Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEDAGOGIK SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN

Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Islam


Dosen Pengampu : Mohammad Karim, M.Pd.

Oleh :
Asfira Zakiatun Nisa’ 18190022
Rina Nabila 18190030

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2018
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Pedagogik sebagai Dasar Pendidikan”. Atas
dukungan moral dan materiil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Mohammad Karim,
M.Pd. selaku guru Pembimbing kami yang banyak memberikan materi
pendukung, masukan, dan bimbingan kepada penulis.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca agar dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi karena penulis menyadari
bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini.

Malang, 16 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A. Latar Belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Pedagogik................................................................................4
B. Fungsi Pedagogik.......................................................................................8
C. Teknik Pedagogik......................................................................................9
D. Item dan Faktor Pedagogik......................................................................10
E. Pentingnya Pendidikan............................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12

iii
ABSTRAK

Makalah pedagogik ini ditulis untuk menegaskan kembali bahwa fenomena


dan kegiatan sebagai rangkaian upaya memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kehidupan anak perlu didasari atas teori yang tersusun atau ilmu
yang sistematis. Kita diingatkan bahwa sebelum ada sekolah, pendidikan secara
mikro telah eksis sebagai gejala sosial bersekolah, anak dan manusia muda
mengalami pengaruh pedidikan dalam arti luas dalam tiga lingkungan, yaitu di
keluarganya, di sekolah (persekolahan) dengan sistem pengajaran, dan dalam
masyarakat luas.Tulisan ini membahas apa itu pengertian pedagogik dan
pentingnya pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan paradigma interpretatif
dengan pendekatan kualitatif berjenis penelitian studi dokumen dan bentuk
analisis berupa analisis isi.

Pedagogik ialah ilmu pendidikan yang memberikan bekal pengetahuan besar


bagi setiap individu untuk dapat mendidik, mengajar maupun membina bagi
individu (murid, siswa atau mahasiswa atau peserta didik) agar tumbuh menjadi
dewasa dan bertanggungjawab dalam kehidupan masyarakat. Pedagogik sebagai
disiplin keilmuan memegang peran penting untuk pengembangkan potensi anak
didik, kerena itu kehadiran ilmu pedagogik memberikan sumbangan nyata dalam
dunia pendidikan (formal, informal, dan non-formal).

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lapangan pendidikan merupakan wilayah yang sangat luas. Ruang lingkupnya
mencakup seluruh pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Setiap
orang pernah mendengar tentang perkataan pendidikan, dan setiap orang waktu
kecilnya pernah mengalami pendidikan, atau setiap orang sebagai orang tua, guru,
telah melaksanakan pendidikan. Namun tidak setiap orang mengerti dalam arti
yang sebenarnya apa pendidikan itu dan tidak setiap orang mengalami pendidikan
atau menjalankan pendidikan sebagaimana mestinya. Karena itu untuk memahami
seluk beluk pendidikan kita perlu mempelajari ilmu pendidikan.

Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu


pendidikan anak. Jadi, pedagogik mencoba menjelaskan tentang seluk beluk
pendidikan anak, pedagogik merupakan teori pendidikan anak. Pedagogik sebagai
ilmu sangat dibutuhkan oleh guru khususnya guru taman kanak-kanak dan guru
sekolah dasar karena mereka akan berhadapan dengan anak yang belum dewasa.
Tugas guru bukan hanya mengajar untuk menyampaikan atau mentransformasikan
pengetahuan kepada para anak di sekolah melainkan guru mengemban tugas
untuk mengembangkan tugas untuk mengembangkan kepribadian anak didiknya
secara terpadu. Guru mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati
nurani anak atau kata hati anak, sehingga anak akan sensitive terhadap masalah-
masalah kemanusiaan, harkat dan derajat manusia, begitu juga guru hanya
mengembangkan keterampilan anak keterampilan hisup di masyarakat sehingga ia
mampu untuk menghadapi segala permasalahan hidupnya.

