Anda di halaman 1dari 12

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Geografi Industri Yulia Novita, S.Pd.I.,


M.Par.

KONSEP, RUANG LINGKUP, DAN KEDUDUKAN GEOGRAFI INDUSTRI

DALAM SISTEMATIKA GEOGRAFIS

Disusun Oleh:

Hafsah Febriana 11911223993

Lasmira 11911220419

M. Lukman Hakim 11911214002

Mitha Liana 11911223747

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “Konsep, Ruang Lingkup, dan Kedudukan Geografi Industri dalam
Sistematika Geografi ” ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya. Aamiin.

Pekanbaru, 10 September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ....................................................................................................1

DAFTAR ISI ...................................................................................................................2

BAB 1 (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................3


B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Masalah................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Geografi Industri………………………………………....................5
B. Ruang Lingkup Studi Geografi Industri……………………………………..6
C. Faktor Produksi dalam Kegiatan Industri……………………………………7
D. Kedudukan Geografi Industri dalam Sistematika Geografis………………...8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................................10
B. Saran ...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi Industri yang mana merupakan penggabungan dua hal berbeda namun
memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dari segi pengertian Geografi merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari segala fenomena yang ada di permukaan bumi serta
perbedaan dan persamaan gejala permukaan bumi melalui pendekatan kelingkungan,
pendekatan kewilayahan dan keruangan. sedangkan industri itu sendiri merupakan
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan baku menjadi barang yang memiliki
manfaat serta nilai ekonomis.
Jika dua hal yang berbeda ini dikaitkan maka akan terdefinisikan bahwa Geografi
Industri adalah ilmu yang mempelajari fenomena kegiatan perekonomian dalam
pengolahan bahan baku menjadi barang sehingga memiliki nilai ekonomis yang dilihat
dari segi pendekatan kewilayahan, keruangan dan ekologis.
Geografi Industri merupakan penggabungan dua hal berbeda namun memiliki
keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dari segi pengertian Geografi merupakan disiplin
ilmu yang mempelajari segala fenomena yang ada dipermukaan bumi serta perbedaan
dan persamaan gejala permukaan bumi melalui pendekatan kelingkungan, pendekatan
kewilayahan dan keruangan. sedangkan industri itu sendiri merupakan kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan-bahan baku menjadi barang yang memiliki manfaat serta nilai
ekonomis Potensi sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah.
Negara Indonesia, sebagian besar masyarakat hidup di pedesaan, sehingga
mengembangan industrinya tidak lepas dari usaha pengembangan industri kecil atau
industri rumah tangga dan industri menengah, pemakaian teknologi yang sederhana dan
relatif sebenarnya di sisi human resources merupakan hal yang menguntungkan sebab
dapat memanfaatkan potensi tenaga setempat karena untuk bekerja disektor industri ini
tidak diperlukan tingkat pengetahuan dan pendidikan yang tinggi, sehingga dapat
dikatakan bahwa dalam usaha meningkatkan dan mengembangkan industri kecil dan
menengah di pedesaan, maka faktor tenaga kerja dan teknologi bukan merupakan suatu
kendala utama (Mudrajad Kuncoro, 2000: 37).

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep geografi industry?
2. Apa pengertian ruang lingkup study geografi industry?
3. Apa saja factor produksi dalam kegiatan industry?
4. Bagaimana kedudukan geografi industry dalam sistematika geografis?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu konsep geografi industry.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam studi geografi industry.
3. Untuk mengetahui apa saja factor produksi dalam kegiatan industry.
4. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan geografi industry dalam sistematika
geografis.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Geografi Industri


Geografi Industri yang mana merupakan penggabungan dua hal berbeda namun
memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dari segi pengertian Geografi merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari segala fenomena yang ada di permukaan bumi serta
perbedaan dan persamaan gejala permukaan bumi melalui pendekatan kelingkungan,
pendekatan kewilayahan dan keruangan. sedangkan industri itu sendiri merupakan
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan baku menjadi barang yang memiliki
manfaat serta nilai ekonomis.
Jika dua hal yang berbeda ini dikaitkan maka akan terdefinisikan bahwa Geografi
Industri adalah ilmu yang mempelajari fenomena kegiatan perekonomian dalam
pengolahan bahan baku menjadi barang sehingga memiliki nilai ekonomis yang dilihat
dari segi pendekatan kewilayahan, keruangan dan ekologis. Dimana dalam geografi
industri memiliki dua hal yang saling terkait yaitu alam dan manusia. Dari alam biasanya
dapat di peroleh bahan-bahan baku yang menjadi keperluan dari proses kegiatan industri
serta mendukung dalam pertumbuhan maupun perkembangan suatu industri atau bisa
dikatakan menjadi faktor yang mempengaruhi keberlangsungan suatu industri. Dari
manusia biasanya berperan sebagai pengelola dan pelaksana suatu industri yang terdiri
dari beberapa komponen yang penting. Seperti kebijakan pemerintahan, tenaga kerja,
aktivitas sosial bahkan tranportasi. Dimana dua hal ini saling mempengaruhi sehingga
dapat memproduksi bahan baku menjadi barang jadi yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat, serta turut mempengaruhi dalam perekonomian.
Industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja.
Istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan. Definisi
Industri menurut Sukirno adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang
tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik tekstil, pabrik
perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang

5
mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk
dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya (Sadono: 1995, 54).
Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan penduduk.
Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk mengembangkan mutu
sumberdaya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam secara
optimal. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah
kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan
atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya
termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan industri. Dari sudut pandang
geografi, Industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub
sistem manusia (Wignjosoebroto: 2003, 19).
Menurut Bintarto (1977:87), industry adalah setiap usaha yang merupakan unit
produksi yang membuat suatu barang atau mengerjakan suatu barang (bahan) di suatu
tempat tertentu untuk keperluan masyarakat. Dalam kegiatan industry ini, tingkat
pendapatan menjadi pertimbangan utama setiap pengusaha, untuk dapat menjadikan
pertumbuhan ekonominya yang terus meningkat, dan mengakibatkan sektor penjualan
hasil produksi yang di usahakan menjadi semakin penting dalam menjaga kelestarian
industry yang dikembangkan. Dalam pendirian suatu industri,unsur geografi fisis maupun
social yang mendukung keberadaan dan perkembangan industri dalam proses produksi
adalah lokasi, bahan mentah atau bahan baku,ketersediaan tenaga kerja,transportasi dan
pemasaran. Namun,pada kenyataannya di lapangan bahwa tidak sepenuhnya faktor-faktor
tersebut dapat tersedia dilokasi industri berlangsung.
B. Ruang Lingkup Study Geografi Industri
Geografi Industri merupakan penggabungan dua hal berbeda namun memiliki
keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dari segi pengertian Geografi merupakan disiplin
ilmu yang mempelajari segala fenomena yang ada dipermukaan bumi serta perbedaan
dan persamaan gejala permukaan bumi melalui pendekatan kelingkungan, pendekatan
kewilayahan dan keruangan. sedangkan industri itu sendiri merupakan kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan-bahan baku menjadi barang yang memiliki manfaat serta nilai
ekonomis. Potensi sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah.

6
Dengan aneka potensi sumber daya alam tersebut, seperti jenis tumbuhan, tanah,
daerah pantai, barang tambang dan masih banyak lainnya. Sumber daya alam itu dapat
diolah sesuai dengan kemampuan sumber daya manusianya dan teknologi yang dimiliki
penduduk. Persebaran dan keberadaan sumber daya alam yang berbeda-beda di setiap
wilayah, cenderung dapat menunjukkan aneka jenis mata pencaharian yang dilakukan
oleh penduduk dalam suatu masyarakat yang tersebar di muka bumi ini.
Negara Indonesia termasuk negara berkembang melakukan pembangunan ekonomi
yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja,
meningkatkan tenaga kerja dan pemerataan pendapatan. Keberadaan pendududuk
Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan dan bekerja sebagai petani dengan
keadaan pada zaman sekarang ini tidak memungkinkan untuk dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya. Bahkan untuk mendapatkan pekerjaan di luar sektor pertanian
sangat sulit, salah satu cara untuk meningkaatkan penyerapan tenaga kerja yaitu dengan
mendirikan industri-industri kecil atau yang disebut dengan industri rumahan.
C. Faktor Produksi dalam Kegiatan Industri
Industrialisasi merupakan akar pokok pembangunan nasional dan pembangunan
daerah, yang bertujuan mewujudkan masyarakat yang maju dan mandiri serta sejahtera
lahir dan batin. Selain berperan strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi. Secara berkelanjutan dan meningkatkan produktifitas masyarakat, juga
yang berperan menciptakan lapangan usaha serta memperluas lapangan kerja,
meningkatkan serta menghemat devisa, mendorong pembangunan daerah, meningkatkan
serta meratakan pendapatan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Negara Indonesia, sebagian besar masyarakat hidup di pedesaan, sehingga
mengembangan industrinya tidak lepas dari usaha pengembangan industri kecil atau
industri rumah tangga dan industri menengah, pemakaian teknologi yang sederhana dan
relatif sebenarnya di sisi human resources merupakan hal yang menguntungkan sebab
dapat memanfaatkan potensi tenaga setempat karena untuk bekerja disektor industri ini
tidak diperlukan tingkat pengetahuan dan pendidikan yang tinggi, sehingga dapat
dikatakan bahwa dalam usaha meningkatkan dan mengembangkan industri kecil dan
menengah di pedesaan, maka faktor tenaga kerja dan teknologi bukan merupakan suatu
kendala utama (Mudrajad Kuncoro, 2000: 37).

7
Menurut Robinson faktor geografi yang mempengaruhi pendirian suatu industri
antara lain bahan mentah, sumber tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air bersih, pemasaran
dan fasilitas transportasi. Syarat berdirinya industri antara lain :
1. Tersedianya bahan mentah atau bahan baku.
2. Tersedianya tenaga kerja baik tenaga ahli maupun tenaga di bidang produksi.
3. Tersedianya konsumen (pasar) baik dalam negeri dan luar negeri.
4. Tersedianya modal usaha.
5. Tersedianya jaringan transportasi dan komunikasi yang memadai.
6. Stabilitas politik yang mantap.
7. Kemajuan kerja keras dari masyarakatnya.
Faktor lokasi juga merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan
industri, pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin segi-segi negatif dan
mendapatkan lokasi dengan banyak faktor positif. Secara umum faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi industri sebagai berikut:
1. Lingkungan masyarakat.
2. Kedekatan dengan pasar.
3. Tenaga kerja.
4. Bahan baku/mentah.
5. Transportasi.
6. Sumber daya alam.
D. Kedudukan Geografi Industri dalam Sistematika Geografis
Dimana dalam geografi industri memiliki dua hal yang saling terkaitan yaitu alam dan
manusia. Yang mana dari alam biasanya dapat di peroleh bahan-bahan baku yang
menjadi keperluan dari proses kegiatan industri serta mendukung dalam pertumbuhan
maupun perkembangan suatu industri atau bisa dikatakan menjadi faktor yang
mempengaruhi keberlangsungan suatu industri. Dari manusia biasanya berperan sebagai
pengelola dan pelaksana suatu industri yang terdiri dari beberapa komponen yang
penting. Seperti kebijakan pemerintahan, tenaga kerja, aktivitas sosial bahkan tranportasi.
Dimana dua hal ini saling mempengaruhi sehingga dapat memproduksi bahan baku
menjadi barang jadi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, serta turut mempengaruhi
dalam perekonomian.

8
Dalam studi Geografi yang studinya memperhatikan relasi lingkungan, tidak bisa
lepas dari konsep lokasi. Lokasi merupakan konsep utama yang memiliki ciri khusus dari
pengetahuan geografi. Lokasi dapat dibedakan antara lokasi absolut dengan lokasi relatif.
Lokasi absolut adalah suatu wilayah atau tempat yaitu lokasi yang berkenaan dengan
posisi menurut garis lintang dan garis bujur. Sementara lokasi relative adalah suatu
wilayah atau tempat faktor alam atau faktor budaya yang ada di sekitarnya.
(Sumaatmaja,1988:118-119).
Industri merupakan kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi,
atau pengolahan barang setengah jadi menjadi barang jadi ataupun mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi yang lebih bermanfaat. Pemilihan lokasi industri ditetapkan
berdasarkan bermacam-macam orientasi. Keputusan lokasi yang bersangkutan, ada yang
berorientasi kepada energi, tenaga kerja, pasar, bahan baku, dan ada pula yang
berorientasi pada kemajuan teknologi. Dasar orientasi keputusan tersebut terutama
ditekan kepada biaya transportasi yang terendah (Sumaatmaja,1988:129). Dalam
menentukan lokasi suatu industri untuk memperoleh perkembangan memerlukan
perencanaan yang baik, karena berkaitan dengan produk yang dihasilkan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Geografi Industri yang mana merupakan penggabungan dua hal berbeda namun
memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dari segi pengertian Geografi merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari segala fenomena yang ada di permukaan bumi serta
perbedaan dan persamaan gejala permukaan bumi melalui pendekatan kelingkungan,
pendekatan kewilayahan dan keruangan. sedangkan industri itu sendiri merupakan
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan baku menjadi barang yang memiliki
manfaat serta nilai ekonomis.
Dengan aneka potensi sumber daya alam tersebut, seperti jenis tumbuhan, tanah,
daerah pantai, barang tambang dan masih banyak lainnya. Sumber daya alam itu dapat
diolah sesuai dengan kemampuan sumber daya manusianya dan teknologi yang dimiliki
penduduk. Persebaran dan keberadaan sumber daya alam yang berbeda-beda di setiap
wilayah, cenderung dapat menunjukkan aneka jenis mata pencaharian yang dilakukan
oleh penduduk dalam suatu masyarakat yang tersebar di muka bumi ini.
Menurut Robinson faktor geografi yang mempengaruhi pendirian suatu industri
antara lain bahan mentah, sumber tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air bersih, pemasaran
dan fasilitas transportasi. Dimana dalam geografi industri memiliki dua hal yang saling
terkaitan yaitu alam dan manusia.

B. Saran
Menurut kami di era globalisasi ini bangsa indonesia perlu melakukan berbagi perbaikan
di segala bidang.adapun bidang dasar yang cukup penting seperti bidang sosial,ekonomi
dan bidang industri.

Penulis tentunya menyadari masih banyak kekurangan di dalam makalah ini untuk itu
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami terima.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sulistiani,Siska. (2018). Analisis Maqhasid Syariah dalam pengembangan Hukum Indusri


Halal di Indonesia. Law and Justice Journal, Vol.3 No.2, 93.

Journal. Diakses pada 11 September 2021 dari https://www.google.com/url?


sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/62057/3/BAB
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwjOrdrJ0_byAhWMfn0KHXHgD_8QFnoECDAQAQ&usg=
AOvVaw0jwsnxYCZuWaCDVdijuU-Q

Defi Apriyani,2020."Studi analisis kebermanfaatan industri kerajinan kipas bambu


terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Keprabon Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten".Skripsi.Universitas Widya Dharma Klaten.

Journal. Diakses pada 11 September 2021 dari


https://elearning.undana.ac.id/login/index.php

11

Anda mungkin juga menyukai