Anda di halaman 1dari 9

MATERI AJAR

Pertemuan 1

Indikator:
3.3.1 Mengidentifikasi Karakteristik bioma di dunia
3.3.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna

Apa yang ananda


fikirkan?

A. Bioma
1. Pengertian bioma
Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan fauna yang khas. Bioma
merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis. Pada
dasarnya, bioma terdiri dari produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi
siklus yang diawali dari tumbuhan.
Ciri utama dari bioma adalah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan pengaruh kondisi
iklim regionalnya. Sehingga perbedaan antar bioma tampak jelas dari vegetasi yang tumbuh di dalamnya.
Bioma dibagi dalam beberpa jenis yang ditentukan dari iklim, curah hujan, letak geografis, dan intensitas
cahaya matahari.
Ciri-Ciri Bioma
 Terbentuknya interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu air, iklim, tanah, dan organisme yang hidup di
suatu daerah
 Merupakan komunitas klimak (kumpulan macam-macam populasi) sebagai penanda daerah tersebut
terdapat bentuk vegetasi utama yang mendominasi.
 Komunitas yang cukup stabil, kecuali di suatu kejadian yang mengganggu dalam kestabilan komunitas.
 Dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya
 Penamaan bioma yang umumnya didasarkan pada dominasi vegetasinya
2. Macam-macam bioma
Bioma terbagi menjadi 6 jenis bioma utama dimana masing-masing bioma memiliki karakteristik
dan kekhasan tertentu. Berikut beberapa jenis bioma:
1) Bioma Stepa
Bioma stepa atau juga sering disebut sebagai padang rumput merupakan bioma yang terdiri dari
rumput sebagai flora utama yang ada di dalam bioma tersebut. Persebaran ini meliputi daerah yang
tidak memiliki manfaat curah hujan yang tinggi di sepanjang iklim tropis dan subtropis. Persebarannya
di dunia meliputi benua Australia (padag gibson), afrika utara (gurun sahara), asia (takla makan),
brasilia (campos), amerika serikat (great basin), argentina, dan di Indonesia sendiri terdapat di daerah
padang tritis yogyakarta, Sumbawa, nusa tenggara timur dan nusa tenggara barat.
Vegetasi yang hidup: di daerah basah (rumputnya dapat mencapai ketinggian 3 cm, misalnya
(Blustem dan Indian grasses), di daerah kering, (rumputnya pendek, misalnya (Grama dan Buffalo
grasses). Jenis hewan, yaitu yang merupakan konsumen primer herbivora dan bertubuh besar,
misalnya bison di Amerika, zebra di Afrika, serta kanguru di Australia; sebagai predator herbivora,
seperti singa dan anjing liar, dan hewan jenis lain: ular, belalang, rodentina, dan bermacam-macam
burung.

Gambar 1 : Bioma Stepa & bioma khasnya (zebra)


Sumber : Innocent Boy - blogger
Ciri-ciri bioma stepa:
 Memilki curah hujan yang sangat sedikit kurang lebih hanya 25 mm per tahunnya.
 Kelembapan udaranya sangat rendah karena kurangnya air
 Penguapan atau proses evaporasi tumbuhan sangat cepat karena udara yang kering dengan tingkat
penyerapanya lambat. Padang rumput yang ada di bioma ini juga biasanya merupakan rumput-
rumput kering.
 Keadaan tanahnya sangat kering selain karena kurangnya air juga dikarenakan suhu udara yang
sangat panas mencapai 45 derajat pada siang hari namun di malam hari sangat dingin hingga
mencapai 0 derajat celcius.
Karena keadaannya yang sangat kering dan panas ini tidak banyak tumbuhan dan hewan yang
bisa bertahan. Hanya beberapa macam tumbuhan saja seperti rumput liar dan kaktus. Untuk hewan
mungkin hewan herbivora dapat bertahan seperti kuda, sapi, kambing dan kerbau serta hewan berdarah
panas lainnya seperti kalajengking dan jenis ular tertentu.
2) Bioma Tundra
Bioma tundra merupakan sebuah ekosistem dimana tumbuhan utamanya rumput dan tumbuhan
kerdil seperti lumut dari jenis sphagnum dan lichens (lumut kerak). Letaknya terdapat pada daerah
yang memiliki suhu udara dingin dengan jenis-jenis hujan yang berbeda dan kebalikan dari bioma
tundra. Lokasinya biasanya ada di daerh dekat kutub yang sangat dingin dengan suhu udara sangat
dingin seperti di daerah lingkar artik, Greenland, rusia utara, kanada, finlandia dan selandia baru.
Karena letaknya yang berbatasan dengan kutub suhu udaranya bisa mencapai kurang dari 0
derajat bahkan tumbuhan pun bisa membeku. Tumbuhan yang paling banyak bisa hidup adalah lumut.
Lumut pada saat musim dingin akan membeku namun tidak mati, kemudian setelah masuk musim
panas dan es mencair lumut akan hidup kembali. Pada bioma ini bisa mengalami malam hari atau siang
hari selama berbulan-bulan karena matahari tidak menyinari hingga daerah tundra.

Gambar 2 : Bioma Tundra dan hewan khasnya (Beruang)


Sumber : Sridianti.bioma tundra.com

Ciri-ciri bioma tundra:


 Lokasinya hampir semuanya tertutup oleh salju dan es
 Memiliki musim panas dan dingin yang sangat panjang
 Usia tumbuhan yang dapat hidup sangat pendek hanya berkisar maksimal 4 bulan
Binatang yang dapat hidup merupakan tipikal hewan kutub seperti beruang kutub, kucing kutub,
penguin dan lain-lain.
3) Bioma Taiga
Ekosistem bioma taiga merupakan hutan yang terdiri dari jenis-jenis hutan yang memiliki
tumbuhan yang spesifik saja yang mendominasi misalnya hutan pinus, conifer, atau tumbuhan lainnya.
Selain itu juga terdapat semak belukar dan rumput namun jumlahnya sangat sedikit. Hewan yang ada
di dalam bioma tersebut antara lain adalah beruang, ajag, moose, serigala, beruang hitam, rubah dan
burung yang sedang bermigrasi dari hutan gugur. Bioma ini terletak di daerah utara bumi seperti di
rusia, kanada dan finlandia. Bioma taiga ini merupakan bioma yang paling luas dibandingkan dengan
bioma-bioma lainnya.

Gambar 3 : Bioma Taiga


Sumber : geographyeducation - WordPress.com

Ciri-ciri bioma taiga:


 Musim panas di bioma taiga sangat pendek jangka waktunya hanya berkisar 1 hingga 3 bulan saja
selebihnya merupakan musim dingin.
 Pada saat musim dingin air dalam tanah akan membeku hingga mencapai 2 meter tingginya
Jenis tumbuhan yang dapat hidup sedikit saja hanya 2 atau 3 jenis tumbuhan saja, Hewan yang dapat
hidup merupakan hewan berdarah dingin.
4) Bioma Gurun
Dibandingkan dengan bioma lainnya, bioma gurun disinyalir dianggap sebagai bioma yang
paling susah untuk hidup makhluk hidup di dalamnya karena memiliki cuaca yang sangat ekstrim
dimana pada saat siang hari udara akan terasa sangat panas dan pada saat malam hari akan menjadi
sangat dingin. Bioma gurun juga memiliki fungsi gurun pasir serta kadar air dan kelembapan di bioma
gurun sangat sedikit. Bioma gurun hanya menerima hujan satu kali dalam setahun sehingga tumbuhan
dan hewan yang mampu bertahan hidup sangat sedikit saja. gurun terbesar di dunia adalah gurun sahara
di afrika utara, sedangkan lainnya tersebar di jazirah arab seperti arab Saudi, peru, Australia, Mongolia,
Pakistan dan Turkestan. Selain gurun yang sangat panas ada juga gurun di kutub utara yang tertutup
salju dan es abadi. Bioma gurun juga memiliki beberapa fenomena yang menakjubkan seperti :
 gurun terluas di benua asia
 gurun pasir terbesar di dunia
 gurun terluas di dunia

Gambar 4 : Bioma Gurun & bioma khas gurun (Kalajengking)


Sumber : KinerjaAktif.BiomaGurun.com
Tumbuhan yang bisa hidup di bioma gurun ini antara lain adalah lumut, kaktus dan beberapa
jenis rumput berduri yang memiliki cadangan air banyak di dalam tubuhnya. Hewan yang bisa bertahan
hidup misalnya onta yang memiliki cadangan air di punuknya atau hewan berdarah panas seperti
kalajengking dan ular derik.
Ciri-ciri bioma gurun:
 Curah hujan sedikit hanya berkisar kurang lebih 25 mm per tahun
 Evaporasi atau penguapan sangat besar
 Kelembapan tanah sangat rendah
 Tanah sangat kering karena berupa pasir yang tidak bisa menyerap air
 Perbedaan suhu udara antara siang dan malam sangat berbeda

5) Bioma Hutan Hujan Tropis


Bioma hutan hujan tropis terletak di daerah yang Indonesia yang memiliki iklim di Indonesia
seperti iklim tropis yang dilalui oleh garis katulistiwa. Curah hujan di daerah ini sangat tinggi dan
memiliki sinar matahari sepanjang tahunnya tanpa henti. Suhu udara di bioma hutan hujan tropis ini
sangat bersahabat bagi flora dan fauna di dalamnya. Karena keramahan alamnya ini sehingga membuat
jumlah flora dan fauanya sangat banyak dan heterogen. Diperkirakan jumlah flora yang hidup di bioma
hutan hujan tropis mencapai angka 3000 jenis spesies. Rata-rata pohonnya memilki daun hijau karena
pembentukan klorofil yang sempurna.

Gambar 5 : Bioma Hutan Hujan Tropis


Sumber : Budhii WeBlog
Bioma hutan hujan tropis juga memiliki fungsi jenis hutan seperti :
 fungsi hutan lindung
 fungsi hutan bakau
Kelembapan udaranya sangat tinggi karena sinar matahari banyak namun tidak bisa mencapai tanah
karena lebatnya daun yang ada di bioma hutan hujan tropis ini. jenis anggrek, lumut, tumbuhan
merambat sangat banyak ditemukan di bioma ini. persebaran bioma ini di Indonesia meliputi daerah
sumatera, Kalimantan, papua, jawa dan Sulawesi. Untuk persebarannya di dunia meliputi brasil (hutan
amazon), india, Malaysia, Thailand, karibia, dan amerika tengah (negara bagian florida).
Ciri-ciri hutan hujan tropis:
 Memiliki curah hujan yang tinggi, setidaknya lebih dari 2000 mm per tahun , dengan jumlah air
yang sangat melimpah ini perlu diwaspadai jika hutan sudah mulai gundul karena bisa terjadi banjir.
 Pohonnya memiliki ketinggian mencapai 20 hingga 40 meter bahkan ada yang mencapai 60 m
 Sinar matahari tersedia sepanjang tahun namun sinar tersebut tidak bisa masuk ke dalam tanah
karena terhalang lebatnya tumbuhan.
 Pohon memiliki daun yang lebat dan hijau sepanjang tahun
 Memiliki iklim kecil pada lingkungan sekitar permukaan tanah
 Terdapat berbagai macam tumbuhan dan hewan.
Pohon yang memiliki kayu awet dan kuat biasanya tumbuh pada bioma hutan hujan tropis ini.

6) Bioma Hutan Gugur


Bioma hutan gugur ini juga bisa disebut sebagai hutan hujan sedang. Pengaruh letak astronomis
bioma hutan gugur ini terletak pada garis lintang 35 hingga 55 derajat di bagian bumi bagian utara dan
selatan. Persebarannya meliputi wilayah amerika serikat bagian timur, kepualuan inggris dan benua
Australia.

Gambar 6 : Bioma Hutan Gugur


Sumber : Sirwandita - blogger
Ciri-ciri hutan gugur:
 Curah hujan terjadi secara merata berkisar pada 75 hingga 1000 mm per tahun
 Mempunyai empat musim: musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi
 Pohon memiliki daun lebat dan hijau pada musim panas dan akan menggugurkan daunnya saat
musim panas.
 Jumlah tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup sedikit saja
 Terdiri dari 4 musim yaitu dingin, gugur, panas dan semi, dengan musim panasnya hangat dan
musim dinginnya tidak terlalu dingin.
7) Bioma Sabana
Bioma sabana merupakan ekosistem yang tidak banyak ditumbuhi tumbuhan hanya ditumbuhi
padang rumput dan pohon-pohon kecil. Bioma sabana terbagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni
(yang masih memiliki tumbuhan asli) dan sabana campuran (sudah memiliki berbagai jenis tumbuhan
yang tidak asli). Persebarannya meliputi daerah tropis dan subtropis.
Gambar 7 : Bioma Sabana
Sumber : geografi-iwan - blogger
Ciri-ciri bioma sabana:
 Terdapat di daerah katulistiwa
 Curah hujan sedikit antara 100 hingga 150 mm saja per tahun
 Curah hujan tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit
 Memiliki drainase yang cuku baik
 Air di dalam tanah cukup untuk kehidupan flora dan fauna
 Suhu udara tidak terlalu ekstrim
 Kelembapan udara agak kering

B. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora Dan Fauna


Fenomena tersebut merupakan fenomena yang terjadi di lingkungan mikro, lalu bagaimanakah
persebaran flora dan fauna di seluruh dunia ini? Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi persebaran
flora dan fauna di muka bumi, yaitu kondisi geologi, iklim, ketinggian tempat, dan faktor biotik.
1. Faktor Abiotik :
a. Faktor Geologi
Anda tentunya tidak mengira bahwa bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas
satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka
benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering di sebut sebagai puzzle
raksasa. Apabila Anda perhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat
digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya. Keanekaragaman flora fauna di
permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua
(kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua”yang disampaikan oleh Alfred Lothar
Wegener (1880-1930). Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas satu benua
besar yang disebut ”Pangaea”dan satu samudra besar”panthalassa”, karena adanya tenaga endogen
benua besar itu terpecah membentuk Benua Eurasia di bagian utara (Amerika Utara,Eropa, Asia
bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwanadi bagian selatan (Amerika Selatan, Afrika,
India, Australia, dan Antartika). Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga
endogen, kurang lebih 20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika dan Asia selatan bergabung dengan
Eurasia, sedang Australia memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua
tersebut menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.
Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi selanjutnya juga dipengaruhi oleh
adanya periode glasiasi (periode pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang panjang)
yang menyebabkan banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan suksesi akibat adanya perubahan
musim tersebut.
b. Faktor Iklim
1) Suhu Udara
Suhu adalah derajad dingin dan panasnya suatu benda, yang diukur dengan mengunakan alah
berupa termometer. Sumber panas di permukaan mi berasal dari sinar matahari dan dari panas bumi.
sinar matahari dipacarkan secara merata keseluruh permukaan bumi, namun karna perbedaan lintang,
derajad keawanan, dan ketinggian suhu akan berbeda-beda di setiap tempat.
Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan
fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak
dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis
tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya
beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan
didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan
serangkaian proses regenerasinya.
2) Kelembaban udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara
penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi
pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan
kebutuhan yang sangat penting.
Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungannya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi
empat bagian, yaitu sebagai berikut :
Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau dengan
kondisi kelembapan udara yang sangat rendah, seperti kaktus.
Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di lingkungan yang lembap
tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
Hygrophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di daerah yang basah, seperti
teratai, eceng gondok, dan selada air.
Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap daerah yang mengalami
perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim
musim tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus.
3) Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan
kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau
bentuk presipatasi lainnya.
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah selama periode tertentu yang diukur
dengan satuan (mm). Jadi, jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya
permukaan air hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan bumi/tanah. Curah hujan 1 (satu)
milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1
(satu) milimeter atau tertampung air sebanyak 1 (satu) liter atau 1000 ml.
Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan
juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan
merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.
4) Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya.
Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban
dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan
penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
5) Sinar matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis.
Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa
dengan membentuk oksigen ( O2 ) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari
yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka
melangsungkan kehidupannya.
c. Faktor Tanah /Edafik
Faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau
lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan
atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman antara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.
1) Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi
kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari
ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm,
debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan
berdasarkan USDA). Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap vegetasi yang tumbuh di suatu
daerah karena kemampuan adaptasi vegetasi yang terhadap lingkungan tumbuh mereka
2) Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah
dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan
tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air (porositas) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah
(permeabilitas). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara
keseluruh bagian tanah.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsugung.
Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan
produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat.
3) Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar
tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika
keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil
dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-
unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.
Pada daerah iklim Tropis Basah, pengasaman tanah adalah proses alamiah (natural). Kemasaman
tanah merupakan salah satu masalah utama bagi pertumbuhan tanaman.
d. Faktor fisiografi
Faktor fisiografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya
dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelembaban udara. Diantara daerah
yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula
karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab itu kita
mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Gunung merupakan salah satu daerah yang secara mikro bisa kita amati adanya keterkaitan antara
ketinggian tempat dengan jenis flora dan fauna. Di gunung semakin ke atas maka suhu udaranya akan
semakin turun. Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa tanaman
di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.
a. Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu,
kelapa, karet, padi, lada,dan buah-buahan.
b. Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocokditanam pada wilayah ini adalah kapas,
kopi, coklat, kina, teh,dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
c. Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocokditanam pada wilayah ini antara lain
sayuran, kopi, teh, dananeka jenis hutan tanaman industri.
d. Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh:edelweis.

Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring
menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis
permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring
setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini
disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.

2. Faktor Biotik :
Salah satu faktor biotik yang paling berpengaruh adalah manusia. Manusia mampu mengubah
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian,
perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat
menyebarkan tumbuhan dari suatu tmpat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi
kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain
faktor tersebut hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam
proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor
tumbuh – tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi
perkembangan kehidupan tumbuh – tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contoh bakteri
saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah – sampah di tanah
sehingga dapat menyuburkan tanah.

Anda mungkin juga menyukai