Anda di halaman 1dari 15

KOMPETENSI, MATERI, METODE DAN SARANA

PEMBAELAJARAN PAI

MAKALAH

Dosen pengampu : Ahmad Munir Saifullah, M.Pd.

Disusun oleh: Muhammad Safiul Anam ( 2022100012418 )

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN
WONOREJO – KEDUNGJAJANG - LUMAJANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Segala Puji bagi Allah yang telah mencurahkan Rahmat Taufiq Serta
Hidayahnya sehingga kita dapat merasakan berbagai macam macam
kenikmatan.
Sholawat serta Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita
Sang Mulia Agung Muhammad Rosulullah SAW yang telah membawa kita
dari zaman Zahiliyah menuju Zaman yang terang benderang yaitu Agama
Islam. Dalam era Digital yang begitu melonjak diharapkan kita dapat meniru
Akhlaq mulia.
Makalah ini membahas secara mendalam mata kuliah Perencanaan dan
Desain Pemebelajaran PAI pada bagian Kompentensi, Materi, Metode, dan
Sarana Pemebelajaran PAI dengan merujuk pada sumber sumber terpercaya
namun, Penulis sadar bahwa penulisam makalah ini tidak akan selesai tanpa
adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terhormat Rektor,
Dosen , serta teman-teman yang memotivasi dan mendukung. baik secara
dhohiron maupun bathinan.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis memohon kritik dan saran yang membangun sebagai acauan
pada makalah ynag selanjunya. Dan harapan makalah ini semoga bermanfaaat
bagi kita semua amin.

Lumajang, 10 oktober 2023

Penulis

ii
COVER

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan Masalah......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kompetensi dan materi pengajaran PAI...............................6


B. Pengertian metode pembelajaran PAI..................................................10
C. Pendidkan agama islam (PAI) .............................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, yang berdampak
terhadap perubahan kurikulum dalam pembelajaran, kualitas
pembelajaran perlu selalu ditingkatkan. Keadaan tersebut dapat
dimulai dengan peningkatan kompetensi
guru baik dalam penyampaian materi, penggunaan model dan teknik
mengajar
yang tepat, serta menggunakan media pembelajaran untuk kebutuhan
peserta didik. Guru berusaha mampu menyampaikan materi
pembelajaran secara tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik. Namun untuk mencapai ke arah tersebut perlu berbagai latihan,
penguasaan dan wawasan dalam pembelajaran, termasuk salah
satunya menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat.
Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam
pembentukan karakter dan spritualitas individu siswa. Agar supaya
pengajaran tersebut efektif, perlu pemahaman yang kuat tentang
kompentensi yang harus dimiliki seorang guru PAI serta materi yang
diajarkan dalam konteks tersebut.
.Oleh karena itu, sebenarnya peranan guru sangat menentukan
keberhasilan proses pembelajaran. Keadaan tersebut dikarenakan
guru merupakan ujung tombak pembelajaran yang apabila gagal,
sering dialamatkan kepadanya. Banyak ahli yang merumuskan
standar keberhasilan pembelajaran dengan asumsi yang telah
dibangun atas dasar pengalaman dan telaah fenomena pembelajaran
yang berkembang. Bagi Sang guru sangat penting dalam membangun
pembelajaran yang bagus dengan memiliki metode dan media yang
tepat pada pembelajaran PAI.

4
B. Rumusan masalah
1. Pengertian kompetensi dan Materi pengajaran PAI
2. Pengertian metode pembelajaran PAI
3. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui definisi kompetensi dan materi pengajaran PAI
2. Mengenal definisi metode pembelajaran PAI
3. Mengetahui apa itu Pendidikan Agama Islam

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Dan Materi Pengajaran PAI


1. Pengertian Kompetensi Guru PAI
Kompetensi (competence) atau kecakapan/ kemampuan secara
umum di artikan sebagai orang yang memiliki kemampuan kekuasaan,
kewenangan, keterampilan, pengetahuan yang diperlukan untuk
melakukan suatu tugas tertentu (Djamas, ed, 2005; Suparlan, 2006) 1.
Prinsip kompetensi dalam dunia pendidikan adalah terkait dengan
kompetensi pedagogis, personal, profesional, dan kompetensi sosial.
Prinsip ini telah dirumuskan secara lebih rinci dan telah tertuang dalam
Permendiknas nomor 6 tahun 2007.
Keempat kompetensi di atas merupakan substansi dari keberhasilan
proses pembelajaran yang harus dimiliki oleh seorang guru yang
ditandai dengan dimilikinya suatu kompetensi. Guru yang kompeten
adalah seseorang yang memiliki pengetahuan keguruan, dan memiliki
keterampilan serta kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan
tugasnya (Djamarah, ed, 2005, Suparlan, 2006)2 menyebutkan bahwa
kompetensi guru merupakan suatu ukuran yang ditetapkan atau
dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku
perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki
jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan jenjang
pendidikan.
Guru yang terampil mengajar tentu harus memiliki kompetensi
baik dalam bidang pedagogis, profesional, kepribadian dan sosial
kemasyarakatannya. Guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
pendidikan sedemikian hingga guru bertugas dalam memberikan

1
Taruna, M. M. (2011). Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Analisa: Journal of Social
Science and Religion, 18(2), hal. 182, Tersedia di : DOI: 10.18784/analisa.v18i2.132
2
Ibid. 182

6
bimbingan dan pengajaran kepada peserta didik. Tanggung jawab ini
direalisasikan dalam bentuk melaksanakan pembinaan kurikulum,
menuntun peserta didik belajar, membina pribadi, watak, dan
jasmaniah siswa, menganalisis kesulitan belajar, serta menilai
kemajuan belajar para peserta didik.
Di antara indikator keberhasilan guru dalam Permendiknas Nomor
16 Tahun 2007 adalah:
Pertama, kompetensi pedagogis, seperti menguasai karakteristik
peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik, dan menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar.
Kedua, kompetensi personal seperti bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan budaya, menampilkan diri sebagai pribadi
yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat, dan menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.
Ketiga, kompetensi profesional seperti menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu, dan mengembangkan materi pembelajaran
yang diampu secara kreatif.
Keempat, kompetensi sosial seperti bersikap inklusif, objektif,
tidak diskriminatif, berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun
dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat, dan beradaptasi di tempat bertugas yang memiliki
keragaman sosial budaya.
Dari keempat kompetensi yang harus dimiliki guru merupakan
kompetensi ideal untuk menuju guru yang profesional dan berhasil
tidak hanya dalam pemberian materi pelajaran yang dapat difahami
peserta didik, melainkan dalam proses pembentukan kepribadian
peserta didik.

7
Materi pendidikan agama Islam dalam jenjang pendidikan terbagi
beberapa mata pelajaran diantaranya: Alquran hadits, Aqidah-
akhlak, Fiqih, dan Tarikh/SKI (Sejarah kebudayaan Islam). Materi-
materi tersebut disajikan melalui dengan metode pembelajaran dan
media pembelajaran.3
Memahami materi pembelajaran pendidikan agama Islam
adalah aktivitas yang sistematis dan direncanakan sebelumnya
dengan baik dengan materi ajar pendidikan agama Islam Alquran
hadits dll, untuk disampaikan kepada peserta didik dikelas.
a. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Menurut Omar Muhammad Althoumy Al-Syaibani
berpendapat bahwa kegunaan metodologi pendidikan agama
Islam adalah sebagai berikut :
1) Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, pengalaman yang dimiliki,
keterampailan yang dimiliki, terkhusus berpikir
ilmiah dan sikap dalam satu kesatuan.
2) Membiasakan pelajar berpikir sehat, rajin, sabar,
dan teliti dalam menuntut ilmu.
3) Memudahkan pencapaian tujuan yang kondusif.4
Sedangkan metode pembelajaran pendidikan agama Islam
adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar
yang diterapkan pendidik kepada peserta didik untuk
meningkatkan motivasi belajar agar tercapainya tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran pendidikan agama
Islam harus mengandung potensi yang bersifat
mengarahkan materi pembelajaran pendidikan agama

3
. Fauziyah, “Dampak Covid-19 Terhadap Efektivitas Pembelajaran Daring Pendidikan
Islam,” Al-Mau-Izhoh, vol. 2, no. 2, pp. 1–11, 2020.
4
Ahmad Syauqi Fuady, “Relevansi Pemikiran Pendidikan Mohammad Hatta Terhadap
Pendidikan Islam di Indonesia,” Uhamka J. Pendidik. Agama Islam, vol. 10, no. November,
pp. 43–51, 2019.

8
Islam harus mengandung potensi yang bersifat
mengarahkan pembelajaran kepada tujuan pendidikan agama
Islam.5
b. Tujuan Materi Pendidikan Agama Islam
Pada prinsipnya, yang menjadi tujuan akhir dan pendidikan
agama Islam yang sesuai dan hampir sama dengan tujuan
hidup manusia muslim ya’ni mendapat kebahagiaan dunia
dan akhirat6. Tujuan pendidikan agama Islam adalah membina
manusia beragama berarti manusia yang mampu
melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan
sempurna, sehingga tercermin mana sikap dan tindakan dalam
seluruh kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan
dan kejaayan dunia dan akhirat, yang dapat dibina melalui
pengajaran agama yang intensif dan efektif .7
c. Evaluasi materi Pendidikan Agama Islam
Evaluasi Pendidikan agama Islam adalah evaluasi proses
pembelajaran agama Islam dan hasilnya. Dilaksanakan untuk
mengetahui efektivitas dan ketercapaian pembelajaran
pendidikan agama Islam yang dilakukan, adapun manfaat
evaluasi pendidikan agama Islam adalah memahami
kapasitas pendidik dan pesera didik, sehingga optimal
dalam proses pembelajaran, karena hakikinya guru adalah
merupakan pengajar yang berfungsi berencana dan
mengaplikasikan proses pembelajaran pendidikan agama
Islam, menilai hasil pembelajaran PAI, melakukan
pembinaan dan ikut pelatihan, dan melakukan penelitian

5
Fauzi Muhammad Ilfan, “Pemanfaan Neurosains dalam Desain Pengembangan Kurikulum
Bahasa Arab,” Arab. J. Bhs. Arab, vol. 4, no. 1, p. 1, 2020, doi: 10.29240/jba.v4i1.1095.
6
. Handayani, U. Ruswandi, and B. S. Arifin, “Pembelajaran PAI di SMA: (Tujuan, Materi,
Metode, dan Evaluasi),” J. Al-Qiyam, vol. 1, no. 1, pp. 173–179, 2020.
7
M. A. Hair, “Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Masyarakat,” Ahsan Media,
vol. 1, no. 1, pp. 97725496–97725498, 2018.

9
dan pengabidan di tengah masyarakat terutama bagi dosen
dan akademisi.8
B. Pengertian Metode Pembelajaran PAI
Pengertian Metode Pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Metode berasal dari bahasa
yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah
cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai
tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.9
Pengertian Metode dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua
anak mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif singkat, daya
serap anak didik terhadap bahan yang diberikan, juga bermacam-
macam, ada yang tepat, ada yang sedang dan ada yang lambat,
faktorintelejensi mempengaruhi anak didik terhadap bahan pelajaran
yang diberikan oleh guru, cepat lambatnya penerimaan anak didik
terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, cepat lambatnya
penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan
menghendaki pemberian waktu yang berfariasi.10
Metode pembelajaran merupakan komponen yang dibutuhkan guru
untuk pebelajaran setelah menentukan materi, metode pembelajaran
mana yang sesuai dengan materi, sesuai dengan peserta didik dan bisa
digunakan ketika pembelajaran berlangsung. Menurut Trianto dalam
Muhammad Afandi, menyatakan bahwa model atau metode
pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai acuan dalam
merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran tutorial.
Sedangkan menurut Djamarah dalam Muhammad Afandi, metode
8
M. K. Umam, “Dinamisasi Manajemen Mutu Persfektif Pendidikan Islam,” J. Al-Hikmah,
vol. 8, pp. 61–74, 2020.
9
Rosmiati Azis, “Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Jurnal
Hakikat dan Prinsip, vol VIII, No 2. (Desember 2016), 293.
10
Khoirul Budi Utomo, “Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jurnal
Prpgram Studi” PGMI, VOL 5, No 2. (Sepetember 2018), 147.

10
pembelajaran ialah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. metode pembelajaran adalah cara
diperlukan oleh guru agar penggunaannya bervariasi sesuai yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir.11
C. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kata PAI berasal dari dua kata bermakna yakni pendidikan dan
agama islam. Plato mengartikan pendidikan sebagai potensi siswa
dalam proses pengembangan untuk merubah moral dan intelektual
mereka berkembang, dengan dorongan motivasi dari guru dan orang
tua. jadi PAI ialah pendidikan yang mengajarkan ilmu mengenai
agama islam dengan tujuan akhir untuk mencapai akhlaqul karimah
dan membekaskan nilai yang positif untuk peserta didik agar dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.12
Ilmu pendidikan agama islam ialah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang teori dan usaha untuk membangun jasmani dan
rohani peserta didik sesuai dengan ajaran islam yaitu yang bersumber
dari Al-Qur’a dan Al-Hadist. Ilmu pendidikan agama islam merupakan
pendidikan yang mempunyai tujuan untuk mencipatakan kepribadian
muslim seutuhnya, membentuk potensi secara rohani dan jasmanai,
serta menanamkan hubungan yang harmonis pada setiap manusia
dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam
semesta.
Tujuan pendidikan agama islam sendiri terkait erat dengan tujuan
pencptaan manusia sebagai Khalifah Allah SWT. Hal ini telah
diperinci dan diuraikan oleh pakar-pakar pendidikan islam, sebagai
berikut tujuan pendidikan agama islam:
a. Untuk membantu membentuk akhlak yang mulia

11
Muhammad Afandi, Dkk, “Model dan Metode Pembelajaran, UNISSULA Press” (Semarang;
Sultan Agung Press, 2013), 15.
12
Mokh. Iman Firmansyah, “Pendidikan Agama Islam: Pengertian, Tujuan, Dasar dan Fungsi,
Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, vol.17, no.2, (2019), 82.

11
b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat
c. Menumbuhkan roh ilmiah
d. Menyiapkan peserta didik dari segi professional
e. Persiapan untuk mencari rezeki.13
Selain tujuan, pendidikan islam juga harus mengembangkan aspek-
aspek yang ditanamkan kepada manusia, inilah aspek-aspek
pendidikan agama islam menurut konsep pendidikan islam:
a. Aspek pendidikan ketuhanan dan akhlak
b. Aspek pendidikan akal dan ilmu pengetahuan serta
keterampilan
c. Aspek pendidikan fisik (jasmanai)
d. Aspek pendidikan kejiwaan
e. Aspek pendidikan social
f. Aspek pendidikan keterampilan.
Aspek pendidikan ketuhanan ialah penanaman jiwa akidah
islam dengan sungguh-sungguh dan mampu melaksanakan dan
menjauhi yang dilarang-Nya. pendidikan akhlak merupakan
pendidikan mengenai tingkah laku, agar melakukan tingkah
laku yang terpuji dan menjauhi yang tercela. Pendidikan akal,
adalah mengenai ilmu pentahuan dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan dan mencerdaskan akal.Pendidikan
keindahan, hal ini berkenaan dengan berupaya menumbuhkan
rasa senang atas keindahan yang telah Allah ciptakan sehingga
dapat menikmati segala sesuatu yang telah Allah ciptakan.
Pendidikan fisik, berkenaan dengan anggota badan kita,
bagaimana kita harus bisa menjaga organ-organ tubuh kita agar
tetap sehat dan kuat untuk menjadi sarana mengabdi kepada
Allah. Pendidikan kejiwaan, hal ini berkenaan dengan
bagaimana kita harus bisa menyesuaikan diri dengan diri

13
Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam di Indonesia Historis dan Eksitensinya”. (Jakarta:
Kencana, 2019), 2,

12
sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Pendidikan sosial,
pada pendidikan sosial ini, bagaimana kita bisa berinteraksi
bagus dengan orang lain. Pendidikan keterampilan, dalam hal
ini membentuk skill khusus bagi peserta didik sehingga bisa
bermanfaat untuk menunjang kehidupannya.14
Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran PAI ialah rangkaian
tindakan interaksi yang terjadi pada guru dan peserta didik untuk
menyalurkan ilmu Pendidikan Agama Islam dengan tujuan supaya
peserta didik mengetahui lebih luas mengenai ilmu PAI dan bisa
mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari.

