Anda di halaman 1dari 34

MODUL 4

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL


KELAS X SMK (FASE E)

MITIGASI BENCANA TANAH LANGSOR

NAMA : FITRI AYUNING NASTUTI, S.Pd


NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 WADASLINTANG
JURUSAN : 1. PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK DAN GIM
2. BUSANA
3. TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
Durasi : 8 x pertemuan @3x45’

FASE : E TUJUAN PEMBELAJARAN :


CAPAIAN PEMBELAJARAN : a. Peserta didik dapat membedakan jenis
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki lapisan tanah
kemampuan menciptakan solusi atas b. Peserta didik mampu menjelaskan
Gerakan tektonik bumi.
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu
c. Peserta didik mampu menganalisis
lokal atau global dari pemahamannya tentang fenomena yang perubahan iklim dan
mitigasi bencana tanah longsor, serta cuaca di Indonesia
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan d. Peserta didik mampu menganalisis
waktu, menjelaskan, mendesain, informasi tentang mitigasi bencana tanah
mengevaluasi, memberikan solusi dan longsor di permukiman melalui media
social
membuat rancangan untuk mengatasi
e. Peserta didik mampu membuat rancangan
masalah di tingkat local dalam perspektif
dan merencanakan mitigasi Bencana
global, dalam bentuk mitigasi
edukasi Tanah Longsor menggunakan media sosial
bencana tanah longsor yang bermanfaat f. Peserta didik mampu membuat video
bagi lingkungan sekitar. Melalui mitigasi bencana tanah longsor dan
mengunggahnya dalam laman media
pengembangan sejumlah pengetahuan
sosial masing-masing
tersebut dibangun pula karakter berakhlak g. Peserta didik mampu membuat laporan
mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif, mitigasi bencana tanah longsor
bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, h. Peserta didik mampu mempresentasikan
bergotong royong, dan berkebhinekaan laporan hasil mitigasi bencana tanah
global. longsor.

A. Profil Pelajar Pancasila: D. Kegiatan pembelajaran utama:


Peserta didik akan mengembangkan individu, berkelompok (2-4 orang)
sikap beriman dan bertaqwa
kemampuan bernalar kritis dan mandiri E. Penilaian:
dalam menyelesaikan masalah Individu dan kelompok
B. Sarana dan Prasarana: F. Jenis asesmen:
Hp/Laptop, Jaringan Internet, Alat Tulis Lisan (Diskusi dan Presentasi) dan
Tertulis (LKPD)
C. Model pembelajaran: G. Metode:
Project Based Learning secara Tatap Diskusi, presentasi, demonstrasi,
muka. eksplorasi.

KATA KUNCI : A. Perangkat ajar ini dapat digunakan guru


Energi, Perubahan Energi, Sumber Energi untuk mengajar:
Alternatif. 1. Siswa reguler/tipikal
2. Siswa dengan hambatan belajar
PERTANYAAN INTI : 3. Siswa cerdas istimewa berbakat
Bagaimana saya dapat mengimplimentasikan istimewa
Sumber Energi Alternatif terbarukan?
B. Kelengkapan perangkat ajar:
Lembar kegiatan, rubrik penilaian, foto,
video pembelajaran

DESKRIPSI UMUM
Peserta didik akan melaksanakan proyek pembuatan informasi edukasi mitigasi bencana tanah
longsor sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan. Siswa akan menggali kemampuan menerapkan
proyek pembuatan informasi edukasi mitigasi bencana tanah longsor.

CATATAN UNTUK GURU


Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek.

PERSIAPAN (45 MENIT)


1. Guru membuat presentasi tentang materi mitigasi bencana tanah longsor.
2. Guru membuat contoh-contoh kegiatan terkait mitigasi bencana tanah longsor.

AKTIVITAS
Pertemuan 1 : Pengenalan Masalah / Penentuan Pertanyaan Mendasar Mitigasi Bencana Tanah
Longsor (Essential Question)
Pertemuan 2 dan 3 : Penyusunan Rancangan Proyek dan Rencana Kerja (Plan and Schedule)
Pertemuan 3 dan 4 : Pelaksanaan dan Monitoring Proyek (Monitor)
Pertemuan 5 dan 6 : Pengujian Hasi/Presentasi (Asses)
Pertemuan 7 dan 8 : Evaluasi dan Refleksi (Evaluate)

A. PERTEMUAN 1 WAKTU 135 MENIT

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama delapan kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah kemampuan yang
mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran IPAS. Dengan demikian wajib dikuasai
peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

1. Pengenalan Masalah / Penentuan Pertanyaan Mendasar (Essential Question)


 Guru menyampaikan topic tentang mitigasi bencana tanah longsor, metode
pembelajaran yang akan di kerjakan peserta didik yakni project based learning dan
hasil akhir berupa contoh mitigasi bencana tanah longsor yang bermanfaat dalam
kehidupan.
 Guru menayangkan video dari Youtube tentang mitigasi bencana tanah longsor
https://www.youtube.com/watch?v=0ZNWCOtb9kM
https://www.youtube.com/watch?v=mI4vZi86o6Q
https://www.youtube.com/watch?v=mF40H4FopmM
https://www.youtube.com/watch?v=29jyaPIWzFI
 Peserta didik menyaksikan video tentang mitigasi bencana tanah longsor.
 Berdasarkan video tersebut, Guru menanyakan pertanyaan pemantik:
1. Jelaskan arti dari mitigasi
2. sebutkan macam-macam bencana alam yang sering terjadi di Indonesia
3. sebutkan contoh bencana alam yang pernah terjadi di sekitar kita
4. bagaimana bencana tersebut dapat terjadi
5. jelaskan menurut pendapatmu, upaya apa yang harus dilakukan untuk
mengurangi resiko dampak bencana.
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru dengan melakukan investigasi
secara mendalam lewat bahan ajar yang disediakan guru maupun sumber lainnya yang
berkaitan.(bernalar kritis)
 Guru menyiapkan bahan ajar untuk dapat dipelajari peserta didik sebagai bahan
informasi yang mendukung.
 Peserta didik mengunggah jawabannya lewat template pertanyaan yang disediakan di
Google Classroom
 Guru menilai kemampuan awal siswa dan keaktifan siswa lewat template pertanyaan
di Google Classroom

