A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2 : “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI-3 : memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 : mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
4.5. Menyajikan proses 4.5.1. Menyajikan informasi proses seisme/gempabumi melalui gambar
dinamika litosfer dengan
menggunakan peta,
bagan, gambar, tabel,
grafik, video, dan/atau
animasi
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan STEAM dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning, peserta didik dapat mengklasifikasikan gempabumi, menghitung jarak episentrum
gempa, menganalisis dampak gempa terhadap kehidupan dan menyajikan informasi mengenai
gempabumi melalui gambar dengan kreatif, berpikir kritis, bertanggungjawab dan mampu
berkolaborasi di dalam kelompok
C. Materi Ajar
1. Seisme/gempabumi :
a. Pengertian
b. Klasifikasi gempa berdasarkan penyebabnya, sumber gempa, dan intensitasnya
c. Istilah-istilah di dalam seisme
d. Pengukuran gempabumi
e. Dampak seisme/gempabumi bagi kehidupan
2. Alat
a. Laptop
b. Alat Tulis
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics)
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
C. Kegiatan Pembelajaran
Nilai
Aspek
0 –10
A. Isi Materi
Tulisan menarik dan mudah dimengerti
Hasil diskusi sesuai dengan materi
B. Kerjasama Kelompok
Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi
yang di diskusikan
Keaktifan menanggapi, bertanya dan menjawab pertanyaan dari
kelompok lain
C. Presentasi
Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien
Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang
menyakinkan audien
Memberikan tanggapan/jawaban yang benar dan sesuai pemecahan
masalah
Jumlah
LAMPIRAN MATERI AJAR
Tenaga Pembentuk
Muka Bumi
Tenaga Endogen
Istilah-Istilah
Pengukuran Dampak Seisme
Klasifikasi Dalam Gempa
Gempabumi Bagi Kehidupan
Bumi
Gempa Tumbukan
MATERI AJAR
3. SEISME
a. Pengertian
Menurut Howel (1969), gempa bumi adalah getaran atau serentetan getaran dari kulit
bumi yang bersifat tidak abadi dan kemudian menyebar ke segala arah. Getaran yang
terjadi karena pergerakan dinamis litosfer yang menciptakan gelombang seismik
sebagai akibat pelepasan energi dari dalam yang terjadi secaratiba-tiba. Apabila dua
lempeng kerak bumi atau lapisan batuan bergesekan satu sama lain maka akan terjadi
akumulasi energi di tempat gesekan, yang nantinya akan dilepaskan secara tiba-tiba
untuk mencapai keseimbangan baru. Energi yang dilepaskan berupa getaran dalam
bentuk gelombang seismik, sehingga gempa bumi juga disebut dengan seisme. Ilmu
yang mempelajari gempa bumi dinamakan seismologi
d. Pengukuran Gempabumi
Hal-hal terkait dengan gempa bumi perlu diselidiki agar akibat yang terjadi
dapat diperhitungkan dan upaya mitigasi bencana gempa dapat dilakukan.
Ilmu yang mempelajari gempa bumi, gelombang-gelombang seismik, serta
perambatannya disebut seismologi.
Dalam kajian seismologi diperlukan berbagai alat. Salah satu alat yang
terpenting adalah seismograf atau alat pencatat gempa. Terdapat dua macam
seismograf yaitu sebagai berikut:
a) Seismograf horizontal adalah seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah
horizontal.
b) Seismograf vertikal adalah seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah
vertikal.
Gambar 19. a. seismograf vertikal b. seismograf horizontal
Besaran (magnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik
dicatat oleh seismograf dengan menggunakan skala Richter. Pada tahun 1935, Charles
Francis Richter, seorang seismolog dan fisikawan asal Amerika, mengembangkan
skala magnitudo Richter untuk mengukur dan membandingkan kekuatan serta
intensitas gempa secara matematis. Intensitas gempa merupakan ukuran pengaruh
gempa bumi terhadap manusia dan benda-benda.
Untuk mengetahui hubungan antara kerusakan di muka bumi dengan besarnya
kekuatan gempa, mari kita amati tabel kekuatan getaran gempa bumi menurut Skala
Richter dan Skala Omori berikut ini,
Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini telah ditemukan cara untuk
mengetahui pusat gempa, salah satunya dengan menggunakan 3 jarak episentral. Jarak
Episentral adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang gempa bumi melalui
permukaan bumi.
Untuk mendapatkan Jarak Episentral digunakan rumus dari Laska, yaitu sebagai
berikut:
Keterangan :
Δ = jarak episentrum dengan pencatat gempa
S–P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dan sekunder, dalam
satuan menit
1 megameter = 1.000 km
e. Dampak Seisme Bagi Kehidupan
Gempa bumi yang terjadi di suatu tempat akan berdampak buruk terhadap tempat
tersebut dan tempat lain, karena getaran gempabumi akan merambat sampai tempat
yang jauh. Dampak yang muncul karena gempabumi dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu dampak primer dan dampak sekunder. Dampak primer berakibat pada
morfologi tetap yang dihasilkan langsung saat gempa terjadi, misalnya zone rekahan,
gawir sesar, konstruksi bangunan. Dampak sekunder dihasilkan ketika pergerakan
tanah mengakibatkan tanah longsor, tsunami, likuifaksi, subsiden, letusan gunungapi,
dan kebakaran. Besar kecilnya dampak gempabumi tergantung dari magnitudo, makin
besar magnitudo kemungkinan terjadi kerusakan makin besar.
Selain memberikan dampak negatif, gempa bumi juga memberikan pengaruh positif.
Gempa menjadikan kemajuan teknologi semakin pesat terutama dalam penemuan alat
pendeteksi gempa. Gempa juga memberikan pengaruh positif di bidang pariwisata
terutama tepat di lokasi terjadinya gempa. Hal ini dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar lokasi tersebut. Setelah terjadi gempa, manusia juga mengambil
hikmah di balik peristiwa tersebut karena menjadikan manusia lebih peduli terhadap
sesamanya dan meningkatkan kewaspadaan jika terjadi gempa.
LAMPIRAN LKPD
Petunjuk :
1. Bacalah dan pahami materi mengenai Seisme dengan mengakses link
https://sites.google.com/edu.jakarta.go.id/geografisma/halaman-muka
2. Catatlah kata-kata atau kalimat yang dianggap penting pada buku
3. Diskusikan bersama kelompok mengenai topik permasalahan yang sudah ditentukan
guru
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
Kegiatan diskusi
1. Menganalisis permasalahan:
c. Apa dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan dan bagi masyarakat pasca gempa
terjadi?
Petunjuk :
1. Bacalah dan pahami materi mengenai Seisme dengan mengakses link
https://sites.google.com/edu.jakarta.go.id/geografisma/halaman-muka
2. Catatlah kata-kata atau kalimat yang dianggap penting pada buku
3. Diskusikan bersama kelompok mengenai topik permasalahan yang sudah ditentukan
guru
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
Kegiatan diskusi
1. Menganalisis permasalahan:
a. Mengapa gempa bumi bisa terjadi pada litosfer tempat kita berpijak ini?
c. Apa dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan dan bagi masyarakat pasca gempa
terjadi?
2. Menghitung jarak episentrum gempa :
Diketahui stasiun pencatat gempa Kota Yogyakarta mencatat gelombang primer pada
pukul 04.26'.12’’ dan gelombang sekunder pada pukul 04.32'.42". Jarak episentrum dari
stasiun pencatat gempa adalah...
3. Buatlah rancangan simulasi terjadinya gempa tektonik dengan bahan sederhana yang ada
di sekitar kalian !
Petunjuk :
1. Bacalah dan pahami materi mengenai Seisme dengan mengakses link
https://sites.google.com/edu.jakarta.go.id/geografisma/halaman-muka
2. Catatlah kata-kata atau kalimat yang dianggap penting pada buku
3. Diskusikan bersama kelompok mengenai topik permasalahan yang sudah ditentukan
guru
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
Kegiatan diskusi
1. Menganalisis permasalahan:
a. Mengapa gempa bumi bisa terjadi pada litosfer tempat kita berpijak ini?
c. Apa dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan dan bagi masyarakat pasca gempa
terjadi?
2. Menghitung jarak episentrum gempa :
Berdasarkan data stasiun pengamatan gempa diketahui getaran gempa sebagai berikut:
Stasiun A Gelombang P tercatat pukul 07.28'.25", Gelombang S tercatat pukul
07.30'.40".
Berapakah jarak episentrum gempa dari stasiun A?
3. Buatlah rancangan simulasi terjadinya gempa tektonik dengan bahan sederhana yang ada
di sekitar kalian !
Petunjuk :
1. Bacalah dan pahami materi mengenai Seisme dengan mengakses link
https://sites.google.com/edu.jakarta.go.id/geografisma/halaman-muka
2. Catatlah kata-kata atau kalimat yang dianggap penting pada buku
3. Diskusikan bersama kelompok mengenai topik permasalahan yang sudah ditentukan
guru
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
Kegiatan diskusi
1. Menganalisis permasalahan:
a. Mengapa gempa bumi bisa terjadi pada litosfer tempat kita berpijak ini?
c. Apa dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan dan bagi masyarakat pasca
gempa terjadi?
2. Menghitung jarak episentrum gempa :
Berdasarkan data stasiun pengamatan diketahui getaran gempa sebagai berikut:
Gelombang P tercatat pukul 07.30'.15", Gelombang S tercatat pukul 07.33'.45".
Berapakah jarak episentrum gempa dari stasiun pengamatan?
3. Buatlah rancangan simulasi terjadinya gempa tektonik dengan bahan sederhana yang ada
di sekitar kalian !
Prosedural :
Langkah-langkah mengetahui episentrum
gempa dengan rumus LASKA
ENGINEERING (Teknik) ART (Seni)
Membuat simulasi pergerakan lempeng Membuat poster sederhana mengenai
dengan alat/bahan sederhana yang ada di gempabumi
sekitar
MATHEMATICS (Matematika)
Menghitung jarak episentrum gempa