Guru adalah orang yang memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu
kepada seseorang atau sekelompok orang. Seorang guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu memiliki seperangkat ilmu tentang
bagaimana ia harus mendidik anak. Maka, untuk menjadi seorang guru harus
memiliki keahlian khusus, pengetahuan, kemampuan, dan dituntut untuk dapat

2
melaksanakan peranannya secara profesional yang dalam tugasnya guru tidak
hanya mengajar, melatih tapi juga mendidik. Untuk dapat melaksanakan perannya
tersebut guru harus mempunyai empat kompetensi dasar (kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial) sebagai
modal dasar dalam mengemban tugas dan kewajibannya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian pedagogik?
b. Bagaimana pentingnya pendidikan?

C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.
b. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pedagogik
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu
pendidikan anak. Pedagogik adalah ilmu mendidik (pembelajaran, pengajaran,
penugasan, pelatihan, dll.). Pedagogik sebagai ilmu sangat dibutuhkan oleh guru
khususnya guru taman kanak-kanak dan guru sekolah dasar karena mereka akan
berhadapan dengan anak yang belum dewasa. Tugas guru bukan hanya
mengajarkan untuk menyampaikan atau mentransformasikan pengetahuan kepada
para anak di sekolah melainkan guru mengemban tugas untuk mengembangkan
tugas untuk mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru
mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati nurani anak atau kata
hati anak, sehingga anak akan sensitive terhadap masalah-masalah kemanusiaan,
harkat dan derajat manusia, begitu juga guru hanya mengembangkan keterampilan
anak keterampilan hisup di masyarakat sehingga ia mampu untuk menghadapi
segala permasalahan hidupnya.1

1. Pendidikan dalam Arti Khusus

Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) pedagogik adalah ilmu yang


mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya ia
kelak “mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya”. Jadi, pedagogik
adalah ilmu yang mendidik anak. Lengeveld (1980) membedakan istilah
“pedagogik” dengan istilah “pedagogi”. Pedagogik diartikan dengan ilmu
mendidik, lebih menitikberatkan kepada pemikiran dan perenungan tentang
pendidikan. Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan yang lebih
menekankan kepada praktik, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan
membimbing anak.

1
Sadulloh, Uyoh dan Oong Komar. Dasar-Dasar Pendidikan. (Bandung: Fakultas Ilmu
Pendidikan IKIP Bandung, 1985)

4
Selanjutnya, makna pendidikan dapat dilihat dalam pengertian secara khusus
dan pengertian secara luas. Dalam arti khusus, Langeveld mengemukakan bahwa
pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak
yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.

Jadi, pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang
dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai
kedewasaannya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala cirinya, maka
pendidikan dianggap selesai.

Dari uraian tersebut, pembahasan pedagogik terbatas kepada anak yang


menjadi objek kajian pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa
dengan anak yang belum dewasa. Menurut Langeveld, disebut “situasi
pendidikan”. Jadi, proses pendidikan menurut pedagogik berlangsung sejak anak
lahir sampai anak mencapai dewasa.

2. Pendidikan dalam Arti Luas

Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan


kesejahteraan hidupnta, yang berlangsung sepanjang hayat. Menurut Henderson,
sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik,
berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.

Dalam GBHN Tahun 1973 dikemukakan pengertian pendidikan, bahwa


“Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha yang disadari untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia yang dilaksanakan di
dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


dikatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

5
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2

Dari pengertian di atas (dalam arti luas) ada beberapa prinsip dasar tentang
pendidikan yang akan dilaksakan:

Pertama, bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup. Usaha pendidikan


sudah dimulai sejak manusia lahir dari kandungan ibunya, sampai tutup usia,
sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan
dirinya. Pendidikan akan berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.

Kedua, bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab


bersama semua manusia: tanggung jawab orang tua, tanggung jawab masyarakat,
dan tanggung jawab pemerintah.

Ketiga, bagi manusia pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan


pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang
berkembang yang disebut manusia seluruhnya.

3. Mendidik, Mengajar, dan Melatih

Menurut Jean-Jacques Rousseau dalam Closson (1999), mendidik adlah


memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak tapi dibutuhkan
pada manusia dewasa. Menurut Usman (1994), mengajar adalah membimbing
siswa dalam kegiatan beajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa
mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya
dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses
belajar. Menurut Sarief (2008), melatih pada hakikatnya adalah suatu proses
kegiatan untuk membantu orang lain (atlet) mempersiapkan diri dengan sebaik-
baiknya dalam usaha mencapai tujuan tertentu.

2
Depdiknas RI. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(Jakarta: Depdiknas, 2003.).

6
Tujuan dari tiga kegiatan juga berbeda. Mendidik ingin mencapai kepribadian
yang terpadu, yang terintegrasi, yang sering dirumuskan untuk mencapai
kepribadian yang dewasa.

B. Fungsi Pedagogik
Pedagogik mempunyai lima fungsi, yaitu:
1. Menyatu-padukan temuan hasil studi mengenai objek tertentu.
Suatu ilmu adalah suatu sistem pengetahuan yang teratur. Sekelompok
pengetahuan yang tidak tersusun secara siistematis dan tidak teratur dalam
menjelaskan suatu objek tidak dapat dikatakan sebagai ilmu. Oleh karena itu,
sebagai salah satu ilmu salah satu fungsi dan tugas pedagogik adalah menyatu-
padukan temuan hasil studi mengenai fenomena pendidikan sehingga merupakan
suatu sistem pengetahuan yang teratur mengenai pendidikan anak.
2. Menjelaskan dan memberikan petunjuk (deskriptif dan preskriptif).
Pedagogik tidak hanya berfungsi untuk menggambarkan atau menjelaskan
mengenai apa, mengapa, dan bagaimana sesungguhnya pendidikan anak
(deskriptif), juga berfungsi untuk memberikan petunjuk tentang siapa seharusnya
pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak.
3. Memprediksi.
Penggambaran atau penjelasan mengenai pendidikan anak sebagai suatu hasil
studi dalma pedagogik mengimplikasikan bahwa pedagogik akan dapat
memberikan prediksi-prediksi tertentu tentang apa yang mungkin terjadi dalam
rangka pendidikan anak.
4. Mengontrol.
Pedagogik dapat dilakukan kontrol atau pengendalian agar sesuatu yang baik
atau yang diharapkan berkenaan dengan pendidikan anak dapat terjadi,
sedangkan sesuatu yang tidak baik atau yang tidak diharapkan yang berkenaan
dengan pendidikan anak tidak terjadi.
5. Mengembangkan.

7
Pedagogik mempunyai fungsi untuk melanjutkan hasil penemuan yang lalu
dan berupaya untuk menghasilkan temuan-temuan yang baru.3

Dari uraian tersebut, dapat disimpilkan bahwa fungsi pedagogik adalah


membantu guru agar lebih benar dan tepat dalam mendidik. Selain itu juga
membantu siswa agar berkembang sesuai potensinyadengan baik dan benar atau
tidak stress dalam proses pendidikan karena mendapat perlakuan pendidikan
yang benar.

C. Teknik Pedagogik
Teknik adalah mengelola proses pembelajaran. Guru mampu menyusun dan
melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru
mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber
belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik seperti RPP. Diantara teknik
pedagogik yaitu:
 Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang
telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut
mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
 Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta
didik merasa tertekan.
 Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
 Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan
proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi.
Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang
setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan
tentang jawaban yamg benar.

3
http://makalahs1.blogspot.com/2012/12/pendidikan-pedagogik.html?m=1 diunduh pada 25-10-
2018 pukul 08.15 WIB.

8
 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan
mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.
 Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang
cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik.
 Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan
kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara
produktif.
 Guru mampu memanfaatkan audio‐visual (termasuk TIK) untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan
kondisi kelas.
 Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain.
 Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk
membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah
informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap
materi sebelumnya.
 Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk tik)
untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.4

D. Item dan Faktor Pedagogik


Konsep item (alat) pedagogik sama sekali tidak diartikan suatu benda atau
seperangkat benda melainkan suatu aktivitas, perbuatan, ketangkasan
bertindak untuk atau bagi pencapaian tujuan pendidikan. Bagi pedagogik,
perbuatan mendidik kembali didasarkan atas hubungan antara pendidik dan
terdidik. Apabila perbuatan dalam situasi tersebut tidak disengaja untuk

4
https://pgsd.binus.ac.id/2017/12/31/kompetensi-pedagogik/ diunduh pada 25-10-2018 pukul
08.00 WIB.

9
mencapai tujuan pendidikan, maka perbuatan tersebut disebut faktor
pendidikan.
Sebagai contoh, anak diajak atau diperintah makan, maka kita baru akan
melakukan tindakan pendidikan, kalau tujuan yang dikejar dengan ajakan
atau/perintah tersebut, umpamanya untuk membiasakan si anak turut serta
dengan perbuatan bersama yang dilakukan oleh dan dalam rumah tangga itu.
Ajakan atau perintah tersebut, merupakan alat pendidikan.
Dalam situasi lain, mungkin juga bahwa seorang anak diajak atau
diperintah untuk makan hanya karena orang tua merasa senang dapat makan
bersama-sama dengan anaknya atau karena dianggapnya
menyusahkan/melelahkan mereka kalau masih ada anak yang belum makan
atau mereka khawatir anak itu akan “kekurangan makan” kalau ia tidak
makan bersama atau sebagainya. Akibat ajakan atau perintah tersebut bisa
sama secara insidental, dan lambat laun dapat juga anak itu memiliki
kebiasaan yang dikehendaki. Namun, ajakan/perintah demikian hanya
merupakan faktor pendidikan, bukan alat pendidikan.
1. Perencanaan
Tujuan, materi, metode, media, waktu, dll.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan teori pedagogik, harus sesuai rencana.
3. Evaluasi
Diadakannya UTS, UAS, ulangan harian, remidi, dll.
4. Pengembangan
Yaitu pematangan dan pengembangan materi.

10
E. Pentingnya Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya
manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya dan tidak langsung dapat berdiri
sendiri serta dapat memelihara dirinya sendiri. Manusia pada saat lahir
sepenuhnya memerlukan bantuan orang tuanya. Karena itu, pendidikan
merupakan bimbingan orang dewasa mutlak diperlukan manusia.
1. Manusia Memerlukan Bantuan
Tanpa usaha belajar dari pihak generasi muda dan usaha pendidikan dari
pihak generasi dewasa, manusia tidak dapat mempertahankan dan
mengembangkan kehidupannya, sehingga dapat mencapai tingkat yang lebih
bermutu dan lebih mulia. Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan mutu
kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Pendidikan Dalam Praktek
Antara individu yang satu dengan yang lain ada hubungan pengarug
mempengaruhi. Kita menemukan pada setiap manusia gejala suka meniru
(imitasi) perbuatan manusia lain. Dalam observasi mengenai pergaulan antara
manusia kita temukan ada gejala seperasaan, jika anak sakit ibu merasakan juga
keadaan anak yang sakit, pada ibu timbul rasa kasih sayang.
Dengan pendidikan atau dengan proses perkembangan masyarakat, kita akan
mudah menemukan suatu perubahan dalam cara dan kualitas kehidupan. Tidak
ada masyarakat yang bersifat statis, yang tidak mengalami perubahan. Upaya
pendidikan bukan saja terjadi atas sikap perbuatan dan seluruh kepribadian
melainkan juga alat-alat pendidikan yang dengan sengaja dimanfaatkan oleh
pendidik.5

5
Sadulloh, Uyoh, dkk. Pedagogik. (Bandung: Alfabeta, 2011)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu
pendidikan anak. Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan
manusia, baik sebagai individu, maupun sebagai kelompok dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan pendidikan atau dengan proses perkembangan
masyarakat, kita akan menemukan suatu perubahan dalam cara dan kualitas
kehidupan. Tidak ada masyarakat yang bersifat statis, yang tidak mengalami
perubahan.

B. Saran
 Saran untuk pembaca :
Perlu adanya metode penilitian lebih lanjut akan upaya peningkatan kualitas
pendidikan sebagai salah satu cara memaksimalakan kegiatan belajar-mengajar.
 Saran untuk penulisan :
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dariyono, Agoes. 2013. Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta: Permata Putri


Media.

Depdiknas RI. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

http://makalahs1.blogspot.com/2012/12/pendidikan-pedagogik.html?m=1

https://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2017/07/30/makalah-
pedagogik/amp/

Rasyidin, Waini. 2014. Pedagogik Teoristis dan Praktis. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sadulloh, Uyoh, dkk. 2011. Pedagogik. Bandung: Alfabeta.

Sadulloh, Uyoh dan Oong Komar. 1985. Dasar-Dasar Pendidikan. Bandung:


Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.

Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai