Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“POKOK-POKOK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL”


DOSEN PEMBIMBING : FIRDHA RAZAK, S.pd, M.pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
KETUA : MUHAMMAD ILHAM (920862060029)
SEKRETARIS : NURFADILLAH SARI (920862060036)
ANGGOTA : RAHMANILLAH (920862060001)
FARHAN LUKMAN (920862060013)

STKIP ANDI MATAPPA PANGKEP


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pokok-
Pokok Sistem Pendidikan Nasional”. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah, disamping itu penulis berharap semoga isi dari makalah yang
dibuat ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya para pembaca serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang kami kaji di dalamnya.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Firdha Razak,
S.pd, M.pd selaku Dosen Pembimbing pada mata kuliah ini. Serta pihak-pihak lain yang ikut
memberikan saya masukan dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan
kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.
ii

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR

ISI........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A.Latar Belakang

Masalah.....................................................................................................1

B.Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C.Tujuan ..............................................................................................................................1

D. Manfaat............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2

1. Mengetagui Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik


Temunya.....................................2
2. Mengetahui Sumbangan Pendidikan pada
Pembangunan...........................................................3
3. Pembangunan Sistem Pendidikan

Nasional..................................................................................4

BAB III

PENUTUP..............................................................................................................6

Kesimpulan....................................................................................... ....................................6

Daftar Pustaka................................................................................... ....................................7


iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang
dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma
yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional
dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan
keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat.
Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system
sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,
kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefinisiskan
pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya.
Pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan memunculkan
sumber daya manusia yang akan memegang peran penting untuk memajukan bangsa baik di
bidang ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya. Baik buruknya pendidikan suatu bangsa akan
berpengaruh terhadap pembangunan.
Seperti Indonesia, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, namun, tidak
ada yang bisa mengolahnya atau memegang peranan untuk memanfaatkan sumber daya alam
tersebut disebabkan terhambatnya pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa esensi dari pendidikan dan pembangunan?
2. Bagaimana keterkaitan keduanya?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan
Pendidikan.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini ialah penyusun dan pembaca dapat mengerti
Pokok-Pokok Sistem Pendidikan Nasional dengan lebih jelas.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya


Menurut paham umum kata “pembangunan”lazimnya diasosiasikan dengan pembangunan
ekonomi dan industri yang selanjutnya diasosiasikan dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan,
jembatan sampai kepada pelabuhan, alat-alat transportasi, komunikasi, dan sejenisnya.
Seperti yang dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan
manusia Indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir
pembangunan adalah manusianya, yaitu dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmaniah dan rohaniah,
sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dengan demikian dapat
meningkatkan martabatnya selaku makhluk.
Jika pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi kepada pemenuhan hajat
hidup manusia sesuai dengan kodratinya sebagai manusia maka dalam ruang gerak
pembangunan, manusia dapat dipandang sebagai “objek” dan sekaligus juga sebagai “subjek”
pembangunan.
Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang dibangun. Dalam hal ini
pembangunan meliputi ikhtisar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani,
dan perkembangan rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan
sikap terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja.
Manusia sebagai sasaran pembangunan wujudnya diubah dari keadaan yang masih bersifat
“potensial” ke keadaan “aktual”.
Potensi-potensi kebaikan yang perlu dikembangkan aktualisasinya seperti kemampuan berusaha,
berkreasi, kesediaan menerima kenyataan, berpendrian, rasa bebas yang bertanggung jawab,
kejujuran, toleransi, rendah hati, tenggang rasa, kemampuan bekerjasama, menerima,
melaksanakan kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain dan seterusnya.
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan segenap kemampuannya
menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif, baik terhadap sarana lingkungan alam
maupun lingkungan sosial/ spiritual.
Uraian di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi
pembangunan serta antar keduanya.
Pendidikan merupakan usaha dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha ke
luar dari diri manusia.
Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil
pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan sarana, dan seterusnya).
3

B. Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan


Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat pada beberapa segi :
1. Segi sasaran
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi.

2. Segi lingkungan
Terdiri dari :
a) Lingkungan Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation)
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
b) Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik dibimbing, untuk memperluas bekal
yang telah diperoleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
c) Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta didik memperoleh bekal praktis
untuk berbagai jenis pekerjaan.

3. Segi jenjang pendidikan


Pendidikan dasar merupakan basic education yang memberikan bekal dasar bagi pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi berkualitas, jika pendidikan
menengahnya berkualitas, dan pendidikan menengah berkualitas, jika pendidikan dasarnya
berkualitas.

4. Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan


Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain : bidang ekonomi, hukum,
sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan,
dan lain-lai
4

C. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional


Pada bagian ini akan dikemukakan dua hal, yaitu :
1. Mengapa sistem pendidikan harus dibangun?
2. Wujud pembangunan sistem pendidikan?

Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun


Adalah logis jika sistem pendidikan yang merupakan sarana bagi manusia untuk mengantarkan
dirinya menuju kepada kesempurnaan itu juga perlu disempurnakan.
Sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk menemukan jawaban atas
teka-teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan.
Selanjutnya persoalan pendidikan juga dapat dilihat sebagai persoalan nasional karena
pendidikan berhubungan dengan masa depan bangsa.

Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan


Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain bertalian erat,
yaitu :
- Aspek filosofis dan keilmuan
- Aspek yuridis atau perundang-undangan
- Struktur
- Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orientasi

a. Hubungan Antar Aspek-Aspek


Aspek filosofis, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain, karena
memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain. Artinya, struktur pendidikan, kurikulum,
dan lain-lain yang lain itu harus mengacu kepada aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek
yuridis.
b. Aspek Filosofis Keilmuan
Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Bagi kita pengembangan sifat
kodrati manusia itu paralel dengan jiwa Pancasila. Filsafat Pancasila ini menggantikan secara
total falsafah pendidikan penjajah. Penjajah memfungsikan pendidikan sebagai sarana untuk
menghasilkan tenaga kerja yang terampil tetapi bersifat bergantung dan loyal kepada penjajah.
5

Pendidikan yang sehat harus merupakan titik temu antara “teori” dengan “praktek”, demikian
kata J. H. Gunning, “Theorie zonder praktijk is voor genieen, praktijk zonder theorie is voor
gekken en schurken”. Teori tanpa praktek hanya cocok bagi orang-orang pintar, sedangkan
praktek tanpa teori hanya terdapat para orang gila.
c. Aspek Yuridis
Kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru, khususnya kebutuhan akan
penyempurnaan sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan-kebutuhan baru
tersebut. Jelasnya sistem pendidikan perlu disempurnakan, dan tugas ini hanya dapat dilakukan
dengan mendasarkan diri pada Undang-Undang Pendidikan.
a). Isi UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) lebih komprehensif,
dalam arti bahwa UU No. 2 Tahun 1989 ini mencakup semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan.
b). Sifat UU RI No. 2 Tahun 1989 lebih fleksibel dp. UU No. 4/1950 dan UU No. 22/61.
Fleksibilitas ini terlihat dalam hal-hal seperti :
(1). Masih memberi peluang untuk dilengkapi dengan peraturan-peraturan pemerintah dan
keputusan menteri.
(2). Adanya badan pertimbangan pendidikan nasional
(3). Adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam
menyelenggarakan pendidikan sehingga pendidikan dapat mengarah kepada keserasian
pemenuhan tujuan negara di satu pihak dan kepentingan rakyat banyak di pihak yang lain pada
masa mendatang.
c) . Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tidak hanya bersifat mengatur (seperti UU Pendidikan
yang lalu), tetapi juga memiliki kekuatan hukum yang bersifat memaksa.
d). UU No. 2 Tahun 1989 lebih memperhatikan prospek masa depan.
d. Aspek Struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur
pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang
satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
e. Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikuler berubah, maka kurikulum
berubah pula. Perubahan dimaksud mungkin mengenai materinya, orientasinya, pendekatannya
ataupun metodenya.
6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan
memunculkan sumber daya manusia yang akan memegang peran penting untuk memajukan
bangsa baik di bidang ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya. Baik buruknya pendidikan suatu
bangsa akan berpengaruh terhadap pembangunan.
Sumber daya manusia harus dikembangkan melalui proses pendidikan. Manusia merupakan
pemegang peran penting dalam hal ini, posisinya sebagai objek utama haruslah digunakan
dengan sebaiknya.
Maka mari kita bersama-sama sebagai pendidik masa depan untuk menghasilkan bibit-bibit yang
unggul dalam pendidikan agar dapat mengambil posisi penting untuk memajukan pembangunan
bangsa.
7

DAFTAR PUSTAKA
- La Sulo, L. S dan Tirtarahardja, Umar, 2005, Pengantar Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta
- Mudyahardjo, Redja, 2008, Pengantar Pendidikan, Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar
Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta : Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai