Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep pendidikan menurut Ibnu Sina tentang tujuan pendidikan, kurikulum, metode
Pembelajaran dan guru
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu
Pengantar pendidikan bapak ALI ARMADI, M.Pd.

Di Susun oleh :
Mega Irma Wati (22862061A002914)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI SUMENEP 2022-2023


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan “makalah pengantar pendidikan ”
yang berjudul “konsep pendidikan menurut Ibnu Sina tentang tujuan pendidikan, kurikulum,
metode pembelajaran dan guru.“ ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Junjungan kita
Rasulullah SAW yang mana telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang terang benderang seperti saat ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kepada para pembaca kami mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan makalah yang kami buat selanjutnya.Semoga makalah ini benar-benar
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya kami. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan dapat sedikit mewujudkan
pengetahuan didalam lembaran ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang...................................................................................................................1
B.Rumusan masalah..............................................................................................................2
C.Tujuan masalah............................................................................................................... 2
BAB ll PEMBAHASAN
A. Pengertian mengenai tujuan pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran,dan
guru........................................................................................................................................3
B. Macam-macam metode pembelajaran menurut Ibnu sina................................................5
BAB lll PENUTUP
A.kesimpulan..........................................................................................................................7
B.saran....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Tujuan pendidikan secara umum adalah membentuk menusia dewasa baik jasmani maupun
rohani, tujuan pendidikan di Indonesia adalah membentuk manusia yang mempunyai cita-cita
yang sesuai dengan yang termaksud dalam Pancasila. Yaitu bertujuan untuk meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi
budi pekerti,memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah
air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.Tujuan
pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu,yaitu tujuan pendidikan.
Tujuan-tujuan ini bisa menyangkut kepentingan peserta didik sendiri, kepentingan
masyarakat dan tuntutan lapangan pekerjaan atau ketiga-tiganya peserta didik, masyarakat
dan pekerjaan sekaligus. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan
pengetahuan, kemampuan,keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka
pembentukan dan pengembangan diri peserta didik. Pengembangan diri ini dibutuhkan, untuk
menghadapi tugas-tugas dalam kehidupannya sebagai pribadi, sebagai siswa,karyawan,
profesional maupun sebagai warga masyarakat (Sukmadinata,2007: 4).
Kurikulum merupakan suatu alat yang penting bagi pendidikan karena Pendidikan dan
kurikulum saling berkaitan. Jika diibaratkan, kurikulum laiknya Jantung dalam tubuh
manusia. Jika jantung masih berfungsi dengan baik, maka tubuh Akan tetap hidup dan
berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan kurikulum dan Pendidikan. Apabila kurikulum
berjalan dengan baik dan didukung dengan Komponen-komponen yang berjalan baik pula,
maka proses pembelajaran akan Berjalan dengan baik dan menghasilkan peserta didik yang
baik pula. Kurikulum akan berubah secara terus menerus dan berkelanjutan. Perubahan
Kurikulum yang terus menerus dan berkelanjutan, semestinya juga diikuti dengan Kesiapan
untuk berubah dari seluruh pihak yang bersangkutan dengan pendidikan di Indonesia karena
kurikulum bersifat dinamis, bukan statis. Jika kurikulum bersifat Statis, maka kurikulum
tersebut merupakan kurikulum yang tidak baik karena tidak Menyesuaikan dengan
perkembangan-perkembangan yang ada di zamannya. Di Sinilah peran guru sangat
diperlukan.Menurut Kurinasih dan Sani (2014), salah satu hal yang krusial dalam
Implementasi Kurikulum 2013 adalah masalah kesiapan para pendidik atau guru. Persoalan
guru dirasakan krusial karena apabila guru tidak siap Mengimplementasikan kurikulum baru,
maka kurikulum sebaik apapun tidak akan Membawa perubahan apapun pada dunia
pendidikan nasional.
1
Metode pembelajaran sangat penting kedudukannya dalam kegiatan Belajar mengajar
(KBM). Sebab, keberhasilan penggunaan metode Pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar akan mendukung tercapainya Tujuan pembelajaran tersebut. Dalam
implemetasinya, terdapat begitu banyak Jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan
oleh guru. Banyaknya Metode pembelajaran yang variatif ini disebabkan oleh begitu
beragamnya Materi pembelajaran yang ada di masa sekarang. Dengan beragamnya materi
Pembelajaran yang ada di masa sekarang, hal ini juga menyebabkan harus Adanya metode
pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi Pembelajaran tersebut agar tujuan dari
materi pembelajaran dapat Tersampaikan dan tercapai pada peserta didik.
Guru merupakan tenaga profesional yang mempunyai tugas mengajar, Mendidik dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan Nilai-nilai hidup. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu Pengetahuan dan tekhnologi. Sedangkan melatih
berarti mengembangkan Ketrampilan-ketrampilan pada siswa.
B.Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan rumusan masalah yaitu:
1.apa pengertian tujuan pendidikan
2.apa pengertian kurikulum
3.apa pengertian metode pembelajaran
4. apa pengertian guru
C.Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui arti dari tujuan pendidikan
2.untuk mengetahui arti dari kurikulum
3.Untuk mengetahui arti dari metode pembelajaran
4. Untuk mengetahui arti dari guru
2

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Mengenai tujuan Pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran dan guru


Tujuan Pendidikan Menurut Ibnu Sina bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada
pengembangan seluruh potensi Yang dimiliki seseorang ke arah perkembangannya yang
sempurna, yaitu perkembangan fisik, Intelektual dan budi pekerti. Selain itu, tujuan
pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada upaya Mempersiapkan seseorang agar
dapat hidup di masyarakat secara bersama dengan melakukan pekerjaan Atau keahlian yang
dipilihnya sesuai dengan bakat, kesiapan, kecenderugan dan potensi yang Dimilikinya.
Adapun pendapat dari Dr. Rahmat Hidayat, MA dan Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd bahwa
Tujuan pendidikan merupakan suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan pendidikan ini adalah arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Dalam penyelenggaraannya pendidikan tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan
yang hendak dicapai, hal ini dapat dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di
alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada masa Orde Lama berbeda
dengan tujuan pendidikan pada masa Orde Baru. Sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan
mengenai tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan
pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.
menurut Ibnu Sina kurikulum yaitu term (istilah) kurikulum, namun demikian Penulis
dapat menggambarkan kurikulum dan materi ilmu pengetahuan yang harus diajarkan menurut
Ibnu Sina. Materi pelajaran merupakan disiplin ilmu yang akan membantu peserta didik
untuk mengisi Ruang kosong dalam dirinya dan sekaligus membantu mengembangakan
potensinya tersebut. Ibnu Sina Membagi tingkatan materi ilmu pengetahuan yang harus
dilalui anak didik harus berdasarkan tahap Perkembangan dan usia pertumbuhan anak.
Dalam hal kurikulum Ibnu Sina membeirkan batasan mengenai prinsip-prinsip
pendidikan bahwa Jangan memului pelajaran Al-Qur’an kepada anak melainkan setelah anak
mencapai tingkat kematangan Akal dan jasmaniah yang memungkinkan dapat menerima apa
yang diajarkan. Mengitgrasikan antara Pengajaran Al-Qur’an dengan hurufhijaiyah yaitu
memperkuat pandangan pendidikan modern saat ini Yaitu dengan metode campuran antara
analitis dan strukturalistis dalam mengajar, membaca, dan Menulis. Kemudian anak diajar
agama pada waktu tingkat kematangan yang mantap dimana menurut Adat kebiasaan hdiup
keagamaan yang benar telah terbuka sampai dapat menyerap ke dalam jiwanya Dan
memengaruhi daya inderawi serta perasaannya.
3
J. Galen Saylor dan William M. Alexander Dalam bukunya Curriculum Planning to
better Teaching and Learning Mengatakan bahwa kurikulum ialah segala usaha sekolah untuk
Mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, dihalaman Sekolah atau diluar
sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum juga meliputi kegiatan ekstrakurikuler.Menurut
pendapat ini kurikulum itu bersipat luas meliputi semua usaha sekolah yang berhubungan
dengan pengalaman siswa belajar dan terjadi bukan hanya dilingkungan sekolah, akan tetapi
juga diluar sekolah dan sipatnya dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, maka itu disebut
kurikulum.
Metode pembelajaran dalam pemikirannya di bidang pendidikan. Menurut Ibn Sina
merumuskan metode yang berbeda antara materi pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini mempertimbangkan karakteristik dari masingmasing materi pelajaran dan juga
mempertimbangkan tingkat perkembangan psikologis tiap anak didik.
Metode pembelajaran menurut Zurinal Z dan Wahdi Sayuti adalah cara atau strategi
yang digunakan guru Untuk melakukan proses pembelajaran di kelas, terutama dalam
konteks transfer of knowledge dan trasnfer of values. Metode tersebut membantu guru untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga kompetensi yang direncanakan dapat tercapai
dengan maksimal.
Guru yang baik adalah pendidik yang cakap secara intelektual, akhlak dan
professional. Konsep Pendidik yang dimaksudkan oleh Ibnu Sina guru yang cakap adalah
guru yang berakal cerdas, beragama,Mengetahui cara mendidik akhlak, cakap dalam
mendidik anak, berpenampilan tenang, jauh dari Berolokolok dan main-main di hadapan
muridnya, tidak bermuka masam, sopan, santun, bersih dan suci Murni. Jika dilihat Ibnu Sina
memiliki pemikiran dan konsep revolusioner. Ibnu Sina menyarankan Guru harus memiliki
kompetensi personal, professional, sosial, Emosional dan Spiritual seperti apa yang
Diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Kompetensi Personal dapat dilihat dalam penjelasanya bahwa guru harus berpenampilan
tenang, sopan santun jauh Dari berolok-olok. Kompetensi professional dapat dilihat pada
pendapatnya guru harus cerdas dan Mengetahui cara mendidik akhlak, cakap dalam mendidik
anak. Kompetensi emosional dan spiritual Dapat dilihat dari pendapatnya bahwa guru harus
bersih dan suci murni, beragama, dan berpenampilan Tenang.
Guru memiliki peran amat penting dalam pendidikan. Ibn Sina pun menuliskan
beberapa Pemikirannya tentang konsep guru, terutama yang menyangkut tentang guru yang
baik. Menurutnya,guru yang baik adalah guru yang berakal cerdas, beragama, mengetahui
cara mendidik akhlak, cakap dalam mendidik anak, berpenampilan tenang, jauh dari berolok-
olok dan main-main di hadapan muridnya, tidak bermuka masam, sopan santun, bersih dan
suci murni.
Menurut Muhammad uzer Usman Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus sebagai guru.
4

B. Macam – macam metode pembelajaran menurut Ibnu sina


Konsep metode pembelajaran Ibnu Sina terdiri atas metode talqin, demonstrasi,
pembiasaan dan Teladan, diskusi, magang, dan penugasan.
Metode talqin: Metode talqin perlu digunakan dalam mengajarkan membaca al-Qur’an,
mulai dengan cara memperdengarkan bacaan al-Qur’an kepada anak di¬dik, sebagian demi
sebagian. Setelah itu anak tersebut disuruh mendengarkan dan mengulangi bacsan tersebut
perlahan-lahan dan dilakukan berulang-ulang, hingus akhirnya ia hafal. Metode talqin ini
menurut Ibn Sina dapat pala ditempuh dengan cara seorang pendidik meminta bantuan
kepada para peserta didiknya yang sudah agak pandai untuk membimbing teman-temannya
yang masih tertinggal. Cara seperti ini dalam ilmu pendidikan modern dikenal dengan nama
tutor sebaya, sebagaimana dikenal dalam pengajaran dengan modul Metode demonstrasi.
menurut Ibn Sina, metode demonstrasi dapat digunakan dalam pembelajaran yang
bersifat praktik, seperti cara mengajar menulis. Menurutnya jika seorang pendidik akan
mempergunakan metode tersebut, maka terlebih dahulu ia mencontohkan tulisan huruf
hijaiyah di hadapan peserta didik. Setelah itu barulah menyuruh para peserta didik untuk
mendengarkan ucapan huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan makh-rajnya dan dilanjutkan
dengan mendemonstrasikan cara Menulisnya.
Metode pembiasaan dan keteladanan. Ibn Sino berpendapat bahwa pembiasaan adalah
termasuk salah satu metode pengajaran yang paling efektif, khususnya dalam mengajarkan
akhlak. Cara tersebut secara umum dilakukan dengan pembiasaan dan teladan yang
disesuaikan dengan perkembangan jiwa si anak. Ia mengakui adanya pengaruh “mengikuti
atau meniru atau contoh tauladan baik dalam proses Pendidikan di kalangan anak pada usia
dini terhadap kehidupan mereka, karena secara tabi’iyah anak Mempunyai kecenderungan
untuk mengikuti dan meniru (mencontoh) segala yang in lihat dan leRasakan serta yang
didengarnya. Oleh karena itu, dalam pergaluan pum, anak diharapkan berinterak Dengan
anak-anak yang berakhlak baik pula.sedangkan keteladanan dalam pendidikan adalah suatu
cara yang ditempuh dalam mendidik dengan jalan memberi contoh atau teladan bagi anak
didiknya. Adapun teori pembiasan itu sendiri tak lain adalah proses pendidikan yang
berlangsung dengan cara pembiasan.
Metode diskusi; metode ini dapat dilakukan dengan cara penyajian pelajaran di mana
siswa di hadapkan kepada suatu masalah yang dapat berupa pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Ibn Sina mempergunakan metode ini
untuk mengajarkan pengetahuan yang bersifat rasional dan teoretis. Pengetahuan model ini
pada masa Ibn Sina berkembang pesat. Jika pengetahuan tersebut diajarkan dengan metode
ceramah, maka para siswa akan tertinggal jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan
tersebut.
Metode magang, Ihn Sima telah menggunakan metode ini dalam kegiatan pengajaran
yang Dilakukannya. Para peserta didik Ibn Sina yang mempelajari ilmu kedokteran
dianjurkan agar Menggabungkan teori dan praktek. Yaitu satu hari di ruang kelas untuk
mempelajari teori dan han Berikutnya mempraktekkan teori tersebut di rumah sakit atau balal
kesehatan.

5
Metode ini akan Menimbulkan manfaat ganda, yaitu di samping alan mempermahir
siswa dalam suatu bidang ilmu, jugu akan mendatangkan keahlian dalam bekerja yang
menghasilkan kesejahteraan secara ekonomis. Dalam hal ini, pendidik harus mempersiapkan
peserta didiknya sebelum magang sehingga magang tersebut tidak merugikan pihak lain.
Metode penugasan: metode penugasan ini pernah dilakukan oleh Ibn Sina dengan
menyusun sejumlah modul atau naskah kemudian menyampaikannya kepada para peserta
didiknya untukdipelajarinya. Caru ini antara lain ia lakukan kepada salah seorang peserta
didiknya bernama Abu arRaihan al-Biruni dan Abi Husain Ahmad as-Suhaili. Dalam bahasa
Arab, pengajaran dengan penugasanini dikenal dengan istilah at-ta'lim bi al-marasil
(pengajaran dengan mengirimkan sejumlah naskah ataumodul).

Dari beberapa metode yang diuraikan di atas, menunjukkan bahwa Ibn Sina
memberikan perhatian yang serias terhadap pendidikan. Paling tidak ada empat karakteristik
metode yang ditawarkan oleh Ibn Sina, yaitu: pertama, pemilihan dan penerapan metode
harus disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran. Kedan, metode juga diterapkan
dengan mempertimbangkan psikologis peserta didik, termasuk bakat dan minat anak. Ketiga,
metode yang ditawarkan tidaklah kaku, akan tetapi dapat berubah sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik dan keempat, ketepatan dalam memilih dan menerapkan metode
sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Jadi konsep tersebut di atas jika
direlevansikan dengan tuntutan zaman hingga saat ini ada saling ketergantungan dan masih
tepat untuk diterapkan. Itu artinya Ibn Sina memang memahami konsep pendidikan baik
secara teoritis maupun secara praktis sehingga pemikiran yang ia kemukakan tidak hanya
berlaku pada masanya, melainkan jauh melampaui masa tersebut
6

BAB lll
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Tujuan Pendidikan adalah tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan
seluruh potensi Yang dimiliki seseorang ke arah perkembangannya yang sempurna, yaitu
perkembangan fisik, Intelektual dan budi pekerti.
Sedangkan kurikulum ialah segala usaha sekolah untuk Mempengaruhi anak belajar,
apakah dalam ruang kelas, dihalaman Sekolah atau diluar sekolah termasuk kurikulum.
Sedangkan Metode pembelajaran yaitu Cara atau strategi yang digunakan guru Untuk
melakukan proses pembelajaran di kelas, Metode pembelajaran ada beberapa macam yaitu
metode talqin, demonstrasi, pembiasaan dan Teladan, diskusi, magang, dan penugasan
metode dera dan hukuman.
Sedangkan Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru.

B.SARAN
Agar tujuan pendidikan bisa berkembang dengan sempurna maka guru harus
memperhatikan perkembangan fisik, intelektual,dan Budi pekerti anak didik.guru juga bisa
menerapkan metode yang menarik di dalam kelas agar peserta didik bisa lebih tertarik untuk
belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Uzer Uunan, 2002,Menjadi Guru Professional,Bandung: Remaja Rosdukaryn,
J. Galen Saylor dan William M. Alexander,1981, Curriculum planning for better teaching
and learning, Tokyo Holt-Saunders,
Zurinal Z dan Wahdi Sayuti 2006, pengembangan metode pembeajaran, Jakarta UIN
Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah (2019) Ilmu Pendidikan: Konsep, Teori Dan
Aplikasinya. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), Medan

Anda mungkin juga menyukai