MANAJEMEN KESISWAAN
Disusun Oleh :
Moh Faiz
Novel Romadhoni
Syifa Ainul Labib Wardana
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena
dengan hidayah- Nya sehingga makalah Manajemen dengan judul “ Kretifitas
Guru Dalam Mnegelola Kelas”. Dan shalawat atas junjungan kami Muhammad
SAW. Karena berkat perjuangan beliau sehingga kita bisa merasakan zaman yang
penuh perkembangan ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami hambatan. Namun
hambatan tersebut dapat teratasi berkat dukungan orang tua baik secara moril
maupun materil serta kerjasama rekan tim penulis yang solid, bantuan dari senior
dan panduan buku dan jurnal,artikel online
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan serta kekurangan
dalam penyusunan maupun penulisan makalah, maka dari itu kami mohon kritik
dan saran yang membangun. Agar dapat lebih baik lagi dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Amiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB III…………………………………………………………………………..10
PENUTUP…………………………………………………………………….....10
A. Kesimpulan………………………………………………………………..…..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada era otonomi daerah masyarakat semakin menuntut pendidikan yang
berkualitas. Hal ini sangat memungkinkan untuk dicapai mengingat tingkat
pendidikan masyarakat mulai meningkat. Peningkatan kualitas pendidikan
memiliki banyak kendala, diantaranya kesejahteraan guru belum seimbang dengan
tuntutan tugasnya yang berat. Selain itu krisis ekonomi mempengaruhi keinginan
orang tua dan anak-anak untuk melanjutkan pendidikannya, terutama di daerah.
Hal tersebut sangat menurunkan motivasi mengajar guru dan belajar siswa yang
pada gilirannya akan menghasilkan kualitas pendidikan yang rendah. Disamping
itu, rendahnya budaya mengajar guru dan budaya belajar siswa juga menyebabkan
kualitas pendidikan rendah.
Terabaikannya kesejahteraan guru menyebabkan guru harus bekerja dengan
penghasilan yang tidak layak sebagai manusia yang menyandang profesi guru,
apalagi dituntut sebagai ujung tombak dalam pembangunan anak bangsa yang
bermartabat dan berakhlak. Oleh sebab itu, hendaknya guru perlu diberi
penghasilan yang layak. Ini agar perhatian dan kegiatannya diarahkan pada
peningkatan proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kualitas zaman.
B. Rumus Masalah
1. Pengertian Konsep Intregrasi Mengajar
2. Pembagian Pengertian 4 Kompetesi Guru
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Konsep Intregrasi Mengajar
Untuk Mengetahui Apa Saja 4 Kompetesi Guru
4
BAB II
PEMBAHASAN
yang satu
Konsep integrasi dalam Pengajaran dan Pembelajaran merujuk kepada
mencantum strategi yang terbaik, menarik, sesuai dan berkesan yang dititik
beratkan untuk
mempastikan kejayaan proses pengajaran. Konsep integrasi dalam kurikulum & p
engajaran adalah ke arah pembangunan individu insan yang seimbang dan
harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani.
B. Jenis dan Metode Pembelajaran Terintegrasi
Pembelajaran terintegrasi dapat memberi pengalaman yang bermakna untuk
peserta didik, sebab mereka mengetahui konsep-konsep, keterampilan-
keterampilan dan nilai-nilai yang mereka pelajari dengan menghubungkannya
dengan konsep dan kemampuan lain yang telah mereka pahami. Konsep, dan
kemampuan tersebut bisa berasal dari satu bidang studi (intrabidang studi), bisa
pula dari sejumlah bidang studi (antarbidang studi).
C. Integrasi Pembelajaran (Bahasa Indonesia).
Salah satu tujuan utama mempelajari bahasa Indonesia yaitu untuk mempelajari
bidang-bidang yang lain. Dengan maksud lain, belajar bahasa hendaknya
fungsional, di samping menguasai kaidah bahasa, peserta didik mesti
menggunakannya untuk sekian banyak keperluan, mengembangkan karakter yang
baik, budi pekerti yang luhur, termasuk pula pengembangan akhlak yang mulia.
Misalnya agar subjek didik berperilaku jujur, pembelajaran bahasa bisa diberi
muatan nilai-nilai kejujuran.
5
pula kegiatan apresiasi sastra, dilakukan secara terpadu dengan dipayungi oleh
tema-tema yang sekaligus adalah nilai-nilai target yang ingin dikembangkan.
Dalam kurikulum Pendidikan Nasional, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ialah ilmu
yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
sehubungan dengan masalah sosial. Pada jenjang Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) materi IPS memuat pelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi,
Ekonomi
Melalui materi IPS, peserta didik ditunjukkan untuk bisa menjadi penduduk
negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggungjawab, serta menjadi
penduduk dunia yang cinta damai. Oleh sebab tiu, Pembelajaran IPS dirancang
guna mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan analisis
terhadap situasi sosial masyarakat yang kompleks dan sering kali berubah
6
meliputi: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi
sosial, dan (4) kompetensi profesional.
1.Kompetensi Pedagogik
Kepribadian merupakan suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat lewat
penampilan, tindakan, ucapan, dan cara berpakaian seseorang. Setiap orang
memiliki kepribadian yang berbeda. Kompetensi kepribadian merupakan suatu
performansi pribadi (sifat-sifat) yang harus dimiliki seorang guru. Kompetensi
kepribadian bagi guru adalah pribadi guru yang terintegrasi dengan penampilan
kedewasaan yang layak diteladani, memiliki sikap dan kemampuan memimpin
yang demokratis serta mengayomi peserta didik. Jadi seorang guru harus memiliki
kepri-badian yang: mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, dan
dapat menjadi teladan.
3.Kompetensi Sosial
4.Kompetensi Profesional
7
kepada peserta didik dalam rangka menjalankan tugas dan profesinya. Kanfel
mengemukakan bahwa kompetensi di tempat kerja merupakan perpaduan antara
performans maksimum dan tipikal perilaku seseorang. Seorang guru harus
memiliki kompetensi profesional dalam bidang keahliannya.
8
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau
bulat. Jadi, integrasi sebenarnya adalah. Kata benda yang merujuk pada
pembauran, penyatuan, atau penggabungan yang kemudian menghasilkan sesuatu
yang satu
Dan adapun standar kompentensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar
mendapat sertifikasi untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagai tenaga
kependidikan yaitu meliputi: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi
kepribadian, 3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional.
9
DAFTAR PUSTAKA
Rustaman, Nuryani Y. 2007. Basic Scientific Inquiry in Science Education and Its
Assessment.
Skeel, Dorothy J. (1995), Elmentary Social Studies: Challenges for Tomorrow's
World, Orlando, Florida: Harcourt Brace & Company.
Ismail, M. I. (2010). Kinerja dan kompetensi guru dalam pembelajaran. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 13(1), 44-63.
10