PRAKTEK PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DESA MEKARASIH
Disusun Oleh :
Ira Adijah
Gresti Via Nuraeni
Syifana Qodariah
Cica Nurhasanah
Divani Aisha
Cilamaya, 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan Penelitian............................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORITIS................................................................................................2
A. Pengertian Desa...............................................................................................................2
B. Pembangunan Desa.........................................................................................................2
C. Kendala Yang di Hadapi Dalam Pembangunan Desa.....................................................3
D. Pendidikan di Desa..........................................................................................................7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................9
A. Kondisi Fisik Wilayah Desa Mekarasih..........................................................................9
B. Pendidikan Desa Mekarasih............................................................................................9
C. Pembangunan Desa Mekarasih.....................................................................................10
D. Kendala yang Di Hadapi Dalam Pembangunan Desa Mekarasih.................................10
E. Solusi Dalam Menghadapi Pembangunan desa............................................................11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah desa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dari desa yang satu dengan
desa lainnya. Setiap desa mempunyai adat istiadat tersendiri,jumlah penduduk yang
berbeda,dan mata pencaharian yang berbeda serta tingkat pendidikan yang berbeda pula.
Biasanya sebuah desa rata-rata wilayahnya masih sangat asri dan belum sepenuhnya
berkembang. Sebuah desa dicirikan dengan masyarakatnya yang sangat sederhana dan
tradisional. Masyarakatnya kurang memahami dengan adanya perkembangan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi), sehingga kurang terlatih dalam mengembangkan sumber daya
alam maupun manusia di dalamnya.
Masyarakat desa cenderung masih kental akan gotong royong dan kekeluargaannya,
serta masih memegang erat tradisi. Berbeda sekali dengan masyarakat kota yang
meninggalkan gotong royong dan tergantikan oleh individualisme masing-masing.
Ada masyarakat yang bisa meredam perubahan berjalan lambat dan berlangsung pada
ruang yang terbatas. Fenomena ini bisa terjadi pada masyarakat yang memilih kearifan lokal
(local genius) sehingga cukup resisten terhadap arus perubahan. Pada sisi lain, ada
masyarakat yang bersifat terbuka dan memiliki pertahanan budaya yang longgar, yang
mengakibatkan mereka menerima perubahan seolah-olah tanpa antisipasi dan seleksi. Di
lingkungan masyarakat desa Sidokerto, pola kehidupan mereka adalah bercocok tanam di
ladang dan sawah. Di samping itu, mereka juga bergangantung pada hasil pertanian. Hal ini
menandakan bahwa mereka banyak menguasai alam persawahan.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui kondisi fisik wilayah Desa Mekarasih ?
b. b .Ingin mengetahui pendidikan masyarakat Desa Mekarasih?
c. Untuk mengetahui pembangunan yangada dalam Desa Mekarasih?
d. d. Ingin mengetahui kendala apa yang di hadapi dalam pembangunan desa ?
e. Ingin mengetahui solusi apa yang di berikan dalam mengahadapi kendala
pembangunan Desa Mekarasih?
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Desa
Desa adalah suatu perwujudan geografis, yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisigrafis,sosial,politik dan budaya dan memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lain.
Pengertian desa menurut para ahli :
Dalam kehidupan sehari-hari desa sering di istilahkan dengan kampung, yaitu suatu
daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyarakat di mana
sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani. Sedangkan secara administratif desa
adalah yang terdiri dari satu atau lebih dusun di gabungkan hingga menjadi suatu daeraha
yang berdiri sendiri (otonom).
B. Pembangunan Desa
Pembangunan desa adalah seluruh rangkaian usaha yang dilakukan di lingkungan desa
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, serta memperkuat
2
kesejahteraan masyarakat dengan rencana yang di buat atas dasar musyawarah di kalangan
masyarakat desa. Pembangunan desa merupakan bagian dari pemabangunan nasional dan
pembangunan desa memiliki arti dan peranan penting dalam mencapai tujuan nasional,karena
desa beserta masyarakatnya merupakan basis dan ekonomi,politik,sosial budaya,dan
pertahanan keamanan.
Berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi yang
dimilikinya,desa dapat di klasifikasikan :
a. Desa Swadaya
Desa swadaya adalah suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh
masyarakatnyamampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri.
b. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang sudah bisa memenuhi kebutuhannyasediri, kelebihan
produksi sudah mulai di jual ke daerah-daerah lainnya.
c. Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan semua
potensi yang ada secara optimal.
Dapat disimpulakan bahwa pembangunan desa di laksanakan dalam rangka pembangunan
desa indonesia seluruhnya, karenapembangunan desa mencakup bagian faktor dan program
yang saling berkaitan yang di lakukan oleh masyarakat dengan bantuan dan bimbingan
pemerintah.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembangunan desa perlu adanya koordinasi dari
pemerinth pusat maupun daerah serta desa sebagai tempat pelaksanaan pembangunan agar
seluruh program kegiatan tersebut saling menunjang dan terlaksana dengan baik sesuai
dengan rencana, sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Sumber-sumber pembiayaan pembangunan desa antara lain :
a. Dana yang di peroleh dari swadaya masyarakat yang berupa iuaran atau sembangan-
sumbangan dari warga desa sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Semua dana yang di peroleh merupakan pendapatan desa.
b. Dana yang di peroleh dari bantuan pemerintah, berupa :
1. Bantuan dari pemerintah pusat.
2. Bantuan dari pemerintah daerah, baik dari pemerintah provinsi maupun dari daerah
kabupaten.
c. Dana yang di peroleh dari bantuan dan usaha-usaha lain yang sah dalam arti bahwa
dana yang di peroleh antara lain dari pengusaha-pengusaha yang ada dan juga perorangan
yang mendukung pelaksanaan pembangunan desa.
3
memanfaatkan seoptimal mungkin segala potensi desa, disamping adanya bantuan dari
pemerintah baik tingkat pusat maupun dari daerah setempat sebagai wujud tanggung jawab
bersama atas keberhasilan pembangunan desa.
Maka dengan demikian agar pelakasanaan pembangunan desa dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil dengan baik disamping adanya bantuan dari pemerintah, maka peran serta
masyarakat dalam mengupayakan sumber dana dari pendapatan desa perlu di tingkatkan
secara optomal.
Untuk dapat melaksankan pembangunan desa secara berdaya guna dan berhasil guna, maka
sumber-sumber pendapatan perlu di upayakan pemenuhannya dalm arti perlu di
gali,dikelola,dan dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga hal tersebut dapat mendukung
pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan tarap hidup
masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diadakan koordinasi terhadap pembangunan
masyarakat pedesaan agar rencana dan pelaksanaan pemabngunan lebih mantap dan
terkoordinir sehingga sasaran pembangunan yang di harapkan dapat dicapai. Demikian juga
hasil dari pembangunan tersebut dapat di nikmati secara adil dan merata oleh masyarakat,
bangsa, dan negara.
Disamping dengan jalannya tersebut di atas, agar pembangunan dapat mencapai hasil
yang baik perlu juga adanya peningkatan kreativitas aparatur pemerintah desa dalam
melaksanakan pembangunan desa dalam melksanakan segala sumber dana yang di
peruntukkan bagi pembangunan desa secara efektif dan efisien serta di usahakan adanya
meningkatkan prakarasa swadaya dan partisipasi masyarakat desa sebagai pendukung dan
pelaksana pemabngunan desa.
Di dalam mengupayakan pelaksanaan identifikasi sumber-sumber pendapatan desa
sudah tentu ada berbagai hambatan seprti kurangnya tenaga –tenaga penyuluh untuk
memberikan bimbingan ,pengarahan kepada masyarakat,kurangnya kreatifitas aparat desa
serta terbatasnya kemampuan sumber daya alam.
Hambatan yang paling pokok adalah kurangnya pengetahuan atau pengertian
masyarakat tentang arti dan manfaat sumber-sumber pendapatan tersebut Serta banyak
sumber daya manusia da sumber daya alam yang belum di manfaatkan secara maksimal dan
selalu mengarapkan bantuan dan pemberian dari pemerintah tingkat atas.
4
4. Masih kurangya keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan pedesaan yang
mengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan pelayanan dan infrastruktur
antarwilayah.
2.Masalah ekonomi
Jika di daerah perkotaan geliat perekonomian begitu fenomenal dan fantastis.
Sebaliknya, hal yang berbeda terjadi di daerah pedesaan, dimana geliat perekonomian
berjalan lambat dan hampir tidak menggairahkan. Aktivitas produksi yang relatif kurang
5
beragam dan cenderung monoton pada sektor pertanian (dalam arti luas :
perkebunan,pertanian tanaman pangan,peternakan,kehutanan). Kalaupun ada aktivitas di luar
sektor pertanian jumlah dan ragamnya masih relatif sangat terbatas.
Meskipun penduduk di daerah pedesaan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani,
namun tidak semua petani di daerah pedesaan memiliki lahan pertanian yang memadai.
Ironisnya, sebagian penduduk di daerah pedesaan yang malah tidak memiliki lahaan
pertanian garapan sendiri Mereka berstatus sebagai petani penyewa, penggarap atau sebagai
buruh pertanian. Petani penyewa adalah para petani yang tidak memiliki lahan pertanian
garapan milik sendiri melainkan menyewa lahan pertanian milik orang lain. Petani penggarap
adalah para petani yang tidak memiliki lahan pertanian garapan milik sendiri melainkan
menggarap lahan pertanian milik orang lain dengan sistem bagi hasil atau lainnya. Buruh tani
adalah petani yang tidak memiliki pertanian garapan milik sendiri melainkan orang lain
dengan memperoleh upah atas pekerjaannya.
3.Masalah geografis
Di Indonesia mempunyai tingkat kesuburan tanah yang berbeda di setiap wilayah.
Tingkat kesuburan tanah juga sangat berpengaruh dalam pembangunan desa, desa yang
mempunyai keadaan tanah yang subur cenderung akan mempengaruhi hasil tani yang akan di
hasilkan. Semakin baik dan banyak hasil tani yang di hasilkan oleh desa tersebut maka akan
sangat mempengaruhi dari pendapatan masyarakat itu sendiri. Semakin besar pendapatan
masyarakat maka pertumbuhan ekonomi di desa tersebut akan semakin baik.
Letak wilayah desa juga sanagt mempengaruhi dari pembangunan desa itu sendiri, Desa yang
letak wilayahnya lebih strategis yang dalam hal ini dekat dengan dengan peradaban kota akan
berbeda dengan desa yang letaknya sulit di jangkau. Desa yang letaknya sulit di jangkau akan
cenderung akan mengalami pembangunan ekonomi yang lambat. Hal ini disebabkan karena
sulitnya akses pemerintah dan dunia luar untuk menjangkaunya. Jadi letak desa yang stategis
juga sangat berpengaruh dalam pembangunan desa itu sendiri.
4.Masalah kesehatan di pedesaan terasa masih rendah, apabila ada sarana tempat berobat,
biasanya hanya puskesmas pembantu, dengan tenaga yang sangat terbatas. Peran non medis
lebih menonjol, karena dianggap lebih murah, dan di percaya bahwa penyakit disebabkan
oleh alam sekitar.
5.Masalah komunikasi, di pedesaan pada umumnya sarana komunikasi juga minim, akibatnya
warga desa akan kurang bisa berkembang karena sulit untuk dapat mengakses informasi dari
luar pedesaan.
6.Masalah sosial, Sebagian besar masyarakat desa bisa dikatakan belum sejahtera karena
berbagai keterbatasan diatas,apabila masyarakat desa di beri akses seperti masyarakat kota,
mereka juga bisa lebih sejahtera.
6
D. Pendidikan di Desa
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melaluikegiatan
bimbingan,pengajara dan / latihan bagi perananya di masa yang akan datang (UU RI No.2
Tahun 1989, Bab I, Pasal I). Pada rumusan ini terkandung empat hal yang perlu di garis
bawahi dan mendapat penjelasan lebih lanjut. Dengan “usaha sadar” dimaksudkan, bahwa
pendidikan diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang,
mantap,jelas,lengkap,meyeluruh, berdasarkan pemikiran rasional objektif. Pendidikan tidak
diselenggarakan secara tak sengaja,atau bersifat insidental dan seenaknya.
Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. ”Menyiapkan” diartikan bahwa peserta
didik pada hakikatnya belumsiap,tetapi perlu disiapkan dan sedang menyiapkan dirinya
sendiri. Hal ini menunjukkan pada proses yang berlangsung sebelum peserta didik itu siap
untuk terjun ke kancah kehidupan yang nyata. Penyiapan ini dikaitkan dengan kedudukan
peserta didik sebagai calon warga negara yang baik, warga bangsa, dan calon pembentuk
keluarga baru,serta mengemban tugas dan pekerjaan kelak di kemudian hari.
Strategi pelaksanaan pendidikan di lakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan,pengajaran
dan/atau latihan. Bimbingan pada hakikatnya adalah pemberian
bantuan,arahan,motivasi,nasihat,dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi,memecahkan
maslah,menanggulangi kesulitan sendiri. Pengajaran adalah bentuk kegiatan dimana terjalin
hubungan interaksi dalam proses belajar,dan mengajar antara tenaga kependidikan
(khususnya guru) dan peserta didik untuk mengembangkan perilaku sesuai denagn tujuan
pendidikan. Pelatihan prinsipnya adalah sama denagn pengajara, khusnya untuk
mengembangkan keterampilan tertentu. Produk yang dihasilakan oleh proses pendidikan
adalah berupa lulusan yang memiliki kemampuan melaksanakan peranan-peranannya untuk
masa yang akan datang.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya serta masyarakat .
Di Indonesia di kenal 3 jenis pendidikan,yaitu
1. Pendidikan formal yaitu jalur pendidikana yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidiakn anak usia dini,pendidiakn dasar,pendidikan menengah,dan pendidikan
tinggi.
2. Pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang
berbentukkegiatn belajar secar mandiri.
3. Pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstuktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal meliputi
pendidikan kecakpan hidup,pendiidkan anak usia dini,pendidikan
kepemudaan,pendidikan pemberdayaan perempuan,pendidikan keaksaraan,pendidikan
keterampilan dan pelatihan,pendidiakn kestaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan
untuk mengembangkan kemampuan pserta didik.
Mutu pendidikan dilakukan melalui peningkatan pengembangan dan perbaikan
kurikulum dan sistem evaluasi,perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan
materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik lainnya.
Namun bagaimana dengan keadaan pendidikan di daerah pedesaan atau daerah
terpencil ? apakah sesuai dengan kebijakan yang di tentukan oleh pemerintah ?
7
Malah pendidikan di daerah pedesaan dan daerah terpencil telah lama disadari namun,
dengan dalih keterbatasan dana dan berbagai peraturan berlaku selalu dijadikan alasan untuk
menunda pemecahan masalah tersebut. Demikian pula dengan sulitnya membangun sarana
pendidikan standar karena kesulitan komunikasi atau langkahnya alat-alat bantu proses
belajar mengajar. Begitu pula tuntutan system pendidikan yang standar mengenai jenjang
pendidikan serta kurikulum nasional menghambat daerah terpencil u tuk mengejar
ketertinggalan.
Untuk itu perlu dilakukan dengan cara :
1. Pengadaan dan penempatan guru.
2. Profesionalisme guru (Peningkatan kulaitas dan kemampuan guru).
3. Melaksanakan MBS (model MBS yang diterapkan di indonesia adalah manejemen
peningkatan mutu berbasis sekolah).
8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
para orangtua kepada anaknya. Sehingga mayoritas para orangtua sudah memikirkan
pendidikan bagi anak-anaknya itu sangat penting badi kehidupan di masa yang akan datang.
Di Desa Mekarasih rata-rata mengenyam pendidikan sampai jenjang SMA dan
banyak juga yang lanjut ke Perguruan Tinggi. Pada masa sekarang ini pemikiran tentang
sebuah pendidikan sudah menjadi prioritas masyarakat Desa Mekarasih. Di Desa Mekarasih
hampir tidak ada anak yang putus sekolah dan tidak bisa mengenyam pendidiakn. Namun,
tidak jarang ditemukan anak yang putus sekolah karena dirinya sendiri. Faktor biaya dan
sarana serta prasarana sekolah sekarang bukan menjadi faktor utama bagi perkembangan
pendidikan di Desa Mekarasih. Terkadang anak lebih suka memilih apa yang dia ingin
lakukan dan sudah mempunyai gambaran akan sesuatu yang ingin ia lakukan di masa depan.
Terkadang dukungan orangtua juga tidak bisa mengalahkan apa yang dia inginkan.
Namun, perkembangan pendidikan di Desa Mekarasih cukup pesat. Sudah banyak
sekolah-sekolah yang di dirikan di Desa Mekarasih, ini merupakan salah satu perubahan ke
arah yang lebih baik di bandingkan dengan dahulu. SD,SMP,SMA sudah di dirikan Desa
Mekarasih. Oleh karena itu, perkembangan pengetahuan serta teknologi sudah dapat diterima
walaupun tidak secepat perkembangnan di kota. Tetapi, perkembangan ini memperlihatkan
bahwa keseriusan pemerintah desa,masyarakat desa serta pemerintah pusat akan
perkembangan pendidikan di desa.
10
a. Lambatnya dana pembangunan desa
Sebenarnya dana untuk pemabangunan desa sudah di siapkan, karena pembangunan
desa merupakan salah satu program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. Namun,
dana yang di berikan untuk sampai ke tangan pemerintah desa sangat lambat. Itu sebabnya
banyak pembangunan desa yang kurang di tangani dengaan baik.
b. Kurangnya kecakapan pemerintah desa
Saat dana pemerintah sudah turun namun terkadang penanganan dari pemerintah desa
masih lambat. Sehingga pembangunan desa pun juga bergerak lambat.
c. Ketidakjujuran
Terkadang dana yang di peroleh tidak sesuai dengan apa yang di hasilkan. Banyak
sekali oknum-oknum yang tidakjujur dalam melaksanakan tugasnya baik itu dari pemerintah
pusat,pemerintah daerah maupun pemerintah desa.
d. Kurangnya partisipasi masyarakat desa
Terkadang tidak sedikit masyarakat yang kurang berpartisipasi dalam pembangunan
desanya. Oleh sebab itu masyarakat kurang mengetahui program-program yang ada di dalam
desanya.
e. Kurangnya perhatian masyarakat desa
Sifat acuh dan pendidikan yang rendah merupakan salah satu faktor kenapa
masyarakat tidak memperhatikan pembangunan desanya. Karena tidak sedikit masyarakat
yang berfikir bahwa pembangunan desanya tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.
Kurangnya informasi juga menyebabkan masyarakat tidak terlalu peduli dengan
pembangunan di desanya.
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang saya lakukan dapat di simpulkan bahwa Desa Mekarasih,
Kecamatan Banyusari Kab. Karawang tengah sudah mengalami perubahan dan
perkembangan kearah yang lebih baik. Walaupun masih mengutamakan pada sektor agraris
namun masyarakatnya sudah menyadari bahwa pekerjaan lainnya juga penting. Pendidikan
serta pembangunan desanya juga sudah berkembang. Jadi, tidak semua desa hanya
mengandalkan sektor pertanian dan pendidikan yang rendah serta pembangunan yang lambat.
Ini juga merupakan salah satu bukti bahwa pemerintah pusat juga peduli terhadap perubahn
dan perkembangan desa.
Menurut saya dan berdasarkan hasil di lapangan berdasarkan tingkat pembangunan dan
kemampuan mengembangkan potensi yang dimilikinya Desa Mekarasih sudah termasuk
menjadi desa swakarya. Karena produktivitas masyarakat dan saran prasarana sudah mulai
meningkat,dan masyarakatnya yang sudah mulai terlepas dari adat.
B. Saran
Dalam pelaksanaan pembangunan desa sangat di perlukan partisipasi aktif masyarakat
desa, bukan hanya pemerintah saja. Pada proses pembangunan desa di mulai dari tahap
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan. Seyogyanya pada semua tahapan
pembangunan desa ini terjadi keterlibatan partisipasi aktif masyarakat daerah pedesaan. Maka
pembangunan desa akan berjalan dan berkembang dengan sangat baik. Namun, dalam
pelaksanaan pembangunna desa juga di perlukan kesadaran diri dan kejujuran dalam proses
pembangunan desa sehingga pembangunan desa bisa merata dan di rasakan oleh seluruh
daerah pedesaan di indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
Https://subiantogografi.wordpress.com
Https://makalhah.sataid.blogspot.in/2012/12/masyarakat-pedesaan
Https://www.materibelajar.id/2015/12inilah-beberapa -definisi-pembangunan.
Observasi Desa Mekarasih Kec. Cilamaya Wetan Kab. Karawang
13