MAKALAH
GEOGRAFI POLITIK
Disusun Oleh :
GEOGRAFI (NK)
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
C.Tujuan ............................................................................................................................2
D.Manfaat ..........................................................................................................................2
BAB II ...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
PENUTUP .......................................................................................................................16
A. Kesimpulan .................................................................................................................16
B.Saran ............................................................................................................................16
B.Saran ............................................................................................................................17
II
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Penafsiran dan analisis Geografi Politik dapat dimulai dari pengkajian yang
berpangkal pada aktivitas politik manusia. Politik berasal dari bahasa Yunani “Polis”
berarti kota yang berstatus negara. Segala aktivitas polis untuk kelestarianya disebut
Politica. Politik pada hakekatnya “The art and science of government”. Pada karya
Il Principle yang diterbitkan tahun 1513, Machiavelli dalam Haryomataram (1972),
mengemukakan “Politic Is Power”.
1
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
D.Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Objek dan geografi politik adalah analisa dan hubungan antarnegara dan
adaptasi terhadap kondisi lingkungan di dalam negara tersebut. Dengan demikian
geografi politik dapat diartikan sebagai: “... is the geography of states and provide
a geographical interpretation of international reIations.
3
Berdasarkan pengertian di atas, ruang lingkup kajian geograli politik hanya
ada tiga yang pokok, yaitu mengkaji tentang Environmental Relationships,
National power dan Political Region. Environmental Relationships menekankan
pada studi perbedaan dan keanekaragaman wilayah negara dan penduduknya di
muka bumi.
II. Lingkup kajian kedua adalah National Power, yaitu menekankan kepada
masalah power atau kekuasaan negara. Prinsip National Power dikembangkan
oleh Ratzel yang membahas secara sistematis tentang pengaruh lingkungan alam
terhadap ketahanan dan kekuatan nasional. Terdapat tujuh hukum
perkembangan (The Seven Laws of The Expansion af State) menurut Alexander
dalam Abdurachmat (1987), yaitu:
4
3. States grows through the amalgamation and absorption of smaller
units.(Hukum Perkembangan ketiga menyebutkan bahwa negara tumbuh melalui
penggabungan dan penyerapan unit negara terkecil).
4. The frontier is the peripheral organ of the state and reflects the growth,
the strength and the changes in the state.(Hukum Perkembangan keempat
menyebutkan bahwa garis perbatasan adalah organ lingkungan suatu negara yang
menggambarkan pertumbuhan, kekuatan dan perubahan dalam suatu negara).
6. The first impetus for territorial growth comes to a primitive state from
be borders, from a higher civilization.(Hukum Perkembangan keenam
menyebutkan bahwa dorongan pertama untuk pertumbuhan teritorial datang dan
sebuah negara yang primitif di luar dari perbatasan, berasal dan peradaban yang
lebih tinggi).
III. Lingkup kajian ketiga adalah Political Region. Pada awal abad 20 para ahli
geografi mulai meninggalkan konsep National Power dalam membahas negara
karena dinilai kurang objektif. Konsep Political Region menitikberatkan pada
hal-hal yang bersifat teoritis seperti dasar, tujuan dan ruang lingkup geografi
politik serta pengorganisasian keruangan. Konsep Political Region membahas
5
tentang pembagian wilayah administrasi, batas negara dan masalah yang
berhubungan dengan pengawasan wilayah kekuasaan negara.
6
B.SEJARAH GEOGRAFI POLITIK
7
Ming dan Dinasti Qing sarjana Gu, Gu Zuyu ditulis oleh "manfaat buku
pistol sakit dunia" dan "Membaca sejarah geografi", membahas penggunaan
fitur geografis daerah operasi kuno perbatasan Cina untuk mempertahankan
sejarah wilayah itu. Di zaman modern, banyak geograf Barat berdasarkan
banyak data historis dan kondisi politik yang berlaku untuk eksplorasi teoritis.
Ada juga pendapat beberapa ahli tentang sejarah geografi politik ini,
yang dikemukakan oleh:
a. Aristoteles (383-322 SM), dua unsur yang penting dari Negara adalah
jumlah penduduk dan hakekat teritorialnya.
2) Abad ke-19
Pada abad ke-19 ini timbulnya paham fisis determinis dan paham
aliran possibilisme. Paham fisis determinis, yaitu paham politik
yang berpendapat bahwa factor fisik lingkungan sangat
terpengaruh oleh politik dan agama.
8
C. NEGARA DAN LETAK NEGARA
1. NEGARA
Negara berasal dari kata de staat (Belanda dan Jerman), state (Inggris), dan
Le’etat (Prancis). Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang diatur secara
konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.
a) Roger F.Soltau, Negara adalah alat atau dalam kata lain wewenang yang
mengendalikan dan mengatur persoalan-persoalan yang bersifat bersama atas
nama masyarakat.
d) Hoge de Groot, Negara adalah ikatan-ikatan manusia yang insaf akan arti dan
panggilan hukum kodrat.
9
1) Teori kelahiran dan asal mula negara
Asal usul tentang terjadinya negara pada dasarnya adalah tonggak awal
munculnya negara modern dan semuanya itu berasal dari sekelompok orang yang
merasa satu nasib sepenaggungan. Pembentukan sebuah negara berkait erat dengan
kenaikan sebuah dinasti. Pada awalnya, manusia hidup secara nomaden yang terjadi
pada tahun 9000 SM yang kemudian muncullah pemikiran atas kehidupan yang
menetap.
a. Teori klasik
• Teori Kenyataan
• Teori Ketuhanan
Timbulnya negara itu adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak akan
terjadi tanpa kehendak-Nya.
10
Teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara, manusia
hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat
dan peraturan yang mengaturnya sehingga kekacauan mudah terjadi di mana pun dan
kapan pun. Tanpa peraturan, kehidupan manusia tidak berbeda dengan cara hidup
binatang buas
• Teori Kekuasaan
Para penganut teori hukum alam menganggap adanya hukum yang berlaku
abadi dan universal (tidak berubah, berlaku di setiap waktu dan tempat). Hukum
alam bukan buatan negara, melainkan hukum yang berlaku menurut kehendak alam
Menurut Hans Kelsen, negara adalah suatu kesatuan tata hukum yang
bersifatmemaksa. Setiap orang harus taat dan tunduk. Kehendak negara adalah
kehendak hukum. Negara identik dengan hukum. Paul Laband (1838-1918) dari
Jerman memelopori aliran yang meneliti negara semata-mata dari segi hukum.
Pemikirannya diteruskan oleh Hans Kelsen (Austria) yang mendirikan Mazhab Wina.
Hans Kelsen mengemukakan pandangan yuridis yang sangat ekstrim: menyamakan
negara dengan tata hukum nasional (national legal order) dan berpendapat bahwa
problema negara harus diselesaikan dengan cara normatif. Ia mengabaikan faktor
sosiologis karena hal itu hanya akan mengaburkan analisis yuridis. Hans Kelsen
dikenal sebagai pejuang teori hukum murni (Reinerechtslehre), yaitu teori mengenai
mengenai pembentukan dan perkembangan hukum secara formal, terlepas dari isi
material dan ideal norma-norma hukum yang bersangkutan. Menurut dia, negara
adalah suatu badan hukum (rechtspersoon, juristic person), seperti halnya NV, CV,
PT. Dalam definisi Hans Kelsen, badan hukum adalah sekelompok orang yang oleh
11
hukum diperlakukan sebagai suatu kesatuan, yaitu sebagai suatu person yang
memiliki hak dan kewajiban.´
b. Teori Modern
Teori modern menitik beratkan fakta dan sudut pandangan tertentu untuk
memperoleh kesimpulan tentang asal mula, hakikat dan bentuk negara. Para tokoh
Teori Modern adalah Prof. Mr. R. Kranenburg dan Prof.Dr. J.H.A. Logemann.
a. Teori Organis
b. Teori Anarkhis
c. Teori Marxisme
12
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari
Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem
ekonomi, sistem sosial dan sistem politik pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.
Teori ini merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam
buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan sahabatnya, Friedrich Engels.
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia
menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum
proletar . Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja
berjam-jam dengan upah minimum sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh
kaum kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan
kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan
pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk
mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti
dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx kaum
proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Itulahdasar dari marxisme.
Faktor Alam adalah suatu negara dapat lenyap secara alamiah, misalnya
karena gunung meletus, tenggelamnya pulau atau bencana alam lain. Lenyapnya
suatu wilayah berarti lenyapnya negara dari percaturan dunia.
Faktor Sosial adalah suatu negara yang sudah diakui negara-negara lain suatu
ketika dapat lenyap antara lain karena terjadinya revolusi (kudeta yang berhasil),
penaklukan, persetujuan, penggabungan.
4) Unsur-unsur negara
a. Penduduk
Penduduk merupakan warga negara yang memiliki tempat tinggal dan juga
memiliki kesepakatan diri untuk bersatu. Warga negara adalah pribumi atau
penduduk asli Indonesia dan penduduk negara lain yang sedang berada di Indonesia
untuk tujuan tertentu.
13
b. Wilayah
Wilayah adalah daerah tertentu yang dikuasai atau menjadi teritorial dari
sebuah kedaulatan. Wilayah adalah salah satu unsur pembentuk negara yang paling
utama. Wilaya terdiri dari darat, udara dan juga laut.
c. Pemerintah
Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena
menyangkut keberadaan suatu negara. Apabila negara merdeka tidak diakui oleh
negara lain maka negara tersebut akan sulit untuk menjalin hubungan dengan negara
lain. Pengakuan dari negara yang lain ada yang bersifat de facto dan ada yang
bersifat de jure.
Tujuan negara merupakan suatu harapan atau cita-cita yang akan dicapai oleh
negara, sedangkan fungsi negara merupakan upaya atau kegiatan negara untuk
mengubah harapan itu menjadi kenyataan. Maka, tujuan negara tanpa fungsi negara
adalah sia-sia, dan sebaliknya, fungsi negara tanpa tujuan negara tidak menentu.
Minimal, setiap negara harus melaksanakan fungsi:
14
c. Pertahanan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar;
2. LETAK NEGARA
a. Letak astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan
bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang
menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan.
15
b. Letak geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan
di permukaan bumi.
c. Letak geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada
di permukaan bumi.
Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia, Indonesia bagian
timur merupakan bagian dari Benua Australia, sedangkan Indonesia bagian tengah
merupakan peralihan yang disebut daerah Wallace. Dilihat dari segi jalur
pegunungan yang ada, kepulauan Indonesia terletak di antara dua rangkaian
pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia bagian barat merupakan bagian dari
rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia
bagian timur merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik. Akibat
dari letak geologis Indonesia tersebut adalah:
16
c. Indonesia menyimpan banyak barang tambang mineral.
d. Wilayah Indonesta termasuk daerah yang labil dan sering mengalami gempa
bumi tektonik dan vulkanik.
e. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda Sirkum
Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Ruang merupakan inti dari Geografi Politik, sebab menurut Haushofer dan
pengikutnya ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer. Dengan demikian
sesungguhnya Geopolitik merupakan cabang ilmu pengetahuannya yang mengaitkan.
ruang dengan kekuatan fisik dan manusia, dimana pada kenyataannya kekuatan
politik selalu menginginkan penguasaan ruang dalam arti ruang pengaruh, atau
sebaliknya, penguasaaan ruang secara de facto dan de jure merupakan legitimasi dari
kekuasaan politik.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geografi politik mengkaji hasil proses politik yang tidak merata secara
keruangan dan cara struktur keruangan memengaruhi proses politik. Geografi politik
menggunakan struktur tiga tingkat untuk keperluan analisis: kajian wilayah di bawah,
kajian negara di tengah, dan kajian hubungan internasional (atau geopolitik) di atas.
Ketiga subdisiplin geografi politik ini dapat disebut sebagai keterkaitan hubungan
antara manusia, negara, dan wilayah.
B.Saran
18
B.Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
20