Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah tugas mata
kuliah Lokasi dan Pola Ruang yang berjudul “Interaksi Spasial Desa” dengan tepat
waktu. Selama proses penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari pihak-pihak lain sehingga makalah ini dapat terselesaikan secara optimal. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat secara luas dalam menambah
wawasan tentang analisa lokasi dan keruangan. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat di harapkan. Terima Kasih.

Lubuk gadang, 10 November 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1 Pengertian Desa...................................................................................................5
2.2 Karakteristik Desa................................................................................................6
2.3 Macam macam Desa............................................................................................7
2.4 Unsur unsur Desa................................................................................................8
2.5 Potensi fisik dan non fisik Desa...........................................................................9
2.6 Faktor penentu kemajuan Desa..........................................................................10
2.7 Fungsi Desa.......................................................................................................11
2.8 Usaha pemerataan pembangunan Desa.............................................................12
BAB III PENUTUP....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
LAMPIRAN................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apabila kita berbicara mengenai terjadinya kontak atau hubungan antara


dua wilayah atau lebih dan dari hasil kontak itu timbul suatu kenyataan yang baru
dalam wujud tertentu, maka apa yang sedang atau yang telah terjadi itu dapat
diartikan sebagai interaksi. Interkasi ini dapat dilihat sebagai suatu proses sosial,
proses ekonomi, proses budaya ataupun proses politik dan sejenisnya yang lambat
atau pun cepat dapat menimbulkan suatu realita atau kenyataan. Interaksi antar desa
dapat terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam desa, dan di antara
desa dan desa lainnya. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa,
integrasi atau pengaruh terhadap desa, kebutuhan timbal-balik desa telah mengacu
interaksi desa secara bertahap dan efektif. Dengan adanya kemajuan-kemajuan di
bidang perhubungan dan lalu lintas antar daerah, maka sifat isolasi desa berangsur-
angsur berkurang.

Interaksi yang timbul antara desa itu telah menimbulkan beberapa gejala
sosial, eknomi, budaya, dan politik di desa, dan di sepanjang jalur hubungan antara
desa. Beberapa aspek mengenai kehidupan keluarga, pendidikan keluarga,
pemukiman desa, lingkungan pedesaan, mata pencaharian warga desa menunjukkan
corak yang berbeda. Berbagai keserasian dan juga berbagai kesenjangan timbul.

Interaksi desa sangat penting dilihat dari beralihnya mata pencaharian


masyarakat desa dari agraris ke nonagraris, munculnya pengelaju karena didukung
oleh sarana transportasi yang memadai, perdagangan hasil pertanian, industri, dan
kemajuan bidang pendidikan. Oleh karena itu, interaksi desa sangat menentukan
pola persebaran masyarakat desa. Hubungan antar desa dapat ditinjau sebagai
berikut: ditinjau dari kepentingan masyarakat, interaksi antar desa untuk pemenuhan
kebutuhan bahan pangan dan bahan dasar industri. Ditinjau dari masyarakat desa,
interaksi ini mendorong masyarakat desa untuk mencari pekerjaan di kota dan
memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan,
sehingga kebutuhan masyarakat desa terpenuhi .
1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal sebagai berikut:

1. Apa Definisi Dari Desa?


2. Bagaimana Karakteristik Desa SBH?
3. Apa saja potensi fisik dan non fisik dari Desa SBH?
4. Apa saja faktor penentu kemajuan Desa SBH?
5. Apa saja fungsi dari Desa?
6. Apa saja usaha pemerataan pembangunan Desa?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Mengetahui Definisi Desa.


2. Mengetahui Karakteristik Desa SBH.
3. Mengemukakan potensi fisik dan non fisik dari Desa SBH.
4. Mengemukakan Faktor penentu kemajuan desa SBH.
5. Mengetahui fungsi dari Desa.
6. Mengemukakan usaha pemerataan pembangunan Desa SBH.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desa

Bintarto (1983:11-12) dalam (Suparmini, 2012) memberi batasan


pengertian desa sebagai suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok
manusia dengan lingkungannya. Hasil perpaduan itu ialah suatu ujud atau
kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial,
ekonomi, politik dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur-unsur tersebut
dan juga dalam hubungannya dengan daerah lain. Dalam arti umum desa
merupakan unit pemusatan penduduk yang bercorak agraris dan terletak jauh dari
kota.

Roucek dan Waren dalam (Suparmini, 2012) mengemukakan ciri-ciri


pedesaan sebagai berikut:

 Masyarakat desa bersifat homogen, dalam hal mata pencaharian, nilai-nilai


dalam kebudayaan, serta dalam sikap dan tingkah laku;
 Kehidupan di desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit ekonomi.
 Faktor geografis besar pengaruhnya terhadap kehidupan;
 Hubungan antara sesama anggota masyarakat lebih intim/akrab daripada di
kota

Menurut Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, dikatakan


bahwa desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan desa adalah suatu daerah tempat tinggal penduduk yang jauh dari kota,
adanya homogenitas pada penduduk desa, baik dalam hal mata pencaharian yaitu
mayoritas agraris, nilai kebudayaan maupun tingkah laku, hubunganantar
penduduk yang akrab.

