Sekolah : ____________________________
Mata Pelajaran : GEOGRAFI
Kelas I Semester : XII / Dua
Materi pokok : Percepatan Pertumbuhan Wilayah
Alokasi Waktu : 10 Jam Pel ( 5 X pertemuan )
A. Kompetensi Inti :
1. Saintifik
Langkah-langkah pembelajaran
1. Kontekstual
2. Konstruktivisme
3. Diskusi
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN : 1
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
A. Kegiatan awal:
Fase 2
Peserta didik ditugasi untuk mengajukan pertanyaan tentang sesuatu yang ingin
diketahuinya lebih mendalam terkait dengan wilayah dan perwilayahan
Secara klasikal, peserta didik diminta untuk mendaftar sejumlah pertanyaan
tentang wilayah dan perwilayahan, kaitannya dengan keberadaan suatu objek dan
gejala di permukaan bumi setelah mereka mengamati peta atau citra penginderaan
jauh.
Guru membagi siswa dalam 4-5 kelompok.
Fase 3
Peserta didik mencoba mencri informasi melalui artikel, peta, citra, buku, dan
sumber belajar yang mendukung.
Peserta didik mencoba menerapkan konsep wilayah dan perwilayahan dengan
menunjukkan bukti di lapangan melalui media peta atau citra penggunaan lahan.
Fase 4
Peserta didik diminta untuk menganalisis hubungan antara wilayah dan
perwilayahan dengan fenomena di muka bumi.
Peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil eksplorasinya tentang konsep
wilayah dan perwilayahan.
Fase 5
Pesera didik menyampaikan hasil kesimpulannya tentang definisi wilayah dan
perwilayahan.
Refleksi
Guru bersama siswa membuat simpulkan tentang wilayah dan perwilayahan.
Post tes berupa tes tertulis tentang pengertian wilayah dan perwilayahan.
Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu kutub dan pusat
perkembangan wilayah.
Pertemuan : 2
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
A. Kegiatan awal:
Apersepsi (absensi, doa). 15 menit
Pemberian motivasi menggunakan berbagai tayangan dan pertanyaan yang
berhubungan dengan kutub dan pusat perkembangan wilayah.
Penyampaian tujuan pembelajaran kutub dan pusat perkembangan wilayah.
Fase 3
Peserta didik menunjukkan letak berbagai objek geografi pada peta dan citra
multitemporal yang keberadaannya memperlihatkan kutub dan pusat pertumbuhan
Misalnya menunjukkan letak Kota Surakarta sebagai kutub pertumbuhan wilayah
sekitanya.
Peserta didik mencari sumber lain dan di diskusikan kedalam kelompok.
Guru mengawasi dan membimbing peserta didik dalam proses diskusi.
Fase 4
Peserta didik diminta untuk menganalisis hubungan antara kutub dan pusat
perkembangan dengan perkembangan tata guna lahan.
Peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil eksplorasinya tentang kutub
dan pusat pertumbuhan wilayah sehingga memperoleh pengetahuan baru dan solusi
perkembangan wilayah.
Fase 5
Peserta didik mengomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan yang
dilengkapi dengan citra multitemporal yang telah dilakukan analisis.
Pesera didik menyampaikan hasil kesimpulannya tentang konsep kutub dan
pusat pertumbuhan wilayah.
Peserta didik diminta untuk memberi contoh tentang cara menentukan kutub
dan pusat pertumbuhan wilayah.
C. Kegiatan Akhir :
Guru bersama siswa membuat simpulkan tentang konsep penentuan kutub dan
pusat pertumbuhan wilayah.
Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu yang
membahas tentang pertumbuhan wilayah berkelanjutan. 15 Menit
Pertemuan : 3
B. Kegiatan Inti :
Fase 1 60 Menit
- Guru memberikan orientasi/arahan peserta didik melalui citra multi temporel
terkait permasalahan tentang pertumbuhan wilayah. (Citra IKONOS Multitemporal
yang digunakan adalah citra wilayah :
1. Kec. Grogol, Sukoharjo, Tahun 2001, 2006, 2011, dan 2015
2. Kec. Jaten, Karanganyar, Tahun 2001, 2006, 2011, dan 2015
3. Kec. Kartosuro, Sukoharjo, Tahun 2001, 2006, 2011, dan 2015
Bisa melalui google Earth dengan menu multitemporal
Citra Multitemporan
-
Grafik Pertumbuhan Penduduk Indonesia
(sebaiknya Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar dalam Angka)
Permukiman
Sawah
Hutan
Fase 2
- Membagi siswa ke dalam kelompok dengan 1 kelompok terdiri dari 5-6 orang
setiap kelompok.
- Guru melanjutkan dengan penayangan gambar tentang pertumbuhan wilayah di
wilayah sekitar Kota Surakarta (Grogol, Kartasura, dan Jaten), dilanjutkan Tanya
jawab singkat tentang konsep perkembangan wilayah berkelanjutan.
Fase 3
Guru memfasilitasi siswa untuk mencari sumber belajar dan diskusikan wacana yang
ada dengan semua anggota kelompok. Rundingkan secara baik untuk menentukan siapa
yang bertanggungjawab menjelaskan bagian informasi yang tercermin dalam
pertanyaan yang ada :
● Pelaksanaan penyelidikan kelompok melalui: diskusi kelompok untuk memberikan
kesempatan pada siswa saling mengajukan pertanyaan tentang permasalahan dalam
perkembangan wilajah dan solusi perkembangan wilayah berkelanjutan. Dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (guru berkeliling memberikan bimbingan kelompok).
● Mengumpulkan informasi : menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu
permasalahan 2 s.d.3, serta mencatat semua informasi tentang permasalahan
perkembangan wilayah dan solusi perkembangan wilayah berkelanjutan .
Pertanyaan 2 : Jelaskan apakah solusi untuk permaslaahan perkembangan wilayah
berdasarkan tema.
Pertanyaan 3 : Jelaskan apakah solusi untuk perkembangan wilayah berkelanjutan
Fase 4
● Mengasosiasikan/mengolah informasi tentang masalah perkembangan wilayah,
solusi perkembangan wilayah, dan solusi perkembangan wilayah berkelanjutan,
Fase 5
Guru memfasilitasi menganalisa dengan cara melakukan
Refleksi: mengundang salah satu perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
untuk menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
C. Kegiatan Akhir :
15 Menit
Pertemuan : 4
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
A. Kegiatan awal:
Apersepsi (absensi, doa). 15 menit
Pemberian motivasi menggunakan berbagai tayangan dan pertanyaan yang
berhubungan dengan kajian daya dukung untuk pertumbuhan wilayah.
Penyampaian tujuan pembelajaran kajian daya dukung untuk pertumbuhan
wilayah.
Fase 2
Peserta didik ditugasi untuk mengajukan pertanyaan tentang sesuatu yang ingin
diketahuinya lebih mendalam terkait dengan kajian daya dukung untuk pertumbuhan
wilayah.
Butir pertanyaan dapat ditulis pada kertas selembar atau diajukan secara lisan.
Secara klasikal, peserta didik diminta untuk mengajukan sejumlah pertanyaan
C. Kegiatan Akhir :
Guru bersama siswa membuat simpulkan tentang konsep kajian daya dukung
untuk pertumbuhan wilayah.
Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu yang 15 Menit
PERTEMUAN : 5
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
A. Kegiatan awal:
Fase 3
Peserta didik menunjukkan letak berbagai objek geografi pada peta dan citra
multitemporal yang keberadaannya memperlihatkan sistem perencanaan
pembangunan nasional.
Peserta didik mencari sumber lain dan di diskusikan kedalam kelompok.
Guru mengawasi dan membimbing peserta didik dalam proses diskusi.
Fase 4
Peserta didik diminta untuk menganalisis hubungan antara sistem perencanaan
pembangunan nasional.dengan faktor faktor yang mempengaruhinya.
Peserta didik diminta untuk menyimpulkan hasil eksplorasinya tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional sehingga memperoleh pengetahuan baru
dan solusi perkembangan wilayah.
Fase 5
Peserta didik mengomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan yang
dilengkapi dengan citra multitemporal yang telah dilakukan analisis.
Pesera didik menyampaikan hasil kesimpulannya tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional.
Peserta didik diminta untuk memberi contoh tentang cara sistem perencanaan
pembangunan nasional.
C. Kegiatan Akhir : 15 menit
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang wilayah dan perwilayahan,
kutub dan pusat pertumbuhan wilayah, pertumbuhan wilayah berkelanjutan,
kajian daya dukung untuk pertumbuhan wilayah, dan sistem perencanaan
pembangunan nasional.
Post tes berupa tes tertulis tentang pengertian aspek Geografi, ilmu penunjang
dan sarana bantu geografi.
Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu yang membahas
tentang langkahpenelitian.
Surakarta, ......................2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
____________________ ______________________
NIP. NIP.
LAMPIRAN :
PENILAIAN KOMPETENSI KETRAMPILAN
1. Penilaian Kinerja
Penilaian
4. Penilaian PortoFolio
1.
2.
3.
4.
5.
No Nomor Soal
. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 ∑
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 S
k
or
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Keterangan :
Nilai = (Skor Perolehan : skor maksimal) x 100
Pedoman Penskoran
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mata Pelajaran :
Nama Tugas :
KD/Indikator :
Nama Sekolah
Mata Ajar :
Nama :
Kelas :
Nama Sekolah :
Mata Ajar :
Nama :
Kelas :
Keterangan :
SOAL SOAL :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas!
19. Kawasan yang merupakan kawasan penyebaran dan penyediaan barang adalah hierarki …
a. K=3 d. K=6
b. K=4 e. K=7
c. K=5
20. Kawasan yang memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang lancar suatu kota dengan kota
atau tempat yang sentral adalah hierarki …
a. K=3 d. K=6
b. K=4 e. K=7
c. K=5
21. Dalam teori tempat yang sentral digambarkan sebagai titik simpul-simpul dan bentuk …
a. geometric d. segi empat panjang
b. heksagonal e. geometric yang heksagonal
c. bujursangkar
22. Wilayah pusat pertumbuhan industri II meliputi …
a. Sumatra Barat danRiau
b. Sumatra bagian Utara dan Banten
c. Sumatra bagian Selatan dan Bariten
d. Sumatra bagian Utara dan Sumatra bagian Barat
e. Sumatra bagian Utara dan Sumatra bagian Selatan
23. Faktor yang memengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan adalah …
a. penduduk, jaringan jalan, kepadatan lalu lintas, budaya
b. asal etnis, ilmu pengetahuan dan teknologi
c. alam, ekonomi, talu tintas, sosial, industri
d. tempat hiburan dan pelayanan kesehatan
e. gedung-gedung sekolah dan perkantoran
24. Pengaruh perkembangan pusat pertumbuhan terhadap perubahan sosial budaya yang
menyimpang dan kepribadian bangsa adalah …
a. sikap orientasi masa depan d. perkembangan agama-agama
b. hidup hemat dan sederhana e. lemahnya solidaritas sosial
c. menghargai karya orang lain
25. Kota-kota di Indonesia yang dijadikan pusat pertumbuhan utarna, antara lain.
a. Jakarta - Medan - Makassar - Ambon
b. Jakarta - Surabaya - Medan - Manado
Sukoharjo,............................2015
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
________________ _________________
NIP. NIP.
1. Wilayah Formal
Wilayah formal adalah wilayah geograti yang seragam menurut kriteria tertentu, baik criteria fisik
seperti topografi, iklim, vegetasi, dan kriterla sosial budaya, misal partai politik, industri, dan
pertanian. Jadi wiiayah formal adalah suatu wilayah yang statis, homogen (seragam), dan pasif,
misalnya wilayah desa.
2. Wilayah fungsional
Wilayah fungsional adalah suatu bag ian dan permukaan bumi yang rnemperlihatkan suatu hubungan
interdependerisi antar wilayah. Wilayah fungsional disebut juga wiIayah modal atau wllayah organik
atau polarized region. Wilayah ini terdiri atas bagian-bagian yang heterogen seperti kota dan desa
secara fisik berbeda tetapi secara fungsional saling berhubungan.
Wilayah memperlihatkan adanya arus seperti barang, ide dan manusia, node atau pusat yang
menjadi perternuan ama secara terorganisir, jaring-jaring rute dan adanya wilayah yang makin luas.
Perbedaan antara kedua witayah tersebut:
Wilayah formal Wilayah fungsional
- suatu wilayah yang stalls, seragam, - wilayah yang dinamis, aktit, terbentuk
dan tidak aktiv. secara terus menerus karena
dorongan yang mengubahnya..
- wilayah pinggiran pedesaan. - wilayah sentral/pusat kota.
Dari pengertian tentang wilayah, konsep-konsep wilayah dapat digolongkan menjadi tiga macam.
Adalah bagian dari wilayah yang memiliki derajat perbedaan kecil dengan wilayah lain.
Contoh: wllayah Wilayah pinggiran kota, penduduknya bermata pencaharian non agraris lebih
dibanding dengan bidang petianian.
Metode untuk menentukan batas-batas wilayah formal:
1) Metode bilangan indeks tertimbang (nilai bobot indeks)
Adalah metode yang dlgunakan dengan mempertimbangkan beberapa criteria. Metode ini
bersifat sederhana dan sangat bermantaat
Contoh ; menentukan wilayah formal yang rendah maka kriteria yang digunakan adalah jumlah
pengangguran dan pendapatan per kapita.
2) Motode analisis faktor
Adalah regionaIisasi yang rumit karena penetuan batas-batas wilayah menggunakan beberapa
faktor dan masing-masing factor terdiri atas beberapa criteria. Keberhasilan metode ini dittentukan
adanya pemilihan dan kualitas data yang digunakan.
b. Analisis gravitasi
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa interaksi dua wUayah memiliki hubungan
berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan Jarak. Massa dapat berupa
vartab&seperti jurn penduduk, pendapatan, dan kesempatan kerja. Jarak berupa vanabel jarak mutlak
(km/mil), waktu dan harga. Untuk mengetahul kekuatan interaksi dengan analisis gravitasi digunakan
rumus
IAB = kekuatan interaksi wilayah A dan B
PA = jumlahpendudukwilayahA
PB = jumlah penduduk wiiayah B
dAB = jarak antarwilayah A dan B
Dua konsep dasar yang digunakan Christaller dalam mengiden tifikasi pertumbuhan kota yaitu
:
1) Range/jangkauan
adalah jarak yang ditemmpuh orang untuk mendapatkan barang kebutuhannya
2) Thereshold/ambang
adalah Jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan keseimbangan suplay
barang.
Berdasarkan jenis pusat pelayaannya, hierarki tempat sentral dibedakan menjadi tiga yaitu
sebagal barikut.
Pusat
No. Regional Wilayah Daerah/kota
Pertumbuhan
1 A Medan I Aceh, Sumatcra Utara, Bengkulu,
pusatnya Medan
II Sumatra Baratdan Riau, pusatnya
Pekanbaru
2 B Jakarta III Jambi,SumatraSelatan,Bengkulu,
pusatnya Palembang
IV Lampung, Jakarta, Jawa Barat
Tengah, DIY, pusatnya Jakarta
V Kalimantan Barat, pusatnya
Pontianak.
3 C Surabaya VI Jawa Timur, Bali, pusatnya Surabaya.
Kalimantan selatan Timur, pusatnya
VII Balikpapan dan Samarinda