OLEH:
KELOMPOK 4:
JURUSAN SOSIOLOGI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemukiman kumuh merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua
mencakup tiga segi, pertama kondisi fisiknya, kedua kondisi sosial ekonomi
oleh kedua kondisi tersebut. Kondisi fisik tersebut antara lain tampak dari kondisi
bangunannya yang sangat rapat dengan kualitas konstruksi rendah, jaringan jalan
tidak berpola dan tidak diperkeras, sanitasi umum dan drainase tidak berfungsi
terwujud.
pemukiman kumuh ?
C. Tujuan
kumuh.
penanganan.
TINJAUAN PUSTAKA
memburuk baik secara fisik, sosial ekonomi maupun sosial budaya. Dan tidak
dan kepadatan bangunan yang sangat tinggi, bangunan tidak teratur, kualitas
rumah yang sangat rendah. Selain itu tidak memadainya prasarana dan sarana
prasarana yang ada tidak sesuai dengan standar yang berlaku, baik standar
1. Dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel, baik karena pertumbuhan
2. Dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, atau
5. Langkanya pelayanan kota seperti air bersih, fasilitas MCK, listrik, dan
lainya.
tidak teratur dan tidak terurus; jalan yang sempit, halaman tidak ada, dan
lainya.
9. Ditempati secara ilegal atau status hukum tanah yang tidak jelas
(bermasalah)
kriminal.
memiliki ciri “kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruangnya
tersebut muncul dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai, kondisi
rumah yang kurang baik dengan kepadatan yang tinggi serta mengancam kondisi
SUTET, semapadan sungai, semapadan rel kereta api, dan sempadan situ/danau
lingkunganya kotor sehingga tidak terlepas dari penyakit. Maka daripada itu
ditimbulkan dari pemukiman kumuh ini agar masyarakat bisa sadar dan peka
dipemukiman serta pembangunan dan perbaikan drainase. Tetapi hal ini belum
didukung oleh biaya yang memadai. Sehingga tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Kemudian masih ada lagi rencana yang ia pikir yakni Membangun
rumah susun. Dengan adanya rumah susun, baik Rusunawa maupun Rusunawi,
masyarakat yang masih tinggal dipemukiman kumuh ini dapat tinggal di rumah
pemerintahan. Pemerintah dianggap dan dipandang tidak cakap dan tidak peduli
dalam menangani pelayanan terhadap masyarakat. Lalu Dari segi sosial. Dimana
terjadinya bencana seperti banjir dan kebakaran dan masih banyak lagi.
Adapun yang menjadi kendala dalam upaya penanganan adalah dana yang
METODE PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
2. Jenis penelitian
3. Informan penelitian
Pada penelitian ini jenis dan sumber data berasal dari 1 narasumber,dan
jawabanya cukup variatif .disini kami tidak mencatat apa yang ia jelaskan kami
hanya memahami yang ia sampaikan ,hal ini kami lakukan untuk menjaga
dahulu harus membuat lapord ,dimana lapord adalah situasi yang baik antara
Teknik analisis yang kami gunakan dalam penelitian kualitatif kami yaitu
lingkunganya kotor sehingga tidak terlepas dari penyakit. Maka daripada itu
ditimbulkan dari pemukiman kumuh ini agar masyarakat bisa sadar dan peka
dipemukiman serta pembangunan dan perbaikan drainase. Tetapi hal ini belum
didukung oleh biaya yang memadai. Sehingga tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Kemudian masih ada lagi rencana yang ia pikir yakni Membangun
rumah susun. Dengan adanya rumah susun, baik Rusunawa maupun Rusunawi,
masyarakat yang masih tinggal dipemukiman kumuh ini dapat tinggal di rumah
pemerintahan. Pemerintah dianggap dan dipandang tidak cakap dan tidak peduli
dalam menangani pelayanan terhadap masyarakat. Lalu Dari segi sosial. Dimana
terjadinya bencana seperti banjir dan kebakaran dan masih banyak lagi.
Adapun yang menjadi kendala dalam upaya penanganan adalah dana yang
penanganaanya oleh pemerintah karena banyak dampak buruk yang akan terjadi
Lingkungan kotor, semrawut, bau dan becek karena tidak tersedianya sarana dan
B. Saran
Mahawani, Z. F., & Soetomo, S. (2015). Kajian Morfologi Pusat Kota Purworejo.
Jurnal Teknik