Anda di halaman 1dari 19

Pengertian Geografi Sosial

Geografi sosial adalah cabang ilmu geografi yanng mempelajari


hubungan sosial dengan struktur keruangan yang membahas
mengenai ilmu sosial. Geografi sosial mengkaji mengenai kesehatan
dan perlindungan, kriminalitas dan kemiskinan, dan variasi
pergerakan sosial.
Secara umum Geografi Sosial ialah ilmu yang menjelaskan
tentang interaksi antara manusia dengan lingkungan sosialnya
ialah manusia lain ataupun kelompok manusia yang
berada disekelilingnya. artinya iyalah , manusia yang dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu  kebutuhan primer
ataupun kebutuhan sekunder pasti akan memanfaatkan lingkungan
sekitarnya.
Geografi sosial merupakan kajian dalam geografi manusia yang
menjelaskanmengenai interaksi antara manusi dengan lingkungan
sosialnya yaitu manusia lainyamaupun kelompok manusia yang ada
disekitarnya. Maksudnya setiap manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan
sekunderselalu membutuhan manusia lainya,atau memanfaatkan
alam sekitarrnya.Geografi mempelajari gejaala-gejala yang ada
dipermukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang besifat sosial
yang menyangkut mahluk hidup besertapermasalahannya melalui
pendekatan keruangan, lingkungan, dan regional dankepentingan
program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Geografi seringkali nampak dilibatkan dalam sebuah proses
mempertanyakan keberadaan dan persoalan utamanya. Batasan-
batasan tersebut didefinisikan secara sembarang dan disiplin ilmu
yang ada mempunyai perhatian yang sama dengan subyek yang
lainnya – geologi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi,
perencanaan, botani, politik, demografi dan lain sebagainya. Oleh
karena itu geografi tidak dapat dengan mudah ditempatkan dalam
cakupan baik itu ilmu bumi atau pun ilmu-ilmu sosial atau untuk
persoalan itu dikelompokkan dalam ilmu-ilmu geometri.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian


Geomorfologi dan Menurut Ahli Geografi

Menurut Para Ahli


Beberapa pengertian geografi sosial menurut para ahli, yaitu:

 Watson (1957)
Geografi sosial ialah suatu identifikasi daerah (region) yang
berdasarkan dengan himpunan gejala sosial hubungannya
dengan lingkungan secara menyeluruh.
 Phal (1965)
Geografi sosial ialah studi tentang pola serta proses sosial
penduduk dalam ruang tertentu.
 Buttimer (1968)
Geografi sosial ialah studi pola keruangan serta hubungan
fungsional kelompok masyarakat dalam konteks lingkungan
sosial mereka, struktur internal serta eksternal dari kegiatan
penduduk beserta berbagai jalur komunikasinya.
 Eyless (1974)
Geografi sosial ialah sebagai analisis pola serta proses sosial yang
timbul dari persebaran serta keterjangkauan pada sumber daya
yang langka.
Berorientasi pada masalah, atau dengan kata lain geografi sosial
harus dapat menangani hasil keruangan sosial (sosio spatial)
dari kelangkaan serta persebaran tak wajar dari sumber daya
yang dapat dimanfaat (barang, pelayanan dan fasilitas di
masyarakat).
 Jones (1975)
Geografi sosial ialah ilmu yang bertugas untuk dapat mengetahui
pola-pola yang timbul dari kelompok masyarakat yang
memanfaatkan ruang, serta mengetahui proses pembentukan
dan proses perubahan pola-pola tersebut.
 Bintarto (1968)
Geografi sosial ialah ilmu yang mempelajari antara hubungan
serta pengaruh timbal balik antara penduduk dengan keadaan
alam demi kemakmuran serta kesejahteraan.
 Nursid Sumaadmadja (1981)
Geografi sosial ialah cabang dari geografi manusia yang bidang
studinya aspek keruangan yang karakterisik dari penduduk,
organisasi, organisasi sosial, serta unsur kebudayaan serta
kemasyarakatan.
 Preston e James berpendapat bahwa, “Geografi dapat
diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan”
karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari
keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing
 Paul Claval (1976) berpendapat bahwa ‘Geografi selalu ingin
menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan’
 Ullman (1954), “Geografi adalah interaksi antar ruang”. Definisi
ini dikemukakandalam bukunya yang berjudul Geography a
Spatial Interaction
 Maurice Le Lannou (1959). Objek study geografi adalah
kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi. Definisi ini
dikemukakan Ia mengemukakan dalam bukunya yang berjudul
La Geographie Humaine

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Letak Geografis


Indonesia” Definisi & ( Pengaruh – Akibat )

Konsep Geografi Sosial


Terdapat 3 konsep dalam geografi sosial, yaitu ruang, proses,
serta pola.

Ruang
Secara geografis, ruang ialah seluruh permukaan bumi yang
merupakan lapisan biosfer, tempat hidup bagi makhluk hidup baik
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan serta organisme lainnya.
Dalam geografi sosial, terdapat ruang yang mempunyai makna yang
mendalam, yaitu:

1. Sebagai tempat atau wadah dari benda-benda atau perilaku.


2. Sebagai tempat yang dapat digunakan untuk melaksanakan
kegiatan usaha
3. Sesuatu yang dapat diatur dan dimanfaatkan oleh dan untuk
manusia.

Proses
Proses ialah tindakan manusia dalam beradaptasi serta
memanfaatkan lingkungan.
Proses terbagi atas dua yaitu: secara makro dan mikro.

1. Proses sosial yang bersifat mikro ialah menekankan pada


kegiatan individu serta kelompok masyarakat,
2. proses makro yaitu proses yang menekankan pada masyarakat
secara umum.

Pola
Pola ialah dimana proses yang terjadi berulang-ulang, dalam hal ini
ialah pola kehidupan serta penghidupan yang berbeda antara satu
tempat dengan tempat tempat lainnya yang mencerminkan perbedaan
sifat daerah serta penduduknya sehingga akan terwujud bentang
sosial yang berbeda.

Bentang sosial ialah sekelompok penduduk atau beberapa kelompok


penduduk yang hidup dalam suatu wilayah ataupun tempat tertentu
serta mempunyai gagasan yang sama terhadap lingkungannya. Dalam
wilayah yang lebih luas, dengan kondisi geografi yang berbeda-beda,
terjadilah bermacam-macam kegiatan baik sosial ekonomi
ataupun sosial kultural, sehingga terbentuklah struktur kegiatan atau
pekerjaan.
Struktur pekerjaan ini mencerminkan nilai-nilai sosial. Sebaliknya
nilai-nilai sosial kelompok pekerjaan ialah kekuatan atau menjadi
unsur perubahan yang dapat menimbulkan diferensiasi(perbedaan)
bentang di darat.
Dengan demikian akan terjadi bentang budaya atau cultural
landscape, yang semua itu akan mencerminkan tingkat kemajuan
(development stage) dari penduduk.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Dataran Tinggi
( Plateau/Palto ) Definisi & ( Kondisi Geografis – Sebagai Atap Dunia )

Ruang Lingkup Geografi Sosial


Kedudukan Geografi Sosial Dalam Kajian
Geografi
Geografi merupakan salah satu dari sejumlah ilmu yang sama-sama
mempelajari bumi. Geografi dapat dibedakan dari ilmu lain tentang
bumi oleh karena apa yang dipelajari dan sasaran kajiannya yang
berbeda. Setiap orang yang mempelajari geografi perlu memahami
seluk beluk ilmu geografi, khususnya yang berkenaan dengan adanya
pembagian geografi secara umum menjadi dua bagian. Pembagian
geografi secara umum tersebut adalah geografi alam/fisik (physical
geography) dan geografi manusia (human geography). Namun tidak
boleh diartikan bahwa antara geografi manusia dan geografi fisik
terdapat garis pemisah yang tegas.

Geografi manusia dan georafi fisik sebenarnya saling berkaitan karena


bersama-sama mewujudkan geografi yang utuh. Geografi yang hanya
mempelajari bentang alam saja (aspek fisik/natural landscape) tanpa
memperhatikan aspek manusianya akan terasa kurang bermanfaat,
karena segi-segi sosial atau unsur kemanusiaan ikut memberikan
corak pada lingkungan dan dapat merubah pola persebaran. Dengan
kata lain, geografi sosial ikut memberikan gambaran secara geografis
tentang suatu tempat di permukaan bumi. Banyak kawasan
alam (natural regions)berubah menjadi kawasan budaya (cultural
regions), karena pengaruh atau campur tangan manusia.
Geografi sosial sendiri memiliki 2 pengertian yaitu dalam arti luas,
geografi sosial merupakan bagian studi yang membahas / mengkaji
masyarakat, sedangkan dalam arti sempit, geografi sosial
kedudukannya setara/sama dengan geografi ekonomi, geografi
penduduk, geografi sejarah maupun geografi politik.

Tinjauan Geografi dalam ilmu Sosial


Geografi merupakan ilmu yang berada pada dua sisi antara natural
science dengan social science. Dalam perkembangannya saat ini
Geografi terbagi menjadi 3 bagian yakni; Geografi
Manusia, Geografi Fisik dan Geografi Teknik. Terlepas dari hal
tersebut, dalam tulisan ini akan saya coba angkat mengenai Geografi
dari sudut pandang Ilmu Sosial.
Jika saya membaca buku pengantar ilmu sosial banyak sekali
perbedaan pendapat tentang apa yang disebut sebagai ilmu-ilmu (ilmu
sosial), namun pada hakekatnya semua mengarah pada mempelajari
perilaku dan aktivitas sosial dalam kehidupan bersama. Menurut
(Wallerstein dalam pengantar ilmu sosial) menjelang pecahnya
Perang Dunia I, terjadi konvergensi umum atau konsensus mengenai
disiplin ilmu sosial seperti; ilmu sejarah, ilmu ekonomi, sosiologi, dan
ilmu politik. Sebaliknya ilmu geografi. psikologi, dan antropologi di
luar disiplin ilmu tersbut.

Pada akhir abad ke-19 geografi berhasil mengkonstruksikan diri


sebagai disiplin baru terutama di universitas-universitas Jerman
(Wallerstein dalam pengantar ilmu sosial), sehingga geografi
membentuk dan mengilhami perkembangan di tempat-tempat lain.
Walaupun perhatian geografi adalah apa yang menjadi perhatian ilmu
sosial, tetapi menolak kategorisasi. Memang jika dilihat dari sejarah
munculnya geografi pada saat masa Herodotus geografi lebih
menekankan kajiannya pada ilmu-ilmu alam dalam hal ini pada
geografi fisik. Namun pada akhir abad ke – 19 dengan realitas sosial
yang ada kajian geografi menjadi semakin terpisah-pisah, dengan
pembagian kerja yang jelas sehingga banyak yang memandang
geografi tampak anakronitis dengan kecenderungan- kecenderungan
yang generalis, sintesis, dan non analitis. Sebagai konsekuensinya
ilmuwan geografi dalam ilmu sosial relatif miskin dari jumlah sarjana
dan prestasinya. Dengan demikian, wilayah studi geografi dapat
meliputi semua fenomena yang terdapat di permukaan bumi, baik
alam organik maupun alam anorganik dalam interelasi dan
interaksinta dalam ruang (spatial relationship), dimana semuanya
dikaji. Preston E. James pernah mengatakan bahwa ilmu geografi
memiliki kajian yang sangat luas sehingga menurutnya geografi dapat
dianalogikan sebagai perpaduan dari berbagai disiplin ilmu, yaitu
ilmu murni, terapan, eksak, noneksak, alam, dan sosial maka
menurutnya geografi sering disebut sebagai “ibu” atau “induk” ilmu
pengetahuan.

Pernyataan tersebut berdasarkan alasan yang kuat, karena bidang


geografi yang luas mencakup beberapa aspek-aspek alamiah yang
sifatnya eksak, kemudian bidang-bidang sosial yang noneksak.
Berdasarkan tinjauan ilmuawan geografi kontemporer bahwa secara
sederhana geografi merupakan disiplin akademik yang berkaitan
dengan penguraian dan pemahaman atas perbedaan – perbedaan
kewilayahan dalam distribusi lokasi di permukaan bumi.
Menurut saya, kedudukan geografi dalam ilmu – ilmu sosial lebih bisa
diterima dibandingkan keudukan geografi dalam ilmu -ilmu alam
dalam hal ini geografi fisik. Jika dalam geografi manusia (human
geography), ilmu geografi dapat menjadi induk berbeda dengan di
ilmu-ilmu alam sepertinya geografi hanya sebagai cabang. Dalam
menelaah batuan misalnya, geologi lebih berperan karena
mempelajari bagian-bagian dari batuan. Sedangkan, geografi hanya
kulit nya saja jika bicara batuan sehingga dalam hal ini geografi hanya
sebagai pelengkap saja. Ilmu lain yang saat ini sedang berkembang
adalah Sistem Informasi Geografi (SIG), sebenarnya SIG merupakan
sebuah alat yang digunakan untuk memberikan gambaran informasi
berupa peta.
Namun, pada kenyataannya banyak yang berpendapat SIG bukan alat
dalam geografi tapi merupakan sebuah ilmu sendiri. Keududukan
geografi di dalam mata pelajaran sekolah-sekolah juga masih menjadi
kendala, kurikulum yang ada di Indonesia menempatkan geografi
menjadi mata pelajaran yang hanya ada pada kelas yang mengambil
jurusan IPS. Padahal, jurusan yang tersedia di Universitas Indonesia
berada dalam fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, berbeda dengan
Universitas Gadjah Mada yang memiliki fakultas tersendiri yang
membagi antara geografi manusia dengan geografi fisik. Menurut
saya, geografi seharusnya diberikan pada siswa yang mengambil
jurusan IPS dan IPA karena esensi yang dapat diperoleh dari kondisi
tersebut adalah setiap siswa paham akan keberadaan negaranya dan
kekayaan alam yang dimiliki oleh negaranya, sehingga akan muncul
rasa cinta tanah air.

Ada beberapa teori yang digunakan dalam ilmu geografi tetapi berasal
dari ahli – ahli ekonomi ataupun ahli-ahli ilmu sosial lainnya seperti
teori post modernitas. Ada perbedaan antara post modernitas dengan
post modernisme, jika post modernisme mengacu kepada pandangan
bahwa institusi dan karakteristik cara hidup modernitas sudah
digantikan oleh institusi baru, dan kita hidup dalam zaman baru, post
modernitas, dan kita membutuhkan cara – cara baru untuk
menjadikan masuk akal. Dalam teori ini ada beberapa yang dijadikan
garis besar munculnya kapitalisme, teknik- teknik produksi massal,
konglomerasi urban besar-besaran, negara-bangsa, dominasi global
barat dan sekularisasi pengetahuan.

 Kapitalisme sekarang sudah menjadi fenomena global, saat ini


kapitalisme bukan saja berkembang di negara asalnya seperti
Amerika. Tetapi sudah merambah ke negara-negara berkembang
bahkan negara miskin. Konsep kapitalisme sangat kuat sehingga
membuat negara menjadi ketergantungan terhadap pemilik
modal besar. Jika kita membawa kepada ilmu geografi kita akan
melihat kecenderungan pemilihan konsep ekonomi di negara
mana saja yang menggunakan konsep ekonomi kapitalisme.

 Negara-bangsa abad ke-21, dengan munculnya kapitalisme yang


sudah menggurita dapat mengancam kekuasaan dari suatu
negara bangsa. Walaupun dalam mengambil sebuah kebijakan
dalam pemerintahan dinilai bertentangan dengan konsep atau
idiologi negara-bangsa, atas nama pertumbuhan ekonomi dan
pengurangan pengangguran. Kepentingan korporasi yang
memiliki modal besar akan didahulukan daripada
mementingkan kehormatan negara-bangsa.

 Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi abad ke-21, dengan


merosotnya kekuasaan negara- bangsa akibat dikuasai oleh
kapitalisme menjadikan proses urbanisasi terutama di negara
Ketiga semakin cepat, sedangkan di negara dunia Pertama lebih
cenderung menurun. Dapat terlihat dari perluasan yang cukup
signifikan kekayaan dan kekuasaan di Asia dibandingkan yang
terjadi di Eropa
 Globalisasi pasar dan pemasaran, hal ini dapat dilihat dari
berbagai merk pakaian yang berasal dari negara barat, sehingga
arus barang yang masuk ke dalam sebuah negara berkembang
dikuasai oleh produk-produk dari luar.

 Masyarakat Jaringan, saat ini masyarakat sudah terhubung


antara satu dengan yang lain. Dengan sistem komunikasi yang
ada saat ini semua sudah saling terhubung, tidak ada lagi gap
(pemisah). Revolusi informasi, menurut ahli teori Spanyol,
Manuel Castells merupakan pendefinisian transformasi bagi
eksistensi manusia karena antara satu dengan yang lain sudah
seperti jaringan yang saling terkoneksi.

Teori – teori sosial seperti post modernitas dapat digunakan dalam


mengkaji suatu fenomena dalam sebuah negara. Secara global kita
dapat menggambarkan fenomena tersebut ke dalam bentuk peta,
sehingga menjadi sebuah kajian yang menarik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Negara Indonesia”


Definisi & ( Atronomis – Geologis – Geografis )

Cabang Ilmu Geografi Sosial


Geografi berkaitan dengan banyak aspek kehidupan. Geografi
manusia, pertama, memperhatikan tentang studi hubungan timbal
balik antara manusia dengan tempat tinggalnya. Kedua, bagaimana
manusia menggunakan dan mengorganisasi (menata) ruang
hidupnya. Studi tentang dua hal ini tidak dapat dipisahkan, tetapi
dapat dilihat dominasinya. Maka dari itu hubungan geografi dengan
ilmu sosial lainnya sangat erat sekali, terutama pada mempelajari
perilaku manusia itu sendiri.

Disini akan dijelaskan hubungan antara geografi sosial dengan ilmu


sosial lainnya, adapaun pembagian adalah sebagai berikut :

 Geografi Manusia
 Geografi Politik
 Geografi Ekonomi
 Geografi Pariwisata
 Geografi Budaya
 Geografi Sejarah
 Geografi Kota
 Geografi Pembangunan
 Geografi Transportasi
 Demografi

1. Geografi Manusia
Geografi manusia adalah sebuah bidang interdisipliner yang
menggabungkan pendekatan dari akademik geografi dengan
bahan tradisional ilmu sosial, dengan demikian menekankan
masalah kependudukan seperti pariwisata, urbanisasi, dan
sebagainya.

Fokus utama geografi manusia bukanlah pemandangan fisik


Bumi (lihat fisik geografi), tidak mungkin untuk membahas
geografi manusia tanpa pergi ke lanskap fisik di mana aktivitas
manusia sedang dimainkan dan geografi lingkungan yang
penting link antara keduanya. Geografi manusia mungkin
khawatir dengan segala bentuk usaha manusia, dari desa-desa
dan kota, sekolah, kesehatan, perdagangan dan perdagangan.

2. Geografi Politik
Geografi politik adalah bidang geografi manusia yang berkaitan
dengan studi yang tidak merata baik secara spasial hasil dari
politik proses dan cara-cara di mana proses politik itu sendiri
dipengaruhi oleh struktur spasial. Geografi politik konvensional
mengadopsi tiga struktur skala untuk tujuan analisis dengan
studi mengenai negara di pusat, di atas ini adalah studi tentang
hubungan internasional (atau geopolitik), dan di bawahnya
adalah studi mengenai daerah. Keprihatinan utama dari sub-
disiplin dapat diringkas sebagai antar-hubungan antara
masyarakat, negara, dan wilayah.

3. Geografi Ekonomi
Geografi ekonomi adalah studi tentang lokasi, distribusi dan
organisasi spasial dari kegiatan ekonomi di seluruh bumi.
Dengan berbagai pendekatan, geografi ekonomi telah diambil
untuk banyak materi yang berbeda, termasuk: lokasi industri,
aglomerasi ekonomi (juga dikenal sebagai “keterkaitan”),
transportasi, perdagangan internasional dan pembangunan, real
estat, gentrification, ekonomi etnis, ekonomi gender, inti-
pinggiran teori, ekonomi bentuk perkotaan, hubungan antara
lingkungan dan ekonomi (mengikat ke dalam sejarah panjang
geografi budaya mempelajari interaksi lingkungan), dan
globalisasi. Daftar ini tidak berarti lengkap.

4. Geografi Pariwisata
Pariwisata Geografi adalah studi tentang perjalanan dan
pariwisata, sebagai industri dan sebagai sosial dan budaya
aktivitas. Pariwisata geografi mencakup berbagai kepentingan
termasuk dampak lingkungan pariwisata, geografis pariwisata
dan rekreasi ekonomi, menjawab dan manajemen industri
pariwisata keprihatinan dan sosiologi pariwisata dan lokasi
pariwisata.  Pariwisata geografi adalah cabang ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan studi perjalanan dan dampaknya di
tempat.

Geografi adalah fundamental untuk mempelajari pariwisata,


karena pariwisata adalah geografis di alam. Terjadi di tempat-
tempat pariwisata, itu melibatkan gerakan dan kegiatan-kegiatan
antara tempat-tempat dan hal itu adalah kegiatan di mana kedua
tempat karakteristik dan identitas diri pribadi terbentuk, melalui
hubungan yang diciptakan di antara tempat, pemandangan dan
orang-orang. Geografi fisik menyediakan latar belakang penting,
terhadap tempat-tempat wisata yang diciptakan dan dampak
lingkungan dan masalah adalah isu-isu utama, yang harus
diperhatikan dalam mengelola tempat-tempat pengembangan
pariwisata.

5. Geografi Budaya
Budaya geografi ini adalah suatu sub-bidang dalam geografi
manusia. Geografi budaya adalah studi tentang produk-produk
budaya dan norma-norma dan variasi pada mereka dan
hubungannya dengan ruang dan tempat. Ini menggambarkan
dan berfokus pada cara menganalisis bahasa, agama, ekonomi,
pemerintah dan fenomena budaya lainnya bervariasi atau tetap
konstan, dari satu tempat ke tempat lain dan menjelaskan
bagaimana fungsi manusia spasial.

6. Geografi Sejarah
Geografi Sejarah adalah kajian geografis tentang masa lampau
Pusat perhatian fenomena atau proses keruangan yang
menggambarkan dinamika keterkaitan antara manusia-
lingkungan antara lain dalam hal memanfaatkan sumberdaya
alam, membangun permukiman, mengembangkan kekuasaan,
mengontrol teritori, dan sebagainya Geografi selalu berkaitan
dengan persoalan ruang, sedangkan ilmu sejarah selalu
berkaitan dengan persoalan waktu. bahwa penelitian sejarah
selalu memerlukan kejelasan akan batas temporal dan spasial
sehingga diperoleh gambaran sebab akibat yang utuh, tuntas,
dan tidak timpang. Penjelasan yang utuh mengenai keterkaitan
ruang (spatial relationship) pada masa kini melalui pemahaman
akan masa lampau. Bukan dimaksudkan semata-mata untuk
mencari asal muasal atau menelusuri perkembangan suatu
gejala.

Geografi sejarah adalah studi tentang manusia, fisik, fiksi,


teoretis, dan “nyata” geografi masa lalu. Studi geografi sejarah
berbagai isu dan topik. Sebuah tema umum adalah studi
mengenai geografi masa lalu dan bagaimana suatu tempat atau
wilayah perubahan melalui waktu. Banyak studi geografi sejarah
pola geografis melalui waktu, termasuk bagaimana orang
berinteraksi dengan lingkungan mereka.

7. Geografi Perkotaan
Perkotaan geografi adalah studi perkotaan. Itu adalah studi
tentang daerah-daerah yang memiliki konsentrasi tinggi
bangunan dan infrastruktur. Ini adalah daerah di mana sebagian
besar ekonomi kegiatan di sektor sekunder dan sektor tersier.
Mereka sering memiliki tinggi kepadatan penduduk. Perkotaan
geografi adalah cabang ilmu pengetahuan, yang membahas studi
daerah perkotaan, dalam hal konsentrasi, infrastruktur, ekonomi
dan dampak lingkungan.

Ini dapat dianggap sebagai bagian dari bidang yang lebih besar
geografi manusia. Namun, dapat sering tumpang tindih dengan
bidang lain seperti antropologi dan sosiologi perkotaan. Geografi
perkotaan berfokus pada kota dalam konteks ruang di seluruh
negara dan benua.

8. Geografi Pembangunan
Pembangunan geografi adalah studi tentang bumi geografi
dengan mengacu pada standar hidup dan kualitas hidup dari
penduduk manusia. Dalam konteks ini, pembangunan adalah
proses perubahan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
mungkin melibatkan peningkatan kualitas hidup seperti yang
dirasakan oleh orang-orang mengalami perubahan. Namun,
pembangunan tidak selalu merupakan proses yang positif.
Pembangunan adalah studi mengenai geografi bumi dengan
mengacu pada Standar Kualitas hidup dan kehidupan dari
penduduk manusia, studi lokasi, distribusi dan organisasi spasial
dari kegiatan ekonomi di seluruh bumi. Diselidiki subjeknya
sangat dipengaruhi oleh pendekatan metodologis peneliti.
Dalam pembangunan geografi, studi geografi pola spasial dalam
pembangunan.

Mereka mencoba untuk menemukan dengan apa yang mereka


dapat mengukur karakteristik pengembangan dengan melihat
ekonomi, politik dan sosial faktor. Mereka berusaha untuk
memahami penyebab baik geografis dan konsekuensi dari
pembangunan yang berbeda-beda. Pembangunan dalam
geografi, pembangunan berkelanjutan juga dipelajari dalam
upaya untuk memahami bagaimana untuk memenuhi kebutuhan
masa kini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

9. Geografi Transportasi
Transportasi Geografi adalah cabang geografi yang menyelidiki
interaksi spasial, biarkan mereka menjadi orang, barang dan
informasi. Ini dapat mempertimbangkan manusia dan
penggunaan kendaraan atau cara-cara lain perjalanan serta
bagaimana pasar yang dilayani oleh aliran barang jadi dan bahan
baku. Ini adalah cabang geografi Ekonomi. Ruang adalah
kendala untuk pembangunan jaringan transportasi. Transportasi
tampaknya menjadi suatu kegiatan ekonomi yang berbeda dari
orang lain.

Geografi dan transportasi berpotongan dalam bentuk gerakan


rakyat, barang, dan informasi. Seiring waktu, aksesibilitas telah
meningkat dan hal ini telah menimbulkan ketergantungan yang
lebih besar pada mobilitas. Kecenderungan ini dapat dilacak
kembali ke revolusi industri meskipun secara signifikan telah
dipercepat di paruh kedua abad ke-20 karena berbagai alasan.
Hari ini, masyarakat mengandalkan sistem transportasi untuk
mendukung berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut
meliputi Komuter, memasok kebutuhan energi, distribusi
barang, dan memperoleh keinginan pribadi. Pengembangan
jaringan transportasi yang memadai telah menjadi tantangan
terus-menerus untuk memenuhi pembangunan ekonomi,
mobilitas kebutuhan, dan akhirnya untuk berpartisipasi dalam
ekonomi global.

Geografi transportasi dan perkotaan sangat erat terkait, dengan


konsep pengembangan pita yang erat selaras untuk transportasi
perkotaan dan studi. Sebagai manusia semakin berusaha untuk
perjalanan dunia, hubungan transportasi dan perkotaan sering
menjadi dikaburkan.
Geografi transportasi mengukur hasil kegiatan manusia antara
dan di dalam lokasi. Ini berfokus pada barang-barang seperti
waktu perjalanan, rute dilakukan, jenis transportasi, penggunaan
sumber daya dan kesinambungan jenis transportasi di
lingkungan alam. Bagian lain mempertimbangkan topografi,
aspek keselamatan penggunaan kendaraan dan penggunaan
energi dalam individu atau kelompok perjalanan.
10. Demografi
Demografi adalah studi statistik dari manusia populasi. Hal ini
dapat menjadi ilmu yang sangat umum yang dapat diterapkan
pada segala macam dinamika populasi manusia, yaitu, yang
berubah seiring waktu atau ruang (lihat dinamika populasi). Ini
mencakup studi ukuran, struktur dan distribusi populasi ini, dan
spasial dan / atau perubahan temporal di dalamnya sebagai
respon terhadap kelahiran, migrasi, penuaan dan kematian.

Analisis demografis dapat diterapkan untuk seluruh masyarakat


atau kelompok yang didefinisikan oleh kriteria seperti
pendidikan, kewarganegaraan, agama dan etnis. Dalam dunia
akademis, penduduk sering dianggap sebagai salah satu cabang
antropologi, ekonomi, atau sosiologi. Istilah demografi sering
digunakan secara keliru untuk demografi, tetapi lebih untuk
dipilih mengacu pada karakteristik populasi seperti yang
digunakan dalam pemerintahan, pemasaran atau penelitian
opini, atau profil demografis yang digunakan dalam penelitian
tersebut.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ 22 Konsep Geografi


: Contoh, Prinsip, Dan Aspeknya [LENGKAP]

Unsur-unsur Geografi Sosial


 Manusia, yaitu sekelompok manusia yang bergantung satu sama
lain dan yang telah memperkembangkan pola organisasi yang
memungkinkan mereka hidup bersama dan dapat
mempertahankan diri sebagai kelompokyang terdiri dari
masyarakat dan komunitas
 Lingkungan alam, terdiri dari topografi, tanah, tumbuhan,
keadaan geologis, dan fenomena alam lainnya.
 Relasi, Interelasi, dan Interaksi antara manusia dan Alam

Sifat atau Ciri Geografi sosial


Geografi sosial sangat erat kaitannya dengan geografi manusia yang
diajarkan di Mazhab Prancis pada awal abad ke-20. Paul Vidal De
Lablace menekankan bahwa pentingnya hubungan manusia dengan
alam.
Menurut Paul Vidal De Lablace ciri-ciri geografi sosial itu ialah
sebagai berikut:

1. Kepribadian daerah itu ialah hasil cara masyarakat untuk


mengeksploitasi sumber daya alam.
2. Masyarakat bereaksi terhadap habitatnya.
3. Manusia mengorganisasi dirinya sendiri serta berinteraksi
dengan sesamanya.

Anda mungkin juga menyukai