Anda di halaman 1dari 35

MODUL AJAR / RPP

(Kurikulum Merdeka)

INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul

Nama Penyusun : Heru Prasetyo,S.Pd


Sekolah : SMA Negeri 8 Pontianak
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/ Fase : XI / F
Materi Pokok : Mitigasi dan Pengelolaan Bencana
Alokasi Waktu : 16 X 45menit (8 JP)
Elemen : Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses

B. Kompetensi Awal
 Mengetahui Indonesia negara rawan bencana
 Mengetahui jenis-jenis bencana di Indonesia
 Mengetahui kearifan lokal dalam penanggulangan bencana
C. Profil Pelajar Pancasila :
 B er i man , b er t a k w a k e p ad a t u h a n y an g ma h a e sa, d a n b e r ak h l a k
m u l i a (mempertebal keimanan dan keyakinan keberadaan dan dinamika fenomena
alam merupakan ciptaan Tuhan).
 Bergotong royong (membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapaitujuan
bersama.
 Pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya).
 Bernalar kritis (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari solusi).
D. Sarana dan Prasarana:
 Laptop
 Lcd proyektor
 Power point dari kreasi guru
 Peta hasil karya siswa, berupa peta persebaran /zonasi bencana alam di Indonesia
 Peta geologi Indonesia
 Anyboard (papan tulis digital)
 LMS Google Classroom dan google slides
 Papan Tulis
 Internet
E. Target Siswa:
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
 Siswa reguler/tipikal
F. Model Pembelajaran :
Problem Based Larning
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran dengan model problem based larning peserta didik mampu
menyimpulkan mitigasi kebencanaan berbasis karakteristik wilayah dan kearifan lokal
secara kreatif dan bernalar kritis, bergotong royong serta berkebinekaan global.
B. Asesmen
1. Asesmen Formatif : Untuk (diagnostic kognitif) mengetahui kemampuan awal dan untuk
perbaikan proses pembelajaran

2. Asesmen sumatif : Untuk menilai / mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, yang


berupa :
 Asesmen sumatif lingkup materi secara individu : Tertulis (tes objektif, esai), dan
 Asesmen sumatif lingkup materi secara kelompok : Performa (presentasi, publikasi
hasil karya)
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
(KKTP)

3. Pengayaan dan Remedial :


Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di atas KKTP diberikan
bacaan artikel studi kasus untuk review dan dilakukan penyimpulan
1. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
2. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan
Banjir, Rawan Tsunami, Rawan Kkeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
3. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung
4. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal
Masyarakat Baduy.
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di bawah KKTP diberikan
bacaan materi dilengkapi video untuk memudahkan dalam memahami pembelajaran
dan akan selalau dibimbing oleh guru, serta dilakukan penilaian perbaikan. Berikut ini
link video dan materinya:
1. Animasi Seberapa Siapkah Kekeringan (https://youtu.be/y1e-PlUKMFQ)
2. Siaga Kekeringan (https://youtu.be/fZnIEBCJAZQ)
3. Bahaya Longsor (https://youtu.be/yIMEadOSGN8)
4. Tanggap , Tangkas , Tangguh Menghadapi Bencana "Gempa
Bumi" (https://youtu.be/nk38uvgEWkM)

C. Pemahaman Bermakna
Persebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia
Faktor penyebab bencana alam
Mitigasi kebencanaan berbasis karakteristik wilayah dan kearifan lokal
D. Pertanyaan Pemantik
 Mengapa Indonesia memiliki potensi bencana yang sangat tinggi?
 Mengapa Indonesia disebut laboratorium bencana?
 Bagimana manajemen resiko bencana di wilayah Indonesia?
 Apakah semua wilayah memiliki kearifan local dalam mitigasi bencana?
E. Kegiatan Pembelajaran (Direncanakan 8 kali Pertemuan)
Jika terdapat satu siswa atau beberapa siswa yang mengalami kesulitan menguasai materi maka
siswa tersebut akan diberikan perlakuan pembelajaran khusus sesuai karakteristik/kemampuan
siswa tersebut dalam bentuk pembelajaran berdiferensiasi.
(bisa melalui salah satu dari kontenya, prosesnya, atau produknya)
Kegiatan Pembelajaran ke 1 : Jenis-jenis bencana alam di Indonesia
Langkah langkah Pembelajaran :
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “Apakah
kamu pernah mendengar, melihat dan mengalami bencana alam?”
 Guru menjelaskan bahwa siswa akan diberikan asesmen diagnostik dengan tujuan
mengetahui kemampuan dasar materi mitigasi dan adaptasi bencana alam di
Indonesia.
Inti Pembelajaran (70 menit)
 Guru memberikan deskripsi singkat tentang materi pembelajaran siswa
menyimak, memahami dan menanggapi secara kritis.
 Guru memberikan stimulus dalam bentuk video “Jingle Kenali Bahayanya Kurangi
Risikonya”. Dipublikasikan oleh BNPB Indonesia (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
 Siswa bersama-sama menyanyikan lagu “Kenali Bahayanya Kurangi Risikonya”.
 Siswa melakukan identifikasi jenis-jenis bencana yang ada di daerahnya.
 Siswa menuliskan kembali hasil identifikasi dan pemahamannya terkait dengan jenis-
jenis bencana yang ada di derahnya.
 Siswa diminta mengkomunikasikan jenis-jenis bencana yang ada di daerahnya dan
membuat pengelompokan baik bencana alam maupun bencana sosial.
 Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran

Penutup Pembelajaran (10 menit)


 Siswa diarahkan untuk menyimpulkan jenis-jenis bencana berdasarkan karakteristik
wilayah.
 Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bencana alam yang rawan terjadi di derahnya.
2. Siswa dapat menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari bencana alam yang terjadi
di wilayahnya.

Refleksi :
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Kesulitan apa saja yang dialami dalam melakukan aktivitas pembelajaran
3. Kesalahan apa saja yang dialami dalam melakukan aktivitas pembelajaran
4. Bagaimana upaya memperbaiki kesalahan- kesalahan tersebut
Kegiatan Pembelajaran ke 2 : Karaktristik Bencana Alam dan Persebarannya di
Indonesia
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa terhadap materi
sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “Bencana apakah yang berpotensi
terjadi di daerah anda?”
 Guru mengkondisikan siswa untuk membagi kelompok menjadi beberapa kelompok untuk
mengkaji bencana banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, longsor, likefaksi, badai atau
angin topan dan kekeringan.
 Pembagian kelompok didasarkan pada hasil asssmen diagnistik pada pertemuan pertama dengan
masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang (disesuaikan dengan jumlah siswa pembelajaran)

Inti Pembelajaran (70 menit)


 Guru memberikan tema jenis-jenis bencana yang telah ditentukan.
Siswa memilih tema tersebut secara acak berdasarkan undian yang dilakukan olehguru saat
melakukan permainan sambil bernyanyi bersama “Kenali Bahayanya Kurangi Risikonya”.
(https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
 Guru menjelaskan struktuk penulisan makalah yang harus di buat oleh siswa.
 Setelah dibentuk kelompok siswa duduk secara berkelompok
 Setelah dibentuk kelompok siswa dikelompokan sesuai dengan tema kelompoknya masing-
masing.
 Guru mengarahkan, mengecek kesulitan dan perkembangan siswa dalam membuat makalah
sesuai dengan jenis tema bencana dan peta persebarannya yg telah ditentukan sebelumnya.
 Siswa secara bekelompok memnyampaikan perkembangan kelompoknya dalam menyusun
makalah baik berupa kesulitan maupun progresnya serta rencana yang akan dilaksanakan
sebelum di presntasikan pada pertemuan berikutnya.
 Guru membuat catatan kritis terhadap kendala yang dihadapi siswa maupun argumentasi siswa
dan memberikan umpan balik dalam pelaksanaan pembelajaran
 Guru menberikan dateline pengumpulan tugas makalah dan presentasi yang akan dilaksanakan
pada pertemuan ke tiga.
Penutup Pembelajaran (10 menit)
 Siswa diarahkan untuk menyimpulkan dan memahami tanda-tanda bencana berdasarkan
karakteristik wilayah.
 Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bencana dan tanda-tanda bencana alam yang akan terjadi
dalam dunia nyata.
2. Siswa dapat menyebutkan salah satu jenis bencana dan lengkap dengan tanda- tanda
prabencana.

Refleksi
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran ke 3 : Karakteristik Bencana Gmpa Bumi dan Tsunami
Langkah Langkah pembelajaran
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang tanda-tanda tsunami?”
 Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil
kelompoknya dalam bentuk makalah dan power poit.
 Siswa dibentuk duduk scara melingkar brdasarkan kelompok masing-masing
 Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok

Inti Pembelajaran (70 menit)


 Guru menanyakan siapa yang sudah hafal lagu “Kenali Bahayanya Kurangi
Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek). Dan meminta salah satu siswa untuk
menyanyikannya.
 Guru mengapresiasi pada siswa yang menyanyikan lagu tersbut.
 Guru memberikan urutan kepada kelompok yang akan maju untuk mempresntasikan
hasil kerja kelompoknya masing-masing.
Pada pertemuan ke tiga, guru memberikan kesempatan pada dua kelompok yaitu
kelompok yang membahas bencana alam (gempa bumi dan tsunami)
 Stiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
 Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk mengendalikan jalannya diskusi.
 Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak, memberikan
pertanyaan pada sesi tanya jawab dan memberikan masukan terhadap jalannya
diskusi.
 Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok yang
sudah presntasi.
 Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penutup Pembelajaran (10 menit)
 Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana tsunami dan gempa
bumi yang terjadi di Indonsia.
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan diskusi.
 Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di publikasikan
pada siswa scara luas.

Refleksi
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan
makalah.
3. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
4. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
5. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan terhadap
bencana alam gempa bumi dan tsunami.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah sperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana gempa bumi
dan tsunami.
3. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan
baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran.
Lempeng Indo-Eurasia: Kecepatan: ~7 cm/th dan Lempeng Aus-Pacific: Kecepatan: ~11 cm/th

Peta tektonik Indonesia (sumber: Hall 2009)

Peta Historis Kejadian & Statistik Gempa bumi (sumber: WinITDB, 2017)

Peta zona Zona Megathrust (sumber: Badan Geologi Indonesia)


Infografis tanda-tanda dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami (sumber: BNPB)
Kegiatan Pembelajaran ke 4 : Karakteristik Bencana Alam Banjir dan Longsor
Langkah Langkah kegiatan :
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
siswa terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan
bertanya “apa yang kamu ketahui tentang bencana banjir dan longsor?”
 Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan
hasil kelompoknya dalam bentuk makalah dan power poit khususnya kelompok
banjir dan longsor.
 Siswa dibentuk duduk scara melingkar berdasarkan kelompok masing-masing
 Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok

Inti Pembelajaran (70 menit)


 Guru menanyakan siapa yang sudah hafal lagu “Kenali Bahayanya Kurangi
Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek). Dan meminta salah satu siswa
untuk menyanyikannya.
 Guru mengapresiasi pada siswa yang menyanyikan lagu tersbut.
 Guru menunjuk dua kelompok yang akan mempresentasikan makalahnya
yaitu, kelompok banjir dan longsor.
 Setiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
 Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk mengendalikan jalannya
diskusi.
 Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak,
memberikan prtanyaan pada sesi tanyajawab dan memberikan masukan
terhadap jalannya diskusi.
 Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok yang
sudah presntasi.
 Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan
umpan balik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


 Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana banjir dan longsor
yang terjadi di Indonsia.
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan diskusi.
 Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di publikasikan
pada siswa scara luas.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan terhadap
bencana banjir dan longsor.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah seperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana banjir dan
longsor.
3. Siswa dapat menyimpulkan mitigasi bencana banjir dan longsor.
4. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan
baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan
makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Infografis Tanda-tanda dan Mitigasi Bencana Banjir (sumber: BNPB)


Kegiatan Pembelajaran ke 5 : Karakteristik Bencana Alam Letusan Gunung Api
Dan Likefaksi)
Langkah Langkah kegiatan
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang bencana letusan gunung api dan liquifaksi?”
 Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil
kelompoknya dalam bentuk makalah dan power poit khususnya kelompok gunung api
dan liquifaksi.
 Siswa dibentuk duduk scara melingkar berdasarkan kelompok masing-masing
 Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok

Inti Pembelajaran (70 menit)


 Kelompok yang maju pertama terlebih dahulu menyanyikan lagu “Kenali Bahayanya
Kurangi Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
 Guru menunjuk dua kelompok yang akan mempresentasikan makalahnya yaitu,
kelompok letusan gunung api dan liquifaksi.
 Setiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
 Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk memandu jalannya diskusi.
 Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak, memberikan
prtanyaan pada sesi tanyajawab dan memberikan masukan terhadap jalannya
diskusi.
 Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok yang
sudah presntasi.
 Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


 Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana letusan gunung api dan
liquifaksi yang terjadi di Indonsia.
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan diskusi.
 Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di publikasikan
pada siswa scara luas.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam
proses pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan terhadap
bencana letusan gunung api dan liquifaksi.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah seperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana letusan gunung
api dan liquifaksi
3. Siswa dapat menyimpulkan mitigasi bencana letusan gunung api dan liquifaksi.
4. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Infografis Mitigasi Letusan Gunung Api (sumber: BNPB)
Kegiatan Pembelajaran ke 6 : Karakteristik Bencana Alam Angin Topan dan
Kekeringan Di Indonesia
Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang bencana angin topan dan kekeringan?”
 Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil
kelompoknya dalam bentuk makalah dan powerpoit khususnya kelompok
bencana angin topan dan kekeringan i.
 Siswa dibentuk duduk scara melingkar berdasarkan kelompok masing-masing
 Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok

Inti Pembelajaran (70 menit)


 Kelompok yang maju pertama terlebih dahulu menyanyikan lagu “Kenali
Bahayanya Kurangi Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
 Guru menunjuk dua kelompok yang akan mempresentasikan makalahnya
yaitu, kelompok bencana angin topan dan kekeringan.
 Setiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
 Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk memandu jalannya diskusi.
 Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak,
memberikan prtanyaan pada sesi tanyajawab dan memberikan masukan terhadap
jalannya diskusi.
 Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok yang
sudah presntasi.
 Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


 Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana bencana angin topan
dan kekeringan yang terjadi di Indonsia.
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan diskusi.
 Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di publikasikan
pada siswa scara luas.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


4. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan terhadap
bencana angin topan dan kekeringan.
5. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah seperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana angin topan
dan kekeringan.
6. Siswa dapat menyimpulkan mitigasi bencana bencana angin topan dan
kekeringan.
7. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan
baik.

Proses Asesmen
8. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
9. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Infografis Mitigasi Bencana Puting Beliung dan Kekeringan (sumber:BNPB)
Kegiatan Pembelajaran ke 7 : Mitigasi Bencanaan Berbasis Kearifan Lokal
Langkah-langkah kegiatan
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan yaitu mitigasi bencanaan berbasis kearifan lokal.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang mirigasi bencana?”

Inti Pembelajaran (70 menit)


 Guru memberikan deskripsi singkat tentang materi pembelajaran, siswa
menyimak, memahami dan menanggapi secara kritis.
 Guru memberikan stimulus dalam bentuk video “Mata Indonesia-Kearifan Lokal
Dalam Mitigasi Bencana” dari Antara TV Indonesia (https://youtu.be/g5CnBIK93go)
dan artikel dengan judul “4 Mitigasi Gempa Bumi Berbasis Kearifan Lokal di
Indonesia” dari kumparan.com (https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-
gempa-bumi-berbasis-kearifan-lokal-di-indonesia).
 Siswa mengidentifikasi jenis-jenis kearifan lokal berdasarkan video yang telah
ditayangkan dan artikel yang telah diberikan guru.
 Siswa membuat catatan kritis tentang temuan-temuan terkait mitigasi bencana
berbasis kearifan lokal dan argumentasi rasional.
 Siswa menyalin jawaban pada link yang telah diberikan oleh guru (seperti link
canva, google slide, yang telah diseting khusus) dan menempelkan pada media
papan tulis yang tersedia.
 Siswa menyampaikan secara lisan argumentasi dalam sesi curhat pendapat secara
bergantian
 Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran

Penutup Pembelajaran (10 menit)


 Siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi daerahnya secara berkelompok sesuai
dengan karakteristik wilayah dan kearifan lokal yang dimiliki di masing-masing
darah tempat tinggalnya.
 Siswa diarahkan untuk memberikan kesimpulan mitigasi bencana berbasis
kearifan lokal.
 Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam pembelajaran.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran mandiri dan
kelompok.
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dalam memahami dan
mengidentifikasi mitigasi bencana berdasarkan kearifan lokal.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat mengidentifikasi kearifan lokal dalam mitigasi bencana berdasarkan
artikel dan video yang diberikan oleh guru.
2. Siswa dapat menjelaskan mitigasi bencana alam berdasarkan karakteristik wilayah
dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
3. Siswa dapat menyimpulkan bahwa kearifan lokal dapat menjadi salah satu modal
yang sangat berharga bagi ketahanan atau kapasitas bencana alam di Indoneisa.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Mitigasi Gempa Bumi Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia
Konten ini diproduksi oleh kumparan

Seba Baduy. (Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki)

Berada di wilayah yang diapit oleh 3 lempeng tektonik, membuat Indonesia kerap dilanda
gempa bumi. Seperti baru-baru ini, gempa bumi mengguncang Tasikmalaya dan beberapa
wilayah di sekitarnya.Keresahan dan kepanikan kemudian menjadi hal yang menyelimuti
masyarakat setelah gempa melanda. Tak selang lama, terminologi 'mitigasi' kerap dilontarkan
untuk membekali masyarakat menghadapi gempa bumi ke depannya.
Biasanya, Jepang adalah negara yang sering dirujuk mengenai urusan gempa bumi.
Namun, siapa sangka bahwa masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya telah memiliki cara
mitigasi gempa bumi berdasarkan kearifan lokal mereka. Kearifan lokal sendiri adalah kepribadian,
identitas kultural mayarakat yang berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, dan adat istiadat yang
diajarkan dan dipraktikkan secara turun menurun. Seperti apa mitigasi gempa bumi berbasis
kearifan lokal masyarakat Indonesia? Berikut ini kumparan (kumparan.com) merangkum 4 mitigasi
gempa bumi yang berbasis kearifan lokal di Indonesia.

1. Mitigasi Gempa Bumi Suku Baduy


Masyarakat Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih mempertahankan
nilai-nilai budaya dasar yang dimiliki dan diyakininya. Masyarakat Baduy saat ini banyak yang
mendiami Pegunungan Keundeng di Kabupaten Lebak, Banten.
Dalam merespons adanya gempa bumi, seperti digambarkan Suparmini dalam jurnalnya tahun
2014 masyarakat Baduy menyiasatinya dengan membuat aturan adat atau pikukuh dan larangan
dalam membangun rumah. Dalam hal ini, bahan bangunan yang digunakan adalah bahan-bahan
yang lentur, seperti bambu, ijuk, dan kiray supaya rumah tidak mudah rusak. Rumah juga tidak
boleh didirikan langsung menyentuh tanah. Hal ini dilakukan supaya rumah tidak mudah roboh.

2. Mitigasi Gempa Bumi Masyarakat Mentawai


Masyarakat Mentawai adalah kelompok individu yang tinggal di pulau-pulau kecil di bagian barat
Provinsi Sumatera Barat. Wilayah Mentawai tercatat kerap dilanda gempa bumi dengan skala
tinggi. Baca selengkapnya di (https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-gempa- bumi-
berbasis-kearifan-lokal-di-indonesia).
Kegiatan Pembelajaran ke 8 : Mitigasi Bencanaan Berbasis Kearifan Lokal di
DaerahSekitar
Langkah-langkah kegiatan :
Kegiatan Awal (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan yaitu mitigasi kebencanaan berbasis kearifan lokal.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang mitigasi bncana berbasis kearifan lokal)
 Guru mengingatkan bahwa diakhir pertemuan akan melakukan asessmen sumatif
lingkup materi (penilaian) tentang materi mitigasi dan adaptasi bencana.

Inti Pembelajaran (70 menit)


 Guru memberikan deskripsi singkat atau review tentang materi yang telah
disampaikan baik oleh guru maupun oleh teman sebaya dalam diskusi kelompok.
 Guru mempersiapkan siswa untuk melakukan penilaian
 Guru memberikan link penilaian siswa
 Guru membagikan lembar soal penilaian pada siswa. (soal terlampir)
 Siswa mengerjakan soal secara one line maupun secara luring. (disesuaikan
dengan moda pembelajaran yang berlangsung)
 Siswa diberikan waktu 60 menit untuk menyelesiakan soal
 Bagi yang memiliki nilai di bawah KKTP akan diadakan remedial pada waktu
yang akan ditentukan.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


 Siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi daerahnya secara berkelompok sesuai
dengan karakteristik wilayah dan kearifan lokal yang dimiliki di masing-masing
daerah tempat tinggalnya.
 Siswa mampu menyimpulkan mitigasi kebencanaan berbasis karakteristik wilayah
dan kearifan lokal.
 Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang
dikaji
 Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam pembelajaran.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran mandiri dan
kelompok.
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dalam memahami dan
mengidentifikasi mitigasi bencana berdasarkan kearifan lokal.

Kriteria/indicator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan mitigasi bencana alam berdasarkan karakteristik
wilayah dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa kearifan lokal dapat menjadi salah satu modal
yang sangat berharga bagi ketahanan atau kapasitas bencana alam di Indonesia.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran KKTP
Siswa dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran apabila nilai sumatif lingkup
materi sama atau lebih dengan KKTP. Bagi yang masih di bawah KKTP, maka perlu
perbaikan setelah melakukan pembelajaran ulang materi yang masih kurang.
(Remedial)

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran.
3. Guru melakukan penilaian terkait dengan soal yang diberikan pada siswa.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Lampiran
A. LKPD

Kegiatan 1
Kriteria ketercapaian pembelajaran:
11.4.1 Mengidentifikasi bencana yang terjadi di sekitar kita
11.4.2 Menjelaskan konsep bencana
11.4.3 Mengklasifikasikan jenis dan karakteristik bencana
11.4.4 Menjelaskan siklus penanggulangan bencana

Nama Siswa : .........................


Mata Pelajaran : .........................
Kelas : .........................

Petunjuk Belajar (Petunjuk untuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara guru dengan siswa.

1. Identifikasilah gambar–gambar dibawah ini, kemudian rumuskanlah konsep bencana


dengan bahasa sendiri dan tentukan pennaggulangan bencana yang tepat

a. Konsep bencana :…………………………………………………………………………


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………

b. Penanggulangan
- bencana Banjir
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………..
- Gempa Bumi
….……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………
- Gunung Api Meletus
……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………
- Kebakaran Hutan……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………

2. Lengkapilah tabel tentang jenis dan karakteristik bencana di bawah ini dengan benar!

No Jenis Bencana Karakteristik Bencana


1

3
4

3. Carilah dan cocokkanlah petanyaan dan jawaban di dalam di bawah ini!

Pernyataan Jawaban

1. Hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi a. Kebakaran


permukaan bumi kawasan tersebut (...)

2. Gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh b. Tornado


macam-macam gangguan di dasar samudra (...)

3. Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan tidak dapat


di prediksi(...) c. La Nina

4. Turunnya hujan selama empat jam dengan intensitas tinggi


dan terjadinya penurunan massa tanah (...) d. Putting Beliung

5. Proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus


laut yang bersifat merusak(...) e. Banjir

6. Aktivitas vulakanik yang dikenal dengan istilah erupsi (...) f. Tanah Longsor

7. Putaran udara yeng bergerak cepat dan berbentuk corong g. Gempa Bumi
spiral yang berkaitan erat dengan pertumbuhan awan badai
dengan kecepatan mulai 72 km / jam sampai 400 km/jam
(...)

8. Situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti h. Putting Beliung


rumah/permukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain- lain
yang dilkalian api yang menimbulkan korban dan/atau
kerugian (...)

9. Suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di i. Letusan Gunung
Kawasan Timur Ekuator di Lautan Fasifik (...) Berapi

10. Angin kencang yang datang secara tiba-tiba mempunyai j. Tsunami


pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan
kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan
bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit) (...)

Kegiatan 2

Kriteria/Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:


11.4.5 Menganalisis persebaran wilayah bencana di Indonesia
11.4.6 Menggambarkan persebaran wilayah bencana di Indonesia
11.4.7 Menentukan daerah-daerah rawan bencana di Sumatera Barat

Nama Siswa : .........................


Mata Pelajaran : .........................
Kelas : .........................

Petunjuk Belajar (Petunjuk untuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara guru dengan siswa.

1. Perhatikanlah peta indeks rawan bencana berikut !


Kelompokkan daerah-daerah yang termasuk dalam pembagian tingkat rawan bencana

Tingkat Rawan Tinggi Tingkat Rawan Sedang Tingkat Rawan Rendah

2. Apa yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..

3. Bacalah artikel berikut dengan seksama, kemudian jawablah petanyaan- pertanyaan


dibawahnya !

Menilik Banjir-Longsor Sumbar, dari Masalah Drainase sampai Kerusakan


Hutan

Hujan lebat menyusul banjir melanda Sumatera Barat 21-22 Maret 2016,
menyebabkan kerusakan parah. Ribuan rumah terendam, puluhan hektar sawah rusak,
saluran irigasi dan Intake PDAM jebol dan empat orang dilaporkan meninggal terbawa
arus maupun tertimbun longsor. Ia terjadi di ketujuh kabupaten/kota, yakni Padang,
Bukittinggi, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Pesisir Selatan dan Pasaman Barat.

BPBD menaksir kerugian bencana mencapai ratusan miliar rupiah, antara lain
Padang sekitar Rp45,8 miliar, Padang Pariaman (Rp25-Rp30 miliar), Pariaman (Rp10
miliar), Pesisir Selatan (Rp5 miliar) dan Agam kerugian Rp638 juta

“Dua daerah lain, Bukittinggi dan Pasaman Barat, masih penilaian,” kata Kepala Bidang
Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara

Ratusan rumah warga, beberapa sekolah dan ratusan kendaraan bermotor terendam,
jembatan putus dan bantalan rel kereta api rusak sepanjang 10 meter.

Di Kota Pariaman, satu jembatan rusak berat, puluhan rumah terendam. Di Padang
Pariaman, seorang warga Rimbokalam, Nagari Anduriang, tewas tertimbun longsor,
dua menderita luka-luka dan sejumlah akses jalan lintas Sumatera, tertimbun.

Di Bukittinggi, Kelurahan Pulai Anak Aie, ratusan rumah terendam. Ketinggian banjir
mencapai satu meter. Banjir juga menggenangi beberapa kawasan lain

Di Kabupaten Agam, banjir melanda dua Kelurahan Gasan Kaciak, Tanjung Mutiara
dan Kampung Pisang, Ampek Nagari. Agam juga longsor menerjang tiga nagari, Panta
Kecamatan Matur, Panta Sungai Jariang, dan Nagari Malalak.
Banjir dan longsor di Pasaman, tepatnya Kelurahan Berangin, Lubuk Sikaping. Longsor
menutup badan jalan. Jalan penghubung Bukitinggi-Pasaman-Medan, sempat lumpuh
total.
Khusus Pesisir Selatan, banjir di Kanagarian Kapuh Utara, Kecamatan Koto I Tarusan,
Air Haji Barat, Kecamatan Linggo Sari Baganti dan beberapa daerah lain.

Untuk mencegah banjir bandang, pascabanjir dan longsor Gubernur Sumbar, pada 24
Maret, mengeluarkan surat edaran kepada 19 kabupaten/kota untuk membersihkan
hulu dan daerah aliran sungai (DAS) minimal dua kali.

“Kita berupaya mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan terutama daerah berpotensi


banjir bandang. Kami bekerjasama dengan pemda, TNI/polri dan masyarakat,” katanya.
BPBD mengimbau, masyarakat sekitar DAS, dan tebing waspada dan memperhatikan
curah hujan.

Penyebab banjir

Prof Isril Berd, Ketua Forum DAS Padang, mengatakan, topografi Padang terdiri atas
lereng bagian Bukit Barisan dengan luas 1.414,96 kilometer persegi. Dari luas ini,
hanya 30% layak huni, atau area pemukiman, selebihnya 70% perbukitan.

Kondisi topografi ini, menjadi salah satu faktor penyebab banjir. “Bentangan alam
Padang banyak landai, tempat air berkumpul atau cekungan kerendahan. Ini tumpuan
air mengalir dan sasaran banjir seperti Kuranji dan Koto Tengah,” katanya. Total sekitar
3.600-4.000 hektar luasan rawan banjir.

Merujuk data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan
21-22 Maret lalu 370 milimeter, tergolong ekstrem, normal 1.100-1.800 meter kubik air.
Kondisi itu, katanya, memaksa per satu hektar tanah menahan 3.700 meter kubik air.
Bisa dikatakan melebihi daya tampung hutan. “Seluas lapangan bola harus
menampung 3.700 meter kubik air, ketika intensitas hujan tinggi tak tertampung
drainase hingga limpahan menjadi banjir. Ini diperparah pasang laut saat itu, pasang
naik, air mengalir bertemu menjadi sasaran aliran air,” katanya.

Selain itu, enam DAS terletak di Padang, menjadi salah satu pemicu. Enam DAS,
masing-masing Timbalun, Bungus, Arau, Kuranji, Air Dingin dan Kandis. DAS ini
berhulu dan bermuara di Padang, tak melintasi daerah lain.

Dengan kondisi ini, banyak hal mungkin terjadi di Padang, terkait hujan dan banjir.
Kalau hujan hulu perbukitan, air cepat mengalir ke Padang.

“Jika curah hujan tinggi di lereng, banjir dan longsor sulit dielakkan, contoh longsor di
Airdingin.”

Faktor penyebab lain, hutan di perbukitan tak lagi berkualitas. Dia mengatakan, banyak
hutan gundul karena penebangan, alihfungsi menjadi pertanian atau bekas longsor
perbukitan menjadi pemicu banjir dan longsor.

“Hutan makin berkurang karena penebangan tak terkontrol. Apalagi penebangan di


lereng, sangat berbahaya,” katanya.

Sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/04/04/menilik-banjir-longsor-sumbar-dari-masalah-
drainase-sampai-kerusakan-hutan/
a. Mengapa Sumatera Barat rawan mengalami bencanan banjir dan longsor?
b. Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah bencana alam, baik yang
bersifat klimatologis, geologis, maupun biologis yang terjadi di Sumatera Barat?
c. Menurutmu, sudah efektifkah langkah pencegahan dan penanggulangan bencana yang
dilakukan selama ini? Mengapa demikian?
d. Sebagai pelajar dan generasi muda Indonesia, apa yang dapat kamu lakukan untuk
mencegah bencana alam terjadi di lingkunganmu?

Kegiatan 3

Kriteria/Indikator ketercapaian tujuan pembelajaran:


11.4.8 Menjelaskan lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana Alam
11.4.9 Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia

Nama Siswa : .........................


Mata Pelajaran : .........................
Kelas : .........................

Petunjuk Belajar (Petunjuk untuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara guru dengan siswa.
1. Lengkapilah tabel lembaga dan tugasnya terkait dengan kebencanaan berikut ini!

No Logo Nama Lembaga Tugas


B. Pengayaan dan Remedial :

Pengayaan
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di atas KKTP
diberikan bacaan artikel studi kasus untuk review dan dilakukan
penyimpulan
1. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024.
Jakarta.
2. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan
Banjir, Rawan Tsunami, Rawan Kkeringan, dan Rawan Longsor.
Jakarta.
3. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung
4. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal
Masyarakat Baduy.

Remedial
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di bawah KKTP diberikan
bacaan materi dilengkapi video untuk memudahkan dalam memahami
pembelajaranserta akan selalau dibimbing oleh guru. Berikut ini link video dan
materinya:
1. Animasi Seberapa Siapkah Kekeringan (https://youtu.be/y1e-PlUKMFQ)
2. Siaga Kekeringan (https://youtu.be/fZnIEBCJAZQ)
3. Bahaya Longsor (https://youtu.be/yIMEadOSGN8)
4. Tanggap , Tangkas , Tangguh Menghadapi Bencana "Gempa Bumi"
(https://youtu.be/nk38uvgEWkM)

C. C. Bahan dan Sumber Belajar/ bacaan Siswa dan Guru


Bisa diakses melalui Website berikut ini
- https://www.bnpb.go.id/definisi-bencana.
- https://www.bnpb.go.id/potensi-ancaman-bencana.
- https://www.bnpb.go.id/siaga-bencana.
- https://www.bnpb.go.id/informasi-bencana.
- https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek
- https://youtu.be/g5CnBIK93go
- https://journal.uny.ac.id/index.php/h umaniora/article/view/3511
- https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan-lokal-budaya-indonesia-dalam-mitigasi-
bencana/
- https://kumparan.com/kumparanne ws/4-mitigasi-gempa-bumi-berbasis-kearifan-
lokal-di-indonesia/full

Media dan Alat yang diperlukan


- Laptop/ komputer yang akandigunakan menyusun makalah dan sarana presentasi.
- Projector yang digunakan untuk melakukan presentasi/kolaborasi di ruang kelas
dengan media google slides google docs. serta LMS yang sesuai contoh Google
classroom, canva, dll
- Screen projector atau layar projector yang digunakan sebagai sarana presentasi, tetapi
jika sekolah tidak memiliki screen projector dapat digantikan dengan tembok
berwarna putih atau krem.
- Power Point yang dibuat dan disiapkan guru untuk menjelaskan materi
- Peta hasil karya siswa untuk presentasi tentang persebaran/zonasi bencana alam
- Printer jika dikelas tidak memiliki projector sebagai sarana presentasi sehingga
makalah didistribusikandalam bentuk handout.

D. Glosarium/Kata kunci:
 Mitigasi bencana
 Liquifaksi
 Kearifan lokal
 Karakteristik wilayah
 Manajemen resiko bencana

E. Daftar Pustaka :

Guru
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta : Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. BNPB. 2020. Buku Pembelajaran Satuan Pendidikan Aman Bencana. Jakarta.
6. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan Banjir,
RawanTsunami, Rawan Kkeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
7. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
8. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014: 47-64. FIS UNJ.
9. https://magma.vsi.esdm.go.id/#

Siswa
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta : Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
6. https://tinyurl.com/Materi-MitigasiBencana
7. https://www.bnpb.go.id/definisi-bencana.
8. https://www.bnpb.go.id/potensi-ancaman-bencana.
9. https://www.bnpb.go.id/siaga-bencana.
10. https://www.bnpb.go.id/informasi-bencana.
11. https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek
12. https://youtu.be/g5CnBIK93go
13. https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan-lokal-budaya-indonesia-dalam-
mitigasi- bencana/
14. https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-gempa-bumi-berbasis-
kearifan- lokal-di-indonesia/full

Materi ajar :
- Pemahaman tentang Mitigasi
- Menjelaskan jenis-jenis bencana alam
- Menjelaskan karakteristik bencana alam di Indonesia
- Menjelaskan persebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia.
- Managemen Kebencanaan
- Menjelaskan kearifan lokal mitigasi bencana di berbagai daerah di Indonesia.

Lembar Asesmen Diagnostik (Mitigasi dan Adaptasi Bencana)

Nama : ...............................................................................
Kelas : ................................................................................
Tanggal : ................................................................................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik!

2. Apa yang disebut bencana?

3. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia Negara yang rawan bencana?

4. Sebutkan jenis-jenis bencana alam!

5. Sebutkan yang termasuk dalam kelompok bencana hidrologi dan bencana geologi!
6. Apa yang akan dilakukan apabila kamu sedang belajar, tiba-tiba terjadi gempa yang
cukup besar?

Lembar Penilaian Makalah

Lembar Penilaian Presentasi Makalah

Hari/Tanggal :
Nama :
Inisial Anggota :
Kelas :
Judul :

No. Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai

1 Kesesuaian dengan tema 35%


Kemampuan mendeskripsikan gagasan
Keruntutan dalam berpikir dan
penulisan ide/ gagasan
Penggunaan bahasa yang efektif.
2 Kemampuan menjelaskan isi presentasi 25%
Kelancaran dalam menyampaikan isi
presentasi.
Kemampuan dalam menjabarkan
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam
laporan pengamatan.
3 Kemampuan menjelaskan hasil 25%
4 Sikap dalam Presentasi 15%
Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat Baik
Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal 100
Skor minimal 25

Lampiran Lembar Asesmen sumatif lingkup materi (Mitigasi dan Adaptasi Bencana)
Lembar Asesmen Mitigasi dan Adaptasi bencana berbasis oneline (dengan googlefor

Anda mungkin juga menyukai