Anda di halaman 1dari 14

UNSUR – UNSUR GEOGRAFI MANUSIA

OLEH

NAMA KELOMPOK : RIZSAR PAHOTAN SINAGA ( 3213331031 )

AGNES SIANTURI ( 3213131006 )

ADELLIA ( 3213131066 )

SABILA MARTIN DALIMUNTE ( 3212431002 )

SRI ARFINA SARI( 3212331001)

DOSEN PENGAMPU : ROSNI

MATA KULIAH : GEOGRAFI MANUSIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha EsaAllah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul Unsur – Unsur Geografi Manusia.
Makalah ini berisikan tentang informasi Unsur – Unsur Geografi Manusia.atau yang
lebih khususnya membahas penerapan Unsur – Unsur Geografi Manusia. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua Unsur – Unsur Geografi
Manusia.. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan berkat segala usaha kita. Amin.

Medan, ……… Agustus 2021


Penulis

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Geografi merupakan salah satu mata pelajaran hubungan manusia dengan lingkungannya
yang sangat penting untuk dipelajari. Dalam proses pembelajaran geografi, tidak hanya
mempelajari bentuk teori tetapi juga dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir siswa. Selain itu juga dapat mengembangkan keterampilan serta sikap percaya diri
yang tinggi dalam diri siswa. Untuk membelajarkan materi geografi, dibutuhkan kreativitas
guru agar dalam proses pembelajaran, termasuk pengguna media, sehingga menumbuhkan
perhatian, serta meningkatkan minat siswa untuk belajar. Alam semesta kaya akan
keanekaragaman sumber daya alam yang terkandung didalamnya. Keanekaragaman tersebut
dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.
Alam raya beserta aneka ragam wujud yang ada merupakan petunjuk. Alam adalah guru
yang sesungguhnya. Alam memberikan pelajaran yang begitu lembut dalam kehidupan
manusia. Alam merupakan salah satu media pembelajaran yang saat ini hampir dilupakan
oleh praktisi pendidikan. Mereka kurang menyadari jika alam sangat baik digunakan sebagai
media dan tempat untuk melakukan proses belajar. Belajar dari alam bukan berarti kita hanya
memperhatikan gejala-gejala dan hasil yang ditimbulkan oleh alam saja, tetapi alam dapat
digunakan sebagai tempat untuk melakukan proses belajar mengajar dan sebagai alat
pendukung dalam proses pembelajaran.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan
yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya, yaitu sekalian yang terlingkung di suatu
daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya
ada istilah lingkaran, area, lingkungan, bola, domain, jarak, dan lingkungan hidup, artinya
kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.
Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan
semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup),
abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
Belajar berbasis lingkungan diharapkan dapat mengubah cara pandang, bahwa sekolah
yang berkualitas tidak selalu mahal. Cara pandang yang banyak berkembang di masyarakat,
bahwa pendidikan yang berkualitas sulit dijangkau oleh masyarakat bawah. Untuk mengubah
hal tersebut diperlukan sistem pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, tidak bergantung
pada alat peraga yang mahal, tetapi mengacu pada alam sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Penggunaan media mengajar yang sesuai dengan materi pengajaran dapat membantu
siswa dalam menyerap bahan pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran tidak mesti menggunakan satu media tetapi bisa digunakan
lebih dari satu media. Sehingga guru dalam menggunakan media pembelajaran yang sesuai
dapat memudahkan siswa menerima informasi yang akan disampaikan sehingga hasil belajar
siswa menjadi lebih baik pula. Dengan demikian penggunaan media realia dapat memberikan
pengalaman langsung bagi siswa. Media realia berfungsi sebagai pendukung terlaksananya
pembelajaran menggunakan metode eksperimen sehingga pengalaman yang diperoleh siswa
bersifat langsung dan nyata sehingga dapat menjembatani gaya belajar siswa dalam menyerap
bahan pelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dirumuskan penelitian pengembangan dengan judul:
“Unsur – Unsur Geografi Manusia
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun yang menjdi identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Pentingnya pemahaman ruang lingkup kajian geografi.
2. Pentinga pemahaman mengenai cabang – cabang geografi manusia.
3. Pentingnya prinsip – prinsip geografi dasar
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimana pengembangan unsur – unsur geografi manusia tersebut?”
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan materi unsur – unsur
geografi manusia.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi peneliti, yaitu dapat menambah pengetahuan peneliti tentang pengembangan
media pembelajaran yang dikembangkan.
b. Bagi guru, yaitu dapat memilih media yang bisa digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
c. Bagi sekolah, yaitu sebagai bahan masukan dan refleksi tentang media mengajar
yang digunakan dapat bervariasi khususnya dalam pelajaran geografi. d. Diharapkan
agar penelitian ini dapat bermanfaat bagai perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya pendidikan guru geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Geografi
Pengertian geografi menurut Hestiyanto (2005) adalah tulisan tentang bumi. Perhatian
tentang bumi dalam geografi bukan hanya berhubungan dengan fisik alamiah bumi dan
bagian-bagian alam semesta yang berpengaruh terhadap bumi saja. Akan tetapi, meliputi
semua fenomena yang ada dipermukaan bumi, baik lingkungan fisik dan sosial. Hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungannya itu disebut interaksi yang merupakan inti
dari kajian geografi itu sendiri. Hestiyanto juga membagi geografi menjadi 3 elemen yang
berbeda diantaranya ;
a. Geografi termasuk ilmu pengetahuan bumi (earth science) dengan objek permukaan
bumi sebagai lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan membangunnya.
Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan … Nur El-Islam,Volume 4, Nomor 1,
April 2017 94
b. Geografi memperhatikan persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia
dengan lingkungannya. Ahli geografi mencari cara untuk memanfaatkan ruang dan
sumber daya dengan menekankan pada pengelolaan wilayah yang tepat.
Dalam geografi terdapat dua unsur pokok, yaitu keadaan alam dan keadaan manusia.
a.   Keadaan Alam (Realm of Nature)
Keadaan alam tidak dinamis dan tidak mengalami perubahan secara cepat bila
dibandingkan dengan keadaan manusia. Keadaan alam meliputi lingkungan alam dan
bentang alam. Pada lingkungan alam tercakup unsur-unsur:
1)  kekuatan, seperti rotasi bumi, revolusi bumi, gravitasi, dan perubahan cuaca;
2) proses-proses, seperti proses erosi, sedimentasi, sirkulasi air, dan gejala-gejala
vulkanisme;
3) unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik. Unsur fisik meliputi iklim, air, dan tanah.
Unsur topologi meliputi luas, letak, dan bentuk. Unsur biotik meliputi flora, fauna,
organisme, dan manusia.
b.  Keadaan Manusia (Human Realm)
Keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat dan bersifat dinamik dan
kreatif. Keadaan manusia meliputi lingkungan sosial, bentang alam budi daya, dan
masyarakat. Lingkungan sosial meliputi faktor-faktor kebiasaan, tradisi, hukum, dan
kepercayaan.
Sedangkan bentang alam budi daya berupa hutan buatan, danau buatan, perkebunan,
dan persawahan. Lingkungan geografi sangat berpengaruh terhadap pemusatan
penduduk, penyebaran penduduk, perilaku, dan kebudayaan penduduk, serta
hubungannya dengan keadaan alam sekitarnya.
Begitu luasnya kajian ilmu geografi, maka untuk mempermudahnya geografi
dibagi menjadi dua aspek yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik
mempelajari fisik bumi seperti gunung, sungai, dan dataran (rendah dan tinggi).
Sementara geografi manusia, mempelajari tentang relasi sosial dan struktur
keruangan. Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, geografi sosial menempatkan manusia sebagai pokok utama kajian yang
mencakup aspek kependudukan, ekonomi, politik, dan sosial budaya. Lebih lanjut,
geografi manusia menggambarkan interaksi antara manusia dengan lingkungan
sosialnya.
2.2. Ruang Lingkup Geografi
Dalam buku The Scope of Geopraphy (1966) karya Rhoards Murphey, ruang
lingkup geografi terdiri atas tiga hal, yaitu:
 Persebaran dan hubungan timbal balik antara manusia yang tinggal di atas
permukaan bumi dengan aspek keruangaan pemukiman dan penggunaan
lahan.
 Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik sebagai bagian
dari studi perbedaan wilayah.
 Kerangka regional dan analisis wilayah tertentu.
2.3. Cabang – Cabang Geografi Manusia
Dalam buku Philosophy and Human Geography (1983) karya R. J. Johnston,
ada empat jenis cabang geografi sosial. Berikut penjelasannya:
Geografi ekonomi
 Membahas mengenai upaya manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam dan
meningkatkan nilai tambah dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Serta
membahas mengenai pola lokasi, distribusi, dan persebaran industri dan
perdagangan.
Geografi Politik
 Mengkaji tentang keruangan dalam pemerintahan dan kenegaraan yang mencakup
hubungan regional maupun multilateral di permukaan bumi.
Geografi Sosial
 Mengkaji mengenai konsumsi barang dan jasa yang dilakukan oleh manusia
dalam sebuah kehidupan sosial. Cabang ini mencakup geografi budaya, geografi
pedesaan, geografi perkotaan, dan geografi penduduk.
Geografi Sejarah

