Anda di halaman 1dari 44

MODUL

AJAR
FASE E (KELAS X)

DISUSUN OLEH :
MGMP GEOGRAFI
NGANJUK

SMAN NGANJUK
MODUL AJAR GEOGRAFI

I. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : MGMP GEOGRAFI NGANJUK
Institusi : SMA Negeri 1 Ngronggot
Tahun Penyusunan : 2022
Mata Pelajaran : Geografi
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas/ Fase : X/ E
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (6 x pertemuan)

B. KOMPETENSI AWAL
Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pada kegiatan pembelajaran ini akan dilatihkan dimensi profil pelajar pancasila
tentang
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan
cara melatih siswa berdoa sebelum dan sesudah belajar
2. Mandiri dengan cara berusaha mencari sendiri informasi lain yang terkait dengan
materi pelajaran
3. Bernalar kritis dengan cara memecahkan masalah diskusi dengan menerapkan
konsep yang telah diberikan guru dengan fenomena alam yang ada disekitar
4. Gotong royong dengan cara memecahkan masalah bersama dengan teman-teman
kelompok.

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Buku paket geografi dan LKPD
2. Kertas HVS dan Alat tulis
3. Jaringan internet/ WIFI dan Laptop/ Handphone
E. TARGET PESERTA DIDIK
Semua siswa kelas X reguler

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran tatap muka

II. KOMPETENSI INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
1. Kemampuan membaca peta (komponen)
2. Kemampuan memahami prinsip kartografi
3. Kemampuan menyusun peta dasar
4. Kemampuan menyusun peta tematik
5. Kemampuan menginterpretasi citra penginderaan jauh
6. Kemampuan dalam analisis keruangan SIG
7. Terampil membuat peta tematik sederhana
8. Terampil dalam aplikasi SIG sederhana menggunakan google map
9. Terampil membuat peta persebaran data dinamis menggunakan excel

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mampu menerapkan dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi
Geografis (SIG) dalam memandang fenomena alam maupun sosial yang ada di
lingkungan sekitar, serta mampu memecahkan masalah yang ada di lingkungan
dengan menggunakan dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi
Geografis (SIG).

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mengapa kita perlu mempelajari dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem
Informasi Geografis (SIG)?
2. Apa saja yang dipelajari dalam dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem
Informasi Geografis (SIG)?
3. Apa perbedaan peta dasar dan peta tematik ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (2 x 45 menit) TP 1 dan 2
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Memandu peserta didik untuk mengkondisikan kelas agar pembelajaran dapat
berjalan dengan kondusif
o Menyapa, mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran, dan mengisi
presensi siswa
o Pertemuan pertama mata pelajaran geografi, guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian ketahui tentang Peta?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan pemetaan
o Menjelaskan mengenai pengertian Peta
Kegiatan Inti (65 menit)
o Guru membagikan contoh peta kepada siswa

o Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk menganalisis peta dan


mencatat beberapa informasi penting yang ada di dalamnya
o Setelah menganalisis peta, guru menanya peserta didik tentang infprmasi yang
dapat di temukan pada peta tersebut. Tahap ini penting untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
o Guru membagikan LKPD dan memandu peserta didik untuk menjawab LKPD
tersebut
o Setelah peserta didik menyelesaikan LKPD, guru menjelaskan bahwa
pemetaan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan aktual
o Guru memberikan gambaran materi geografi apa saja yang akan dipelajari
selama satu semester kedepan
o Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau
mengungkapkan pendapatnya tentang pemetaan

Kegiatan Penutup (15 menit)


o Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya, serta menanya
hambatan apa saja yang dialami peserta didik selama pembelajaran tatap muka
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran

Pertemuan 2 (3 x 45 menit) TP 3 dan 4


Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama
sebagai perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk
menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME.
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan
yang sedang berlangsung.
o Guru mengaitkan penetahuan Peta yang sudah dimiliki dengan mengajukan
pertanyaan “ apakah syarat peta yang baik ?”
o Guru meminta siswa duduk bersama kelompoknya masing-masing.

Kegiatan Inti (65 menit)


o Guru menayangkan beberapa contoh peta tematik dan peta umum
o Guru melakukan tanya jawab tentang:
1) Apakah perbedaan peta dasar dan peta tematik ?
2) apakah contoh dari peta dasar dan peta tematik ?
o Siswa menyimak tayangan video tutorial membuat peta tematik sederhana
pada link https://www.youtube.com/watch?v=fEReJ_576A4
o Guru menjelaskan LKPD dan langkah-langkah yang akan dikerjakan.
o Siswa bekerja sama dalam kelompok dan berbagi tugas untuk menyelesaikan
LKPD yang ada, untuk menumbuhkan profil pelajar Pancasila sebagia
sisswa yang bernalar kritis, kreatif dan gotong royong.
o Perwalikan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Kegiatan Penutup (15 menit)
o Salah satu siswa secara suka rela menyimpulkan langkah langkah pembuatan
peta tematik sederhana sesuai dengan prinsip kartografi dari seluruh
pembelajaran yang telah dilakukan hari ini dan kesesuaiannya dengan tujuan
pembelajaran.
o Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya, serta menanya
hambatan apa saja yang dialami peserta didik selama pembelajaran tatap muka
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran
Pertemuan 3 (2 x 45 menit) TP 5
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Memandu peserta didik untuk mengkondisikan kelas agar pembelajaran dapat
berjalan dengan kondusif
o Menyapa, mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran, dan mengisi
presensi siswa
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian
ketahui tentang Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi?"
o Guru mengecek kesiapan mental siswa dan memberikan motivasi dengan
memberikan ilustrasi terkait dengan materi yang akan dibahas, dengan
mengajukan pertanyaan ; Pernahkah kalian naik ke sebuah menara kemudian
melihat objek di permukaan bumi ? Saat kalian melihat ke objek di permukaan
tanah hakikatnya kalian sedang mengamati objek dari jarak jauh. Itulah
penginderan jauh. Sama halnya saat kalian menggunakan google map yang
ditujukan pada suatu objek tertentu.
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan : berdasarkan
pengamatan di atas, dapatkah kalian menyimpulkan apakah yang dimaksud
dengan penginderaan jauh ?
o Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
o Guru membagikan contoh hasil Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografi kepada siswa
o Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk menganalisis hasil Citra
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi dan mencatat beberapa
informasi penting yang ada di dalamnya
o Setelah menganalisis peta, guru menanya peserta didik tentang infprmasi yang
dapat di temukan pada Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografi tersebut. Tahap ini penting untuk mengetahui pengetahuan awal
peserta didik
o Guru membagikan LKPD dan memandu peserta didik untuk menjawab LKPD
tersebut
o Setelah peserta didik menyelesaikan LKPD, guru menjelaskan bahwa
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari dan aktual
o Guru memberikan gambaran materi geografi apa saja yang akan dipelajari
selama satu semester kedepan
o Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau
mengungkapkan pendapatnya tentang Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografi
Kegiatan Penutup (15 menit)
o Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran

Pertemuan 3 (2 x 45 menit) TP 5
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Memandu peserta didik untuk mengkondisikan kelas agar pembelajaran dapat
berjalan dengan kondusif
o Menyapa, mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran, dan mengisi
presensi siswa
o Guru mengecek kesiapan mental siswa dan memberikan motivasi dengan
memberikan ilustrasi terkait dengan materi yang akan dibahas, dengan
mengajukan pertanyaan ; setelah kalian mengetahui konsep pengeinderaan
jauh dan pemanfaatan penginderaan jauh perlu diketahui bagaimana cara
mengenali objek yang terdapat pada penginderaan jauh. Bagaimana cara
mengenali objek yang terdapat pada citra penginderaan jauh ?
o Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan
gambar berikut : Nama Objek no 1 dan 2 pada penginderaan jauh berikut
adalah… .

o Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran


o Siswa dibagi menjadi kelompok (4-5 siswa per kelompok)
Kegiatan Inti (65 menit)
o Guru membagikan LKPD untuk masing-masing kelompok.
o Melalui diskusi kelompok peserta didik mendalami interpretasi citra yang ada
di LKPD. ntuk menumbuhkan profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang
bernalar kritis, kreatif dan gotong royong
o Guru membantu siswa dalam melakukan interpretasi citra
o Perwalikan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
o Berdasarkan presentasi kelompok, guru akan menyampaikan materi
penyusunan dan praktik membuat peta tematik secara umum dan bersifat
terbuka atas pendapat, pertanyaan serta tanggapan dari peserta didik
Kegiatan Penutup (15 menit)
o Guru memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari
o Bersama-sama mereview semua materi yang telah dipelajari pada bab pertama
ini
o Guru mengingatkan kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dipelajari di bab selanjutnya
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran

Pertemuan 4 (2 x 45 menit) TP 6
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Memandu peserta didik untuk mengkondisikan kelas agar pembelajaran dapat
berjalan dengan kondusif
o Menyapa, mengajak berdo'a untuk memulai pembelajaran, dan mengisi
presensi siswa
o Pertemuan pertama mata pelajaran geografi, guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan "Apa yang kalian ketahui tentang Sistem Informasi
Geografi (SIG)?"
o Mendorong dan menstimulus peserta didik dengan memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan Sistem Informasi Geografi (SIG)
o Menjelaskan mengenai Sistem Informasi Geografi (SIG).
Kegiatan Inti (65 menit)
o Guru membagikan contoh hasil Sistem Informasi Geografi kepada siswa
o Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk menganalisis metode
pengolahan data Sistem Informasi Geografi serta mencatat beberapa informasi
penting yang ada di dalamnya
o Setelah menganalisis teori pengolahan data Sistem Informasi Geografi guru
menanya peserta didik tentang infprmasi yang dapat di temukan pada hasil
Sistem Informasi Geografi tersebut. Tahap ini penting untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
o Guru membagikan LKPD dan memandu peserta didik untuk menjawab LKPD
tersebut
o Setelah peserta didik menyelesaikan LKPD, guru menjelaskan bahwa Peta,
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari dan aktual
o Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau
mengungkapkan pendapatnya tentang hasil pengolahan Sistem Informasi
Geografi.
Kegiatan Penutup (15 menit)
o Guru memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari
o Guru mengingatkan kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dipelajari di bab selanjutnya
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran

Pertemuan 5 (2 x 45 menit) TP 8
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME.
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan
yang sedang berlangsung.
o Guru akan menyampaikan pembahasan materi pada pertemuan sebelumnya
untuk melakukan reviu bersama-sama dengan peserta didik guna mengingatkan
kembali materi mengenai cara membuat peta tematik secara sederhana dan
mengaitkan dengan materi yang akan di bahas membuat peta tematik
mengunakan aplikasi google map berdasarkan data geografis.
Kegiatan Inti (65 menit)
o Peserta didik menyimak video dan siswa menyimak video pembuatan peta
tematik menggunakan google map pada link https://www.youtube.com/watch?
v=7ndRM5-Xpqk
o Secara kelompok 3-4 orang memperaktikan membuat peta tematik
menggunakan google map berdasarkan data geografi yang dipilih di wilayah
tempat tinggal, untuk menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar pancasila ;
mandiri, berpikir kritis, kreatif, gotong royong.
o Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk mempresentasikan tugas untuk
menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar pancasila ; mandiri, berpikir kritis,
kreatif, gotong royong.
o Berdasarkan presentasi kelompok, guru akan menyampaikan materi membuat
peta tematik menggunakan aplikasi google map secara umum dan bersifat
terbuka atas pendapat, pertanyaan serta tanggapan dari peserta didik
Kegiatan Penutup (15 menit)
o Guru memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari
o Guru mengingatkan kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dipelajari di bab selanjutnya
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran

Pertemuan 6 (2 x 45 menit) TP 9
Pendahuluan/ Kegiatan Awal (15 menit)
o Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME.
o Guru membahas tugas pada pertemuan sebelumnya tentang membuat peta
tematik mengunakan aplikasi google map dengan menyampaikan kelebihan dan
kekurangan dari tugas yang telah diperiksa dan menyarankan memperbaiki
tugas bagi yang belum sesuai serta mengingatkan bagi yang belum
mengumpulkan tugas.
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan
yang sedang berlangsung.
Kegiatan Inti (65 menit)
o Siswa menyimak cara membuat peta tematik menggunakna aplikasi Excel pada
link : https://www.youtube.com/watch?v=Pt_B9e3wL_o
o Secara kelompok 3-4 orang memperaktikan membuat peta tematik
menggunakan excel berdasarkan data geografi yang dipilih di wilayah tempat
tinggal, untuk menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar pancasila ; mandiri,
berpikir kritis, kreatif, gotong royong.
o Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk mempresentasikan tugas untuk
menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar pancasila ; mandiri, berpikir kritis,
kreatif, gotong royong.
o Berdasarkan presentasi kelompok, guru akan menyampaikan materi membuat
peta tematik menggunakan aplikasi google map secara umum dan bersifat
terbuka atas pendapat, pertanyaan serta tanggapan dari peserta didik
Kegiatan Penutup (15 menit)
o Guru memberikan penguatan mengenai materi yang telah dipelajari
o Guru mengingatkan kepada peserta didik pertemuan selanjutnya akan
dilaksanakan asesmen sumatif.
o Mengajak berdoa dan menutup pembelajaran

E. ASESMEN
Asesmen formatif (terlampir)

F. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU


Refleksi peserta didik dan guru (terlampir)

III. LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Pertemuan 1 : LKPD Pemetaan
Pertemuan 2 : LKPD Peta dasar dan peta tematik
Pertemuan 3 : LKPD Interpretasi Citra
Pertemuan 4 : LKPD Sistem Informasi Geografi
Pertemuan 5 : LKPD Membuat peta tematik menggunakan google map
Pertemuan 6 : LKPD Membuat peta tematik menggunakan excel

B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


o Pemetaan
o Penginderaan Jauh
o Interpretasi Citra
o Sistem Informasi Geografi

C. GLOSARIUM
Peta : suatu representasi atau gambaran unsur-unsur kenampakan abstrak dari
permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda
angkasa dan umumnya digambarkan pada bidang datar secara diperkecil atau
diskalakan.
Inset : peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta.
Proyeksi peta : cara memindahkan sistem paralel (garis lintang) dan meridian (garis
bujur) berbentuk bola ke bidang datar.
Pengindraan jauh : ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek,
daerah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh menggunakan alat
tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, ataupun gejala yang dikaji.
Interpretasi citra : kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, mengenali objek
pada citra, dan menilai arti penting dari objek
Sistem Informasi Geografi : sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data
yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan
pemetaan dan perencanaan.

D. DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Fitri Sekar. 2020. Modul Pembelajaran Geografi SMA kelas X. Jakarta:
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
PERTEMUAN 1

A. Kerjakan soal di bawah ini!


1. Lengkapilah kolom pada tabel berikut!
Simbol Warna Kondisi Relief
Hijau

Biru

Coklat

Kuning

2. Tuliskan nama komponen peta sesuai nomor pda peta berikut ini !

3. Deskripsikan masing masing 3 tujuan dan fungsi peta !


4. Sebutkan 5 manfaat membaca atau mempelajari peta!
5. Hitunglah menggunakan rumus skala peta:
a) Jarak sebenarnya Jakarta bandung 150 Km, sedangkan jarak di peta 10 cm, hitunglah
skala peta!
b) Jarak di peta antara kota Samarinda ke Pontianak 43 cm, sedangkan skala peta
1:4.000.000, maka jarak sebenarnya antara kota Pontianak ke Kota Samarinda
adalah…….Km

"Pengalaman adalah guru yang berat karena dia memberikan tes terlebih dahulu,
kemudian pelajarannya."
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
PERTEMUAN 2

A. Kerjakan soal di bawah ini!


1. Lengkapilah peta konsep tentang jenis peta berikut!

Skala

Jenis Peta Isi


berdasarkan

Bentuk

sumber

Sifat datanya

2. Jelaskan 4 syarat peta yang baik !


3. Jelaskan perbedaan pemetaan dasar dan pemetaan tematik!
4. Jelaskan sumber peta yang digunakan untuk membuat peta tematik !
5. Jelaskan sumber data dalam pembuatan peta dasar !
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3
PERTEMUAN 3

I. JUDUL
Interpretasi Objek dan Penggunaan Lahan Pada Foto Udara.

II. PENDAHULUAN
Pembelajaran geografi tidak lepas dari hubungan ilmu fisik dan ilmu sosial.
Dalam ilmu geografi dapat beberapa ilmu yang langsung berhubungan langsung
dengan kehidupan sehari-hari, hal tersebut dapat di jadikan sebagai pembelajaran
yang kontekstual.
Dalam pembuatan LKPD tentang interpretasi citra ini terdapat manfaat dan
tujuan yang diperuntukan dari guru ke peserta didik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. LKPD ini bertujuan agar peserta didik mampu mengidentifikasi
objek dan penggunaan lahan pada foto udara menggunakan teknik interpretasi.
Diharapkan dengan mengerjakan LKPD ini, peserta didik lebih memahami secara
mendalam tentang penginderaan jauh.

III. BAHAN /ALAT/ SUMBER


1. Bahan :
a. Foto Udara
b. Kertas manila
c. Kertas HVS warna
2. Alat :
a. Alat tulis
b. Gunting
c. Double tip
d. Spidol hitam dan spidol warna

IV. RINCIAN KEGIATAN


Rincian kegiatan dalam LKS ini adalah sebagai berikut.
1. Buatlah kelompok, terdiri dari 4 orang!
2. Cermatilah foto udara yang telah kalian didapatkan!
3. Identifikasi 6 objek dari 2 foto udara melalui unsur-unsur interpretasi citra!

4. Tuliskan hasil diskusi ke dalam contoh tabel berikut!


Nama Rona/
No Bentuk Ukuran Tekstur Pola Bayangan Situs Asosiasi
Objek warna

Dst

5. Tempelkan tabel hasil diskusimu + citranya pada kertas manila yang telah
disediakan!
6. Setelah selesai, jawablah pertanyaan poin V di kertas HVS warna yang telah
disediakan!
7. Tempelkan jawabanmu pada kertas manila dan atur semenarik mungkin!
8. Presentasikan semua hasil diskusimu di depan kelas!

V. PERTANYAAN
1. Dari kedua citra tersebut mana yang lebih mudah untuk diintrepretasikan?
Jelaskan!
2. Informasi apa yang kalian dapatkan dari kedua citra tersebut?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4
PERTEMUAN 4

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Perhatikan gambar komonen SIG di bawah ini!

Sumber: https://geodesiinfo.wordpress.com
Urutkan Komponen-komonen sistem informasi geografi!

No Komponen Penjelasan
SIG

5
2. Lengkapilah tabel manfaat SIG dibawah ini!
No Bidang Manfaat SIG

1 Sumber daya alam

2 Perencanaan
wilayah

3 Bidang sosial

3. Isilah teka-teki silang di bawah ini!

Mendatar Menurun
1. Sebutan lain untuk data lapangan. 2. Proses pengubahan data
3. Subsistem SIG yang memproses semua kegiatan geografi menjadi data raster.
penanganan data. 4. Data yang menunjukkan
5. Proses pengubahan data raster menjadi data vektor. lokasi atau tempat-tempat di
6. Tumpang susun dua atau lebih data spasial yang akan permukaan bumi.
menghasilkan data spasial baru. 7. Data yang menjelaskan secara
8. Contoh data atribut. terperinci suatu data spasial.
9. Contoh data spasial 10. Salah satu software yang
11. Perangkat keras SIG yang berfungsi untuk memproses digunakan dalam SIG
data. 12. Perangkat keras SIG yang
14. Analisis data spasial yang akan membentuk data spasial berfungsi untuk mencetak
baru yang berbentuk poligon/area data.
15. Data keruangan menggunakan struktur titik, garis dan 13. Perangkat keras SIG yang
area. berfungsi sebagai alat
18. Subsistem SIG pemasukan data. memasukkan data.
19. Instansi yang menyediakan data statistik. 16. Mengklasifikasi suatu data
21. Data keruangan dalam struktur matriks atau pixel. spasial menjadi data spasial
22. Simbol yang digunakan untuk wilayah/kawasan. baru menggunakan kriteria
24. Perangkat keras SIG yang berfungsi untuk menyimpan tertentu.
data. 17. Subsistem SIG yang
26. Memberikan nilai koordinat lintang dan bujur. menyajikan data.
27. Proses pemasukan data atribut melalui pembuatan tabel. 20. Istilah manajemen dalam
28. Simbol yang digunakan untuk jalan. komponen SIG.
29. Sistem berbasis komputer untuk menyimpan data 23. Proses perbaikan data spasial
geografi. karena kesalahan saat digitasi.
30. Menganalisis data titik dan garis sebagai suatu jaringan 25. Simbol yang digunakan untuk
tak terpisahkan. kota
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 5
PERTEMUAN 5

A. JUDUL
Mengolah Data untuk Membuat Peta Tematik
B. PENDAHULUAN
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan
tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) dengan menggunakan peta rupabumi yang
telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya. Dalam membuat
peta tematik, diperlukan data-data yang berkaitan dengan peta yang akan dibuat yang perlu
diolah terlebih dahulu.
C. SUMBER, BAHAN, DAN ALAT
Bahan : Data BPS Kepadatan Penduduk
Alat : Alat tulis, kertas, gawai (gadget)
Sumber : website BPS Provinsi
D. RINCIAN KEGIATAN
1. Duduklah bersama kelompokmu.
2. Setiap kelompok, amatilah data kepadatan penduduk yang telah diberikan oleh guru.
3. Pilihlah tahun terakhir dari data tersebut untuk diolah menjadi data peta.
4. Klasifikasikanlah data tersebut berdasarkan kategori kepadatan penduduk sebagai
berikut. Kemudian tentukan warna tertentu tiap kategori.

Kepadatan Penduduk Kategori


<100 Sangat rendah
100 – 199 Rendah
200 – 799 Menengah
800 – 1199 Tinggi
>1200 Sangat tinggi

5. Salinlah hasil diskusi kalian dengan membuat tabel seperti di bawah ini pada
kertas.

No. Kabupaten/Kota Kepadatan Kategori Warna


penduduk
1.
2.
3.
Pertanyaan:
1. Kabupaten/Kota manakah yang paling tinggi kepadatan penduduknya pada provinsi
tersebut?
2. Kabupaten/Kota manakah yang paling rendah kepadatan penduduknya pada provinsi
tersebut?
3. Bagaimana kepadatan penduduk di provinsi tersebut menurut kalian? Jelaskan
alasannya!
4. Permasalahan apa yang muncul pada kabupaten/kota yang memiliki kepadatan
penduduk tinggi?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 6
PERTEMUAN 6

A. JUDUL
Membuat Peta Tematik Kepadatan Penduduk
B. PENDAHULUAN
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan
tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) dengan menggunakan peta rupabumi yang
telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya. Salah satu
contoh peta tematik adalah peta kepadatan penduduk.
C. SUMBER, BAHAN, DAN ALAT
Bahan : Data BPS Kepadatan Penduduk, Peta Administrasi provinsi tertentu
Alat : kertas kalkir, penggaris, pensil, pensil warna, selotip, drawing pen
Sumber : website BPS Provinsi
D. RINCIAN KEGIATAN
1. Berkumpullah dengan kelompok kerjamu yang sudah dibentuk pada pertemuan
sebelumnya.
2. Ambillah peta administrasi dan data kepadatan penduduk yang sudah diolah pada
pertemuan sebelumnya.
3. Siapkan alat yang dibutuhkan di atas meja.
4. Letakkan peta administrasi pada meja kerjamu.
5. Kemudian letakkan kertas kalkir di atas peta administrasi tersebut untuk dijiplak.
6. Agar tidak berubah posisi, letakkan kertas terhadap peta dan tempelkan isolasi/selotip
di setiap ujung kertas kalkir terhadap peta.
7. Jiplaklah peta dasar dari peta administrasi tersebut.
8. Setelah selesai, berikan lettering (nama kabupaten/kota) pada peta yang baru kamu
buat.
9. Berilah garis tepi luar dan dalam pada petamu.
10. Warnailah petamu sesuai dengan klasifikasi yang telah kamu diskusikan pada
pertemuan sebelumnya pada setiap kabupaten/kota.
11. Berikan komponen-komponen pada peta yang kamu buat sesuai kaidah.
12. Jangan lupa tulis nama anggota kelompokmu.
Pertanyaan
1. Informasi apa saja yang kamu sajikan pada peta yang kamu buat? Jelaskan!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Mengapa peta kepadatan penduduk tersebut diperlukan?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
BAHAN BACAAN GURU

A. Dasar-dasar Pemetaan
1. Pengertian peta
Pada awal abad ke-2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan
mengenaipentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan
dan diberinama “Atlas Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah
kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer. Untuk
menggambarkan kenampakan-kenampakan permukaan bumi pada peta, seorang pembuat
peta harus menguasai bidang ilmu. Erwin Raisz menyatakan bahwa seorang kartografer
harus menguasai 50% geografi,30% seni,10% matematika, dan 10% ilmu lainnya.
Indonesia pertama kali di petakan secara detail oleh pemerintah kolonial Belanda
pada tahun 1943. Pada tahun 1966 peta Indonesia disempurnakan dengan sistem
pencitraan satelit oleh American Map Service (AMS) dengan skala terbesar 1:50.000.
Istilah peta berasal dari bahasa Inggris, yaitu: map. Kata map berasal bahasa Yunani,
mappa yg berarti taplak atau kain penutup meja. Beberapa definisi peta, antara lain:
a. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah suatu representasi atau gambaran unsur-unsur kenampakan abstrak dari
permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda
angkasa dan umumnya digambarkan pada bidang datar secara diperkecil atau
diskalakan.
b. Menurut Erwin Raisz
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai
kenampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda
pengenal.
c. Pengertian umum
Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi pada bidang datar yg
diperkecil dengan menggunakan skala.

 Atlas adalah gabungan beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku.
 Globe atau Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala
kecil untuk dapat lebih memahami bentuk asli planet bumi.

2. Komponen-komponen Peta
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan informasi keruangan. Untuk
mempermudah pengguna menggunakan peta perlu ada komponen peta. Beberapa
komponen peta, yaitu:
a. Judul peta merupakan nama suatu daerah yang digambar. Judul mencerminkan isi dan
tipe peta . Penulisan judul peta menggunakan huruf cetak tegak, huruf besar dan
simetris. Contohnya: INDONESIA.
b. Skala peta adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan
jarak sebenarnya dipermukaan bumi. Jenis skala ada tiga jenis, yaitu: skala garis,
skala verbal dan skala angka. Contoh skala angka 1:25.000.
c. Arah Mata Angin/Orientasi/Petunjuk Arah adalah tanda pada peta yang menunjukkan
arah utara, timur, selatan atau arah daerah yang digambar.
d. Simbol peta adalah gambar yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan dari
penggunaan simbol pada peta untuk memudahkan pengguna peta dalam memahami
isi peta. Berdasarkan bentuknya, simbol peta dibagi empat, yaitu:
Tabel 2.1 Jenis Simbol Peta
No Jenis Simbol Contoh
1 Titik

Sumber: https://ilmugeografi.com
2 Garis 

Sumber: https://ilmugeografi.com
3 Simbol Area atau
wilayah

Sumber: https://rumus.co.id
4 Warna

Sumber: https://www.plengdut.com
e. Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan di permukaan bumi.
f. Tipe huruf (Lettering), tulisan atau angka yang dapat mempertegas arti dari simbol-
simbol di peta.
g. Posisi geografis (Gratikul) terdiri atas garis lintang dan garis bujur untuk
menunjukkan letak suatu wilayah.
Sumber: http://muhammadsufronnugroho.blogspot.com
h. Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam
peta.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan
i. Garis tepi peta dibuat rangkap dan berfungsi untuk membatasi ruang peta.
j. Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang terdapat pada peta.

Sumber: https://brainly.co.id
k. Sumber dan tahun pembuatan merupakan keterangan yang menunjukan tahun terakhir
peta tersebut diperbaharui. Hal ini sangat penting karena kondisi permukaan bumi bisa
berubah sewaktu-waktu.
l. Proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem paralel (garis lintang) dan meridian
(garis bujur) berbentuk bola ke bidang datar. Proyeksi berdasarkan bidang asal ada
empat jenis, yaitu:

No Jenis Keterangan Gambar


proyeksi
peta
1 Zenithal Proyeksi peta yang
(Azimutal) menggunakan bidang datar
sebagai bidang proyeksinya
dan menyinggung bola bumi
(daerah kutub)
Sumber: https://www.gurugeografi.id

2 Conical Pemindahan garis garis


(kerucut) meridian dan paralel dari
suatu globe ke sebuah
kerucut. Untuk proyeksi
normalnya cocok untuk
memproyeksikan daerah
lintang tengah (miring).
Sumber: https://www.gurugeografi.id

3 Silinder Proyeksi permukaan bola


(Tabung) bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk
silinder dan menyinggung
bola bumi. Apabila pada
proyeksi ini bidang silinder
menyinggung khatulistiwa,
maka semua garis parallel. Sumber: https://www.gurugeografi.id

4 Gubahan a. Proyeksi Bonne, Proyeksi


Sinusoidal, Proyeksi
Lambert (belahan bumi
selatan)
b. Proyeksi Lambert (daerah
kutub)
c. Proyeksi Mercator
d. Proyeksi Mollweide
Proyeksi Gall (arus laut
dan iklim)
e. Proyeksi Polyeder
f. Proyeksi Homolografik
Proyeksi peta berdasarkan sifat asli yang dipertahankan ada tiga, yaitu:
a. Proyeksi ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta
sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
b. Proyeksi konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan
sama dengan bentuk aslinya.
c. Proyeksi ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah
dikalikan skala.
B. Jenis Peta dan Penggunaannya
Jenis peta secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Peta rupa bumi merupakan peta yang menampilkan sebagian unsur-unsur buatan manusia
(kota, jalan, struktur bangunan lain) serta unsur alam (sungai, danau dan gunung) pada
bidang datar dengan skala dan proyeksi tertentu.
2) Peta tematik adalah menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu (landstatus,
penduduk, transportasi dll).
Jenis peta dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Berdasarkan isi data yang disajikan
1. Peta umum, yakni peta yang menggambarkan ketampakan bumi, baik fenomena alam
atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan relief permukaan bumi dengan
menggunakan garis-garis kontur. Garis kontur adalah garis-garis pada peta yang
menunjukkan perbedaan ketinggian suatu tempat. Peta topografi juga
menggambarkan kenampakan alam, misalnya pola aliran sungai dan morfologi, serta
kenampakan buatan manusia, misalnya jalan dan permukiman. Peta topografi
biasanya berskala besar, yaitu 1: 25.000 atau 1: 50.000.
b. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan
bumi yang bersifat umum, dan berskala sedang hingga kecil, yaitu antara 1: 250.000
hingga di atas 1:1.000.000. Contohnya: atlas.
c. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan
cakupan wilayah yang sangat luas.
2. Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan tema
tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, dan peta iklim.
b. Jenis peta berdasarkan sifat datanya
Jenis peta ini dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Peta stasioner merupakan peta dengan sifat data yang menggambarkan permukaan
bumi yang memiliki sifat data tetap atau stabil. Contoh peta stasioner misalnya peta
batimetri (kedalaman laut), peta topografi, dan peta jalur pegunungan atau jalur
gempa.
2. Peta dinamis merupakan peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang
selalu berubah-ubah atau tidak stabil. Contoh peta dinamis antara lain peta petsebaran
kepadatan penduduk atau peta jaringan jalan.
c. Jenis peta berdasarkan bentuknya
1. Peta digital adalah peta yang proses pembuatannya menggunakan komputer. Data-data
kenampakan permukaan bumi di dalam peta biasanya disimpan di dalam suatu memori
komputer atau bisa dengan flashdisk atau hardisk eksternal. Penampilan gambar peta
ini ditayangkan melalui layar monitor komputer dengan menggunakan program map
info dan arc info.
2. Peta timbul (relief) adalah peta yang dibuat secara 3 dimensi sehingga mirip dengan
bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Peta ini memiliki kontur-kontur dan
permukaan bumi yang jelas, seperti pegunungan yang nampak menjulang, perbedaan
dataran tinggi-rendah, dan lain-lain.
3. Peta datar adalah sebuah peta yang dibuat di atas bidang datar, seperti kain, kertas,
kanvas, maupun triplek. Seperti pada peta-peta pada umumnya, peta ini memiliki
berbagai macam simbol yang digambarkan dengan bentuk, dan warna yang berbeda-
beda.

d. Jenis peta berdasarkan skalanya


1. Peta kadaster (1:100 -1:5.000). Contoh: Peta Sertifikat Tanah.
2. Peta skala besar (1:5.000 -1:250.000). Jenis peta ini biasanya digunakan untuk
menggambar daerah yang wilayahnya sempit, seperti desa, kelurahan, kecamatan, dan
dusun.
3. Peta skala menegah (1:250.001 - 1:500.000). Jenis peta ini biasanya digunakan untuk
menggambar daerah yang wilayahnya agak luas, seperti peta Provinsi Jawa dan peta
Provinsi Bali.
4. Peta skala kecil (1:500.001-1:1.000.000). Jenis peta ini biasanya digunakan untuk
menggambar daerah yang wilayahnya luas, contohnya peta Indonesia dan peta
Malaysia.
5. Peta geografis (> 1:1.000.000). Peta jenis ini biasanya digunakan untuk menggambar
kelompok negara dan dunia. Contohnya, peta negara-negara Eropa, peta negara-negara
Asia, peta negara-negara Afrika, dll.

C. Manfaat Peta
Beberapa informasi yang dapat diperoleh dalam penggunaan atau membaca peta
yaitu:
1. Mengetahui posisi atau lokasi relatif.
2. Letak suatu tempat dapat dilihat dengan menghubungkan objek yang berdekatan di
sebelahnya atau letak secara administrasi.
3. Letak astronomis suatu tempat ditemukan dengan arah mata angin atau
orientasi pada peta. Secara kartografi, arah utara selalu menghadap ke atas
pada media peta. Untuk menunjukkan letak suatu tempat dapat menggunakan
orientasi peta tersebut.
4. Suatu lokasi ditemukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur secara
astronomis.
5. Mengetahui ukuran kenampakan muka bumi. Melalui skala yang ada pada
peta, kita dapat mengukur jarak 2 tempat, panjang dan lebar, jalan atau sungai,
dan luas suatu wilayah.
6. Mengetahui bentuk-bentuk kenampakan bumi. Fenomena permukaan bumi
pada peta mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya kota, gunung,
pelabuhan, jalan, sungai, danau, rawa, pulau dan sebagainya. Semua
perwujudan tersebut digambarkan dalam bentuk simbol pada peta.
7. Mengetahui ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ketinggian tempat atau
lokasi dalam suatu wilayah dapat diketahui dengan membaca titik ketinggian
maupun garis kontur. Setiap garis kontur selalu menunjukkan atau disertai
angka ketinggian. Selain itu garis kontur juga dapat menunjukkan kenampakan
fisik dari suatu wilayah atau relief dan kemiringan relief.
8. Mengetahui pola dan persebaran objek geografi baik bentang alam (pola aliran
sungai, persebaran hutan di Indonesia, dan sebagainya) maupun bentang
budaya (pola persebaran pemukiman, pola jaringan jalan dan kecenderungan
perkembangannya).
9. Mengetahui persebaran sumber daya alam dan hasil produksinya atau potensi
suatu daerah.
10. Membantu suatu pekerjaan atau proyek, misalnya untuk konstruksi jalan,
navigasi, atau perencanaan
11. Membantu dalam perencanaan dan pembuatan suatu desain, misalnya desain
jalan
12. Membantu dalam menganalisis data spasial seperti perhitungan volume

D. Penginderaan Jauh
1. Pengertian Penginderaan Jauh

Pengertian pengindraan jauh menurut beberapa ahli, antara lain:


a. Lillesan dan Kiefer, pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang
diperoleh menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, ataupun
gejala yang dikaji.
b. Lindgren, pengindraan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk
perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
c. Sabins, pengindraan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan
menginterpretasikan citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara
gelombang elektromagnetik dan suatu objek

ISTILAH PENGINDERAAN JAUH


1. Inggris   (Remote sensing) 4. Portugis (Sensoriamento remota)
2. Prancis (Teledetection) 5. Rusia (Distantsionaya)
3. Jerman (Fernerkundung) 6. Spanyol (Perception remota)

2. Komponen penginderaan jauh


Pengindraan jauh merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang
saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen pengindraan jauh, yaitu:
a. Sumber tenaga
Sumber tenaga dalam proses peninderan jauh terdiri atas:1) Tenaga Alamiah (pasif),
yaitu sinar matahari dan 2) Tenaga Buatan (aktif), yang berupa gelombang mikro
(baterai/blitz dll). Fungsi tenaga tersebut adalah menyinari dan memantulkannya objek
permukaan bumi pada sensor.
b. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi permukaan bumi. Lapisan udara
terdiri dari molekul-molekul gas (O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium) dapat
menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
c. Interaksi antara tenaga dan obyek
Dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Obyek yang mempunyai daya
pantul tinggi terlihat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah
terlihat gelap pada citra. Contoh : puncak gunung yang tertutup salju terlihat lebih
cerah, dari pada puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
d. Objek
Merupakan semua fenomena yang menjadi target sasaran dalam pengindraan jauh
(atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer).
e. Sensor
Tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi akan diterima dan direkam oleh
sensor. Sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Sensor Fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan
foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara),
sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
 Sensor Elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini
direkam dalam pada pita magnetic, diproses menjadi data visual atau data digital
dengan menggunakan komputer.
f. Wahana adalah kendaraan yang membawa alat pemantau dalam pengindraan jauh.
g. Analisis Data, Analisis data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara
interpretasi secara visual, numerik dan digital.
h. Perolehan Data, Perolehan data dapat berupa data manual (diperoleh melalui kegiatan
interpretasi citra) ataupun data numerik (digital).
i. Pengguna Data, adalah orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil pengineran jauh.
Lembaga yang menggunakan data penginderaan jauh, yaitu: militer, kependudukan,
pemetaan dan meteorologi dan klimatologi.

3. Jenis Citra Pengindraan Jauh


Citra penginderaan jauh adalah gambaran suatu gejala atau objek sebagai hasil
rekaman dari sebuah sensor (optic, elekrooptik, dan elektronik). Citra dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1). Citra Foto (photographic image)
Citra foto adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan
dengan menggunakan kamera. Hasil pemotreran yang menggunakan wahana layang -
layang, balon udara, atau pesawat terbang disebut foto udara, sedangkan pemotretan
menggunakan satelit disebut foto satelit.
2). Citra Nonfoto (nonphotographic image)
Citra nonfoto adalah gambar atau citra tentang suatu objek yang dihasilkan oleh
sensor bukan kamera dengan cara memindai (scanning).

Tabel 2.2 Perbedaan citra foto dengan citra nonfoto


Jenis Citra
No Variabel Pembeda
Citra Foto Citra Nonfoto
1 Sensor Kamera Non kamera, atas dasar pemindaian
(scaning). Kamera yang detektornya
bukan film
2 Detektor Film Pita magnetic, termistor, foto konduktif
dan foto voltaic.
3 Proses perekaman Fotografi/kimiawi Elektronik
4 Mekanisme Perekaman Serentak Parsial
5 Spektrum Tampak dan Perluasannya Tampak dan perluasannya, termal, serta
Elektromagnetik gelombang mikro.

4. Interpretasi Citra
Interpretasi citra adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, mengenali
objek pada citra, dan menilai arti penting dari objek. Langkah-langkah yang dilakukan
untuk memperoleh data, yaitu:
a. Deteksi, adalah kegiatan mendeteksi obyek yang terekam pada foto udara maupun foto
satelit.
b. Identifikasi, adalah mengidentifikai obyek berdasarkan ciri-ciri spektral (rona), spasial
(bentuk, ukuran pola, bayangan, tekstur, situs dan asosiasi) dan temporal (waktu).
c. Pengenalan, bertujuan untuk mengklasifikasikan obyek yang tampak pada citra
berdasarkan pengetahuan tertentu.
d. Analisis, bertujuan untuk mengelompokkan obyek yang mempunyai ciri-ciri yang
sama.
e. Deduksi, merupakan proses penyimpulan berdasarkan bukti-bukti.

a. Unsur Interpretasi Citra


Pengenalan terhadap objek merupakan bagian penting dalam interpretasi citra.
Berbagai karakteristik untuk mengenali objek pada citra disebut unsur interpretasi citra,
terdiri dari delapan unsur, yaitu:
1. Rona dan Warna, Rona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek
pada citra, sedangkan warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan
menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak.
2. Bentuk, bentuk mencerminkan konfigurasi atau kerangka objek, baik bentuk umum
(shape) maupun bentuk rinci (form) untuk mempermudah pengenalan benda. Objek
stadion sepak bola berbentuk persegi panjang, gunung api berbentuk cembung dan
sekolah berbentuk I, L, U, atau kotak.
3. Ukuran merupakan ciri objek yang berupa jarak, luas, ketinggian tempat,
kemiringan dan volume. Contohnya, ukuran rumah pemukiman berbeda dengan
kantor atau daerah industri.
4. Tekstur adalah frekuensi perubahan atau pengulangan rona pada citra. Tekstur
dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu halus, sedang, dan kasar. Contohnya, hutan
bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, sedangkan semak-semak bertekstur
halus.
5. Pola adalah susunan keruangan bentuk suatu objek bentukan manusia dan objek
alamiah, misalnya pola aliran sungai, pola permukiman penduduk, dan pola jaringan
jalan.
6. Bayangan yang berbentuk pada suatu objek sangat dipengaruhi oleh arah datangnya
sinar Matahari. Contoh: Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan,
begitu juga cerobong asap dan menara.
7. Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Misalnya
permukiman penduduk biasanya memanjang pantai, jalan dan sungai.
8. Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya.
Contoh: Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api.

5. Manfaat Penginderaan Jauh


Tujuan utama penginderaan jauh adalah merekam objek untuk mengumpulkan data
sumber daya alam dan lingkungan. Hingga saat ini penginderaan jauh semakin banyak
dimanfaatkan, antara lain:
1. Bidang hidrologi
a. Penginderaan jauh senantiasanya bermanfaat untuk proses pemetaan daerah aliran
sungai (DAS) dan kawasan konšervasi sekitar sungai.
b. Pemantauan sedimentasi sungai, misalnya di wilayah muara sungai.
c. Pemetaan luas wilayah yang terkena dampak genangan sungai atau banjir.
d. Pemantauan proses perubahan bentuk atau alur sungai.
2. Bidang oseanografi (kelautan)
a. Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan salinitas sinar
tampak (0-200 m).
b. Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
c. Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
d. Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan ketebalan sedimentasi (LANDSAT dan
SPOT).
e. Menganalisis kelayakan tempat berpotensi sumber daya alam.
f. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mengatur jalur pelayaran.
g. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi letak kapal nelayan.
h. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk pemetaan jalur tol laut.
3. Bidang meteorologi dan klimatologi
a. Melakukan perekaman terhadap pola awan guna mengetahui bidang pergerakan
tekanan udara.
b. Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan
air dalam udara.
c. Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah
tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
d. Mengamati sistem/pola angin permukaan.
e. Melakukan pemodelan meteorologi dan set data klimatologi.
4. Bidang ilmu bumi (geofisika, geologi, dan geodesi)
a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan
menggunakan aplikasi GIS.
b. Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
c. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitasgunung
berapi, dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d. Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam
kepadatan, dan perusakan), bahan tambang (uranium, emas, minyak bumi, dan batu
bara).
e. Melakukan pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
f. Melakukan pemantauan pencemaran udara dan pencemaran laut.
5. Bidang geomorfologi
a. Mengamati bentuk, panjang, dan arah lereng.
b. Mengamati kekasaran lereng.
c. Mengamati gerak massa batuan.
d. Mengamati beda ketinggian.
e. Mengamati bentuk lembah.
6. Bidang pertanian
a. Mengetahui persebaran jenis tanah.
b. Mengetahui sifat fisik tanah.
c. Mengetahui tanaman yang terserang hama.
d. Mengetahui kandungan air dalam tanaman.

A. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


1. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Georafis (Georaphic Information Sistem) merupakan suatu
sistem informasi yang berbasis computer yang dirancang untuk bekerja dengan
menggunakan data yang memiliki informasi spasial (keruangan). Pengertian SIG menurut
beberapa ahli, yaitu:
1. Menurut Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
2. Menurut Burrough (1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan
kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
3. Menurut Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta
otomatisasi data keruangan.
4. Menurut Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer
yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu
pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi
dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan
geografi.
2. Komponen Sistem lnformasi Geografis (SlG)
Komponen sistem informasi geografi saling terintegrasi untuk menyajikan data atau
informasi geospasial. Komponen-komponen system informasi geografi, yaitu:
a. Perangkat keras (hardware), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU,
diskdrive, tape drive, digitzer, printer, dan plotter.
 Alat masukan (Input data): mouse, digitizer (alat mengubah data terristis menjadi data
digital), scanner CD/DVD-ROM.
 Alat pemrosesan berfungsi mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk
system komponen sesuai kebutuhan (harddisk, processor, RAM, VGA Card).
 CPU (Central Processing Unit): perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua
instruksi dan program.
 RAM merupakan perangkat yang digunakan oleh CPU untuk menyimpan data yang
masuk untuk jangka waktu yang tidak lama (sementara).
 Disk drive: bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu program.
 Tape drive: bagian CPU yang menyimpang data hasil pemrosesan.
 Alat keluaran (Output data) berfungsi menayangkan informasi geografis sesuai data
yang telah  diproses (plotter, printer, screening).
 Printer: alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.
 Plotter digunakan untuk mencetak peta ukuran besar.
b. Perangkat Lunak, merupakan sistem yang digunakan untuk pemrograman komputer.
Perangkat lunak berfungsi memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data. Contoh
software sistem informasi geografi yang digunakan adalah Arc lnfo, ILWIS, Idris, Arc
View, Arc GlS, Quantum GlS, dan Map lnfo.
c. Data, berupa data spasial (peta) foto udara, citra satelit dan data atribut seperti data
penduduk, data industri, dan pertambangan. Jenis data sistem informasi geografi, yaitu:
1. Data Spasial (keruangan)
Data yang mengambarkan fenomena atau posisi geografis suatu fenomena (letak
suatu wilayah dan posisi sumber minyak bumi) yang terdapat di permukaan bumi. Data
spasial disajikan dengan rupa grafik, peta, dan gambar. Format digital kemudian
disimpan dalam bentuk koordinat x dan y (vektor) atau dalam bentuk image (raster)
yang memiliki nilai tertentu. Data spasial ada dua jenis, yaitu:
a. Data spasial bentuk vector, merupakan data spasial yang disajikan dalam bentuk
sistem koordinat. Bentuk-bentuk data spasial: 1) titik (dot), contoh: posisi terminal,
2) garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya dan 3) area (polygon), contoh:
wilayah kecamatan.
b. Data spasial bentuk raster, disajikan dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid. Grid
pada komputer disebut juga dengan “cell” atau “pixel”. Setiap cell memiliki titik koordinat
dan informasi. Koordinat titik merupakan titik perpotongan antara garis bujur dan garis
lintang di permukaan bumi.

Gambar 2.5 Data vektor dan raster


Sumber: https://geograph88.blogspot.com
Tabel 2.3 Perbandingan antara data vektor dan data raster
Jenis Kelebihan Kekurangan
Data
Data 1. Lebih efisien dalam ruang 1.Struktur data kompleks
Vektor penyimpanan. 2.Data tidak mudah dimanipulasi.
2. Memiliki resolusi spasial yang 3.Memerlukan perangkat komputer
tinggi. yang lebih mahal.
3. Representasi grafis data 4.Overlay beberapa layer vektor
spasialnya sangat mirip dengan secara simultan memerlukan
peta garis buatan manusia. waktu lama.
4. Transformasi koordinat dan
proyeksi tidak sulit dilakukan.

Data 1. Struktur data yang sederhana. 1. Memerlukan ruang penyimpanan


Raster 2. Mudah dimanipulasi dengan yang besar.
fungsi matematis sederhana. 2. Transformasi koordinat dan
3. Teknologi yang digunakan proyeksi sulit dilakukan.
cukup murah. 3. Lebih sulit untuk
4. Overlay data raster dengan data merepresentasikan hubungan
inderaja mudah dilakukan. topologikal.
2. Data Atribut (deskripsi)
Data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu
fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. Data atribut
ada dua, yaitu:1) data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah penduduk dan
2) data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah sumber data SIG.
d. Inteligensi Manusia (Brainware), merupakan kemampuan manusia dalam mengelola dan
memanfaatkan sistem informasi geografi. Manusia juga harus mampu memadukan
pengelolaan, koordinasi, dan pemanfaatan sistem informasi geografi.

6. Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis (SlG)


Tahapan kerja sistem informasi geogarfi meliputi tiga tahap, yaitu:

a. Tahap Pemasukan Data


Data yang dapat diolah oleh SIG adalah data geospasial yaitu data tentang lokasi
geografis, dimensi atau ukuran, karakteristik objek alam atau buatan manusia yang
terdapat di permukaan Bumi. Data geospasial ada dua, yaitu: 1) data grafis/geometris yaitu
data SIG yang berbentuk vektor dan raster. Data vektor memiliki arah dan jarak,
sementara data raster berbentuk piksel dan 2) data atribut yaitu identitas yang dimiliki oleh
data grafis.
Proses pemasukan data SIG dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap-tahap pemasukan
data SIG sebagai berikut:
1. Akuisisi merupakan proses awal berupa pemasukan dan perekaman data dalam
komputer.
2. Editing merupakan proses perbaikan hasil digitasi. Pada tahap ini dilakukan koreksi dan
perbaikan data atau simbol yang salah.
3. Pembangunan topologi data, dilakukan untuk membedakan data titik, garis, dan area.
4. Pemberian atribut yaitu pemberian identitas atau atribut data. Tahap ini dilakukan
apabila topologi data terbentuk.
5. Transformasi koordinat yaitu tahap transformasi dari koordinat hasil digitasi ke
koordinat yang sesuai dilapangan.
b. Tahap Pengelolaan Data
Pengelolaan data bertujuan untuk menyiapkan data yang dapat diolah lebih lanjut
pada tahap berikutnya. Tahap pengelolaan data ada dua, yaitu:
1. Pengarsipan bertujuan menyimpan data yang akan dianalisis. Apabila akan dilakukan
pemanggilan data, data yang diinginkan mudah didapat karena telah diarsipkan.
Pengarsipan dilakukan terhadap data dasar hasil digitasi dan data dasar lainnya.
2. Pemodelan dilakukan dengan membuat konsep analisis untuk mendapat informasi baru.
Pemodelan memperlakukan data untuk analisis sesuai dengan keinginan pengguna.
Pemodelan mencerminkan pola pikir pengguna dalam menganalisis data.
c. Tahap Manipulasi dan Analisis Data
Tahap manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama SlG. Pada tahap ini terjadi
proses pembentukan peta baru yang telah diolah, baik secara manual maupun
komputerisasi. Kemampuan SIG dalam analisis data spasial dan data atribut akan
menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.
  Buffering adalah pembuatan poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan,
baik pada data titik, data garis, data area, maupun data poligon.
  Scoring dilakukan dengan memberi nilai dari sifat parameter yang digunakan dalam
analisis. Penilaian memberikan pengaruh sifat terhadap perkiraan kejadian.
 Overlay adalah penggabungan dua data grafis atau lebih secara tumpang susun untuk
memperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan. Overlay dapat di lakukan
dengan metode identity, union, intersection, dan metode up date.

Gambar 2.6 Tahapan manipulasi data


Sumber: https://geo-media.blogspot.com/

D. Manfaat Sistem Informasi Geografi (SIG)


10. Bidang sosial
1) Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
2) Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya.
3) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
4) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
5) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri,
sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
b. Bidang sumber daya alam
1) Untuk mengetahui persebaran sumber daya alam (minyak bumi, batu bara, emas,dan
besi).
2) Untuk mengetahui persebaran kawasan laut.
3) Untuk pengawasan daerah bencana alam.
A. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya kawasan lahan potensial dan
juga lahan kristis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak..
c. Bidang perencanaan wilayah dan kota
1) Bidang sumber daya (seperti kesesuaian lahan pemukiman, tata guna lahan,
pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana).
2) Untuk bidang perencanaan ruang (seperti perencanaan tata ruang wilayah.
3) Perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan pemukiman, penataan sistem dan
status pertahanan).
4) Untuk bidang pariwisata (seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi
pariwisata).
5) Untuk bidang transportasi (seperti inventarisasi jaringan transportasi publik,
kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis
kawasan rawan kemacetan serta kecelakaan lalu lintas
MODUL 2: Pemetaan, Penginderaan Jauh, SIG 2022

REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU

REFLEKSI GURU
No Uraian Jawaban

1 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai


dengan apa yang saya rencanakan?

2 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?

3 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

4 Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yng belum mencapai


tujuan pembelajaran?

5 Apa yang saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI SISWA
No Uraian Jawaban

1 Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari?

2 Pada bagian mana yang belum kalian pahami?

3 Apakah LKPD membantu kalian memahami materi yang


diajarkan?
MODUL 2: Pemetaan, Penginderaan Jauh, SIG 2022

ASESMEN FORMATIF

Nama Aspek Pengamatan Jml Nilai Keterangan


Siswa skor
Keaktifan Hasil skor Toleransi antar
selama LKPD teman dalam
pembelajaran berpendapat
1

dst

Kriteria Nilai

A= 80 - 100 : Baik Sekali

B= 70 - 79 : Baik

C= 60 - 69 : Cukup

D= < 60 : Kurang

Anda mungkin juga menyukai