A. KOMPETENSI INTI
KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam
Jenis dan karakteristik bencana alam.
Siklus penanggu langan bencana.
Siklus penanggu langan bencana.
Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
Penanggulangan bencana melalui edukasi kearifan lokal dan pemanfaatan
teknologi modern.
Partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia.
Membuat peta potensi bencana wilayah setempat serta strategi mitigasi
bencana berdasarkan peta tersebut.
Fakta:
Indonesia dilalui dua jalur pegunungan dunia dan menjadi tempat
pertemuan tiga lempeng besar dunia, hal ini menyebabkan Indonesia
rawan terjadi Bencana Geologi.
Indonesia terletak di Khatulistiwa dan berada pada posisi silang
diantara dua Benua dan dua Samudra, hal ini menyebabkan Indonesia
rawan terjadi bencana Klimatologis.
Jumlah dan persebaran penduduk di Indonesia yang banyak menempati
daerah daerah yang rawan bencana semakin menambah fakator
kerentanan bencana.
Konsep:
Prinsip:
• Faktor penyebab bencana alam
• Keseimbangan alam dan lingkungan
• UU RI Nomor 24 tahun 2007
Yang menyatakan bahawa Bencana adalah Peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non
alam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Jadi jika suatu fenomena alam tidak mengganggu kehidupan manusia,
maka itu hanya disebut fenomena alam biasa dan tidak bisa disebut
bencana.
Prosedur:
Langkah – langkah dan upaya mengurangi resiko bencana
1. pengenalan dan pemantauan risiko bencana;
2. perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; pengembangan
budaya sadar bencana;
3. penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan
bencana;
4. identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman
bencana;
5. pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;
6. pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;
7. pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan
lingkungan hidup
8. kegiatan mitigasi bencana lainnya.
E. METODE
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, penugasan, diskusi, presentasi, kontekstual
3. Model : Inquiry
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Alat : Laptop, spidol, LCD, white board
2. Media : Powerpoint, Video, LKS, Peta
G. SUMBER BELAJAR
Sumber pembelajaran :
1. P. Yasinto Sindhu. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
2. K. Wardiyatmoko. 2013. Geogrgafi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
3. Video Tsunami; https://www.youtube.com/watch?v=oWzdgBNfhQU
4. Video longsor: https://www.youtube.com/watch?v=hQ-
PuycUVTY&list=WL&index=9&t=192s
5. Video Gempa:
https://www.youtube.com/watch?v=wQsizdbPngE&t=188s
6. Video Gunung Meletus:
https://www.youtube.com/watch?v=dHgnvOGEWL0&t=99s
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pertemuan kedua
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pertemuan ketiga
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pertemuan keempat
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pilihan Ganda :
1. Perhatikan beberapa jenis bencana alam yang berpotensi terjadi di
Indonesia berikut ini....
1. Gempa Bumi
2. Banjir
3. Gunung meletus
4. Angin puting beliung
5. Tanah Longsor
Dari jenis bencana alam di atas yang merupakan bencana alam geologis
adalah...
A. 1,2,3
B. 1 dan 3
C. 3,4,5
D. 4 dan 5
E. 1,2,3,4,5
2. Pola gerakan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang
konvergen mengakibatkan terbentuknya busur gunung api di Indonesia.
Dampak fenomena tersebut tersebut bagi Indonesia adalah…
A. Umumnya hutan di Indonesia berjenis hutan hujan tropic
B. Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas lautan
C. Sering terjadi gempa dan gunung meletus
D. Memiliki sumber daya alam hayati yang melimpah
E. Sering terjadi bencana banjir dan kekeringan
3. Berikut ini merupakan fungsi waduk yang terkait dengan pengendalian
bencana alam yaitu....
A. Waduk sebagai tempat rekreasi yang murah
B. Waduk sebagai PLTA
C. Waduk sebagai pusat pengendali Tata air
D. Waduk sebagai tempat yang baik untuk pengembangan perikanan
E. Waduk sebagai tempat pengembangan olah raga air
4. Tindakan terbaik yang harus dilakukan saat berada di dalam ruangan /
bangunan bila terjadi gempa adalah…
a. Menelepon pihak berwajib untuk memberitahu telah terjadi gempa
b. Berteriak dengan kencang meminta tolong pada orang lain
c. Diam ditempat hingga gempa berakhir dan bersikap tenang
d. Berlindung di bawah meja atau benda kokoh
e. Secepatnya keluar gedung dengan menggunakan lift
5. Di daerah B memiliki daerah peresapan air hujan yang luas, sedangkan di
daerah C hampir separuh lahan di gunakan sebagai daerah terbangun. Pada
waktu musim kemarau daerah C mengalami kekeringan, sedangkan di
daerah B tidak mengalami kekeringan. Perbedaan dampak yang dialami
oleh dua daerah tersebut karena ....
a. Di daerah B air hujan tidak dapat terserap ke tanah akibat banyaknya
lahan terbuka hijau yang dijadikan sebagai lahan terbangun
b. Di daerah C air hujan dapat terserap ke tanah akibat jumlah vegetasi
yang kurang
c. Di daerah B air hujan tidak dapat terserap ke tanah akibat jumlah
vegetasi yang kurang
d. Di daerah B air hujan dapat terserap ke tanah akibat banyaknya lahan
terbuka hijau yang dijadikan sebagai lahan terbangun
e. Di daerah C air hujan tidak dapat terserap maksimal karena lahan
banyak digunakan sebagai area terbangun
1. Amati daerah sekitar rumah dan sekolah anda yang rawan terhadap
bencana, seperti gempa, banjir, tanah longsor
2. Buatlah Peta Mitigasi Bencana (Peta Resiko didaerahmu) yang
mengidentifikasi lokasi rawan bencana dan Peta jalur Evakuasi !
3. Cari Informasi langkah- langkah yang akan di lakukan bagi pemangku
jabatan/kapasitas daerah setempat jika bencana tersebut terjadi !
4. Buatlah Iklan layanan masyarakat yang digunakan untuk lingkungan
tempat tinggalmu !
Penilaian Sikap
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI IPS / 2
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Waktu Pengamatan : Pada saat proses pembelajaran
Topik : Mitigasi Bencana Alam
Indikator Pengembangan Sikap : Kepedulian, disiplin, toleran dan tanggung
jawab
Keterangan Skor :
1 = Kurang
2 = Sedang
3 = Baik
4 = Sangat Baik
2. Penilaian Keterampilan
a. Tes Praktik
Keterangan Skor :
1 = Kurang
2 = Sedang
3 = Baik
4 = Sangat Baik
RINGKASAN MATERI
1.Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Bencana alam
bersifat alamiah tanpa ada campur tngan manusia, sehingga lumpur lapindo bukan
merupakan bencana alam.
2.Bencana Nonalam
Bencana Nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
3.Bencana Sosial
Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antar kelompok atau antar komunitas kelompok, juga terorisme.
Jenis-jenis Bencana Alam
Bencana alam ada banyak sekali jenisnya, namun secara umum dibagi
menjadi 3 (tiga), yaitu bencana alam geologi, bencana alam, meteorologi, dan
bencana alam ekstra-terestial. Berikut penjelasan selengkapnya.
Selain itu ada juga bencana alam hidrologis seperti intrusi air laut
(masuknya air laut ke dalam air tanah seperti yang terjadi di Kota Surabaya) dan
abrasi di pantai.
Ada juga bencana alam Biologis yang disebabkan oleh serangan makhluk
hidup, seperti serangan tomcat yang melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu,
hama wereng juga termasuk dalam kategori bencana ini
Mitigasi Bencana
a) Mitigasi Struktural
b) Mitigasi Non-Struktural
Kearifan lokal yang mulai kurang dikenal dan dihayati dapat diformat
dalam bahasa publik, bahasa sehari-hari yang mudah dipahami. Budaya mitigasi
berbasis kearifan lokal perlu dibangun sejak dini dalam diri setiap elemen
masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya sehingga dapat
meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Dalam hal ini, mitigasi
dibangun bukan pula hanya sebagai sistem peringatan dini tetapi ia menjadi
sebuah budaya dalam perilaku masyarakat. Langkah efektif yang bisa dilakukan
antara lain adalah melalui pembekalan kepada masyarakat baik melalui
pendidikan di bangku sekolah maupun pelatihan kepada masyarakat umum.
Pengetahuan tentang kebencanaan seyogianya menjadi muatan lokal di wilayah
yang paling rawan gempa. Pendidikan di sekolah bagi siswa sangat strategis untuk
menanamkan pengetahuan tentang kebencanaan sejak usia dini dan sosialisasi
tentang kearifan lokal yang dimiliki daerah tersebut. Sekolah adalah sarana yang
efektif, dimana dengan peran guru terhadap murid mampu mendorong
terbangunnya budaya mitigasi dalam lingkup sekolah dan keluarga.