Anda di halaman 1dari 45

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang


BAHAN AJAR
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : Pengetahuan Dasar Geografi
Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)

B. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Dari Kompetensi Dasar Dari KI-4
KI-3
3.1. Memahami pengetahuan 4.1. Menyajikan contoh penerapan
dasar geografi dan pengetahuan dasar geografi dalam
terapannya dalam kehidupan kehidupan sehari-hari dalam
sehari-hari bentuk tulisan.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 1
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Indikator Pencapaian Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) Kompetensi (IPK)
3.1.1 Mengindentifikasi ruang 4.1.1 Membuat artikel tentang
lingkup geografi pengetahuan dasar geografi yang
3.1.2 Membedakan objek studi berhubungan dengan kehidupan
formal dan material sehari-hari di daerah masing-
3.1.3 Membedakan aspek fisik masing
dan non fisik geografi
3.1.4 Menngidentifikasi konsep-
konsep geografi dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.5 Mengidentifikasi prinsip-
prinsip geografi dalam
kajian geosfer
3.1.6 Merinci pendekatan
geografi dalam kajian
geosfer

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali
informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan
mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritikserta dapat mendeskrifsikan
pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari
serta dapat menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 2
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :

3.1.1 Mengindentifikasi ruang lingkup geografi


3.1.2 Membedakan objek studi formal dan material
3.1.3 Membedakan aspek fisik dan non fisik geografi

MENGIDENTIFIKASI RUANG LINGKUP GEOGRAFI


A. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GEOGRAFI DAN PENGERTIAN
GEOGRAFI
1. Sejarah dan Tokoh-Tokoh Geografi
Istilah geografi pertama sekali diperkenalkan oleh Erastosthenes
(276–104 SM) dalam bukunya Geographika. Geografi berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri dari kata geo berarti ‘bumi’ dan graphein yang berarti
‘tulisan’. Jadi, geografi berarti ’tulisan tentang bumi’, sehingga geografi
sering disebut sebagai ilmu bumi. Padahal, geografi tidak hanya
mempelajari tentang permukaan bumi, tetapi juga mempelajari benda-benda
di luar bumi dan di ruang angkasa. Dengan demikian, pengertian geografi
dapat didefinisikan menjadi lebih luas yang dapat mengakumulasi semua hal
di atas, mulai dari geografi klasik, geografi abad pertengahan, geografi
modern, sampai dengan perkembangan geografi di abad ini.
Sejarah dan perkembangan ilmu geografi dapat dikelompokkan dalam
empat bagian yaitu; (1) geografi klasik (Yunani dan Romawi), (2) geografi
abad pertengahan (Arab dan Eropa), (3) geografi modern, dan (4) geografi
di abad ke 20.
a. Geografi Klasil (Yunani dan Romawi)
Pengetahuan geografi sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, yang
mana telah ada usaha untuk menguraikan hal-ihwal Negeri termasuk
watak dan tabiat penduduknya. Pada zaman ini fenomena geografis
masih menggunakan anggapan belaka dan mitos, kurang menggunakan
akal sehat. Kondisi ini berlangsung lama, sampai abad ke 6 SM.
Beberapa pemikir atau tokoh yang hidup di zaman ini antara lain:
1) Herodutus (485-428 SM) Ahli filsafat dan sejarah Yunani.
Herodutus dikenal sebagai Bapak ilmu sejarah, tetapi
sesungguhnya ia juga “Bapak Geografi”. Ia pertama kali menguraikan
seluk-beluk keadaan tempat-tempat (dinamakan topografi) dan
menerangkan mengapa halnya demikian. Ia mengemukakan bahwa
interaksi manusia dan alam sangat erat salaing tak terpisahkan. Tahun
450 SM ia berhasil mewujudkan model peta dunianya, yang membagi
bumi ini atas 3 bagian saja yaitu Laurasia, Tethis, dan Gondwana Land.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 3
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Herodotus mengemukakan bahwa hubungan
perkembangan masyarakatdengan faktor-faktor geografi di wilayah yang
bersangkutan sangat erat. Ia menganjurkan dilakukan penulisan
hubungan antara keduanya.
Pada tahun 450 SM membuat peta dunia dan membagi dunia
menjadi tiga bagian, yaitu : Eropa, Asia, dan Libya (Afrika). Peta
Herodotus tersebut sangat sederhana bila dibandingkan dengan peta yang
kita kenal sekarang. Berdasarkan pandangannya, di satu pihak ia
dianggap sebagai ahli sejarah, sedangkan di lain pihak ia juga dipandang
sebagai ahli Geografi. Paham Geografinya bersifat Filosofis. Herodotus
juga menulis tentang keadaan alam dan bangsa Mesir.

Gambar 1.1 : Peta yang dibuat Herodotus


Sumber : https://ahmadsamantho.wordpress.com

2) Thales (640-548 SM)


Ia merupakan seorang georaf pertama dari bangsa Yunani Kuno,
malakukan penelitian dan mengungkap informasi dengan melakukan
perjalanan ke berbagai tempat. Thales menganggap bahwa bumi ini
berbentuk keping Silinder yang terapung di atas air dengan separuh bola
hampa di atasnya.
Pendapat ini hilang seabad kemudian setelah Parminedes
mengemukakan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat. Kemudian
Heraclides (+ 320 SM) berpendapat bahwa bumi berputar pada
sumbunya dari barat ke timur. Pada masa itu juga sudah dikenal adanya
beberapa zona iklim meski pada waktu itu belum diketahui bahwa
kondisi tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring.
3) Heraclides (+320 SM)
Berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke
timur.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 4
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
4) Anaximandros (550 SM)
Seorang Yunani yang membuat peta bumi. Ia beranggapan bahwa
bumi berbentuk silinder. Bagian bumi yang dihunimanusia sebuah pulau
yang muncul dari laut.
Ia beranggapan bahwa bumi berbentuk silinder. Perbandingan
panjang silinder dan garis tengahnya, adalah 3:1. Bagian bumi yang
dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau berbentuk bulat yang
muncul dari laut. Karena pendapatnya tersebut, maka peta bumi yang
dibuatnya mirip sebuah jamur

Gambar 1.2: Gambar mengenai alam semesta yang dibuat oleh


Anaximandros.
Sumber : https://gambar peta anaximandor.com/2017/02

5) Homerus.
Seorang penjelajah yang banyak menulis tentang sejarah di Laut
Tengah sebagai hasil penjelajahannya
6) Pitheas (340 SM)
Ia mampu membuat uraian tentang perjalanan dari pantai Eropa
ke Inggris.
7) Erastothenes (276-194 SM)
Erastothenes hidup 200 tahun sebelum masehi dianggap
sebagai orang pertama yang meletakkan dasar pengetahuan tentang bumi.
Karya beliau berupa karya tulis sebanyak 3 jilid yang diberi judul
Geographein. Berisi tentang perubahan-perubahan daratan, lautan, gejala-
gejala alam di lautan, benda-benda langit berikut jaring-jaring derajat
astronomi. Pada jilid ketiga, ia menguraikan daerah-daerah berikut
keberadaan penduduknya. Membuat jaring-jaring dunia berdasarkan
pancaran sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 5
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Merupakan tokoh geografi klasik peletak dasar pengetahuan
tentang bumi, dalam bukunya yang berjudul “Geografika” pada jilid
pertama diuraikan tentang perubahan-perubahan antara daratan dan
lautan serta arus laut. Pada jilid kedua diuraikan tentang benda-benda
langit, dan pada jilid ketiga di jelaskan tentang daerah dan penduduknya.
Erastothenes dikenal juaga sebagai bapak geografi karena jasa-jasanya,
diantara jasa-jasanya yaitu : menentukan ukuran besar bumi, peletak
dasar geografi, membuat katalogus bintang, sebuah kalender dengan
tahun kabisat, cara menemukan bilangan prima, sistem koordinat
geografi, dll.

Gambar 1.3: Peta yang dibuat Erastothenes


Sumber : https://ahmadsamantho.wordpress.com

Pengetahuan geografi dari bangsa Yunani ini kemudian diwariskan


kepada bangsa Romawi yang mengembangkannya lebih lanjut. Maka lahirlah
tokoh-tokok sebagai berikut:
(1)Strabo (64-20 SM)
Ia menulis buku tebal berjudul Geographia. Isinya uraian tentang
dunia ini yang dialami manusia (istilah dalam bahasa Yunani
Oikumene).
(2)Claudius Plotomaeus (87-150 M)
Ia hidup dizaman sekitar 150 an, ia tertarik pada aspek matematis
dari geografi dan menkontruksikan berbagai peta. Ia menulis buku
Guide To Geography (Panduan Geografi), ia juga menulis petunjuk
pembuatan peta dan membuat daftar delapan ribu tempat beserta
lintang dan bujurnya. Dasarnya adalah tinggi matahari pada tengah
hari pada tanggal tertentu. Dengan demikian diketahui orang
dizaman itu Imago Mundi, yakni Citra Dunia.
(3)Posidonius (100 SM)

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 6
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Dengan lebih cermat ia mengukur keliling bumi dibandingkan
Eratosthenes hasilnya hanya berselisih 7.000 mil saja dari ukuran
bumi yang kita kenal sekarang.

b. Geografi Abad Pertengahan (Arab dan Eropa)


Selepas Romawi jatuh, Barat dicengkeram dalam era kegelapan.
Perkembangan ilmu pengetahuan justru mulai berkembang pesat di
Timur Tengah. Geografi mulai berkembang pesat pada era Kekhalifahan
Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Ketika itu, Khalifah Harun Ar-
Rasyid dan Al- Mamun berkuasa, mereka mendorong para sarjana
Muslim untuk menerjemahkan naskah-naskah kuno dari Yunani ke
dalam bahasa Arab.
Ketertarikan umat Muslim terhadap geografi diawali dengan
kegandrungan atas astronomi. Perkembangan di bidang astronomi itu
perlahan tapi pasti mulai membawa para sarjana untuk menggeluti ilmu
bumi. Umat Islam mulai tertarik mempelajari peta yang dibuat bangsa
Yunani dan Romawi. Beberapa naskah penting dari Yunani yang
diterjemahkan antara lain; “Alemagest dan Geographia”
Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah
Al-Ma'mun yang berkuasa dari tahun 813 hingga 833 M memerintahkan
para geografer Muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat
itu muncullah istilah mil untuk mengukur jarak. Sedangkan orang Yunani
menggunakan istilah stadion.
Era keemasan Islam, perkembangan astronomi Islam,
penerjemahan naskah-naskah kuno ke dalam bahasa Arab serta
meningkatnya ekspansi perdagangan dan kewajiban menunaikan ibadah
haji merupakan sejumlah faktor yang mendukung berkembangnya
geografi di dunia Islam. Tak pelak, Islam banyak memberi kontribusi
bagi pengembangan geografi.
Geografer Muslim di Era Keemasan
1. Hisyam Al-Kalbi (abad ke-8 M)
Dia adalah ahli ilmu bumi pertama dalam sejarah Islam. Hisyam begitu
populer dengan studinya yang mendalam mengenai kawasan Arab.
2. Musa Al-Khawarizmi (780 M - 850 M)
Ahli matematika yang juga geografer itu merevisi pandangan Ptolemaues
mengenai geografi. Bersama-sama 70 puluh geografer, Al-Khawarizmi
membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.
3. Al-Ya’qubi (wafat 897 M)
Dia menulis buku geografi bertajuk ‘Negeri-negeri’ yang begitu populer
dengan studi topografisnya.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 7
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
4. Ibn Khordadbeh (820 M - 912 M)
Dia adalah murid Al-Kindi yang mempelajari jalan-jalan di berbagai
provinsi secara cermat dan menuangkannya ke dalam buku Al- Masalik
wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan).
5. Al-Dinawari (828 M - 898 M)
Geografer Muslim yang juga banyak memberi kontribusi pada
perkembangan ilmu geografi.
6. Hamdani (893 M - 945 M)
Geografer Muslim abad ke-9 M yang mendedikasikan dirinya untuk
mengembangkan geografi.
7. Ali al-Masudi (896 M - 956 M)
Nama lengkapnya Abul hasan Ali Al-Ma’sudi. Ia mempelajari faktorfaktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi pembentukan batubatuan di
bumi dengan orisinalitas yang mencengangkan.
8. Ahmad ibn Fadlan (abad ke-10 M)
Dia adalah geografer yang menulis ensiklopedia dan kisah perjalanan ke
daerah Volga dan Kaspia.
9. Ahmad ibn Rustah (abad ke-10 M)
Ibnu Rustah merupakan geografer yang menulis ensiklopedia besar
mengenai geografi. Al Balkhi Memberikan sumbangan cukup besar dalam
pemetaan dunia. Al Kindi Selain terkenal sebagai ahli oseanografi, dia
juga seorang ilmuwan multitalenta. Sebagai ahli fisika, optik, metalurgi,
bahkan filosofi.
10. Al Istakhar II dan Ibnu Hawqal (abad ke-10 M)
Memberikan kontribusi besar dalam pemetaan dunia.
11. Al-Idrisi (1099 M)
Ahli geografi kesohor pada zamannya, yang juga dikenal sebagai ahli
zoologi.
12. Al Baghdadi (1162 M)
Seorang geografer Muslim terkemuka.
13. Abdul-Leteef Mawaffaq (1162 M)
Selain pakar geografi, dia juga merupakan ahli pengobatan.

Periode kejayaan Islam telah menyempurnakan tradisi penulisan


tentang bumi dan geografi. Walaupun tidak banyak orang yang
menguraikan secara mendalam tentang perkembangan ilmu pengetahuan
dari abad ke V sampai dengan XIII atau pada masa masa kejayaan Islam.
Di daerah barat pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian
tentang Geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik
perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui laut. Pesatnya

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 8
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
perkembangan Geografi didorong oleh munculnya gerakan pembaharuan
di bidang seni, filsafat, renesaince, dan humanisme agama (munculnya
paham protestanisme) sehingga para sarjana lebih leluasa dalam
mengemukakan pendapatnya tentang keadaan dunia. Pada masa tersebut
para pelancong tidak didorong oleh sekedar hasrat ingin tahu dari luar
horisonnya, tetapi dalam melakukan perjalanan sudah memiliki tujuan
tertentu, yaitu :
1) Menemukan daerah baru sebagai sumber ekonomis, sebagai
daerah koloni, atau untuk kepentingan perdagangan dengan
kata lain sebagai upaya untuk memperoleh
kekayaan (Gold).
2) Sebagai tugas suci mengembangkan ajaran agamanya
masing-masing atau bertujuan untuk penyebaran agama ke
daerah baru (Gospel).
3) Sebagai akibat negatif yang kemungkinan diduga lebih
dahulu dari kedua tujuan di atas, yaitu karena keperluan
peperangan baik karena perebutan daerah sumber atau
daerah pemasaran maupun peperangan akibat bentrokan
ajaran agama (Glory).
Beberapa tokoh geografi abad pertengahan adalah : Marcopolo,
Bartholomeus Diaz, Vasco Da Gama, Columbus, Amerigo Vespucci,
Ferdinand Magelhaens, Nicolas Copernicus dan Ibnu Kaldun

1. Ibnu Khaldun(1332-1406)
Berhasil menulis buku geografi kesejahteraan (Historical
geography), yang boleh dipandang sebagai embrio dari ilmu
pengetahuan kemasyarakatan. Diperhatikannya masalah irigasi,
kehidupan bangsa Nomad, perdagangan di daearh-daerah gurun.
Diuraikannya pula mengapa kerajaan-kerajaan islam dapat muncul dan
diramalkan akan amruknya dikemudian harinya. Bagi geografi sekarang
Ibnu Khaldun sudah menunjukan contoh cara menguraikan pengaruh
lingkungan alam terhadap masyarakat di wilayah-wilayah. Semuanya
kemudian diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa Barat.
2. Marcopolo
Ia berasal dari Venetia, yang mengunjungi Cina, India, dan negeri
Asia lainnya, hal ini berjaas besar bagi geografi. Pada zaman
renaissance buku Geographia karangan Ptolomeus diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin (abab ke-15) yang mendorong bangsa Spanyol dan
Portugis menjelajahi lautan Atlantik mencari Indonesia lewat jalan
Barat.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 9
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
3. Varenius (1622-1650)
Ia menerbitkan bukunya berjudul Geographia generalis di
Amsterdam pada tahun 1650. Ia memecah uraian tentang bumi atas dua
bagian, bagian yang alami sehinga lahir geografi fisis dan bagian sosial,
dimana dibicarakan gejala-gejala sosial masyarakat. Varenius
menamakan geografi geografi umum dan geografi khusus. Ia meninggal
pada usia 28 tahun sehinga ia tak bisa melanjutkan pokok pikiran nya
yang cukup maju pada zamannya. Namun ia telah mewariskan garis
besar perincian ilmu geografi menurut cabang-cabang nya yang tidak
jaug berbeda pada saat sekarang. Geografi umum menurut gagasannya
mencakup tiga bagian yaitu: 1). Bagian terestrial yakni pengetahuan
tentang bumi sebagai keseluruhan, bentuknya dan ukurannya, 2).
Bagian falakiah yang membicarakan relasinya dengan bintang-bintang
lain sehinga dari sini muncul kosmografi, 3). Bagian komparatif yang
menyajikan deskripsi lengkap mengenai bumi dan prinsip-prinsip dari
pelayaran laut. Adapun geografi khusus juga dibagi atas tiga bagian
yaitu: (1). Aspek langit yang secara khusus membicarakan iklim, (2).
Lithosfera yang menyajikan relief, vegetasi, fauna, diberbagai negeri.
(3). Aspek manusia yang membicarakan berbagai pennduduk,
perniagaan, dan pemerintahan dai berbagai negeri.
4. Claverius (abad 17)
Berasal dari jerman yang karyanya memuat ciri-ciri peralihan
dari geografi dari zaman abad pertengahan ke zaman awal geografi
modren. Buku tulisan Claverius yang diterbitkan tahun 1626 bermaksud
memberi pengantar kepada geografi umum. Bab-bab permulaan berisi
geografi mtematis yang dimaksudkan untuk mendasari bab-bab
berikutnya. Dan setelah itu di sajikan deskripsi negara-negara di dunia
akhirnya telah meliputi empat perlima dari jumlah negara yang ada
pada abad ke-17 itu.
5. Batholomeus Diaz
Pelaut Portugisyang melakukan perjalanan sampai ke Tanjung
Harapan (Cape ot the God Hope) di Afrika Selatandan diteruskan
dengan mengarungi Samudera Hindia Ke Kalikut di India pada tahun
1486.
6. Vasco Da Gama
Pelaut Portugis yang mengabdi pada Raja Portugis dan dipilih
untuk memimpin pelayaran mencari rute ke Timur. Vasco Da Gama
berlayar pada tahun 1497 dengan 4 kapal kecil dan 170 awak. Dia
melakukan perjalanan dengan rute yang sama dengan Bartholomeus

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 10
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Diaz dan terus melanjutkannya hingga sampai ke Indonesia pada tahun
1498.
7. Columbus
Seorang pelaut Genoa. Pelayaran perdananya pada tahun 1492-
1493mengarungi Samudera Atlantik dan sampai ke Kuba dan Haiti.
Dalam perjalanannya mencari jalan lain ke India yang pada akhirnya
menemukan Benua baru (Amerika). Pada perjalanannya yang ke dua
pada tahun 1493-1494, Columbus sampai di Kepulauan Bahama dan di
dalam perjalanannya yang ke tiga pada tahun 1498 dia sampai di pantai
Venezuela serta pada penjelajahan yang ke empat pada tahun 1502-
1504 ia menjelajahi dataran Amerika Tengah.
8. Amerigo Vespuci
Pelaut India yang pada tahun 1501-1502 mengarungi Samudera
Atlantik melalui Tanjung Horn di Patagonia dan menyeberangi
Samudera Pasifik mendarat di Filipina dalam perjalanannya
mengelilingi dunia.
9. Ferdinand Magelhaens
Melakukan perjalanan ke Amerika Selatan pada tahun 1519 dan
melanjutkan pelayarannya ke Filipina pada tahun 1521.
10. Nicholas Copernicus
Mengemukakan bahwa bumi berbentuk bulat, bergerak pada
porosnya (rotasi) dan seperti planet lain bumi melakukan gerak edar
mengelilingi matahari (Revolusi). Teorinya tersebut dikenal dengan
Heliosentris. Teori ini mematahkan anggapan yang selama itu diakui,
yaitu Geosentris (bumi sebagai pusat Tata Surya).

Gambar 1.4: Peta perjalanan marcopolo


Sumber : http://sraksruk.blogspot.co.id

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 11
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Nicolas Copernicus (1473-1543) Mengemukakan bahwa bumi


berbentuk bulat, bergerak pada porosnya (rotasi) dan seperti planet lain bumi
melakukan gerak edar mengelilingi Matahari (Revolusi). Teorinya tersebut
dikenal dengan Heliosentris. Teori ini mematahkan anggapan yang selama itu
diakui, yaitu Geosentris (bumi sebagai pusat Tata Surya). Usaha Copernicus
tersebut, kemudian dilanjutkan oleh Galileo Galilei (1564-1642), Johanes
Keppler (1571-1630). Keppler memberi gambaran baru tentang letak bumi
dalam susunan tata surya.
11. Galileo Galilei (1564-1642), Johanes Keppler (1571-1630).
Keppler memberi gambaran baru tentang letak bumi dalam
susunan tata surya.Pengaruh penemuan Sarjana Ilmu Alam pada abad
ke-17, seperti Newton (1629-1695), Boyle (1627-1691), dan Huygins
(1629-1695) menyebabkan orang mulai mempelajarinya secara
mendalam proses terjadinyagejala-gejala fisis seperti gunung dan
pegunungan, arus laut, angin dan sebagainya. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mulai berkembangnya geografi fisis di tengah
masyarakat.

c. Geografi Modern (abad ke 18)


Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini
Geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah
dipandang dari sudut praktis. Para tokohnya adalah:
1) Immanuel Kant (1724-1804)
Seorang ahli filsafat Universitas Koningsburg, Jerman yang
memiliki pandangan seperti Varenius. Dia memandang bahwa ilmu
pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda.
a. Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan obyek yang
diteliti. Didiplin yang mempelajari kategori ini disebut “Ilmu
Pengetahuan Sistematis” seperti ilmu Botani yang mempelajari
tumbuhan, Geologi yang mempelajari kulit bumi, dan Sosiologi yang
mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant,
pendekatan yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan sistematis
adalah studi tentang kenyataan.
b. Ilmu Pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang
masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bidang ini adalah sejarah.
c. Ilmu Pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang,
dan ini merupakan bidang dari Geografi.
Kant dalam Daldjoeni (1982:65) membagi Geografi menjadi :

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 12
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
1. Mathematical Geography (Geografi Matematis) yang berisi
keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa
dari sistem Tata Surya.
2. Moral Geography (Geografi Moral), yaitu uraian yang berisi
gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di berbagai
daerah di muka bumi.
3. Political Geography (Geografi Politik), yaitu uraian yang
berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di dunia
yang didasarkan atas sistem pemerintahan.
4. Physical Geography (Geografi Fisis), yaitu uraian yang
berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya
termasuk hewan, veerasi dan mineral.
5. Merchantile Geography (Geografi Perdagangan), yaitu
uraian yang berisikan gambaran tentang pola
hubungan ekonomi penduduk dan bangsa-bangsa di dunia.
6. Theological Geography (Geografi Agama), yaitu uraian yang
berisi tentang agama-agama di dunia, penyebarannya serta
perubahan prinsip theologi di berbagai lingkungan alam.
Kant mendapat julukan bapak Geografi Politik, ia juga dianggap sebagai
peletak dasar Geografi Modern. Menurutnya, Geografi bukan hanya
sekedar ikhtisar tentang keadaan alam, namun juga merupakan dasar dari
sejarah. (Sumber : Bakaruddin (2010:60))
2) Alexander Baron Van Humboldt (1769-1859).
Seorang ahli Ilmu Pengetahuan yang menaruh minat terhadap
penampakan fisikal dan biologikal. Humboldt melakukan petualangan ke
beberapa daerah di Benua Amerika, terutama Amerika Selatan dan
membuat profil benua tersebut. Ia memperkenalkan pengertian ekologi
(ecology) yaitu ilmu pengetahuan yang menyelidiki hubungan yang terdapat
antara vegetasi dengan ketinggian tempat dan melihat relasi yang jelas
antara gejala sosial dan alamya, dikenal dengan bukunya yang berjudul
“cosmos” yang isinya pembagian zone berdasarkan gejala-gejala alam,
akhirnya sampai kepada ilmu geografi. Humboldt yang membagi ilmu
pengetahuan atas tiga golongan berikut ini : (a) physiographie. (b)
Naturgischichte (perkembangan segala hal dalam waktu). (c) Geogriesie
order weltbeschreburg (membahas sebaran spasial). (Sumber : Bakaruddin
(2010:61))
3) Karl Ritter (1779-1839)
Profesor Geografi pertama dari Universitas Frederich Wilhelm,
Berlin Jerman. Gelar tersebut diperolehnya pada tahun 1825. Sebelumnya
dia adalah tenaga pengajar Geografi pada Akademi Militer di Berlin.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 13
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Karl Ritter berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor
alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal
sebagai peletak dasar geografi sosial. Pada awalnya banyak ahli geografi
yang menganut paham fisis determinis. Semenjak abad XIX banyak ahli
geografi yang berupaya meninggalkan faham fisis determinis. Terutama
paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang dikenal pelopor
aliran Prancis, yaitu possibilisme
Menurut aliran possibilisme alam hanya menawarkan beberapa
kemungkinan terhadap manusia dan manusia sendiri yang memilih
kemungkinan-kemungkinan tersebut. Manusia memiliki akal dan pikiran
untuk memperbaiki kehidupannya melalui kemungkinan yang ditawarkan
alam.
4) Charles Darwin (1809-1882).
Seorang naturalis Inggris yang terkenal karena teori evolusinya.
Pengaruh Darwin sangat besar terhadap pandangan Geografi setelah
Humboldt dan Ritter. Teori evolusi Darwin berpengaruh luas terhadap
berbagai bidang pengetahuan pada masa itu, bahkan konsep “Survival the
Fittest” dan “Natural Selection” merupakan dasar pemikiran
berkembangnya fisis-determinis pada Geografi. Empat tema utama yang
merupakan sumbangan Biologi, terutama Darwin pada pemikiran geografi,
yaitu:
a) Ide perubahan dari waktu ke waktu (the idea of change throught
of time)
b) Ide organisasi (the idea of organization)
c) Ide perjuangan dan seleksi (the idea of struggle and selection)
d) Kerandoman atau karakter yang secara kebetulan dari variasi di
alam (the randomness or change character of variations in
nature)

d. Geografi Akhir Abad Ke-19 dan Abad 20.


Pusat perhatian Geografi pada akhir abad ke-19 adalah terhadap iklim,
tumbuhan, dan hewan, serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli Geogafi
pada periode ini memperdalam Geologi dan mempergunakan metode geologi
dalam penyelidikannya.
Tokoh-tokoh geografi pada masa ini adalah:
1. Friederich Ratzel (1844-1904)
Seorang tokoh Geografi Jerman yang pemikirannya memperoleh
pengaruh besar. Ratzel menyatakan secara tegas bahwa alam
menentukan kehidupan manusia, paham fisis determinis menjadi

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 14
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
semakin jelas. Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan
“Anthropogeographie”.
2. Ellen C Semple
Pengikut Ratzel yang memperlemah paham fisis determinis atau
geografi determinis menjadi “pengawasan geografi”(geographic
control). Menurut paham ini, faktor geografi terutama faktor fisis tidak
lagi ditetapkan sebagai faktor yang menentukan kehidupan manusia,
melainkan dipandang sebagai faktor yang mengawasi atau
mempengaruhi kehidupan manusia.

3. Otto Schluter (1873).


Konsep “Kultur-geographie” sudah ada pada tahun 1872 dan
member kedudukan terhadap factor manusia dan kebudayaan. Menurut
Schluter, obyek geografi adalah “landscahaft” yang di dalamnya
termasuk tempat tinggal manusia dan jalan lalu lintas.
4. Elsworth Huntington (1876)
Ahli Geografi Universitas Yale, Amerika Serikat. Pemikiran
Geografi Huntington dipengaruhi oleh paham Geografi Ratzel.
Pemikirannya tersebut terlihat pada pandangannya yang tertuang dalam
karya yang berjudul “Civillization and Climate”.
5. Ferdinand Von Richthofen (1833-1905)
Ahli Geologi yang kemudian beralih menjadi seorang Geografer.
Richthofen member rumusan konsep Geografi yang merupakan suatu
sintesa dari pandangan Ritter dan Humboldt. Sebagai seorang ahli
Geologi, ia mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan permukaan
bumi, adalah bagian luar dari bumi yang terdiri dari bagian padat.
6. Oscar Peschel (1833-1905)
Melakukan kritik terhadap Ritter yang dianggapnya terlalu
melebih-lebihkan pengaruh alam. Peschel berpendapat bahwa Geografi
menyelidiki gejala bumi dengan studi komparatif sehingga suatu ilmu
dapat dikembangkan secara induktif dan juga membawakan konsep
dalam geografi bahwa manusia merupakan pusat perhatian.
7. Alfred Hettner (1859-1941)
Ahli Geografi Jerman Hettner berhasil mempersatukan pendapat
dan pengertian tentang konsep dasar Ilmu Geografi di Jerman. Pada
tahun 1898 Hettner mengemukakan bahwa perbedaan pengetahuan
geografi antara zaman purba dengan zaman sekarang yang berkenaan
dengan adanya unsur manusia sebagai bagian yang integral dari alam.

e. Geografi Geografi Mutakhir

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 15
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya
pemecahan masalah yang dihadapi manusia. Geografi tidak bisa lepas dari
ilmu lainya dan sudah menggunakan metode kuantitatif dan piranti
komputer dalam penyelidikannya. Tokohnya adalah Wrigley, Peter
Hagget.
Menurut Peter Hagget membagi menjadi beberapa percabangan.
a. Geografi Fisik
Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi
fisik mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari
permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi
bentuk lahan. Berikut merupakan pencabangan geografi fisik,
1) Geologi
2) Geomorfologi
3) Meteorologi dan Klimatologi
4) Hidrologi
5) Oceanografi
6) Biogeografi
7) Kosmografi
8) Pedologi
b. Geografi Manusia
Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi
manusia mempelajari yang mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi
dan budaya penduduk. Berikut merupakan pencabangan geografi
manusia,
1) Geografi Ekonomi
2) Demografi
3) Geografi Politik
4) Etnografi
5) Geografi Sosial
6) Geografi Industri
7) Geografi Pariwisata
8) Geografi Sejarah
9) Geografi Pertanian
10) Geografi Transportasi

c. Geografi Regional
Geografi regional merupakan studi tentang variasi persebaran
gejala dalam ruang pada waktu tertentu baik lokal, nasional, maupun
kontinental. Geografi regional terbagi atas:
1) Geografi Regional berdasar Zonasi

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 16
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Geografi Wilayah Tropik, Geografi Wilayah Arid,Geografi Wilayah
Kutub, Geografi Desa, Geografi Kota
2) Geografi Regional berdasar Kultur
Geografi Kawasan Asia Tenggara, Geografi Kawasan Eropa,
Geografi Kawasan Amerika Utara, Geografi Kawasan Amerika
Selatan, Geografi Kawasan Afrika, Geografi Kawasan Australia

d. Geografi Teknik
Geografi teknik merupakan studi terbaru di bidang ilmu geografi yang
berkembang seiring pesatnya perkembangan teknologi yang
mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan
informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra
hasil penginderaan jauh. Geografi teknik terbagi atas,
1) Kartografi
2) Penginderaan Jauh
3) Sistem Informasi Geografis
4) Metode Kuantitatif Geografi

Dalam perkembangannya ilmu geografi dibagi menjadi dua paham :

NO PAHAM TOKOH
1. Fisis Determinisme Ratzel,
Beranggapan bahwa kehidupan manusia ini Huntington,
sepenuhnya dikendalikan oleh faktor alam seperti Karl Ritter
cuaca dan lain sebagainya, artinya paham ini
beranggapan manusia adalah makhluk pasif.
Contohnya disaat musim kemarau petani tidak bisa
bercocok tanam karena sawah kekurangan air
2. Fisis Possibilisme Paul Vidal De
Beranggapan bahwa faktor manusialah yang paling La Blache
dominan dalam kehidupan ini sehingga alam dapat (bapak
diantisipasi oleh perkembangan teknologi, artinya Geografi
manusia adalah makhluk yang aktif. modern)
Contohnya untuk mengatasi kekeringan di suatu
daerah manusia bisa membuat hujan buatan.

7. Pengertian Geografi
Defenisi geografi secara luas adalah ilmu yang mempelajari dan
mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti
penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air, dan interaksi yang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 17
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
terjadi antara fenomena-fenomena tersebut. Defenisi geografi banyak
dikemukakan oleh para ahli antara lain
Menurut Ahli Barat
1) Richard Hartshorne
Geografi adalah sebuah ilmu yang menafsirkan realisme
diferensiasi area muka bumi, dalam arti adanya perbedaan-perbedaan
tertentu, tetapi kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat yang
berbeda keadaanya dengan tempat lain
2) James Fairgrive (1966)
Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia
untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan
dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab
pertanyaan “di mana” dari berbagai aspek dan gejala geografi.
3) Frank Debenham (1950)
Geografi adalah ilmu yang bertugas mengadakan penafsiran
terhadap persebaran fakta, menemukan hubungan antara kehidupan manusia
dengan lingkungan fisik, menjelaskan kekuatan interaksi antara manusia dan
alam.
4) Bernard Varen (1622-1650)
Geografi adalah bagian dari matematika yang membahas keadaan
bumi, bagian-bagiannya termasuk benda langit lainnya.
5) Immanuel Kant (1724-1821)
Geografi adalah ilmu yang objek studi nya meliputi benda-benda
dal hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar di wilayah permukaan bumi.
6) Alexander von Humboldt (1769-1859)
Ia menyatakan bahwa geografi identik dengangeografi fisik. Ia
menjelaskan kaitan bumi dengan matahari, prilaku bumi dalam ruang
angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan bumidan
proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosferr.
7) Kart Ritter (1779-1859)
Ritter mengatakan bahwa geografi merupakan suatu telaah tentang
bumi sebagai tempat makhluk hidup. Hal-hal yang menjadi objek study
geografi adalah semua fenomena di permukaan bumi, baik organik maupun
anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
8) Paul Vidal de la Blache (1845-1918)
Geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang proses
produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh
alam
9) Halford Mackinder (1861-1947)

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 18
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Ia mengatakan geografi adalah ilmu yang fungsi utama nya
menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang
berbeda menurut lokasinya.
10) Ellsworth Huntington (1876-1947)
Ia mengatakan geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan
bumi beseta penduduk yang menghuninya.
11) Friederich Ratzel (1844-1904)
Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan “Anthropogeographie”,
Menurut Ratzel bahwa selain lingkungan alam, aktifitas manusia merupakan
faktor penting dalam kehidupan di suatu lingkungan.
12) Oscar Peschel (1833-1905),
Melakukan kritik terhadap Ritter yang dianggapnya terlalu
melebih-lebihkan pengaruh alam. Peschel berpendapat bahwa Geografi
menyelidiki gejala bumi dengan studi komparatif sehingga suatu ilmu dapat
dikembangkan secara induktif dan juga membawakan konsep dalam
geografi bahwa manusia merupakan pusat perhatian.
Jadi, Geografi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi baik
fenomena fisik maupun fenomena sosial, serta pengaruh nya terhadap
kehidupan makhluk yang ada didalamnya.

Pengertian Menurut ahli Indonesia

Adapun pengertian geografi menurut ahli indonesia adalah


sebagai berikut:
1) Bisri Mustofa (2007)
Geografi adalah ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi,
iklim, penduduk, flora, fauna serta hasil-hasil yang diperoleh dari bumi.
2) HeriosoSetiyono (1996)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran
horizontal dipermukaan bumi.
3) Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989)
Geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang permukaan
bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.
4) Hasil seminar danlokakarya di Semarang (1988)
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan
kelingkungan dalam konteks keruangan.
5) Prof. Bintarto (1981)

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 19
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kausal
gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang
menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan
program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
6) Daldjoeni (1996)
Geografi merupakan ilu pengetahuan yang mengajarkan spasial
(ruang), ekologi, region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi
mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi
dimuka bumi. Dalam ekologi, geografi mempelajari cara manusia
beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam hal region, geografi
mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan
kesatuan fisiografisnya.
7) Ikatan Geografi Indonesia (IGI) 1988
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan
dan persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan,
kewilayahan, dalam konteks keruangan.
Jadi, geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang fenomena atau
gejala yang terjadi di permukaan bumi, dari aspek fisik maupun sosial
yang dikaji dengan tiga pendekatatan yaitu pendekatatan ekologi,
wilayah(ruang), dan kompleks wilayah.

B. OBJEK KAJIAN GEOGRAFI


Setiap disiplin ilmu memiliki objek yang menjadi bidang
kajiannya. Objek bidang ilmu geografi terdiri atas objek material dan objek
formal. Objek material Geografi berkaitan dengan substansi materi yang
dikaji. Bidang ilmu yang satu dan yang lain dapat memiliki substansi objek
yang hampir sama atau bahkan sama. Sementara itu, objek formal geografi
berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam
menganalisis substansi (objek material) tersebut. Objek studi geografi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal (Sindhu,
Yasintho:2016).
1. Objek material
Merupakan sasaran atau obyek yang dikaji dalam geografi, dalam
geografi obyek kajiannya berupa fenomena geosfer yang terdiri dari:
a. Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam
klimatologi dan meteorologi
b. Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam geologi,
geomorfologi, petrografi

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 20
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
c.Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan didarat maupun dilaut yang
dikaji dalam hidrologi dan oceanografi
d. Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam
biogeografi, biologi
e. Atroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ diantara
lapisan-lapisan lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.
Objek material juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti
geologi, hidrologi, biologi, fisika, kimia, dan displin ilmu lain. Oleh sebab itu,
untuk membedakan disiplin ilmu yang satu dengan yang satu dengan ilmu yang
lain dapat dilakukan dengan mengkaji objek formalnya (Sindhu, Yasinto:2016).
Jadi secara nyata objek material geografi meliputi gejala-gejala yang
terdapat dan terjadi di muka bumi, seperti aspek batuan, tanah, gempa bumi,
cuaca, iklim, gunung api, udara, air serta flora dan fauna yang terkait dengan
kehidupan manusia.

2. Objek formal
Objek formal geografi adalah cara pandang (pendekatan) dan
berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi. Gejala tersebut baik
berupa keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Menurut Peter Hagget
dalam Yasinto Sindu, pendekatan-pendekatan tersebut dikenal dengan
pendekatan keruangan (spatial approach). Selain itu, dalam geografi juga
dikenal pendekatan kompleks wilayah (regional complex appoarch). Objek
formal inilah yang membedakan geografi dengan bidang ilmu lainnya.
Sebagai contoh, objek material batuan sedimen dikaji dalam ilmu geologi
dan geografi. Kajian geologi menjelaskan tentang proses terjadinya batuan
sedimen, struktur dan komposisinya. Kajian geografi menjelaskan tentang
persebaran batuan sedimen yang ada di permukaan bumi berdasarkan
pendekatan keruangan, ekologi dan dan regional (Sindhu, Yasinto:2016).
Merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji fenomena
dalam geografi. Pendekatatan tersebut antara lain:
a. Perdekatan keruangan
Fenomena geografi berbeda dri wilayah yang satu dengan wilayah yang lain
dan mempunyai pola ruangan/keruangan spasial tertentu (spatial strukture).
b. Pendekatan ekologi
Fenomena geografi membentuk suatu rangkaian yang saling berkaitan
didalam sebuah sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya.
c. Pendekatan kompleks wilayah
Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduan antara analisis keruangan
dan analisis ekologi.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 21
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
C. RUANG LINGKUNG PENGETAHUAN GEOGRAFI
Ruang lingkup geografi sangat luas, yaitu menyangkut segala
fenomena atau gejala pada geosfer. Geosfer merupakan lingkup kajian
geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu atmosfer, litosfer,
biosfer, dan hidrosfer. Tiap komponen tersebut mempunyai batasan kajian,
meskipun begitu semuanya tercakup dalam kajian geosfer. Seperti litosfer,
mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan (litologi), bentuk lahan, dan tanah.
Bagaimana dengan komponen geosfer lainnya? Coba kamu temukan berbagai
aspek kajiannya. Dalam geografi, analisis fenomena atau gejala yang terjadi
di geosfer dilakukan dengan melihat persebaran, interaksi, dan interelasi
unsur-unsur di dalamnya.
1. Menurut Rhoad Murphey
Dalam buku “The Scope of Geography”, Rhoad Murphey mengatakan
terdapat 3 (tiga) ruang lingkup geografi, yaitu sebagai berikut :
1. Geografi mempelajari persebaran dan keterbatasan penduduk di muka
bumi. Selain itu, dengan sejumlah aspek keruangan dan pemanfaatannya
2. Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungan fisik alam) sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah.
3. Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis wilayah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka ruang lingkup geografi
berkaitan dengan aspek lingkungan fisik alam dan aspek lingkungan
manusia. Fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan ruang lingkup
geografi dapat dijelaskan dengan pendekatan geografi di mana analisisnya
menggunakan pertanyaan 5W 1H (What, When, Where, why, who, dan
how). (Sumber : Yasinto Sindhu 2016:10)
2. Bakaruddin
Ruang lingkup kajian studi geografi ditegaskan akan dapat
menjawab tujuh pertanyaan berikut ini
a. Apa (what) untuk menjawab pertanyaan ini, geografi dapat
menunjukkan gejala atau faktor alam dan faktor sosial (nonalami),
menunjukkan struktur, fungsi dan disamping itu kanampakan /kejadian
di permukaan bumi.
b. Dimana (where) untuk menjawab pertanyaan ini: geografi dapat
menunjukkan ruang atau tempat, arti situs (site), letak (lokasi),
penyebaran (spatial distribution) di permukaan bumi.
c. Mengapa (why) geografi dapat menunjukkan bagaimana interaksi-
interaksi interdepedensi antara gejala-gejala atau fenomena-fenomena di
permukaan bumi sebagai faktor yang tidak terlepas satu sama lain.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 22
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
d. Bagaimana (how) untuk menjawab pertanyaan ini, geografi
menunjukkan kualitas dan kuantitas fenomena dan interaksi antar gejala
tersebut, geografi menunjukkan relasi dan interelasi dalam ruang.
e. Kapan (when) dalam arti mengungkapkan dimensi waktu /lampau,
sekarang, dan yang akan dating.
f. Siapa (who) dalam arti sebagai objek atau pelaku (subjek) kejadian dan
sekaligus sebagai subjek yang bertanggung jawab dalam bentuk
kelompok menusia tidak sebagai individu.
g. Berapa panjang (How long) sebuah sungai dan jalan berapa lebar (how
wide), berapa luas (how large), area/wilayah, berapa jauh (how far),
jarak antar lokasi, berapa dalam (how deep) perairan danau, sungai, dan
laut, berapa tinggi (how high) gunung serta berapa banyak (how much)
suatu jumlah.
Sebagai ilustrasi dalam mengaplikasikan pertanyaan tersebut adalah berikut
ini:
(1) What: apa yang terjadi, jawabannya adalah longsor
(2) Where : dimana letak daerah longsor tersebut, dengan mengetahui
lokasinya, kita akan mendatangi daerah itu dengan memperhatikan
keadaan sekitarnya, baik aspek fisik maupun aspek manusianya.
(3) When : kapan peristiwa longsor itu terjadi, dengan mengetahui waktu
terjadinya akan dikaitkan dengan keadaan musim tertentu, misalnya
tanah longsor sewaktu hujan lebat.
(4) Why : mengapa longsor tersebut bisa terjadi, kemudian dilakukan
penelitian atau observasi.
(5) Who : siapa yang bertanggung jawab dari kejadian-kejadian itu
(longsor), apakah warga dari daerah itu atau memang sudah bencana
alam.
(6) How large: seberapa luas pengaruh longsor tersebut terhadap warga di
daerah itu atau pengaruhnya pada daerah sekitar
(7) How : dengan memperhatikan bagaimana peristiwa longsor tersebut
jangan sampai terulang lagi, dalam hal ini berfikir kearah melestarikan
lingkungan daerah yang bersangkutan. Hal ini misalnya menjaga
kelestarian hutan sebagai penutup permukaan tanah dan memelihara
proses ekologis yang penting dalam proses ekologis yang penting dalam
system penyangga kehidupan.
3. Berdasarkan Teori lingkungan hidup
1. Lingkungan fisikal (phisical environment) atau abiotik adalah segala
sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya
tanah, udara, air dan sinar matahari.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 23
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
2. Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah segala
sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, termasuk di
dalamnya adalah manusia.
3. Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu di sekitar
manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam
berhubungan dengan lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia.
Ketiga lingkungan itu dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah
ini.

Gambar 1.8 : Ilustrasi lingkungan hidup


Sumber :
https://www.google.com/2017/2/baganruanglingkupgeografi

Berkaitan dengan teori lingkungan, “William Kirk” telah


menyusun struktur lingkungan geografi yang digolongkan menjadi
lingkungan fisikal dan lingkungan nonfisikal. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan bagan di bawah ini !
Bagan Ruang Lingkup Geografi

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 24
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
PERTEMUAN II

Indikator Pencapaian KD :

3.1.4 Mengidentifikasi konsep-konsep geografi


dalam kehidupan sehari-hari

KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
A. KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI
Setiap bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersendiri,
meskipun terkadang ada kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu.
Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena
yang terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan
fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-prinsip yang
dipegang dalam geografi sebagai berikut.
Agar dapat memahami geografi, diperlukan konsep-konsep dasar
mengenai geografi itu sendiri, artinya memahami pengertian istilah-istilah
yang umum digunakan oleh geografi sebagai disiplin ilmu. Konsep ini
merupakan suatu hal yang abstrak berkenaan dengan gejala nyata tentang
geografi untuk mengungkapkan beberapa gejala, faktor atau masalah,
sehingga setiap kata mengandung arti tersendiri.
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi,
sehingga perlu dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di
Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli
Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep
esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau letak sebuah daerah di permukaan bumi ini
konsep paling utama sejak adanya perkembangan Ilmu Geografi dan
jawaban pertama dalam geografi yaitu “dimana”. Lokasi dibedakan atas
dua yaitu :
a) Lokasi absolut
Berupa perhitungan letak yang tetap terhadap sistem grid atau
koordinat dimana sistem koordinat berdasarkan lintang dan bujur yang
telah disepakati bersama dan derajatnya dihitung dari garis equator
(lintang) dan bujur melalui kota Grenwich (meridian nol) dan sering
juga letak absolute ini disebut letak astronomi. Contoh: letak
astronomis kepuluan Indonesia berada antara 6o LU-11oLS dan 95o
BT-141oBT.( sumber : yasinto : 2016 : 13).

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 25
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Gambar 2.1: Letak Astronomis Indonesia


Sumber: http://www.geogle.co.id

b) Lokasi relatif
Yang sering juga disebut letak geografis yang sifatnya terjadi
perubahan-perubahan. Misalnya lokasi yang dekat atau tepi jalan raya,
harga tanah disekitar itu akan menjadi mahal, lokasi pemukiman
sekitar pabrik dengan mengeluarkan suara bising yang barangkali
tidak menguntungkan sebagai tempat tinggal. Contoh: Lokasi yang
dekat atau tepi jalan raya harga tanah di sekitar itu agara lebih mahal.
(sumber : bakaruddin 2010:42)
2. Konsep Jarak
Jarak adalah salah satu konsep geografi yang amat penting untuik
kehidupan social, ekonomi, budaya maupun juga kepentingan pertanian.
Jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya untuk pemenuhan
kebutuhan pokok kehidupan, air, tanah, pusat pelayanan, dan transportasi
Jarak juga erat kaitannya dengan lokasi relatif, sebab nilai sebuah
objek ditinjau dari lokasi relatifnya ditentukan oleh jaraknya terhadap
objek atau objek lain yang mempunyai hubungan fungsional.
Jarak mempunyai tiga dimensi ukuran, yaitu :
a) Jarak Geometrik dengan satuan ukuran kilometer, mill, yard
dan lain sebagainya.
b) Jarak yang diukur dari segi dimensi waktu (menit, jam, hari,
minggu dan seterusnya).
c) Jarak diukur dari segi dimensi ekonomi yaitu biaya diperlukan
untuk memindahkan barang berkesatuan volume/berat atau
bisa juga biaya yang diperlukan untuk memindahkan sebuah
barang ke tempat lain.
Dengan kata lain, jarak itu juga pemisah antara dua tempat yang
sering mengalami perubahan akibat kemajuan sarana komunikasi dan
sarana transportasi. Jarak yang dikaitkan dengan ekonomi dapat
dikembangkan menjadi teori atau model-model yang bertalian dengan
jarak angkut, nilai sewa tanah, zonefikasi tata guna lahan dan sebagainya.
Di samping itu jarak pada peta melalui garis lingkung atau berkelok-

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 26
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
kelok dapat diukur dengan alat yang disebut kurvameter, yang dapat
menunjukan jarak pada peta dengan skala-skala tertentu.

Gambar 2.2 : jarak beberapa kota diukur dengan menggunakan alat


transportasi
Sumber : http://image.slidesharecdn.com

3. Konsep Keterjangkauan
Berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana
angkutan atau komunikasi yang sering juga disebut accesbility antara
satu tempat dengan tempat lain. Rintangan medan tersebut berupa
pegunungan tinggi, rawa-rawa, gurun-gurun, hujan lebat, terlalu
curam/terjal, banyak sungai dan hambatan lainnya, sehingga untuk
menjangkau daerah-daerah tersebut amat sukar. Konsep keterjangkauan
ini juga berlaku untuk perubahan individu, dengan begitu primitifnya
masyarakat tersebut mengalami beberapa hambatan dalam pembaharuan
pola pikirnya.
Aksessibilitas mempunyai kaitan sangat erat dengan lokasi dan
jarak yaitu derajat tingkat kemudahan kelokasi lain. Artinya peran jarak
dan waktu sangat berpengaruh dalam menentukan derajat aksesbilitas ini.
Di samping itu aksesbilitas sangat tercermin pada kondisi medan sebuah
lokasi yang jarak ekonomi juga berperan untuk meningkatkan
pembangunan dan prasarana jalan sebuah daerah.

Gambar 2.3a: lalu lintas di kota


Gambar 2.3b: lalu lintas
Sumber :
dipelosok desa
http://images.geoogle.co.id
Sumber :
http://image.slidesharecdn.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 27
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
4. Konsep Pola
Susunan bentuk atau sebaran fenomena dalam ruang dimuka bumi
disebut “pola” baik bersifat alami yaitu aliran sungai, sebaran vegetasi,
jenis tanah, curah hujan, dan fenomena sosial budaya antara lain
permukiman penduduk, sebaran, kepadatan, untuk pencarian, jenis
kelamin dan komposisi penduduk lainnya seperti tradisi dan kebiasaan-
kebiasaan pada kelompok-kelompok masyarakat. Cntohnya, jika pola
pemukiman penduduk yang menunjang jalan raya, maka kaitan dengan
adanya jenis kendaraan, serta lokasi tanah sekitar jalan akan lebih tinggi
harganya.

Gambar 2.4: Pola


Sumber : http://image.slidesharecdn.com

5. Konsep Morfologi
Morfologi adalah kajian tentang wujud wujud daratan muka bumi
sebagai proses pengangkatan atau penurunan fisik wilayah dengan erosi
dan atau sedimentasi, sehingga membentuk daratan atau pulau-pulau
kecil yang mempunyai kelerengan serta pegunungan dan lembah yang
sering juga dinamakan relief. Kondisi morfologi pada sebuah wilayah
mempunyai keuntungan dan kerugian, ada wilayah subur dan ada yang
kurang subur, ada penduduk yang jarang dan ada penduduk yang padat
(seperti daratan relatif datar, dan subur). Oleh karena itu, pegunungan
yang terjal mempunyai tingkat keterjangkauan yang dapat terbatas dan
sebaliknya

Gambar 2.5: Kenampakan Alam


Sumber : http://image.slidesharecdn.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 28
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Contohnya :
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan,
penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan
sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.(sumber :
BSE GEO kls X/Kelas_10_geografi_1_bagja_waluya.pdf : 2009 : 8)
6. Konsep Aglomerasi
Pengelompokan sebaran penduduk pada sebuah wilayah yang
relatif sempit yagn paling menguntungkan baik mengingat kejenisan
gejala maupun adanya faktor-faktor umum lainnya yang mendrong
pengelompokan tersebut.
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit. Contoh: industri
akan mengelompok pada suatu wilayah yang dianggap menghasilkan
keuntungan maksimum bagi produknya. Pemukiman padat dan kumuh,
salah satu bentuk aglomerasi di perkotaan
Aglommerasi ini yang paling tepat ditunjukan dengan adanya
pemukiman elit, para pedagang asrama-asrama maupun komplek
perumahan lainnya. Lain halnya pada pedesaan. Kehidupan mereka
pertanian, penduduknya jarang, sehingga ada kecenderungan bersifat
gerombolan pada tanah yang relatif subur.

Gambar 2.6: Aglomerasi Industri


Sumber : http://image.slidesharecdn.com
7. Konsep Nilai Kegunaan
Daerah pantai dengan material yang mempunyai pasir yang putih
dan jernih mempunyai nilai cukup tinggi untuk sebagian masyarakat.
Daerah dataran banjir yang untuk masyarakat yang lebih maju adalah
daerah yang rawan dan tidak berguna sebagai tempat tinggal, di lain
pihak, masyarakat turun-temurun pada daerah tersebut menjadi pilihan
tempat tinggal yang menyenangkan. Walaupun harus disertai dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi kerawanan banjir dan

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 29
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
tetap memanaatkan daerah itu. Artinya, nilai kegunaan fenomena atau
sumber daya alam di permukaan bumi bersifat relatif, tidak sama oleh
semua golongan masyarakat tertentu.

Gambar 2.7a: Kebun teh sebagai Gambar 2.7b: Kebun teh


mata pencaharian sebagai objek wisata
Sumber:http://image.slidesharecd Sumber:http://image.slideshar
n.com ecdn.com

8. Konsep Interaksi dan Interdependensi


Pada setiap wilayah cara mengembangkan potensi sumber daya
tidaklah sama. Oleh sebab itu, sering terjadi interaksi dan interdependensi
antaran satu tempat dengan tempat lain. Interaksi keruangan juga terjadi
antara unsur atau fenomena setempat, baik fenomena alam maupun sosial
atau kehidupan. Masyarakat tani, memperoleh bahan makanannya dari
hasil tani, tetapi sekaligus juga akan mengurangi kesuburan tanhaa, yang
akhirnya di atasi dengan pemupukan, yang asal pupuk bukan dari daerah
tersebut.

Gambar 2. 8 :Proses pengangkutan hasil pertanian sayur mayur dari desa


ke kota
Sumber : http://image.slidesharecdn.com

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 30
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
9. Konsep Diferensiasi Area
Pada setia wilayah terwujud perpaduan sebagai unsur baik fisik
maupun sosial. Setiap wilayah mempunyai corak yang khas yang berbeda
dengan wilayah lainnya. Misalnya, wilayah pedesaan mempunyai ciri
tertentu dengan bentangan persawahan sebagai anjang kehidupan dan
penghidupan masyarakat setempat dan berbeda kondisinya dengan
wilayah perkotaan, yang walaupun kedua daerah tersebut mengalami
perubahan-perubahan. Dengan adanya differensiasi, akan mendorong
terjadinya interaksi dan sering terjadi interdependensi antar beberapa
wilayah tertentu.

Gambar 2.9a: Desa Pertanian Gambar 2.9b: Desa Nelayan


Sumber:http://image.slidesharecdn Sumber:http://image.slidesharecdn
.com .com

10. Konsep Keterkaitan Keruangan


Asosiasi keruangan menunjukan derajat keterkaitan sebaran
fenomena dengan fenomena lainnya dari satu ruang, baik mengangkut
fenomena alam maupun nonalami. Misalnya, kondisi kemiringan tanah
yang terjal, dengan ketebalan lapisan tanah yang makin kering, hal ini
karena proses erosi berlangsung sangat kuat dan intensif. Tumbuhan
alang-alang pada wilayah terbuka, yang bebas sinar matahari akan
tumbuh subur tanpa ditanami. Adanya aneka macam tumbuhan dengan
kehidupan maupun unsur-unsur abiotik di sebuah tempat pada ketinggian
tertentu dari “formail regional” mungkin dikenal sebagai daerah hutan.
Interaksi antara unsur–unsur dalam ruang dapat dijelaskan bahwa
pengertian fungsional region yang berwujud hutan cadangan.
Pengertian ruang dalam artian luasa adalah seluruh lapisan
permukaan bumi adalah lapisan biosfer, tempat hidup tumbuhan-
tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam arti sempit ruang dapat diartkan
sama dengan wilayah yang mempunyai batas-batas tertentu baik keadaan
alam, sosial, pemerintahan. Ruang memuat dua dimensi yaitu isi dan
jarak. Dimensi isi, menyangkut lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Dimensi jarak dapat dipandang dari wakru dan ekonomi. Disamping itu

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 31
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
ruang, bisa ditinjau dari segi ruang absolute dan relative. Jadi, pengertian
ruang dalam arti sempit, dapat dikaitkan dengan ruang sebagai pola
lokasi objek-objek yang menjadi titik perhatian, misalnya kota, jalan,
industri, lahan pertanian, perkebunan, dan sebagainya.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 32
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
PERTEMUAN III

Indikator Pencapaian KD :

3.1.5 Mengidentifikasi prinsip-prinsip geografi


dalam kajian geosfer

PRINSIP GEOGRAFI DAN CONTOH TERAPANNYA


A. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu yang mengkaji fenomena geosfer. Dalam
mengkaji fenomena geosfer, geografi memiliki prinsip dan metode tersendiri
dalam kajiannya. Prinsip dalam ilmu geografi merupakan dasar dalam
menguraikan, mengkaji, menganalisis, serta mengungkapkan gejala, variabel,
faktor, dan masalah geografi. Geografi menggunakan empat prinsip sebagai
berikut:
1. Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi dapat diartikan sebagai penjelasan lebih lanjut
tentang fenomena geografi secara detail. Penjelasan tersebut disertai pet,
tabel, grafik, diagram citra, dan media lain yang mendukung.
Pendeskripsian suatu fenomena geografi didasarkan pada fakta, gejala, dan
sebab akibat secara kualitatif atau kuantitatif.
Contohnya: Penjelasan mengenai persebaran sumber daya alam di
Indonesia dilengkapi dengan peta, tabel ataupun diagram.
2. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran, artinya bahwa gejala, kenampakan, dan
masalah yang terdapat di ruang muka bumi persebarannya sangat
bervariasi. Ada yang tersebar secara merata, bergerombol di wilayah-
wilayah tertentu, ataupun sama sekali tidak merata. Karena itu, dapat
diketahui di daerah mana saja objek tersebut berada? Bagaimana
persebarannya? Misalnya, persebaran daerah rawan longsor di Jawa Barat.
Oleh karena tidak semua wilayah Jawa Barat merupakan daerah rawan
longsor maka di wilayah mana saja terdapat daerah longsor? Jawabannya
terdapat di sekitar Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat.
Prinsip persebaran menjelaskan bahwa persebaran fenomena
dipermukaan bumibervariasi atau tidak merata. Secara umum fenomena
dibedakan menjadi fenomena alam dan fenomena sosial. Prinsip ini juga
disebut prinsip distribusi.
Contohnya: Persebaran jenis tanah di Indonesia yang berbeda-beda
setiap wilayah.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 33
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
3. Prinsip Interelasi atau Keterkaitan
Prinsip interrelasi, artinya bahwa antara komponen atau aspek-
aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau
saling keterkaitan satu sama lain. Prinsip interrelasi didasarkan pada
hubungan antara satu gejala dengan gejala lain atau antara objek fisik yang
satu dengan objek fisik lainnya, objek fisik dengan sosial, atau sosial
dengan sosial lainnya. Misalnya, daerah longsor sangat berkaitan dengan
morfologi wilayahnya. Karena Zona Selatan Jawa Barat merupakan
wilayah pegunungan maka morfologinya berbukit-bukit, sehingga
memiliki banyak lereng yang terjal.
Prinsip interelasi menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara
fenomena satu dengan fenomena lain dalam satu ruang. Hubungan dapat
berupa hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi. Hubungan dapat
terjadi antara fenomena fisik dengan fisik, dan fenomena fisik dengan
sosial.
Contohnya: Tanah longsor terjadi karena adanya penggundulan
hutan oleh pihak yang tidak bertangung jawab.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi dapat diartikan sebagai analisis suatu fenomena
geosfer menggunakan gabungan dari prinsip deskripsi, persebaran dan
interelasi. Dalam analisis menggunakan prinsip ini, fenomena yang terjadi
akan di deskripsikan serta dikaji persebaran dan interelasinya dalam suatu
ruang. Kondisi ruang akan memberikan suatu corak pada kesatuan gejala,
fungsi, dan bentuk.
Contonya: Tanaman teh dapat tumbuh subur didaeah pegunungan yang
memiliki udara sejuk.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 34
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
PERTEMUAN IV

Indikator Pencapaian KD :

3.1.6 Merinci pendekatan geografi dalam kajian


geosfer
3.1.7 Mengindentifikasi ilmu-ilmu penunjang
geografi
PENDEKATAN GEOGRAFI

A. PENDEKATAN DALAM ILMU GEOGRAFI


1. Pendekatan Keruangan ( Spatial Approach )
Pada pelaksanaannya, pendekatan ke ruangan ini harus tetap
berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku yakni prinsip penyebaran,
interelasi dan deskripsi. Sedangkan yang temasuk pendekatan keruangan
yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia dan pendekatan
regional. Secara teoritis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain,
akan tetapi pada satu sama lain.
Suatu ruang adalah sebuah kesatuan dan memiliki siste keruangan.
Sebuah ruang geografi dengan segala komponen dan subsistemnya
membentuk sistem keruangan. Pendekatan sistem adalah metode berfikir
sintetik yang diterapkan pada sebuah sistem. Sedangkan yang dimaksud
mode berfikir sinektik, yaitu mode berfikir yang didasarkan atas doktrin
ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau sebuah
benda atau masalah sebagai bagian dari keseluruhan yang besar.
Dengan menanfaatkan analisis keruangan ini kita dapat mengetahui
perbedaan-perbedaan lokasi sebuah daerah, dan sifat-sifat penting yang
terdapat didaerah tersebut. Dalam analisis keruangan yang harus
diperhatikan adalah:
a) Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada
b) Penyediaan ruang yang akan digunakan untuk perbaikan kegunaan
yang telah dirancang sebelumnya.
Pendekatan keruangan ini tekanannya pada kerangka analisis yang
eksistensi ruang sebagai penekanan. eksistensi ruang dalam perspektif
geografi dapat dilihat dari struktur “spatial structure, pola atau “spatial
patern” dan proses atau “spatial processes”. Berarti dalam konteks
fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan struktur, pola dan
proses. Struktur keruangan berkenaan dengan elemen-elemen
pembentukan ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimpulkan dalam

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 35
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
tiga bentuk utama yaitu kenampakan titik, kenampakan garis,
kenampakan bidang.
Dari pendekatan keruangan ini, geografiwan mengamati fenomena
yang menjadi titik perhatian atas dasar perbedaan lokasi yang tersebar
dalam wilayah di permukaan bumi. Dalam istilah sehari-hari sering
disebut difusi, artinya pemencaran/penyebaran atau penjalanan sebuah
ruang tertentu.
2. Pendekatan kelingkungan ( Ecological Approach )
Pendekatan ekologi adalah sebuah metodologi untuk mendekati,
menelaah dan menganalisis gejala atau masalah geografi menerapkan
konsep dan prinsip ekologi.
Pandangan dan penelaah ekologi diarahkan kepada hubungan
antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam.
Pandangan dan penelaahan ini dikenal sebagai pendekatan ekologi,
dapat mengungkapkan masalah hubungan penyebaran dan aktifitas
manusia dengan lingkungan alamnya. Pendekatan ekologi pada sebuah
daerah (permukiman, pertanian dan sebagainya) maka daerah tersebut
ditinjau sebagai bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan
aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya.
Kerangka analisisnya dalam pendekatan kelingkungan ini tidak
hanya mengaitkan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan
alam saja, tetapi harus dikaitkan dengan :
a) Fenomena alam dan relik fisik tindakan manusia
b) Perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-
nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.

Fenomena alam mencakup dua aspek yaitu relik fisik berupa


tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia
sebagai agen perubahan lingkungan. Sedangkan lingkungan perilaku dapat
meliputi dua aspek pula yaitu pemngembangan nilai dan gagasan geografi
berupa lingkungan budaya dan proses sosial ekonomi serta perubahan
nilai-nilai lingkungan dan kesadaran lingkungan yang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 36
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusia.
Studi yang mendalam mengenai interrelasi fenomena-fenomena
geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah
yang kemudia dianggap sebagai cirri khas pada pendekatan kelingkungan.
Sehingga diharapkan dapat menjawab keenam pertanyaan geografi (what,
where, when, why, how, who) dan selalu menyertai setiap bentuk analisis
geografi, yang sistematis dapat dicontohkan sebagai berikut: Dalam hal
mempelajari banjir dan tanah longsor (sebagai masalah pokok).
Pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan berupa (1)
mengidentifikasi kondisi fisik lokasi tempat terjadi banjir dan tanah
longsor, dengan mengidentifikasi jenis tanah, topografi, tumbuhan dan
hewan, (2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat
setempat dalam mengolah alam di lokasi tersebut, (3) mengidentifikasi
sistem budaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, (4)
menganalisis hubungan antara sistem budaya dengan hasil dampak yang
ditimbulkan, (5) mencari alternatif pemecahan masalah yang terjadi.
3. Pendekatan kewilayahan atau kompleks wilayah ( Regional Complex
Approach )
Pendekatan ini adalah kombinasi antara analisis keruangan dan
analisis kelingkungan. Pada pendekatan ini sebagai ajang penelitiannya
didekati atau dihampiri dengan dasar konsep “area differentiation” yaitu
konsep yang menegetangahkan, interaksi antara wilayah akan
berkembang karena adanya perbedaan karakteristik antar wilayah yang
satu dengan yang lainnya, dan disamping itu memperhatikan distribusi
fenomena yang menjadi sasaran penelitian serta interaksi antara variabel
manusia dengan lingkungan alam secara timbal balik.
Jadi objek dan sorotan dalam pendekatan kompleks wilayah ini
bersifat multivariable baik bersifat horizontal adalah analisis yang
menekankanpada keruangan, dan bersifat vertikal yang tekanannya pada
lingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah
yang lain telah menciptakan hubungan fungsional antara unit-unit
wilayah, sehingga tercipta sebuah wilayah, sistem yang kompleks
sifatnya dengan analisisnya memerlukan pendekatan yang multivariate
pula. Salah satu contoh analisis pendekatan kompleks wilayah antara lain
bagaimana memecahkan masalah urbanisasi. Maka untuk pemecahan
masalahnya adalah : 1) menerpakan pendekatan keruangan , 2)
menerapkan pendekatan kelingkungan, 3) menganalisis keterkaitan
antara faktor-faktor diwilayah desa dengan kota.
Dalam memahami wilayah hendaknya dilihat sebagai kompleksitas
unsur-unsurnya dan dilihat dalam kompleks wilayah atau hubungannya

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 37
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
dengan wilayah-wilayah lain. Dari komponen wilayah tersebut terlihat
kaitan antara ruang dengan lingkungan, dimana lingkungan yang
dimaksud adalah geosfer adalah sistem hasil interaksi dan
interdependensi atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, biosfer, dan
antroposfer atau dengan kata lain, geosfer pada ruang permukaan bumi
dengan batas tertentu adalah wilayah.

B. CABANG-CABANG ILMU GEOGRAFI


Menurut Hagget, cabang geografi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Geografi fisik
Geografi fisik adalah cabang geografi yang mempelajari fenomena atau
gejala fisik dipermukaan bumi. Gejala fisik itu terdiri atas tanah, air, udara dengan
segala prosesnya. Bidang kajian dalam geografi fisik adalah fenomena atau gejala
alamiah dama permukaan bumi menjadi lingkungan hidup manusia. Oleh karena
itu keberadaan ilmu ini tidak dapat dipisahkan dengan manusia.
Studi tentang geografi fisik didukung oleh beberapa ilmu dibawah ini:
a. Geologi
Ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, struktur, komposisi,
sejarah dan perkembangan proses bumi. Geologi merupakan suatu bidang ilmu
pengetahuan kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planit bumi
serta isinya yang pernah ada.

Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek,


mempunyai pembahasan materi yang beranekaragam namun juga merupakan
suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini
mempelajari benda-benda kecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan
dan rangkaian pegunungan.
b. Geomorfologi
Studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan gejala proses yang
menghasilkan bentuk-bentuk tersebut. Geomorfologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta proses-proses yang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 38
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
berlangsung terhadap permukaan bumi sejak terbentik sampai sekarang.
Berdasarkan pengertian dan defenisi geomorfologi, maka bidang ilmu
geomorfologi merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumu dengan
pendekatan bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi. =
c. Oceanografi
Ilmu yang mempelajari tentang perairan laut dan isinya, antara lain, sifat-
sifat air laut, terjadinya pasang surut, kedalaman, arus, geologi dasar laut,
tumbuhan, binatang, serta hubungan antara laut dan atmosfer. Oseanografi adalah
bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut, samudera
beserta isi dan apa yang berada didalamnya hingga kekerak samuderanya.

d. Klimatologi
Studi tentang kondisi rata-rata cuaca dan membahas berbagai iklim
diseluruh dunia. Klimatologi adalah cabang ilmu yang mempelajari iklim atau
kondisi cuaca rata-rata selama periode waktu tertentu. Klimatoligi merupakan
cabang dari ilmu atmosfer karena mempelajari perubahan pola cuaca rata-rata
dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.
e. Biogeografi
Ilmu ini terdiri dari geografi tumbuhan dan geografi hewan. Biogeografi
adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup atau organisme di
bumi. Makhluk hidup itu banyak jenisnya. Baik dari multiseluler ataupun
uniseluler.

Berdasarkan fauna dan floranya, Biogeografi dapat dibagi menjadi dua,


yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 39
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
1) Geografi tumbuhan
Ilmu yang mempelajari persebaran tumbuhan dimuka bumi dan
kesesuaian tumbuhannya dengan kondisi iklim di bumi.
2) Geografi hewan (zoologi)
Ilmu yang mempelajari tentang binatang, baik tempat mereka hidup,
berkembang, maupun persebarannya.
f. Hidrologi
Suatu ilmu yang mempelajari pergerakan, distribusi dan kualitas air di muka
bumi. Secara umum hidrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut
masalah air. Akan tetapi dengan alasan-alasan praktis hanya dibatasi pada
beberapa aspek saja. Konsep pokok untuk ilmu hidrologi adalah siklus hidrologi
yang didefinisikan sebagai berikut: " Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk
air di bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan
kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan"
(Federal Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney,
1977).

2. Geografi manusia
Geografi manusia adalah cabang geografi yang mempelajari sosial ekonomi,
dan buda penduduk. Geografi manusia merupakan cabang geografi yang objek
kajian keruangan manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termasuk
kependudukan, aktivitan manusia yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas
politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya.
Cabang dari geografi sosial adalah sebagai berikut adalah:
a. Demografi
Adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.
Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk serta bagaimana
penduduk berubah setiap waktu akibat, kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan
atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 40
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

b. Geografi sosial
Georafi sosial adalah cabang geografi yang mencakup aspek populasi dan
aktivitas manusia yang terdiri dari politik ekonomi, sosial, dan kegiatan budaya.
Sifat atau ciri-ciri geografi sosial erat kaitannya dengan geografi sosial
yang diajarkan di Mazhab Perancis pada awal abad ke-20. Paul Vilad De Lablace
menekkankan pentingnya hubungan manusia dengan alam.
c. Geografi ekonomi
Geografi ekonomi merupakan studi tentang variasi areal atau daerah
dipermukaan bumi dalam hubungannya dengan aktivitas manusia, yakni dalam
hal memproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi barang dan jasa.
Geografi ekonomi, ilmu dan objeknya yang mempelajari hubungan timbal
balik antara manusia dan lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
d. Geografi budaya
Adalah sub bidang dalam geografi manusia yang mempelajari studi tentang
produk budaya dan norma-norma dan variasi mereka menemukan dan hubungan
dengan ruang dan tempat. Geografi budaya yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari bumi dan kehidupanya, mempengaruhi pandangan hidup kita,
makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni
dan tempat rekreasi yang kita amati (Ekblaw dan Mulkerne).

e. Geografi politik
Adalah ilmu yang mempelajari relasi antara kehidupan dan aktivitas politik
dengan kondisi-kondisi alam dan suatu negara, atau dengan kata lain mempelajari
the states and is natural environment. Selain itu, geografi politik juga
mempelajari negara sebagai sebuah politic region yang mencakup baik internal
geographical factors, maupun eksternal, yaitu hubungan antar negara
f. Geografi pariwisata
Merupakan bidang ilmu terapan yang berusaha mengkaji unsur-unsur
geografis suatu daerah untuk kepentingan kepariwisataan. Geografi pariwisata
adalah cabang dari pada bidang ilmu geografi yang mengkaji berbagai hal yang
terkait dengan aktivitas perjalanan wisata, meliputi karakteristik destinasi (objek)

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 41
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
wisata, aktivitas dan berbagai fasilitas wisata serta aspek lain yang mendukung
kegiatan pariwisata di suatu daerah (wiayah).

g. Geografi sejarah
Adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, fisik, fiksi, dan fakta
geografi pada masa lampau. Ilmu disiplin ini memiliki bahasan yang sangat luas
dan beragam. Umumnya membahas tentang geografi masa lalu dan bagaimana
perubahan sebuah wilayah atau tempat bedasarkan waktu.
h. Geografi industri
Merupakan penggabungan dua hal berbeda namun tetapi memiliki
keterjkaitan antara satu dengan yang lainnya. Geografi industri adalah
mempelajari fenomena kegiatanperekonomian dalam pengolahan bahan baku
menjadi barang sehingga memiliki nilai ekonomis yang dilihat dari segi
pendekatan kewilayahan, keruangan dan ekologis.

3. Ilmu penunjang geografi teknik


a. Kartografi adalah ilmu dan seni membuat peta. Peta dibuat dengan
menggunakan hasil-hasil pengukuran dan pengumpulan data dari
berbagai unsur dipermukaan bumi yang telah dilakukan oleh surveyor,
geograf, dan kartograf.
b. Penginderaan Jauh, adalah ilmu dan seni yang menghasilkan
informasi mengenai objek, daerah, atau gejala. Dilakukan dengan
menganalisis data yang diperoleh menggunakan alat. Tanpa adanya
kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.
c. Sistem Informasi Geografis, adalah sistem informasi berbasis
komputer dimana dapat menyimpan, mengelola, memproses,
menganalisis data geografis maupun nongeografis, serta menyediakan
informasi dan grafis secara terpadu.

C. Manfaat Ilmu Geografi Dalam Kehidupan


Banyak peran penting geografi dalam kehidupan, seperti halnya yang
disampai dalam artikel berikut ini yang mengulas tentang peran geografi
dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 42
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
1. Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang litosfer:
a. Pemanfaatan tata guna lahan untuk kegiatan pertanian.
b. Pengidentifikasian atau pengenalan daerah-daerah pusat gempa
sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
c. Pemanfaatan sumber daya tambang yang dihasilkan dari suatu
daerah.
d. Pemanfaatan energi geotermal, yaitu panas bumi melalui peledakan
rongga-rongga besar di dalam kerak bumi.
2. Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang atmosfer adalah
a. Adanya prakiraan cuaca yang membantu dalam kegiatan
perhubungan dan pertanian.
e. Pemanfaatan kilatan petir untuk menambah sumber daya energi
listrik.
f. Pemanfaatan angin untuk membantu kegiatan pelayaran.
g. Pemanfaatan lapisan udara untuk frekuensi gelombang radio.
h. Penggunaan angin sebagai sumber energi melalui kincir angin
ataupun alat aerodinamika.
i. Melalui pembelajaran konsep iklim, dapat diciptakan suatu iklim
buatan dengan rumah kaca untuk tanaman.

3. Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang hidrosfer adalah


a. Pemanfaatan sungai, danau, dan laut untuk kegiatan transportasi dan
sumber energi.
b. Pemanfaatan sungai untuk pembangkit tenaga listrik.
c. Pemanfaatan gelombang atau ombak untuk olahraga selancar.
d. Pemanfaatan air tanah untuk industri air mineral.
e. Pemanfaatan tenaga pasang surut untuk sumber energi sehingga
dapat menyalurkan air melalui turbin-turbin.
f. Pemanfaatan geiser yang terjadi secara alamiah sebagai sumber
tenaga di beberapa negara.
4. Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang antriposfer
adalah:
a. Pemanfaatan data sensus penduduk untuk perencanaan
pembangunan.
b. Pemanfaatan sungai, danau, dan rawa untuk sumber mata
pencaharian
c. Membantu manusia menentukan lokasi pendirian industri.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 43
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
D. Keterampilan Dasar Geografi
Keterampilan yang harus dimiliki untuk memhmi konsep geografi adalah
sebagai berikut (Sindu P, Yasinto:2016):
1. Observasi
Observasi adalah kemampuan utama dalam mengjadapi konsep geografi.
Hal-hal yang diamati dalam prinsip observasi geografi adalah segela
fenomena geosfer yang meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan
antroposfer. Contohnya melakuakn pengamatan teehadap fenomena hujan
dan musim.
2. Deskripsi
Kemampuan deskriptif adalah kemampuan untuk menjelaskan fenomena
geosfer yang terdapat di muka bumi secara detail dan optimal sehingga
orang lain yang mendengarkan atau membacanya seolah-olah melihat
fenomena itu secara langsung. Contohnya menggambarkan proses
terbentuknya gunung api
3. Mengelompokkan ( klasifikasi)
Mengklarifikasikan fenomena geosfer dilakuakn berdasarkan syarat-
syarat tertentu. Misalnya pengklarifikasian jenis tanah, lahan, dan curah
hujan. Prinsip klarifikasi digunakan untuk melakukan analisis terkait
interaksi antarfenomena
4. Pemetaan
Seorang ahli geografi sudah pasti harus mampu membuat dan membaca
preta dengan baik. Segala fenomena geosfer dapat digambarkan dengan
peta, contohnya peta persebaran jumlah penduduk, peta persebaran jenis
lahan, dan peta persebaran curah hujan
5. Analisisi
Keterampilana analisis dlam geografi adalah kemampuan menganalisis
hubungan interaksi dan interelasi antara fenomena geosfer yang satu dan
yang lainnya. Contohnya hubungan keterkaitan antara perilaku sosial
manusia dan lingkungan.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 44
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
DAFTAR PUSTAKA

Bakaruddin. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Geografi. Padang : UNP PRESS

Sindu P, Yasinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA kelas X(kurikulum 2013). Jakarta:

Erlangga

http://www.sridianti.com/peran-geografi-dalam-kehidupan

http://sukasukasaya7.blogspot.co.id/2014/04/geografi-budaya.html

http://www.pengertianpengertian.com/2014/11/pengertian-klimatologi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Oseanografi

http://geografi-geografi.blogspot.co.id/2013/04/oseanografi-dan-oseanologi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Demografi_Indonesia

https://rizalsagala.wordpress.com/2013/02/14/geografi-sosial/

https://www.academia.edu/9543792/Aktivitas_Ekonomi_Manusia_Geografi_Eko
nomi_

http://adhymb.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-geografi-sejarah-dan-
konsep.html

https://www.google.com/search?q=geologi&ie=utf-8&oe=

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 45

Anda mungkin juga menyukai