Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KESEJAHTERAAN SOSIAL DI DESA BUMI HARJO


(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Pembangunan)
Dosen Pengampu : Wardani, M. Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. Akma Ghani Mahendra (2101072001)


2. Rani Oktafia Anjani (2101070011)
3. Rika Aprilia (2101070013)

PROGRAM STUDI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO LAMPUNG
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun sebagai salah satu bentuk karya
ilmiah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Geografi Pembangunan di
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Makalah ini berjudul "Kesejahteraan Sosial Di Desa Bumi Harjo",
yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses perubahan social
dan memberikan kontribusi kecil dalam pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang ini.
Selama proses penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wardani, M.Pd yang telah
memberikan panduan, saran dan masukan yang berharga selama penulisan
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman sejawat yang telah
berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta kepada keluarga kami yang selalu
memberikan dukungan moral.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, dan masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan
datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
mampu memberikan wawasan yang lebih luas. Kami juga berharap makalah ini
dapat menjadi bahan referensi yang berguna bagi penelitian dan studi lanjutan di
bidang ini.

Metro, 09 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Desa Bumi Harjo ................................................... 4


B. Identifikasi Faktor-Faktor Kesejahteraan Sosial Di Desa Bumi Harjo 5
1. Aspek Pendidikan ...................................................................... 5
2. Aspek Pekerjaan ........................................................................ 7
3. Aspek Kesehatan ....................................................................... 9
4. Aspek Dukungan Sosial............................................................. 10
C. Identifikasi Pola-Pola atau Tren Kesejahteraan Sosial Di Desa Bumi
Harjo ................................................................................................ 11
D. Masalah Kesejahteraan Sosial Di Desa Bumi Harjo ....................... 13
1. Masalah Spesifik Kesejahteraan Sosial ..................................... 13
2. Cara Mnegatasi Masalah Kesejahteraan Sosial ......................... 14
E. Rekomendasi atau Saran dalam Menambah Kesejahteraan Sosial Di
Desa Bumi Harjo ............................................................................. 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................ 17

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesejahteraan sosial dalam pembangunan ekonomi dan sosial
masyarakat di desa merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup penduduk pedesaan. Desa adalah bagian integral dari sebuah
negara, dan kesejahteraan di desa memiliki dampak langsung pada
perkembangan ekonomi dan sosial secara keseluruhan. Latar belakang ini
akan menggambarkan mengapa kesejahteraan sosial di desa harus menjadi
prioritas dalam pembangunan ekonomi dan sosial.1
Desa seringkali memiliki keterbatasan sumber daya ekonomi dan
infrastruktur dibandingkan dengan kota. Keterbatasan ini mencakup akses
terhadap pekerjaan yang layak, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan,
dan infrastruktur dasar. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan di desa perlu menjadi fokus untuk mengatasi ketidaksetaraan
antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Di banyak negara, pertanian merupakan tulang punggung ekonomi
desa. Kesejahteraan sosial masyarakat desa sangat tergantung pada
produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian. Oleh karena itu, untuk
memacu pembangunan ekonomi di desa, perlu ditingkatkan kualitas
pertanian, akses terhadap pasar, dan dukungan teknologi pertanian.
Penduduk desa harus memiliki akses yang sama terhadap layanan
dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih. Upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup di desa mencakup pembangunan sekolah, pusat
kesehatan, dan infrastruktur yang memungkinkan akses terhadap air bersih
dan sanitasi yang baik.
Desa seringkali merupakan tempat tinggal bagi kelompok
masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan. Untuk mencapai
pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan, perlu diberikan

1
Mahendra Ramadhianto, “Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Bagi
Penyandang Cacat,” Jurnal Ilmiah, 2019, 4.

1
perhatian khusus untuk mengurangi kemiskinan di desa, melalui program-
program bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan penciptaan lapangan
kerja.
Desa seringkali merupakan penjaga identitas budaya dan kearifan
lokal suatu negara. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di desa
harus memperhatikan pelestarian budaya dan kearifan lokal, sekaligus
mengembangkan potensi pariwisata pedesaan yang dapat menjadi sumber
pendapatan ekonomi tambahan.
Pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
implementasi program-program pembangunan desa tidak dapat diabaikan.
Meningkatkan partisipasi masyarakat akan memastikan bahwa kebijakan dan
program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat
setempat.
Pembangunan ekonomi dan sosial di desa harus berfokus pada
prinsip pembangunan berkelanjutan. Ini termasuk memperhatikan dampak
lingkungan, mempromosikan penggunaan energi terbarukan, dan menjaga
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan di
desa.
Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi lebih lanjut yaitu
tentang deskripsi Desa Bumi Harjo, identifikasi faktor-faktor kesejahteraan
sosial, identifikasi pola-pola atau tren kesejahteraan sosial, serta masalah
kesejahteraan sosial.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Jelaskan bagaimana?
2. Apa saja faktor-faktor kesejahteraan sosial di desa Bumi Harjo dalam
aspek pendidikan, aspek pekerjaan, aspek kesehatan dan aspek dukungan
sosial?
3. Bagaimana pola-pola atau tren kesejahteraan sosial di desa Bumi Harjo?
4. Bagaimana rekomendasi atau saran dalam menambah kesejahteraan sosial
di desa Bumi Harjo?

2
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah singkat desa Bumi Harjo.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor kesejahteraan sosial di desa Bumi Harjo
dalam aspek pendidikan, aspek pekerjaan, aspek kesehatan dan aspek
dukungan sosial.
3. Untuk mengetahui pola-pola atau tren kesejahteraan sosial di desa Bumi
Harjo.
4. Untuk mengetahui rekomendasi atau saran dalam menambah
kesejahteraan sosial di desa Bumi Harjo.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Desa Bumi Harjo


Desa Bumiharjo di buka tanggal 01 Januari 1939 dengan jumlah
penduduk 276 kepala keluarga. Penduduk tersebut merupakan kolonisasi
yang di datangkan dari Jawa tengah dan Jawa Timur yang meliputi daerah
Yogyakarta. Kepala Desa waktu itu bernama Harjo Sudarmo yang di bantu
oleh perangkat Desanya sampai tahun 1942.2
Sebelumnya penduduk Desa berkurang karena banyak yang
meninggal Dunia atau pulang ke asalnya (Jawa). Selain itu banyak pula
penduduk yang di berangkatkan untuk kerja rodi dan banyak pula kepala
keluarga yang merantau mencari nafkah ke Daerah lain dan menetap di
Daerah tersebut. Banyak penduduk yang tidak kembali lagi ke Desa Bumi
Harjo sehingga jumlah penduduk pada tahun 1942 itu berkurang menjadi 200
KK.
Dengan semakin teraturnya Negara Replublik Indonesia maka Desa
Bumi Harjo ikut berbenah diri dan pengatur penduduk yang semakin banyak
berdatangan atau yang sengaja di datangkan oleh familinya yang ada di Desa
Bumi Harjo untuk mengisi kekurangan penduduk.
Untuk mengatur wilayah dan penduduk Desa Bumi Harjo maka di
bentuklah Bedeng-Bedeng atau Dusun-Dusun menjadi 6 kelompok yaitu :

No Nama Bedeng
1 Bedeng 39 A
2 Bedeng 39 B 1 B 2
3 Bedeng 39 C
4 Bedeng 39 D
5 Bedeng 39 Polos

2
Amalia Yunia Rahmawati, “Sejarah Desa Bumi Harjo,” Seri Publikasi
Pembelajaran, no. July (2020): 53.

4
Secara geografis Desa Bumi Harjo terletak disebelah barat Ibu Kota
Kecamatan merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Lampung
Timur dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan 3 Km dan dari Ibu Kota
Kabupaten 30 Km, sedangkan dari Ibu Kota Propinsi sekitar 45 Km dengan
batas-batas wilayahnya sebagai berikut.

Sebelah Utara : Desa Sidodadi Kec. Pekalongan


Sebelah Selatan : Desa Sumberrejo
Sebelah Barat : Desa Banjarrejo
Sebelah Timur : Desa Balerejo

B. Identifikasi Faktor-Faktor Kesejahteraan Sosial Di Desa Bumi Harjo


Konsep kesejahteraan sosial di Indonesia dapat dilihat pada UU 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, yang merupakan operasionalisasi
amanat Pancasila dan UUD 1945.
Dalam Pasal 1 Ayat 1 UU 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial, kesejahteraan sosial didefinisikan sebagai:
“Kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara
agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya”.3
Dari definisi di atas, kesejahteraan sosial itu:
1. Bukan hanya terpenuhinya kebutuhan material, tetapi juga kebutuhan
spiritual, dan sosial warga Negara.
2. Bukan hanya untuk sekedar hidup layak, tetapi juga agar warga negara
mampu mengembangkan dirinya.
3. Pada akhirnya, agar tiap warga negara dapat melaksanakan fungsi
sosialnya.
1. Aspek Pendidikan
Pendidikan adalah proses di mana individu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan pemahaman yang diperlukan
untuk mengembangkan diri dan berkontribusi pada masyarakat.

3
Latar Belakang, Konsep Kesejahteraan, and Sosial Di, “Pembangunan Sosial Di
Indonesia :,” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2019, 2.

5
Pendidikan bisa terjadi di berbagai tingkat dan bentuk, mulai dari
pendidikan formal di sekolah hingga pendidikan informal di lingkungan
sehari-hari.
Pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan social.
Peran pendidikan dalam membentuk karakter masyarakat sangat besar.
Melalui pendidikan baik yang bersifat formal maupun informal
pembentukan mental manusia juga terjadi. Pada beberapa negara yang
sudah maju atau negara yang masih berkembang, metode pendidikan yang
diterapkan sangat bervariasi. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
konsep pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tetapi esensi dan
semangat nilai-nilai pendidikan yang ingin dicapai adalah membentuk
generasi yang cerdas dan paham tentang ilmu pengetahuan serta mampu
memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sosial.4
Lembaga pendidikan di desa Bumi Harjo terdiri dari Paud/TK
Ma’Arif 3, SD, SMP, dan SMK serta Pondok Pesantren. Lokasi
pendidikan yang strategis, kualitas pendidikan di desa tersebut cukup
baik, akses jalan yang lumayan bagus dan mudah di jangkau. Kualitas
sekolah dan kondisi fisik fasilitas pendidikan, termasuk ketersediaan guru
yang berkualitas. Ketersediaan sarana prasarana di sekolah cukup
lengkap, baik yang di dalam kelas, maupun diluar kelas. Seperti kelas,
kantor, masjid, kantin, perpustakaan, laboratorium, dan sarana pendukung
lainnya.
Kualitas pengajaran dan metode pembelajaran yang digunakan
dalam kelas masih sangat monoton, sehingga siswa mudah bosan dalam
proses belajar. Di desa ini, masih banyak guru-guru yang mengajar di
kelas tidak sesuai dengan bidangnya sehingga siswa tidak dapat mencapai
tujuan pembelajaran tersebut. Ketersediaan bahan ajar sudah cukup
lengkap, baik dari buku-buku pembelajaran, alat-alat tulis, serta sumber

4
Anton AP Sinaga, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kesejahteraan Masyarakat Di Kota Medan (Studi Kasus Usaha Kecil Dan Menengah).,”
Jurnal Ilmiah Methonomi 2, no. 1 (2016): 3,
http://www.methonomi.net/index.php/jimetho/article/view/6/17.

6
daya pembelajaran lainnya seperti pembelajaran dengan menggunakan
proyektor, alat music, dan lainnya.
Partisipasi masyarakat terbilang kurang dalam aspek pendidikan.
Kebanyakan masyarakat desa ini terutama remaja lebih memilih untuk
bekerja dibandingkan sekolah. Tingkat partisipasi pendidikan paling
rendah yaitu di SMP, tingkat kelulusan yang rendah serta banyak yang
tidak menyelesaikan studi. Tetapi, tidak semua masyarakat di desa ini
tidak berpendidikan banyak juga dari masyarakat yang sekolah hingga
perguruan tinggi.
Kurangnya pendidikan merupakan penyebab kualitas yang tidak
memadai dan menyebabkan terbatasnya kemampuan pada pengalaman
kecil dan tradisional. Faktor ekonomi terkadang menjadi penyebab utama,
karena kurangnya beasiswa atau bantuan dana kepada siswa yang kurang
mampu, selain itu masih banyak masyarakat yang kurang mengerti arti
pentingnya sebuah pendidikan. Desa ini sudah dapat dikatakan sebagai
desa yang sudah berkembang pesat dalam aspek pendidikan. Namun, di
dalam aspek pendidikan masyarakat belum bisa memenuhi kesejahteraan
social.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan membawa
pengaruh pada keadaan keluarga yang semakin sejahtera karena hubungan
timbal balik dari pekerjaan yang mapan dengan kualitas pekerja yang baik
dan pendapatan yang diperoleh. Pendidikan dalam hal ini dapat dikatakan
menjadi salah satu faktor utama yang dapat mengubah status sosial suatu
masyarakat dari aspek ekonomi maupun aspek-aspek kehidupan yang lain
di dalam sebuah keluarga khusunya, dengan harapan berubah ke arah
yang lebih baik.
Akses ke pendidikan berkualitas dan kesempatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan adalah faktor penting dalam
meningkatkan kesejahteraan. Pendidikan dapat membuka peluang
pekerjaan yang lebih baik.

7
2. Aspek Pekerjaan
Kesejahteraan sosial dalam aspek pekerjaan di Desa Bumi Harjo
dapat membantu dalam memahami bagaimana pekerjaan memengaruhi
kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Dapat dilihat dari tingkat
penghasilan masyarakat, pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
adaalah faktor kunci dalam kesejahteraan sosial. Tingkat upah dan
penghasilan yang layak dapat meningkatkan kualitas hidup.5
Ketersediaan pekerjaan dan peluang kerja di Desa Bumi Harjo
dapat memengaruhi kesejahteraan sosial. Pekerjaan masyarakat di desa ini
sangat bermacam-macam yaitu . Karyawan PNS, ABRI/POLRI, Swasta,
Wiraswasta/Pedagang, Buruh, Petani, Pertukangan, Buruh Tani,
Pensiunan, Nelayan dan Pemulung.
Akan tetapi, ada juga masyarakat yang masih menjadi
pengangguran. Hal tersebut terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan
serta kurangnya usaha untuk mencari pekerjaan (malas bekerja).
Kurangnya lapangan kerja dapat mengakibatkan pengangguran atau
ketidakpastian pekerjaan.
Kualitas pekerjaan, termasuk faktor-faktor seperti keamanan
kerja, jam kerja yang wajar, dan manfaat pekerjaan seperti cuti dan
jaminan kesehatan, dapat memengaruhi kesejahteraan pekerja.
Keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan hidup pribadi dapat
meningkatkan kesejahteraan sosial. Jika pekerjaan membebani secara
berlebihan, ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan individu dan
keluarga.
Hubungan yang baik di tempat kerja, dukungan dari rekan kerja,
dan manajemen yang baik dapat berkontribusi pada kesejahteraan pekerja.
Keterlibatan pekerja dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi
pekerjaan mereka dapat meningkatkan rasa memiliki dan kesejahteraan.
Peluang untuk memulai usaha kecil atau berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi desa juga merupakan faktor kesejahteraan sosial dalam aspek
pekerjaan. Serta, ketersediaan perlindungan tenaga kerja, seperti hak
5
Nurul Husna, “Ilmu Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial,” Husna,
Nurul 6, no. 23 (2014): 51.

8
untuk bergabung dalam serikat pekerja dan perlindungan hukum, dapat
memengaruhi kesejahteraan pekerja.
3. Aspek Kesehatan
Ketersediaan dan aksesibilitas layanan kesehatan yang berkualitas
sangat penting. Di desa Bumi Harjo sendiri sudah ada beberapa layanan
kesehatan sepert puskesmas, klinik, dan fasilitas perawatan kesehatan
lainnya.
Program-program pencegahan penyakit, seperti imunisasi,
kampanye kesehatan masyarakat, dan edukasi kesehatan, dapat
memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
Biasanya para ibu-ibu kader melakukan sosialisasi kepada masyarakat
terkait hal-hal tersebut. Di bantu oleh pihak kesehatan seperti dokter,
bidan, perawat serta tenaga medis lainnya.
Kualitas air minum dan sanitasi yang baik dapat mencegah
penyakit dan meningkatkan kesejahteraan. Kualitas air minum terbilang
baik, karena mayoritas masyarakat lebih memilih untuk memasak air
sendiri dibanging beli galon. Desa yang memiliki sistem sanitasi yang
memadai dan akses ke air bersih memiliki tingkat penyakit yang lebih
rendah.
Akses ke pangan yang bergizi dan ketersediaan program gizi
untuk anak-anak dan ibu hamil dapat membantu meningkatkan kesehatan
masyarakat. Posyandu disini sangat berperan penting terhadap
perkembangan anak dan ibu hamil. Karena di posyandu masyarakat bisa
mendapatkan layanan kesehatan gratis, baik dari anak-anak, ibu hamil
ataupun lansia. Sehingga bisa mendapatkan pangan yang bergizi, vitamin
serta obat-obatan.
Faktor-faktor lingkungan, seperti polusi udara, penggunaan
pestisida, atau toksin lainnya, dapat memengaruhi kesehatan penduduk.
Keberlanjutan lingkungan juga penting dalam menjaga kesehatan jangka
panjang. Gaya hidup dan perilaku individu serta kesadaran mereka
terhadap kesehatan juga berperan penting. Edukasi tentang kebiasaan

9
makan sehat, olahraga, penghindaran konsumsi alkohol, dan perilaku
merokok bisa menjadi faktor penentu.
Tingkat pendapatan penduduk di desa memengaruhi kemampuan
mereka untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang diperlukan
dan memenuhi kebutuhan gizi. Ketersediaan obat-obatan dan perawatan
medis yang terjangkau sangat penting untuk penanganan penyakit dan
cedera.
Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas
kesehatan lokal dan personel medis sangat memengaruhi kesejahteraan.
Ini termasuk keterampilan tenaga medis dan fasilitas yang bersih dan
aman. Tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang isu-isu
kesehatan dapat memengaruhi penyebaran penyakit dan pemilihan
tindakan pencegahan yang efektif.
Partisipasi masyarakat dalam program-program kesehatan dan
keputusan yang berkaitan dengan kesehatan desa dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan sosial.
4. Aspek Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah faktor penting yang memengaruhi
kesejahteraan sosial di Desa Bumi Harjo atau di mana pun.
a. Dukungan keluarga, karena kualitas hubungan dalam keluarga dan
dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga dapat berdampak
signifikan pada kesejahteraan sosial. Dukungan dalam bentuk
emosional dan finansial dari keluarga dapat membantu mengatasi
kesulitan.
b. Hubungan positif dengan tetangga dan teman-teman di desa dapat
memberikan jaringan dukungan sosial yang kuat. Dukungan sosial ini
dapat berupa bantuan praktis, sumber informasi, atau dukungan
emosional. Dukungan komunitas seperti organisasi masyarakat atau
kegiatan sosial di desa Bumi Harjo dapat menjadi sumber dukungan
sosial. Program sosial, kegiatan komunitas, dan keikutsertaan dalam
kegiatan bersama dapat memperkuat rasa keterlibatan dan dukungan.

10
c. Di banyak desa, lembaga agama memainkan peran penting dalam
memberikan dukungan sosial. Gereja, masjid, atau tempat ibadah
lainnya dapat menyediakan bantuan sosial dan dukungan spiritual.
Program-program pemerintah atau organisasi non-pemerintah yang
beroperasi di desa tersebut juga dapat memberikan dukungan sosial
melalui program-program bantuan sosial, pendidikan, pelatihan, dan
layanan kesehatan. Program-program yang di berikan oleh pemerintah
ke masyarakat desa Bumi Harjo antara lain; bantuan kepada yatim
piatu, kaum duafa, janda, beasiswa pendidikan, bantuan sosial, dan
lain sebagainya.
d. Dukungan sosial sangat penting selama situasi krisis atau bencana
alam. Masyarakat yang mendapatkan dukungan darurat, termasuk
bantuan makanan, pakaian, dan tempat tinggal, dapat merasa lebih
aman dan terlindungi. Program pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan di desa dapat membantu meningkatkan keterampilan
dan peluang pekerjaan, yang pada gilirannya meningkatkan
kesejahteraan.6
e. Dukungan untuk kesehatan mental, seperti konseling atau layanan
psikologis, juga dapat memainkan peran kunci dalam kesejahteraan
sosial.

C. Identifikasi Pola-Pola atau Tren Kesejahteraan Sosial Di Desa Bumi


Harjo
1. Tingkat Pendapatan dan Kemiskinan
Tingkat pendapatan di Desa Bumi Harjo bermacam-macam. Hal
tersebut terjadi karena pekerjaan masyarakat yang berbeda-beda.
Pendapatan dari masyarakat tersebut dapat memenuhi kebutuhan sehari-
hari, baik kebutuhan keluarga ataupun lainnya. Kemiskinan di desa ini
cukup rendah, karena mayoritas masyarakat sudah mulai berfikir lebih
maju. Mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, selain itu untuk

6
Belgis dkk Hayyinatun, “Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial,” Peran
Pendamping Dalam Intervensi Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), no. April (2014):
48.

11
mengikuti gaya atau tren yang ada saat ini. Tingkat pendapatan
masyarakat meningkat dari tahun ke tahun.
2. Akses ke Pendidikan
Akses pendidikan di desa ini sangat terjangkau dari masyarakat.
Tersedianya pendidikan dari Paud, TK, SD, SMP, SMK, serta Pondok
Pesantren. Partisipasi masyarakat dalam lingkup pendidikan sangat
banyak dan baik, sehingga dapat mencetak kelulusan yang baik dan
berkompeten.
3. Kesehatan dan Akses ke Layanan Kesehatan
Kesehatan masyarakat disini sangat terjaga, karena mayoritas
masyarakat disini sangat menjaga pola makan. Mereka makan lebih
memilih mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dibanding membeli
makanan yang siap saji. Pelayanan kesehatan sangat baik, pemerintah
selalu membagikan obat, atau vaksin ketika di desa tersebut terjadi
serangan penyakit. Misalnya penyakit kaki gajah dan Covid-19.
4. Rumah dan Perumahan
Rumah dan perumahan dilingkungan ini mengalami banyak sekali
perubahan, dari yang awalnya rumah geribik atau rumah dengan arsitektur
tradisional, sekarang sudah menjadi rumah-rumah yang lebih modern.
Rumah disini sudah mengalami pendataan terkait kepemilikan rumah,
bantuan-bantuan bedah rumah juga masih didapatkan oleh masyarakat
yang kurang mampu di desa ini atau rumahnya tidak layak untuk
ditempati.7
5. Partisipasi Sosial dan Politik
Masyarakat semakin aktif dalam kegiatan sosial dan politik di
desa seperti kegiatan muslimat, Risma, gotong royong, pemilu dan lain
sebagainya.

7
Asep Usman Ismail, “Kesejahteraan Sosial Perspektif Al-Qur`an,” EMPATI:
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial 4, no. 1 (2015): 48,
https://doi.org/10.15408/empati.v4i1.9766.

12
6. Keamanan Sosial
Keamanan di desa ini sangat baik, tingkat kejahatan yang rendah,
serta gangguan sosial yang sudah mulai turun. Hal tersebut terjadi karena
masyarakat bekerja sama dalam menjaga desa, seperti melakukan ronda
saat malam hari atau penjagaan lainnya.
7. Tren Pekerjaan dan Peluang Ekonomi
Tren pekerjaan didesa ini adalah di bidang pertanian. Masyarakat
berlomba-lomba dalam bidang pertanian yang beraneka ragam seperti
penanaman padi, palawija, sayuran dan lain-lain. Peluang ekonomi di
desa ini cukup banyak, masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah
yang kosong untuk dijadikan sebagai toko, bengkel, warung makan, dan
perkembunan sayuran. Sehingga ada peningkatan dalam keragaman
pekerjaan di desa ini.

D. Masalah Kesejahteraan Sosial Di Desa Bumi Harjo


Masalah kesejahteraan sosial di Desa Bumi Harjo bisa sangat
bervariasi dan sangat tergantung pada situasi, kebutuhan, dan tantangan
khusus yang dihadapi masyarakat desa tersebut.
1. Masalah Spesifik Kesejahteraan Sosial
a. Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi: Banyak penduduk desa
mungkin menghadapi kesulitan ekonomi. Tingkat pengangguran atau
pekerjaan yang rendah dapat menyebabkan kemiskinan dan
ketidaksetaraan ekonomi di antara penduduk.
b. Akses Terbatas ke Pendidikan: Dalam beberapa kasus, terutama di
daerah pedesaan, mungkin ada akses terbatas ke pendidikan
berkualitas. Kurangnya fasilitas pendidikan yang baik dapat
membatasi peluang penduduk untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mereka.
c. Akses Terbatas ke Layanan Kesehatan: Layanan kesehatan yang
terbatas atau jauh dari desa dapat menjadi masalah serius. Ini dapat
mengakibatkan kesulitan dalam akses perawatan medis dan kesehatan
yang memadai.

13
d. Kualitas Perumahan yang Buruk: Rumah yang tidak layak huni atau
infrastruktur perumahan yang buruk dapat berdampak negatif pada
kesejahteraan sosial.
e. Kurangnya Dukungan Sosial: Kurangnya jaringan dukungan sosial,
termasuk dukungan keluarga, teman, dan komunitas, dapat
meningkatkan risiko isolasi sosial dan masalah kesejahteraan mental.
2. Cara Mengatasi Masalah Kesejahteraan Sosial
a. Program Pembangunan Ekonomi: Mendorong program ekonomi lokal
dan pelatihan keterampilan untuk membantu penduduk meningkatkan
penghasilan mereka. Ini dapat termasuk pelatihan untuk berwirausaha,
pertanian yang berkelanjutan, atau kerja sama dalam koperasi.
b. Peningkatan Akses Pendidikan: Meningkatkan akses ke pendidikan
dengan membangun atau meningkatkan fasilitas pendidikan di desa,
serta memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan kepada keluarga
yang membutuhkan.
c. Akses ke Layanan Kesehatan: Meningkatkan akses ke layanan
kesehatan melalui pembangunan pusat kesehatan atau program
kesehatan masyarakat, serta penyuluhan tentang pentingnya perawatan
kesehatan.
d. Perbaikan Infrastruktur Perumahan: Melakukan perbaikan perumahan
atau membangun rumah yang layak huni dapat membantu
memperbaiki kualitas hidup penduduk.
e. Pengembangan Dukungan Sosial: Mendorong pembentukan
kelompok-kelompok sosial, program bantuan sosial, dan sumber daya
untuk mendukung penduduk yang membutuhkan dukungan sosial.

14
E. Rekomendasi atau Saran dalam Menambah Kesejahteraan Sosial Di
Desa Bumi Harjo
a. Pengembangan Ekonomi Lokal
Mendorong diversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor
pertanian, kerajinan, atau industri kecil yang sesuai dengan potensi lokal.
Mendukung pelatihan dan pendidikan kewirausahaan untuk membantu
penduduk memulai usaha kecil dan menengah. Membangun pasar lokal
atau kooperatif pertanian untuk membantu petani memasarkan hasil
pertanian mereka.
b. Pendidikan yang Berkualitas
Meningkatkan akses ke pendidikan dengan membangun atau
memperbaiki fasilitas pendidikan dan memberikan bantuan keuangan
kepada keluarga yang membutuhkan. Mendorong program pendidikan
non-formal dan pelatihan keterampilan bagi mereka yang tidak dapat
mengikuti pendidikan formal
c. Akses Kesehatan yang Baik
Membangun atau meningkatkan pusat kesehatan desa dengan staf
medis yang terlatih. Mengadakan kampanye penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran tentang perawatan kesehatan dan kebersihan.
d. Perumahan yang Layak
Memberikan bantuan perumahan kepada keluarga yang memiliki
rumah yang tidak layak huni. Melakukan perbaikan infrastruktur
perumahan, seperti jalan dan fasilitas sanitasi.
e. Pengembangan Dukungan Sosial
Mendorong pendirian kelompok-kelompok sosial dan komunitas
yang dapat memberikan dukungan sosial, terutama kepada mereka yang
membutuhkannya. Mengadakan program keterampilan interpersonal dan
dukungan psikologis bagi individu yang mengalami kesulitan mental atau
emosional.

15
f. Konservasi Lingkungan
Melakukan program pelestarian lingkungan, seperti penanaman
pohon, pengelolaan sampah, dan penghematan energi. Mengadakan
pelatihan dan penyuluhan tentang praktik pertanian atau peternakan yang
berkelanjutan.
g. Partisipasi Masyarakat dan Pengambilan Keputusan Lokal
Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan pembangunan desa. Mendukung
pendirian lembaga-lembaga partisipatif, seperti kelompok-kelompok
masyarakat dan dewan desa.
h. Kerja Sama dengan Pihak Eksternal
Berkolaborasi dengan pemerintah daerah, organisasi non-
pemerintah, atau lembaga donor yang dapat memberikan sumber daya dan
dukungan finansial untuk proyek-proyek pembangunan.
i. Monitoring dan Evaluasi Rutin
Melakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin untuk
memastikan efektivitas program-program pembangunan serta
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan.
j. Pemberdayaan Penduduk Lokal
Mendorong penduduk desa untuk mengambil peran aktif dalam
perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan serta
mengambil tanggung jawab atas kesejahteraan mereka

16
DOKUMENTASI

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep kesejahteraan sosial di Indonesia dapat dilihat pada UU 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, yang merupakan operasionalisasi
amanat Pancasila dan UUD 1945.
Dalam Pasal 1 Ayat 1 UU 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial, kesejahteraan sosial didefinisikan sebagai:
“Kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara
agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya”.
Dari definisi di atas, kesejahteraan sosial itu:
1. Bukan hanya terpenuhinya kebutuhan material, tetapi juga kebutuhan
spiritual, dan sosial warga Negara.
2. Bukan hanya untuk sekedar hidup layak, tetapi juga agar warga negara
mampu mengembangkan dirinya.
3. Pada akhirnya, agar tiap warga negara dapat melaksanakan fungsi
sosialnya.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat
bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan
tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Amalia Yunia Rahmawati. “Sejarah Desa Bumi Harjo.” Seri Publikasi


Pembelajaran, no. July (2020): 53.

Anton AP Sinaga. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan


Masyarakat Di Kota Medan (Studi Kasus Usaha Kecil Dan Menengah).”
Jurnal Ilmiah Methonomi 2, no. 1 (2016): 3.
http://www.methonomi.net/index.php/jimetho/article/view/6/17.

Belakang, Latar, Konsep Kesejahteraan, and Sosial Di. “Pembangunan Sosial Di


Indonesia :” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2019, 2.

Hayyinatun, Belgis dkk. “Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial.” Peran Pendamping


Dalam Intervensi Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), no. April (2014):
48.

Husna, Nurul. “Ilmu Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial.” Husna, Nurul 6,
no. 23 (2014): 51.

Ismail, Asep Usman. “Kesejahteraan Sosial Perspektif Al-Qur`an.” EMPATI:


Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial 4, no. 1 (2015): 48.
https://doi.org/10.15408/empati.v4i1.9766.

Ramadhianto, Mahendra. “Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Bagi


Penyandang Cacat.” Jurnal Ilmiah, 2019, 4.

19

Anda mungkin juga menyukai