Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

“Elemen Tata Ruang Kota”

( Di susun untuk memenuhi Geografi Desa Kota )


Dosen Pengampuh : Drs. Kamarlin Pinem, M.Si

OLEH :
HAFNIDA HUSNA
NIM : 3173331019

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat Rahmat dan HidayahNya,penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report
yang berjudul “Elemen Tata Ruang Kota” tepat pada waktunya. Critical Book
Reportini disusun guna memenuhi salah satu tugas Geografi Desa Kota
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,didalam ini penulis berusaha menjelaskan
bagaimana Pembahasan tentang penataan ruang kota.

Critical Book Report yang penulis susun ini belumlah sempurna,akan tetapi
penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan CBR ini. Oleh karena
itu,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan CBR ini sampai selesai. Serta ucapan terimakasih
penulis sampaikan juga kepada Bapak Dosen yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis.

Akhir kata,penulis berharap CBR ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
penulis sendiri namun juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca CBR
ini untuk menambah wawasannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan CBR ini.

Medan, September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A.Latar Belakang ........................................................................................... 1


B.Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 1

BAB II IDENTITAS DAN RINGKASAN BUKU ................................................ 2

A.Identitas Buku ............................................................................................ 2


B.Ringkasan Buku ......................................................................................... 3

BAB III KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ....................................................... 16

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 18

A.Kesimpulan ................................................................................................ 18

LAMPIRAN ............................................................................................................. 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kritikal Buku adalah menunjukkan kelemahan dan kelebihan dari sebuah buku.
Kegiatan ini merupakan hal penting yang harus dikuasai mahasiswa. Terlebih lagi
mahasiswa calon guru sebagai pendidik bangsa. Pada saat sekarang ini telah banyak
buku yang beredar yang bisa di kritik. Hal-hal yang biasa di kritik dalam sebuah
buku adalah penggunaan EYD, sistematika penulisan, dan kecocokan antara materi
dan target pembaca.
Sebagai calon guru mahasiswa haruslah menguasai critical book ini, kenapa ?
karena setelah menjadi guru mahasiswa haruslah memiliki kemampuan di luar
bidangnya, sehingga bisa mengajarkan banyak ilmu kepada anak didiknya. Ilmu
yang didapat pada saat mengerjakan critical book dapat diterapkan pada kehidupan
nyata setelah menjadi guru.
B. Tujuan dan manfaat
Adapun tujuan dan manfaat adalah mahasiswa terbiasa membaca buku ,
mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat sebagai bekalnya kelak, mahasiswa
memahami tenik penulisan buku yang baik dan benar.

Dan manfaatnya, sebagai referensi bagi pembaca untuk memilih buku, sebagai
petunjuk untuk mahasiswa sebagaimana menulis buku yang benar, dan meninjau
kekurangan dan kelebihan buku.

3
BAB II

IDENTITAS DAN RINGKASAN BUKU

A.IDENTITAS BUKU

Buku Utama

Judul : Elemen Tata Ruang Kota

Penulis : Rinaldi Mirsa

Urutan Cetakan : Cetakan Pertama

ISBN : 978-979-756-809-2

Penerbit : GRAHA ILMU

Tahun Terbit : 2012

Tebal Buku : 124 halaman

Buku Pembanding

Judul : Geografi Desa Kota

Penulis : Drs. N. Daldjoeni

Urutan Cetakan : Cetakan Kelima

ISBN : 979-414-074-0

Tahun Terbit : 1998

Tebal Buku : 189 halaman

4
B.RINGKASAN BUKU

BAB I PENDAHULUAN

Pembangunan mengandung unsur perubahan besar, perubahan struktur


ekonomi, perubahan struktur sosial, perubahan struktur budaya, perubahan struktur
politik, perubahan struktur pendidikan, serta ikut pula mempengaruhi perubahan fisik
wilayah, perubahan pola konsumsi, perubahan sumber alam dan lingkungan hidup,
perubahan teknologi, dan perubahan sistem nilai. Pembangunan membuka
kemungkinan perubahan keadaaan lingkungan. Bagian penting lainnya yang harus di
perhatikan dalam pemanduserasian adalah perencanaan kota, perancangan kota dan
pemrorgram prasana kota, yang saling ketergantungan dan keterpaduan dari
ketiganya. Hal ini di karenakan pada suatu proses penataan ruang kota tidak mungkin
jika salah satu aspek lebih dipentingkan ketimbang aspek lainnya. Adapun beberapa
pengertian tentang pembangunan dan pengembangan yaitu pembangunan adalah
mengadakan, membuat atau mengatur sesuatu yang belum ada. Perencanaan adalah
proses yang kontinu, yang menyangkut pengambilan keputusan atau pilihan
mengenai bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang ada semaksimal mungkin
guna guna mencapai tujuan tujuan tertentu di masa depan.

BAB II KOTA

Secara umum kota adalah tempat bermukimnya warga kota, tempat bekerja,
tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintah dan lain lain. Kota berasal dari
kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kota adalah suatu
entitas yang utuh. Ada relasi fungsi sosial ekonomi, politik, budaya, dan lainnya,
yang prosesnya bukan serta merta, ada begitu saja, ada suatu proseskultural panjang.
Kota merupakansuatu entitas yang sistemik atau utuh. Itu hal pertama yang harus
dipakai. Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan yang lebih luas lagi
antara lain sebagai berikut.

1. Sebagai pusat pemukiman pendudukan

2. Sebagai pusat kegiatan ekonomi

3. Sebagai pusat kegiatan sosial budaya

5
4. Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintah serta tempat kedudukan
pemimpin pemerintahan

BAB III POLA DAN PERTUMBUHAN KOTA

Ditinjaudari aspek ekologi perkotaan, karakteristik kota diartikan sebgai


penduduk yang dipisahkan karena latar belakang kemakmuran dan kebudayaan,
seperti juga pendapat ahli ekonomi yang melihat kota sebagai pusat produksi,
perdagangan, dan distribusi yang di lengkapi oleh organisasi organisasi ekonomi
(Scott, 1966). Weber (1966) memberikan sebuah istilah tempat pasar (market place),
sebuah pemukiman pasar (market settlement), yang memberikan pengertian kota
kepada suatu pemukiman penduduk yang lebih mengutamakan kehidupan
perdagangan dan komersial daripada pertanian. Kota kota tumbuh dan perkembang
dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kekuatan, seperti jaringan transportasi,
perluasan industri, perubahan guna lahan, penyediaan sarana dan prasarana, dan lain
sebagainya.

BAB IV PEMBANGUNAN

Hakikat pembanguan adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan


pembangunan seluruh masyarakat indonesia. Ini berarti bahwa pembangunan
mencakup; pertama, kemajuan lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan, dan lain
lain; kedua, kemajuan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan, rasa
sehat; dan ketiga, kemajuan yang meliputi seluruh rakyat sabagaimana tercermin
dalam perbaikan hidup berkeadilan sosial. Proses pembangunan berencana di
usahakan agar setiap tahap memiliki kemampuan menopang pembangunan dalam
tahap berikutnya. Karena itu, di samping usaha meningkatkan kemajuan menjadi
penting pula usaha memantapkan kemajuan yang sudah dicapai. Pola pembangunan
dengan pengembangan lingkungan hidup memerlukan pengetatan dalam penggunaan
air dan tanah, serta sumber alam lainnya. Saingan dalam pemakaian air, tanah dan
sumber alam mungkin tidak bisa di melalui mekanisme pasar sehingga campur
tangan pemerintah diperlukan.

6
BAB V PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN

Kehadiran partisipasi masyarakat saat ini efektif menjadi suatu keharusan


dalam semua dokumen kbijakan dan proposal proposal kegiatan dari donor donor
internasional maupun dari badan badan pelaksana. Partisispasi dapat memenangkan
perdebatan dalanm kata kata, melampaui retorika, namun kesuksesan dari hasil
pertisipasi masyarakat ini belum banyak buktinya. Bagian dari permasalahan
umumnya karena faktor politik. Bagi pelaku pelaku perubahan, hal yang di lakukan
terhadap klien mereka baik pada tingkat individu, keluarga, kelompok maupun
komunitas adalah upaya memperdayakan (mengembangkan klien dari keadaaan tidak
atau kurang berdaya menjadi mempunyai daya) guna mencapai kehidupan yang lebih
baik. Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok ataupun
komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk
membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Pemberdayaan sebagai
suatu gagasan tidaklah jauh berbeda dengan gagasan yang dikenal dengan nama self
determination yang dikenal sebagai salah satu prinsip dasar dalam bidang pekerjaan
sosial dan kesejahteraan sosial.

BAB VI PENATAAN RUANG

Kondisi penduduk secara sosial maupun ekonomi sangat terkait erat dengan
penataan ruang kota, serta pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang ada.
Penataan ruang tersebut akan sangat berpengaruh pada sumber daya manusia yang
berinteraksi dengan tempat, waktu dan budaya masyarakat setempat. Sedangkan di
dalam UU No. 22 Thn. 1999, adalah mengenai perkotaan selain kawasan yang
berstatus daerah kota, penetapan tersebut terdiri atas daerah kabupaten, kawasan
perkotaan baru yang merupakan hasil pembangunan yang mengubah kawasan
pedesaan menjadi kawasan perkotaan, dan kawasan perkotaan yang merupakan
bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan sebagai daerah satu kesatuan
sosial, ekonomi dan fisik perkotaan.

Pemanfaatan ruang adalah rangkaian program kegiatan pelaksanaan


pembangunan yang memanfaatkan ruang menurut jangka waktu yang ditetapkan di
dalam rencana tata ruang.

7
Penertiban adalah tindakan menertibkan yang dilakukan melalui pemeriksaan
dan penyelidikan atas semua pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan terhadap
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencan tata ruang, mengenai sanksi yang
dapat terkena.

BAB VII MASSA PEMBANGUNAN

Bangunan mempunyai peranan penting dalam membentuk struktur jaringan


jalan dan area publik. Bangunan akan membentuk petak-petak massa (pola tunggal
dan blok) serta ruang terbuka. Bangunan bisa berkembang lebih besar atau lebih kecil
dengan bentuk dan tampak sesuai dengan keinginan pemiliknya dan dibuat dengan
struktur bangunan yang terpisah.

Menurut Trancik (1986), elemen pembentuk kawasan kota yaitu solid/padat,


void/terbuka dan linkage/jejalur. Ketiga elemen dasar ini adalah unsur penbentuk
kawasan kota sekaligus yang berfungsi sebagai wadah suatu aktivitas adalah elemen
solid yang bersifat masif, sedangkan void adalah open spacel ruang terbuka dan
linkage adalah jejalur/jalan yang merupakan jaringan yang menghubungkan antar
fungsi utama atau antar fungsi kagiatan yang membentuk struktur kota.

BAB VIII JALAN/LINKAGE

Jalan adalah salah satu elemen pembentuk pola blok satu kawasan kota. Selain
itu jalan bisa disebut pula sebagai ruang yang terletak di anatar blok-blok kawasan
kota atau lorong-lorong ruang publik yang membuat suatu jaringan.

Spreiregen (1965), menyatakan bahwa kualitas pergerakan pejalan kaki dilihat


dari cukup tidaknya jalur tepi dan lebar perkerasan, kondisi, lindungan dari cuaca dan
perlengkapan lain seperti bangku-bangku. Pola jalan biasanya terwujud dalam bentuk
regular grid dan iregular grid (natural). Pola jalan grid tercipta oleh perpotongan dua
atau lebih garis-garis sejajar membentuk pola geometris dengan jarak teratur dan
menghasilkan blok-blok kawasan yang teratur pula. Model jalan grid tidak selalu
monoton dan kehilangan estetikanya. Pola jalan natural biasanya terbentuk oleh
pengaruh topografi kawasan.

BAB IX KOTA DAN RUANG TERBUKA

8
Pada arsitetktur kota, elemennya tidak terbatas kepada bagian yang solid, tapi
juga ruang-ruang yang terbentuk oleh bagian atau di antara yang solid tersebut, baik
berupa jalan, taman atau lebih luas kepada seluruh ruang yang ada padanya. Jenis
fomal, yang dibentuk oleh facade bengunan dan peralatan kota disebut urban space (
ruang kota), sedangkan yang antural (informal) yang menyajikan alam di dalam atau
di sekeliling kota tersbut open space (ruang terbuka).

Ruang-ruang terbuka dapat memberri ciri lain kepada karakter yang alami dari
kota, misalnya yang membentuk vista alami ke arah pandangan bangunan, pelestarian
alam dsb. Penegrtian ruang terbuka pada kota adalah sebagai sistem tanah umum di
dalam nya termasuk jalan, sekolah, taman, ruang-ruang untuk bangunan umum yang
tersusun dalam suatu jarungan kota.

BAB X TATA GUNA LAHAN (Land Use) DAN LINGKUNGAN

Air, udara, tanah dan ruang merupakan unsur-unsur utama dalam lingkungan
hidup. Penggunaan dan kualitas unsur ini akan berpengaruh besar pada kualitas
lingkungan. Pengembangan unsur-unsur utama lingkunagn ini menjadi sangat vital.
Akan sangat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat kecil dan
sekaligus mengusahakan pelestarian sumber alam ini dipakai secara
berkesinambungan untuk jangka panjang.

Kualitas lingkungan dan tata guna lahan adalah bagaikan dua sisi keping mata
uang logam. Pola tat guna lahan akan mempengaruhi kualitas udara dan air dalam
banyak cara, dari pembangunan wilayah yang krisis atau memiliki kualitas
lingkungan yang rusak sampai dengan emisi kendaraan pada komputer. Penggunaan
tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan bentukan alami
maupun buatan manusia. Pemanfaatan tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai
tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan tanah.

BAB XI STANDAR KEBUTUHAN SARAN KOTA

Perencanaan sebuah kawasan kota memiliki bebrapa persyaratan yang harus


dipenuhi agar perencanaan tersebut memiliki standardisasi dan akurasi yang baik.
Dalam perencanaan jaringan jalan, sebagai bagian dari rencana struktur wilayah

9
kecamatan, perlu diperhatikan fungsi jalan yang akan direncanakan. Sistem
perencanaan jaringan jalan yang terdapat di kawasan perencanaan mengacu kepada
hirarki jalan.

10
BAB III

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BUKU

Dalam menulis sebuah buku haruslah memiliki sistematika penulisan yang


benar, agar pembaca mudah memahami tulisan yang kita tulis. Pada buku Elemen
Tata Ruang Kota setiap judul dan sub judul menjabarkan materi sesuai denga
sistematika yang ada. penggunaan sistematika penulisan yang baik akan
memudahkan pembaca untuk memahami isi dari buku ini.

EYD (ejaan yang disempurnakan) merupakan unsur penting yang perlu


diperhatikan dalam penulisan sebuah buku. Pada buku ini ada beberapa kesalahan
penulisan EYD, mulai dari penggunaan tanda baca hingga penulisan kata. Kesalahan
berikut terdapat pada bab ke-3 Sub judul ke-3 paragrap ke dua baris ketiga Penulis
menemukan kalimat yang berulang. Sub topic kedua”. Pada halaman yang dua sub
judul A bagian kedua baris ke-4 menggunakan tanda baca titik sekaligus di akhir
kalimatnya, pada kalimat itu seharusnya penulis hanya menggunakan tanda titik saja.
Didalam membahas buku utama ini selain hanya penulisan dan penggunaan tanda
baca saja yang salah, penggunaan cover juga sangat berpengaruh terhadap minat
baca sipembaca sedangkan disini cover buku utama Elemen Tata Ruang Kota ini
lumayan menarik dan mengenai isi buku nya materi yang dicantumkan dan tabel
serta gambar sebagai media pembantu materinya sangat relevan dan sangat lengkap
dimana disini dipaparkan jelas mengenai pembelajaran mengenai unsur-unsur
pemaparan penjelasan kota secara singkat, tepat dan padat sehingga sangat
membantu sipembaca, namun masih ada kekurang dari buku utama ini seperti
pemaparan-pemaparan yang tidak diperjelas secara mendalam.

Adapun dalam sebuah buku pastilah memiliki konten atau isi buku yang
bias/mudah dipahami oleh pembaca. Jika dibandingkan dengan buku Elemen Tata
Ruang Kota yang pertama dengan buku Geografi Desa Kota sebagai buku
pembanding sangatlah berbeda, di dalam buku pembanding ini menjabarkan materi
mengenai perbedaan desa dan kota berdasarkan karakteristiknya, sumber daya,
pemanfaatan lahan, serta pembangunan yang terdapat dan lain sebagainya.

11
Kelamahan yang didapat dari kedua buku ini bisa kita lihat secara langsung
seperti masih banyak penulisan kata maupun kalimat yang salah, selain itu
penggunaan tanda baca masih banyak yang tidak tepat pada tempatnya. Hal kecil
seperti ini pastilah berpengaruh terhadap pemahaman pembaca. Seharusnya penulis
lebih teliti dalam penulisan kalimat dan kata agar tidak ada huruf yang tertinggal.
disetiap kelemahan pasti ada kelebihan.

Kelebihan dari kedua buku ini adalah sistematika penulisan yang mudah
untuk dipahami di beberapa sub Bab. Sistematika penulisan sesuai dengan yang
seharusnya merupakan nilai tambah buku ini. Isi buku sesuai dengan konsumen yang
dutuju yaitu mahasiswa, hal ini menambah kelebihan dari buku ini.

Berdasarkan analisa data yang ditemukan dari kedua buku yang memaparkan
unsur-unsur batuan yang terdapat di dalam tanah ini termasuk kedalam buku
rekomendasi. Memang di antar kedua buku memiliki masing-masing kelemahan dan
kelibihan isi buku serta pemaparan materi yang berbeda namun saling keterkaitan,
terlepas dari itu buku ini juga memiliki isi yang penting berkaitan dengan
pembelajaran mengenai Desa dan Kota. Dengan demikian buku ini dapat membantu
para mahasiswa untuk memahami dasar-dasar yang dibahas dalam pembelajaran
Geografi Desa Kota secara mendasar dan mendalam.

12
BAB IV

KESIMPULAN

Buku Elemen Tata Ruang Kota dan Geografi Desa Kota adalah
rekomendasi.,buku ini juga memiliki isi yang sangat penting berkaitan dengan
pembelajaran Desa dan Kota. Dengan demikian buku ini dapat membantu para
mahasiswa untuk memahami serta mendalami pemaparan materi perkuliahan mata
kuliah Geografi Desa Kota.

Buku ini juga menjelaskan hal-hal penting terkait pembelajaran mulai dari
pengertian, unsur yang yang dikandung, karakteristik, serta elemn-elemen yang di
kandung sebuah kota, sehingga mahasiswa tidak perlu repot mencari dari berbagai
buku. Selain itu buku ini ditulis untuk ditujujan ke mahasiswa ini memiliki isi atau
konten yang sesuai dengan target pasarnya. Jika sudah begitu maka buku ini
merupakan rekomendasi bagi mahasiswa untuk dibaca sebagai penambah ilmu
pengetahuan tentang Desa Kota.

13
LAMPIRAN

Buku Utama

14

Anda mungkin juga menyukai