Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL OBSERVASI

SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PERTANIAN

Menganalisis Karakteristik Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan


Kabupaten Deli Serdang

Dosen Pengampu: Emalisa, S.P, M.Si.

KELOMPOK IV (AGB-4)

1 ALFI FAIRUZ NAUFAL 220304194


2 DEVLIN HALOMOAN SIMANIHURUK 220304075
3 JONATHAN CHRISTOPER PASARIBU 220304032
4 MEIDITA KANAYA 220304160
5 DWI SUCI RAMADHANI LUBIS 220304116
6 SRI HARTATI TARIHORAN 220304039
7 FADHIL MAULANA 220304077

PROGRAM STUDI S-1 AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,yang atas


rahmat dan karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan tugas Laporan
Hasil Observasi Sosiologi Pertanian dan Pedesaan ini tepat pada
waktunya.

Pada kesempatan kali ini,kami ingin mengucapkan kata terima


kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Sosiologi
Pertanian dan Pedesaan yang telah memberikan tugas terhadap
kami.Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam pembuatan laporan hasil observasi ini.

Oleh karena itu,penulis sangat menyadari bahwa laporan ini


jauh dari kata sempurna dengan kemampuan dan keterbatasan yang
kami miliki. Kami berharap laporan ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi kami dan pihak yang membutuhkan nya.

Medan, 28 Februari 2023

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................3
BAB I...................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................5
BAB II.................................................................................................6
PEMBAHASAN.................................................................................6
2.1 Karakteristik Masyarakat Desa...........................................6
2.2 Tipologi Desa Berdasarkan Mata Pencaharian...................8
2.3 Tipologi Desa Berdasarkan Tempat Tinggal.......................9
2.4 Pola Pemukiman Masyarakat...............................................9
2.5 Tipologi Desa Berdasarkan Perkembangan......................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas
tertentu baik sebagai tempat tinggal dan juga dalam pemenuhan
kebutuhan hidup masyarakat desa bergantung kepada pertanian
(Rahardjo, 2010 : 28).Pengertian dari masyarakat itu sendiri adalah
sekumpulan manusia yang saling “berhubungan” atau dengan istilah
ilmiah yaitu saling “berinteraksi” sebagai makhluk sosial.Sehingga
dalam masyarakat tersebut akan terdapat kesepakatan-kesepakatan
yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh setiap
anggota masyarakat tersebut.Kesepakatan-kesepakatan yang sudah
ada dalam masyarakat kemudian mandarah daging pada setiap
warganya, sehingga membedakan antara masyarakat yang satu dengan
yang lain (Soerjono Soekanto, 2006 : 22).

Masyarakat bersifat dinamis, karena setiap masyarakat dalam


kehidupannya pasti mengalami perubahan baik yang bersifat progress
maupun regress. Perubahan-perubahan tersebut yang terjadi pada
masyarakat dunia ini merupakan gejala yang normal, umum, dan
wajar.Perubahan dalam masyarakat telah terjadi sejak zaman dahulu.

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau dan


budaya yang beragam.Dari setiap daerah memiliki adat-istiadat yang
berbeda. Bahkan dari daerah yang samabanyak pula stratifikasi-
stratifikasi yang terjadi
Salah satu cabang ilmu sosiologi yang mempelajari tentang
perdesaan adalah sosiologi perdesaan. Ruang lingkup yang dikaji
meliputi proses social, struktur social, dinamika social, dan pola
perilaku serta mata pencahariannya. Dalam perkembangannya desa
dapat ditinjau dari masa pra modern, modern, dan era globalisasi.Desa
mengalami proses pengalihan dari masa pra modern hinga era
globalisasi mencapai titik kemajuan dalam berbagai bidang, baik
dalam bidang IPTEK, pendidikan, pemerintahan, maupun yang lain.
Perkembangan desa tidak hanya di lihat dari pembangunan yang
nampak seperti perkembangan infrastruktur, tetapi dilihat dari pola
masyarakat dan dinamika dalam masyarakat.Dari berbagai macam
desa, tentunya setiap desa memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Tidak hanya itu desa pada masa pra modern, modern, dan era
globalisasi juga mempunyai ciri-ciri tertentu, yang mana ciri-ciri atau
karakteristik tersebut dijadikan sebagai penentuan klasifikasi desa
pada masanya. Dalam proses perkembangannya kita juga harus
mengetahui teori-teori perkembangan desa, agar kita dapat
mengetahui tipe-tipe desa kita maupun di sekitar lingkungan desa kita.
Dengan begitu kita dapat memajukan desa kita sesuai dengan teori
yang ada.

1.2 Tujuan
Agar Mahasiswa dapat mengidentifikasi serta
mengklasifikasikan jenis desa berdasarkan tipologi dan karakteristik
masyarakat pada desa tersebut
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Masyarakat Desa


Masyarakat desa adalah masyarakat yang bertempat tinggal
dimana terdapat jumlah penduduk 2500 orang,ditandai dengan derajat
intimitas pergaulan antarwarga yang tinggi (Syamsul Nizar, 2013:
249.). Masyarakat desa, sebagai bentuk dari kehidupan bersama,
mempunyai keterkaitan yang erat dengan lingkungan hidupnya,baik
yang berupa manusia maupun yang berupa benda. Hal ini dapat
dimengerti bahwa kehidupan masyarakat tradisional sangat
bergantung pada manusia lain dan kondisi alamnya. Pencahariannya
berpusat pada sector pertanian dan nelayan (Mawardi at all, 2000:
121).

Masyarakat pedesaan Kolam dengan kependudukan mencapai


14.000 jiwa dalam luas wilayah 598 Ha, ditandai dengan pemilikan
ikatan perasaan batin yang kuat antar sesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat
hakekatnya.Pola-pola tingkah laku yang sudah terlambangkan dalam
masyarakat (bangsa) tertentu,seperti dalam bentuk adat istiadat
dimana biasanya ada dalam masyarakat pedesaan. Sangat
memungkinkan mereka untuk memiliki karakteristik kepribadian yang
sama. Kesamaan karakteristik ini membangun berkembangnya
konsep-konsep tipe kepribadian dasar.

Homogenitas Sosial, masyarakat Desa Kolam terdiri dari


beberapa kekerabatan suku,ras,dan agama. Berbedanya pola ibadah
dan karakteristik masyarakatnya tidak pernah menjadi suatu
penghalang bagi masyarakat desa tersebut yang rata-rata bermata
pencaharian agraris (petani) menjadi terpecah belah,dikarenakan
memiliki pola fikir dan pandangan yang sama dari warganya dalam
menghadapi suatu masalah.

Hubungan Primer, masyarakat Desa Kolam menerapkan pola


musyawarah bersama petinggi desa (Kepala Desa) guna mendapatkan
solusi terbaik dari setiap masalah-masalah yang terjadi pada warga
baik secara individu ataupun secara massal.

Kontrol Sosial yang Ketat, Hubungan pada masyarakat desa


Kolam dilaksanakan secara akrab dan intim, sehingga setiap anggota
masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota
yang lain. Bahkan terkadang turut serta ikut mengurus terlalu jauh
masalah dan kepentingan dari anggota masyarakat yang lain.

Gotong Royong, nilai gotong royong sangat sering sekali


digemakan oleh para petinggi-petinggi desa demi mewujudkan desa
yang bersih dan nyaman, tidak hanya sampai disitu,gotong royong
yang dilaksanakan juga bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan
dengan bercengkrama Bersama seraya bahu membahu membersihkan
lingkungan desa.

Pola Kehidupan, Masyarakat Desa Kolam 70% bermata


pencaharian pertanian, baik itu pertanian budidaya, hortikultura,
tanaman industri, peternakan, perikanan,dll. Dalam mengolah mata
pencaharian tersebut yang semata-mata hanya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan belum memiliki prospek untuk
mengekspansi usaha yang mereka lakoni agar dapat lebih bermanfaaat
bagi semua orang, kurang nya keterampilan dan soft skill yang mereka
miliki menjadi salah satu penghambat yang nyata di hadapan mereka.

2.2 Tipologi Desa Berdasarkan Mata Pencaharian


Sistem Mata pencaharian masyarakat Desa Kolam,yang berada
di Percut Sei Tuan,kabupaten Deli Serdang,menjadikan pertanian dan
peternakan salah satu mata pencaharian utama dari beberapa mata
pencaharian yang mereka geluti. Perlu kita ketahui masyarakat desa
Kolam memiliki persentase besar dalam mata pencaharian pertanian
budidaya dan peternakan,kemudian di susul oleh para pekerja,lalu
industry kerajinan dan karya.Adapula persentasenya sebagai berikut:

MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT

10%

20%

70%

Pertanian Pekerja Industri Padat Karya

Dalam komunitas pertanian yang ada di desa,terkenal lumayan


intens dan memiliki progress yang baik dalam setiap
perkembangannya, pada lahan pertanian masyarakatnya masih
menggunakan irigasi semi permanen yang dirancang sedemikian rupa.
Dikarenakan irigasi yang digunakan adalah semi permanen,air yang
dipakai untuk mengaliri sawah sering kehilangan debit seiring jauh
nya lahan pertanian dari lokasi air yang tersedia.Pada peternakan dan
budidaya perairan nya masyarakat desa Kolam masih menggunakan
cara paling sederhana dan konvensional,untuk peternakan masih
menggunakan system kandang sederhana yang terbuat dari kayu,
pemrosesan limbah dari ternak juga tergolong masih jauh dari kata
kelayakan,sedangkan budidaya perairan nya menggunakan system
tambak yang diletakkan pada halaman rumah nya yang cukup lebar
dan kemudian di sesuaikan dengan bentuk tambak nya.

Mata pencaharian masyarakat desa Kolam kedua terbesar


adalah pekerja,banyak sekali masyarakat desa Kolam yang menjadi
pekerja baik itu di pabrik industri, kantor, maupun perkebunan yang
notabene berada di luar daerah tempat tinggal mereka. Masyarakat
desa Kolam yang melakoni profesi nya sebagai pekerja bertujuan
hanya untuk mencari tambahan pundi-pundi rupiah agar dapat
berjaga-jaga apabila terjadi gagal panen,atau hal yang tidak diinginkan
lainnya.

2.3 Tipologi Desa Berdasarkan Tempat Tinggal


Desa Kolam merupakan suatu daerah di Percut Sei Tuan yang
berbatasan dengan beberapa desa yang letak geografis nya berada
pada hamparan padang yang luas dataran rendah,dimana hamparan
padang yang luas itu dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi suatu
pencahariaan melalui bidang agraris pertanian budidaya dan sawah.
Kondisi air laut yang tidak terlalu rendah dan tak terlalu tinggi
menjadikan desa Kolam tempat yang sangat strategis untuk
menjadikan masyarakat nya bercocok tanam.
2.4 Pola Pemukiman Masyarakat
Desa Kolam, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Secara
geografis Desa Kolam memiliki pola pemukiman Nebulous Farm
Type, dimana ciri-cirinya memiliki karakter penduduk hubungan yang
intim antar penduduk atau warga. Pola pemukiman ini kaya akan
kehidupan sosial tetapi kekurangan secara ekonomis. Lahan yang
berjarak jauh kurang menguntungkan karena sulit dalam
pengawasannya, terkadang terpecah-pecah terfragmentasi, sulit
penerapan, agak sulit dalam penerapan teknologi,kelebihannya adat
istiadat pada desa Kolam terasa lebih kuat dan terjaga.

2.5 Tipologi Desa Berdasarkan Perkembangan


Menurut Bouman, desa adalah salah satu bentuk kuno dari
kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang hampir semuanya
saling mengenal, kebanyakan yang termasuk di dalamnya hidup dari
pertanian, perikanan, dan sebagainya, usaha-usaha yang dapat
dipengaruhi oleh hukum dan kehendak alam. Dalam tempat tinggal itu
terdapat banyak ikatan-ikatan keluarga yang rapat, ketaatan pada
tradisi dan kaidah-kaidah sosial (Bouwman, 1971:79).

Pada Desa Kolam,persentase banyak nya petani mencapai


angka 70% dari total keseluruhan masyarakat nya,baik itu buruh tani
sampai pemilik ladang yang mengolah lahan nya sendiri. Hidup
masyarakatnya bergantung pada lahan yang diolah dan kemudian
dimanfaatkan menjadi lahan pertanian budidaya,persawahan, ataupun
perkebunan.

Kurangnya perkembangan sarana dan prasarana membuat Desa


Kolam tidak dapat menonjolkan potensi-potensi alam nya melalui
pertanian dan budidaya kepada dunia luar, perkembangan sarana dan
prasarana pada desa Kolam juga selalu menunggu perintah dan arahan
dari atasan.

Oleh sebab itu, dari ciri-ciri yang terlihat maka kita dapat
menyimpulkan bahwasanya desa Kolam merupakan desa yang
perkembangannya merupakan Desa Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai