Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INOVASI PENDIDIKAN DALAM PERSEFEKTIF ISLAM

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Makalah pada Mata Kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Indra Satia Pohan, M.Pd.I

Kelompok IV :

1. Afria Maghfira (900.21.012)


2. Bella Sintia (900.21.057)
3. Dwi Puspita (900.21.097)

Program Studi : Pendidikan Agama Islam


Semester : VI Reguler Siang

INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN (INSAN)


BINJAI
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah, Puji dan


Syukur kita panjatkan atas limpahan nikmat dan karunia Allah SWT. Sehingga
dapat terselesaikannya makalah dengan judul “Inovasi Pendidikan Dalam
Persefektif Islam” dengan baik. Kemudian shalawat dan salam senantiasa kita
sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang. Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk dapat memenuhi tugas pada mata kuliah “Inovasi
Pendidikan”.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih bapak Indra Satia Pohan,
M.Pd.I , Selaku dosen pengampu pada mata kuliah Inovasi Pendidikan. Penulis
juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin serta memberikan
kontribusi dan motivasinya.

Penulis menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, dan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Penulis juga
ingin mengucapkan ribuan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini, penulis mengharapkan kritikan dan saran semoga dapat membangun
kesempurnaan pada makalah ini. Terima Kasih,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Binjai, 14 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Makalah ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................. 3

A. Definisi Pendidikan Islam ............................................................ 3


B. Konsep Pendidikan Islam............................................................. 4
C. Latar Belakang Kemunduran Pendidikan Islam .......................... 6
D. Rencana dan Pola Strategis Pembahruan Pendidikan Islam ........ 7
E. Implikasi Pembaharuan Pendidikan Islam ................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................ 11

A. Kesimpulan ................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah salah satu diantara upaya untuk menjadikan manusia
agar beriman, berilmu dan beramal. Dalam lingkup lebih luas pendidikan juga
merupakan salahsatu faktor yang dapat menentukan kemajuan dari suatu
bangsa. Sebab pendidikan menjadi salah satu faktor yang tentunya dapat
berdampak pada pembangunan sumber daya manusia suatu bangsa.
Pembangunan sumber daya manusia yang dilaksanakan oleh pendidikan
memberikan dampak positif terhadap pengelolaan sumber daya alam, yang
tentunya hasil pengelolaan sumber daya alam ini berimbang dengan adanya
sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, mencintai negerinya
sendiri dan menjunjung tinggi jasa dan pengorbanan para pendahulunya.

Berdasarkan hal itu, pendidikan merupakan salahsatu aspek penting


dalam kehidupan, ini sama pentingnya dengan ekonomi, sosial, politik, dan
budaya. Pendidikan selalu menjadi objek menarik untuk didiskusikan, dikritisi
dan ditela’ah demi kemajuan dan perkembangan pendidikan yang relevan
dengan zaman, baik oleh kalangan pendidikan, praktisi pendidikan atau
pengamat pendidikan. Dalam hal pendidikan, manusia memiliki peranan
penting yakni sebagai subjek dan objek pendidikan, posisi ini lebih dikenal
dengan istilah pendidik dan peserta didik dalam proses penyelenggaraan
pendidikan formal. Argumentasi diatas menjadi latar belakang bahwa
pendidikan merupakan aspek yang erat kaitannya dengan manusia,
sebagaimana pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Itu Definisi Pendidikan Islam ?


2. Bagaimana Konsep Inovasi Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Latar Belakang Kemunduran Pendidikan Islam ?
4. Bagaimana Rencana dan Pola Strategis Pembaharuan
Pendidikan Islam ?
5. Bagaimana Implikasi Pembaharuan Pendidikan Islam ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui definisi pendiikan islam.
2. Mengetahui Konsep Inovasi Pendidikan Islam.
3. Mengetahui Latar Belakang Kemunduran Pendidikan Islam.
4. Mengetahui Rencana Dan Pola Strategis Pembaharuan
Pendidikan islam.
5. Mengetahui Implikasi Pembaharuan Pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah adalah pembentukan kepribadian muslim,


atau perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran
Islam. (Zakiya Dradjat, 2000) Pendidikan Islam pada dasarnya
merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi
Muslim seutuhnya (kaffah) mengembangkan seluruh potensi manusia
baik yang berbentuk jasmani maupun rohani. (Hasan Bharun, 2017)

Pendidikan Islam merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan


terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik
berdasarkan pada kaidah-kaidah agama Islam. Pendidikan Islam adalah
pendidikan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan
pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan,
akal pikiran, kecerdasan, perasaan serta panca indera yang dimilikinya.
Dan adapun tujuan akhir pendidikan adalah pembentukkan tingkah laku
Islami (akhlak mulia) dan kepasrahan (keimanan) kepada Allah
berdasarkan pada petunjuk ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadis). (Fathul
Jannah, 2013).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan,
pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

3
B. Konsep Inovasi Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas
usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan
untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan
zamannya. Dalam inovasi pendidikan, gagasan baru sebagai hasil
pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak
terpecahkan oleh cara-cara tradisional.
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan, dalam hal ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan baik dalam arti sempit yaitu tingkat
lembaga pendidikan maupun arti luas yaitu sistem pendidikan. (Rusdiana,
2014)
Saud menjelaskan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang
baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya, serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan. Berdasarkan konsep ini maka Saud
menjelaskan bahwa dalam inovasi pendidikan terdapat beberapa kata
kunci yaitu:
a. Baru
Baru dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami,
diterima, atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin
bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi yang lebih penting dari
sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
b. Kualitatif
Inovasi memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan
kembali unsur-unsur dalam pendidikan, jadi bukan semata-mata
penjumlahan atau penambahan unsur-unsur setiap komponen. Tindakan
menambah anggaran belanja supaya lebih banyak mendapatkan siswa,

4
guru, kelas, dan sebagainya, meskipun perlu dan penting tetapi bukanlah
merupakan tindakan inovasi. Akan tetapi, tindakan mengatur kembali
jenis dan pengelompokkan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara
menyampaikan pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang dan waktu
yang sama dapat menjangkau sasaran siswa yang lebih banyak dan
dicapai kualitas yang lebih tinggi adalah tindakan inovasi.
c. Hal
Hal yang dimaksudkan dalam konteks definisi inovasi pendidikan
ini banyak sekali meliputi seluruh komponen dan aspek adalah
subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya
adalah ide atau rangkaian ide. Sementara inovasi karena sifatnya tetap
bercorak mental, sedangkan yang lain merupakan bentuk nyata.
Termasuk hal yang diperbaharui ialah ide, metode, dan teknik bekerja,
mengajar, mendidik, peraturan, norma, barang dan alat.
d. Kesengajaan.
Kesengajaan merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran
pendidik. Dalam hal ini inovasi dan penyempurnaan pendidika harus
dilakukan secara sengaja dan berencana dan tidak dapat diserahkan
menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi
perseorangan belakang.
e. Meningkatkan kemampuan.
Meningkat kemampuan bermakna bahwa tujuan utama inovasi
adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana termasuk
struktur dan prosedur organisasi perlu ditingkatkan agar semua tujuan
yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
f. Tujuan.
Tujuan yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran
dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur
untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum
inovasi dilaksanakan. (Udin Syaefudin Saud, 2015)

5
C. Latar Belakang Kemunduran Pendidikan Islam

Pendidikan di dunia Islam saat ini mengalami krisis yang


menyebabkan kemunduran. Para pemerhati pendidikan telah menganalisis
beberapa sebab terjadinya kemunduran itu, di antaranya adalah karena
ketidak lengkapan aspek materi, terjadinya krisis sosial masyarakat dan
krisis budaya, serta hilangnya qodwah hasanah (teladan yang baik),
akidah shohihah, dan nilai-nilai islami. Ada juga yang melihat
penyebabnya adalah karena salah membaca eksistensi manusia, sehingga
salah pula melihat eksistensi anak didik. (Ulil Syafri Amri, 2012)

Pada awalnya pendidikan adalah murni tugas kedua orang tua, jadi
tidak perlu orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah. Akan tetapi
perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta kebutuhan hidup
sudah sedemikian luas, dalam dan rumit, maka orang tua tidak mampu
lagi melaksanakan sendiri tugas-tugas mendidik anaknya. Selain tidak
mampu karena luasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan, mendidik anak di rumah sekarang ini amat tidak ekonomis.

Pada masa kemunduran pendidikan islam terjadi setelah runtuhnya


kerajaan abasyiah.

1. Telah berkelebihan filsafat islam (yang bercorak sufistis) Al-Ghazali


di Timur dan berkelebihannya pula Ibnu Rusyd dalam memasukkan
filsafat islamnya (yang bercorak rasionalistis) ke dunia islam barat.
Sehingga Al-Ghazali dengan filsafat islamnya menuju kerohania
hingga menghilang ke dalam maga tasawuf mendapat sukses di
timur, dan Ibnu Rusd dengan filsafatnya yang bertentangan dengan
Al- Ghazali dengan munuju ke jurang materialisme mendapat sukses
di Barat.
2. Ummat islam, terutama pada pemerintahannya (khalifah, sultan,
amir-amir) melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang

6
mana pada mulanya mereka memberi kesempatan untuk
berkembang dan memperhatikan ilmu pengetahuan dengan
memberikan penghargaan yang tinggi kepada para ahli ilmu
pengetahuan. Namun pada masa ini mereka lebih mementingkan
pemerintahan, begitu juga dengan para ahli ilmunya yang telibat
dalam urusan-urusan pemerintahan.
3. Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan
serangan dari luar, sehingga menimbulkan kehancuran yang
mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan di dunia islam.

D. Perencanaan Dan Pola strategi Pembaharuan Pendidikan Islam

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi


manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang
dinamis. Sementara itu, Al-Qur’an al-Karim sebagai kitab suci, yang di
antara fungsinya adalah sebagai “hudan”, yang sarat dengan berbagai
petunjuk agar manusia dapat menjadi khalifah di muka bumi ini. Untuk
memperoleh petunjuk Al-Qur’an, diperlukan pengkajian terhadap
kandungannya, baik yang berkaitan dengan manusia dan kehidupannya
sebagai objek utamanya, maupun tentang alam semesta. Al-Qur'an
merupakan kitab Allah yang paling komprehensif dan memiliki solusi
untuk setiap masalah.

Strategi Pendidikan Islam Dalam era globalisasi ini selalu terjadi


perubahan yang cepat dan keadaan tidak menentu, sehingga sangat
memerlukan peran pendidikan Islam. Pendidikan Islam dalam
menghadapi tantangan ini, yaitu disatu pihak dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan nilai-nilai baru sebagai
akibat dengan perkembangan iptek, sedangkan pada pihak lain
pendidikan Islam harus mempertahankan konsep perwujudan rahmatan

7
lil-alamin. Oleh karena itu strategi pengembangan pendidikan Islam harus
merumuskan tujuan pendidikan Islam sendiri yang kemudian mengikuti
langkah-langkah yang telah ditetapkan sebelumnya, antara lain
menggunakan metode mendidik yang sesuai. Demikian pendidikan Islam
dengan strateginya yang khas akan menghadapi tantangan itu dengan
cara:

a. Mengusahakan nilai-nilai Islam

Dalam pendidikan Islam menjadi ketentuan standar atau baku bagi


pengembangan moral atau akhlak masyarakat yang selalu mengalami
perubahan itu.

b. Mengusahakan peran pendidikan Islam

Mengembangkan moral atau akhlak peserta didik sebagai dasar


pertimbangan dan pengendali tingkah lakunya dalam menghadapi
norma sekuler.

c. Mengusahakan norma Islam

Mampu menjadi pengendali kehidupan pribadi dalam menghadapi


goncangan hidup dalam era globalisasi ini sehingga para peserta didik
mampu menjadi sumber daya insani yang berkualitas atau bermutu.

d. Mengusahakan nilai-nilai Islami dapat menjadi pengikat hidup


bersama

Dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam yang


kokoh dengan tetap memperhatikan lingkup kepentingan bangsa.

e. Mengusahakan hilangnya sifat ambivalensi pendidikan Islam

Agar tidak timbul pandangan yang dikotomis, yakni pandangan yang


memisahkan secara tajam antara tujuan ilmu dan agama, sementara

8
ilmu merupakan alat yang utama dalam menjangkau kebenaran yang
menjadi tujuan agama.

Berdasarkan beberapa pandangan di atas, maka strategi


pengembangan lembaga pendidikan Islam harus tetap mengacu pada
target serta tujuan dan nilai-nilai kependidikan Islam yang sedang
berkembang. Di satu pihak pendidikan Islam tidak boleh apriori terhadap
trend pendidikan yang dibawa oleh proses globalisasi, tetapi di pihak lain
pendidikan Islam harus tetap tegar dengan karakteristikkhas yang
dimilikinya sebagai bumper kehidupan masyarakat dari persoalan-
persoalan moral dan spiritual.

E. Implikasi Pembaharuan Pendidikan Islam

Istilah pembaruan, ia identik dengan makna modernisasi.


Modernisasi berakar pada kata modern yang dapat berarti terbaru,
mutakhir, sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan
tuntutan zaman. Karenanya, modernisasi adalah proses pergeseran sikap
dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai
dengan tuntutan masa kini. Sementara pada pengertian lain, modernisasi
ini dapat dipahami sebagai sesuatu hal yang tidak selalu terkait dengan
masa atau waktu. Artinya, kemodernan juga dapat merujuk pada evolusi
komersial, renaisans, revolusi industri dan sebagainya.

Kemudian bagi masyarakat Barat, modernisasi diartikan sebagai


pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat
istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya, untuk disesuaikan dengan
suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.

9
Sehingga dapat dipahami bahwa pembaruan ini adalah proses atau
seperangkat komponen yang meniatkan kegiatannya untuk selalu di-
upgrade supaya dapat sesuai dan memenuhi tuntutan zaman. (Abdul
Qodir, 2005)

Oleh karenanya, pembaruan pendidikan yang ada di Indonesia ini


dipengaruhi oleh dua hal, yakni faktor internal dan juga faktor eksternal.
Secara internal, adalah dari dalam negeri kita sendiri, mengingat dahulu
sekolah kita benar-benar ada distingsi antara anak-anak keturunan
Belanda, keturunan elite masyarakat kita, juga keturunan masyarakat
kalangan bawah, jadi posisi-posisi inilah yang harus ada perubahan pada
sistem pendidikan kita. Sementara secara eksternal, ia muncul sebagai
tantangan dan tuntutan dari kemajuan peradaban, misalnya pembaruan ini
dipelopori oleh tokoh atau ulama yang sudah lama menuntut ilmu di luar
negeri dan kemudian kembali lagi dengan membawa berbagai macam
keilmuan, tradisi dan budaya dari negara luar supaya menjadi referensi
untuk pembaruan di negeri sendiri. (Haidar Putra Daulay, 2014)

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah pembentukkan tingkah laku Islami (akhlak mulia)


dan kepasrahan (keimanan) kepada Allah berdasarkan pada petunjuk
ajaran Islam. Dengan inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan, dalam hal ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan baik dalam arti sempit yaitu tingkat
lembaga pendidikan maupun arti luas yaitu sistem pendidikan.

Terjadinya kemunduran itu, di antaranya adalah karena ketidak


lengkapan aspek materi, terjadinya krisis sosial masyarakat dan krisis
budaya, serta hilangnya qodwah hasanah (teladan yang baik), akidah
shohihah, dan nilai-nilai islami, dengan strategi pendidikan islam dalam
era globalisasi ini selalu terjadi perubahan yang cepat dan keadaan tidak
menentu, sehingga sangat memerlukan peran pendidikan Islam.
Modernisasi berakar pada kata modern yang dapat berarti terbaru,
mutakhir, sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan
tuntutan zaman. Karenanya, modernisasi adalah proses pergeseran sikap
dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai
dengan tuntutan masa kini.

B. Saran

Adapun saran yang bersifat membangun dari para pembaca di


harapkan dalam makalah ini, penulis berharap agar kiranya wawasan
wasawan yang diberikan dapat menciptakan jiwa wirausaha yang
berkompeten di bidangnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dradjat, Zakiyah, 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Baharun, Hasan, 2017. Pengembangan kurikulum: Teori dan Praktik (Konsep


Prinsip, Model, Pendekatan dan Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum
PAI). Yogyakarta: Cantrik Pustaka.

Jannah, Fathul, 2013. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional,


Jurnal Dinamika Ilmu. Vol. 13, No. 02.

Rusdiana, 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Syaefudin Saud, Udin, 2015. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syafri Amri, Ulil, 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. Jakarta:


Raja Grafindo Persada.

Qodir, Abdul, 2005. Jejak Langkah Pembaharuan Pemikiran Islam di


Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Putra Daulay, Haidar, 2014. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan


Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

12

Anda mungkin juga menyukai