Anda di halaman 1dari 2

A.

Kajian teori

Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Namun yang terjadi pada
berbagai kelompok masyarakat kalangan generasi muda, bahkan politisi dan aparatur negara
saat ini cenderung melecehkan nilai nilai pancasila. Namun Pancasila juga merupakan suatu
kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap  warga negara Indonesia harus menjunjung
tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa
tanggung jawab. dalam proposal ini dibahas tentang sila ke empat yang membahas
bagaimana dalam pengambilan keputusan, musyawarah dalam mencapai mufakat. Adapun
landasan teori dalam butir butir sila ke 4 ini dapat dijelaskan sebagai berikut

- Mengakui persamaan kedudukan, hak dan kewajiban dalam setiap warga negara
- Lebih mementingkan musyawarah dalam pengambila keputusan
- Menjunjung tinggi setiap ada keputusan yang telah dibuat meskipun tidak sesuai
dengan hati
- Bertanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil dari pengambilan
keputusan yang telah disepakati
- Menggunakan akal sehat dalam pengambilan keputusan
- Memberikan kepercayaan kepada wakil yang telah dipercayai untuk
melaksanakan setiap permusayaratan

Menurut Reed (2011:358) mengatakan bahwa setiap hari orang orang akan membuat
keputusan. Secara umum, menurut schiffman & Kanuk (2008: 485) keputusan adalah seleksi
terhadap dua atau lebih alternatif pilohan. Dengan kata lain untuk membuat suatub keptusan
harus ada alternatif pilihan sehingga jika dalam penentuan masih terdapat alternatif pilihan
tersebut. Sementara itu menurut Davis keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapi dengan tegas. Suatu keptusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu
pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan
dalam hubungannya dalam perencanaan. Keputusan dapat berupa tindakan terhadap
pelaksanaan yang menyimpang dari rencana semula (Hasan, 2002:9) Sementara itu menurut
Terry ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan yaitu

- Hal hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan
- Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan setiap
keputusan jangan beriorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan bersama untuk mencapai mufakat
- Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah alternatif alternatif
tandingan
- Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik
- Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama

Sementara itu setiap kelompok masyarakat di indonesia mengenal budaya bermusyawarah


mencapai mufakat.

Anda mungkin juga menyukai