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut kepada guru
dan peserta didik yang lain.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Soal Latihan Pertemuan 1 (Tes Formatif 1)

B. PERTEMUAN 2 (WAKTU 135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama tujuh kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah Penyusunan Rancangan
Proyek (Plan) yang akan dibuat oleh siswa secara berkelompok. Dengan demikian peserta
didik diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

2. Penyusunan Rancangan Proyek (Plan) dan Rencana Kerja (Schedule)


 Guru mengorganisir siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa
 Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok menyusun prosedur
pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan berupa produk hasil Sumber Energi
Alternatif Terbarukan dengan menyediakan LKPD
 Peserta didik mendiskusikan kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat
laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain (mengkomunikasikan)
 Peserta didik berdiskusi dan mencoba menyusun rencana pembuatan proyek
pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber
yang dibutuhkan.(Critical Thinking, Creative, Collaboration, Communication)
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil rancangan dengan teman dalam
kelompoknya.
 Guru menilai rancangan siswa lewat LKPD yang telah dikerjakan
 Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas
waktu yang telah ditentukan bersama.
 Rencana Proyek dan Jadwal penyelesaian dilaporkan kepada guru sebagai laporan
awal.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut kepada guru
dan peserta didik lain.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Lembar Kerja Peserta didik
3. Soal Latihan Pertemuan 2 (Tes Formatif 2)

C. PERTEMUAN 3 dan 4 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama enam kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah Pelaksanaan dan
Monitoring Proyek (Monitor). Dengan demikian peserta didik diminta untuk fokus dan
menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (155 Menit)


3. Pelaksanaan dan Monitoring Proyek (Monitor).
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau
realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru.
(Critical Thinking, Creative, Collaboration, Communication)/ (Mengamati, Menanya,
Mencoba, Mendiskusikan, Mengkomunikasikan)
 Peserta didik membuat dokumentasi saat pelaksanaan proyek berupa foto/video.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut kepada guru
dan peserta didik lain.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Lembar Kerja Peserta didik (Lembar Observasi)

D. PERTEMUAN 5 dan 6 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama empat kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah Pengujian Hasi/Presentasi
(Asses). Dengan demikian peserta didik diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan
apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

4. Pengujian Hasi/Presentasi (Asses)


 Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik,
mengukur ketercapaian standar
 Peserta didik mendiskusikan kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat
laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain (mengkomunikasikan)
 Peserta didik mengumpulkan produknya
 Guru melakukan penilaian baik berupa laporan maupun produk siswa.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut kepada guru
dan peserta didik lain.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Soal Latihan Pertemuan 3 (Tes Formatif 3)

E. PERTEMUAN 7 dan 8 (WAKTU @135 MENIT)

Kegiatan Awal ( 15 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. (beriman dan bertakwa)
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama tiga kali pertemuan ke depan akan
mengikuti pembelajaran secara luring, dan materi hari ini adalah Pengujian Hasi/Presentasi
(Asses). Dengan demikian peserta didik diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan
apabila dibutuhkan.

Kegiatan Inti (105 Menit)

5. Pengujian Hasi/Presentasi (Asses)


 Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik,
mengukur ketercapaian standar
 Peserta didik mendiskusikan kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat
laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain (mengkomunikasikan)
 Peserta didik mengumpulkan produknya
 Guru melakukan penilaian baik berupa laporan maupun produk siswa.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut kepada guru
dan peserta didik lain.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Referensi
Bahan Ajar IPA Terapan untuk SMK/MAK, Kemendikbud – Dit.PSMK

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan
1. Lembar Observasi Keaktifan siswa
2. Soal Tes Sumatif
LAMPIRAN

1. BAHAN AJAR

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR


Oleh: Tim Mapel IPAS SMK N 1 Wadaslintang

A. STRUKTUR BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar
kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.
Struktur lapisan bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama yang akan dijelaskan dalam ulasan berikut
ini:

1. Kerak bumi; disebut juga dengan crush merupakan lapisan kulit bumi bagian paling luar
dengan tebal mencapai 70 km. Kerak bumi merupakan lapisan batuan yang terdiri dari
batuan basa dan masam, dan menjadi tempat di mana makhluk hidup melangsungkan
kehidupannya.
2. Selimut bumi; lapisan bumi yang selanjutnya adalah selimut bumi atau disebut juga dengan
mantle. Letak dari selimut bumi ialah berada di bawah kerak bumi dengan tebal 2.900 km
dan berupa lapisan batuan padat.
3. Inti Bumi; lapisan bumi yang paling dalam dinamakan inti bumi, dan dibedakan menjadi
lapisan luar dan inti dalam. Inti luar memiliki tebal 2.000 km dan terdiri dari besi cair yang
memiliki suhu sampai 2.200 derajat Celcius.

Gambar
1. Lapisan bumi

Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu :


• Litosfer adalah bagian bumi terluar yang berupa lapisan batuan yang bertemperatur rendah
dan bersifat kaku. Litosfer ini berada mengapung diatas lapisan lain yang disebut astenosfer.
• Astenosfer berupa batuan yang bertemperatur tinggi mendekati titik leburnya sehingga
mudah terdeformasi dan besifat lebih plastis (tidak kaku seperti batuan).
• Mesosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah astenosfer dengan ketebalan 2400-
2700 km dan sebagian besar merupakan campuran besi dan batuan basa.

B. LAPISAN LUAR BUMI


a. Tanah
Tanah merupakan bagian dari lapisan atmosfer kerak bumi yang terletak di posisi paling atas
dan menjadi bagian dari kehidupan organisme ataupun mikroorganisme serta tersusun atas
berbagai mineral dan material organik dan anorganik lainnya. Peranan tanah sangatlah vital
sebagai penunjang kehidupan bumi karena mendukung ketersediaan hara bagi tumbuhan untuk
berkembang, dan tumbuhan merupakan dasar dari rantai makanan.
Jadi dapat dikatakan bahwa tanah merupakan titik awal sumber kehidupan semua makhluk
di planet ini, tanpa adanya tanah maka tumbuhan tidak mampu bertahan hidup sehingga rantai
makanan tidak akan pernah ada. Tanah memiliki struktur yang sangat khas dengan membentuk
rongga yang umumnya mengandung udara sehingga memungkinkan bagi akan tanaman untuk
bernafas.
b. Pengertian Lapisan Tanah
Lapisan tanah merupakan sebuah formasi atau susunan yang terbentuk dari beberapa
tingkat dan secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimiawi dan biologis. Jika sebuah
tanah dipotong secara vertikal maka penampakan lapisan tanah akan terlihat sangat jelas karena
pada setiap tingkat atau lapisan memang berbeda karakteristiknya. Melalui penampakan vertikal
tersebut akan terlihat tahap tahap pembentukan sebuah tanah. Bisa dikatakan bahwa setiap
lapisan tanah membentuk sebuah periode yang mana pada lapisan tanah atas merupakan hasil
akhir dari pembentukan tanah, sedangkan lapisan tanah paling dalam yang biasanya berupa batu
keras merupakan awal sebelum tanah terbentuk.
Setiap jenis jenis tanah umumnya memiliki tiga hingga empat lapisan yang berbeda, yang
dapat dikelompokan berdasarkan penampakan fisik, warna dan tekstur tanah. Melalui tekstur
tanah dapat dilihat ukuran partikel tanah, apakah itu berpasir, liat, lempung, mengandung kadar
organik tinggi atau berupa endapan.

Gambar 2. Lapisan Tanah

Secara umum lapisan tanah terbagi menjadi 4 tingkatan meliputi:


1) Lapisan Tanah Atas
Merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm, sering disebut dengan istilah Top
Soil. Pada lapisan ini kaya dengan bahan bahan organik, humus dan menjadikannya sebagai
lapisan paling subur sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman berakar pendek.
Cara paling mudah untuk mengenali top soil adalah warnanya yang cenderung paling gelap
dibandingkan lapisan dibawahnya, terlihat lebih gembur dan semua mikroorganisme hidup pada
lapisan ini sehingga memungkinkan terjadinya proses pelapukan daun, sisa batang dan bagian
makhluk hidup lainnya.
2) Lapisan Tanah Tengah
Terletak tepat dibagian bawah dari top soil dengan ketebalan antara 50 cm hingga 1 meter.
Berwarna lebih cerah daripada lapisan diatasnya dan lapisan ini terbentuk dari campuran
pelapukan yang terletak di lapisan bawah dengan sisa material top soil yang terbawa air,
mengendap sehingga bersifat lebih padat dan sering disebut dengan tanah liat.

3) Lapisan Tanah Bawah


Merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan sudah tercampur
dengan tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah liat. Pada bagian ini masih terdapat
batuan yang belum melapuk dan sebagian sudah dalam proses pelapukan dari jenis batuan itu
sendiri dan berwarna sama dengan batuan penyusunnya atau asalnya. Berada cukup dalam dan
jarang dapat ditembus oleh akar akar pohon atau tanaman.

4) Lapisan Batuan Induk


Merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas batuan padat. Jenis batuan pada lapisan ini
berbeda antara satu daerah dengan tempat lainnya sehingga menyebabkan produk tanah yang
dihasilkan juga berbeda. Batuan pada lapisan ini mudah pecah namun sangat sulit ditembus oleh
akar tanaman dan air, berwarna terang putih kelabu hingga kemerahan. Lapisan batuan induk ini
dapat dengan mudah terlihat pada dinding tebing terjal daerah pengunungan.

c. Pentingnya tanah dalam kehidupan makhluk hidup


Tanah menjadi tempat bagi makhluk hidup untuk hidup dan bergerak diatasnya, menjadi
rumah bagi sebagian hewan darat. Menurut bidang Klimatologi dan letak astronomis, tanah
berperan dalam penyimpan cadangan air dan ada banyak air yang tersimpan dalam lapisan tanah
dan menurut para ahli jumlah air tawar pada lapisan tanah hingga kedalaman 4000 meter lebih
banyak daripada volume air tawar permukaan seperti dari sungai dan danau. Selain bertindak
penyuplai air, tanah juga berperan sebagai gudangnya unsur hara seperti Nitrogen, Posfor,
Kalium, Magnesium, Calsium, Besi, Mangan dan lainnya. Kelak semua unsur hara tersebut akan
digunakan tumbuhan sebagai bahan untuk melakukan fotosintesis dan akan menghasilkan zat
tepung dan oksigen yang akhirnya digunakan oleh manusia dan hewan sebagai penunjang
kehidupan.

Horizon tanah merupakan suatu sampel yang dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi
dan karakteristik secara lengkap. Horizon tanah ibaratnya sebuah buku yang berisikan sejarah
perkembangan tanah, karena dari sanalah semua proses kimiawi dan biologis tanah dapat
diketahui. Selain itu horizon tanah juga memberikan petunjuk mengenai tingkat kesuburan dan
ketersediaan unsur hara didalamnya.
C. PERUBAHAN IKLIM DAN CUACA
Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat di
waktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang
relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu
tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun. Iklim berubah secara
terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti
erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia
seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.

Perubahan iklim sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak
langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah kompoisi dari atmosfer global dan
variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. Komposisi atmosfer
global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK)
yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.

Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Akan
tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin
tebal. Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap
di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut
dengan pemanasan global.

Gambar 3. efek rumah kaca


Selain perubahan iklim, juga akibat cuaca yang tidak menentu, para nelayan di Kelurahan
Kedung Cowek, Kecamtan Bulak, Surabaya, Jawa Timur tidak dapat melaut. Cuaca juga
menyebabkan jumlah ikan laut merosot tajam sehingga membuat hasil tangkapan ikan menurun.
Secara otomatis, hal ini mempengaruhi pendapatan keseharian masyarakat.

D. GERAKAN TEKTONIK
Gerakan tektonik bisa mempengaruhi permukaan bumi karena gerakan tersebut
menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan. Kedua jenis gerakan tektonik itu disebut
gerakan epirogenetik dan gerakan orogenetik.
1. Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerakan naik turunnya kulit bumi dengan tenaga yang lambat dan
meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik dibagi lagi menjadi gerakan epirogenesa positif
dan gerakan epirogenesa negatif. Gerakan epirogenesa positif mengarah ke bawah, sehingga
menyebabkan daratan turun. Oleh karena itu, permukaan laut seolah-olah naik. Sedangkan
gerakan epirogenesa negatif membuat daratan naik karena gerakan tersebut mengarah ke atas.
Hal tersebut menyebabkan permukaan laut seolah-olah turun.

2. Gerak orogenetik
Gerak orogenetik terjadi relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang sempit. Bentuk
gerakan orogenetik antara lain lipatan, patahan, atau retakan. Patahan yang lebih rendah
disebut Graben, sedangkan patahan yang lebih tinggi disebut Horst. Kedua jenis patahan
tersebut terjadi akibat gaya renggangan pada lempeng. Selain menghasilkan patahan, gerak
orogenetik juga menghasilkan lipatan. Lipatan yang lebih rendah disebut Sinklinal, sedangkan
yang lebih tinggi disebut Antiklinal. Sinklinal dan Antiklinal ini bisa terjadi karena adanya kompresi
lempeng.

Gerakan lempeng juga membentuk bagian yang disebut batas lempeng. Batas lempeng
tersebut dibagi menjadi 3, yaitu batas lempeng divergen, batas Lempeng Konvergen, dan batas
Lempeng Sesar.

1) Batas Lempeng Divergen


Batas lempeng divergen terbentuk akibat pergerakan lempeng kulit bumi yang saling
berlawanan. Hal tersebut menyebabkan magma naik ke permukaan dan mendesak permukaan
bumi, sehingga menyebabkan terbentuknya lapisan permukaan bumi yang baru.

2) Batas Lempeng Konvergen


Batas lempeng konvergen terjadi akibat pergerakan lempeng kulit bumi yang saling
bertumbukan. Oleh karena itu, salah satu lempeng akan tertekuk dan masuk ke bawah bagian
lempeng lainnya. Gerakan ini dapat menimbulkan getaran yang kuat. Contoh bencana alam
akibat pergerakan lempeng konvergen adalah gempa bumi yang mengakibatkan tsunami di
Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004 lalu.

3) Batas Lempeng Sesar


Batas lempeng sesar adalah batas lempeng yang menyebabkan terjadinya gerakan lempeng
kulit bumi yang sejajar. Hal ini terjadi apabila lempengan bumi bergesek dalam posisi yang sama
datar, sejajar, dan selalu bergerak.

E. BENCANA TANAH LONGSOR


Menurut Peraturan Pemerintah Pasal 1 Ayat 6 Nomor 21 tahun 2008, mitigasi adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana Bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Pelanggaran terhadap ketentuan
penataan ruang dapat mengakibatkan bencana, antara lain bencana longsor.

a) Bencana

Bencana adalah suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa, harta,
dan mengganggu tatanan kehidupan. Longsor lahan merupakan bencana alam geologi yang
diakibatkan oleh gejala alami geologi maupun tindakan manusia dalam mengelola lahan atau
ruang hidupnya. Dampak dari bencana ini sangat merugikan, baik dari segi lingkungan maupun
sosial ekonomi.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, tanah longsor adalah perpindahan
material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran
yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang
meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan
di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

Tanah longsor terjadi karena oleh adanya gerakan tanah sebagai akibat dari bergeraknya
masa tanah atau batuan yang bergerak di sepanjang lereng atau di luar lereng karena faktor
gravitasi. Kekuatan-kekuatan gravitasi yang dipaksakan pada tanah-tanah miring melebihi
kekuatan memecah ke samping yang mempertahankan tanah-tanah tersebut pada posisinya.
Kandungan air yang tinggi menjadikan tanah menjadi lebih berat, yang meningkatkan beban, dan
mengurangi kekuatan memecah ke sampingnya. Dengan kondisi-kondisi ini curah hujan yang
lebat atau banjir lebih mungkin terjadi tanah longsor.

Gambar 4. Jalan Ambles, Jalur Utama Wonosobo-Kebumen Putus Total (detik.com)

b) Pengertian dan Proses Terjadinya Tanah Longsor

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, tanah longsor adalah perpindahan
material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran
yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang
meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan
di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

Tanah longsor terjadi karena oleh adanya gerakan tanah sebagai akibat dari bergeraknya
masa tanah atau batuan yang bergerak di sepanjang lereng atau di luar lereng karena faktor
gravitasi. Kekuatan-kekuatan gravitasi yang dipaksakan pada tanah-tanah miring melebihi
kekuatan memecah ke samping yang mempertahankan tanah-tanah tersebut pada posisinya.
Kandungan air yang tinggi menjadikan tanah menjadi lebih berat, yang meningkatkan beban, dan
mengurangi kekuatan memecah ke sampingnya. Dengan kondisi-kondisi ini curah hujan yang
lebat atau banjir lebih mungkin terjadi tanah longsor.

c) Penyebab Terjadinya Tanah Longsor

Secara umum, tanah longsor disebabkan oleh 3 faktor penyebab utama :

1. Faktor dakhil, penyebab longsor lahan meliputi kedalaman pelapukan batuan, struktur
geologi (tektonik dan jenis batuannya), tebal solum tanah, tekstur tanah.
2. Faktor luar dari suatu medan, penyebab longsor lahan adalah kemiringan lereng,
banyaknya dinding terjal, kerapatan torehan, dan penggunaan lahan.
3. Faktor pemicu terjadinya longsor lahan, antara lain tebal curah hujan dan gempa bumi.

Terdapat beberapa contoh dari uraian faktor penyebab tanah longsor diatas, diantaranya
yaitu:

a. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya
intensitas curah hujan. Melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian
dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral.

b. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Kebanyakan sudut
lereng yang menyebabkan longsor adalah 1800 dengan bidang longsor mendatar.

c. Tanah yang kurang padat dan tebal


Tanah yang ketebalan lebih dari 2,5 m memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor.

d. Batuan yang kurang kuat


Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir akan mudah menjadi
tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan pada lereng yang terjal.

e. Jenis tata lahan


Penataan lahan yang tidak tepat pada daerah lereng dapat menyebakan terjadinya tanah
longsor.

f. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan,getaran mesin, dan
getaran lalu lintas kendaraan.
g. Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung
api pada lereng yang relatif. Bekas longsoran lama memilki ciri: Adanya tebing terjal yang panjang
melengkung membentuk tapal kuda, Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.

h. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air
tanah sangat kurang.

i. Daerah pembuangan sampah


Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak
dapat mengakibatkan tanah longsor.

Terdapat juga tindakan manusia yang menyebabkan terjadinya tanah longsor, tindakan-
tindakan manusia yang dapat menyebabkan tanah longsor antara lain :

1. Menebang pohon di lereng pegunungan.


2. Mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas
3. Mendirikan pemukiman di daerah tebing yang terjal.
4. Melakukan penggalian di bawah tebing yang terjal.
5. Mendirikan pemuklman di bawah tebing yang terjal.
d) Gejala Umum Terjadinya Tanah Longsor
Sebelum atau saat terjadi tanah longsor, terdapa gejala-gejala yang sering muncul saat
terjadi tanah longsor. Gejala-gejala terjadinya tanah longsor adalah:

a. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.


b. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
c. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
d. Jika musim hujan, biasanya air tergenang, menjelang bencana itu, airnya langsung hilang.
e. Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar.
f. Pohon atau tiang listrik banyak yang miring.
g. Hujan berlangsung lama
h. Ada perubahan bobot massa baik oleh pergantian musim atau karena lahan miring tersebut
dijadikan persawahan
i. Ada perbedaan kelunakan permukaan lahan dan dasar lahan
j. Adanya gravitasi bumi yang tergantung pada besarnya lereng.

e) Jenis-Jenis Tanah Longsor


Ada enam jenis tanah longsor, yakni:
a. Aliran Bahan Rombakan
b. Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah.
c. Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan.
d. Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak.
e. Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan jatuh bebas.
f. Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.

F. MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR


Mitigasi longsor pada prinsipnya bertujuan untuk meminimumkan dampak korban dan
kerugian fisik dari bencana tersebut. Mitigasi bencana meliputi sebelum, saat terjadi dan sesudah
terjadi bencana.
1. Sebelum bencana antara lain peringatan dini (early warning system) secara optimal dan
terus menerus pada masyarakat.
a. Mendatangi daerah rawan longsor.
b. Memberi tanda khusus pada daerah rawan longsor lahan.
c. Manfaatkan peta-peta kajian tanah longsor secepatnya.
d. Permukiman sebaiknya menjauhi tebing.
e. Tidak melakukan pemotongan lereng.
f. Melakukan reboisasi pada hutan gundul.
g. Membuat terasering atau sengkedan pada lahan yang miring.
h. Membatasi lahan untuk pertanian
i. Membuat saluran pembuangan air menurut kontur tanah
j. Menggunakan teknik penanaman dengan sistem kontur tanah
k. Waspada gejala tanah longsor (retakan, penurunan tanah).

2. Saat bencana antara lain bagaimana menyelamatkan diri dan pergi ke tempat yang lebih
aman.
3. Sesudah bencana antara lain pemulihan (recovery) dan masyarakat harus dilibatkan.
a. Penyelamatan korban secepatnya ke daerah yang lebih aman
b. Penyelamatan harta benda yang mungkin masih dapat di selamatkan,
c. Menyiapkan tempat-tempat penampungan sementara bagian para pengungsi seperti
tenda-tenda darurat
d. Menyediakan dapur-dapur umum
e. Menyediakan air bersih, sarana Kesehatan
f. Koordinasi dengan aparat secepatnya

Adapun tahapan mitigasi bencana tanah longsor, yaitu pemetaan,


penyelidikan, pemeriksaan, pemantauan, sosialisasi.
a. Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatu
wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan provinsi
sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari bencana.
b. Penyelidikan
Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan dalam
perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah.
c. Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui
penyebab dan cara penaggulangannya.
d. Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi dan
jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat
tinggal di daerah tersebut.
e. Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau masyarakat
umum, tentang bencana alam tanah longsor. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara
lain, berita, poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada aparat
pemerintah.
Upaya yang harus dilakukan dalam rangka mengurangi dampak tanah longsor:
a. Mengenali daerah tempat tinggal dan sekitarnya, sehingga jika terdapat ciri ciri rawan
longsor dapat segera menghindar.
b. Melarang penebangan pohon pada daerah rawan longsor.
c. Menutup retakan-retakan yang timbul di atas tebing.
d. Selalu waspada jika terjadi curah hujan tinggi.
e. Waspada terhadap rembesan air dan longsoran kecil di sepanjang lereng.
2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
a. PERTEMUAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MAPEL PROYEK IPAS
FORMAT RANCANGAN LAPORAN KEJADIAN BENCANA TANAH LONGSOR

RANCANGAN PROJEK PENGAMATAN KEJADIAN TANAH


LONGSOR

A. KEJADIAN TANAH LONGSOR


Tanggal : Kronologi
Waktu :
Lokasi :
B. INVESTIGASI
Penyebab Langsung Penyebab Tidak
C. SAKSI
Langsung
Tindakan
Kondisi Bahaya Pribadi Pekerjaan No Nama Tanggal Dokumen/Catatan

D. KORBAN
Katagori Korban
Tidak Cedera Cedera Cedera
No Nama L/P Fatal

D. KERUGIAN
Kerugian Aset / Materiil Kerugian Lingkungan

E. PENYUSUN KELOMPOK :
No Nama Kelas Program Keahlian Tanda Tangan

1.
2.
3.
4.
Lampiran Kronologi Kejadian/Peristiwa Kejadian Bencana Tanah Longsor

No Waktu Lokasi Kejadian Bukti Saksi


Lampiran Penjelasan Kejadian/ Peristiwa Kejadian Bencana Tanah Longsor
Lampiran Lampiran Foto Peristiwa

N Foto / Gambar Keterangan


1.

2.
Lampiran Rencana Tindak Lanjut Mitigasi dari Bencana Tanah Longsor
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

B. Saran
b. PERTEMUAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MAPEL PROYEK IPAS

TEMA MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR


SINTAKS Penyusunan Rencana Kerja (Schedule)
KLS/ SMT X / Genap
TH.AJARAN 2022 - 2023
SEKOLAH SMK NEGERI 1 WADASLINTANG

PETUNJUK
TUJUAN
PENGGUNAAN LKPD
Peserta didik mampu peserta didik memiliki kemampuan Diskusikan dengan
menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan berdasarkan teman kelompokmu
isu lokal atau global dari pemahamannya tentang mitigasi bencana mengenai jadwal
tanah longsor, melihat interaksi antar komponen serta perubahan pembuatan proyek
lingkungan, menjelaskan, mendesain, mengevaluasi, memberikan (tahapan-tahapan dan
solusi dan membuat rancangan untuk mengatasi masalah pengumpulan).
lingkungan di tingkat local dalam perspektif global, dalam bentuk
penelusuran mitigasi bencana tanah longsor yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitar..

NAMA ANGGOTA KELOMPOK: Kelas


1.
2.
3.
4.

Pada Pertemuan ini nanda diminta untuk membuat jadwal pembuatan Laporan dan Video Mitigasi
Bencana Tanah Longsor.
N Pertanyaan Jadwal
o
1 Mencari Data Untuk Laporan Mitigasi Bencana Tanah Longsor
2 Membuat Laporan Mitigasi Bencana Tanah Longsor
3 Membuat Video Mitigasi Bencana Tanah Longsor
4 Mengumpulkan Laporan Mitigasi Bencana Tanah Longsor
5 Mengumpulkan Link Video Mitigasi Bencana Tanah Longsor

3. TUGAS PROYEK
TUGAS KELOMPOK:
Buatlah Video Mitigasi Bencana dengan durasi kurang dari 1 menit, kemuadian unggah video
tersebut ke laman media social dengan tagar #MitigasiBencanaTanahLongsor #ProyekIPAS
#SMKN1Wadaslintang. Kirim link nya melalui template GC yang telah disediakan.

4. FORMAT LAPORAN
A. COVER
B. KATA PENGANTAR
C. DAFTAR ISI
D. JUDUL PRODUK
E. RINGKASAN PRODUK
F. MAKSUD DAN TUJUAN
G. MANFAAT PRODUK
H. KEUNGGULAN PRODUK
I. ASPEK INOVASI
J. PENERAPAN INOVASI
K. ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
L. DOKUMENTASI

5. RUBRIK ASESMEN PENILAIAN AKTIVITAS SISWA


No Kriteria Keberhasilan Tindakan Skor Indikator Deskripsi Pencapaian
Siswa sama sekali tidak memperhatikan
1
penjelasan materi di kelas
Siswa hanya sesekali memperhatikan
2
Keseriusan siswa dalam KBM penjelasan materi di kelas
1
(Listening Activities) Siswa hanya memperhatikan penjelasan
3
materi saja, tetapi tidak serius dan antusias
Siswa serius dan antusias memperhatikan
4
penjelasan materi di kelas
1 Tidak mengerjakan tugas yang diberikan
Mengerjakan tugas tetapi tidak serius dan
2
diselingi bercanda dengan teman
Tanggung jawab tugas individu
2 Mengerjakan tugas diberikan dengan tenang
(Emotional Activities) 3
dan serius tetapi masih ada yang salah
Mengerjakan tugas diberikan dengan tenang
4
dan serius serta hasilnya benar
Tidak dapat menjelaskan dengan baik dan
1
benar
Menjelaskan hasil jawaban
2 Menjelaskan dengan baik tetapi tidak benar
3 dengan teman kelompok.
Menjelaskan dengan baik tetapi masih ada
(Oral Activities) 3
yang kurang benar
4 Menjelaskan dengan baik dan benar
1 Tidak memberikan ide pendapat sama sekali
Memberikan pendapat tetapi tidak rasional
2
dan tidak sesuai dengan materi diskusi
Memberikan ide atau pendapat.
4 Memberikan pendapat sesuai dengan
(Writing Activities) 3
materi diskusi tetapi masih belum tepat
Memberikan pendapat dengan rasional dan
4
sesuai dengan materi diskusi
5 Kemauan bertanya atau 1 Tidak mau bertanya mengenai hasil yang
dijabarkan kelompok lain
Mau bertanya tetapi tidak sesuai dengan
2
hasil penjabaran materi kelompok
merespon terhadap hasil diskusi.
Bertanya sesuai materi hasil diskusi yang
(Oral Activities) 3
dijabarkan kelompok
Sering bertanya sesuai materi hasil diskusi
4
yang dijabarkan kelompok
NILAI TOTAL SISWA = SKOR TOTAL X 5

6. RUBRIK PENILAIAN HASIL PROYEK

ASPEK 0-5 5-6 7-8 9-15


Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta
laporan mampu mampu mampu didik
Produk membuat membuat membuat mampu
laporan laporan mitigasi laporan mitigasi membuat
mitigasi bencana tanah bencana tanah laporan
bencana longsor, dengan longsor, dengan mitigasi
tanah longsor, tata tulis tepat tata tulis kurang bencana
dengan tata tetapi isinya tepat tetapi tanah
tulis kurang kurang lengkap. isinya lengkap. longsor,
tepat dan dengan tata
isinya kurang tulis yang
lengkap. benar dan
isinya
lengkap.
Hasil Produk yang Produk yang Produk yang Produk yang
Produk dibuat kurang dibuat memiliki dibuat memiliki dibuat memiliki
memiliki manfaat, manfaat dan manfaat,
manfaat, namun kurang keunggulan keunggulan
keunggulan memiliki namun kurang serta inovasi
dan inovasi keunggulan dan inovasi
inovasi
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten.

7. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1 ( TES FORMATIF 1)


1. Sebutkan struktur lapisan bumi?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan atmosfer ?
3. Sebutkan 3 manfaat atmosfer?
KUNCI JAWABAN
1. Lapisan struktur bumi meliputi, kerak bumi, selimut bumi dan inti bumi
2. Atmosfer adalah sebagai lapisan gas yang menyelimuti suatu planet, termasuk juga
bumi, dari permukaan planet itu sampai jauh di luar angkasa dengan ketebalan ialah
kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi serta juga bermassa 59 x 1014 ton
3. manfaat atmosfer yaitu pelindung bumi, mengurangi rasa panas, penyeimbang dan
menjaga bumi tetap stabil.

8. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 2 ( TES FORMATIF 2)


1. Sebutkan 5 jenis bencana alam?
2. Sebutkan 6 hal apa saja yang mempengaruhi perubahan iklim?
3. Sebut dan jelaskan 4 lapisan tanah?

KUNCI JAWABAN:
1. Bencana yang sering terjadi di Indonesia antara lain:
a) Gempa bumi
b) Gunung Meletus
c) Tsunami
d) Banjir
e) Tanah longsor
2. Hal yang mempengaruhi perubahan iklim yaitu
a) Efek gas rumah kaca.
b) Pemanasan Global.
c) Kerusakan lapisan ozon.
d) Kerusakan fungsi hutan.
e) Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol.
f) Gas buang industri

3. 4 lapisan tanah yaitu :


a. Lapisan Tanah Atas
Merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm, sering disebut dengan
istilah Top Soil
b. Lapisan Tanah Tengah
Terletak tepat dibagian bawah dari top soil dengan ketebalan antara 50 cm hingga 1
meter.
c. Lapisan Tanah Bawah
Merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan sudah
tercampur dengan tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah liat.
d. Lapisan Batuan Induk
Merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas batuan padat

9. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 3 (TES FORMATIF 3)


1. Bencana apa sajakah yang sering terjadi di Indonesia ?
2. Jelaskan mengapa di Indonesia sering terjadi bencana tanah longsor!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Mitigasi bencana!
4. Sebutkan jenis-jenis tanah longsor!
5. Sebutkan gejala umum tanah longsor!

KUNCI JAWABAN
1. Bencana yang sering terjadi di Indonesia antara lain:
a) Gempa bumi
b) Gunung Meletus
c) Tsunami
d) Banjir
e) Tanah longsor
f) Kekeringan
g) Kabekaran hutan
h) Angin putting beliung
i) Abrasi
2. Kondisi geografis Indonesia yang terjadi bencana tanah longsor :
a) Hujan
b) Lereng terjal
c) Tanah yang kurang padat dan tebal
d) Batuan yang kurang kuat
e) Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir
f) Jenis tata lahan
g) Penataan lahan yang tidak tepat
h) Getaran
i) Bekas longsoran lama
j) Penggundulan hutan
k) Daerah pembuangan sampah

3. Mitigasi bencana adalah tindakan yang dapat mengurangi risiko jangka panjang dari
ancaman bencana alam.
4. Jenis- jenis tanah longsor :
a) Aliran Bahan Rombakan
b) Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah.
c) Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan.
d) Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak.
e) Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan jatuh bebas.
f) Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.
5. Gejala-gejala terjadinya tanah longsor adalah:
a) Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
b) Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
c) Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
d) Jika musim hujan, biasanya air tergenang, menjelang bencana itu, airnya langsung
hilang.
e) Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar.
f) Pohon atau tiang listrik banyak yang miring.
g) Hujan berlangsung lama
h) Ada perubahan bobot massa baik oleh pergantian musim atau karena lahan miring
tersebut dijadikan persawahan
i) Ada perbedaan kelunakan permukaan lahan dan dasar lahan
j) Adanya gravitasi bumi yang tergantung pada besarnya lereng..

10. SOAL TES SUMATIF


Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
1. Tanah terdiri atas beberapa lapisan. Untuk mendapatkan bahan tambang manusia
melakukan penggalian hingga lapisan yang terdalam. Menurut pendapatmu
kemungkinan yang terjadi akibat penggalian tanah bagi keseimbangan
lingkungan adalah....
A. Meningkatkan pendapatan penduduk
B. Mengurangi jumlah mineral dalam tanah
C. Meminimalisir bencana
D. Mempercepat pelapukan secara fisika dan kimiawi
E. Mengganggu kehidupan organisme tanah pada lapisan paling atas
2. Hujan dan air mengalir dapat mengikis tanah. Tanah dari daerah yang paling banyak
terkikis adalah . . . .
A. Daerah miring dengan semak-semak
B. Daerah datar dengan rerumputan
C. Daerah miring yang tandus
D. Daerah hutan belantara
E. Daerah datar yang tandus
3. Berikut ini yang merupakan fungsi dari lapisan ozon di atmosfer adalah . .
A. melindungi Bumi dari cahaya Matahari
B. melindungi Bumi dari sinar ultraviolet
C. mengatur suhu Bumi
D. sebagai pemantul gelombang radio
E. sebagai pemantul gelombanag gamma
4. Jika terdapat dua lempeng yang bertumbukan, maka yang akan terjadi adalah ...
A. terjadi penekukan lempeng, lempeng yang memiliki massa jenis yang lebih besar
menekuk ke bawah lempeng yang massa jenisnya lebih kecil
B. terjadi penekukan lempeng, lempeng yang memiliki massa jenis yang lebih kecil
menekuk ke bawah lempeng yang massa jenisnya lebih besar
C. tidak terjadi apa-apa
D. terbentuk patahan/sesar
E. terjadi bencana besar
5. Benua-benua yang ada di permukaan bumi sampai sekarang masih terus bergerak. Hal
itu dibuktikan dengan.. . ..
A. adanya gerakan tanah dengan ekshalasi magma
B. kawasan kutub semakin melebar
C. pergeseran magma yang keluar dari gunung api
D. pematang tengah samudra semakin melebar
E. dasar samudra semakin dekat dengan permukaan
6. Terjadinya gerak turunnya daratan sehingga terlihat permukaan air laut yang naik
disebut....
A. orogenetik positif
B. epirogenetik negatif
C. epirogenetik positif
D. orogenetik negatif
E. pasang surut
7. Pada umumnya, laju pelapukan kimia di wilayah Indonesia berlangsung secara cepat
karena .. ..
A. bervegetasi lebat
B. panas dan lembab
C. curah hujan tinggi
D. material mudah lapuk
E. polusi udara akut
8. Hasil pekerjaan gerakan tektonik yang berpotensi menyebabkan bencana yang luas
adalah ….
A. gempa vulkanik
B. gempa bumi
C. tanah merayap
D. tanah longsor
E. gempa runtuhan
9. Menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul disebut....
A. penghijauan
B. reboisasi hutan
C. contour farming
D. terasering
E. contour cropping
10. Tindakan mitigasi bencana yang dilakukan ketika terjadi peristiwa seperti tanah longsor
adalah.....
A. memperbaiki tata air
B. menanami lahan di lereng dengan pepohonan
C. menutup retakan pada atas tebing
D. memukul kentongan tanda bahaya
E. melakukan evakuasi korban
KUNCI JAWABAN
1. E
2. C
3. B
4. A
5. D
6. C
7. C
8. B
9. B
10. E

11. LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK


a. ASSESMEN NON KOGNITIF
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi lingkungan yang indah sehat ?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari makhluk hidup dan lingkungannya?

b. ASSESMEN KOGNITIF
Identifikasi materi Kemung-kinan Skor Rencana
Pertanyaan
yang akan diujikan Jawaban (Kategori) Tindak Lanjut
 Peserta didik dapat Sebut dan 4 lapisan tanah Paham Pembelajaran
membedakan jenis jelaskan 4 yaitu : utuh dapat
lapisan tanah. lapisan a. Lapisan dilanjutkan
tanah ! Tanah Atas ke unit
Merupakan lapisan selanjutnya
yang terletak hingga
kedalaman 30 cm,
sering disebut
dengan istilah Top
Soil
b. Lapisan
Tanah Tengah
Terletak tepat
dibagian bawah dari
top soil dengan
ketebalan antara 50
cm hingga 1 meter.
c. Lapisan
Tanah Bawah
Merupakan lapisan
yang mengandung
batuan yang mulai
melapuk dan sudah
tercampur dengan
tanah endapan pada
lapisan diatasnya
atau tanah liat.
d. Lapisan
Batuan Induk
Merupakan lapisan
terdalam yang terdiri
atas batuan padat
Paham Memberikan
sebagian pembelajaran
remedial
 Peserta didik Jelaskan gerakan epirogenesa Paham Pembelajaran
mampu yang negatif membuat utuh dapat
menjelaskan dimaksud daratan naik karena dilanjutkan
Gerakan tektonik gerakan gerakan tersebut ke unit
bumi. epirogenesa mengarah ke atas. selanjutnya
negatif Hal tersebut
menyebabkan
permukaan laut
seolah-olah turun
Paham Memberikan
sebagian pembelajaran
remedial
 Peserta didik Jelaskan Curah hujan yang Paham Pembelajaran
mampu hubungan tinggi dapat mengikis utuh dapat
menganalisis curah hujab tanah dan dilanjutkan
fenomena yang yang tinggi menyebabkan ke unit
perubahan iklim dengan kekuatan tanah selanjutnya
dan cuaca di potensi berkurang sehingga
Indonesia. tanah tanah bergerak atau
longsor terbawa arus aliran
air , daerah tebing
atau miring memiliki
potensi rawan
longsor
Paham Memberikan
sebagian pembelajaran
remedial
 Peserta didik bagaimana Hindari Membuat Paham Pembelajaran
mampu pencegahan Sawah Di Atas utuh dapat
menganalisis untuk Lereng, Tidak dilanjutkan
informasi tentang mengurangi membangun Rumah ke unit
mitigasi bencana resiko Di Bawah Tebing, selanjutnya
tanah longsor di bencana Hindari menebang
permukiman tanah Pohon di Sekitar
longsor? Lereng, Jangan
Mendirikan
Bangunan Di Sekitar
Sungai, Membuat
Terasering
Paham Memberikan
sebagian pembelajaran
remedial
12. PEMBELAJARAN REMEDIASI
Siswa Membuat: makalah tentang MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR

13. GLOSARIUM
Tanah merupakan bagian dari lapisan atmosfer kerak bumi yang terletak di posisi paling atas
dan menjadi bagian dari kehidupan organisme ataupun mikroorganisme serta tersusun atas
berbagai mineral dan material organik dan anorganik lainnya
Lapisan tanah merupakan sebuah formasi atau susunan yang terbentuk dari beberapa
tingkat dan secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimiawi dan biologis..
Gerak epirogenetik adalah gerakan naik turunnya kulit bumi dengan tenaga yang
lambat dan meliputi daerah yang luas
Gerak orogenetic adalah terjadi relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang
sempit
Bencana adalah suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa,
harta, dan mengganggu tatanan kehidupan

14. DAFTAR PUSTAKA


Hudallah, Noor dan Agus Suryanto. 2017. Bahan Ajar IPA Terapan SMK. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Jony P, Suswanto, dkk. 2017. IPA Terapan untuk SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Hardjowigeno S 1993. Klasiikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akapress.
http://bpbd.jogjaprov.go.id/berita/mitigasi-bencana-tanah-longsor-1 diakses tanggal 09 Juni
2022
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/lapisan-tanah diakses tanggal 3 januari
2021

Anda mungkin juga menyukai