Disusun Oleh:
1. Fitriani Binti K.A : (231350017)
2. Soviatun Nazila : (231350034)
3. Syifa Roona Adila : (231350035)
4. Viola Dea Cantica : (231350036)
5. Dwi Merdanda Prayoga : (231350007)
6. Dimas Aditya Wicaksono : (231350005)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
D. Manfaat Makalah................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pedagogik........................................................................................... 2
1. Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Para Ahli......................... 2
2. Konsep Pedagogik........................................................................ 3
3. Pengertian Pedagogik.................................................................. 4
4. Tujuan Pedagogik........................................................................ 5
5. Manfaat Pedagogik...................................................................... 5
6. Fungsi Pedagogik........................................................................ 6
7. Indikator Kompetensi Pedagogik................................................ 6
B. Karakteristik Ilmu Pendidikan............................................................ 9
1. Landasan Ilmu Pendidikan.......................................................... 9
2. Obyek Ilmu Pendidikan............................................................... 10
3. Metode Ilmu Pendidikan............................................................. 10
4. Isi Ilmu Pendidikan...................................................................... 10
5. Fungsi Ilmu Pendidikan............................................................... 11
C. Pendagogik sebagai ilmu pengetahuan............................................... 11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................. 13
B. SARAN .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiringnya berjalannya waktu kemajuan teknologi serta ilmu
pengetahuan pun saat itu tidak kalah cepatnya, semua orang mudah
mengakses berbagai macam ilmu pengetahuan tidaak sesulit tempo dulu.
Namun banyak orang yang beranggapan bahwa ilmu merupakan
pengetahuan, namun tidak seperti ilmu bukan sekedar pengetahuan tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati
dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui
dalam bidang ilmu tertentu. Oleh karena itu untuk memahami lebih dalam
makna ilmu dan pengetahauan kami mencoba menyusun singkat mengenai
ilmu pengetahaun dalam lingkup pedagogik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu pendidikan?
2. Apa perbedaan pedagogi dan pedagogik?
3. Bagaimana karakteristik ilmu pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, kami menyusun makalah ini
untuk mengetahui tentang makna ilmu pengetahuan dalam konteks
pedagogik.
D. Manfaat Makalah
Makalah ini di susun dengan harapan memberikan berguna sebagai
penambah ilmu pengetahuan tentang salah satu kompentensi yang harus
dikuasai oleh guru yakni ilmu pengetahuan dalam konteks pedagogik, sebagai
1
pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep dasar ilmu
pengetahuan pedagogik serta sebagai media informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pedagogik
Pedagogik atau ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki, merenungkan tentanggejala-gejala perbuatan mendidik. Jagi
pedagogy mengandung makna sebagai seorang anak yang pergi dan pulang
sekolah di antar, di bimbing, dan di pimpin oleh seorang pembantu. Pada
awalnya istilah pedagos merupakan pekerjaan yang paling rendah, namun
seiring berjalannya waktu istilah ini sekarang menjadi pekerjann mulia yaitu
pekerjaan mendidik anak.
Menurut Hoogveld (Belanda) menjelaskan bahwa pedagogik adalah
“ilmu yang mempelajari masalah membingbing anak kearah tujuan tertentu
agar ia kelak mampu mandiri menyelesaikan tugas hidupnya”. Dengan
demikian Pedagogik tidak lain adalah ilmu pendidikan anak.
1. Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Para Ahli
a. Carter V. Good dalam dictionary of education (1985 : 36)
menegaskan bahwa “Ilmu pendidikan adalah suatu bangunan
pengetahuan sistematis yang mencakup aspek-aspek kuantitatif dan
obyek dari proses belajar.”
b. Drikarya (1980 : 66) berpendapat bahwa : “ Ilmu pendidikan adalah
pemikiran ilmiah, yakni pemikiran yang bersifat kritis, memiliki
metode dan tersusun secara sistematis tentang pendidikan.”
c. Imam Barnabid (1987) berpendapat “Ilmu pendiidkan adalah ilmu
yang mebicarakan masalah-masalah umum pendidikan secara
menyeluruh dan abstrak.”
2
2. Konsep Pedagogik
Lapangan pendidikan merupakan wilayah yang sangat luas. Ruang
lingkupnya mencakup seluruh pengalaman dan pemikiran manusia tentang
pendidikan. Setiap orang pernah mendengar tentang arti dari pendidikan
dan setiap orang dari kecil tentu pernah mengalami pendidikan, atau
seorang orang tua sebagai orang tua, guru telah melaksanakan pendidikan.
Namun tidak setiap orang mengerti dalam arti yang sebenarnya apa
pendidikan itu, dan tidak setiap orang mengalami pendidikan ataupun
menjalankan pendidikan sebagaimana mestinya. Karena itu untuk
memahami pendidikan kita perlu mempelajari ilmu pendidikan.
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu
pendidikan anak. Pedagogik sangat dibutuhkan oleh seorang guru karena
guru bukan hanya untuk mengajar tetapi untuk menyampaikan atau
menginformasikan pengetahuan di sekolah, melainkan memberikan tugas
untuk mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru
juga harus mengembangkan mental anak didiknya, dan keterampilan
sehingga ia mampu untuk menghadapi permasalahannya.
Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang
dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai
kedewasaannya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala cirinya, maka
pendidikan dianggap selesai. Pendidikan dalam arti khusus ini
menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan
keluarga, dalam arti tanggung jawab keluarga.
Berdasarkan uraian di atas bahwa yang menjadi objek kajian
Pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak
yang belum dewasa. Konsep pedagogik ini merupakan suatu pendidikan
anak yang didapatkan dari seorang guru untuk dapat mengembangkan
kepribadian anak didiknya agar dapat melatih dan mengembangkan mental
anak didik juga keterampilannya sehingga seorang anak mampu untuk
menghadapi permasalahannya.
3
3. Pengertian Pedagogik
Istilah pedagogik (bahasa Belanda: paedagogiek, bahasa Inggris:
pedagogy) berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu paedos
yang berarti anak dan agogos yang berarti mengantar, membimbing atau
memimpin. Dari dua kata tersebut terbentuk beberapa istilah yang masing-
masing memiliki arti tertentu. Istilah-istilah yang dimaksud yakni
paedagogos, pedagogos (paedagoog atau pedagogue), paedagogia,
pedagogi (paedagogie), dan pedangogik (paedagogik).
Pedagogik adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari proses
pendidikan, baik dalam konteks formal maupun informal. Secara lebih
spesifik, pedagogik mencakup teori, praktik, dan penelitian terkait dengan
cara-cara mengajar dan memfasilitasi pembelajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas, pedagogik juga mencakup studi
tentang bagaimana individu belajar, bagaimana mereka mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan, serta faktor-faktor apa saja yang
memengaruhi proses pembelajaran tersebut. Pedagogik juga
mempertimbangkan aspek-aspek psikologis, sosial, budaya, dan filosofis
yang terlibat dalam proses pendidikan.
Tujuan utama dari studi pedagogik adalah untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran dan pengajaran, baik di dalam kelas maupun di
luar kelas. Hal ini meliputi pemahaman tentang bagaimana menyusun
kurikulum yang relevan, metode mengajar yang efektif, strategi evaluasi
pembelajaran, serta pendekatan-pendekatan inovatif dalam pendidikan.
Dengan demikian, pedagogik merupakan landasan penting bagi para
pendidik, guru, dan praktisi pendidikan lainnya untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka berikan kepada
peserta didik.
Dari penjelasan di atas yang dimaksud dengan Pedagogik adalah
suatu ilmu atau seni mendidik yang mempelajari tentang ilmu anak untuk
membimbing dan mendidik anak atau ilmu dan seni mengajar supaya ia
kelak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.
4
4. Tujuan Pedagogik
Suatu pembelajaran dikatakan memberi manfaat apabila mempunyai
tujuan, tujuan pembelajaran tercapai yang akan memberikan keberhasilan
proses belajar mengajar. Untuk mendapatkan hasil positif sebagaimana
diharapkan, perlu memperhatikan bahwa Pedagogik mempunyai tujuan
menurut Kurniasih dalam Padila dan Lestari (2017 hlm 15) bahwa tujuan
pedagogik adalah memanusiakan manusia, dan menjadikan seseorang
menjadi dewasa untuk kebahagiaannya dalam menjalani kehidupan dimasa
yang akan datang dan menjadikan seseorang menjalani hidup dengan
bahagia.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa guru harus membimbing siswa
yang belum dewasa, dan memberikan suatu arahan terhadap peserta didik
agar dapat menyelesaikan suatu masalah untuk menjalani kehidupan yang
akan datang.
5. Manfaat Pedagogik
Adapun manfaat pedagogik menurut Kurniasih (2017 hlm 20) adalah
sebagai berikut:
a. Manusiakan manusia, menjadikan seorang dewasa demi
kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.
b. Agar anak di kemudian hari mampu memahami dan menjalani
kehidupan dan kelak dapat menghidupi diri mereka sendiri,
dapat hidup secara bermakna dan dapat turut memuliakan
kehidupan.
c. Membantu murid mempertanyakan dan menantang dominasi
serta keyakinan dan praktek-praktek yang mendominasi.
d. Mengembangkan kepribadian siswa yang sehat.
Berdasarkan uraian di atas bahwa manfaat dari pedagogik yaitu
menjadikan anak yang belum dewasa menjadi dewasa dengan hidup
mandiri dan hidup yang dapat bermakna.
5
6. Fungsi Pedagogik
Adapun fungsi pendagogik adalah sebagai berikut :
a. Untuk memahami fenomena pendidikan (situasi pendidikan) secara
sistematis.
b. Memberikan petunjuk tentang apa yang seharusnya dilaksanakan
oleh pendidik.
c. Menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam praktik
mendidik anak, yaitu kesalahan konseptual, teknis dan kekeliruan
yang bersumber dari kepribadian pendidik.
d. Mengenal diri sendiri dan melakukan koreksi.
Dari penjelasan di atas pedagogik berfungsi untuk melakukan
langkah-langkah yang bertujuan meningkatkan pedagogik.
6
5) Mampu merencanakan pengelolaan kegiatan belajar
mengajar, seperti merumuskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai,
memilih jenis startegi atau metode pembelajaran yang
cocok, menentukan langkah-langkah pembelajaran, dan
menentukan cara yang dapat digunakan untuk memotivasi
peserta didik.
6) Mampu merencanakan pengorganisasian bahan
pembelajaran, seperti mampu menjabarkan materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran, serta mampu menyusun bahan
pembelajaran secara runtut dan sistematis.
7) Mampu merencanakan penggunaan media dan sumber
pengajaran sarana yang bisa digunakan untuk
mempermudah pencapaian kompetensi, dan lainnya.
8) Mampu merencanakan pengelolaan kelas, seperti mampu
menentukkan alokasi waktu belajar mengajar, serta mampu
menentukan cara pengorganisasian siswa agar terlibat
secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
9) Mampu merencanakan model penilaian hasil belajar, seperti
menentukan macam-macam bentuk penilaian dan membuat
instrumen penilaian hasil belajar.
7
menggunakan media pembelajaran memberi penguatan,
memberi pertanyaan, dan menekankan hal-hal yang
menumbuhkan kebiasaan positif pada tingkah laku siswa.
3) Mampu berkomunikasi dengan siswa, seperti mampu
memberi kesempatan untuk memahami materi,
mengklarifikasi petunjuk dan penjelasan apabila siswa salah
mengerti, memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, dan menggukan bahasa lisan dan tulisan secara
jelas dan benar.
4) Mampu mengorganisasikan kelas dan menggunakan waktu
dengan baik.
5) Mampu melaksanakan penilaian selama proses belajar
mengajar berlangsung dan melaksanakan penilaian pada
akhir pembelajaran.
6) Mampu menutup pelajaran, seperti membuat kesimpulan,
melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa dan melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan atau tugas sebagai bagian dari remidial
atau pengayaan.
8
memperbaiki soal yang tidak valid dan mempu
mengidentifikasi tingkat variasi hasil belajar.
d. Kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, dengan
indikator antara lain:
1) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi
akademik, seperti menyalurkan potensi akademik peserta
didik sesuai dengan kemampuannya, mampu mengarahkan
dan mengembangkan potensi akademik peserta didik.
2) Mampu memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
potensi non-akademik, seperti menyalurkan potensi non-
akademik peserta didik sesuai dengan kemampuannya,
mampu mengarahkan dan mengembangkan potensi non-
akademik peserta didik.
9
2. Obyek Ilmu Pendidikan
Obyek ilmu pendidikan terdiri dari obyek material dan obyek formal.
Obyek material ilmu pendidikan adalah manusia. Manusia sebagai obyek
material ilmu pendidikan di klasifikasikan berdasarkan pengelompokannya
; manusia sebagai individu, sebagai kelompok, sebagai komunitas, dan
manusia sebagai masyarakat. Berdasarkan perkembangannya yaitu,
manusia pada masa usia dini, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan
lanjut usia. Obyek formal ilmu pendidikan adalah situasi pendidikan/
situasi pedagogis.
10
memberi penjelasan mengapa sesuatu gejala atau peristiwa lain
terjadi.
e. Generalisasi, yaitu keismpulan umum yang ditarik berdasarkan
pengalaman-pengalaman khusus, biasanya sebagai kesimpulan
yang diperoleh dari penelitian ilmiah.
f. Hukum, yaitu pernyataan atau pendapat yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk pernyataan “jika maka” yang berlaku
umum bagi sekelompok gejala, sebagai hasil gejala suatu
generalisasi dari riset ilmiah.
g. Prinsip, yaitu hokum dalam bentuk pendapat yang berlaku
umum bagi sekelompok gejala tertentu, namun tidak selalu
berbentuk pernyataan jika maka.
h. Model, yaitu suatu bentuk teori atau serangkaian teori.
11
2. Metodis, yaitu menggunakan metode (metode penelitian ilmiah)
tertentu yang tepat dalam rangka mempelajari objek studinya
3. Sistematis, artinya bahwa hasil studinya merupakan satu kesatuan
pengetahuan mengenai objek studinya yang tersusun saling
berhubungan secara terpadu.
Ada yang berpendapat bahwa selain ketiga syarat atau kriteria di atas
masih terdapat satu syarat lagi yang harus dipenuhi oleh suatu disiplin ilmu
yang otonom. Satu syarat yang dimaksud adalah terjadinya progres, artinya
bahwa sistem pengetahuan yang dimaksud mengalami kemajuan atau terus
berkembang. Namun demikian, ada pula yang menentang pendapat tersebut.
Alasannya, bahwa bertambah tidaknya pengetahuan sebagai isi suatu ilmu
atau maju tidaknya suatu ilmu, akan tergantung kepada ada atau tidaknya
ilmuwan yang melibatkan diri untuk mengembangkan ilmu yang
bersangkutan adapun hal tersebut tidak akan turut menemukan status
keilmuan, melaikan hanya akan menemukan “hidup” tidaknya ilmu yang
bersangkutan.
Di antara para ilmuwan telah banyak yang menyatakan bahwa
pedagogik berstatus sebagai suatu ilmu yang otonom. Menurut banyak ahli,
pandangan ilmiah tentang gejalan pendidikan itu (pedagogik) merupakan
ilmu tersendiri, sejajar dengan ilmu-ilmu tentang humanisme (human
sciences) seperti ekonomi, hukum, sosiologi, dan sebagainya. Pendapat di
atas dapat dikaji dengan mengacu pada tiga persyaratan (kriteria) keilmuan
sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, yaitu berkenaan dengan (1) objek
studinya; (2) metode studinya; dan (3) sifat sistematis dari hasil studinya.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa ilmu dan pengetahuan sebenarnya tidak bisa terpisahkan selain
itu juga ilmu bukan sekedar pengetahuan tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
B. SARAN
Ilmu pengetahuan sangatlah penting bagi setiap manusia oleh karena itu
bagi seorang pendidik diharuskan memiliki ilmu pengetahuan. Dengan ilmu
pengetahuan sesorang bisa berfikir maju. Selain itu juga ilmu pengetahuan
telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan dalam ilmu
pengetahuan telah membawa dampak yang besar terhadap peningkatan
berbagai bidang kehidupan, terutama memiliki pengaruh terhadap
peningkatan kesejahteraan manusia.
13
DAFTAR PUSTAKA
14