2.2 Karakteristik Desa kec. Sangir Batang Hari

Untuk dapat memahami krakteristik desa, tidak dapat dipisahkan dengan


karakteristik kota sebagai pembandingnya. Karakteristik desa adalah sesuatu yang
melekat pada unsur-unsur desa yang merupakan ciri khusus yang membedakannya
dengan daerah kota. Karakteristik desa dapat dipandang dari berbagai aspek
kehidupan masyarakat serta dari aspek fisiknya. Menurut Direktorat Jendral
Pembangunan Desa, suatu wilayah disebut desa apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

a. Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar;

b. Lapangan kerja yang dominan adalah agraris;

c. Hubungan kekerabatan kuat;

d. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh pada tradisi yang

berlaku;

e. Gotong royong kuat;

f. Hubungan antar warga akrab;


2.3 Klasifikasi Desa kec. Sangir Batang Hari

Berdasarkan klasifikasi desa, untuk desa di Sangir Batang Hari termasuk


kedalam desa swakarya yang merupakan peralihan atau transisi dari desa swadaya
menuju desa swasembada. Ciri ciri desa swakarya adalah

1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.

2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi

3. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat
perekonomian.

4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan


prasarana lain.

5. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
2.4 Unsur Unsur Desa

Unsur desa adalah segala sesuatu yang harus terdapat di dalam desa, baik secara de
facto ataupun de jure. Diantaranya;

Wilayah
Wilayah atau daerah merupakan tempat bagi setiap manusia untuk dapat melakukan
segala bentuk aktifitas, baik aktifitas secara sosial, ekonomi, atau budaya. Pemilihan
daerah atau wilayah bagi seseorang sebagai tempat berbagai bentuk aktifitas tersebut
sangat dipengarihi oleh berbagai faktor, antara lain seperti iklim, topografi, keadaan
tanah dan air.

Adanya perbedaan yang ada, baik perbedaan kondisi fisik antar wilayah
menyebabkan terjadinya bentuk perbedaan perkembangan wilayah antara desa satu
dengan yang lainnya. Contohnya saja, daerah yang relatif memiliki wilayah yang
datar dan juga terletak di dekat daerah perkotaan maka secara otomatis ia
berkembang lebih cepat daripada daerah lainnya. Alasannya karena daerah ini akan
menderima dampak positif dari pembangunan di perkotaan.

Penduduk
Penduduk merupakan juga menjadi salah satu unsur penting dalam suatu wilayah. Di
dalam upaya mengembangkan wilayah penduduk akan berpindah sebagai tenaga
kerja, perencana, atau pelaksana sekaligus yang akan memanfaatkan segala potensi
yang ada. Hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan dalam suatu wilayah antara
lain jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk.
Hal-hal tersebut sangat berpegaruh terhadap pola penggunaan lahan yang ada di
pedesaan

Perilaku
Perilaku masyarakat pedesaan meliputi pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan yang
melatarbelakangi masyarakat desa. Perilaku masyarak desa ditunjukkan oleh adanya
ikatan antar warga yang sangat erat. Hal itu dilihat dengan adanya sikap gotong
royong yang mengutamakan kepentingan bersama daripada pribadi
2.5 Potensi Fisik dan Non Fisik Desa

A. Potensi fisik

Potensi fisik desa antara lain meliputi :

a. Tanah, dalam artian sumber tambang dan mineral, sumber tanaman yang
merupakan sumber mata pencaharian, bahan makanan, dan tempat tinggal

b. Air, dalam artian sumber air, kondisi dan tata airnya untuk irigasi, persatuan dan
kebutuhan hidup sehari-hari

c. Iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.

d. Ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan dan pendapat

e. Manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensisal (potential man power) baik
pengolah tanah dan produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri
di kota.

B. Potensi Non Fisik

Potensi non fisik desa antara lain meliputi :

a. Masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong royong dan dapat merupakan
suatu kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan
saling pengertian.

b. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan, dan organisasi-organisasi sosial yang dapat


memberikan bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.

c.Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan demi
kelancaran jalannya pemerintahan desa.
2.6 Faktor Penentu Kemajuan Desa

Banyak faktor yang menentukan kemajuan desa seperti keadaan dan tata
kehidupan penduduk desa. Berikut adalah faktor-faktor yang menentukan kemajuan
desa. Langsung saja kita simak :

1.    Potensi Desa

Potensi desa terdiri dari sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber
daya alam kebanyakan berada di sektor agraris. Sedangkan sumber daya manusia
mencakup kualitas pendidikan masyarakat dan aparat pemerintah desa. Selain itu,
potensi di sektor pariwisata terkadang dapat menunjang kemajuan desa.

2.    Hubungan dengan Daerah Lain

Sama halnya dengan manusia, sebuah desa tidak dapat berdiri sendiri
sepenuhnya tanpa kerjasama dengan daerah lain. Hubungan atau interaksi dapat
terjadi antara sesama desa maupun desa dengan kota. Hubungan dapat dilakukan
melalui jaringan komunikasi dan transportasi yang memadai.

3.   Lokasi Desa

Letak desa juga menentukan kemajuan sebuah desa. Jika lokasinya berdekatan
dengan daerah yang lebih maju, maka desa tersebut akan lebih berkembang. Tentu
saja ini harus didukung dengan sarana transportasi yang memadai. Selain itu, lokasi
desa juga menentukan potensi yang dimiliki oleh desa.
2.7 Fungsi Desa

Secara umum, fungsi desa adalah sebagai berikut:

1. Desa sebagai Hinterland

Salah satu fungsi desa yaitu sebagai hinterland atau daerah dukung yang
memberi bahan pokok seperti padi, jagung, hingga ketela. Tak hanya itu,
desa juga menyediakan beragam makanan lain seperti kacang, kedelai,
sayur-sayuran, dan jenis buah-buahan.

Di samping itu, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai
lumbung bahan mentah dan tenaga kerja. Adapun dari segi kegiatan kerja,
desa merupakan agraris, desa manufaktur, desa nelayan, dan desa industri.

2. Sebagai Pelestari Kearifan Lokal

Fungsi desa selanjutnya yaitu sebagai pelestari kearifan lokal. Banyak sekali
kebudayaan lokal yang hingga kini tetap lestari di masyarakat pedesaan.
Dengan adanya desa, maka kebudayaan lokal akan senantiasa terjaga dan
terus berkembang.

Selain itu, desa juga sebagai sumber penghasil makanan. Penghasil


makanan ini didapatkan karena wilayah desa lebih banyak tersedia bahan
mentah dan lahan pertanian. Sementara itu, pengelolaannya dilakukan di
kota karena mudahnya transportasi dan teknologi yang lebih memadai.

3. Sumber Tenaga Kerja

Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong menjadi kekuatan


berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling
pengertian. Selain itu, desa juga termasuk sumber tenaga kerja bagi kota.
Tidak bisa dimungkiri bahwa masyarakat yang berasal dari desa
dipekerjakaan di kota sebagai buruh atau di sektor informal.

4. Mitra Pembangunan

Tak hanya sebagai sumber tenaga kerja, masyarakat desa juga berfungsi
sebagai mitra pembangunan wilayah kota. Mitra ini akan diperoleh dalam
waktu cepat maupun lambat, tergantung dengan hubungan atau kerja sama
yang dilakukan masyarakat di dalamnya.
2.8 Usaha Pemerataan Pembangunan Desa

Berikut ini beberapa usaha dalam pemerataan pembangunan desa, sbb:

1. Percepatan pembangunan secara optimal

Bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong percepatan


pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih
belum berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya
sangat potensial untuk dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah
tersebutlah yang harus dipercepat pembangunannya.

2. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil

Ini bisa dilakukan dengan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk


mengembangkan wilayah yang tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan
kegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana pendidikan) untuk mengajari di daerah
tertinggal dan terpencil.

3. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan

Wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia memang kurang mendapatkan perhatian


dibanding dengan wilayah lain. Nah, untuk mengembangkan wilayah perbatasan itu
dapat dilakukan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini
cenderung berorientasi melihat ke dalam menjadi melihat keluar. Artinya,
pemerintah harus bisa melakukan harmonisasi dengan negara tetangga yang ada di
perbatasan tersebut.

4. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan

Banyak kendala untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan, besar,


menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan
nasional. Namun, pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa
menyeimbangkan hal tersebut.

5. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi

Kegiatan ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligus


terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses produksi, distribusi, hingga
sampai ke tangan masyarakat. Semakin mudah kegiatan ekonomi antara desa dan
kota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin membaik.
6. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang

Agar pembangunan itu bisa merata harus memperhatikan kembali ke hierarki


perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW
Kabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan
antarsektor dan antarwilayah.

8. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan


kesehatan

Pemerintah harus lebih memperhatikan tentang pendidikan dan pelayanan kesehatan


bagi masyarakat, walau pemerintah telah membuat kebijakan mengenai hal tersebut,
namun masih banyak masyarakat yang berada di daerah terpencil yang belum
merasakan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan secara
merata.

9. Pemerataan kesempatan kerja

Meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat, menjadi salah satu usaha yang harus
dilakukan, agar upaya pemerataan pembangunan di daerah desa, karena faktor
ekonomi menjadi hal yang penting bagi kehidupan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Interkasi spasial desa adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik
antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari
pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar atau
surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun non
fisik. Interaksi antar desa dapat dilihat dari beralihnya mata pencaharian
masyarakat desa dari agraris ke nonagraris, munculnya pengelaju karena didukung
oleh sarana transportasi yang memadai, perdagangan hasil pertanian dan industri,
dan kemajuan dibidang pendidikan. Interaksi antar desa sangat menentukan pola
persebaran masyarakat desa. Adapun dampak dari interaksi tersebut dapat ditinjau
dari aspek ekonomi, sosial dan budaya.
DAFTAR PUSTAKA

Suparmini. (2012). Pola Keruangan Desa dan Kota. Jurnal UNY.

Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa


LAMPIRAN

Dokumentasi kondisi daerah di kec. Sangir Batang Hari

Anda mungkin juga menyukai