Diajukan untuk Memenuhi Tugas Makalah pada Mata Kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Indra Satia Pohan, M.Pd.I
Kelompok IV :
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih bapak Indra Satia Pohan,
M.Pd.I , Selaku dosen pengampu pada mata kuliah Inovasi Pendidikan. Penulis
juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin serta memberikan
kontribusi dan motivasinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui definisi pendiikan islam.
2. Mengetahui Konsep Inovasi Pendidikan Islam.
3. Mengetahui Latar Belakang Kemunduran Pendidikan Islam.
4. Mengetahui Rencana Dan Pola Strategis Pembaharuan
Pendidikan islam.
5. Mengetahui Implikasi Pembaharuan Pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Konsep Inovasi Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas
usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan
untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan
zamannya. Dalam inovasi pendidikan, gagasan baru sebagai hasil
pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak
terpecahkan oleh cara-cara tradisional.
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan, dalam hal ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan baik dalam arti sempit yaitu tingkat
lembaga pendidikan maupun arti luas yaitu sistem pendidikan. (Rusdiana,
2014)
Saud menjelaskan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang
baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya, serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan. Berdasarkan konsep ini maka Saud
menjelaskan bahwa dalam inovasi pendidikan terdapat beberapa kata
kunci yaitu:
a. Baru
Baru dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami,
diterima, atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin
bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi yang lebih penting dari
sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
b. Kualitatif
Inovasi memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan
kembali unsur-unsur dalam pendidikan, jadi bukan semata-mata
penjumlahan atau penambahan unsur-unsur setiap komponen. Tindakan
menambah anggaran belanja supaya lebih banyak mendapatkan siswa,
4
guru, kelas, dan sebagainya, meskipun perlu dan penting tetapi bukanlah
merupakan tindakan inovasi. Akan tetapi, tindakan mengatur kembali
jenis dan pengelompokkan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara
menyampaikan pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang dan waktu
yang sama dapat menjangkau sasaran siswa yang lebih banyak dan
dicapai kualitas yang lebih tinggi adalah tindakan inovasi.
c. Hal
Hal yang dimaksudkan dalam konteks definisi inovasi pendidikan
ini banyak sekali meliputi seluruh komponen dan aspek adalah
subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya
adalah ide atau rangkaian ide. Sementara inovasi karena sifatnya tetap
bercorak mental, sedangkan yang lain merupakan bentuk nyata.
Termasuk hal yang diperbaharui ialah ide, metode, dan teknik bekerja,
mengajar, mendidik, peraturan, norma, barang dan alat.
d. Kesengajaan.
Kesengajaan merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran
pendidik. Dalam hal ini inovasi dan penyempurnaan pendidika harus
dilakukan secara sengaja dan berencana dan tidak dapat diserahkan
menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi
perseorangan belakang.
e. Meningkatkan kemampuan.
Meningkat kemampuan bermakna bahwa tujuan utama inovasi
adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana termasuk
struktur dan prosedur organisasi perlu ditingkatkan agar semua tujuan
yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
f. Tujuan.
Tujuan yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran
dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur
untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum
inovasi dilaksanakan. (Udin Syaefudin Saud, 2015)
5
C. Latar Belakang Kemunduran Pendidikan Islam
Pada awalnya pendidikan adalah murni tugas kedua orang tua, jadi
tidak perlu orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah. