Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GEOGRAFI DESA DAN KOTA

“Karakteristik Desa, Perubahan Karakteristik Desa, Faktor Yang Memperngaruhi


dan Masalah Perdesaaan dan Solusi”

Disusun oleh Kelompok 1 :

1. Herico Guteres (3203331021)

2. Tria Enjelica (3203331038)

3. Reiza Mariati Nababan (3203331006)

Dosen Pengampu : Drs. Mina. Pinem, M.Si

Kelas : A – 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TA.2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNyalah kami diberikan kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu Karakteristik Desa, Prubahan Karakteristik Desa,
Faktor Yang Memperngaruhi dan Masalah Perdesaaan dan Solusi. Kami juga sangat
berterimakasih kepada orang - orang yang sudah memberikan dukungan kepada kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kepada orang tua yang selalu mendoakan kami dan juga kepada teman – teman kami
serta tidak lupa pula kepada dosen pengampu mata kuliah Geografi Desa dan Kota yang
selalu membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kami
pun menyadari bahwa kami masih memiliki kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami
dapat menyusun makalahnya dengan lebih baik lagi. Kami sangat berharap semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Medan, 20 Februari 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3. Tujuan Masalah...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1. Karakteristik Desa............................................................................................................5
2.2. Perubahan Karakteristik Desa.......................................................................................7
2.3. faktor Memperngaruhi Desa..........................................................................................9
2.4. Solusi Dalam Pemecahan Masalah Di Suatu Desa ...................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................20
3.1. KESIMPULAN..................................................................................................................20
3.2. SARAN...............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang

Pada wilayah khususnya di pedesaan pada umumnya masih diasosiasikan sebagai


daerah yang memiliki lokasi di daerah pedalaman, yang jauh dari lingkungan
perkotaan dan memiliki keterikatan yang kuat terhadap kehidupan tradisional. Di
dalam masyarakat desa berlaku keteraturan kehidupan sosial yang mencakup kegiatan-
kegiatan ekonomi, keagaman, politik dan hukum yang sesuai dengan lingkungan hidup
setempat.
Dapat dilihat dari karakteristik wilayahnya kawasan pedesaan masih lebih bersifat
alamiah, belum banyak yang tersentuh oleh teknologi modern dan perkembangan
pembangunan. Selain sebagai lahan permukiman penduduk, sebagian wilayah desa
terdiri atas lahan pertanian, perkebunan atau tertutup oleh sebagian hutan alami, baik
itu di wilayah desa yang memiliki letak di wilayah pantai, dataran rendah, maupun
dataran tinggi. Adapun kota sebagian besar wiliayahnya tertutup oleh kawasan
pemukiman penduduk, gedung-gedung perkantoran, fasilitas sosial, kawasan industri
dan kawasan lainnya.

2.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan definisi Karakteristik Desa?
2. Bagaimana perubahan karakteristik desa ?
3. Bagaimana faktor memperngaruhi Desa?
4. Bagaimana solusi dalam pemecahan masalah di suatu desa?

2.1. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui dasar Karakteristik Desa.
2. Untuk mengetahui perubahan karakteristik desa.
3. Untuk mengetahui faktor memperngaruhi Desa.
4. Untuk mengetahui solusi dalam pemecahan masalah di suatu Desa.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Karakteristik Desa


Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan
goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu
daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah
lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau
berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang
leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-
hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur
mereka ajarkan. Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah sakit,
sekolah, apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun
teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dlm hal kesehatan
mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap
daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didlm
sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya
bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah
desa dan  terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.

Menurut Prof.Drs.R.Bintarto,1983 menyebutkan bahwa desa adalah suatu hasil


perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari
perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi politik dan kultural yang
saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan
daerah-daerah lain.

Menurut Drs.Sapari Imam Asy’ari karakteristik desa meliputi:


1.   Aspek morfologi, desa merupakan pemanfaatan lahan atau tanah oleh penduduk
atau masyarakat yang bersifat agraris, serta bangunan rumah tinggal yang
terpencar (jarang). Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh
lokasi goegrafis untuk petani, serta bangunan tempat tinggal yang jarang dan
terpencar.

5
2.   Aspek jumlah penduduk, maka desa didiami oleh sejumlah kecil penduduk
dengan kepadatan yang rendah.
3.   Aspek ekonomi, desa ialah wilayah yang penduduk atau masyarakatnya bermata
pencaharian pokok di bidang pertanian, bercocok tanam atau agrarian, atau
nelayan.
4.   Aspek hukum, desa merupakan kesatuan wilayah hukum tersendiri, dimana
aturan atau nilai yang mengikat masyarakat di suatu wilayah.Tiga sumber  yang
dianut dalam desa, yakni:
a.    Adat asli
Norma-norma yang dibangun oleh penduduk sepanjang sejarah dan dipandang
sebagai pedoman warisan dari masyarakat
b.   Agama/kepercayaan
Sistem norma yang berasal dari ajaran agama yang dianut oleh warga desa itu sendiri
c.    Negara Indonesia
Norma-norma yang timbul dari UUD 1945, peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah
5.   Aspek sosial budaya, desa itu tampak dari hubungan sosial antar penduduknya
yang bersifat khas, yakni hubungan kekeluargaan, bersifar pribadi, tidak banyak
pilihan, dan kurang tampak adanya pengkotaan, dengan kata lain bersifat
homogeny, serta bergotong royong.
Aspek morfologi menurut Smith dan Zopf adalah terdiri dari lingkungan
fisik desa dan pola pemukiman. Pola pemukiman berkaitan dengan hubungan-
hubungan keruangan (spatial) pemukiman (petani) antara satu dengan yang lain
dan dengan lahan pertanian mereka.Secara umum ada 2 pola pemukiman, yaitu :
1.   Pemukiman penduduknya berdekatan satu sama lain dengan lahan pertanian
berada di luar dan terpisah dari lokasi pemukiman,
2.   Pemukiman penduduknya terpencar dan terpisah satu sama lain dan masing-
masing berada di dalam atau di tengah lahan pertanian mereka.

6
2.2. Perubahan Karakteristik Desa

Kehidupan masyarakat pedesaan dicirikan oleh kagiatan yang pada umumnya


bercorak agraris. Aktivitas kesehariannya masih didominasi oleh pengaruh
lingkungan alam. Dengan kata lain, pengaruh lingkungan atau kondisi alam setempat
masih sangat kuat mewarnai tatanan dan pola hidup penduduk desa. Hubungan antar
warga masyarakat desa sangat erat, saling mengenal dan gotong royong. Penderitaan
seseorang di perdesaan pada umumnya menjadi derita semua pihak. Menurut para
ahli sosiologi hubungan masyarakat semacam ini dikenal dengan istilah
gemeinschaft ( paguyuban ).

Tipologi adalah penciri-penciri atau karakteristik dominan dari suatu objek, berikut
beberapa point tipologi pedesaan :

1. Sebagian besar wilayahnya digunakan untuk pertanian


2. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani/nelayan
3. Identik dengan kemsikinan, keterbelakangan dan kebodohan
4. Pertanian, budaya dan kelembagaannya Bercorak tradisional
5. Lemah fasilitas pendukungnya.

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Desa

Tingkat kemampuan setiap desa memang tidak sama, tergantung pada beberapa
faktor yang ada pada desa itu sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
kemampuan desa antara lain :

1. Faktor pertama yang mempengaruhi klasifikasi ini adalah potensi. Potensi yang
dimaksud adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa. Jika
potensi yang ada tidak dikelola secara maksimal, tentu kemampuan desa untuk
berkembang masih rendah. Bayangkan saja, jika ada lahan subur yang luas dan
kekayaan alam melimpah tapi tidak ada yang memanfaatkan. Tentu potensi alam itu
terbuang percuma tanpa menghasilkan apapun. Karena itu, tingkat kemampuan desa
untuk berkembang dipengaruhi oleh kedua potensi ini.

7
2. Faktor kedua adalah pola pikir masyarakat dan keterbukaan terhadap pengaruh daerah
lain. Jika masyarakat tertutup dari daerah lain maka pola pikir mereka akan cenderung
statis dan tidak menginginkan perubahan sehingga tingkat kemampuan tidak
meningkat. Berbeda jika sebuah desa memiliki masyarakat yang berpikiran terbuka
dan menginginkan kemajuan terhadap desanya. Mereka pasti akan aktif berpartisipasi
untuk terus meningkatkan kemampuan desa.
3. Pembagian Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya dan faktor yang
mempengaruhi ini bisa menjadi tolak ukur untuk melihat seberapa berpengaruh
sebuah desa terhadap jalannya aktifitas kota. Desa yang mempunyai tingkat
kemampuan tinggi, akan lebih bisa berpengaruh dan diandalkan sebagai penyangga
kota.
4. Potensi Desa Potensi desa terdiri dari sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Sumber daya alam kebanyakan berada di sektor agraris. Sedangkan sumber daya
manusia mencakup kualitas pendidikan masyarakat dan aparat pemerintah desa.
Selain itu, potensi di sektor pariwisata terkadang dapat menunjang kemajuan desa.
5. Hubungan dengan Daerah Lain Sama halnya dengan manusia, sebuah desa tidak dapat
berdiri sendiri sepenuhnya tanpa kerjasama dengan daerah lain. Hubungan atau
interaksi dapat terjadi antara sesama desa maupun desa dengan kota. Hubungan dapat
dilakukan melalui jaringan komunikasi dan transportasi yang memadai.
6. Lokasi Desa Letak desa juga menentukan kemajuan sebuah desa. Jika lokasinya
berdekatan dengan daerah yang lebih maju, maka desa tersebut akan lebih
berkembang. Tentu saja ini harus didukung dengan sarana transportasi yang memadai.
Selain itu, lokasi desa juga menentukan potensi yang dimiliki oleh desa.

2.4. Solusi dan pemecahan masalah di Desa

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

10
3.3. SARAN

11

Anda mungkin juga menyukai