KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kometensi Dasar (KD)
3.2. Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha
pemerataan pembangunan
4.2. Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan
peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyimak penjelasan dari guru peserta didik diharapkan dapat menganalisis struktur keruangan desa
dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan dan Membuat
makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel,
grafik, dan/atau diagram dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
Materi Pembelajaran (terlampir)
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Pertemuan 1-2
Merancang laporan tentang pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksinya.
Mendiskusikan dan membuat laporan tentang pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksinya
Pertemuan 9-10
Menyajikan hasil diskusi tentang pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksinya dilengkapi
peta, tabel, grafik, dan/atau diagram
Pertemuan 11-12
Membuat laporan tentang pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksinya
Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta,
bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan
Penilaian
4. Perkembangan Desa
Tingkat perkembangan desa dinilai berdasarkan tiga faktor yaitu faktor ekonomi, faktor sosio
kultural, dan faktor prasarana. Berdasarkan faktor-faktor tersebut,tingkat perkembangan desa dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Desa Tradisional
Desa tradisional atau pra desa yaitu tipe desa pada masyarakat terasing yang seluruh
kehidupannya tergantung pada alam sekitarnya. Ketergantungan itu misalnya dalam hal
bercocok tanam, cara membuat rumah, pengolahan makanan dan lain-lainnya. Pada desa
semacam ini penduduk cenderung tertutup, atau kurang komunikasi dengan pihak luar. Sistem
perhubungan dan komunikasi tidak berkembang.
b. Desa Swadaya
Desa swadaya merupakan kondisi suatu desa yang sebagian besar masyarakatnya memenuhi
kebutuhannya secara mandiri dan tidak bergantung pada pemerintah atau orang lain. Adapun
ciri-cirinya adalah:
Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik.
Lembaga desa masih sederhana.
Aktivitas / kehidupan masyarakat masih terikat oleh adat istiadat.
Tingkat pendidikan masyarakat rendah.
Kegiatan penduduk dipengaruhi oleh keadaan alam
Mata pencaharian penduduk pada umumnya bertani
Teknologi yang digunakan masih sederhana sehingga tingkat produktivitasnya rendah.
Kegiatan ekonomi masyarakat ditujukan pemenuhan kebutuhan sendiri.
Umumnya masyarakat cenderung tertutup sehingga sistem perhubungan dan
pengangkutan kurang berkembang.
c. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang tingkat perkembangannya sudah lebih maju dibandingkan desa
swadaya. Desa ini adalah desa yang sedang mengalami masa transisi, ciri-cirinya sebagai
berikut:
Adat istiadat masyarakat sedang mengalami transisi.
Adanya pengaruh dari luar yang mulai masuk ke masyarakat desa dan mengakibatkan
perubahan cara berfikir.
Mata pencaharian penduduk mulai beraneka ragam, tidak hanya pada sektor agraris.
Produktivitas mulai meningkat.
Sarana dan prasarana desa semakin lengkap dan membaik.
Mulai tumbuh kesadaran serta tanggung jawab masyarakat untuk membangun desa
Roda pemerintahan desa mulai berkembang baik dalam tugas maupun fungsinya
Bantuan pemerintah hanya bersifat sebagai stimulus.
d. Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang telah maju, ciri-cirinya sebagai berikut:
Adat istiadat sudah tidak mengikat aktivitas masyarakat
Lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang ada sudah dapat menjaga
kelangsungan hidup masyarakat.
Sarana dan prasarana desa sudah meningkat.
Teknologi semakin maju sehingga produktivitas meningkat.
Mata pencaharian masyarakat sudah beranega ragam.
Tingkat pendidikan dan ketrampilan penduduk telah tinggi sehingga cara berfikirnya
telah maju (rasional).
Kondisi transportasi sudah baik sehingga berpengaruh terhadap kelancaran hubungan
dengan daerah lain.
Pada desa swasembada, sistem perhubungan dan pengangkutan tersedia dengan baik.
Masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitasnya karena berbagai
sarana dan prasarana sudah tersedia.
3. Klasifikasi Kota
Klasifikasi kota berdasarkan tahap perkembangannya Lewis Mumford dalam Rahardjo (1982:1)
mengklasifikasi kota berdasarkan tingkat perkembangannya sebagai berikut:
a) Tahap eopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang dan sudah diatur ke kehidupan kota;
b) Tahap polis, kota yang masih memiliki ciri kehidupan agraris,sebagai pusat keagamaan dan
pemerintahan;
c) Tahap metropolis, yaitu kota besar, kota induk yang perekonomiannya sudah mengarah ke
sektor industri;
d) Tahap megapolis, wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis yang
berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar dan telah
mencapai tingkat tertinggi;
e) Tahap tiranopolis, kota yang sudah mengalami kemerosotan moral dan akhlak manusianya,
diliputi oleh kerawanan sosial dan sulit dikendalikan, misalnya angka kriminalitas yang tinggi,
kemacetan lalu lintas, kerusakan lingkungan;
f) Tahap nekropolis, kota yang kehidupannya mulai sepi, menuju kearah keruntuhan, bahkan
berkembang menjadi kota mati, kota yang sudah mengalami kehancuran peradabannya
Keterangan :
1 = Central Business District atau Daerah Pusat Kegiatan
2 = Industri Ringan
3 = Pemukiman Kelas Rendah
4 = Pemukiman Kelas Menengah
5 = Pemukiman Kelas Atas
6= Heavy Manufacturing atau Industri Berat
7 = Business District atau kawasan Bisnis Pinggiran Kota
8 = Pemukiman pinggiran atau zona penglaju
9 = Kawasan Industri Luar Kota
Sejauh ini belum ada dampak yang menonjol adanya kelemahan teori inti ganda. Teori ini
merupakan penyempurna dari teori konsentris dan sektoral yang lebih kompleks.
2. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Mengerjakan latihan soal-soal terkait materi yang diajarkan.
- Penilaian Proyek
- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
Menyusun dan membuat rangkuman dari tugas-tugas yang sudah diselesaikan, kemudian membuat
refleksi diri.
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20
Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………
KELAS : .……………..
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatan
Kebenaran Dan lain
gagasan yang penggunaan
N Konsep sebaginya
Nama Peserta Didik orisinil istilah
o
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
1
2
Nama Pernyataan
Peserta Jumlah
Didik Pengungkapan gagasan Kebenaran konsep Ketepatan
yang orisinil penggunaan istilah
Fitria
Gina
....
Mengidentifikasi …………………….
Tugas : Menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja …………………….secara tertulis dengan
berbagai media.
Indikator : membuat laporan hasil percobaan cara kerja …………………….
Langkah Tugas :
1. Lakukan observasi ke pasar atau tempat lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai
…………………….
2. Datalah yang kamu dapatkan dalam bentuk tabel yang berisi ……………………., ……………………..
3. Diskusikan hasil observasi yang kamu lakukan beersama teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan
berikut:
a. Jenis …………………….apa yang paling banyak kamu temukan dipasaran?
b. Bagaimana yang terjadi?
c. Keuntungan apa yang diperoleh dalam kehidupan?
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan pada kegiatan
pembelajaran berikutnya
Rubrik Penilaian
Kelompok
No. Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1
3 Kreativitas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor
Pekerjaan :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
KELAS : .…………..
2.
3.
Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Topik : ………………………..
KI : ………………………..
KD : ………………………..
Indikator : ………………………..
….
….
Proyek :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Orientasi Masalah:
Bentuklah tim kelompokmu, kemudian pergilah ke ……………… yang ada di ……………..mu. Ambil alat
…………….. yang digunakan untuk ……………….. terhadap ……………. ……………… antara
…………… terhadap ………….yang berada di ………….., lakukan berulang-ulang sehingga kamu
menemukan …………….yang ……………… antara ……………. dengan …………… tersebut!
Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 4 orang.
2. Selesaikan masalah terkait ……………
3. Cari data …………… dengan ……………….. tersebut
4. Bandingkan untuk mencari ………….. umum jumlah ……………………..pertahun
5. Lakukan prediksi …………….. dengan ……………… tersebut
6. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam laporan tertulis tentang kegiatan yang dilakukan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan pemecahan masalah, dan pelaporan hasil pemecahan masalah
7. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi untuk pemecahan
masalah
8. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan masalah, dan (c)
penyajian data hasil
9. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir, (b) pengembangan hasil pada masalah lain
(jika memungkinkan)
10.Laporan dikumpulkan paling lambat …………… minggu setelah tugas ini diberikan
Rubrik Penilaian Proyek:
Kriteria Skor
Skor
No Aspek
(0 – 100)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor
1 Perencanaan Bahan 2 5 7 10
5 0 5 0
2 Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan)
d. ……..
3 Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. …….
Total Skor
Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengukuran/pengamatan yang dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut
dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 100 = sangat baik, 80 = baik, 60 = cukup,
40 = kurang, dan 20 = sangat kurang
Skor Perolehan
Nilai Perolehan =
40
Skor
No Aspek
(0 – 100)
1 Tahap Perencanaan Bahan
Total Skor
Catatan
Aspek yang dinilai
N / Nilai
Indikator Periode
o Kebenaran Kelengkapan Sistematik Tata
Konsep gagasan a Bahasa
1 …. ….
2 Menyusun
laporan
perancangan
percobaan
3 Menyusun
laporan
praktikum
4 …. ….
No Komponen Skor
1 Kebenaran Konsep Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan salah
Keterangan:
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100
Jumlah Skor
Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖= x4
Skor Maksimal
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
Penilaian Keterampilan – Tertulis (menulis karangan, menulis laporan dan menulis surat.)
JUDUL
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
3. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait
dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumla Skor Kode
Nama Siswa
o BS JJ TJ DS h Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
4. Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran pada waktu yang telah dialokasikan, perlu
diberikan kegiatan remedial