1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami Panjatkan atsa ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang fungsi manusia dalam kaitannya
dengan pembangunan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua
untuk membantu pembelajaran baik formal maupun non formal amin.
PENULIS
KELOMPOK 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Permukiman tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia karena permukiman salah satu
kebutuhan pokok, tempat manusia tinggal, berinteraksi dan melakukan segala aktivitasnnya.
Permukiman berada dimanapun di permukaan Bumi, baik di dataran rendah, dataran tinggi,
pegunungan maupun perbukitan. Umumnya permukiman dikategorikan kedalam dua bagian,
permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan, meskipun karakteristik keduanya ada
kesamaan tetapi cenderung terjadi perbedaan diakibatkan oleh variasi kondisi geografis pada
suatu wilayah, hal tersebut sejalan dengan pendapat Koestoer (Mulyana, 2013) yang menyatakan
permukiman berhubungan erat dengan konsep lingkungan hidup dengan penataan ruang,
sehingga permukiman merupakan area tanah yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan merupakan
bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan.
B RUMUSAN MASALAH
A.APA YANG DI MAKSUD DENGAN POLA DAN KERUANGAN SOSIAL ?
B.BAGAIMANA POLA DAN PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK ?
C. APA YANG DI MAKSUD DENGAN REKAYASA SOSIAL ?
C TUJUAN PENELITIAN
1 .UNTUK MENGENTAHUI IMFORMASI IMFORMASI YANG PENULIS SAMPAIKAN
MENGENAI POLA DAN KERUANGAN SOSIAL, POLA DAN PERILAKU MOBILITAS
PENDUDUK,DAN REKAYASA SOSIAL
D METODE PENELITIAN
METODE TULISAN YANG DI PAKAI ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE KAJIAN
PUSTAKA ,YAITU MENCARI BERBAGAI IMFORMASI BAIK DARI BUKU,INTERNET
MAUPUN DARI SUMBER SUMBER YANG MENDUKUNG PEMBUATAN MAKALAH INI
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Desa
. Pengertian Kota
PolaMemusat
Terdapat di wilayahpegununganataudataranrendah.
Polasemacaminikemungkinanterbentukkarenadihunisecaraturun-temurunolehbeberapagenerasi.
4
Pola Mengelilingi Fasilitas
5
Pola Keruangan Kota
1. Teori Konsentris
Teori konsentris mengemukakan bahwa pola penggunaan lahan perkotaan berkembang secara
konsentris atau melingkar karena perkembangan atau pemekaran dimulai dari pusatnya,
kemudian seiring pertambahan penduduk kota meluas ke daerah pinggiran atau menjauhi pusat.
6
2. Teori Sektoral
Teori sektoral mengemukakan bahwa pengelompokan penggunaan lahan kota menjulur seperti
7
teratur dari zona-zona kota seperti yang terjadi pada teori konsentris dan sektoral.
8
2. Pola dan perilaku mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk merupakan gejala fenomena sosial yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.Mobilitas penduduk dapat dilihat dalam arti fisik, yaitu perpindahan penduduk untuk
memperoleh peluang dan kesempatan yang lebih luas di tempat lain (mobilitas horizontal).Dalam
arti sosial, ekonomi, dan budaya, yaitu upaya peningkatan status melalui peningkatan
kesejahteraan (mobilitas vertikal).
Mobilitas penduduk muncul sebagai akibat dari perkembangan fenomena sosial ekonomi
nasional maupun regional. Perbedaan karakteristik ruang dan sumber daya yang dimiliki di
berbagai wilayah mendorong penduduk melakukan mobilitas penduduk.
Perbedaan berpendapat yaitu mencukup juga pergerakan sumber daya berupa barang antar ruang.
JadiJadi mereka melakukan mobilitas untuk memperoleh sesuatu yang tidak tersedia di daerah
asalnya. Orang yang melakukan mobilitas penduduk disebut migran. Pada dasarnya mobilitas
penduduk merupakan respons manusia terhadap situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
Seperti desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan, gangguan keamanan, atau
terjadinya bencana alam di daerah asal.
Mobilitas penduduk dapat dilihat juga dari batasan waktu, yaitu mobilitas permanen dan non
permanen.
Mobilitas permanen
Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan
tujuan untuk menetap.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), secara umum dikenal
mobilitas permanen yang terjadi antar wilayah di Indonesia, yakni migrasi internasional dan
migrasi internal.
Migrasi internasional adalah proses perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.
Migrasi internasional dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
Emigrasi, adalah perpindahan penduduk dari tanah air sendiri ke negara lain untuk tinggal
menetap di sana.
9
Remigrasi, adalah perpindahan penduduk yang kembali ke tanah airnya (negara asal).
Sementara itu migrasi internal merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah
lain dalam satu negara.
Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari satu desa (kota kecil,
daerah) ke kota besar.
Transmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah (pulau) yang berpendudukan
pada ke daerah (pulau) lain yang berpendudukan jarang.
Transmigrasi umum, adalah program transmigrasi yang disponsori dan dibiayai secara
keseluruhan oleh pihak pemerintah.
Transmigrasi spontan, adalah perpindahan penduduk dari daerah padat ke pulau baru sepi
penduduk yang didorong oleh keinginan sendiri. Tapi mendapat bimbingan dan fasilitas dari
pemerintah.
Transmigrasi bedol desa, adalah perpindahan penduduk yang dilakukan secara masal terhadap
satu atau beberapa desa pindah ke pulau yang jarang penduduk.
Mobilitas non permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan
tujuan tidak menetap atau bersifat sementara waktu.
Komutasi
Komutasi merupakan bentuk mobilitas penduduk non permanen secara ulak-alik (Pergi- pulang)
tanpa menginap ke tempat yang dituju.
Sirkulasi
Sirkulasi merupakan mobilitas penduduk non permanen tetapi sempat menginap di tempat yang
dituju. Itu disebut juga mobilitas penduduk non permanen musiman.
10
3. rekayasa sosial
Rekayasa sosial adalahupaya jahat yang dilakukan dengan terencana dan memanfaatkan emosi
yang dimiliki manusia. Dalam serangan rekayasa sosial, penyerang menggunakan interaksi
manusia (keterampilan sosial) untuk memperoleh atau membahayakan informasi tentang
organisasi atau sistem komputer, Seorang penyerang mungkin saja akan tampak sederhana dan
terhormat. Bisa jadi mengaku sebagai karyawan baru, petugas reparasi, atau peneliti dan bahkan
memiliki kredensial atas identitas palsu tersebut. Mereka akan menanyakan informasi untuk
menyusup ke suatu jaringan. Jika penyerang tidak dapat mengumpulkan informasi yang cukup
dari satu sumber, dia bisa saja menghubungi sumber lain dalam organisasi yang sama dan
mengandalkan informasi dari sumber pertama untuk menambah kredibilitasnya. Rekayasa sosial
tidak hanya dapat terjadi di dunia nyata, tetapi juga mencakup dunia maya. Ada berbagai jenis
dan metode yang digunakan penjahat untuk menipu atau mengelabui korban.
1Phishing.
Salah satu contoh rekayasa sosial adalah phishing. Phishing atau pengelabuan terjadi ketika
penjahat dunia maya menggunakan email Anda untuk meniru identitas orang lain. Phishing bisa
menggunakan metode spoofing dengan cara memalsukan identitas orang lain. Bisa dibilang, ini
adalah jenis rekayasa sosial yang sangat sering digunakan hacker untuk memangsa korban atau
mengumpulkan informasi pribadi.
2.Pretexting.
Pretexting adalah serangan manipulasi psikologi yang hampir sama dengan phishing karena
menggunakan dalih yang menarik untuk menipu korban. Namun, jika phishing didasarkan pada
ketakutan dan urgensi, maka pretexting adalah kebalikannya, yaitu didasarkan pada kepercayaan
dan hubungan baik.
3. Catfishing
11
Catfishing adalah saat penipu membuat profil media sosial palsu dengan menggunakan foto,
video, dan bahkan informasi pribadi orang lain. Identitas palsu ini biasanya digunakan untuk
perundungan siber atau untuk mencari perhatian. Terkadang mereka juga menggunakannya untuk
mengambil uang atau informasi pribadi korban, yang nantinya dapat digunakan dalam serangan
lain. Jika Anda telah menjalin pertemanan daring yang sangat baik tetapi orang tersebut terus-
menerus menemukan alasan saat diajak untuk bertemu langsung, kemungkinan besar Anda
menjadi korban catfishing
Selalu waspada. Selalu bersikap waspada setiap kali Anda menerima panggilan telepon,
kunjungan tiba-tiba dari orang asing, atau pesan email yang tidak Anda minta dari individu yang
menanyakan tentang karyawan atau informasi internal lainnya.
Simpan informasi pribadi dengan baik. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau
informasi mengenai organisasi Anda. Informasi yang dimaksud termasuk struktur jaringan
perusahaan, nomor kartu pekerja, asuransi, dan lainnya. Terkecuali Anda benar-benar yakin akan
otoritas seseorang yang memiliki informasi tersebut.
BatasiBatasi informasi pribadi.Sebaiknya, selalu batasi informasi pribadi yang Anda sebarkan
di internet. Ini termasuk biodata atau informasi umum pada akun media sosial dan email Anda.
Jangan takut untuk bertanya. Jika menurut Anda orang asing mencoba menipu Anda melalui
telepon, jangan ragu untuk menanyakan otoritasnya. Tanyakan dari mana mereka berasal, tempat
bekerja, bila perlu minta kartu identitas mereka untuk meyakinkan Anda bahwa mereka tidak
bermaksud jahat.
12
BAB III
PENUTUP
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, PusatPerbukuan,
DepartemenPendidikanNasional.
13