Dosen Pengampu:
Drs.Kamarlin Pinem, M.Si.
Oleh :
Kelompok 5
Angeli Oktavia Siregar (3173131006)
Dody Erwin Sihite (3173131008)
Saurina Septiani Sitanggang (3172131022)
Puji dan syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi
Manusia dalam Kaitannya dengan Pembangunan di Suatu Wilayah” untuk memenuhi tugas
kuliah pada mata kuliah Geografi Sosial.
Akhir kata penyusun sampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Kamarlim Pinem,
M.Si atas bimbingan dan arahannya selama ini. Serta tim penyusun makalah atas
kerjasamanya selama ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2018
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1 Fungsi Manusia pada Berbagai Aspek Kehidupan........................................ 3
2.2 Fungsi Manusia dalam Kaitannya dengan Pembangunan............................. 5
2.3 Gejala-Akibat................................................................................................. 7
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 9
3.2 Saran.............................................................................................................. 9
..........................................................................................................................................
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengertian Geografi Sosial yang dimaksud dengan Gejala-akibat adalah suatu
perwujudan geografis yang ditimbulkan dari hasil hubungan antara manusia dengan
lingkungan alam. Gejala akibat merupakan suatu rangkaian peristiwa-peristiwa yang satu
sama lain saling menerangkan. Didalamnya ada unsure causalitet.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dipetik dari latar belakang masalah di atas adalah
sebagai berikut:
1.1.1 Apa fungsi manusia pada berbagai aspek kehidupan
1.1.2 Apa saja contoh gejala-akibat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Manusia pada Berbagai Aspek Kehidupan
Manusia dalam hidupnya mempunyai Tugas dan fungsi tertentu, dipandang dari segi
sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi
Manusia sangat berperan penting dalam bidang Ekonomi. Manusia yang berkualitas
dan mampu menguasai teknologi akan meningkatkan produktivitas perekonomian
suatu Negara. Dalam hal ini manusia bertindak sebagai faktor produksi.
2. Bidang Pemerintahan
Manusia adalah pengatur dan pengemban tugas Negara.
3. Bidang Militer
Manusia adalah seorang prajurit yang bertugas mempertahankan Negara.
4. Bidang Sosial
Manusia saling bergaul, saling menghormati, bantu-membantu demi kesejahteraan
bersama.
5. Bidang Religi
Manusia menjunjung dan tunduk pada Tuhan nya masing-masing.
6. Bidang Biologis
Manusia adalah orang yang sewajarnya mempertahankan/memperbanyak
keturunannya.
7. Bidang Hukum
Manusia adalah penegak/pemelihara hukum.
3
8. Bidang Peri Kemanusiaan
Manusia adalah orang yang saling menjauhkan kekerasan, kekejaman dan kelaliman.
9. Bidang Geografis
Manusia merupakan tenaga dalam alam yang dapat merubah bentuk permukaan bumi
serta pola kehidupan di bumi.
4
2.2 Fungsi Manusia dalam Kaitannya dengan Pembangunan
Dalam era pembangunan diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas secara
utuh. Konsepsi manusia seutuhnya menunut Noor Syam dalarn buku Pangantai
Dasar-dasar Kependidikin (1980), mencakup pengertian (1) Keutuhan potensi manusia
sebagai subjek yang berkembang, (2) Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai
subjet yang sadar nilai (yang menghayati dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya).
Potensi-potensi manusia sebagai subjek yang berkembang meliputi (1) potensi jasmaniah:
phisik, badan dan pancaindera yang sehat (normal). (2) potensi pikir (akal, rasio,
inteligensi), (3) potensi rasa (perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun perasaan
estetis, (4) potensi karsa (kehendak, kemauan, keinginan, hasrat atau kocenderungan-
kecenderungan nafsu termasuk Prakarsa). (5) potensi cipta (daya cipta kreativitas, fantasi
dan imajinasi) (6) potensi karya (kemampuan menghasillkan, klerja, amal sebagai tindak
lanjut dari point I sampai dengan 5, atau tindakan dan lakon manusia), dan (7) potensi
budi nurani (kesadaran budi, hati nurani, kata hari, conscienci, geweten atau gewessen
yang bersifat super rasional). Ketujuh potensi itu merupakan potensi dan watak bawaan
yang potensial. Aktualisasi dari ketujuh potensi tersebut menentukan kualitas kualitas
pribadi seseorang.
Konsepsi keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagi subjek yang sadar nilai.
Tingkah laku manusia terutama yang dewasa dan berpendidikan dipengaruhi oleh
wawsan atau orientasi terhadap nilai-nilai yang ada dalam kehidupan dan telah diakui
kebenarannya. Wawasan tersebut meliputi (1) wawasan dunia akhirat: cara pandang
manusia tentang kehidupan di dunia yang pasti akan berakhir dengan kematian,
selanjutnya akan diteruskan dalam kehidupan akhirat. Sesuai dengan pandangan ini
manusia berusaha untuk memperoleh kehidupan yang baik di akhirat, selain kehidupan
yang baik di dunia, untuk itu manusia berusaha untuk berbuat baik dan meninggalkan
dosa, (2) wawasan indivudalitas dan sosial yang seimbang, artinya tingkah laku manusia
yang didasarkan atas keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
masyarakat (3) wawasan jasmaniah dan rokhaniah, yaitu kesadaran pribadi akan adanya
kebutuhan jasmaniah seperti kesehatan, makanan bergizi, olahraga, rekreasi, dan
sebagainya ; dan kesadaran akan kebutuhan rokhani akan nilai-nilai budaya, ilmu
pengetahuan, kesenian dan nilai agama, dan (4) wawasan masa lampau dan masa datang,
yaitu cara pandang manusia untuk memperoleh kebahagiaan atau kesejahteraan di masa
datang dengan bercermin dari pengalamlan masa lampau.
Sesuai dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia yang berkualitas yaitu
manusia yang mmapu untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya secara
optimal dan seimbang sehingga potensi-potensi tersebut dapat diakutualisasikan dalam
kehidupan berupa tingkah laku dan perbuatan ; tingkah laku dan perbuatan yang
merupakan aktualisasi dari potensi-potensi tersebut perlu didasari dengan atau berorientsi
pada nilai-nilai dalam kehidupan yang memberikan arah dan pertimbangan dalam
bertingkah laku.
Emil Salim (1991) mengelompokkan kualitas manusia atas 2 bagian yaitu kualitas
fisik yang menyangkut sifat lahiriah atau badaniah seperti ukuran dan bentuk tubuh, daya
atau tenaga fisik, kesegaran pribadi, kualitas hubungan dengan yang lain seperti hubungan
dengan Tuhan, alam lingkungan, masyarakat, dan sesama manusia, kualitas kekaryaan yang
tercermin dalam produktivitas, disiplin kerja, keswadayaan, kswakaryaan, dan wawasan
masa depan. Kedua kualitas manusia itu harus saling melengkapi secara simbang.
Pertama kualitas spiritual, yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuahn. Dalam
hubungan ini perlu ditumbuhkan kesadaran mengembangkan segi-segi kehidupan spiritual
yang benar dan menghindari subjektivisme intuisi yang tidak tidak terkontrol oleh dimensi
sosial yang menjurus pada kultur. Segi-segi kehidupan spiritual seperti iman, tagwa dan
moralitas Perlu ditingkatkan. Dengan kemudian kepada Tuhan Yang Maha Esa manusia
sebagai makhluk individu yang bebas akan mamiliki kesempatan untuk mengembangkan
dirinya dalam pembentukan kepribadian. Untuk mengembangkan kepribadian manusia
memerlukan cara peribadatan untuk mencapai kualitas spiritual umum yaitu taqwa”.
Penekanan kedua adalah pada kualitas kemasyarakatan dan kualitas berbangsa. Masyarakat
Indonesia bersifat majemuk, sehingga diperlukan keterikatan lintas kelompok sebagaimana
tercermin dalam kualitas bermasyarakat dan berbangsa. Sebagai indikasi kualitas ini adalah
kesetiakawanan sosial, tanggung jawab dan disiplin sosial. kesetiakawanan sosial akan
tumbuh subur bila diimbangi dengan pertumbuhan keadilan sosial, dimana sermua
diperlakukan secara adil dan mempunyai kesempatan sama. Tanggungjawab dan disiplin
sosial tercermin pada kesadaran meletakkan kepentingan umurm di atas kepentingan pribadi
atau golongan. Komitmen ini harus tumbuh atas dasar pemahaman dan bukan paksaan dari
luar.
Penekanan ketiga adalah pada kualitas kekaryaan yang dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor
pribadi (kecerdasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sikap kerja), faktor
lingkungan dalam organisasi (situasi kerja, kepemimpinan), dan faktor lingkungan luar
organisasi (nilai-nilai sosial, keadaan ekonomi dan lain-lain).
Ketiga kualitas tersebut di atas perlu dikembangkan pada diri manusia. Dengan
pengembangan ketiga kualitas tersebut akan dihasilkan manusia yang taqwa, memiliki
kepekaan sosial dan menjadi pribadi yang mandiri. Adapun pribadi mandiri memiliki
komponen-komponen, sebagai berikut (1) bebas, yakni tumbuhnya tindakan atas
kehendak sendiri dan bukan karena orang lain, bahkan tidak bergantung pada orang lain,
(2) progresif dan uletseperti tampak pada usaha mengejar prestasi penuh ketekunan,
merencanakan, dan mewujudkan harapan hampannya, (3) berinisiatif yakni mampu
berfikir dan bertindak secara orisinil, kreatif dan penuh inisiatif, (4) pengenalian dari
dalam (internal locus of control), adanya kemampuan mengatasi masalah yang dihadapi,
mampu mengendalikan tindakan serta kemampuannya mempengaruhi lingkungan atas
usahanya sendiri dan (5) kemantapan diri (seff esteem, self confidence), mencakup aspek
percaya diri dan memperoleh kepuasan atas usahanya sendiri.
2.3 Gejala-Akibat
Dalam pengertian Geografi Sosial yang dimaksud dengan Gejala-Akibat adalah suatu
perwujudan geografis yang ditimbulkan dari hasil hubungan antara manusia dengan
lingkungan alam. Gejala akibat merupakan suatu rangkaian peristiwa-peristwa yang satu
sama lain saling menerangkan. Didalamnya ada unsure causalitet.
Perubahan dalam Natural Landscape atau bentangan alam yang dapat merubah
kegiatan ekonomi atau mata pencaharian penduduk.
Perubahan iklim yang dapat mempengaruhi cara dan bentuk penyesuaian atau
kegiatan ekonomi penduduk.
Timbulnya suatu koperasi konsumsi. Merupakan suatu usaha bersama dalam suatu
masyarakat untuk menanggulangi kesulitan hidup.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya manusia adalah semua potensi dan kemampuan yang ada dalam
diri manusia yang dapat dimanifestasikan dalam keperluan hidup secara
berkesinambungan. Seperti yang kita ketahui, sumber daya manusia merupakan
faktor yang sangat penting dalam pembangunan di mana sumber daya manusia
dibutuhkan untuk mengelola potensi diri dan potensi alam demi pembangunan.
Tugas dan Fungsi Manusia dalam berbagai Bidang Kehidupan, yaitu:
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Pemerintahan
3. Bidang Militer
4. Bidang Sosial
5. Bidang Religi
6. Bidang Biologis
7. Bidang Hukum
8. Bidang Peri Kemanusiaan
9. Bidang Geografis
Berikut ini Beberapa Gejala-Akibat:
1. Gejala Akibat bersifat Sosial Geografis
2. Gejala Akibat bersifat Sosial Ekonomi Geografis
3. Gejala Akibat bersifat Fisiografis
4. Gejala Akibat bersifat Klimatologis
5. Gejala Akibat bersifat Oseanografis
6. Gejala Akibat Bersifat Sosiologis Ekonomis
3.2 Saran
Dari uraian makalah di atas penyusun mengharapkan pembaca dapat
memahami fungsi manusia dalam kaitannya dengan pembangunan di suatu wilayah.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/94893045/Menganalisis-Fungsi-Manusia-Dalam-Kaitannya-
Dengan-Pembangunan