 Mengkaji tentang fenomena dari masa lampau (berkaitan dengan sosial, ekonomi,
dan politik), serta mengkaji fenomena geografi yang selalu berubah dari waktu ke
waktu. Geografi Sejarah Mengkaji tentang fenomena dari masa lampau (berkaitan
dengan sosial, ekonomi, dan politik), serta mengkaji fenomena geografi yang selalu
berubah dari waktu kewaktu.
Setiap disipllin ilmu, memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengkaji suatu masalah.
Fenomena yang sama, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Disinilah
metode pendekatan hadir sebagai cara pandang sebuah ilmu terhadap suatu masalah. Metode
pendekatan ini juga membedakan ilmu satu dengan ilmu lainnya. Geografi sebagai disiplin
ilmu pastinya juga memiliki metode pendekatan.
Dalam buku Metode Analisa Geografi (1979) karya R. Bintarto dan Surastopo Hadisumarno,

disebutkan bahwa ada tiga metode pendekatan dalam geografi. Berikut penjelasnnya:

 Pendekatan keruangan

 Pendekatan ini mempelajari perbedaan lokasi tentang sifa-sifat penting seperti

perbedaan struktur, pola, dan proses. Dalam pendekatan keruangan, faktor yang harus

diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyediaan

ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang sudah dirancang. Struktur

keruangan sendiri berhubungan dengan elemen pembentuk ruang berupa titik, garis,

dan areal. Sementara pola keruangan berhubungan dengan lokasi distribusi ketiga

elemen tersebut. Yang termasuk dalam elemen titik adalah data ketinggian tempat,
data sampel tanah, dan data sampel buatan. Sementara contoh areal yaitu data luas

hutan, data luas daerah pertanian, dan lain-lain.

 Pendekatan ekologi Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, pendekatan ini mempelajari interaksi antara organisme dengan

lingkungannya. Artinya, untuk melakukan pendekatan ini maka harus mempelajari

organisme hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan sepertinya

litosfer, hidosfer, dan atmosfer. Namun pendekatan ini tidak sebatas pada interaksi

organisme dengan lingkungannya, tetapi juga mempelajari perilaku manusia. Sebab geografi

memiliki dua aspek penting, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan.

Aspek perilaku terdiri dari pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Dua
komponen tersebut saling berhubungan sehingga menjadi ciri khas dari pendekatan
ekologi.
 Pendekatan kompleks wilayah
Pendekatan ini merupakan gabungan dari pendekatan keruangan dan pendekatan
ekologi. Dalam pendekatan ini, wilayah-wilayah tertentu dikaji menggunakan metode
areal differentiation.Metode tersebut beranggapan bahwa interaksi antar wilayah akan
berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang
lainnya. Perbedaan ini membuat suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah
lain.Pendekatan ini juga memperhatikan tentang penyebaran gejala tertentu
(pendekatan keruangan) dan interaksi antara manusia dengan lingkungannya
(pendekatan ekologi).
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN GOLONGAN
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam
lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya. 
Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu
aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. 
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar
belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan
perilaku yang telah ada pada dirinya. 
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus
mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat
membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung
pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk
mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam
hubungannya dengan manusia.
Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan
perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan
keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Pertumbuhan adalah suatu
perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat
dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan.
Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah
bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada
kemudian. 
Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan
suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara
tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui
pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan
batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu
semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat
nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada
lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
1. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara
dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14
4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Manusia dengan lingkungan memiliki hubungan timbal balik yang harus dijaga. Saat
manusia menjaga alam maka alam menyediakan tempat dan sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia, namun saat manusia mulai mengeksploitasi alam dengan
berlebihan maka alam akan menjadi rusak dan tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia dan
seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya
Permasalahan lingkungan merupakan sebuah permasalahan global yang cukup rumit
untuk dipahami oleh orang dewasa sekalipun, namun hal tersebut bukan menjadi sebuah
alasan untuk mengabaikan permasalahanpermasalahan lingkungan dan menyerahkannya
kepada pemerhati lingkungan ataupun para aktifis lingkungan saja, namun permasalahan
lingkungan merupakan permasalahan yang harus ditanggung oleh seluruh lapisan masyarakat
termasuk anak-anak. Geografi manusia mempelajari manusia dalam ruang, termasuk jumlah
penduduk, penyebaran penduduk, dinamika penduduk, aktivitas ekonomi, politik, sosial dan
budayanya.
Cabang geografi manusia di antaranya sebagai berikut.1) Ekonomi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya dan
hubungan timbal balik dari usaha tersebut. 2) Geografi ekonomi membahas bagaimana
manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan
persebaran kegiatan industri, serta seluk beluk komunikasi. 3) Politik adalah kegiatan pada
suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk menentukan tujuan-tujuan yang telah
dipilih oleh suatu negara dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu
sendiri. 4) Geografi politik mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta
ibukotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional. 5) Demografi
adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk. 6)
Geografi penduduk adalah cabang disiplin geografi yang membicarakan variasi-variasi
kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk manusia dan konsekuensi-
konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian
khusus dari kondisi-kondisi yang terdapat di dalamnya yang diberikan oleh suatu unit atau
daerah

3.1. SARAN
Ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari suatu wilayah. Ilmu geografi penting
bagi kehidupan karena ada hubungannya dengan makhluk hidup yang tinggal di sana. Secara
garis besar, terdapat geografi fisik dan geografi manusia. Geografis fisik mempelajari gejala
alam, sementara geografi manusia mempelajari interaksi antara manusia dan alam.
Mempelajari geografi penting untuk mengenali lingkungan sekitar. Dari ilmu Geografi, kita
bisa menentukan cara hidup yang tepat di lingkungan itu. 

DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. (2014). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Arikunto. Suharsimi, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Dale H. Schunk, dkk.(2010). Motivation In Education. London: Pearson Education LTD.
Dimyati dan Mudjiono. (2013) Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dwi Subekti. (2013). Penerapan Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk
Meningkatkan Aktivitas, Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014. Yogyakarta: UPY.
Gunardi (2014). Peningkatan Partisipasi Dan Prestasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran
Konstruistik Dengan Media Gambar pada Siswa Kelas I SD Negeri Brosot Galur Kulon Progo Tahun
Pelajaran 2013/2014. Yogyakarta: UPY.
Hamalik. Oemar. (2014). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Huda. Miftahul.
(2015). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Jere. Brophy. (2010). Motivation Students To Learning. This edition published. New York And
London: Taylor & Francis group Jolliffe.
Wendy. (2007). Cooperative Learning in the Classroom. London: Paul Champan Publishing A
SAGE Publication Company. Kagan. Spencer. Dkk.(2009). Kagan Cooperative Learning, San Clamente:
Kagan Publishing.
Kusumah. Wijaya. Dkk. (2012) Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.
Marciana Sarwi (2013). Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Ips

Anda mungkin juga menyukai