14
Ibid. 3.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpualan
Dari makalah ini bisa disimpulkan, bahwa seorang guru harus
mempunyai empat kompetensi dalam mengajar untuk mendapatkan
keberhasilan pembelajaran yaitu memiliki kemampuan kekuasaan,
kewenangan, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk
melakukan suatu tugas tertentu.
Guru yang kompeten adalah seseorang yang memiliki pengetahuan
keguruan, dan memiliki keterampilan serta kemampuan sebagai guru
dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang terampil mengajar tentu harus
memiliki kompetensi baik dalam bidang pedagogis, profesional,
kepribadian dan sosial kemasyarakatannya. Guru bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan pendidikan sedemikian hingga guru bertugas
dalam memberikan bimbingan dan pengajaran kepada peserta didik.
Diantara indikator atas keberhasilan guru adalah kompetensi
pedagogis, personal, profesional, dan soisal. Dari keempat kompetensi
yang harus dimiliki guru merupakan kompetensi ideal untuk menuju guru
yang profesional dan berhasil. tidak hanya dalam pemberian materi
pelajaran yang dapat difahami peserta didik, melainkan dalam proses
pembentukan kepribadian peserta didik.
Metode pembelajaran merupakan salaah satu komponen yang
dibutuhkan guru untuk pembelajaran setelah menentukan materi, metode
pembelajaran mana yang sesuai dengan materi, sesuai dengan peserta
didik dan bisa digunakan ketika pembelajaran berlangsung.
Materi pendidikan agama Islam dalam jenjang pendidikan terbagi
beberapa mata pelajaran diantaranya: Alquran hadits, Aqidah-akhlak,
Fiqih, dan Tarikh/SKI (Sejarah kebudayaan Islam). Materi-materi
tersebut disajikan melalui dengan metode pembelajaran dan media
pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA
Taruna, M. M. (2011). Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Analisa:
Journal of Social Science and Religion.
Fauziyah. 2020. “Dampak Covid-19 Terhadap Efektivitas Pembelajaran
Daring Pendidikan Islam,” Al-Mau-Izhoh.
Syauqi Fuady, Ahmad,. 2019. Relevansi Pemikiran Pendidikan Mohammad Hatta
Terhadap Pendidikan Islam di Indonesia, Uhamka J. Pendidik Agama Islam.
Muhammad Ilfan, Fauzi. 2020. Pemanfaan Neurosains dalam Desain
Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab.
U. Ruswandi, Handayani, and Arifin, B. S. 2020. Pembelajaran PAI di SMA:
(Tujuan, Materi, Metode, dan Evaluasi) J. Al-Qiyam.
Hair, M. A. 2018. Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan
Masyarakat,” Ahsan Media.
Umam. M. K. 2020. “Dinamisasi Manajemen Mutu Persfektif Pendidikan
Islam,” J. Al-Hikmah.
Azis, Rosmiati. 2016. Hakikat dan Prinsip Metode Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Jurnal Hakikat dan Prinsip.
Budi Utomo, Khoirul. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, Jurnal Prpgram Studi.
Afandi, Muhammad, Dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran, UNISSULA
Press. Semarang; Sultan Agung Press.
Iman Firmansyah, Mokh. 2019. Pendidikan Agama Islam: Pengertian, Tujuan,
Dasar dan Fungsi, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim.
Haryanti, Nik. 2014. Ilmu Pendidikan Islam. Malang: Gunung Samudra.
Putra Daulay, Haidar. 2019. “Pendidikan Islam di Indonesia Historis dan
Eksitensinya”. Jakarta: Kencana.

15

Anda mungkin juga menyukai