I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Suherah, S. Pd
Institusi : SMA Negeri 1 Luwu Timur
Tahun Penyusunan : 2022
Mata Pelajaran : Geografi
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas/ Fase : X/ E
Alokasi Waktu : 15 x 45 menit (2 x pertemuan)
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik harus sudah memahami fenomena geosfer yang meliputi dinamika
lithosfer, atmosfer, dan hidrosfer serta pengaruhnya terhadap kehidupan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
1. Kemampuan dalam mendeskripsikan litosfer merupakan bagian dari lapisan bumi
2. Kemampuan dalam memahami proses perubahan bentuk muka bumi akibat tenaga
endogen dan eksogen
3. Kemampuan dalam mendeskripsikan pedosfer
4. Kemampuan dalam mendeskripsikan lapisan atmosfer
5. Kemampuan dalam mendeskripsikan iklim dan cuaca
6. Kemampuan dalam membedakan jenis awan
7. Kemampuan dalam mendeskripsikan siklus hidrologi
8. Kemampuan dalam mengidentifikasi sumber daya laut
9. Kemampuan dalam mengkaji jenis sungai
10. Kemampuan dalam mengkaji jenis danau
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mampu menerapkan konsep dasar lithosfer, atmosfer dan hidrosfer serta pengaruhnya
terhadap kehidupan sehari – hari, mampu memanfaatkan dampak positif dari
fenomena geosfer serta mampu memecahkan permasalahan yang terkait dengan
fenomena geosfer yang terjadi pada lapisan lithosfer, atmosfer dan hidrosfer.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mengapa kita perlu mempelajari lithosfer?
2. Mengapa kita perlu mempelajari atmosfer?
3. Mengapa kita perlu mempelajari hidrosfer?
4. Apa saja yang dipelajari dalam lithosfer?
5. Apa saja yang dipelajari dalam atmosfer?
6. Apa saja yang dipelajari dalam hidrosfer?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Membuat kontrak belajar dengan peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang lithosfer?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai lithosfer merupakan bagian dari lapisan bumi
Kegiatan Inti (100 menit)
o Guru menayangkan video tentang lapisan bumi
o Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk menyimak video dan
mencatat beberapa informasi penting yang ada di dalamnya
o Setelah menyimak video, guru menanya peserta didik tentang lapisan bumi.
Tahap ini penting untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik
o Guru membagikan LKPD dan memandu peserta didik untuk menjawab LKPD
tersebut
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 2 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar dengan peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang tenaga pembentuk muka bumi?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai proses perubahan bentuk muka bumi
Kegiatan Inti (100 menit)
o Guru menayangkan video/gambar tentang proses perubahan bentuk muka bumi
o Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk menyimak video/gambar
dan mencatat beberapa informasi penting yang ada di dalamnya
o Setelah menyimak video/gambar, guru menanya peserta didik tentang lapisan
bumi. Tahap ini penting untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
o Guru membagikan LKPD dan memandu peserta didik untuk menjawab LKPD
tersebut
o Setelah peserta didik menyelesaikan LKPD, guru menjelaskan bahwa belajar
geografi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan aktual
o Guru memberikan gambaran materi geografi apa saja yang akan dipelajari
selama satu semester kedepan
o Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau
mengungkapkan pendapatnya tentang proses perubahan bentuk muka bumi
Kegiatan Penutup (20 menit)
o Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya, serta menanya
hambatan apa saja yang dialami peserta didik selama pembelajaran daring
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran
Pertemuan 3 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar dengan peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang pedosfer?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai pedosfer
Kegiatan Inti (100 menit)
o Guru menayangkan video/gambar tentang pedosfer
o Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk menyimak video/gambar
dan mencatat beberapa informasi penting yang ada di dalamnya
o Setelah menyimak video/gambar, guru menanya peserta didik tentang
pedosfer. Tahap ini penting untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
o Guru membagikan LKPD dan memandu peserta didik untuk menjawab LKPD
tersebut
o Setelah peserta didik menyelesaikan LKPD, guru menjelaskan bahwa belajar
geografi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan aktual
o Guru memberikan gambaran materi geografi apa saja yang akan dipelajari
selama satu semester kedepan
o Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau
mengungkapkan pendapatnya tentang pedosfer dan pengaruhnya terhadap
kehidupan
Kegiatan Penutup (20 menit)
o Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya, serta menanya
hambatan apa saja yang dialami peserta didik selama pembelajaran daring
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran
Pertemuan 4 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar dengan peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang lapisan atmosfer?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai lapisan atmosfer
Kegiatan Inti (100 menit)
o Guru menayangkan video/gambar tentang lapisan atmosfer
o Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk menyimak video/gambar
dan mencatat beberapa informasi penting yang ada di dalamnya
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 5 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar dengan peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang iklim dan cuaca?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai iklim dan cuaca serta pengaruhnya terhadap kehidupan
Kegiatan Inti (100 menit)
o Guru menayangkan video/gambar tentang iklim dan cuaca
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 6 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar kepada peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang jenis – jenis awan?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai iklim dan cuaca serta pengaruhnya terhadap kehidupan
Kegiatan Inti (100 menit)
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 7 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar kepada peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang siklus hidrologi?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai siklus hidrologi
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 8 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar dengan peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentangsumber daya laut?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai sumber daya laut
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 9 (3 x 45 menit)
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Menyapa dan mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran
o Mengecek kehadiran peserta didik
o Mengingatkan kontrak belajar kepada peserta didik sebagai kesepakatan untuk
membangun budaya belajar sehingga kondusif dan kolaboratif
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang jenis sungai dan danau?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah geografi terutama isu-isu aktual yang terkait
dengan kondisi daerah
o Menjelaskan mengenai jenis sungai dan danau
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
E. ASESMEN
Asesmen formatif (terlampir)
III. LAMPIRAN
C. GLOSARIUM
Lithosfer : Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos berarti batuan dan sphera berarti
lapisan batuan.
Tenaga endogen : Tenaga geologi yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi
yang berasal dari dalam bumi
Tenaga eksogen : Tenaga geologi yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi
yang berasal dari luar bumi
Epirogenesa : Suatu proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga
yang lambat dari dalam dengan arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah meliputi
wilayah yang luas
Orogenesa : pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang
sempit/ gerak pembentuk pegunungan
Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan dan celah pada lapisan
batuan litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi
Ekstrusi magma : pergerakan magma dari perut bumi ke permukaan bumi
Seisme : suatu getaran yang dirasakan pada permukaan bumi yang dikarenakan oleh
adanya gelombang-gelombang seismik dari sumber gempa didalam suatu lapisan kulit
bumi.
Vulkanisme : peristiwa keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer
(lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi
Tektonisme : tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan letak
muka bumi secara mendatar atau vertikal, baik yang mengakibatkan putusnya
hubungan batuan maupun tidak
Atmosfer : lapisan udara
Troposfer : lapisan atmosfer paling bawah, dengan ketinggian antara 0-12 km
Stratosfer : lapisan atmosfer dengan ketinggian antara 12 -50 km
Mesosfer : lapisan atmosfer dengan ketinggian antara 50-80 km
Termosfer : lapisan atmosfer dengan ketinggian antara 80-800 km
Eksosfer : lapisan atmosfer paling luar yang berbatasan dengan luar angkasa dengan
ketinggian antara diatas 800 km
Hidrosfer : lapisan perairan
Geosfer : lapisan bumi yang mencakup keseluruhan komponen baik fisik maupun non
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
fisik
Pedosfer : lapisan tanah
Iklim : keadaan rata –rata cuaca pada wilayah yang luas dan jangka waktu yang lama
Cuaca : keadaan rata –rata udara di wilayah yang relatif sempit (tidak luas) dan pada
jangka waktu yang singkat
D. DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Fitri Sekar. 2020. Modul Pembelajaran Geografi SMA kelas X. Jakarta:
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Oktafiana, Sari dkk.2021.Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial kelas X.
Jakarta : Kemendikbudristek
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
REFLEKSI GURU
No Uraian Jawaban
REFLEKSI SISWA
No Uraian Jawaban
ASESMEN FORMATIF
dst
Kriteria Nilai
B= 70 - 79 : Baik
C= 60 - 69 : Cukup
D= < 60 : Kurang
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://peluangusaha.kontan.co.id
Berdasarkan gambar di samping, analisislah nama dan proses terjadinya batuannya!
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
....................
Gambar A Gambar B
Sumber: https://thohamustofageografi.wordpress.com
Bedakan antara gambar A dan B di atas!
...........................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
3. Perhatikan gambar proses tektonisme di bawah ini!
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
“Wilayah yang dilalui patahan Semangko ini juga sangat rentan terhadap longsor.Oleh
karena itu perlu penanganan teknis yang tepat untuk pemotongan lereng dan pembuatan jalan
di daerah tersebut,” kata Faizal.
Sumber: http://daerah.sindonews.com
Artikel tersebut merupakan dampak negatif adanya proses tektonisme. Analislah apa
hubungan antara gempa dengan proses tektonisme?
..................................................................................................................................................
.....
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..........
Jelaskan masing- masing proses intrusi magma sesuai dengan nomor yang ada!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………
Tipe Hawaii
........................................................
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
...................................................
........................................................
........................................................
.....................................................
Sumber: https://id.wikipedia.org
Berdasarkan bentuknya, tentukan jenis gunungapi di atas!
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
9. Berilah tanda simbol dan nama gunungapi aktif yang ada di Provinsi Jawa Timur!
Sumber: https://www.terasjatim.com
10. Di stasiun gempa, gelombang longitudinal tercatat pada pukul 10.02 dan pelopor kedua
tercatat pada pukul 10.08. berapa jarak episentralnya berdasarkan rumus Laska? Berikan
penjelasanmu!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Across Down
2.Terbawanya material hasil dari 1. Pelapukan mekanik
pengikisan dan pelapukan ke suatu 3. Pengendapan oleh air yang terjadi di
wilayah yang kemudian diendapkan muara sungai
4. Bentang alam sedimentasi oleh air 5. Proses hancurnya batuan disebabkan oleh
berupa danau tapal kuda aktivitas makhluk hidup
6. Pemindahan massa batuan atau tanah 6. Sungai yang berkelok-kelok akibat adanya
karena gaya gerakan tanah pengendapan
8. Erosi yang disebabkan oleh air laut 7. Peristiwa penghancuran massa batuan
sebagai hasil dari erosi marine 9. Kerucut kapur yang menempel
11. Kerucut-kerucut yang ada di dasar gua bergantungan pada atap gua kapur
12. Bentang alam hasil pengendapan oleh 10. Pantai yang mempunyai batuan keras
angin juga terjal dan curam
Sumber: https://www.asdar.id
Analisislah jenis bentang alam tersebut dan proses terjadinya!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
............
3. Perhatikan gambar berikut.
Sumber: https://pacitankab.go.id
Analisislah jenis bentang alam tersebut dan proses terjadinya!
........................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................
........................................................................................................................................
4. Perhatikan gambar berikut!
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com
Analisislah jenis fenomena tersebut dan proses terjadinya!
................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5. Perhatikan gambar gumuk pasir berikut.
Sumber: https://paketwisata.id
Gumuk pasir Parangkusumo –Yogyakarta merupakan salah satu hasil dari pengendapan
oleh angin. Analisislah dampak positif yang ditimbulkan!
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Tanah
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Sumber: http://farahatikahgeografitanah.blogspot.com
Sumber: https://ilmugeografi.com
Analisislah jenis tanah pada gambar di atas dan jelaskan pemanfaatannya!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Bacalah artikel di bawah ini!
KLHK: Lahan Gambut di Sumatera dan Kalimantan Masih Terbakar
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) tengah berupaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang
masih terjadi pada lahan gambut di beberapa titik di Sumatera dan Kalimantan.
Pembakaran lahan untuk membuka lahan oleh warga disebut masih menjadi penyebab
kebakaran itu.
"Beberapa kejadian kebakaran terjadi pada lahan gambut. Kebakaran pada gambut ini
sangat berpotensi munculnya asap yang mengganggu jika tidak segera dituntaskan,"
kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles Panjaitan,
Jumat (27/7).
Raffles menuturkan kondisi tanah gambut pada musim kemarau menjadi sangat
kering dan mudah terbakar.
Adapun tanah gambut mengandung bahan bakaran berupa organik sisa tumbuhan
sampai di bawah permukaan. Api di lahan gambut pun menjalar di bawah permukaan
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
tanah secara lambat dan sulit dideteksi. Hingga akhirnya api dapat menimbulkan asap
tebal.
"Praktik pembukaan lahan dengan membakar di tengah cuaca yang panas dan kering
di beberapa wilayah menjadi salah penyebab terjadi karhutla akhir-akhir ini," kata
Raffles.
Oleh karena itu, Raffles menyebut pemadaman pada lahan gambut membutuhkan
energi dan waktu yang lebih besar dibandingkan pemadaman pada tanah mineral atau
tanah non gambut.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/
Berdasarkan artikel tersebut, jelaskan mengapa lahan/tanah gambut mudah terbakar!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Sumber: https://news.trubus.id
Jelaskan 5 usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi lahan yang kritis!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
8.Perhatikan gambar berikut!
Sumber: https://balitribune.co.id/
Jelaskan tujuan konservasi tanah pada gambar di atas!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
4
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
3. Jelaskan mengapa keberadaan atmosfer sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup
di bumi?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4. Perhatiakan gambar lapisan atmosfer di bawah ini!
Sumber: https://luciafebriarlita17.wordpress.com
Lengkapilah tabel lapisan atmosfer di bawah ini!
No Lapisan Ketinggian Suhu Fungsinya
atmosfer
1
4
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
2 Halo
3 Fatamorgana
4 Kabut
5 Aurora
3 6
Sumber: http://ilmukimiamu.blogspot.com
Jelaskan proses pembuatan hujan buatan!
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Sumber: https://kadarsah.wordpress.com
Analisislah peta pola tipe curah hujan di Indonesia!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
5. Bedakan pengertian gambar unsur-unsur cuaca di bawah ini!
No Gambar Penjelasan
1
Sumber: https://satujam.com
Sumber: https://satujam.com
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://frutablend.co.id
Sumber: https://frutablend.co.id
3
Sumber: https://sayabelajar.id
Sumber: https://geograpik.blogspot.com
6. Hitunglah soal dibawah ini!
a. Pada suhu 24°C kelembaban maksimum kota Bogor sebesar 23 gram. Pada saat tertentu
dengan suhu tersebut udara di Kota Bogor mengandung uap air rata-rata 16,1 gram.
Hitunglah kelembaban relatifnya!
b. Pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada
suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan
c. Kota A memiliki ketinggian 50 m di atas permukaan laut. Rata-rata suhu udara di kota
A adalah 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 260
m di atas permukaan laut?
d. Seorang pendaki mendaki suatu gunung hingga puncaknya. Bila sikap barometer raksa
di puncak tersebut yaitu 55 cmHg, berapakah ketinggian gunung yang didaki ?
Jenis
Iklim
Fisis
10. Hitung tipe iklim Schmidt Ferguson kota Balikpapan menurut data berikut ini!
No Bulan Curah Hujan
1 Januari 130 mm
2 Februari 220 mm
3 Maret 40 mm
4 April 34 mm
5 Mei 67 mm
6 Juni 50 mm
7 Juli 32 mm
8 Agustus 23 mm
9 September 78 mm
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
10 Oktober 80 mm
11 Nopember 189 mm
12 Desember 200 mm
Sumber: https://id.wikipedia.org
2 Bw
3 Et
4 Ef
5 Aw
Sumber: https://sunflovender.wordpress.com
Lengkapilah tabel awan dan ciri-cirinya di bawah ini!
No Berdasarkan Nama awan Ciri-cirinya
Ketinggian
1 Awan Tinggi a.
b.
c.
2 Awan sedang a.
b.
c.
3 Awan pendek a.
b.
c.
d.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://sekolahnesia.com
Jelaskan proses-proses dalam siklus hidrologi di atas pada tabel berikut!
Huruf Nama Proses Penjelasan
8
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
3. Gambarlah siklus hidrologi (siklus panjang, siklus sedang dan siklus pendek)!
2 Siklus Sedang
3 Siklus Panjang
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: http://repository.unpas.ac.id
2. Perhatikan gambar arus laut di bawah ini!
Sumber: geografi.blogspot.com
Lengkapilah tabel arus laut di bawah ini!
No Nama Arus Panas Dingin Penjelasan
1 Arus Kuroshio
2 Arus Oyashio
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
3 Arus
Humboldt
4 Arus Teluk
Gulfstream
5 Arus Canari
Sumber: belajardanpelajaran.blogspot.com
1 Laut Teritorial
2 Landas Kontinen
3 ZEE
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
M
Sotong M
Sumber: https://www.kompasiana.com Sumber: http://kerajaanbinatang.blogspot.com
A B
Sumber: https://www.bulelengkab.go.id/ Sumber: https://www.mongabay.co.id
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
2 B
2 Tempat budidaya
Sumber: https://bobo.grid.id
2
Sumber: https://foresteract.com
3
Sumber: http://ypmmd.blogspot.com
Pariwisata
Pertambangan
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://perikanan38.blogspot.com
Analisislah dampak pencemaran laut dan upaya penanggulangannya!
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://ilmugeografi.com
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
...............
2. Perhatikan gambar air tanah di bawah ini!
Sumber: https://ilmugeografi.com
Analisislah pemanfaatan air tanah dalam kehidupan!
....................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
2 Dendritik
3 Trellis
4 Pararel
5 Annular
Danau Toba
https://www.alamy.com https://id.wikipedia.org sumber: www.pemburuombak.com)
9
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://arisudev.wordpress.com
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
6. Perhatikan gambar Danau Maninjau dibawah ini!
Sumber: https://sumbarsatu.com
Masyarakat
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://tni.mil.id
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
9. Perhatikan gambar pencemaran sungai di bawah ini!
Sumber: https://www.liputan6.com
Analisislah konservasi yang perlu dilakukan terhadap permasalahan pada gambar di atas!
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
10. Lengkapilah tabel permasalahan daerah aliran sungai berikut!
DAS Pemasalahan Upaya Konservasi
Hulu
Tengah
Hilir
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 1
A. Karakteristik Lapisan-lapisan Bumi
1. Lapisan Bumi
Menurut Suess dan Wiechert (Katili, JA dan P. Marks.1963) pembagian lapisan bumi ada
empat, yaitu:
a. Kerak bumi (Earth’s crust: The Upper Sell), merupakan lapisan bumi yang paling atas,
mempunyai tebal 30 km sampai 40 km pada daratan dan pada gugusan pegunungan sampai 70 km.
Unsur-unsur yang dominan pada lapisan kerak bumi adalah oksigen, silisium dan aluminium,
sehingga dinamakan lapisan SIAL.
b. Selubung bumi (sisik silikat), dengan tebal sampai kedalaman 1.200 km dari permukaan bumi.
Unsur-unsur yang dominan pada selubung bumi adalah oksigen, silisium dan magnesium sehingga
dinamakan SIMA. Kerak bumi dan selubung bumi bagian atas disebut litosfera (litosfer).
c. Lapisan antara (mantel bumi), merupakan sisik oksida dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km.
Lapisan ini terbagi 2 yaitu lapisan yang terletak pada kedalaman antara 1.200 km sampai 1.250 km
dinamakan CrofeSIMA, terdiri dari unsur-unsur dominan oksigen, ferrum, silisium, magnesium,
dan sedikit chromium (Cr). Lapisan antara kedalaman 1.250 km sampai 2.900 km dinamakan
NifeSIMA, unsur yang penting (dominan) adalah Nikel.
d. Inti Bumi (Barysfera). Lapisan ini diperkirakan mencapai kedalaman 5.500 km, banyak
mengandung besi dan nikel sehingga disebut Nife. Ketebalan inti bumi mempunyai jari-jari kurang
lebih 3.500 km.
Sumber: http://exampariksha.com
Gambar 5.1 Lapisan Bumi
2. Lapisan Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos berarti batuan dan sphera berarti lapisan.
Litosfer merupakan lapisan yang tipis, seperti cangkang telur. Di bawah litosfer terdapat lapisan
yang kental, panas dan tebal (seolah-olah putih telur) disebut astenosfer. Paling bawah merupakan
lapisan inti sebagai kuning telurnya yang padat, karena tidak ada ruang gerak.
Litosfer tersusun atas lapisan SIAL dan lapisan SIMA. Lapisan SIAL memiliki berat jenis
lebih ringan karena tersusun dari silisium (SiO 2) dan alumunium (Al2O3). Lapisan Sima tersusun
dari silisium (SiO2) dan magnesium (Mg O).
Pertemuan 2
D. Gerakan Oroganesa
Merupakan suatu pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah
yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunuung akibat tabrakan lempeng benua,
sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua.
1. Lipatan (Fault)
Merupakan bentukan permukaan bumi yang terjadi karena tekanan yang lemah,
tetapi berlangsung secara terus menerus. Puncak lipatan disebut antiklinal dan lembah
lipatan disebut sinklinal.
Sumber: http://blog.ub.ac.id
Gambar 5.8 Lipatan di daerah pasifik
Berdasarkan ketegakan posisi sumbu dan bentuk pelipatannya, lipatan
dibedakan enam, yaitu:
a. Lipatan tegak (Symmetric Folds)
Lipatan tegak adalah lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang sama yang
mendorong dua sisi dengan seimbang.
b. Lipatan miring (Asymmetric Folds)
Lipatan miring adalah lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan tenaga pendorong di
salah satu sisinya lebih kuat, sehingga akan menghasilkan kenampakan salah satu
sisinya lebih curam.
c. Lipatan rebah (Overturned Folds)
Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini terjadi
karena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah.
d. Lipatan menutup (Recumbent Folds)
Lipatan menutup adalah lipatan yang terbentuk pada saat lipatan yang satu
menekan sisi yang lain dan menyebabkan sumbu lipat hampir datar.
e. Lipatan sesar sungkup (Overthrust)
Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan menekan
satu sisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
f. Nappe
Terbentuk setelah lipatan overthrust rusak sepanjang garis retakan.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://www.zenius.net
Sumber: 5.9 Jenis lipatan
2. Lengkungan
Lengkungan merupakan bentukan lahan karena gerak vertikal yang tidak merata pada
suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur
lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi
kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).
Sumber: http://www.jsjgeology.net
Gambar 5.10 Blacksand basin
3. Patahan
Patahan terjadi ketika kulit bumi yang bersifat padat dan keras mengalami retak atau
patah pada saat terjadi gerakan orogenesa. Pada patahan, massa batuan mengalami pergeseran
titik atau tempat yang semula bertampalan (kontak) kemudian berpindah lokasi
(dislocated/displaced). Gerakan ini menimbulkan terjadinya patahan dengan gaya tekan
(compression) dan gaya regangan (tension). Ciri adanya patahan dapat dikenali dari adanya
perbedaan ketinggian yang mencolok.
Sumber: https://hendraalzair.blogspot.com
Gambar 5.11 Patahan
4. Retakan
Retakan merupakan bentukan lahan yang terjadi karena pengaruh gaya regangan,
sehingga batuan mengalami retak-retak namun masih bersambung. Biasanya ditemukan
pada batuan rapuh di daerah puncak antiklinal dan dikenal dengan nama tectonic joint.
Berdasarkan cara pembentukannya, ada dua macam retakan, sebagai berikut:
a. Retakan yang disebabkan tekanan
b. Retakan yang disebabkan tarikan
Sumber: https://www.universetoday.com
Gambar 5.12. Volcanic neck
3. DAMPAK TEKTONISME TERHADAP KEHIDUPAN
1) Dampak Positif
a. Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian,
karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
b. Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah,
serta bahan bangunan yang lainnya.
c. Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
2) Dampak Negatif
a. Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang
tidak baik dijadikan daerah pertanian
b. Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman
karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik
materil maupun korban jiwa.
c. Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa
bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia, membahayakan
kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.
d. Pergeseran kerak bumi mendorong terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan
cekungan sedimen. Lebih lanjut terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada
kerak Bumi (pengangkatan, amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung
dengan adanya gaya gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran,
dan sedimentasi. Dari proses yang terjadi ini dapat menimbulkan bencana alam yang
mengakibatkan kerugian materiil, harta benda, dan nyawa.
Proses Vulkanisme dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan
Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer
(lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi. Magma yang mampu mencapai
permukaan bumi disebut lava. Magma mampu meraih permukaan bumi karena suhu yang
tinggi dan adanya sejumlah gas yang mampu mendorong magma untuk bergerak naik.
Vulkanisme termasuk salah satu jenis tenaga endogen karena dapat membuat perubahan
pada relief permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi.
A. Intrusi Magma
Intrusi magma adalah proses penerobosan magma melalui retakan dan celah pada
lapisan batuan litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi. Macam-macam intrusi
magma ada enam, yaitu:
Sumber: danielkawalo.blogspot.com
Gambar 5.13. Intrusi Magma
No. Jenis Intrusi Magma Penjelasan
1. Batolit Sebuah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sumber: https://ilmugeografi.com
Gambar 10.14 Tipe Letusan Gunungapi
Sumber: www.mikirbae.com
Gambar 5.15 Gunungapi berdasarkan bentuk
Ciri-ciri gunung api yang akan meletus, yaitu:
a) Suhu disekitar gunung api meningkat dari suhu normal.
b) Terjadi kekeringan sumber air secara mendadak.
c) Pohon-pohon disekitar gunung api menjadi kering.
d) Sering terjadi gempa dalam skala kecil atau besar.
e) Binatang-binatang liar yang hidup digunung api mengungsi ke wilayah lain.
Gejala pascavulkanik, antara lain:
a) Munculnya sumber air panas yang mengandung belerang.
b) Munculnya geiser.
c) Munculnya ekshalasi, berupa gas-gas.
5. Dampak Vulkanisme bagi Kehidupan
a. Keuntungan dari Keberadaan Gunung Api
1) Abu vulkanis dari gunung api dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
2) Material yang dikeluarkan gunung api yang berupa pasir, kerikil, dan batu-batu besar
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
3) Magma yang keluar ke permukaan bumi membawa banyak mineral logam dan barang
tambang yang dapat dimanfaatkan dalam industry pertambangan.
4) Gunung api yang tinggi menyebabkan terjadi hujan orografis sehingga daerah
sekitarnya menjadi daerah yang banyak hujan.
5) Daerah gunung api biasanya merupakan daerah yang tinggi sehingga bisa menjadi area
hutan lindung, perkebunan atau daerah pariwisata.
b. Kerugian dari Keberadaan Gunung Api
1) Mengeluarkan lava pijar yang sangat berbahaya.
2) Mengeluarkan gas yang sangat panas.
3) Lava pijar akan bercampur dengan air danau kawah sehingga membentuk lahar panas
yang sangat berbahaya.
4) Lahar dingin yang merupakan campuran lava dan air hujan membentuk aliran bati,
kerikil, dan pasir jenuh meluncur ke bawah menuruni lereng.
5) Letusan gunung api bawah laut dapat menimbulkan tsunami.
6) Abu vulkanis dapat mengganggu penerbangan dan juga dapat merusak tanaman.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Gempa terban, yaitu getaran kulit bumi yang disebabkan karena adanya runtuhan.
Biasanya terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah.
c. Berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa)
1) Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.
2) Gempa menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 km – 300
km.
3) Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km meter di
bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam ini pada dasarnya ini tidak terlalu
berbayaha. Tempat yang sudah pernah mengalami adalah di bawah laut jawa, laut
sulawesi, serta laut flores..
d. Berdasarkan Skala Gempa
Skala gempa dibedakan menjadi tujuh, yaitu:
6. Skala < 2 : gempa lemah, sering manusia tidak bisa merasakan.
7. Skala 3,5 –4,2 : dirasakan sedikit orang.
8. Skala 4,9 – 5,4 : dirasakan banyak orang.
9. Skala 5,5 – 6,1 : kerusakan ringan pada bangunan.
10. Skala 6,2 – 6,9: kerusakan agak besar pada bangunan.
11. Skala 7,0 – 7,3: kerusakan serius, rel bengkok, jalan pecah.
12. Skala > 7,4 : gempa kuat dan dapat berakibat fatal
e. Berdasarkan Gelombang Gempa
Ada tiga macam gelombang gempa, yaitu gelombang longitudinal, transversal, dan
panjang/permukaan.
1) Gelombang longitudinal, yaitu gelombang gempa yang merambat dari sumber gempa
ke segala arah dengan kecepatan 7-14 km perdetik. Gelombang ini pertama kali
sehingga dinamakan gelombang primer.
2) Gelombang transversal, yaitu gelombang yang tegak lurus dengan gelombang primer
dengan kecepatan 4 -7 km/detik. Gelomang ini dinamakan gelombang sekunder.
3) Gelombang panjang/permukaan, yaitu gelombang gempa yang merambat di permukaan
bumi dengan kecepatan sekiar 3,5 – 3,9 km/detik. Gelombang ini yang paling banyak
menimbulkan kerusakan.
Dalam seismograf, gelombang longitudinal dicatat sebagai pelopor pertama,
sedangkan gelombang transversal yang datang kemudian dicatat sebagai pelopor kedua.
Fase gangguna utama dimulai dengan tibanya gelombang ke permukaan. Perbedaan waktu
antara datangnya pelopor pertama dan kedua serta gangguan utama dipakai sebagai dasar
menentukan jarak episentral yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus La ska,
sebagai berikut:
Jarak episentral dalam megameter = [(S – P) – 1’] x 1 megameter
Keterangan:
S – P = Perbedaan waktu datangnya gelombang pertama dan kedua
1’ = satu menit merupakan pengurangan tetap
1 megameter = 1.000 kilometer
2. Dampak Gempa bagi Kehidupan
Dampak positif gempa bagi kehidupan :
a) Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui jenis mineral yang ada didalam
bumi.
b) Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui struktur lapisan kulit bumi.
c) Gempa dapat digunakan untuk menentukan jenis konstruksi bangunan.
Dampak negatif gempa terhadap kehidupan :
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
B. Pengikisan (Erosi)
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami
dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi, antara lain:
1) Iklim, dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan.
2) Tanah, dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan
(erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi
atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).
3) Topografi, kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi
secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar.
Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya.
4) Tanaman Penutup Tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman
dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah.
5) Manusia, berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi.
Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam
pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah,
dan lain sebagainya.
Ada empat jenis erosi bila dilihat dari zat pelarutnya, yaitu:
1) Ablasi, adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir. Air yang mengalir
menimbulkan banyak gesekan terhadap tanah yang dilaluinya. Besarnya gesekan pada
tanah dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir.
2) Abrasi, yaitu erosi yang disebabkan oleh air laut sebagai hasil dari erosi marine. Erosi
oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi
secara terus-menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh
erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut
platform (punggungan yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk.
3) Eksarasi, yaitu erosi yang disebabkan oleh hasil pengerjaan es. Jenis erosi ini hanya
terjadi pada daerah yang memiliki musim salju atau di daerah pegunungan tinggi.
4) Deflasi, yaitu erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Berdasarkan teori, adanya
gurun pasir karena proses pelapukan mekanis. Contoh: Tanah Loss di Gurun Gobi
(Cina Utara) yang memiliki ketebalan 600 meter.
C. Pengendapan (Sedimentasi)
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air,
angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil
pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen.
Berikut adalah ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga
pengangkutnya.
1. Pengendapan oleh air sungai
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil
pengendapan oleh air, antara lain meander, oxbow lake, tanggul alam, dan delta.
2. Pengendapan oleh air laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air
laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut,
antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan wilayah
pengendapan di sepanjang pantai.
3. Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil
pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune), contohnya gumuk pasir
Parangkusumo di Yogyakarta.
4. Pengendapan oleh gletser
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil
pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U.
Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni
lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di
lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
Berdasarkan tempat pengendapannya sedimentasi dapat dibedakan menjadi lima,
yaitu:
1) Sedimen teristis atau sedimen alluvial yaitu sedimentasi yang diendapkan di darat atau
di dataran banjir yang luas.
2) Sedimen fluvial yaitu sedimen yang diendapkan di dasar sungai sehingga
menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai.
3) Sedimen limnis, yaitu sedimen yang diendapkan di daerah rawa-rawa.
4) Sedimen marin yaitu sedimen yang diendapkan di laut.
5) Sedimen lakustris yaitu sedimen yang diendapkan di dasar danau.
D. Pergerakan Batuan (Mass Wasting)
Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat (secara besar-
besaran) ke tempat yang lebih rendah. Proses terjadinya hampir sama dengan proses erosi.
Perbedaan masswasting dengan erosi terletak pada tenaga yang menyebabkan proses
pemindahan massa batuan atau tanah yang terlepas dari bahan induk. Jadi, masswasting
disebabkan karena adanya pengaruh gravitasi. Contoh masswasting diantaranya adalah:
1) Tanah longsor (land slide).
2) Tanah amblas/ambruk (subsidence).
3) Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus
sehingga hasilnya memperlihatkan bentukan seperti teras.
4) Tanah mengalir (earth flow), gerakan tanah jenuh dengan air pada lereng-lereng yang
landau.
5) Lumpur mengalir (mud flow), yaitujenis tanah mengalir tetapi kadar air yang
dikandungnya lebih tinggi.
6. Pengaruh Tenaga Eksogen terhadap Kehidupan
A. Dampak Positif
1) Di daerah pesisir, tenaga eksogen menghasilkan delta-delta di muara sungai yang subur
sangat bermanfaat bagi manusia.
2) Hasil erosi dan sedimentasi di pesisir sangat baik untuk pertanian, dan perikanan.
3) Memunculkan habitat. Dengan adanya pelapukan terhadap batuan, terbentuklah tanah
sehingga memungkinkan tumbuh- tumbuhan hidup di atas tanah tersebut.
4) Memperluas daratan di bumi. Banyak dataran-dataran yang terbentuk dari hasil erosi dan
pengendapan seperti pantai timur Sumatera, pantai Utara Jawa, dan lain-lain. Dataran
yang terbentuk dan hasil pengendapan ini disebut dataran aluvial dan tanahnya disebut
tanah aluvial.
5) Memperdekat barang-barang tambang ke permukaan bumi.
B. Dampak Negatif
1) Kesuburan tanah semakin berkurang karena tanah yang subur di permukaan bumi terus
menerus mengalami erosi setiap hujan turun.
2) Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara-muara sungai menyebabkan
pendangkalan di muara sungai, akibatnya sungai menjadi mudah mengalami banjir ketika
musim hujan. Hal ini terjadi karena arus sungai yang mengalir mengalami hambatan di
muara sungai.
3) Abrasi (pengikisan air laut) di pantai-pantai menyebabkan daratan dekat garis pantai
hilang dihantam ombak. Rumah-rumah di pinggir pantai banyak yang hancur oleh abrasi.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 3
Pembentukan Tanah dan Persebaran Jenis Tanah
7. Proses Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara
lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu, sebagai berikut.
a) Iklim, Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah utama, yaitu suhu
dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Curah
hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah.
b) Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik), untuk membantu pelapukan dan pembentukan
humus.
c) Bahan Induk, terdiri atas batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
d) Topografi/Relief, memengaruhi Tebal atau tipisnya lapisan tanah serta Sistem drainase
atau pengaliran.
e) Waktu
Pembentukan Horizon
tanah
2. Komponen tanah
Komponen penyusun tanah adalah bahan yang berpengaruh terhadap pembentukan
tanah, sehingga menjadi satu kesatuan bagian yang utuh dan membentuk bagian baru.
a) Bahan Mineral
Berasal dari pelapukan batu-batuan susunan di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan
susunan mineral batuan yang di lapuk batuan : batuan beku/vulkanik (dari gunung berapi),
batuan endapan (sedimen) dan batuan metamorfosa.
b) Bahan Organik
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia
heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada di dalamnya.
c) Air
Air terdapat di dalam tanah karena ditahan/diserap oleh masa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat menyerap atau di
tahan oleh tanah karena adanya gaya adhesi, kohesi dan grafitasi.
d) Udara
Udara dan air mengisi pori-pori tanah, banyaknya pori-pori didalam tanah kurang lebih
50% dari volume tanah, jumlah air dan udara berubah-ubah tergantung kondisi iklim.
3. Horizon tanah
Horison tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar
dengan permukaan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan berbeda
dengan lapisan disebelh atas ataupun bawahnya yang secara genetik ada kaitannya.
Sumber: geografitanah.com
Gambar 5.16 Horizon tanah
Keterangan:
Horizon Keterangan
O Simbol untuk horison atau lapisan yang didominasi oleh bahan organik.
A Simbol untuk horison tanah mineral yang terbentuk pada tanah atas atau
lapisan atas di bwah lapisan O, yang menunjukkan hilangnya seluruh atau
sebagian besar struktur batuan asli dan memperlihatkan satu atau lebih
sifat.
E Simbol Untuk horizon yang mengalami proses pelindian (leaching)
maksimal, dicirikan oleh warna yang lebih terang daripda horizon B yang
terletak di bawahnya.
B Simbol untuk horison yang terbentuk di bawah horison A, E, atau O yang
telah mengalami perkembangan horison hingga mencirikan hilangnya
seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli dan menunjukkan satau
atau lebih sifat.
C Simbol untuk horison ataulapisan bahan induk tanah.
R Simbol untuk lapisan batuan induk misalnya granit, basalt, batugamping ,
batu pasir, dll.
4. Karakteristik Tanah
a) Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Tekstur tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debu dan liatnya hampir
seimbang. Pembagian ukuran fraksi-fraksi tanah (tekstur) menurut sistem departmen
pertanian amerika serikat (USDA) tahun 1938, yaitu:
Partikel Diameter fraksi (mm)
Pasir sangat kasar (Very coarse sand) 2,00 – 1,00
Pasir kasar (Coarse sand) 1,00 – 0,50
Pasir sedang (medium sand) 0,50 – 0,25
Pasir halus (fine sand) 0,25 – 0,10
Pasir sangat halus (very fine sand) 0,10 – 0,05
Debu (silt) 0,05 – 0,002
Liat (Clay) Kurang dari 0,002
Klasifikasi tekstur tanah menurut USDA meliputi: liat, liat berdebu, liat berpasir,
lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung, lempung liat berpasir, lempung berpasir,
debu, pasir berlempung, dan pasir.
Sumber: agrotekumpar.blogspot.com
Gambar 5.17 Segitiga Tekstur Tanah
b) Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau agregasi partikel-parikel primer tanah (pasir, debu, liat)
secara alami menjadi berbagai kelompok partikel yang satu sama lain berbeda dalam
ukuran dan bentuknya, dan dibatasi oleh bidang-bidang.
c) Keasaman tanah
Pengertian pH Tanah adalah reaksi tanah dapat berada pada keadaan masam, netral
atau alkalis (basa).
d) Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-
pori tanah, baik ke arah horizontal maupun vertikal (kemampuan tanah dalam menyerap
air).
e) Ketebalan solum tanah
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pengertian Solum adalah Kedalaman tanah yang menunjukkan ketebalan tanah yang
diukur dari permukaan sampai batuan induk bumi. Lahan yang baik adalah lahan yang
mempunyai solum tanah yang dalam.
C. Metode Kimia
Cara kimia dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner atau
bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan
tetap resisten terhadap erosi.
8. Cara Melestarikan Tanah untuk Menjaga Kesuburannya
Kesuburan tanah dapat berkurang dan hilang akibat pengolahan tanah yang kurang
hati-hati terutama pada lahan miring. Oleh karena tanah sangat penting untuk dijaga
kesuburannya, berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah.
a) Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.
b) Membuat sengkedan/terasering pada tanah miring.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
c) Mengusahakan agar permukaan tanah selalu tertutup oleh tanaman untuk mengurangi
kerusakan tanah akibat sinar matahari, longsor, dan banjir.
d) Penghijauan pada tanah-tanah yang tidak diolah agar tanah tidak menjadi gersang.
e) Penertiban pembuangan sampah secara sembarangan, karena dapat mencemari tanah, air,
dan udara. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang harus didaur ulang.
f) Penertiban pembuangan limbah industri yang mengandung logam berat bahan-bahan yang
sulit hancur, atau zat-zat yang termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Metode vegetatif dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran (strip cropping).
b) Penanaman tanaman secara berjalur sejajar garis kontur (contour strip cropping). Cara
penanaman ini bertujuan untuk mengurangi atau menahan kecepatan aliran air dan
menahan partikel-partikel tanah yang terangkut aliran air.
c) Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan tanaman keras (buffering).
d) Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin (wind
breaks).
Beberapa metode mekanik yang umum dilakukan sebagai berikut.
a) Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage). Pengolahan lahan dengan cara ini
bertujuan untuk membuat pola rongga-rongga tanah sejajar kontur dan membentuk
igirigir kecil yang dapat memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.
b) Penterasan lahan miring (terracering). Penterasan bertujuan untuk mengurangi panjang
lereng dan memperkecil kemiringan lereng sehingga dapat memperlambat aliran air.
c) Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air sejajar garis kontur.
d) Pembuatan pematang bertujuan untuk menahan aliran air.
e) Pembuatan cekdam. Pembuatan cekdam bertujuan untuk membendung aliran air yang
melewati parit-parit sehingga material tanah hasil erosi yang terangkut aliran tertahan dan
terendapkan
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 4
A. Karakteristik Lapisan-lapisan Atmosfer Bumi
1. Pengertian lapisan atmosfer
Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling
panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya
udara bagi kehidupan di bumi. Tanpa udara, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak
dapat hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari terdapat di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi
sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari dan mencegah
hilangnya panas keruang angkasa pada malam hari.
Atmosfer berasal dari bahasa yunani, yaitu atmos yang artinya uap dan spaira yang
artinya bola atau lingkaran. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi yang
terdiri dari campuran gas. Ketebalan atmosfer dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah,
sampai ± 1000 km 560 km. Gas-gas penyusun atmosfer, yaitu:
a. Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, (78,08%). Nitrogen merupakan bagian dari
senyawa organik.
b. Oksigen (O2) (20,95%), yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
c. Argon (0,93%), Argon dapat digunakan dalam las titanium, pengisi bola lampu pijar dan
stainless steel.
d. Neon (0,0018%) Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon, indikator tegangan
tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise.
e. Hidrogen (0,00005%), Hidrogen digunakan untuk mengikat nitrogen dalam proses
memproduksi amonia dan proses hidrogenasi lemak bahan bakar roket, memproduksi asam
hidroklorida, mereduksi biji-biji besi serta sebagai gas pengisi balon dan minyak.
f. Helium (0,0005%), Kripton (0,0001%), Helium biasa digunakan untuk mengisi balon
udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat
udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga
dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rnedah.
g. Karbon dioksida (CO2) (0,038%) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse)
transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang.
h. Xenon (0,000009%) Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida
(pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
i. Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km.
Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi
tubuh manusia.
2. Struktur Vertikal Atmosfer
Dasar pembagian atmosfer berdasarkan suhu dan ketinggian disetiap lapisannya.
Menggunakan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat
mengetahuin fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer terdiri dari lima
lapisan, yaitu:
a. Lapisan Troposfer
Troposfer lapisan paling bawah, dengan ketinggian antara 0-12 km. Ciri-cirinya,
yaitu:
1. Terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti hujan, petir, badai, awan, angin dan halilintar
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
2. Lapisan konveksi dengan ketinggian 1-8 km, dan lapisan tropopouse dengan ketinggian
8-12 km.
3. Ketinggian dan ketebalan lapisan ini berbeda-beda. Di daerah kutub ketinggianya ± 8
km dengan suhu 46 0C, di daerah sedang ketebalanya 11 km dengan suhu 50 0C, di
daerah khatulistiwa ketinggianya 16 km dengan suhu -30 0C.
4. Tropopouse adalah lapisan antara yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.
b. Lapisan Stratosfer
Lapisan stratosfer memiliki ciri-ciri, yaitu:
1. Ketinggian 12-50 km
2. Stratosfer merupakan tempat terbentuntuknya lapisan ozon (O3) di ketinggian 35 km.
3. Fungsi lapisan ozon adalah pelindung bumi, dari radiasi sinar ultraviolet yang
berlebihan dari matahari.
4. Pembatas lapisan stratosfer dengan mesosfer disebut stratopouse
c. Lapisan Mesosfer
Pada lapisan ini bercirikan sebagai berikut :
1. Lapisan ini pada ketinggian 50-80 km
2. Lapisan ini sebagai pelindung bumi dari kejatuhan meteor
3. Mesopouse merupakan pembatas antara mesosfer dengan termosfer
4. Suhu air di mesosfer -140 0C
d. Lapisan Thermosfer
Ciri - ciri lapisan ini antara lain :
1. Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 80-800 km
2. Suhu pada lapisan ini berkisar 1.700 0C
3. Di lapisan terjadi ionisasi yang dapat memantulkan gelombang radio, sehingga lapisan
ini disebut ionosfer
e. Eksosfer
Ciri-ciri lapisan ini, sebagai berikut:
1. Terletak pada ketinggian lebih dari 800 km
2. Gerakan atom-atom lapisan ini tidak beraturan
3. Pengaruh grafitasi di lapisan ini sangat kecil
4. Butir-butir gasnya berangsur-angsur meloloskan diri keangkasa luar, sehingga disebut
lapisan dissipasiter.
3. Gejala-gejala pada atmosfer
Macam-macam gejala yang terjadi di atmosfer, sebagai berikut:
a. Pelangi terbentuk jika sinar matahari mengenai titik air yang padat tetapi tembus cahaya
dan melayang diudara sisa hujan.
b. Halo merupakan lingkaran berwarna putih yang tampak disekitar matahari, halo terjadi
karena pantulan sinar matahari/bulan oleh awan tinggi yang berwarna putih dan banyak
mengandung kristal es.
c. Fatamorgana adalah ilusi optik yang terjadi karena pembiasan matahari oleh lapisan
udaranya yang kecepatanya berbeda.
d. Kabut/flog merupakan titik air yang sangat kecil, terjadi oleh uap air yang mengalami
kondensasi dan melayang-layang rendah diatas permukaan tanah bila flog bercampur
dengan asap terjadilah smog.
e. Aurora adalah gejala optic yang terjadi dilapisan ionosfer yang tampak dalam bentuk
cahaya, ada dua macam aurora, yaitu:
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Pertemuan 5 dan 6
Pengukuran Unsur-Unsur Cuaca dan Interpretasi Data Cuaca
1. Pengertian Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara di wilayah yang relatif sempit (tidak luas) dan pada
jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur-unsur cuaca dan
jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Di Indonesia keadaan cuaca selalu
diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan Departemen Perhubungan. Di negara maju
perubahan cuaca diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat). Ilmu yang mempelajari
tentang keadaan cuaca disebut meteorologi.
2. Unsur-Unsur Cuaca
Gejala cuaca terbentuk dari berbagai unsur pembentuknya. Berbagai unsur-unsur
cuaca yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Tujuh unsur -unsur cuaca, yaitu:
a. Penyinaran Matahari
Matahari memancarkan sinar ke segala arah dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Intensitas sinar matahari berbeda di setiap wilayah permukaan bumi,
sehingga menyebabkan perbedaan cuaca dan iklim. Awan menjadi salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap penyinaran matahari. Semakin luas dan tebal tutupan awan maka
intensitas penyinaran matahari semakin sedikit. Lama penyinaran matahari juga
berpengaruh terhadap jumlah energi radiasi surya. Alat untuk mengukur penyinaran
matahari disebut solarimeter.
A B
C D
Gambar 6.2 (A) Konveksi (B) Konduksi (C) Adveksi (D) Turbuensi
Sumber (A,B dan C): https://www.siswapedia.com Sumber (D): http://ilmukelas10.blogspot.com
b. Suhu Udara
Suhu udara adalah unsur cuaca dan iklim yang berupa derajat panas dari aktivitas
molekul dalam atmosfer. Secara fisik, suhu diartikan sebagai tingkat gerakan molekul
benda. Jadi apabila molekul benda bergerak semakin cepat, maka akan semakin tinggi
pula suhu udara. Tempat yang memiliki suhu sama disebut isotherm. Suhu udara diukur
dengan thermometer. Satuan suhu biasanya dinyatakan dalam derajat Celcius, Fahrenheit
dan Kelvin.
Besarnya Suhu udara di suatu tempat akan berbeda dengan tempat lainnya. Ada
delapan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya suhu udara, yaitu:
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
b. Secara Vertikal, semakin tinggi suatu tempat maka semakin rendah suhunya. Kondisi
tersebut sesuai dengan hukum gradien geothermis yang menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 100 meter, suhu berkurang rata-rata 0,6o
Menentukan suhu udara suatu tempat berdasarkan ketinggiannya dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:
1) Jika hanya diketahui ketinggian suatu tempat.
Ket.
T = Suhu udara yang dicari (°C).
26,3 = Konstanta (suhu udara rata-rata di daerah pantai tropis).
0,6 = Konstanta.
h = Tinggi tempat dalam ratusan meter.
Contoh soal:
Berapa suhu udara di daerah A, jika mempunyai ketinggian 1.500 m dari permukaan laut?
Jawab:
T = 26,3 – 0,6 (15)
= 26,3 – 9
= 17,3°C
Jadi, suhu udara di daerah A adalah 17,3°C.
2) Jika diketahui ketinggian dua tempat, yang satu diketahui suhu udaranya dan yang satu
tidak.
∆T = Selisih suhu udara antara tempat 1 dengan tempat 2 (°C).
X = Ketinggian tempat yang diketahui suhu udaranya (m).
X 1,2 = Ketinggian tempat yang dicari suhu udaranya (m).
Contoh soal:
Kota A memiliki ketinggian 50 m di atas permukaan laut. Ratarata suhu udara di kota A
adalah 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 260 m di
atas permukaan laut?
Jawab:
∆T
= 0,006 (5 – 215) × 1°C
= –1,26°C
Jadi, suhu udara kota B = 28°C – 1,26°C
= 26,74°C
c. Kelembapan Udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air yang ada di udara. Udara yang kita
hirup mengandung uap air. Udara yang mengandung uap air maksimum disebut udara
jenuh. Uap air di udara berasal dari air tanah dan air permukaan. Alat untuk mengukur
kelembapan disebut Higrometer dan Psychrometer. Jenis – jenis Psychrometer yang sering
digunakan, yaitu : Psychrometer Assman, Psychrometer Sling / Putar dan Psychrometer
Sangkar atau Termohigrograf. Satuan kelembapan dengan satuan persen (%) untuk
kelembaban nisbi dan g/m3 untuk kelembaban mutlak. Kelembapan udara dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Kelembapan Udara Mutlak (Absolut), merupakan jumlah uap air maksimal yang dapat
tertampung di satu meter kubik udara.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
2. Kelembapan Udara Relatif (Nisbi), merupakan perbandingan uap air yang ada dengan
uap air maksimal yang bisa ditampung di 1m3
Rumus untuk menghitung kelembaban nisbi adalah sebagai berikut:
Contoh soal
1. Dalam 1m3 udara pada suhu 20º C terdapat 25 gram uap air. Jumlah uap air
maksimum dalam 1 m3 udara pada suhu 20º C adalah 50 gram. Berapa nilai
kelembaban relatifnya?
Jawab:
Kelembaban relatif = 25 x 100 %
50
= 50%
2. Dalam suhu 200C, kemampuan maksimum udara menampung uap air adalah 25 gr/m3.
Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung, diketahui kandungan uap air dalam
udara adalah 20 gr/m3. Untuk mencari kelembaban nisbinya digunakan rumus:
RH = e/E x 100%
RH = 20/25 x 100%
RH = 80 %
RH = kelembapan nisbi dalam persen
e = kandungan uap air hasil pengukuran secara langsung
E = kemampuan maksimal udara dapat menampung uap air
3. Tekanan uap maksimum pada suhu 150 adalah 1.000 mb (E), sedangkan tekanan uap
hasil pengukuran (e) adalah 800 mb, berapa kelembaban nisbinya?
RH = e/E x 100% = 800/1000 x 100% = 80%
d. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara diukur menggunakan alat yang bernama
barometer dengan satuan milibar (mb) atau atm. Macam-macam barometer yang sering
digunakan, yaitu: Barometer air raksa, Barometer Aneroid, Barometer Digital, dan
Barograf. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara yang
sama disebut isobar.
Untuk diketahui bahwa semakin tinggi suatu tempat akan semakin kecil tekanan
udara yang dimilikinya. Hal ini karena adanya pengaruh dari gravitasi bumi yang menarik
molekul-molekul udara menuju pusat bumi. Dengan prinsip demikian, maka ketinggian
suatu tempat dari permukaan laut juga dapat diukur menggunakan barometer, lebih
tepatnya barometer aneroid atau altimeter.
Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan udara, yaitu:
1. Tinggi suatu tempat, tinggi suatu tempat berbanding terbalik dengan tekanan udara di
daerah tersebut.
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin tipis dan semakin renggang,
akibatnya tekanan udara semakin rendah.Tekanan udara di suatu tempat pada umumnya
dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang banyak mendapat sinar matahari
mempunyai tekanan udara rendah dan daerah yang sedikit mendapat sinar matahari
mempunyai tekanan udara tinggi.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
2. Suhu udara
sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu tinggi molekul udara akan
mengembang dan volume udara menjadi lebih besar. Jika volume di udara di atas suatu
tempat adalah tetap maka ketika suhu udara naik, massa udara total akan berkurang,
berat udara berkurang, demikian juga dengan tekanan udara. Sebaliknya, ketika suhu
rendah makan tekanan udara akan semakin tinggi.
Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara berkembang, sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jika temperatur udara menjadi kecil, maka
tekanan udara menjadi tinggi.
3. Sebaran lautan dan daratan
Pengaruh sebaran daratan dan lautan ini sangat jelas pada lintang pertengahan, pada
musim dingin benua relatif lebih dingin dan mempunyai tendensi membentuk pusat-
pusat tekanan tinggi.
Tekanan udara di berbagai tempat berbeda-beda terutama tergantung pada tinggi
daerah tersebut dari permukaan air laut. Perbedaan tekanan udara inilah yang
mengakibatkan berbagai fenomena cuaca seperti angin, topan, badai, dan sebagainya.
Tekanan udara dipermukaan air laut adalah 76 cmHg yang akan jadi patokan dan setiap
perubahan tinggi 100 m maka akan terjadi perubahan tekanan sebesaar 1 mmHg.
Ph = (Pu – h/100) cmHg
Ph = tekanan pada ketinggian h
Pu = tekanan udara permukaan air laut
h = tinggi suatu tempat
h = (Pu-Ph) x 100 m
Contoh Soal
A. Wilayah Jakarta utara memiliki ketinggian 10 m dibawah permukaan air laut.
Berapakah tekanan udara di tempat tersebut.
Jawab
Ph = (Pu – h/100) cmHg
Ph = (76 – (-10)/100) = 76 + 0,1 = 76,1 cmHg
B. Jika disuatu puncak gunung tekanan udaranya adalah 45 cmHg, berapa ketinggian
gunung tersebut dari permukaan air laut?
h = (Pu-Ph) x 100
h = (76-45 x 100) = 31 x 100 = 3100 m di atas permukaan laut.
e. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari
suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah yang
menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas
dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan
tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain
yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah
tersebut.
Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara.
Angin dapat diukur kecepatan dengan alat yang bernama Anemometer dalam satuan
km/jam atau mil/jam dengan menggunakan standar satuan knots. Anemometer dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Wind Vanes digunakan untuk menentukan arah angin.
2. Wind Cup (Cup Anemometer) digunakan untuk menentukan kecepatan angin.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
3. Wind Shock berupa bendera panjang bulat dan lonjong, sering ditemui di landasan
pesawat terbang (Bandara).
Jenis-jenis angin dibagi menjadi lima, yaitu:
1. Angin laut dan Angin Darat
a. Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat terjadi pada siang hari
dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini bisa dimanfaatkan para nelayan
untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Adapun proses terjadinya angin laut, yaitu:
lautan lebih cepat dingin di siang hari, sehingga bertekanan maksimum. Sedangkan
daratan masih panas, sehingga bertekanan minimum.
b. Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut terjadi saat malam
hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Adapun proses terjadinya angin darat,
yaitu: pada malam hari daratan lebih cepat dingin, sehingga bertekanan maksimum,
sedangkan lautan masih panas, sehingga bertekanan minimum.
2. Angin Lembah dan Angin Gunung
a. Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke puncak gunung yang
terjadi pada siang hari. Pemanasan udara bergerak ke atas sepanjang lereng,
dikarenakan adanya perbedaan temperature. Akibatnya tekanan udara juga berbeda,
sehingga terjadi aliran udara dari lembah ke gunung.
b. Angin Gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung dan
terjadi pada malam hari. Terjadi pada malam hari karena adanya perbedaan temperatur
yang mengakibatkan perbedaan tekanan, di mana gunung memiliki tekanan
maksimum dan lembah tekanan minimum, sehingga angin bergerak dari gunung
menuju lembah.
3. Angin Fohn
Angin Fohn adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup pada
suaatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi
karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200
meter, naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak
gunung bersifat panas dan kering , karena uap air sudah di buang pada saat hujan
orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban.
Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa
turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.
Sumatra Utara angin bahorok
Jawa Timur angin gending
Jawa Barat angin kumbang
Biak (Papua) angin wambrau
4. Angin Muson
Angin muson merupakan jenis angin yang terjadi karena perbedaan tekanan udara
antara daratan (benua) dengan samudra. Jenis angin muson dibagi menjadi 2 jenis muson,
yaitu:
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
f. Awan
Awan merupakan unsur cuaca dan iklim yang terbentuk ketika udara naik mencapai
titik embun. Debu, es, garam dan uap air menjadi inti kondensasi yang menjadi awal mula
pembentukan awan. Proses pengembunan atau kondensasi uap air melampaui titik jenuh
pada ketinggian tertentu menyebabkan uap air menjadi titik-titik air di udara. Titik-titik
uap air yang berkondensasi di udara disebut awan. Di daerah tropis, proses kondensasi dan
pembentukan awan umumnya pada suhu yang relatif tinggi yaitu > 00 Celcius.
Pembentukan awan tersebut terjadi melalui pengangkatan udara (konveksi) yang
diakibatkan oleh pemanasan yang kuat di permukaan bumi.
Menurut bentuknya awan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Awan Cumulus (bergumpal)
Awan cummulus merupakan jenis awan di langit cerah tanpa adanya mendung. Awan
ini berbentuk seperti gumpalan kapas yang menghampar secara horizontal.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
1. Awan Cumulus
Awan cumulus adalah awan padat dengan garis tajam yang umumnya
berkembang secara vertikal (ke atas) dengan pertambahan jumlah gundukan melalui
penggelembungan di bagian atasnya yang menyerupai bentuk kembang kol. Jika
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
diterangi matahari, awan terlihat putih cerah, sementara sisi yang lain terlihat gelap
secara horizontal. Awan ini lebih sering muncul di musim kemarau atau saat langit
cerah. Awan kumulus akan terus dan dapat bertambah besar pada bagian puncaknya
yang dapat mencapai ketinggian 1000 m.
2. Awan Cumulonimbus
Awan cumulonimbus adalah awan berat dan padat yang berbentuk vertikal
menyerupai sebuah gunung atau menara besar. Bagian atas awan terlihat berserat dan
hampir selalu rata, sementara bagian bawahnya sering sangat gelap. Awan ini
merupakan awan yang paling ditakuti dalam dunia penerbangan. Ukurannya yang tinggi
dan luas serta menghasilkan petir sering membuat kecelakaan pesawat terbang. Ketika
awan ini muncul akan membawa pertanda akan datangnya angin ribut, hujan yang lebat,
maupun dapat menjadi pertanda munculnya turnadi seperti yang berada pada kawasan
sub tropis.
3. Awan Stratus
Awan stratus adalah sebuah lapisan awan yang umumnya berwarna abu-abu dengan
dasar yang sama. Jika cukup tebal awan ini menghasilkan gerimis pada daerah tropis
dan hujan es atau salju pada daerah beriklim subtropis.
4. Awan Stratocumulus
Awan stratocumulus adalah jenis awan berlapis yang terlihat seperti bentuk sarang
lebah. Awan ini juga sering menyebabkan hujan lokal, terlebih jika sudah terakumulasi
dan lebih padat.
g. Curah Hujan
Curah Hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dalam waktu
tertentu. Sedangkan hujan merupakan titik-titik air dari atmosfer yang jatuh ke permukaan
Bumi. Hujan terbentuk karena adanya radiasi matahari yang melakukan evaporasi, suhu
dan tekanan udara yang melakukan adveksi (pengangkatan uap air), angin yang melakukan
kondensasi, hingga terbentuknya awan. Alat untuk menakar curah hujan disebut rain gauge
dan Ombrometer dinyatakan dalam satuan milimeter (mm). Tempat yang memiliki curah
hujan sama pada peta disebut garis isohyet.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi enam, yaitu:
1) Hujan Zenithal (Hujan Tropikal)
Hujan Zenithal adalah hujan yang terjadi akibat pertemuan angin pasat tenggara dan
angin pasat timur. Terjadi di daerah sekitar khatulistiwa yang memiliki intensitas
penyinaran matahari tinggi. Karakteristik hujan ini ialah terbentuk dari udara yang
mengandung uap air naik secara vertikal. Kenaikan udara akibat pemanasan suhu tinggi
dan pada ketinggian tertentu terjadi kondensasi yang berakibat hujan zenithal.
2) Hujan Orografis
Hujan Orografis adalah hujan yang terjadi akibat pergeseran awan yang mengarah
horizontal yang disebabkan oleh angin. Hujan orografis terjadi apabila gerakan udara
yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan sehingga terdorong naik ke lereng
pegunungan. Pada ketinggian tertentu suhu udara semakin dingin dan membentuk awan
sampai awan tersebut tidak mampu menahan titik-titik air dan terjadi hujan orografis.
3) Hujan Frontal
Hujan frontal disebabkan karena adanya pertemuan massa udara panas (suhu yang
tinggi) dengan massa udara dingin (suhu yang rendah). Hujan frontal jarang terjadi di
daerah tropis karena daerah tropis memiliki suhu udara yang hampir seragam. Biasanya
hujan frontal terjadi di daerah yang berada pada letak astronomis lintang sedang (lintang
utara dan selatan).
4) Hujan siklonal
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan
bumi diikuti adanya angin yang berputar-putar pada titik tertentu. Umumnya jenis hujan
ini hanya dapat terjadi di daerah sekitar khatulistiwa. Ciri hujan siklonal yaitu mendung
gelap pekat secara mendadak dan menghasilkan guyuran hujan yang sangat deras.
5) Hujan Muson (hujan musiman)
Hujan muson adalah jenis hujan yang terjadi karena pengaruh angin muson. Angin
muson tersebut terjadi karena pengaruh gerak semu tahunan matahari terhadap
khatuliswa bumi. Hujan muson di Indonesia terjadi antara bulan Oktober hingga April.
Karena siklus angin dan hujan muson maka terdapat musim hujan dan kemarau. Angin
ini terjadi karena adanya pergerakan semu tahunan matahari dengan garis balik utara
dan garis balik selatan.
6) Hujan buatan
Hujan yang terjadi akibat campur tangan manusia dalam memanipulasi keadaan
fisik atmosfer lokal. Memanfaatkan proses tumbukan dan penggabungan awan atau ice
nucleation. Curah hujan buatan biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan jenis hujan
lainnya.
Indikator yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan kering dan bulan
basah, yaitu:
- Bulan Basah (BB) : curah hujan > 100 mm per bulan.
- Bulan Lembab (BL) : curah hujan 60-100 mm per bulan
- Bulan Kering (BK) : curah hujan < 60 mm per bulan
Tabel 7.2 Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson.
Pertemuan 7 dan 8
A. Siklus Hidrologis
1. Pengertian Siklus Hidrologis
Siklus hidrologis adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi. Dalam hal ini, matahari
menjadi motor terjadinya siklus hidrologi di bumi. Siklus hidrologi terjadi melalui
serangkaian proses yang kondensasi, run off, dan infiltrasi.
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala
meteorologi dan klimatologi, antara lain:
1. Evaporasi adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud
air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
2. Transpirasi adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun.
3. Evapotranspirasi adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
5. Sublimasi merupakan perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk
uap air.
6. Presipitasi merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, dan hujan salju.
7. Intersepsi merupakan proses hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke
tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.
8. Infiltrasi merupakan perembesan atau pergerakan air ke dalam permukaan tanah melalui
pori tanah.
9. Perkolasi merupakan proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga grafitasi.
10. Run off (aliran permukaan) merupakan pergerakan aliran air dipermukaan tanah melalui
sungai dan anak sungai.
2. Jenis-jenis Siklus Hidrologi
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
2) Zona Neritik (laut dangkal) Zona ini adalah zona laut dangkal yang terletak dekat
dengan pantai. Ciri-ciri zona neritik, yaitu:
a) Sinar matahari masih menembus dasar laut.
b) Memiliki kedalamannya antara 50 hingga 200 meter.
c) Perairannya banyak mengandung oksigen.
d) Banyak terdapat plankton- plankton yang mengapung di permukaan air.
e) Terdapat banyak ikan dan tumbuhan laut (ubur-ubung, fitoplankton. Zooplankton,
dan rumput laut).
3) Zona Batial (laut dalam)
Zona batial adalah laut yang terletak pada kedalaman 200 m – 1.000 m. Zona ini
merupakan batas antara daratan dan perairan, ditandai dengan lereng yang curam. Ciri-
ciri zona batial, yaitu:
a) Sinar matahari tidak dapat menembus sampai dasar laut.
b) Kedalaman antara 200 m – 1.000 m.
c) Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas, tumbuhan yang dapat tumbuh hanya
tumbuhan autotroph.
4) Zona Abisal (laut sangat dalam / palung laut)
Zona Abisal Adalah laut yang terletak pada kedalaman lebih dari 1.000 m - 6.000 m.
Ciri-ciri zona abisal, yaitu:
a) Sinar matahari tidak ada lagi Kedalaman antara 1.000 m – 6.000 m.
b) Suhu sangat rendah sudah mencapai titik beku air.
c) Tekanan tinggi.
d) Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi.
e) Hewan yang berada di sini adalah hewan Predator, detritivor (pemakan sisa
organisme) dan hewan pengurai, hewan pada zona ini mampu menghasilkan cahaya
sendiri untuk bertahan hidup.
2. Morfologi Dasar Laut
Morfologi dasar laut seperti halnya daratan, tidaklah datar, panorama permukaan
dasar laut disebut juga morfologi dasar laut. Gambaran Morfologi dasar laut didapatkan
dari rekaman alat getaran suara atau echo sounding. Morfologi dasar laut adalah hasil dari
peristiwa tektonik.
Paparan benua (continental shelf) merupakan Wilayah laut yang dangkal disepanjang
pantai dan merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya ±200 m. Lebar
rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga
bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki).
Kemiringannya biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 °; bantuan vertikal juga minim,
kurang dari 20 m (66 kaki). Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol
oleh tiga factor, yaitu:
1) Laju sedimentasi bahan-bahan yang dari daratan ke laut
2) Laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke, di sekitar dan keluar paparan
3) Erosi dan naik-turunnya muka laut.
Contoh paparan benua adalah Paparan Siberia di Samudera Arktik dan Dangkalan Sunda.
b. Dangkalan (Plat)
Merupakan perluasan dari landas kontinen dengan kedalam lebih kurang 200 meter dan
masih merupakan kelanjutan benua.
c. Lereng Benua (Continental Slope)
Merupakan kelanjutan dangkalan dan merupakan relief yang membatasi continental shelf
dengan dasar laut yang hampir rata, kemiringan relief ini curam dengan sudut kemiringan
lereng 4% hingga 6%. Batas antara continental shelf dan continental slope merupakan
batas dari lautan. Continental slope juga dikenal dengan sebutan kaki benua.
d. Dasar Samudera (Ocean Floor)
Dasar Samudera terdiri atas, yaitu:
1) Dasar Samudera Landai (Deep Seau Plain)
Dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, bentuk dasar laut landai.
2) Laut Dalam (The Deeps)
Dasar laut dalam yang berbentuk palung laut.
e. Palung laut (trench)
Palung laut (trench/trough), merupakan dasar laut yang menyerupai lembah yang dalam
dan memanjang. Contoh palung adalah palung Mindanau yang dalamnya 11.165 meter.
f. Guyot (mid oceanic ridge)
Gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya
datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.
g. Gunung api dibawah laut (Sea mount)
Gunung api bawah laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai
naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan dengan demikian bukanlah juga sebuah
pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan
muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut.
h. Ambang laut
Ambang Laut (Dremple) adalah relief dasar laut berupa bukit dalam laut yang memisahkan
dua buah pulau. Contohnya Ambang Laut Sulu, yang sebagian dikelilingi pulau-pulau dan
laut dangkal di Sulawesi yang dipisahkan oleh ambang yang ada di Kepulauan Talaud.
i. Lubuk laut (basin)
Depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh: Lubuk laut di Eropa, Lubuk laut
Banda, Lubuk laut Sulawesi, Lubuk laut Sulu, Lubuk laut Canary, Cape Verde
Mediterania, dan Teluk Meksiko.
j. Punggung laut
Punggung Laut adalah rangkaian perbukitan di dalam laut dan kadang-kadang muncul d
permukaan laut. Punggung laut terjadi karena tenaga endogen yang berupa proses tekanan
vertical. Contohnya Punggung Laut Sibolga.
3. Gerakan Air Laut
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain
baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
1) arah angin.
2) perbedaan tekanan air.
3) perbedaan densitas air.
4) gaya Coriolis dan arus ekman, Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana
gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus.
5) Upwelling, yaitu sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa
jenis lebih besar dari dasar laut bergerak ke permukaan akibat pergerakan angin di
atasnya.
6) Downwelling, gerak massa air permukaan turun ke dasar laut.
Di Samudera Pasifik
a) Di sebelah utara khatulistiwa
1) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat
sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat
timur laut.
2) Arus Kuroshio, lanjutan arus khatulistiwa utara dari Filipina, arahnya menuju ke utara,
menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara
(terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
3) Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan
menuju kekhatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus
menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
4) Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir
dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang,
dan bertemu dengan arus Kuroshio.
b) Di sebelah selatan khatulistiwa
1) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat
sejajar dengan garis khatulistiwa.
2) Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang
mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara, merupakan arus
menyimpang, didorong oleh angin pasat tenggara, termasuk arus dingin.
3) Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di
sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier
Reef).
4) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir
menuju ke timur (pada lintang 30 °-40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini
didorong oleh angin barat.
Di Samudera Atlantik
a) Di sebelah utara khatulistiwa
1) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar
dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
2) Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang merupakan arus panas dari
Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula
masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat
Florida(sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus
Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini
keluar dari teluk Meksiko.
3) Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin yang
mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini
didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
4) Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri
pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin,
yang pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.
5) Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini
merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh
daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara .
Di Samudera Hindia
a) Di sebelah utara khatulistiwa
1) Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur
menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh
angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari
gerakan angin pasat timur laut.
2) Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat
menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh
angin musim timur laut.
Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan
lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter.
Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan
landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar,
yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas
landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-
masing negara.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur
dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan
pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini
kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap
diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan
batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih.
10. Persebaran dan Pemanfaatan Biota Laut
1. Keanekaragaman Biota Laut Indonesia
Biota laut adalah semua mahluk hidup yang ada di laut baik hewan maupun
tumbuhan ataupun karang. Secara umum Biota laut dibagi menjadi tiga kelompok besar,
yaitu:
a. Plankton
Plankton adalah sejenis organisme hanyut yang hidup dalam zone bagian atas samudera,
laut dan air tawar (danau dan sungai). Plankton menjadi makanan utama kebanyakan
mahluk laut dan biasanya terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Walaupun
termasuk sejenis mahluk hidup dan ukurannya kecil plankton tidak mempunyai kekuatan
untuk melawan kekuatan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya. Plankton
hidup dipesisir pantai dimana dia mendapat garam mineral dan cahaya matahari yang
mencukupi. Plankton sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1) Fitoplankton yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
2) Zooplankton yang berasal dari hewan. Hewan yang memangsa plankton selain Ikan
adalah koral atau karang, kerang dan paus.
b. Nekton
Nekton adalah sekelompok organisme yang hidup di kolam air baik air tawar maupun air
laut. Nekton berasal dari bahasa Yunani yang artinya berenang. Nekton adalah hewan-
hewan laut yang dapat bergerak sendiri kesana kemari seperti Ikan bertulang rawan, Ikan
bertulang sejati, kelomang, molusca, sotong, cumi-cumi, kuda laut dan semua jenis
invertebrata laut lainnya.
c. Bentos
Bentos merupakan sebuah organisme yang tinggal didalam atau di dasar laut dan dikenal
sebagai zone Bentik. Contoh kehidupan bentos yang sering kita lihat adalah jenis
kelomang dan Kepiting laut, ubur-ubur, bintang laut dan koral.
b. Pembangkit listrik
Laut juga dapat dimanfaatkan sebagai tenaga alam pembangkit listrik, dengan tenaga yang
sangat besar (tenaga ombak, pasang surut air, angin, dan sebagainya) akan bisa
menghasilkan listrik yang besar pula.Ini sangat bermanfaat sekali bagi manusia karena bisa
mengerjakan pekerjaan sehari hari dengan menggunakan tenaga listrik.
c. Tempat hidup sumber makanan
Sebagian besar penduduk pesisir pantai menggantungkan hidupnya kepada hasil laut
sebagai seorang nelayan. Setiap hari mereka pergi menangkap ikan setelah itu hasilnya
mereka jual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
d. Tempat budidaya
Dengan perairan yang sangat indah, alami dan masih banyak ditumbuhi terumbu karang
maka laut yang seperti ini akan menarik perhatian ikan-ikan untuk hidup. Para nelayan
dapat memanfaatkan laut untuk tempat budidaya, seperti budidaya kerang mutiara, rumput
laut, dan lain-lain
e. Sebagai jalur transportasi air
Laut juga digunakan sebagai jalur transportasi air. Kita bisa menuju ke benua manapun
dengan melewati jalur laut, hal ini karena laut bisa diumpamakan sebagai jalan
penghubung.
f. Laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan
Pemanfaatan laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan terutama bagi negara-negara
yang dikelilingi lautan atau negara yang bersifat maritim.
g. Laut sebagai pengatur iklim
Perbedaan sifat fisik air laut dan sifat fisik daratan dapat menimbulkan gerakan udara
(angin). Bersama-sama dengan angin tersebut maka uap air laut terbawa dan dapat
menyejukkan atau memanaskan tempat yang dilalui, serta dapat menimbulkan turun hujan
Pencemaran pantai dan pesisir membawa dampak buruk bagi lingkungan di sekitar
pantai. Beberapa dampak dari pencemaran pantai yang telah terjadi yaitu :
a. Kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu karang
Pusat Informasi Mangrove (PIM), penyebab utama pencemaran hutan mangrove adalah
ketidak pahaman masyarakat akan manfaat dari pohon yang daerah pasang surut tersebut.
Ketidakpahaman tersebut juga terjadi pada ekosistem terumbu karang
b. Kerusakan pantai
Pencemaran tidak hanya merusak atau mematikan komponen biotik (hayati) perairan,
tetapi dapat pula membahayakan kesehatan atau bahkan mengancam nyawa manusia yang
memanfaatkan biota atau perairan yang tercemar. Selain itu pencemaran juga dapat
mengurangi keindahan perairan laut dan pesisir yang terkena pencemaran.
c. Kematian sumber daya hayati
Sedikitnya terdapat 4 lokasi perairan yang mengalami kasus kematian sumber daya hayati
seperti ikan dan penyu hijau. Penyebab utama kasus kematian tersebut adalah pencemaran,
eksploitasi berlebihan dan kenaikan.
3. Konservasi Air Laut
Salah satu cara untuk mencegah pencemaran laut adalah dengan melakukan
konservasi laut. Konservasi laut adalah upaya yang dilakukan untuk melindungi dan
mengembangkan sumber daya yang ada di laut sehingga tercipta kelestarian ekosistem
laut. Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan:
1. Konservasi ekosistem pantai yaitu dengan menanam tanaman bakau untuk mencegah
abrasi dan melakukan pemeliharaan terumbu karang.
2. Konservasi hutan mangrove. Hal ini dapat dilakukan dengan penataan kembali
wilayah mangrove, melakukan gerakan kesadaran pendidikan dini melalui riset dan
penelitian, serta rehabilitas wilayah mangrove.
Pertemuan 9
Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dan menempati rongga-
rongga batuan/tanah. Besar kecilnya jumlah air yang dapat tersimpan dalam tanah
tergantung pada volume rongga batuan/tanah. Cabang ilmu hidrologi yang khusus
mempelajari air tanah disebut Geohidrologi.
3. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Air Tanah
a) Bahwa daerah yang berlereng curam akan mempengaruhi muka air tanah setempat
b) Lereng yang landai akan mempunyai kedudukan muka air tanah dangkal
c) Daerah yang bergelombang menyebabkan muka airtanah akan menyesuaikan dengan
gelombangnya
d) Daerah lembah dan cekungan merupakan daerah pengumpul air
4. Jenis-jenis Air Tanah
a) Air Tanah Berdasarkan Letaknya
1) Air Tanah Dangkal (Phreatis Water)
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari
permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada
musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air
freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
2) Air Tanah Dalam (Artesian Water)
Air Artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
kedap air (lapisan akuifer). Lapisan Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan
tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi
atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air
melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservoir air tanah,
lapisan pembawa air.
3) Air tanah lokal (Perched groundwater)
Air tanah jenis ini terjadi pada akuifer-akuifer setempat (perched akuifer). Letaknya
pada lajur jenuh air atau di zona freatik dan dibawahnya terdapat lapisan kedap air
dengan luas yang terbatas. Sama dengan air tanah dangkal, cuma sebaran akuifernya
tidak luas (bersifat lokal atau setempat).
4) Air tanah daerah karst
Air tanah jenis ini biasanya membentuk sungai bawah tanah. Sifat batuan karst yang
mudah mengalami pelarutan akan membentuk bidang-bidang retakan (diaklas) di bawah
tanah hingga membentuk gua-gua atau lorong-lorong.
b) Air Tanah Berdasarkan Asalnya
1) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah berasal dari
hujan dan pencairan salju.
2) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang
tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari
magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
b) Sebagai irigasi.
c) Penyedia air bersih.
d) Sebagai pembangkit listrik.
e) Sebagai laboratorium alam.
6. Sungai dan Pemanfaatannya
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya, menjadi tempat air
mengalir. Sifat yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang paling rendah bila
dibandingkan dengan daerah sekitamya.
a. Bagian-bagian Sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1) Hulu
Hulu sungai terletak di wilayah dataran tinggi. Kecepatan aliran cukup tinggi sehingga
mampu membawa partikel yang berukuran besar untuk di endapkan ke bagian tengah
atau hilir sungai. Hal ini juga menyebabkan tingkat erosi pada bagian dasar sungai
lebiih tinggi dari pada erosi di bagian tepi sungai. Kondisi ini membuat sungai menjadi
lebih cepat dalam daripada melebarnya
2) Tengah
Pada bagian tengah sungai, kecepatan airnya mulai berkurang karena terletak di
kawasan dataran yang relatif landai sehingga energi aliran juga berkurang. Oleh karena
itu partikel dengan ukuran besar mulai diendapkan pada bagian tepi sungai.
3) Hilir
Pada hilir sungai, mengalir sangat lambat sehingga partikel yang masih mampu
mengalir hanyalah partikel yang berukuran kecil. Ujung sebuah sungai adalah danau
atau laut. Banyak dijumpai sungai yang berkelok-kelok dan terdapat kali mati. Bentuk
lembah sangat lebar. Mulut sungai membentuk delta, astuaria, dan gosong pasir.
b. Klasifikasi Sungai
1. Berdasarkan Sumber Airnya
1) Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari resapan air hujan,
kemudian keluar sebagai mata air melalui celah batuan dan mengalir ke sungai. Sungai-
sungai di Indonesia sebagian besar termasuk ke dalam sungai hujan.
2) Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari gletser. Sungai gletser
hanya terdapat pada wilayah bersalju atau es. Di indonesia, hanya di Papua yang
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
memiliki jenis sungai ini, yaitu terdapat di bagian hulu Sungai Memberamo dan Sungai
Digul.
3) Sungai campuran adalah jenis sungai gletser yang mendapat tambahan air hujan, seperti
sungai di bagian tengah dan hilir di Papua, sumber airnya berasal dari air hujan dan
gletser (membramo-papua).
2. Berdasarkan Sifat Airnya
1) Sungai Permanen (Parenial), yaitu tipe sungai yang mengalir sepanjang tahun dimana
debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas,
Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di
Sumatera.
2) Sungai Periodik (Intermitten), tipe sungai ini ada airnya berperiode, tergantung kepada
musim saat musim hujan debit airnya ada. Sedangkan pada saat musim kemarau debit
alirannya berkurang dan bahkan bisa sampai kering (debit airnya nol). Contohnya
Sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan
sungai Opak di Jawa Tengah.
3) Sungai Episodik (Ephemeral), tipe sungai episodik, debit airnya bergantung kepada hari
hujan (airnya hanya ada pada saat hujan saja). Tidak tergantung kepada musim.
Contohnya sungai kalada di Pulau Sumba.
3. Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya
1) Sungai Konsekuen yaitu sungai yang mengalirnya sesuai dengan kemiringan batuan
daerah yang dilaluinya. Contoh: Sungai Indragiri menuruni Bukit Barisan di Riau.
2) Sungai Subsekuen yaitu sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai konsekuen dan
bermuara pada sungai konsekuen Contoh: Sungai Opak di Yogyakarta.
3) Sungai Obsekuen, yaitu sungai yang mengalirnya berlawanan dengan arah kemiringan
lapisan batuan dan merupakan anak sungai subsekuen.
4) Sungai Resekuen, yaitu sungai yang alirannya searah dengan sungai konsekuen dan
merupakan anak sungai subsekuen.
5) Sungai Insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat dengan
lapisan batuan yang dilaluinya.
c) Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilaluinya
1) Sungai Anteseden, sungai ini dapat mengimbangi pengangkatan daerah lapisan batuan
yang dilaluinya. Jadi, setiap terjadi pengangkatan, air sungai mengikisnya. Contoh: Kali
Madiun berhasil mengikis Pegunungan Kendeng (Jawa Timur), Sungai Oyo mengikis
Plato Wonosari (Yogyakarta).
2) Sungai Epigenesa, Sungai ini secara terus-menerus mengikis batuan yang dilaluinya
sehingga dapat mencapai daerah batuan asli atau batuan induknya. Contoh: Sungai
Kolorado di Amerika Serikat.
d) Berdasarkan Pola Aliran Sungai
Ada beberapa pola aliran sungai dalam DAS, yaitu:
1) Dendritik, yaitu pola aliran yang menyerupai percabangan pohon dengan
percabangannya, Sebuah sungai induk mendapat aliran dari sejumlah anak sungai.
Percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang pada
wilayah yang memiliki batuan homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya
pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku yang
homogen.
2) Rectangular, yaitu pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk yang relatif
tegak lurus. Sungai ini mengalir pada daerah yang berstruktur patahan.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
3) Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-
sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di
lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling
sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.
4) Trellis, yaitu pola aliran dengan percabangan anak sungai dan sungai utama hampir
tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di sepanjang
lembah yang berstruktur sinklin/antiklin.
5) Radial Sentrifugal, yaitu pola aliran sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik.
Pola aliran ini berkembang di daerah vulkan atau dome.
6) Radial Centripetal, yaitu pola aliran sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah.
Pola aliran ini berkembang di kaldera atau basin.
7) Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir
tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.
8) Pinnate, yaitu pola aliran yang anak-anak sungainya membentuk sudut lancip dengan
sungai induknya. Pola aliran ini ini biasanya terdapat perbukitan yang lerengnya terjal.
9) Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama,
melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst.
c. Manfaat Sungai
1) Irigasi (pengairan khususnya di daerah kering, air digunakan untuk mengairi sawah.
Dalam sistem pertanian intensif sekarang ini, di daerah basah pun perlu pengairan agar
diperoleh hasil yang lebih menguntungkan.
2) Sumber tenaga di daerah industri, air dimanfaatkan sebagai penggerak turbin yang
dihubungkan dengan generator sehingga menghasilkan pembangkit tenaga listrik
(PLTA).
3) Keperluan domestik yaitu kebutuhan primer rumah tangga (air minum, memasak,
mencuci dan mandi). Bahkan bagi masyarakat kota air juga dipergunakan untuk
menyiram tanaman dan rumput hias di halaman.
4) Sebagai sumber penghasil bahan makanan mentah. Seperti terdapatnya bermacam-
macam ikan, udang dan sebagainya.
5) Sebagian besar industri menggunakan air untuk mencuci bahan dasar, pencair atau
pelarut bahan.
MODUL 1: Fenomena Geosfer 2023
6) Transportasi, sejak zaman dahulu manusia telah memanfaatkan air sebagai sarana
perhubungan. Transportasi di perairan relatif lebih murah dan terjangkau semau lapisan
masyarakat.
7) Rekreasi dan olah raga, di sungai-sungai atau danau orang mengadakan rekreasi
sekaligus merupakan arena olah raga seperti berenang, dayung, selancar angin dan
sebagainya.