Disusun oleh:
Bonny Saragih
(12223351002)
BK Kelas-A 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Ketrampilan Dasar Pendidikan Masyarakat”
dan ucapan terimakasih kami kepada Ibu Sani Susanti, S.Pd.,M.Pd, sebagai dosen pengampu
mata kuliah, orang tua yang selalu mendukung kami dalam segala bentuk kegiatan di perkuliahan
serta teman teman tim yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena
itu saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun kesempurnaan tugas ini.
Medan,
November 2022
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….. 5
A .Kesimpulan…………………...……………………………….…………………….
10
B. DAFTAR PUSTAKA...……………………………………….…………………………….
11
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu di dalam kehidupan setiap masyarakat
jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS mempunyai bentuk dan
pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan persekolahan. PLS
timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya
pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan
kepada pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu. Berbagai kelemahan
sistem persekolahan bermunculan, terutama pada aspek-aspek prosedural yang dinilai kaku,
serba ketat dan formalistis. Pada intinya, walaupun sistem persekolahan masih tetap dipandang
penting, pijakan pemikiran sudah mulai realistis yaitu tidak semata-mata mengandalkan sistem
persekolahan untuk melayani aneka ragam kebutuhan pendidikan yang kian hari semakin mekar
dan beragam. Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling isi
mengisi atau topang menopang dengan sistem persekolahan, agar setiap insan bisa menyesuaikan
hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman.
Dalam upaya mengantisipasi peranan pendidikan luar sekolah uang cocok dengan
tuntutan perkembangan masa depan maka para pakar pendidikan mengambil kebijaksanaan
dalam penyelenggaraan pendidikan. Dimana segala hal yang berhubungan dengan Pendidikan
Luar Sekolah harus sesuai dengan arah dan tujuan bangsa Indonesia ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pembangunan Ekonomi Dan Sosial Menurut Para Ahli?
2. Apa Pendekatan Pembangunan Sosial
3. Apa Faktor Penghambat Perekonomian Masyarakat Pedesaan
4. Apa Langkah Strategi untuk Pembangkitan Pengembangan Sosial Dan Ekonomi
Masyarakat Pedesaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
keras, hemat, melibatkan, tanggung jawab adalah bagian penting dalam upaya
pemberdayaan. sehingga pemberdayaan masyarakat tidak hanya penguatan
individu tetapi juga pranata-pranata sosial yang ada.
B.Pendekatan Pembangunan Sosial
Pertama pendekatan dari atas ke bawah (top down approach) dan ke dua pendekatan
dari bawah ke atas (bottom up approach atau grass root level approach). Pendekatan
mana yang terbaik dalam aplikasinya sangat bergantung kepada kondisi masyarakat,
namun gabungan diantara dua pendekatan itu paling fisibel untuk dilakukan
C. Faktor Penghambat Perekonomian Masyarakat Pedesaan
1 .Faktor Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia sebagai faktor penghambat perekonomian masyarakat
Kampung Hiripau lebih kepada tingkat pendidikan yang rendah.Tingkat pendidikan
yang rendah menjadikan pola berpikir masyarakat di Pedesaan masih terus
tradisional tanpa mau menerima perubahan kearah kemajuan moderen.
2 Faktor Pengetahuan Ilmu Dan Teknologi
Faktor pengetahuan dan teknologi sebagai penghambat perekonomian masyarakat
dengan masyarakat pedesaan lebih kepada hal penguasaan pengetahuan dan
teknologi itu sendiri.Hal ini berkaitan erat dengan tingkat pendidikan yang di pedesaaan
3 Faktor Sumber Daya Modal
Faktor sumber daya modal sebagai penghambat perekonomian masyarakat
Kampung Hiripau lebih kepada penyedian modal usaha yang terbatas.Keterbatasan
modal ini disebabkan kurangnya minat lembaga keuangan untuk memberikan
bantuan modal.
D.. Langkah Strategi Untuk Pengembangan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Pedesaan
Lima Langkah Strategi Untuk Pembangkitan Pengembangan Sosial di Masyarakat
7
A .Melalui Sumber- sumber:
1) Pengembangan bisa dilakukan dengan pembangkitan kesadaran pada masyarakat
akan sumber- sumber yang tersedia yang sebelumnya tidak diketahui
2) Pengembangan bisa dilakukan penambahan/ pemberian sumbersumber kepada
masyarakat
3) Pengembangan bisa dilakukan dengan mengefektifkan sumber- sumber yang telah
ada terutama sumber daya manusia dan energi
B. Melalui Teknologi:
1) Pengembangan bisa dilakukan dengan melalui perbaikan teknologi yang ada di
masyarakat
2) Pengembangan bisa dilakukan melalui peningkatan kemampuan memecahan masalah
oleh warga masyarakat
C. Melalui Pengetahuan dan Pemahaman:
1).Pengembangan bisa dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman
warga masyarakat 2) Pengembangan bisa dilakukan mulai dengan suatu kegiatan yang
sesuai dengan keyakinan warga masyarakat 3) Pengembangan bisa dilakukan melalui
perubahan sejumlah keyakinan yang ada pada masyarakat
D. Melalui Nilai- nilai dan Sentimen:
1) Pengembangan bisa dilakukan melalui nilai- nilai dan sentimen yang ada pada
masyarakat 2) Pengembangan bisa dilakukan melalui sentimen tertentu yang ada pada
masyarakat
E. Melalui Tujuan dan Kebutuhan Yang Terasa (Felt Needs):
1) Pengembangan bisa dilakukan dengan berdasarkan pada sejumlah tujuan dan
kebutuhan warga masyarakat. 2) Pengembangan bisa dilakukan dengan memperkenalkan
tujuan dan kebutuhan baru pada warga masyarakat.
Pengembangan Ekonomi Terhadap Masyarakat Pedesaan
Pembinaan terhadap kelembagaan ekonomi masyarakat di daerah tertinggal, seperti koperasi,
usaha kecil dan menengah serta usaha mikro lainnya, harus dikembangkan guna terwujudnya
struktur perekonomian yang kuat dengan didukung oleh ekonomi rakyat yang tangguh. Untuk
8
mendukung mengembangkan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan, dibutuhkan
dukungan kebijakan dalam bentuk: 1) memberikan kepada masyarakat untuk berperan aktif
dalam proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, serta perubahan struktur
masyarakat dengan pengembangan perencanaan pembangunan yang
komprehensif/partisipatif, demokratis, aspiratif dan transparan; 2) melakukan restrukturisasi
dan redistribusi kepemilikan asset produktif kepada masyarakat pedesaan dengan memakai
standar skala ekonomi keluarga sejahtera. ; 3) melakukan optimalisasi peran dan fungsi seluruh
perusahaan agribisnis dan forestry (dengan Peraturan Daerah) sebagai investor di pedesaan
untuk melakukan reinvestasi melalui kemitraan pola perusahaan patungan bersama
pemerintah dan masyarakat pedesaan dalam membangun sistem perekonomian pedesaan; 4)
mengembangkan usaha kecil, menengah, koperasi dan usaha mikro lainnya dengan cara
peningkatan dan pengembangan keterkaitan dan kemitraan usaha yang saling menguntungkan
dan saling membutuhkan: 5) mengembangkan bidang-bidang yang mempunyai keterkaitan
dengan pengembangan bidang-bidang lainnya yaitu bidang industry pertanian dalam arti luas,
bidang transportasi, perdagangan, pariwisata serta bidang kelautan yang cukup strategis sesuai
dengan kondisi dan potensi yang dimiliki daerah.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Fokus pembangunan nasional sejalan dengan struktur perekonomian saat ini dan
diyakini akan mampu memacu pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan
pemabangunan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
10
11