Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH LAPORAN PENELITIAN DESA

“Ruang Lingkup Masyarakat Desa Tangkil di Tinjau Dari Aspek Sosial


Ekonomi dan Lingkungan”

DISUSUN OLEH

Muhammad Abyan (11180541000103)

Raifa Mumtaza (11180541000130)

SEMESTER 2
JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019
1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillirabil alamin, segala puji bagi Allah tuhan semesta salam ini, shalawat serta salam
semoga dapat selalu kita persembahkan kepada Baginda Nabi Muhammad saw, serta keluarga,
sahabat, para tabiin, para salafusholih, alim ulama dan pengikut setia beliau hingga hari
kemudian.
Dengan rasa syukur yang sebanyak banyaknya Alhamdulillah Kami telah dapat menyelesaikan
penelitian ini, berbagai halangan dan rintangan senantiasa menemani proses penyelesaian
penelitian ini. Penelitian ini merupakan semata-mata sebagai tugas pada mata pelajaran
"Sosiologi". Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada para informan, kawan, dan
terkhusus rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata pelajaran yang telah
memberikan tugas ini sehingga dengan adanya tugas ini, kami jadi lebih kreatif, lebih mandiri
dan lebih memahami tentang pembahasan penelitian ini yaitu kami beri judul " Ruang
LingkupMasyarakat Desa Tangkil di Tinjau Dari Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan maupun penyusunan penelitian ini masih
terdapat beberapa kekurangan, maka dari itu kami mohon maaf atas kekeliruan penulisan dan
penyusunan penelitian ini dan kami senantiasa menerima kritik dan saran yang mendukung untuk
penelitian yang kami lakukan ini.

Depok, 21 Mei 2019

Muhammad Abyan
dan Raifa Mumtaza

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penilitian


Desa Tangkil merupakan desa yang terletak pada kecamatan Citeureup, kabupaten
Bogor, provinsi Jawa Barat. Desa ini berdekatan dengan banyak kantor institusi
pertahanan negara . Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan otentik terkait
sub-sub bahasan tentang, perubahan sosial yang terkandung dalam masyarakat desa
Tangkil, pola-pola pencarian nafkah, sistem kekerabatan, kontestasi sosial-ekonomi
maupun kerusakan lingkungan dan perilaku manusia. Maka dari itu pada awal bulan Mei
ini, kami diberi kepercayaan untuk melakukan tugas “Penelitian Desa” dalam mata kuliah
“Pengantar Sosiologi” yang dibimbing oleh Bapak Tantan. Dalam hal ini kami langsung
turun ke akar rumput untuk mengamati desa tersebut dan mewawancarai narasumber dari
desa tersebut.
Selama ini desa dimata masyarakat kota hanyalah sebatas wilayah yang
mentranformasikan kebutuhan pangan saja untuk kehidupan dan juga hanya sebatas
tempat berwisata. Namun, desa perlu kita ketahui dan perlu kita perhatikan secara
kompherensif bukan hanya pemerintah saja, kita semua harus bisa mengahargai esensi
dari desa dan mensejahterakannya. Dan juga, bahwasanya keberlangsungan desa
mencakup segala aspek kehidupan diantaranya, aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek
lingkungan. Desa meupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan NKRI (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Pasal 1 ayat 12). Undang-undang yang lebih khusus mengenai desa,
menegaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI (Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 1). Kesimpulannya desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat beserta urusan pemerintahan berdasarkan
3
prakarsa, asal-usul dan adat istiadat masyarakat setempat serta hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.

4
B. Pertanyaan Penilitian
1. Mengapa bisa terjadi perubahan sosial di desa Tangkil?
2. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di desa tangkil?
3. Apa saja yang warga desa Tangkil lakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari?
4. Jenis pekerjaan seperti apa yang banyak diminati warga?
5. Apa pengaruh orang berpendidikan tinggi terhadap lapangan pekerjaan?
6. Bagimana aktivitas warga yang mempererat sistem kekerabatan?
7. Bagaimana landasan kuat hubungan bilateral dalam sistem kekerabatan ?
8. Bagaimana menurut anda motivasi warga desa Tangkil dalam memperkuat status
sosial dan ekonomi?
9. Apa yang menjadi landasan dan tujuan warga dalam memperkuat status sosial dan
ekonomi?
10. Menurut bapak, apa bentuk perusakan lingkungan di desa Tangkil?
11. Apa langkah kepala desa dalam memperbaiki perusakan lingkungan?

C. Metode Penilitian
Dalam tugas laporan penelitian desaa Tangkil ini saya menggunakan metode
penelitian, wawancara kepala desa, wawancara tokoh masyarakat, observasi murni Baik,
selanjutnya akan saya paparkan perihal metode penelitian ini sebagai berikut:
1. Wawancara kepala desa Bapak Ichsan Gunawan, S.Sos
Wawancara pada penelitian ini menggunakan bahasa yang baku dan terstruktur.
Karena, kami memandang belaiau sebagai orang yang memiliki kewenangan di desa
Tangkil. Intisari seputar pertanyaan yang ditanyakan ialah mengenaim interaksi hubungan
bilateral masyarakatnya, dinamika perubahan sosial masyarakatnya dan andil desa dalam
mengakomodir masyakaratnya.
2. Wawancara tokoh masyarakat dengan “Kang Deni dan Bapak Herry”
Wawancara pada penelitian ini lebih menekankan aspek ekonomi dan lingkungan,
karena pada aspek-aspek ini sangat mentendesikan terhadap keberlangsungan hidup
masyarakat desaa Tangkil. Dengan, bahasa santai dan santun kami bisa mengetahui
informasi dari tokoh masyarkat desa Tangkil

5
3. Observasi Murni
Mengobservasi desa dengan metode observasi murni, membuat kami bisa
lebih mengetahui informasi yang ada di desa tersebut, karena bisa mengamati
indvidu-individu di desa tersebut secara kompilasi. Contohnya ialah interaksi kami
dengan salah satu pendatang dari luas desa yang telah menetap, dan para pengusaha di
desa Tangkil.

D. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian desa
Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi
permukiman di area perdesaan (rural). DiIndonesia, istilah desa adalah pembagian
wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh
Kepala desa.
2. Dinamika dan perubahan sosial
Perubahan sosial terjadi didalam masyarakat disebabkan, karena tiap-tiap
masyarakat mempunyai kondisi lingkungan sosial budaya dan alam yang berbeda.
Beberapa ahli sosiologi pun mengartikan perubahan sosial berbeda-beda menurut
pandangannya masing-masing. Pada penelitian ini saya mengadopsi teori dari
Max Weber. Dikarenakan Max Weber lebih kepada sistem gagasan, sistem
pengetahuan, sistem kepercayaan yang justru menjadi sebab perubahan . Max
Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi
dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam
buku Sociological Writings).
3. Pola-pola pencarian nafkah
Bentuk-bentuk proses pencarian ekonomi untuk keberlangsungan hidup itulah
yang dimaksud dengan pola-pola pencarian nafkah. Sehingga, bentuk pencarian
nafkah itu terbentuk sesuai dengan kapabilitas masyarakatnya.
4. Sistem kekerabatan
Hubungan yang terjadi baik antar individu maupun dengan satu kelompok
masyarakat yang tercipta baik dari segi interaksi, komunikasi maupun dari segi
pola bersosialisasi
5. Kontestasi sosial-ekonomi untuk kesuksesan
Persaingan antar individu dalam mencapai keinginan yang dituju maupun

6
kemapanan yang ingin didapatkan
6. Kerusakan lingkungan dan perilaku manusia
Tindakan intimidasi lingkungan baik secara mikro maupun makro, perilaku
manusia merupakan nalar yang mempertimbangkan baik dan buruknya

BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK KAJIAN

A. Profil umum subyek/obyek


Desa ini terletak di daerah perbukitan, Desa ini berada didalam kawasan institusi
pertahanan negara diantaranya yaitu BNPT, BNPB, Universitas Pertahanan, asrama militer
dan , Pasukan Siaga Operasi

Letak geografis desa ini terletak di dataran tinggi yang sulit memungkinkan untuk
terjadi bencana banjir, keadaan udara di desa ini masih terasa sejuk, terlebih pada pagi hari
yang masih belum tercampur dengan polusi udara, baik dari knalpot motor maupun asap
pembuangan limbah pabrik lainnnya.
Daerah ini sudah banyak para pendatang yang tinggal dan memiliki rumah di desa ini,
karena harga tanah jauh relatif murah terjangkau di desa ini. Semua ini terjadi karena proses
manusia dalam memenuhi kebutuhan papannya..

B. Lokasi Kajian
Desa Tangkil adalah desa di kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

7
BAB III
ANALISA HASIL

A. Dinamika dan Perubahan Sosial


Dinamika sosial merupakan konsep dasar sosiologi yang sering digunakan dalam
konteks yang cukup luas. Seringkali konsep ini diasosiasikan dengan perubahan sosial.
Keduanya memang sangat berkaitan namun memiliki beberapa perbedaan. Dinamika
sosial berarti perubahan sosial yang terjadi secara reguler yang diukur dengan
menggunakan model atau rumus.
Teori perubahan ialah perubahan yang terjadi di masyarakat dalam kurun waktu
tertentu pendekatan atau perspektif yang intinya adalah alat bantu untuk menganalisis
perubahan sosial yang kita teliti. Terdapat empat besar teori perubahan sosial.
1. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan
situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur
(dalam buku Sociological Writings).
2. Max Weber ialah penganut teori idealistik. Weber memiliki pendapat yang
berbeda dengan Marx. Perkembangan industrial kapitalis tidak dapat dipahami
hanya dengan membahas faktor penyebab yang bersifat material dan teknik.
Namun demikian Weber juga tidak menyangkal pengaruh kedua faktor
tersebut. Pemikiran Weber yang dapat berpengaruh pada teori perubahan
sosial adalah dari bentuk rasionalisme yang dimiliki. Dalam kehidupan
masyarakat barat model rasionalisme akan mewarnai semua aspek kehidupan.
Menurut Max Weber, rasionalitas memiliki empat macam model, yaitu:
1. Rasional tradisional
2. Rasional yang berorientasi nilai
3. Rasional efektif
4. Rasional Instrumental

8
3. Max Weber lebih cenderung menganggap bahwa interaksi sosial sangat terkait
dengan perilaku manusia. Olehnya itu penelitian mengarah kepada prilaku
manusia dan sebab-sebab terjadinya interaksi sosial. Selain Itu max Weber
lebih cendrung kepada prilaku sosial sebagai usaha melakukan aksi-aksi
sosial.

Mekanisme yang mendorong adanya Perubahan Sosial dalam masyarakat pesisir :


 Adanya konflik yang memicu perubahan tatanan pada suatu masyarakat
 Adanya elite kreatif yang memunculkan teknologi baru yang dapat merubah pola pikir
masyarakat lokal
 Adanya cara berpikir baru yang lebih maju
 Adanya kekuatan dari luar yang lebih kuat sehingga terjadi adopsi budaya dan
teknologi sebagai bentuk modernisasi
 Motivasi individu untuk berprestasi dan meningkatkan taraf hidupnya
Kondisi perubahan sosial masyarakat desa Tangkil. Pada kesempatan wawancara
ini, kami mengatahui perubahan – perubahan sosial apa saja yang telah terjadi di desa
Tangkil diantaranya, sebagai berikut:
1. Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang besar
bagi masyarakat Desa Tangkil. Perkembangan teknologi dibidang komunikasi
membuat masyarakat Desa Tangkil sudah memiliki Handphone yang mempermudah
mereka dalam berkomunikasi.

2. Pakaian
Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi, masyarakat mulai mengubah cara
berpakaian. Entitas budaya lokal dalam berpakaian sudah sangat minim ditemui.

3. Kepercayaan (Religi)
Masyarakat Desa Tangkil berpegang teguh pada ajaran Agama Islam Ahlusunnah wal
Jama’ah. Praktek amalan aswajanya seperti tahlilan, syukuran, pengajian bulanan,
dsb.

4. Pola hidup dan perilaku

9
Perkembangan teknologi, fashion dan pergaulan telah banyak merubah pola hidup dan
perilaku masyarakat Desa Tangkil, khususnya para pemuda. Para pegiat ekonomi
industri kreatif membuka usahanya dgn mendirikan cafe-cafe kekinian. Sehingga,
para pemuda desa tidak ketinggalan jaman. Selain itu juga, mereka juga dipengaruhi
oleh pola perilaku yang senantiasa memposisikan dirinya berperilaku mengikuti
trending.

5. Pendidikan Mayoritas penduduk dan pemudanya hanyalah lulusan SMP dan SMA.
Namun, disisi lain para pendatang diluar desa yang menetap mereka mendominasi
pendidikan S1.
B. Pola-pola Pencarian nafkah
Pola-pola pencarian nafkah dipengaruhi oleh ketersediaan sumber nafkah dan
kemampuan sumber daya manusia serta keterampilan untuk dapat mengelola sumber daya
alam tersebut. Sebagai daerah perbukitan masyarakat “Desa Tangkil” pada umumnya
bermata pencaharian sebagai petani, memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Akan tetapi di era milenial ini, sebagian besar lahan pertanian
di desa itu telah dimiliki oleh penduduk dari luar desa bahkan perusahaan, sehingga
petani-petani yang ada kebanyakan hanya bertindak sebagai buruh tani. Mereka, menjual
lahan pertaniannya untuk keberlangsungan hidup keluarganya. Sehingga hasil dari
penjualan lahan tersebut diendapkan untuk investasi ekonomi jangka panjang atau bisa
diahlifungsikan kepada bentuk usaha lainnya, seperti warung, beli motor untuk narik ojek,
berternak maupun usaha logistik lainnya.
Dahulu profesi bertani sangat mendominasi masyarakat desa Tangkil untuk
mencari nafkah. Namun seperti apa saya telah jelaskan sebelumnya, dominasi profesi
bertani lambat laun terminimalisasi menjadi buruh tani. Dan sekarang, masyarakat desa
tangkil telah bertransisi mencari profesi yang sepadan dengan konsumtifitas di era
milenial. Para pemuda dan orang tua yang masih kuat, mencoba meleburkan diri menjadi
buruh pabrik. Profesi buruh pabrik mulai diminati oleh kaula muda karena hanya berbekal
lulusan SMP-SMA, mereka sudah bisa bekerja dipabrik tersebut. Para tuan tanah desa
tangkil yang berpendidikan tinggi, sebagian dari keluarganya mengabdikan diri menjadi
aparatur desa bahkan kepala desa. Bukan hanya itu saja, orang luar yang menetap dengan
bermodal pendidikan tinggi juga turut mengisi ruang-ruang administratif di desa tangkil
seperti kantor desa, ataupun bekerja sebagai pegawai di salah satu institusi pertahanan
negara yang dekat dengan desa.

10
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu narasumber kami yang
berprofesikan sebagai aparatur Dishub Kabupaten Bogor yang bernama Pak Herry.
Bahwasanya, beliau pendatang dari luar desa yang telah menetap di desa Tangkil selama
2 tahun. Alasan kuat, beliau menetap dan mendirikan rumah disini, karena harga tanahnya
yang terjangkau relatif murah. Akan tetapi, konsekuensi nya ialah jarak tempuh dari desa
yang lumayan jauh menuju tempat kerja. Bagi beliau itu bukan suatu persoalan yang
besar. Karena beliau senantiasa displin waktu. Keberadaan Pak Herry di desa Tangkil
juga mengimplikasikan beliau dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat desa
Tangkil yang insentif.
Beliau membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga desa sekitar. Salah satu
contoh yang kami temukan di lapangan yaitu Pak Herry yang selain bekerja menjadi
aparatur Dishub Kab Bogor, beliau juga mempunyai usaha lain yaitu menjalankan bisnis
recycle limbah. Bisnis recycle limbah ini ialah proses pengolahan limbah pabrik menjadi
barang yang bernilai contohnya sebagai berikut:
1. Limbah palet bisa jadikan kursi
2. Limbah plastik dijual lagi
3. Limbah drum di jadikan tempat sampah
C. Sistem Kekerabatan
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia membentuk suatu
hubungan. Hubungan ini menjadi satu rantai yang saling mempengaruhi antara satu
sama lain. Hubungan yang terjadi baik antar individu maupun dengan satu kelompok
masyarakat yang tercipta baik dari segi interaksi, komunikasi maupun dari segi pola
bersosialisasi.
Salah satu hubungan antar manusia adalah hubungan kekerabatan. Sistem
kekerabatan adalah bentuk awal dari organisasi manusia sebelum berkembang
menjadi organisasi sosial, politik dan internasional. Hubungan kekerabatan terbentuk
dengan adanya perkawinan. Hubungan kekerabatan juga terdapat di desa Tangkil. Di
desa ini didominasi oleh suku sunda yang kental. Walaupun ada juga beberapa orang
dari suku lain yang datang dan tinggal menetap. Hubungan kekerabatan yang terjadi
di desa ini dapat dilihat dengan adanya perkawinan baik sesama suku ataupun berbeda
suku. Namun dalam sistem perkawinan, mereka tidak mewajibkan keturunan-
keturunannya harus menikah dengan satu suku bangsa saja yang mayoritas dari

11
mereka bersuku sunda. Yang terpenting asalkan dua pasangan tersebut itu seiman,
karena semua masyarakat yang tinggal di desa Tangkil beragama Islam.
Sistem kekerabatan yang terjalin pada masyarakat di desa Tangkil berdasarkan
pada sistem kekeluargaan. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di Desa tersebut
masih mempunyai hubungan persaudaraan. Hal ini kemudian diperkuat dengan
adanya kerukunan keluarga. Kerukunan keluarga ini bertujuan untuk mempelihara
eksistensi Desa Tangkil.

D. Kontestasi Sosial-Ekonomi Untuk Kesuksesan


Kontestasi ialah persaingan, kontestasi sosial-ekonomi ialah persaingan untuk
mencapai nilai yang didapatkan berupa sandang,pangan,dan papan. Kontestasi sosial
tidak bisa lepas dari kontestasi ekonomi. Ekonomi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat. Setiap orang akan berusaha dan
bekerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka. Masyarakat desa Tangkil dalam berkontestasi sosial-
ekonomi untuk kesuksesan, sudah sangat agresif. Seperti apa yang telah dipaparkan,
dalam kesejahteraan hidup desa Tangkil

E. Kerusakan Lingkungan dan perilaku manusia


Kerusakan lingkungan maupun eksploitasi lingkungan yang berada di desa
Tangkil, sangat minim ditemui. Karena sumber daya alam yang juga terbatas, jadi
tidak ada pihak corporasi mengeksploitasi desa ini sehingga menyebabkan kerusakan
lingkungan. Mungkin dari observasi kami, ada sebagain jalan yang harus diperbaiki.
Pola perilaku manusianya masih kental budaya sundanya yang santun, ramah dan
lembut. Mereka juga masih terus mempelihara lingkungannya dengan baik. Namun
perlu diperhatikan dari pihak pemerintah agar senantiasa

12
BAB IV
KESIMPULAN

Kondisi perubahan sosial masyarakat desa Tangkil yakni, (cara Berkomunikasi)


perkembangan teknologi dibidang komunikasi membuat masyarakat desa Tangkil sudah
memiliki Handphone yang mempermudah mereka dalam berkomunikasi. (Pakaian), entitas
budaya lokal dalam berpakaian sudah sangat minim ditemui. (Kepercayaan religi),
masyarakat desa Tangkil berpegang teguh pada ajaran Agama Islam Ahlusunnah wal
Jama’ah. Praktek amalan aswajanya seperti tahlilan, syukuran, pengajian bulanan,dsb. (Pola
hidup dan perilaku) ,mereka juga dipengaruhi oleh pola perilaku yang senantiasa
memposisikan dirinya berperilaku mengikuti trending. (Pendidikan), mayoritas penduduk dan
pemudanya hanyalah lulusan SMP dan SMA. Namun, disisi lain para pendatang diluar desa
yang menetap mereka mendominasi pendidikan S1.

Dahulu profesi bertani sangat mendominasi masyarakat desa Tangkil untuk mencari
nafkah. Namun, seperti apa saya telah jelaskan sebelumnya, dominasi profesi bertani lambat
laun terminimalisasi menjadi buruh tani. Profesi lainnnya ialah usaha warung, buruh pabrik,
pengusaha limbah, aparatur desa, serta aparatur Dishub Kab Bogor. Di desa ini didominasi
oleh suku sunda yang kental. Jadi sistem kekerabatan yang terjalin pada masyarakat di desa
Tangkil, berdasarkan pada sistem kekeluargaan

Kontestasi sosial-ekonomi masih sangat proposional dan saling mengisi kesejahteraan


satu sama lain. Dikarenakan sumber daya alam yangb terbatas, membuat desa ini jauh dari

13
kerusakan lingkungan yang dikelola corporas dan juga pola perilaku manusianya masih
kental budaya sundanya yang santun, ramah dan lembut.

DAFTAR PUSTAKA

Fatchan. (2004), Teori-Teori Perubahan Sosial. Surabaya : Yayasan Kampusina


https://nie07independent.wordpress.com/2008/11/18/teori-perubahan-sosial-
karl-marx-dan-max-weber/
https://www.academia.edu/29789371/Dinamika_dan_perubahan_sosial
http://www.academia.edu//11526473/Sistem_Kekerabatan
http://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-observatif.html
https://www.uinmalang.ac.id/r/100601/jenis-dan-metode-penelitian-
kualitatif.html

14
LAMPIRAN

15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai