Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhui tugas mata kuliah landasan pendidikan


Dosen Pengampu: Dr.Atang Suryana, M.Pd

PERTEMUAN KE 3 (TIGA)
PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Disusun oleh:
AAN ANIA
SEMESTER 1 B PBSI VIRTUAL

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
YASIKA MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK 2022 – 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah dari mata kuliah landasan pendidikan ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan khususnya kepada dosen pembimbing saya Bapak Dr.
Atang Suryana, M.pd.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Majalengka, September 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN.................................................................. 3
1.1 Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya................................ 4
1.2 Pendidikan sebagai Pembentukan Pribadi............................................ 4
1.3 Pendidikan sebagai Penyiapan Warga Negara.................................... 5
1.4 Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja....................................... 5
1.5 Definisi menurut GBHN....................................................................... 5
A. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN.................................................. 6
1. Tujuan Pendidikan................................................................................ 6
2. Proses Pendidikan................................................................................. 7
B. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN............................................................ 7
1. Peserta Didik......................................................................................... 7
2. Pendidik................................................................................................ 7
3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidikan................. 8
4. Materi / Isi Pendidikan.......................................................................... 8
5. Konteks yang Mempengaruhi............................................................... 8
C. SISTEM-SISTEM PENDIDIKAN............................................................. 8
1. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan.................................................. 9
2. Keterkaita antara pengajaran dan pendidikan....................................... 9
KESIMPULAN............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... iii

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud
pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui
pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsep dasar yang melandasinya, dan
wujud pendidikan sebagai sistem. Pertemuan ke-3 (tiga) ini akan mengkaji
pendidikan,dan unsur-unsur pendidikan.
Ketika semua unsur pendidikan mengetahui perannya masing- masing,
maka ini akan mempermudah dalam menggapai tujuan dari pendidikan
tersebut. Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal yang dianggap cukup.
Kesadaran akan pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu yang
lebih penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang
tangguh dan penuh kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya.
Semua unsur-unsur dalam pendidikan haruslah saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Ini dikarenakan banyak hal yang dapat mengakibatkan
suatu proses pembelajaran. Pada saat ini banyak sekali seorang pendidik yang
tidak patuh pada peraturan yang berakibat melemahnya suatu misi untuk
mencapai visi secara maksimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari pendidikan itu?
2. Apa sajakah unsur-unsur yang membangun suatu sistem pendidikan?
3. Apakah tujuan dari pendidikan itu?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan itu?

1
1.3 Tujuan Pembahasan
Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat
memahami dan mengerti berbagai hal yang membangun dan menyusun suatu
sistem pendidikan. Dapat menjelaskan unsur-unsur pendidikan. Mengetahui
tujuan dari pendidikan itu sendiri sehingga mampu menerapkan dan
mengidentifikasikan pada kehidupan di sekelilingnya masing-masing.
Setiap mahasiswa khususnya yang bergerak di program akademik pendidikan
lebih memahami berbagai kemungkinan dan segala hal yang dapat terjadi
sehingga suatu tujuan dasar dari pendidikan dapat dengan mudah di capai.

2
BAB II
PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak
aspek dan sifatnya sangata kompleks. Karena sifatnya yang sangat kompleks
itu, maka tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan
arti pendidikan secara lengkap. Adapun, terdapat juga beberapa arti
pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli agar kita dapat mengetahui dan
mengerti pendidikan. Sebagai berikut:
1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429SM - 346M) mengatakan
bahwa: “Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing
dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya
kesempurnaan.”
2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang
dilahirkan pada tahun 384SM - 322SM) mengatakan bahwa: “Pendidikan
itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
3. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778M) mengatakan bahwa: “Pendidikan
ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita
sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu
dewasa”.
4. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya:
“Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.”
5. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: “Pendidikan adalah
bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar
anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan
bantuan orang lain”.

3
6. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959)
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: “Pendidikan
umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter,
kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras
dengan alam dan masyarakatnya”.
7. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal
adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan
bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik
adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk
menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang
pekerjaan tertentu.
Dibawah ini di kemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda
berdasarkan fungsinya.
1 Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke
generasi yang lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam suatu
lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat dimana seorang
bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan- kebiasaan tertentu, laranga- larangan
dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat.
Hal-hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu,
makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.
2. Pendidikan sebagai pembentukan Pribadi
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena
proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap berkesinambungan
(prosedural) dan sistemik karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di
semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat).
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran, yaitu
pembentukan pribadi yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa
dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini

4
disebut pendidikan diri sendiri ( zelf vorming ). Kedua duanya bersifat
alamiah dan menjadi keharusan.
3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan terencana untuk membekali
peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik
diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga
negara,hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang menyatakan
bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan taka
da kecualinya.
4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga
memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Melalui
kegiatan bekerja seseorang mendapat kepuasan bukan saja karena menerima
imbalan melainkan juga karena seseorang dapat memberikan sesuatu kepada
orang lain (jasa ataupun benda), bergaul, berkreasi, dan bersibuk diri.
5. Definisi Pendidikan menurut GBHN 1988
GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai
berikut: Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
dan berdasarkan Pancasila serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan
kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat disekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan
nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Definisi tersebut
menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan.

5
B. Tujuan dan Proses Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikn memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,
luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan
pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap
kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
segenap kegiatan pendidikan. Sehubungan dengan fungsi tujuan yang
demikian penting itu, maka menjadi keharusan bagi pendidik untuk
memahaminya. Kekurang pahaman pendidik terhadap tujuan pemdidikan
dapat mengakibatkn kesalahan didalam melaksanakan pendidikan.
Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara lain,
yaitu:
a. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia
Pancasila.
b. Tujuan institusianal, yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapainya.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata
pelajaran.
d. Tujuan instruksional, yaitu tujuan pokok bahasan dan subpokok
bahasan. Tujuan pokok bahasan disebut tujuan instruksional umum
dan tujuan subpokok bahasan disebut tujuan instruksi khusus.
Secara keseluruhan macam-macam tujuan tersebut merupakan
suatu kebulatan. Tujuan umum memberikan arah kepada semua tujuan
yang lebih rinci dan yang jenjangnya lebih rendah. Sebaliknya tujuan yang
lebih khusus menunjang pencapaian tujuan yang lebih luas dan yang
jenjangnya lebih tinggi untuk sampai kepada tujuan umum.

6
2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu
kualitas komponen dan kualitas pengelolah. Kedua segi ini saling
bergantung satu sama lain. Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang
lingkup makro, meso, dan mikro. Tujuan utama pengelolaan tersebut yaitu
terjadinya proses belajar dan pengalaman yang optimal.

C. Unsur-unsur Pendidikan
1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik
adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaannya. Peserta didik memiliki cirri-ciri yang perlu dipahami
pendidik:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas
b. Individu yang sedang berkembang
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan
manusiawi
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus
memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan menghindari
penggunaan kekuasaan lahir (kekuasaan yang semata-mata didasarkan
kepada unsur wewenang jabatan). Kewibawaan dimiliki oleh mereka
yang sudah dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang
ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila
individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal.
Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita-cita
hidup dan pandangan hidup yang tetap.

7
8
3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik
antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan
pendidikan.
4. Materi / Isi Pendidikan
Dalam sistem pendidikan persekolahan,meteri telah diramu dalam
kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini
meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional
yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan
lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya
sesuai dengan kondisi lingkungan.
5. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan
ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan
pendidikan. Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan,
peringatan bahkan juga hukuman.
2. Yang bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan,
contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran,
penjelasan, bahkan juga hukuman.
b. Lingkungan Pendidikan
Biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
D. Sistem-sistem Pendidikan
Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah
komponen. Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling
berpengaruh dengan fungsinya masing-masing, tetapi secara fungsi
komponen-komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan.

9
a. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan
Sistem Pendidikan memproses masukan mentah dengan
menggunakan instrumental sehingga menjadi
keluaran,yaitutamatan.Wujud keluaran inilah yang akan menjadi
tujuan dari sistem pendidikan.Tujuan ini memberikan arah pada
kegiatan sistem, yang memproses masukan mentah.
b. Keterkaitan antara Pengajaran dan Pendidikan
Istilah pengajaran dan pendidikan itu berbeda, tetapi sulit untuk
dipisahkan. Berikut adalah perbedaan antara pengajaran dengan
pendidikan:
1. Pengajaran (Instruction)
 Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan
pengetahuan tentang bidang/program tertentu seperti
pertanian, kesenian, dan lain – lain.
 Memakan waktu relatif pendek
 Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis
2. Pendidikan (Education)
 lebih menekankan pada pembentukan manusianya
(penanaman sikap dan nilai-nilai)
 Memakan waktu relatif panjang
 Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi

10
BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan adalah suatu konsep dasar yang bersifat atau bertujuan


mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui
menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi. Dengan
struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga mendukung
proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu serapan materi yang
penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga
materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.
Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu hal yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan
dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang
tinggi yang merupakan suatu akal dan rohani.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja,Umar.,S.L.La Sulo.(2010).pengantar pendidikan.Jakarta:Rineka


Cipta
http://Gurunyailmu.blogspot.com
Rhenniyhanasj.(2014).pengantar pendidikan-pendidikan dan unsur-unsur
pendidikan
https://rhenniyhanasj.wordpress.com/2014/01/05/makalah-pengantar-pendidikan-
pedidikan-dan-unsur-unsurnya/

iii

Anda mungkin juga menyukai