejala-gejala yang ditemukan tidak
memungkunkan untuk diukur oelh angka-angka. Pendekatan kualitatif berkaitan erat dengan
sifat unik dari realitas sosial dan perilaku manusia sendiri.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sungai Namogajah, Deli Serdang, Medan. Dan penelitian ini
dilakukan pada hari Jumat, 09 November 2018, pada pukul 10.00 WIB.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah mela;ui Observasi atau
pengamatan dimana teknik pengamatan dilakukan secara langsung dan sistematis dan
berdasarkan ciri-ciri batuan yang diketahui peneliti.
D. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis
deskriptif, bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan
data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan
untuk pengujian hipotesis.

4
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Proses –proses yang terjadi di sungai namo gajah
 Proses sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang terbawa oleh air, angin, maupun
gletser. Pengendapan ini bisa terjadi di darat, laut, maupun sungai. Material yang terbawa
merupakan material yang berasal dari pengikisan atau pelapukan. Pelapukan ini bisa
berasal dari pelapukan kimia, fisika, dan mekanik. Pengendapan  yang berlangsung lama,
akan membentuk batuan sedimen. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari
proses sedimentasi. Sebagian besar batu di bumi adalah batuan sedimentasi
 Proses Erosi
Erosi adalah Pengikisan dan pemindahan hasil-hasil pelapukan disebabkan oleh air,
angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lain. Erosi memiliki sebab yang dapat
menimbulkan dampat-dampak dari erosi baik itu yang positif dan negatif atau baik itu
yang bermanfaat dan merugikan tetapi terkadang kerugian atau sifat negatif lebih banyak
dibandingkan manfaat sehingga proses erosi harus ditanggulangi dengan cara-cara atau
tindakan pastinya agar tak menyebabkan kerugian nantinya baik itu bagi pemerintah
maupun warga apa lagi sampai-sampai menelan korban jiwa. Erosi Permukaan batuan
yang telah lapuk mudah sekali dihanyutkan oleh air yang mengalir atau bahkan tertiup
oleh angin. Air sungai yang mengalir dapat menyebabkan proses pengangkutan material-
material yang mengapung maupun yang berada di dasar sungai mengasah dan
menghanyutkannya ke bagian hilir. Di bagian hulu, arus sungai sangat deras dan
mengakibatkan erosi bekerja secara vertikal (ke dasar sungai) sehingga mengubah bentuk
badan sungai menjadi lembah-lembah berbentuk huruf V. Di bagian muara, arus sungai
semakin lambat karena sungai mengalir di tempat yang semakin datar, sehingga erosi ke
arah dasar sungai semakin kecil, akan tetapi erosi yang lebih besar terjadi ke arah
dinding sungai (erosi horizontal). Akibatnya, pada bagian muara, sungai-sungai semakin
melebar, sehingga mengubah badan sungai menjadi lembah-lembah berbentuk huruf U.
B. JENIS BATUAN YANG DI TEMUKAN DI SUNGAI NAMO GAJAH
 Batuan Sedimen
Batuan sedimen ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai
hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen atau sering juga
disebut sebagai endapan merupakan batuan yang terbentuk dari endapan bahan- bahan

5
yang terbawa oleh air ataupun angin. Ada lagi pengertian mengenai batuan sedimen
yakni batuan yang terbentuk karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil
proses pelapukan dan juga erosi tanah yang telah terbawa arus dan kemudian
diendapkan.
 Batuan Beku
Batuan beku ini terbentuk karena adanya magma yang mengeras atau mengalami
pembekuan. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan yang
sudah ada sebelumnya, baik yang berada di mantel maupun di kerak bumi. Secara
umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi.
C. CARA MEMBEDAKAN JENIS BATUAN
 Batuan Sedimen
Pada umumnya batuan sedimen dapat dikenali dengan mudah dilapangan dengan adanya
perlapisan. Perlapisan pada batuan sedimen disebabkan oleh:
1. perbedaan besar butir, seperti misalnya antara batupasir dan batulempung
2. Perbedaan warna batuan, antara batupasir yang berwarna abu-abu terang dengan
batulempung yang berwarna abu-abu kehitaman.
Disamping itu, struktur sedimen juga menjadi penciri dari batuan sedimen, seperti
struktur silang siur atau struktur gelembur gelombang. Ciri lainnya adalah sifat klastik,
yaitu yang tersusun dari fragmen-fragmen lepas hasil pelapukan batuan yang kemudian
tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik. Disamping itu kandungan fosil juga
menjadi penciri dari batuan sedimen, mengingat fosil terbentuk sebagai akibat dari
organisme yang terperangkap ketika batuan tersebut diendapkan.
 Batuan Beku
Ciri utama dari batuan beku adalah:
 Sifat fisiknya yang keras
 Bentuknya yang padat (solid)
 Homogen dan kompak
 Tidak ada stratifikasi atau pelapisan
 Umumnya  tidak  megandung  fosil,  kecuali  tertimbun  oleh  materi-
materi  piroklastik. Misalnya tertimbun abu vulkanis.

6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geologi adalah ilmu yang mempelajari proses perhitungan waktu/usia bumi yang telah
ada sejak zaman dulu dengan mengkaji mineral dan batuan yang terhampar di seluruh bumi
beserta proses-proses pembentuknya. Proses-proses pembentuk batuan yang ada dimuka
bumi dipengaruhi oleh 2 (dua) tenaga, yaitu tenaga endogen yang berupa gerak lempeng-
lempeng bumi akibat tekanan panas dari magma sebagai akibat dari proses vulkanime dan
tenaga eksogen yang merupakan perubahan muka bumi yang berasal dari angin, air, dan
gelombang laut.

B. Saran
Sebaiknya orang atau masyarakat setempat menjaga sungai agar tetap alami
sehingga tipe batuan yang dapat kita jumpai lebih berfariasi dan vegetasinyapun lebih
beragam dari saat ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
1. Endarto, Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Yogyakarta: UNS Press.
2. http://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Ciri-Proses-Terbentuknya-Macam-
Batuan-Sedimen-adalah.html

8
LEMBAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai