Anda di halaman 1dari 54

108

Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) 1
Kelas Eksperimen

Sekolah : SMAN 1 Sungai Raya


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI IIS/Genap
Materi Pokok : Mitigasi Bencana Alam
Alokasi Waktu : 3JP x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI-2: Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. KI-4: Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis jenis dan penggulangan 3.7.1 Menguraikan bencana alam
bencana alam melalui edukasi, geologis
kearifan local, dan pemanfaatan 3.7.2 Menjelaskan bencana alam
109

teknologi modern. klimatologis


3.7.3 Menjelaskan bencana alam
ekstrateresial
3.7.4 Menganalisis jenis dan karakteristik
bencana alam.
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau 4.7.1 Mendiskusikan bencana alam dan
peta potensi bencana wilayah mitigasi bencana
setempat serta strategi mitigasi 4.7.3 Melakukan simulasi mitigasi
bencana berdasarkan peta tersebut. bencana di lingkungan sekolah

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning
diharapkan:
1. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu menguraikan bencana alam geologis.
2. Dengan bimbingan dan penguasaan pembelajaran geografi materi mitigasi bencana
alam siswa mampu menjelaskan bencana klimatologis
3. Dengan bimbingan dan penguasaan pembelajaran geografi materi mitigasi bencana
alam siswa mampu menjelaskan bencana ekstrateresial
4. Dengan menerapkan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah/ Problem Based
Learning siswa mampu menganalisis jenis dan karakteristik bencana alam
5. Dengan memberikan masalah jenis dan karakteristik bencana alam siswa mampu
Mendiskusikan memecahkan masalah bencana alam dan mitigasi bencana.
6. Dengan simulasi mitigasi bencana alam di lingkungan sekolah siswa dapat
menyiapkan dan melakukan jika saat terjadi bencana alam dilingkungan mereka
nanti.
D. Materi pembelajaran
1. Jenis dan karaktristik bencana alam
Menurut undang-Undang nomor 24 tahun 2007 mengelompokkan bencana
110

menjadi bencana alam, bencana nonalam, bencana social, yang dijelaskan sebagai
berikut :
a. Bencana alam
Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah
longsor.
b. Bencana non alam
Bencana nonalam merupakan bencana yang diakibatkan oleh fenomena
nonalam antara lain berupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi dan
epidemi atau wabah penyakit.
c. Bencana Sosial
Bencana sosial merupakan bencana yang diakibatkan oleh interaksi
antarmanusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau konflik
antarkomunitas masyarakat dan terorisme.
Ada tiga jenis bencana alam.ketiga jenis bencana alam itu adalah bencana alam
geologis, klimatologis, dan ektraterestrial.
a) Bencana alam geologis
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang terjadi sebagai akibat
dari proses tektonik bumi yang berpotensi merusak lingkungan alam, dan
dapat menyebabkan kehilangan nyawa,kerusakan harta benda,gangguan
sosial dan ekonomi. Fenomena yang termasuk bencana alam geologis
antara lain gempa bumi, tanah longsor, tsunami, dan gunung meletus.
1. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran bumi yang disebabkan peristiwa pelepasan
energi karena pecahan dan gerakan batuan pada bagian dalam bumi
(kerak bumi) secara tiba-tiba. Skala gempa dicatat dalam satuan skala
richter, dan intensitasnya digambarkan oleh skala richter. Ada dua tipe
gempa bumi yang umum,yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik.
Gempa bumi vulkanik (volcanicearthquake)adalah gempa yang terjadi
karena aktivitas gunung api.
111

2. Tanah longsor
Tanah longsor merupakan suatu perpindahan material pembentuk
lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran
tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Adapun Jenis-Jenis
Tanah Longsor sebagai berikut:
a. Longsoran Translasi, jenis Longsoran ini terjadi karena
bergeraknya suatu massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk rata atau menggelombang landai.
b. Longsoran Rotasi, Jenis Longsoran yang satu ini muncul akibat
dari bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk cekung.
c. Pergerakan Blok, Jenis longsoran satu ini terjadi karena adanya
perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk
rata. Longsoran jenis ini disebut juga dengan longsoran translasi
blok batu.
d. Runtuhan Batu, Jenis longsoran yang satu ini terjadi saat sejumlah
besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara
jatuh bebas. Biasanya pada longsoran ini terjadi pada lereng yang
terjal sampai menggantung, terutama daerah pantai. Runtuhan
batu-batu besar bisa mengakibatkan kerusakan parah.
e. Rayapan Tanah, Jenis lomgsoran yang satu ini bergerak lambat
serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsoran ini
hampir tidak bisa dikenali. Seudah beberapa lama terjadi
longsoran jenis rayapan, posisi tiang-tiang, pohon-pohon, dan
rumah akan iring ke bawah.
f. Aliran bahan rombakan, Jenis longsoran yang satu ini terjadi
ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di
sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. pada
Kecepatannya bergantung pada kemiringan lereng-volume air,
dan jenis materialnya.
3. Tsunami
112

Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan


dengan gelombang lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan
menerjang daratan ini disebut dengan tsunami. Tsunami berasal dari
bahasa Jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti
gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai arti ombak besar di
pelabuhan. Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang
dapat bergerak ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer.
Daya kerusakan yang diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat
apabila berada di daratan yang dekat dengan pusat gangguan.
4. Gunung meletus
Gunung merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di dunia.
Gunung adalah salah satu tonjolan yang ada di permukaan bumi. Di
dalam tonjolan gunung terdapat saluran lurus berbentuk vertikal
semacam pipa alami. Pipa ini menghubungkan antara perut bumi
dengan permukaan Bumi atau kerak bumi. Perut bumi berisi
bermacam- macam cairan panas, seperti bataun cair dan juga magma.
Suatu saat magma dan material yang ada di perut bumi akan
mengalami kejenuhan. Atau diakibatkan oleh getaran bumi (gempa
bumi tektonik), magma yang ada di dalam perut bumi ini akan keluar
ke permukaan bumi secara berkala.
b) Bencana alam Klimatologis
Bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang terjadi karena faktor
iklim, seperti angin dan hujan.fenomena yang termasuk bencana alam
klimatologis antara lain banjir, kekeringan dan kebakaran hutan.
1. Banjir
Banjir adalah bencana yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
dan tidak memadainya saluran pembuangan air.
Hal inilah yang akhirnya memicu air merendam wilayah-wilayah.
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air.
a. Jenis-Jenis Banjir
Pertama, banjir sungai. Ini adalah banjir yang terjadi karena
113

meluapnya air sungai. Biasanya karena hujan yang tidak berhenti


atau ada air kiriman dari daerah tertentu.
Kedua, banjir danau. Sama seperti banjir sungai, jenis banjir danau
juga disebabkan oleh meluapnya air. Namun, hal ini juga bisa
disebabkan oleh bendungan danau yang bocor.
Ketiga, banjir laut pasang. Banjir satu ini lebih sering disebabkan
oleh adanya badai besar dan gempa bumi.
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan bisa disebabkan oleh beberapa faktor alam seperti
sambaran petir, musim kemarau berkepanjangan, terkena lelehan
lahar, dan masih banyak lagi.
Kebakaran hutan bisa membuat asap kebakaran menyebar ke berbagai
daerah di sekitarnya. Sedangkan asap ini berbahaya jika terus menerus
dihirup oleh manusia.
Bahkan jika kebakarannya sangat besar, bisa juga berdampak pada
rumah-rumah warga yang ada di sekitarnya
3. Kekeringan
Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah
maupun karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah
dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan
hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi.
a. Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan
karena tingkat curah hujan pada suatu daerah di bawah normal.
b. Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air
permukaan berkurang.
c. Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan
air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat
terganggu.
d. Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari
semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya
bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi.
114

c) Bencana alam eksternal


Bencana alam yang disebabkan gaya atau energy dari luar bumi.
Bencana ini terjadi ketika asteroid,meteoroid, dan komet melintas di
dekat bumi, memasuki atmosfer bumi, dan/atau menghatam bumi, dan
oleh perubahan kondisi antarplanet yang mememngaruhi magnetosfer
bumi, ionosfer, dan termosfer.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)
Model : pembelajaran berbasis masalah/problem based learning(PBL)
Metode : Diskusi, dan tanya jawab
F. Media, Alat, ddan Sumber Belajar:
a. Media
1. Laptop, CPU
2. LCD Projector
3. Film/Video
4. Gambar/Foto
b. Sumber Belajar
1) Buku teks pelajaran geografi kelas XI
2) Jurnal ilmiah
3) Informasi berkala instansi terkait
4) Media Visual
5) Situs terkait di internet
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1 menit
2. Meminta siswa untuk memimpin doa 2 menit
3. Mengecek kehadiran siswa 2 menit
4. Melakukan apresiasi dan Memotivasi siswa 5 menit
5. Menyampaikan materi Jenis-jenis dan karakteristik bencana 5 menit
alam dan tujuan pemebelajaran
Kegiatan Inti 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi 20 menit
jenis dan karakteristik bencana alam melalui power
115

point.
2. Meminta siswa menyebutkan jenis beserta karaktristik 3 menit
bencana alam dan mengidentifikasi jenis bencana alam
geologis, bencana alam klimatologis, dan bencana alam
ekstraterestrial.(Menyebutkan)
3. Mengajukan masalah konstektual yang terkait dengan 5 menit
masalah jenis dan karakteristik bencana alam. berupa
pertanyaan untuk pengetahuan awal“ daerah M
mengalami peristiwa bencana tanah longsor. Bencana
tersebut mengakibatkan sedikitnya 150  rumah di
Dusun x, Desa b, Kecamatan A, dan belasan orang
tewas. Peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran
bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor
laiinya. Seperti yang kita tahu banyak daerah di
Indonesia yang berpotensi rawan akan terjadinya
bencana tanah longsor. Menurut kalian bagaimana
langkah yang tepat untuk mengurangi dan memperkecil
dampak bencana tanah longsor tersebut ?
(Menanyakan)
4. Guru memberi masalah melalui media video tentang 5 menit
“negara Indonesia terletak di daerah rawan bencana,
bagaimana mitigasi bencana alam yang sering terjadi
di Kalimantan Barat? Simulasikan lah bencana alam
yang sering terjadi di Kalimantan Barat dan
bagaimana mengatasinya ! ” (Sintak 1 PBL) 5 menit
5. Membagi siswa menjadi 3 kelompok untuk membuat
scenario simulasi banjir,longsor, dan kebakaran hutan
yang sering terjadi di Kalimantan kemudian siswa
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan
menggunakan ide dari kelompoknya.
Kelompok 1 : mitigasi dan simulasi bencana alam banjir
116

Kelompok 2 : mitigasi dan simulasi bencana alam


longsor
Kelompok 3 : mitigasi dan simulasi bencana alam
kebakaran hutan (Sintak 2 PBL)
5 menit
6. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang
dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
Guru memberi bantuan berkaitan dengan kesulitan
yang dialami oleh siswa, baik secara individu, maupun
kelompok.
20 menit
7. Siswa meyelesaikan masalah di luar bimbingan guru
dengan mecari informasi di perpustakaan, database,
website, masyarakat, dan observasi. (Mengumpulkan
informasi) (Sintak 3 PBL)
3 menit
8. Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. (Sintak 4
PBL)
1 menit
9. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun
laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila
diperlukan.
10 menit
10. Guru meminta kelompok yang siap untuk maju
menampilkan simulasi mereka dan mempresentasikan
hasil diskusi pemecahan masalahnya di depan kelas
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
(mengkomunikasikan) (Sintak 5 PBL)
20 menit
11. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji dengan sopan.(Menanggapi)
2 menit
12. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
15 menit
13. Guru memberikan beberapa soal untuk mengevaluasi
117

pemahaman siswa
Penutup 1. Guru meminta siswa agar memberikan kesimpulan 5 menit
tentang kegiatan pembelajaran mengenai materi Jenis
dan karakteristik Bencana alam.
2. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan 3 menit
memberikan pesan agar tetap giat belajar.
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan 2 menit
meninggalkan ruangan kelas.

H. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Jenis : Tertulis
3. Bentuk Tes : Uraian
4. Soal :
a. Sebutkan tiga jenis bencana !
b. Apa yang dimaksud dngan bencana alam geologis ? jelaskan dan tuliskan contohnya
c. Apa yang di maksud dengan bencana alam klimatologis ? tuliskan bencana alam
klimatologis yang paling sering terjadi di indonesia dan penyebabnya.
5. Jawaban soal :
1. Bencana alam, bencana nonalam, dan bencana social
2. Bencana alam geologis adalah bencana alam yang terjadi sebagai akibat dari proses
tektonik bumi yang berpotensi merusak lingkungan alam, dan dapat menyebabkan
kehilangan nyawa,kerusakan harta benda,gangguan sosial dan ekonomi. Fenomena yang
termasuk bencana alam geologis antara lain gempa bumi, tanah longsor, tsunami, dan
gunung meletus. Contoh tsunami yang terjadi diAceh tahun 2004
3. Bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang terjadi karena faktor iklim,
seperti angin dan hujan.fenomena yang termasuk bencana alam klimatologis antara lain
banjir, kekeringan dan kebakaran hutan. Bencana alam klimatologis yang sering terjadi
di Indonesia adalah banjir yang di sebabkan curah hujan tinggi dan tidak memadainya
saluran pembuangan air.
6. Penilaian diskusi kelompok (Keterampilan):
118

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

skor perole h an
NilaiAkhir¿ x 100
skor maksimal

Sungai Raya, ……..2020


Mengetahui
Peneliti Guru mata pelajaran Geografi

Kristina Moni Agati Indah Nofriani, S.Pd


NIM. F1241161008 NIP-
119

LEMBAR KERJA PESERTA DIDK (LKPD)

Pertemuan 1

Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI

A. Bentuklah kelompok diskusi, diskusikanlah dengan teman sekelompok membuat


scenario mitigasi simulasi bencana alam yang sering terjadi di Kalimantan barat
kemudian bagaimana mengatasi masalah tersebut ? setelah itu presentasi didepan
kelas !!

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
120

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) 2


Kelas Eksperimen

Sekolah : SMAN 1 Sungai Raya


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI IIS/Genap
Materi Pokok : Mitigasi Bencana Alam
Alokasi Waktu : 3JP x 45 menit

I. Kompetensi Inti (KI)


5. KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6. KI-2: Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
8. KI-4: Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis jenis dan 3.7.5 Menjelaskan perencanaan dalam
penggulangan bencana alam melalui penanggulangan bencana
edukasi, kearifan local, dan 3.7.6 Menguraikan tahap penangulangan
121

pemanfaatan teknologi modern. bencana


3.7.7Menganalisis siklus penanggulangan
bencana
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau 4.7.1 Mendiskusikan bencana alam dan
peta potensi bencana wilayah mitigasi bencana
setempat serta strategi mitigasi
bencana berdasarkan peta tersebut.

K. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning
diharapkan:
1. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu menjelaskan perencanaan dalam penanggulangan bencana
2. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu menguraikan tahap penanggulangan bencana
3. Dengan menerapkan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah/ Problem Based
Learning siswa mampu menganalisis siklus penanggulangan bencana
4. Dengan memberikan masalah perencanaan dalam penanggulangan bencana siswa
mampu Mendiskusikan memecahkan masalah bencana alam dan mitigasi bencana.
L. Materi pembelajaran
2. Siklus Penanggulangan Bencana
Tertimpa bencana adalah hal yang sulit untuk dihindari karena lari ke mana pun
pasti tetap ada dampak negatif yang diderita. Meski demikian, kita dapat
meminimalkan dampaknya dengan melakukan penanggulangan bencana sedini
mungkin. Berdasarkan prosesnya, penanggulangan bencana dilakukan dengan tiga
tahap yang berkesinambungan. Oleh karena itu, tahapan penanggulangan bencana
ini sering disebut siklus penanggulangan bencana.
a. Perencanaan dalam penanggulangan bencana
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana. Sebagaimana didefinisikan
dalam UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
122

penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya yang


meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Rangkaian kegiatan tersebut apabila digambarkan dalam siklus
penanggulangan bencana adalah sebagai berikut :

Pada dasarnya penyelenggaraan adalah tiga tahapan yakni :


1. Pra bencana yang meliputi:
 situasi tidak terjadi bencana
 situasi terdapat potensi bencana
2. Saat Tanggap Darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana
3. Pascabencana yang dilakukan dalam saat setelah terjadi bencana
Tahapan bencana yang digambarkan di atas, sebaiknya tidak dipahami
sebagai suatu pembagian tahapan yang tegas, dimana kegiatan pada tahap
tertentu akan berakhir pada saat tahapan berikutnya dimulai. Akan tetapi
harus dipahami bahwa setiap waktu semua tahapan dilaksanakan secara
bersama-sama dengan porsi kegiatan yang berbeda. Misalnya pada tahap
pemulihan, kegiatan utamanya adalah pemulihan tetapi kegiatan
pencegahan dan mitigasi juga sudah dimulai untuk mengantisipasi bencana
yang akan datang.
Secara umum perencanaan dalam penanggulangan bencana dilakukan pada
setiap tahapan dalam penyelenggaran penanggulangan bencana.
Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, agar setiap kegiatan
dalam setiap tahapan dapat berjalan dengan terarah, maka disusun suatu
rencana yang spesifik pada setiap tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
1. Pada tahap Prabencana dalam situasi tidak terjadi bencana,
dilakukan penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
( Disaster Management Plan ), yang merupakan rencana umum dan
menyeluruh yang meliputi seluruh tahapan / bidang kerja
kebencanaan. Secara khusus untuk upaya pencegahan dan mitigasi
bencana tertentu terdapat rencana yang disebut rencana mitigasi
misalnya Rencana Mitigasi Bencana Banjir DKI Jakarta.
2. Pada tahap Prabencana dalam situasi terdapat potensi bencana
123

dilakukan penyusunan Rencana Kesiapsiagaan untuk menghadapi


keadaan darurat yang didasarkan atas skenario menghadapi
bencana tertentu ( single hazard ) maka disusun satu rencana yang
disebut Rencana Kontinjensi ( Contingency Plan ).
3. Pada Saat Tangap Darurat dilakukan Rencana Operasi
( Operational Plan ) yang merupakan operasionalisasi/aktivasi dari
Rencana Kedaruratan atau Rencana Kontinjensi yang telah disusun
sebelumnya.
4. Pada Tahap Pemulihan dilakukan Penyusunan Rencana Pemulihan
( Recovery Plan ) yang meliputi rencana rehabilitasi dan
rekonstruksi yang dilakukan pada pasca bencana. Sedangkan jika
bencana belum terjadi, maka untuk mengantisipasi kejadian
bencana dimasa mendatang dilakukan penyusunan petunjuk
/pedoman mekanisme penanggulangan pasca bencana.
Proses Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, Secara garis
besar proses penyusunan/penulisan rencana penanggulangan bencana
adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan dan Pengkajian bahaya
Dilihat dari potensi bencana yang ada, Indonesia merupakan negara
dengan potensi bahaya ( hazard potency ) yang sangat tinggi dan
beragam baik berupa bencana alam, bencana ulah manusia ataupun
kedaruratan komplek. Beberapa potensi tersebut antara lain adalah
gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, tanah longsor,
kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, kebakaran perkotaan dan
permukiman, angin badai, wabah penyakit, kegagalan teknologi
dan konflik sosial. Potensi bencana yang ada di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama, yaitu potensi bahaya
utama ( main hazard ) dan potensi bahaya ikutan ( collateral
hazard ). Potensi bahaya utama ( main hazard potency ) ini dapat
dilihat antara lain pada peta rawan bencana gempa di Indonesia
yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah wilayah dengan zona-
124

zona gempa yang rawan, peta kerentanan bencana tanah longsor,


peta daerah bahaya bencana letusan gunung api, peta potensi
bencana tsunami, peta potensi bencana banjir, dan lain-lain.
2. Pengenalan kerentanan
Kerentanan ( vulnerability ) adalah keadaan atau sifat/perilaku
manusia atau masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan
menghadapi bahaya atau ancaman.
3. Analisis kemungkinan dampak bencana
Pertemuan dari faktor-faktor ancaman bencana/bahaya dan
kerentanan masyarakat, akan dapat memposisikan masyarakat dan
daerah yang bersangkutan pada tingkatan risiko yang berbeda.
Hubungan antara ancaman bahaya, kerentanan dan kemampuan
dapat dituliskan dengan persamaan berikut:
Risiko = f (Bahaya x Kerentanan/Kemampuan)
Semakin tinggi ancaman bahaya di suatu daerah, maka semakin
tinggi risiko daerah tersebut terkena bencana. Demikian pula
semakin tinggi tingkat kerentanan masayarakat atau penduduk,
maka semakin tinggi pula tingkat risikonya. Tetapi sebaliknya,
semakin tinggi tingkat kemampuan masyarakat, maka semakin
kecil risiko yang dihadapinya.
4. Pilihan tindakan penanggulangan bencana
a. Pencegahan dan Mitigasi Upaya atau kegiatan dalam rangka
pencegahan dan mitigasi yang dilakukan, bertujuan untuk
menghindari terjadinya bencana serta mengurangi risiko yang
ditimbulkan oleh bencana. Tindakan mitigasi dilihat dari
sifatnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu
mitigasi pasif dan mitigasi aktif.
b. Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna
menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan
berubahnya tata kehidupan masyarakat.
125

c. Tanggap Darurat Tahap Tanggap Darurat merupakan tahap


penindakan atau pengerahan pertolongan untuk membantu
masyarakat yang tertimpa bencana, guna menghindari
bertambahnya korban jiwa.
d. Pemulihan Tahap pemulihan meliputi tahap rehabilitasi dan
rekonstruksi. Upaya yang dilakukan pada tahap rehabilitasi
adalah untuk mengembalikan kondisi daerah yang terkena
bencana yang serba tidak menentu ke kondisi normal yang lebih
baik, agar kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat
berjalan kembali.
b. Mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana
Dalam melaksanakan penanggulangan bencana, maka penyelenggaraan
penanggulangan bencana meliputi :
• tahap prabencana,
• saat tanggap darurat, dan
• pascabencana.
1. Pada Pra Bencana Pada tahap pra bencana ini meliputi dua keadaan
yaitu :
• Dalam situasi tidak terjadi bencana
• Dalam situasi terdapat potensi bencana
a.Situasi Tidak Terjadi Bencana Situasi tidak ada potensi bencana
yaitu kondisi suatu wilayah yang berdasarkan analisis kerawanan
bencana pada periode waktu tertentu tidak menghadapi ancaman
bencana yang nyata. Penyelenggaraan penanggulangan bencana
dalam situasi tidak terjadi bencana meliputi :
 perencanaan penanggulangan bencana;
 pengurangan risiko bencana;
 pencegahan;
 pemaduan dalam perencanaan pembangunan;
 persyaratan analisis risiko bencana;
 pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;
126

 pendidikan dan pelatihan; dan


 persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.
1.Situasi Terdapat Potensi Bencana Pada situasi ini perlu adanya
kegiatan-kegiatan kesiap siagaan, peringatan dini dan mitigasi
bencana dalam penanggulangan bencana.
 Kesiapsiagaan
 Peringatan Dini
 Mitigasi Bencana
2. Saat Tanggap Darurat Penyelenggaraan penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat meliputi:
 pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan,
dan sumber daya;
 penentuan status keadaan darurat bencana;
 penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
 pemenuhan kebutuhan dasar;
 perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
 pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
3. Pasca Bencana Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap
pasca bencana meliputirehabilitasi; dan rekonstruksi.

M. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)
Model : pembelajaran berbasis masalah/problem based learning(PBL)
Metode : Diskusi, dan tanya jawab
N. Media, Alat, ddan Sumber Belajar:
a. Media
5. Laptop, CPU
6. LCD Projector
7. Film/Video
8. Gambar/Foto
127

b. Sumber Belajar
6) Buku teks pelajaran geografi kelas XI
7) Jurnal ilmiah
8) Informasi berkala instansi terkait
9) Media Visual
10) Situs terkait di internet
O. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 6. Mengucapkan salam 1 menit
7. Meminta siswa untuk memimpin doa 2 menit
8. Mengecek kehadiran siswa 2 menit
9. Melakukan apresiasi dan Memotivasi siswa 5 menit
10.Menyampaikan materi siklus penanggulangan bencana alam 5 menit
Kegiatan Inti 14. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi 20 menit
siklus penanggulangan bencana alam melalui power
point.
15. Meminta siswa menyebutkan tahapan perncanaan dalam 3 menit
penanggulangan bencana dan mekanisme kesiapan dan
penanggulangan dampak bencana.(Menyebutkan)
16. Mengajukan masalah konstektual yang terkait dengan 5 menit
masalah siklus penanggulangan bencana. berupa
pertanyaan untuk pengetahuan awal “daerah c
mengalami bencana alam banjir bandang yang
mengakibatkan 50 orang meninggal dalam bencana
tersebut, agar tidak menimbulkan korban jiwa lagi
tentunya perlu tahapan penanggulangan
bencana,tahapan penanggulangan bencana seperti apa
untuk mengurangi korban jiwa jika terjadi banjir
bandang lagi ? (Menanyakan)
17. Memberi masalah melalui media video tentang 5 menit
“bencana alam di indonesia” dari video masalah
bencana alam yang terjadi Indonesia tersebut guru
128

menyuruh siswa untuk memberi cara penanggulangan


dan tahapannya dengan cara mereka sendiri pada
suatu daerah yang terpencil dan terisolasi jika
mengalami bencana alam yang besar di Kalimantan
5 menit
barat. (Sintak 1 PBL)
18. Membagi siswa menjadi 3 kelompok untuk mengunakan
ide dari kelompoknya untuk menyelesaikan masalah
5 menit
yang diberikan. (Sintak 2 PBL)
19. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang
dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
Guru memberi bantuan berkaitan dengan kesulitan
yang dialami oleh siswa, baik secara individu, maupun
20 menit
kelompok.
20. Siswa meyelesaikan masalah di luar bimbingan guru
dengan mecari informasi di perpustakaan, database,
website, masyarakat, dan observasi. (Mengumpulkan
informasi) (Sintak 3 PBL)
3 menit
21. Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. (Sintak 4
PBL)
1 menit
22. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun
laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila
diperlukan.
10 menit
23. Guru meminta kelompok yang siap untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
(mengkomunikasikan) (Sintak 5 PBL)
20 menit
24. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
129

kelompok penyaji dengan sopan.(Menanggapi)


2 menit
25. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
15 menit
26. Guru memberikan beberapa soal untuk mengevaluasi
pemahaman siswa
Penutup 4. Guru meminta siswa agar memberikan kesimpulan 5 menit
tentang kegiatan pembelajaran mengenai materi Jenis
dan karakteristik Bencana alam.
5. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan 3 menit
memberikan pesan agar tetap giat belajar.
6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan 2 menit
meninggalkan ruangan kelas.

P. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Jenis : Tertulis
3. Bentuk Tes : Uraian
4. Soal :
a. Jelaskan perencanaan dalam penanggulangan bencana menurut Badan
Nasional Penanggulangan Bencana !
b. Apa yang dimaksud pilihan tindakan penanggulangan bencana ? tuliskan
pilihan tindakan tersebut dan jelaskan secara singkat.
c. Tuliskan tujuan dilakukannya penanggulangan bencana.
5. Jawaban soal:
a. Perencanaan dalam penanggulangan menurut BNPB :
 Pada tahap Prabencana dalam situasi tidak terjadi bencana, dilakukan
penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana ( Disaster
Management Plan ), yang merupakan rencana umum dan menyeluruh
yang meliputi seluruh tahapan / bidang kerja kebencanaan. Secara
khusus untuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana tertentu
terdapat rencana yang disebut rencana mitigasi misalnya Rencana
Mitigasi Bencana Banjir DKI Jakarta.
130

 Pada tahap Prabencana dalam situasi terdapat potensi bencana


dilakukan penyusunan Rencana Kesiapsiagaan untuk menghadapi
keadaan darurat yang didasarkan atas skenario menghadapi bencana
tertentu ( single hazard ) maka disusun satu rencana yang disebut
Rencana Kontinjensi ( Contingency Plan ).
 Pada Saat Tangap Darurat dilakukan Rencana Operasi ( Operational
Plan ) yang merupakan operasionalisasi/aktivasi dari Rencana
Kedaruratan atau Rencana Kontinjensi yang telah disusun
sebelumnya.
 Pada Tahap Pemulihan dilakukan Penyusunan Rencana Pemulihan
( Recovery Plan ) yang meliputi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi
yang dilakukan pada pasca bencana. Sedangkan jika bencana belum
terjadi, maka untuk mengantisipasi kejadian bencana dimasa
mendatang dilakukan penyusunan petunjuk /pedoman mekanisme
penanggulangan pasca bencana.
b. Penanggulangan Bencana Suatu proses yang dinamis, terpadu dan
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang
berhubungan dengan penanganan, merupakan rangkaian kegiatan yang
meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi
dan pembangunan kembali.
c. Tujuanya adalah :
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana;
2. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;
4. Menghargai budaya local
5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta
6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan
kedermawanan dan menciptakan perdamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam penanganan
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
131

6. Penilaian diskusi kelompok (Keterampilan):


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

skor perolehan
NilaiAkhir¿ x 100
skor maksimal

Sungai Raya, ……..2020


Mengetahui
Peneliti Guru mata pelajaran Geografi

Kristina Moni Agati Indah Nofriani, S.Pd


NIM. F1241161008 NIP-
132

LEMBAR KERJA PESERTA DIDK (LKPD)


Pertemuan 2

Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI

A. Bentuklah kelompok diskusi, diskusikanlah dengan teman sekelompok tentang cara


penanggulangan dan tahapannya dengan cara mereka sendiri pada suatu daerah yang terpencil
dan terisolasi jika mengalami bencana alam yang besar di Kalimantan barat. setelah itu
presentasikan didepan kelas !!

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
133

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) 3


Kelas Eksperimen

Sekolah : SMAN 1 Sungai Raya


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI IIS/Genap
Materi Pokok : Mitigasi Bencana Alam
Alokasi Waktu : 3JP x 45 menit

Q. Kompetensi Inti (KI)


9. KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
10. KI-2: Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
11. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
12. KI-4: Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

R. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis jenis dan 3.7.8 Menguraikan persebaran wilayah
penggulangan bencana alam melalui rawan bencana alam di Indonesia.
134

edukasi, kearifan local, dan 3.7.9 Menganalisis persebaran wilayah


pemanfaatan teknologi modern. bencana alam di Indonesia.
3.7.10 Menjelaskan peran lembaga-
lembaga dalam penaggulangan
bencana alam
3.7.11Mengidentifikasi lembaga-lembaga
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau yang berperan dalam
peta potensi bencana wilayah penanggulangan bencana alam
setempat serta strategi mitigasi 4.7.1 Mendiskusikan bencana alam dan
bencana berdasarkan peta tersebut. mitigasi bencana
4.7.2 menyajikan laporan hasil diskusi
terkait bencana alam dan mitigasi
bencana dilengkapi sketsa, denah,
dan /atau peta.

S. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning
diharapkan:
7. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu menguraikan persebaran wilayah bencana alam di Indonesia
8. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu menjelaskan peran lembaga-lembaga dalam penanggulangan
bencana alam
9. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu mengidentifikasi lembaga-lembaga yang berperan dalam
penanggulangan bencana alam
10. Dengan menerapkan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah/ Problem Based
Learning siswa mampu menganalisis persebaran wilayah rawan bencana alam di
Indonesia.
11. Dengan memberikan persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia dan
siswa mampu Mendiskusikan memecahkan masalah bencana alam dan mitigasi
135

bencana.
12. Dengan penugasan kerja kelompok pada pembelajaran materi mitigasi bencana
alam siswa mampu menyajikan laporan hasil diskusi terkait bencana alam dan
mitigasi bencana dilengkapi sketsa, denah, dan /atau peta.

T. Materi pembelajaran
3. Persebaran wilayah rawan Bencana alam di Indonesia
Bencana atau disaster merupakan suatu peristiwa yang mengancam kehidupan
mahluk hidup disekitarnya. Bencana dapat dibagi menjadi bencana alam dan
bencana sosial. Bencana alam merupakan bencana yang disebabkan oleh
fenomena alam. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerentanan bencana
alam yang tinggi. Setiap tahun berbagai bencana alam sering terjadi baik ketika
musim hujan maupun kemarau. 
Tenaga-tenaga ahli dari Badan Geologi telah mencatat secara statistik dan
memetakan wilayah-wilayah kegempaan di seluruh Indonesia. Mereka
berkesimpulan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia dari mulai Pulau
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua itu memiliki
potensi tingkat kegempaannya yang sama kecuali Pulau Kalimantan.
Sumber gempa bumi di Indonesia berasal dari zona subduksi dan sesar aktif di
darat. Zona subduksi membentang di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau
Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, dan membelok di Kepulauan Maluku yang
membentuk palung laut. Zona subduksi juga sebagai sumber pembangkit tsunami.
Sesar aktif di darat tersebut antara lain Sesar Besar Sumatera yang memanjang
dari utara sampai selatan di Pulau Sumatera. Sementara di Pulau Jawa terdapat
Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Baribis dan Sesar Opak. Berada pada
pertemuan tiga lempeng tektonik aktif utama dunia (Indo-Australia, Pasifik dan
Eurasia) sudah menjadi takdir kita untuk hidup bersama dengan potensi bencana
geologi, karena itu menjadi sangat penting dilakukan langkah-langkah mitigasi
bencana agar tidak timbul kerugian dan korban jiwa yang besar.
Dari 34 Ibu Kota Provinsi, terdapat tiga Ibu Kota Provinsi yang memiliki tingkat
risiko tinggi terbanyak, empat jenis bencana sekaligus. Kota Ternate dan
136

Manokwari di timur, dan Kota Padang di barat Indonesia.


Kota Ternate rawan erupsi Gunung Api Gamalama, dan rentan terhadap longsor,
gempa bumi, dan tsunami. Sedangkan Kota Manokwari rentan dari banjir,
tsunami, gempa bumi, dan longsor. Statusnya sama dengan Kota Padang.
Ketiganya, berada di ketinggian rata-rata 2.000 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan Kota Tanjung Pinang dan Kota Pangkal Pinang merupakan dua Ibu
Kota Provinsi yang relatif lebih aman dibanding 32 Ibu Kota Provinsi lainnya.
Memiliki tingkat risiko sedang pada bencana gempa bumi dan tanah longsor, dan
tak memiliki risiko tinggi terhadap bencana. Keduanya, tak berada di dataran
tinggi.
Secara topografi, ada 10 Ibu Kota Provinsi yang memiliki karakteristik lengkap
seperti pesisir, dataran rendah, dan dataran tinggi. Wilayah itu adalah Kota
Padang. Kabupaten Mamuju, Kabupaten Bulungan, Kota Manado, Kota Palu,
Kota Gorontalo, Kota Ambon, Kota Ternate, Manokwari, dan Kota Jayapura.
Indeks Risiko bencana BNPT menyebutkan, 81,8 persen wilayah tersebut
memiliki risiko bencana tanah longsor, dan 18,2 persen tingkat risiko tanah
longsor rendah.
Berada di tengah pulau tak berarti kalis dari risiko bencana. Termasuk 7 Ibu Kota
Provinsi yang tidak memiliki garis pantai atau tak berada di kawasan pesisir, yaitu
Kota Pekanbaru, Kota Jambi, Kota Palembang, Kota Bandung, Kota Yogyakarta,
Kota Palangkaraya, dan Kota Banjarmasin.BNPT menyebutkan, semuanya
memiliki tingkat risiko bencana banjir yang tinggi, karena ketujuh Ibu Kota
Provinsi itu dilewati sungai-sungai dan berada dalam cekungan. Dari ketujuh Ibu
Kota Provinsi yang tidak memiliki garis pantai itu, hanya Kota Banjarmasin, Ibu
Kota Kalimantan Selatan, yang berisiko tsunami dengan tingkat risiko sedang.
Sedangkan 6 kota lainnya relatif aman dari bencana tsunami.
4. Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam
1. BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (disingkat BNPB) adalah
sebuah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang mempunyai tugas
membantu Presiden Republik Indonesia dalam melakukan penanggulangan
bencana sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
137

Penanggulangan Bencana.
Tugas:
a. memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan keadaan
darurat bencana, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara;
b. menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada
masyarakat;
d. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden
setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam
kondisi darurat bencana;
e. menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan
nasional dan internasional;
f. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
g. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
h. menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah.

Fungsi:
a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif
dan efisien; dan
b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, dan menyeluruh.

Selain itu apabila terjadi bencana nasional, BNPB melaksanakan fungsi


komando dalam penanganan status keadaan darurat bencana dan keadaan
tertentu. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPB dikoordinasikan
oleh kementerian yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di
bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

2. BPBD
BPBD  merupakan unsur pendukung  tugas Bupati  dalam  penyelenggaran
Pemerintahan Daerah di bidang penanggulangan bencana, yang dipimpin oleh
seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati.
BPBD sebagaimana dimaksud diatas, mempunyai tugas :
a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat,
rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara;
b. menetapkan standarisasi, serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;
138

c. menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;


d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala
Daerah setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam
kondisi darurat bencana;
f. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang, serta
mempertanggungjawabkan penggunaannya;
g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
h. melaksanakan    kewajiban   lain   sesuai  dengan   Peraturan   Perundang-
undangan.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, BPBD
mempunyai fungsi :
a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan
efisien;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh;
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

3. Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat, Selanjutnya diSebut Pemerintah,adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemermtahan N egara Kesatuan
Repubhk Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah dan pemerintah daerah
menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Tanggung jawab pemerintah dalampenyelenggaraan penanggulangan bencana
meliputi hal-ha1 berikut.

a. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana


dengan program pembangunan,
b. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana.
c. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena
bencana secara adil dan sesuai dengan standarn pelayanan minimum.
d. Pemulihan kondisi dari dampak bencana.
e. Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam anggaran
pendapatan dan belanja negara yang memadai.
f. Pengalokasian anggaran penanggulanganfbencana dalam bentuk dana siap
pakai.
139

g. Pemeliharaan arsip/ dokumen autentik dan kredibel dari ancaman dan


dampak bencana.

Pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana mempunyai


wewenang sebagai berikut.
a. Penetapan kebijakan penanggulangan bencana selaras dengan kebijakan
pembangunan nasional.
b. Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukkan Unsur-unsur
kebijakan penanggulangan bencana.
c. Penetapan status dan tingkatan bencana nasional dan daerah.
d. Penentuan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan
negara lain, badan-badan, atau pihak pihak internasional lain.
e. Perumusan kebijakan tentang penggunaan teknologi yang berpotensi
sebagai sumber ancaman atau bahaya bencana;
f. Perumusan kebijakan mencegah penguasaan dan pengurasan sumber daya
alam yang melebihi kemampuan alam untuk melakukan pemulihan.
g. Pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang atau barang yang berskala
nasional.
4. Pemerintah daerah

Pemerintah daerah adalh gubernur, bupati/walikota, atau perangkat daerah


sebagaiunsur penyelenggara pemerintah daerah. Tanggung jawab pemerintah
daerah dalam pnyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi hal-hal
berikut.

a. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena


bencana sesuai dengan standar pelayanan minimum.
b. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana
c. Pengurangan risiko bencana dan pemanduan pengurangan risiko bencana
dengan program pembangunan.
d. Pengalokasian dana penaggulangan bencana dalam anggaran pendapatan
dan belanja daerah yang memadai

Pemerintah darah dalam penyelenggaraan penanggulangan rencana mempunyai


wewenang sebgai berikut.

a. Penetapan kebijakan penanggulangan bencana pada wilayahnya selaras


dengan kebijakan pembangunan daerah.
140

b. Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukan unsure-unsur


kebijakan penaggulangan bencana.
c. Pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penaggulangan bencana dengan
provinsi dan/atau kabupaten/kota lain.
d. Pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman
atau bahaya bencana pada wilayahnya
e. Perumusan kebijakan pencegahan penguasaan dan pengurusan sumber daya
alm yang melebihi kemampuan alam pada wilayahnya.
f. Pengndalian pengumpulan dan penyaluran uang atau barang yang berskala
provinsi, kabupaten/kota.

5. lembaga usaha

Peran serta lembaga usaha dalam PB meliputi tahap prabencana, keadaan


darurat, dan pascabencana yang dilakukan secara sendiri atau bersama dengan
mitra kerja.   Lembaga usaha yang berperan serta pada tahap prabencana atau
pascabencana harus menyusun nota kesepahaman, kerangka acuan kegiatan,
dan rencana kegiatan. Ketiga hal tersebut disusun bersama antara lembaga
usaha dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Penyusunan kerangka acuan
kegiatan dan rencana kegiatan didasarkan pada kapasitas sumber daya lembaga
usaha dan kebijakan PB.   Rencana kegiatan pada tahap prabencana berisi
usulan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga usaha di wilayah kerja untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana. Kegiatan
itu antara lain:

1. Pengenalan dan pemantauan risiko bencana.


2. Perencanaan partisipatif PB.
3. Pengembangan budaya sadar bencana.
4. Pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini.
5. Pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang mekanisme
tanggap darurat.
6. Penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana, penyiapan jalur
evakuasi.
7. Kegiatan lain untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana.

6. Lembaga internasional

Bantuan kemanusiaan dari lembaga internasional dan lembaga asing


nonpemerintah tersebut dapat diterima dengan pemicu sebagai berikut:
141

a. Dampak bencana melampaui kemampuan pemerintah untuk


menanggulanginya sehingga memerlukan bantuan dari lembaga
internasional dan lembaga asing nonpemerintah;
b. Pernyataan pemerintah untuk menerima tawaran bantuan dari lembaga
internasional dan lembaga asing nonpemerintah sesuai dengan
kebutuhan di daerah yang terkena bencana.

Jenis Bantuan Jenis bantuan yang diberikan oleh lembaga international dan
lembaga asing nonpemerintah dapat berupa bantuan dana dan hibah, bantuan
barang, serta bantuan tenaga teknis/ahli.

1. Bantuan Dana dan Hibah Dalam hal lembaga internasional dan lembaga
asing nonpemerintah memberikan bantuan berupa dana kemanusiaan,
maka dana tersebut dapat dikirimkan secara langsung kepada BNPB.
Selanjutnya administrasi pencatatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam hal pemberian hibah, pelaksanaannya
dikelola sesuai dengan mekanisme pengelolaan hibah di lingkungan
BNPB dan pencatatannya dijalankan sesuai dengan Sistem Akuntasi
Hibah yang berlaku di Indonesia. lembaga internasional dan lembaga
asing nonpemerintah tidak dapat melakukan kegiatan penggalangan
dana ( fund raising ) di wilayah NKRI.
2. Bantuan berupa Barang Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh lembaga
international dan lembaga asing nonpemerintah dalam memberikan
bantuan berupa barang adalah sebagai berikut:
a. Barang bantuan harus dikemas, dikelompokkan dan ditandai
serta mempunyai alamat tujuan yang jelas untuk didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan.
b. Ketika melakukan seleksi calon penerima bantuan dengan
kriteria, perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah sampai
tingkat terendah. Jika memungkinkan, masyarakat dilibatkan
dalam menentukan kriteria dan aktivitas pendistribusian barang
bantuan
c. Pembagian barang bantuan tidak boleh
menimbulkan/mempertajam konflik diantara kelompok
masyarakat

3. Bantuan berupa tenaga teknis/ahli Bantuan berupa tenaga teknis/ahli


harus memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
melalui kementerian teknis terkait. Jika memungkinkan, tenaga teknis
didampingi oleh orang Indonesia dalam rangka pengembangan kapasitas.

U. Metode Pembelajaran
142

Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)


Model : pembelajaran berbasis masalah/problem based learning(PBL)
Metode : Diskusi, dan tanya jawab
V. Media, Alat, ddan Sumber Belajar:
a. Media
9. Laptop, CPU
10. LCD Projector
11. Film/Video
12. Gambar/Foto
b. Sumber Belajar
11) Buku teks pelajaran geografi kelas XI
12) Jurnal ilmiah
13) Informasi berkala instansi terkait
14) Media Visual
15) Situs terkait di internet
W. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 11.Mengucapkan salam 1 menit
12.Meminta siswa untuk memimpin doa 2 menit
13.Mengecek kehadiran siswa 2 menit
14.Melakukan apresiasi dan Memotivasi siswa 5 menit
15.Menyampaikan materi materi persebaran wilayah rawan 5 menit
bencana dan lembaga yang berperan dalam penanggulangan
bencana alam dan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 27. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi 20 menit
materi persebaran wilayah rawan bencana dan lembaga
yang berperan dalam penanggulangan bencana alam dan
tujuan pembelajaran melalui power point.
28. Meminta siswa menyebutkan provinsi Indonesia yang 3 menit
sering mengalami terjadinya bencana alam.
(Menyebutkan)
29. Mengajukan masalah konstektual yang terkait dengan 5 menit
143

masalah persebaran wilayah rawan bencana alam di


Indonesia berupa pertanyaan untuk pengetahuan awal
“Indonesia berada pada zona pertemuan 3 lempeng
tektonik. Kondisi tersebut mengakibatkan Indonesia
sering dilanda bencana alam. Sebutkan!” dan jelaskan
potensi bencana alam apakah yang dapat melanda
Indonesia terkait dengan letak Indonesia yang berada
pada zona perteman 3 lempeng tersebut ?”
(Menanyakan)
5 menit
30. Memberi masalah melalui media video tentang
“persebaran bencana alam di indonesia” dari video
masalah bencana alam yang terjadi Indonesia tersebut
guru meminta siswa untuk membuat peta persebaran
bencana alam dan mitigasi bencana di lima kabupaten
5 menit
Kalimantan Barat . (Sintak 1 PBL)
31. Membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk mengunakan
ide dari kelompoknya untuk menyelesaikan masalah
5 menit
yang diberikan. (Sintak 2 PBL)
a. Kelompok 1 : Kabupaten Bengkayang
b. Kelompok 2 : Kabupaten Kapuas Hulu
c. Kelompok 3 : Kabupaten Kayong Utara
d. Kelompok 4 : Kabupaten Melawi
e. Kelompok 5 : Kabupaten Landak
32. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
20 menit
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang
dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
Guru memberi bantuan berkaitan dengan kesulitan
3 menit
yang dialami oleh siswa, baik secara individu, maupun
kelompok.
33. Siswa meyelesaikan masalah di luar bimbingan guru
144

1 menit
dengan mecari informasi di perpustakaan, database,
website, masyarakat, dan observasi. (Mengumpulkan
informasi) (Sintak 3 PBL)
10 menit
34. Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. (Sintak 4
PBL)
35. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun
20 menit
laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila
diperlukan.
36. Guru meminta kelompok yang siap untuk
2 menit
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
15 menit
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
(mengkomunikasikan) (Sintak 5 PBL)
37. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji dengan sopan.(Menanggapi)
38. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
39. Guru memberikan beberapa soal untuk mengevaluasi
pemahaman siswa
Penutup 7. Guru meminta siswa agar memberikan kesimpulan 5 menit
tentang kegiatan pembelajaran mengenai materi Jenis
dan karakteristik Bencana alam.
8. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan 3 menit
memberikan pesan agar tetap giat belajar.
9. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan 2 menit
meninggalkan ruangan kelas.

X. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Jenis : Tertulis
3. Bentuk Tes : Uraian
145

4. Soal :
a. Sebutkan lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam di
Indonesia !
b. Apa yang mnyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana ?
c. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki wilayah yang begitu
luas. Baik wilayah darat maupun wilayah laut. Setiap daerah di indonesia
memiliki potensi bencana yang berbeda. Sebutkan dan jelaskan persebaran
bencana alam yang terjadi di Indonesia !
5. Jawaban soal:
a. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, BNPB, BPBD, lembaga usaha, dan
lembaga internasional
b. wilayah Indonesia berada pada pertemuan lempeng indo-australia,
lempeng pasifik, ketiga lempeng tersebut merupakan lempeng tektonik
aktif yang bergerak dan bertumbukan
c. Letak geologisnya yang berada di antara lempeng-lempeng besar yaitu
yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik
sehingga rawan bencana geologis seperti gunung meletus, gempa bumi dan
tsunami. Persebarannya adalah hampir diseluruh pulau di Indonesia
misalnya pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Sulawesi Letak
astronomisnya yang menyebabkan Indonesia rawan terkena cuaca ekstrim.
Cuaca ekstrim tersebut mengakibatkan terjadinya bencana banjir rob,
puting beliung, dan gelombang pasang. Persebarannya di sepanjang garis
pantai Pulau seperti Semarang, demak, Kalimantan bagian barat dan
selatan.
146

6. Penilaian diskusi kelompok (Keterampilan):


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

skor perolehan
NilaiAkhir¿ x 100
skor maksimal

Sungai Raya, ……..2020


Mengetahui
Peneliti Guru mata pelajaran Geografi

Kristina Moni Agati Indah Nofriani, S.Pd


NIM. F1241161008 NIP-
147

LEMBAR KERJA PESERTA DIDK (LKPD)


Pertemuan 3

Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI

A. Bentuklah kelompok diskusi, diskusikanlah dengan teman untuk membuat peta persebaran
bencana alam dan mitigasi bencana di lima kabupaten Kalimantan Barat. setelah itu
presentasikan didepan kelas !!
148

B. Bagaimana mitigasi bencana alam pada Kabupaten tersebut ?


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
149

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) 4


Kelas Eksperimen

Sekolah : SMAN 1 Sungai Raya


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI IIS/Genap
Materi Pokok : Mitigasi Bencana Alam
Alokasi Waktu : 3JP x 45 menit

Y. Kompetensi Inti (KI)


13. KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
150

14. KI-2: Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
15. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
16. KI-4: Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Z. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis jenis dan penggulangan 3.7.12 Menjelaskan partisipasi
bencana alam melalui edukasi, masyarakat dalam mitigasi
kearifan local, dan pemanfaatan bencana alam di Indonesia
teknologi modern. 3.7.13 Menguraikan partisipasi
masyarakat dalam mitigasi
bencana alam di Indonesia
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau 3.7.14 Menganalisis partisipasi
peta potensi bencana wilayah masyarakat dalam mitigasi
setempat serta strategi mitigasi bencana alam di Indonesia
bencana berdasarkan peta tersebut. 4.7.1 Mendiskusikan bencana alam dan
mitigasi bencana
4.7.2 Membuat peta evakuasi bencana di
lingkungan sekitar

AA. Tujuan Pembelajaran


151

Setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning


diharapkan:
13. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di
Indonesia
14. Dengan bimbingan dan penugasan pembelajaran materi mitigasi bencana alam
siswa mampu menguraikan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di
Indonesia
15. Dengan menerapkan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah/ Problem Based
Learning siswa mampu menganalisis partisipasi masyarakat dalam mitigasi
bencana alam di Indonesia
16. Dengan memberikan masalah partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam
di Indonesia siswa mampu Mendiskusikan memecahkan masalah bencana alam
dan mitigasi bencana.
17. Dengan penugasan kerja kelompok pada pembelajaran materi partisipasi
masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia siswa mampu membuat peta
evakuasi bencana alam di lingkungan sekitar mereka
BB. Materi pembelajaran
5. Penanggulangan Bencana alam melalui Edukasi, Karifan local, dan
pemanfaatan teknologi Modern

a. Penanggulangan Bencana Alam Melalui Edukasi


Untuk mengurangi korban dan kerugian akibat bencana alam, edukasi
penanggulangan kebencanaan perlu dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui
pendidikan kebencanaan. Dengan pendidikan kebencanaan, masyarakat memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana dan
tanggap darurat bencana. Pendidikan kebencanaan dapat dilakukan melalui
kegiatan pendidikan formal dan informal. Terkait dengan hal ini, dalam Rencana
Nasional Penanggulangan Bencana 2010-2014, telah direncanakan adanya
implementasi kesiapsiagaan bencana di sekolah/madrasah. Seiring dengan
rencana ini, diterbitkanlah Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 04 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah
Aman dari Bencana. Berdasarkan pedoman ini, sekolah aman adalah komunitas
pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman dan sehat, sadar akan risiko,
152

memiliki rencana yang matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana,
dan selalu siap untuk merespons pada saat darurat dan bencana.
b. Penanggulangan Bencana Alam Melalui Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah kekayaan budaya setempat yang mengandung kebijakan
hidup, pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom)
dan kearifan hidup.Terkait dengan lingkungan hidup, Undang-Undang No. 32
Tahun 2009 tentang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
mendefinisikan kearifan lokal sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata
kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan
hidup secara lestari. Kearifan lokal masyarakat Indonesia sangat kaya. Bentuk-
bentuk kearifan lokal dapat berupa nilai, norma, kepercayaan, dan aturan-aturan
khusus. 
Beberapa kearifan lokal yang berperan dalam penanggulangan bencana antara
lain sebagai berikut.
1. Nyabuk gunung di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing atau ngais gunung
di Jawa Barat atau sengkedan di Bali merupakan sistem pertanian dengan
membuat teras sawah mengikuti kontur gunung (contour planting). Kearifan
lokal seperti ini dapat mencegah terjadinya tanah longsor.
2. Kearifan suku Mentawai di Sumatra Barat dalam kegiatan perladangan tidak
mengenal sistem tebas bakar.
3. Semong dalam cerita rakyat Aceh. Semong menjadi semacam mitigasi
bencana yang menyerukan kepada penduduk untuk lari ke bukit ketika
terjadi gempa.
4. Tradisi tana' ulen suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur yang melarang
penduduk untuk menebang pohon, membakar hutan, membuat ladang, dan
melakukan aktivitas-aktivitas lain yang menimbulkan kerusakan hutan di
dalam wilayah tana' ulen.
c. Penanggulangan Bnna alam Melalui Teknologi Modern
Pemanfaatan teknologi modern dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana
dapat menyelamatkan nyawa dan membantu mencegah kerusakan
lingkungan. Contoh teknologi modern dalam penanggulangan bencana antara
lain teknologi modifikasi cuaca yang telah sering diterapkan untuk
penanggulangan bencana asap kebakaran lahan dan hutan di sejumlah
provinsi di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya gelombang tsunami, Indonesia menggunakan sistem
Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina TEWS).

6. Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam di Indonesia


153

Terkait penanggulangan bncana alam, masyarakat mempunyai hak dan kewajiban.


Adapun hak setiap anggota masyarakat adalah sebagai berikut.

a. Mendapatkan perlindungan social dan rasa aman, khususnya bagi


kelompok masyarakat rntan bencana.
b. Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan dalam
penyelenggaraan penaggulangan bencana.
c. Mendapatkan informasi secara tertulis dan/ ataulisan tentang kebijakan
penanggulangan bencana.
d. Berpran srta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pmeliharaan program
penyediaan bantuan pelayanan kesehatan, termasuk dukungan psikososial.
e. Berpartisipasi dalm pengambilan keputusan terhadap kegiatan
penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan
komunitasnya
f. Mlakukan engawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas
pelaksanaan penanggulangan bencana.
g. Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar
h. Setiap orang berhak untuk memkperoleh ganti kerugian karena terkena
bencana yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi.

Sementara itu, kewajiban setiap orang adalah sebagai berikut.

a. Menjaga kehidupan social masyarakat yang harmonis.


b. Memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup
c. Melakukan kegiatan penanggulangan bencana
d. Memberikan informasi yang benar kepada public tentang
penanggulangan bencana

Masyarakat hendaknya berpartisipasi dalam mitigasi bencana alam di


Indonesia. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bncana,
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. Bentuk partisipasi masyarakat
yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.

a. Aktif dalam kegiatan identifikasi masalah kebencanaan.


b. Memberikan usulan atau pendapat untuk mengurangi resiko bencana
c. Peduli akan upaya untuk mengurangi resiko bencana
d. Menunjukan kesdaran bahwa permasalahn bencana merupakan
tanggung jawab bersama.
e. Ikut serta dalam kgiatan pelaksanaan mitigasi bencana
154

f. Menjaga berbagai upaya mitigasi bencana


g. Aktif dalam mengevaluasi berbagai kegiatan mitigasi bencana.

CC. Metode Pembelajaran


Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)
Model : pembelajaran berbasis masalah/problem based learning(PBL)
Metode : Diskusi, dan tanya jawab
DD. Media, Alat, ddan Sumber Belajar:
a. Media
13. Laptop, CPU
14. LCD Projector
15. Film/Video
16. Gambar/Foto
b. Sumber Belajar
16) Buku teks pelajaran geografi kelas XI
17) Jurnal ilmiah
18) Informasi berkala instansi terkait
19) Media Visual
20) Situs terkait di internet

EE. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:


Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 16.Mengucapkan salam 1 menit
17.Meminta siswa untuk memimpin doa 2 menit
18.Mengecek kehadiran siswa 2 menit
19.Melakukan apresiasi dan Memotivasi siswa 5 menit
20.Menyampaikan materi penanggulangan bencana alam 5 menit
melalui edukasi, kearifan local dan teknologi modern dan
partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di
indonesia dan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 40. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi 20 menit
materi penanggulangan bencana alam melalui edukasi,
kearifan local dan teknologi modern dan partisipasi
155

masyarakat dalam mitigasi bencana alam di indonesia


dan tujuan pembelajaran dan tujuan pembelajaran
melalui power point.
41. Meminta siswa menyebutkan dan partisipasi masyarakat 3 menit
dalam mitigasi bencana alam di indonesia.
(Menyebutkan)
42. Mengajukan masalah konstektual yang terkait dengan 5 menit
masalah penanggulangan bencana alam melalui edukasi,
kearifan local dan teknologi modern dan partisipasi
masyarakat dalam mitigasi bencana alam di indonesia.
berupa pertanyaan untuk pengetahuan awal“bagaimana
penanggulangan di suatu daerah terpencil yang
tertimpa suatu bencana alam ?” (Menanyakan)
43. Memberi masalah melalui media video tentang 5 menit
“indonesia di landa bencana alam terbesar sepanjang
sejarah” dari video masalah bencana alam yang terjadi
Indonesia tersebut guru meminta siswa untuk
mendiskusikan cara penanggulangan dan partisipasi
siswa pada bencana alam yang terjadi disekitar
lingkungan mereka beserta membuat peta evakuasi
bencana. (Sintak 1 PBL)
44. Membagi siswa menjadi 4 kelompok untuk mengunakan 5 menit
ide dari kelompoknya untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan. (Sintak 2 PBL)
45. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, 5 menit
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang
dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
Guru memberi bantuan berkaitan dengan kesulitan
yang dialami oleh siswa, baik secara individu, maupun
kelompok.
156

20 menit
46. Siswa meyelesaikan masalah di luar bimbingan guru
dengan mecari informasi di perpustakaan, database,
website, masyarakat, dan observasi. (Mengumpulkan
informasi) (Sintak 3 PBL)
3 menit
47. Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. (Sintak 4
PBL)
1 menit
48. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun
laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila
diperlukan.
10 menit
49. Guru meminta kelompok yang siap untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
(mengkomunikasikan) (Sintak 5 PBL)
20 menit
50. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji dengan sopan.(Menanggapi)
2 menit
51. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
15 menit
52. Guru memberikan beberapa soal untuk mengevaluasi
pemahaman siswa
Penutup 10. Guru meminta siswa agar memberikan kesimpulan 5 menit
tentang kegiatan pembelajaran mengenai materi Jenis
dan karakteristik Bencana alam.
11. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan 3 menit
memberikan pesan agar tetap giat belajar.
12. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan 2 menit
meninggalkan ruangan kelas.

FF. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Jenis : Tertulis
157

3. Bentuk Tes : Uraian


4. Soal :
a. Sebutkan hak masyarakat dalam mitigasi bencana alam.
b. Apa yang dimaksud penanggulangan bencana alam melalui edukasi ? berikan
contoh konkretnya
c. Sebutkan langkah-langkah yang kalian lakukan jika suatu saat terjadi bencana
banjir di sekolah kalian ! (Sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan
setelah terjadi bencana)!
5. Jawaban soal:
a. hak masyarakat dalam mitigasi bencana alam :
1. Mendapatkan perlindungan social dan rasa aman, khususnya bagi
kelompok masyarakat rntan bencana.
2. Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan dalam
penyelenggaraan penaggulangan bencana.
3. Mendapatkan informasi secara tertulis dan/ ataulisan tentang kebijakan
penanggulangan bencana.
4. Berpran srta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pmeliharaan program
penyediaan bantuan pelayanan kesehatan, termasuk dukungan psikososial.
5. Berpartisipasi dalm pengambilan keputusan terhadap kegiatan
penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan
komunitasnya
6. Mlakukan engawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas
pelaksanaan penanggulangan bencana.
7. Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar
8. Setiap orang berhak untuk memkperoleh ganti kerugian karena terkena
bencana yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi
b. Untuk mengurangi korban dan kerugian akibat bencana alam, edukasi
penanggulangan kebencanaan perlu dilakukan. Hal ini dapat dilakukan
melalui pendidikan kebencanaan. Dengan pendidikan kebencanaan,
masyarakat memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang
kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana. Pendidikan kebencanaan
dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan formal dan informal. Terkait
dengan hal ini, dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2010-
2014, telah direncanakan adanya implementasi kesiapsiagaan bencana di
sekolah/madrasah. Seiring dengan rencana ini, diterbitkanlah Peraturan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 04 Tahun 2012
158

tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana.


Berdasarkan pedoman ini, sekolah aman adalah komunitas pembelajar yang
berkomitmen akan budaya aman dan sehat, sadar akan risiko, memiliki
rencana yang matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana, dan
selalu siap untuk merespons pada saat darurat dan bencana.
Contohnya dalam materi mitigasi bencana alam dalam pelajaran geogarfi di
SMA siswa dapat tahu cara mitigasibencana seperti apa jika ada gejala
bencana alam tertenu di sekitarnya.
c. Peserta didiki menyebutkan :
1. Mengenali daerah tempat tinggal kita
2. Memperbaiki tata air dan atta guna lahan daerah lereng
3. Menanami daerah lereng dengan tanaman yang memiliki system
perakaran yang kuat
4. Menutup retakan-retakan yang timbul diatas bukit dengan material
lempung untuk mencegah air masuk ke dalam tanah
5. Selalu waspada saat musim hujan tiba
6. Mewaspadai mat air/rembesan dan kejadian longsor skala kecil di
sepanjang lereng
6. Penilaian diskusi kelompok (Keterampilan):
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

skor perolehan
NilaiAkhir¿ x 100
skor maksimal
159

Sungai Raya, ……..2020


Mengetahui
Peneliti Guru mata pelajaran Geografi

Kristina Moni Agati Indah Nofriani, S.Pd


NIM. F1241161008 NIP-

LEMBAR KERJA PESERTA DIDK (LKPD)


Pertemuan 4

Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI

A. Bentuklah kelompok diskusi, diskusikanlah dengan teman tentang cara penanggulangan dan
partisipasi siswa pada bencana alam yang terjadi disekitar lingkungan mereka beserta membuat
peta evakuasi bencana.
160

B. Bagaimana partisipasi kalian sebagai siswa pada bencana alam di lingkungan sekitar kalian ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
161

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai