Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

Pemetaan sosial di Desa Merlung PT.Inti Indo Sawit Subur (Asian


Agri) Afd V Basecamp III

DOSEN PENGAMPU : Dra.Ria Manurung M.Si


Puji Wahyu Muliani, SP, M.Sc
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PEDESAAN

OLEH:
Wardatul Husniah Nasution
( 01.02.22.346 )

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN


PRESISI
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
dan rahmat yang dilimpahkan-Nya,saya dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
pemetaan sosial di Desa Merlung PT.Inti Indo sawit Merlung (Asian Merlung )
Kab.Tanjung Jabung Barat Kec. Merlung Provinsi Jambi.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi
Pedesaan dengan dosen pengampu yakni Ibu Dra.Ria Manurung M.Si dan Ibu Puji Wahyu
Muliani,SP,M.Sc di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Fernandes selaku Bapak
Asisten Pt. Inti Indosawit Subur Afd V Basecamp III Dan Bapak Putra Selaku RT 08
Desa Merlung dan salah satu Mandor yang telah memberikan saya berbagai informasi
yang tentunya sangat bermanfaat untuk penulisan laporan ini.
Dengan segala keterbatasan, saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan
maupun tata bahasanya atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati
kiranya koreksi dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak khususnya para
pembaca, sangat saya harapkan demi kesempurnaan penulisan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi diri saya sendiri khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Merlung, 02 Januari 2023

Wardatul Husniah Nasution


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Indonesia (Pasal 1 ayat 12 UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah). Penduduk desa pada umumnya saling mengenal, hidup
bergotong-royong, memiliki adat istiadat yang sama, dan mempunyai tata cara sendiri
dalam mengatur kehidupan kemasyarakatannya. Di samping itu umumnya wilayah
desa terdiri atas daerah pertanian, sehingga mata pencahariannya sebagian besar
petani.
Desa Merlung adalah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, Jambi, Indonesia. Kelurahan Merlung tergolong unik, yaitu terdapat Merlung
(desa) yang menjadi Kelurahan, dan Merlung (kelurahan) yang menjadi Desa.
PT.Inti Indosawit Subur (Asian Agri ) Merlung adalah salah satu perusahaan
swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah
melalui perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan. Berdiri sejak tahun 1979,
Asian Agri saat ini telah berkembang menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit
terbesar di Asia yang mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 100.000 hektar di
Sumatera Utara, Riau dan Jambi, serta didukung oleh 22.321 orang karyawan yang
bergabung dan berkembang bersama perusahaan. Bisnis kami meliputi pembibitan,
penanaman, hingga pengolahan tandan buah segar (TBS) untuk menghasilkan minyak
sawit berkelanjutan di pabrik yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan
B. Tujuan Laporan Hasil Pratikum
Adapun tujuan dari laporan hasil pratikum ini adalah:
1. Mengetahui karakteristik desa
2. Mengetahui Interaksi sosial masyarakat desa
3. Mengetahui Proses sosial yang terjadi di desa
4. Mengetahui kelompok sosial yang terdapat di desa
5. Mengetahui stratifikasi desa

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan pratikum ini dilakukan Di Kantor Kebun Afd V Pt.Inti Indosawit Subur
Merlung Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ,Provinsi Jambi, pada
tanggal 31 Desember 2022 – 02 Januari 2023 Pukul 10:00 – selesai.
BAB II
PENGERTIAN DAN DEFINISI

a. Pengertian Sosiologi Pedesaan


Adapun beberapa pengertian mengenai sosiologi pedesaan menurut para ahli yaitu:
 Menurut T. Lynn Smith dan Paul E. Zapt menguraikan bahwa sosiologi pedesaan
adalah kumpulan pengetahuan yang telah disistematisasi yang dihasilkan lewat
penerapan metode ilmiah ke dalam studi tentang masyarakat pedesaan, struktur
organisasinya, proses-prosesnya, sistem sosialnya yang pokok dan perubahan-
perubahannya (Rahardjo, 1999).
 Menurut Jhon M. Gillette (1922:6) Sosiologi pedesaaan adalah cabang sosiologi
yang secara sistematis mempelajari komunitas-komunitas pedesaan untuk
mengungkapkan kondisi-kondisi serta kecenderungan- kecenderungannya dan
merumuskan prinsip-prinsip kemajuan.
 Sosiologi pedesaan merupakan studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam
dan antar kelompok yang ada di lingkungan pedesaan (Priyotamtomo, 2001)
 Sosiologi pedesaan didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena
masyarakat dalam setting pedesaan (Rogers)
 Sosiologi pedesaan adalah studi tentang hubungan manusia dalam lingkungan
pedesaan (Bertand)
 Sosiologi pedesaan adalah studi tentang penduduk pedesaan, organisasi sosial
pedesaan dan proses-proses sosial komparatif, dalam masyarakat pedesaan (F.
Stuard Chapin)
 Sosiologi pedesaan adalah ilmu masyarakat pedesaan. Dikemukakan pula bahwa
sosiologi pedesaan merupakan ilmu tentang hukum perkembangan masyarakat
pedesaan (AR Desai)
 Sosiologi pedesaan adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari kehidupan di
lingkungan pedesaan (D. Samderson).
 NL. Sims (dalam Rahardjo, 1999), mengemukakan bahwa sosiologi pedesaan
adalah studi tentang asosiasi persekutuan antara orang-orang yang hidupnya lebih
kurang tergantung pada pertanian.
BAB III METODELOGI KEGIATAN

A. Metode Dasar Praktikum


Adapun metode dasar praktikum ini adalah menggunakan analisis deskriptip.
Yaitu dimana praktikum ini memusatkan pada aspek-aspek yang diminta seperti
karakteristik desa, karakteristik masyarakat desa, proses interaksi sosial, kelompok
sosial juga stratifikasi kelompok dimana informasi mengenai itu semua diulas secara
singkat berdasarkan pengamatan serta wawancara antar tokoh masyarakat yang ada
didesa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur.

B. Teknik Pengumpulan Data


Adapun Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini yaitu dengan cara:
1. Wawancara
Cara ini digunakan dengan cara saya mewawancarai beberapa tokoh masyrakat yang
ada didesa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur ini. Cara ini digunakan untuk mendapat
informasi yang lebih mendetail serta cara ini juga cukup efektif karena sumber
informasi langsung diungkapkan oleh beberapa tokoh masyrakat yang ada.
2. Observasi
Yaitu dengan cara ini, saya mengemati keadaan yang terjadi didesa Merlung Pt.Inti
Indosawit Subur. Sehingga hasil yang didapat adalah berdasarkan keadaan yang
sesungguhnya.
3. Pencatatan Data
Data yang saya dapatkan disini melalui data-data yang ada dikampung ini, seperti data
yang saya dapat dari tokoh masyrakat juga berdasarkan data yang tercantum dari
kantor kepala Desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur.

C. Jenis dan Sumber data


Adapun jenis serta sumber data yang saya dapatkan yaitu:
1. Data Primer
Yaitu data yang saya peroleh langsung dari para responden, baik itu para aparatur
desa, tokoh petue (penasehat desa), ataupun dari karyawan langsung.
2. Data Sekunder
Data ini yaitu dalam bentuk monografi desa yang saya dapatkan dari table desa yang
terletak dikantor kepala Kebun.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur terletak di kecamatan Merlung , kabupaten


Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi Desa ini terdiri dari 7 Afdeling , yaitu Afdeling 1,2,3
Terletak di Basecamp 1 (Desa Merlung), Afdeling 4 & 5 Terletak di Basecamp 3 (Desa
Merlung), Afdeling 6 di Basecamp 2 (Desa Pinang Gading), dan Afdeling 7 (Desa Pematang
Balam). Didesa ini mayoritas sukunya adalah suku batak dan jawa.Mayoritas mata pencaharian
yaitu sebagai Karyawan Kebun
.
A. Karakteristik Desa
1. Berdasarkan tipe sosial
Karakteristik desa secara umum dapat dilihat dari keadaan alam dan lingkungan hidup.
Tipologi pedesaan di Pt.Inti Indosawit Subur Merlung yaitu perkampungan Dan Perkebunan .
Wilayah berada di daerah atau kawasan dengan struktur geografis tertentu yaitu karakteristik
masyarakat agraris.
2. Berdasarkan Tipologi
Identifikasi Pt. Inti Indosawit Subur Merlung secara Tipologi dapat dilihat dari aspek mata
pencaharian, pola interaksi sosial dalam masyarakat. Sebagai bentuk identifikasi seperti
tersebut diatas, maka Masyarakat Pt.Inti indosawit Subur Merlung bermatapencaharian
sebagai Karyawan Kebun dengan berbagai sektor seperti Mandor, Pemanen, Pemuat DLL.

Tabel 1. data penduduk Pt.Inti Indosawit Subur (Asian Agri ) Merlung

Jumlah Kepala Keluarga 150 kepala Keluarga

 Jumlah Laki-Laki 170 orang

 Jumlah Perempuan 180 orang


Pada dasarnya antar dusun yang ada tidaklah terjadi perbedaan dari segi mata
pencaharian. Aspek pertanian yaitu perkebunan Sawit disini menjadi andalan bagi
masyarakat Desa Merlung .

Tabel 2. mata pencaharian penduduk Desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur


Komoditi : Sawit
Jumlah Karyawan : 120 orang
Luas lahan : 750 Hektar
Gaji Karyawan : 2,724 jt/ bulan
Gaji Perhari :

Pekerjaan Penduduk Jumlah

1. Asisten Kebun 1 Orang


2. Mandor 15 Orang
3. Pegawai Negeri Sipil 5 Orang

4. Guru 10 Orang

5. Karyawan tetap 120 Orang

6. Buruh 60 Orang

B.Karakteristik Masyarakat Desa


Jumlah Penduduk Desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur berdasarkan Laporan
Bulanan Penduduk sebesar 120 jiwa yang terdiri dari - laki laki dan perempuan -
jiwa.Desa Merlung masyarakatnya rata rata bermata pencaharian sebagai Karyawan
kebun , sehingga karakteristik desanya adalah Perkebunan Kelapa Sawit.
Adapun Tradisi yang ada Didesa Melung RT.08 Pt.Inti Indosawit Subur Merlung yaitu:
1. Kuda Lumping
Adat Kuda Lumping (jarang kepang) yaitu sebuah adat hiburan tradisi kesenian
jawa. Yang didalamnya ada terkandung unsur mistis diiringi dengan alat musik
seperti: Gamelan (keningan) yang terbuat dari bahan perunggu atau kuningan.
Gamelan ini mencangkup dari hamper keseluruhan alat musik dalam pertunjukan
kuda lumping ini.Alat itu meliputi saron, demong bonang, gong, dan kempul.
Kendang yang terdiri dari kulit kambing hutan.
2. Kenduri
Kenduri adalah perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, memintah berkat
serta mendoakan sesuatu, atau selamatan.
3. Maupa – upa
diartikan sebagai ungkapan doa diselingi nasehat dari para orang tua atau
sesepuh. Jadi seperti prosesi syukuran atau selamatan.
4. Punggahan menjelang bulan Ramadhan
Tradisi punggahan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Islam
Desa Merlung untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Menariknya di Desa
Merlung ini tradisi ini tidak berdiri sendiri namun menyatu dengan proses posonan
di bulan Ramadhan dan selanjutnya akan ditutup dengan pudunan di akhir bulan
Ramadhan.

C. Interaksi Sosial
Sebagian besar masyarakat Desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur masih
memakai dan melaksanakan adat istiadat ataupun Tradisi dari Nenek moyang yang
terdahulu dan sampai sekarang masih tetap dilaksanakan dan diperingati menurut
kebiasaanya. Budaya gotong royong juga selalu laksanakan di lingkungan Desa Merlung
Pt.Inti Indosawit Subur dan itu juga sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Desa Merlung
Pt.Inti Indosawit Subur. Pola hubungan masyarakat Desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur
terjalin baik, sehingga menjadi kekuatan masyarakat dalam mengelola kehidupan
bermasyarakat, hal ini dapat dilihat dari kegiatan masyarakat Merlung Pt.Inti Indosawit
Subur dalam kehidupan sehari hari. Kekompakan masyarakat, tolong menolong, gotong
royong menjadi kekuatan masyarakat desa.

A. Proses Sosial
Proses sosial adalah proses yang terbentuk dari penjalinan interaksi sosial antar warga
sehingga membentuk sebuah proses yaitu proses sosial. Adapun proses sosial yang
terbentuk yaitu proses Asosiatif dan proses Disosiatif. Proses Asosiatif adalah proses
dimana keadaan sosial dalam keadaan harmoni, sedangkan proses Disosiatif adalah
dimana keadaan sosial dalam keadaan dishamoni.
1. Proses Asosiatif
Proses asosiatif ini terbagi atas 4, yaitu:
a. Kerjasama
Kerjasama adalah proses sosial yang bentuknya adalah Kerjasama atau rukun kerja.
Adapun Kerjasama yang terjadi pada Desa Merlung ini terjalin sangat baik, ini terbukti
atas kegiatan-kegiatan yang bentuknya Kerjasama. Sebagai contoh kegiatan rutin gotong
royong (Jum’at Bersih )adalah bentuk kegitan yang dilakukan diberbagai kaum. Baik itu
kaum muda maupun kaum tua. Sedangkan kegiatan lainnya seperti kegiatan pengajian,
Wirid , juga bahu membahu ketika ada salah satu masyarakat yang membutuhkan
pertolongan.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah proses sosial dimana ada ketegangan antar 2 masyarakat yang
dipicu oleh perbedaan selisih sehingga dibutuhkan penengah. Nah didesa Merlung sendiri
proses semacam ini berjalan dengan sangat baik. Keadaan semacam ini dipicu oleh
perbedaan pendapat mengenai hasil pertanian, dan informasi. Sehingga ada penengah
antar orang yang mengalami akomodasi ini.Penengah ini biasanya adalah para Petue
kampung atau orang yang dituakan dan sering dimintai pendapat mengenani persoalan
tertentu. Juga terkadang penengah ini dilakukan oleh kepala desa ataupun orang memiliki
pengaruh terhadap masyarakat.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses toleransi antar masyarakat. Toleransi sendiri memiliki pengertian
sendiri yaitu suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau
amtarindividu dalam masyarakat atau lingkup lainnnya.Proses semacam ini terjadi didesa
Merlung diantara proses yang terjadi adalah toleransi antar kaum muda dan kaum tua,
ataupun ketika ada pendatang baru kekampung ini. Biasanya banyak pendatang Baru
yang ingin mencari pekerjaan sehingga sikap saling menghormati terhadap pendatang
sangatlah tinggi.

2. Proses Disosiatif
Proses Sosial Disosiatif yaitu proses interaksi sosial yang merupakan kebalikan dari
proses sosial asosiatif. Hal ini bisa berbentuk suatu Pertentangan atau terjadinya konflik
antar masyarakat atau dengan Pemerintah/Instansi. Konflik yang Pernah terjadi di desa
Merlung Pt. Inti Indosawit Subur adalah Konflik Ujuk Rasa atau Demo mengenai
Kenaikan Upah Karyawan kepada Perusahaan ,
Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan
memiliki perasaan untuk membuat sesuatu keseluruhan yang terorganisir dan
berhubungan secara timbal balik. Hubungan sosial masyarakat Desa Merlung tercermin
dengan kekerabatan dan kekeluargaan diantara mereka.
Adapun Kelompok Sosial yang ada di Desa Merlung adalah adanya Kelompok-kelompok
Karyawan Perkebunan, Kelompok Arisan keluarga,Serta ada Kelompok Tani yang
tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN),dan KOPERASI karyawan.

C. Stratifikasi Desa
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan
sosial secara bertingkat.Atau suatu pengelompokan anggota masyarakat berdasarkan
status yang dimilikinya.
Didesa Merlung Pt.Inti Indosawit Merlung, sejauh ini belum ada stratifikasi sosial. Itu
dikarenakan masyarakat yang berada di desa ini memiliki rasa kekeluargaan yang sangat
erat dan tinggi. Bahkan untuk setiap hari jum’at di desa ini, ada jadwal untuk seluruhnya
Masyarakat Perkebunan melakukan Jum’at Bersih.

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemetaan sosial merupakan proses penggambaran masyarakat yang sistematik, dan
melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk profil dan
masalah sosial masyarakat.
Dari kegiatan wawancara yang saya lakukan ke Desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur,
Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
a. Desa Merlung Pt.Inti indosawit Subur merupakan desa yang mayoritas penduduknya
adalah bermata pencaharian sebagai Karyawan Kebun.
b. Pola hubungan masyarakat desa Merlung Pt.Inti Indosawit Subur terjalin baik,
sehingga menjadi kekuatan masyarakat dalam mengelola kehidupan bermasyarakat.
c. Proses asosiatif yang terjadi pada Desa Merlung ini terjalin sangat baik, ini terbukti
atas kegiatan-kegiatan yang bentuknya Kerjasama. Sebagai contoh kegiatan rutin
gotong royong.
d. Kelompok Sosial desa berfungsi sebagai pembentuk struktur sosial dalam masyarakat
dan pengawas sosial,dan sebagai pembentuk nilai dan norma sosial.
e. Stratifikasi sosial di Desa Merlung belum sepenuhnya ada dikarenakan masyarakat
yang berada di desa ini, memiliki rasa kekeluargaan yang sangat erat dan tinggi.

Tujuan wawancara ini adalah proses pembelajaran di luar kelas agar mahasiswa/i dapat
memperlajari, mengetahui dan membandingkan antara teori dengan kenyataan di lapangan.
Mahasiswa dapat melakukan wawancara secara langsung dengan masyarakat pelaku sosial
ekonomi dan pertanian.
B. Lampiran

Gambar 1.1 wilayah Pt.Inti Indosawit Subur Merlung

Gambar 1.2 Kantor Kebun Pt.Inti Intiindo Sawit Subur Merlung

Gambar 1.3 komoditas utama di Pt.Inti Indosawit Subur Merlung


Gambar 1.4 foto Bersama Bapak Asisten Pt,Inti Indosawit Subur
Merlung

Gambar 1.5 permukiman penduduk Pt.Inti Indosawit Subur


Merlung
DAFTAR PUSTAKA

https://text-id.123dok.com/document/q51nr0jy-laporan-praktikum-sosiologpedesaan-
sosiologi-pedesaan contoh laporan sosiologi pedesaan.
http://sosiologis.com/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli sosiologi menurut paraahli.
https://bali.suara.com/read/2022/01/24/102117/pengertian-desa-menurut-para-ahli-dan-undang-
undang-sudah-tahu-belum desa menurut para ahli.
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/02/pengertian-sosiologi-pedesaan-menurut.html
sosiologi pedesaan menurut para ahli.
https://www.studocu.com/id/document/institut-pertanian-bogor/sosiologi- agribisnis/definisi-
pemetaan-sosial/34573805 pemetaan sosial menurut para ahli.

Anda mungkin juga menyukai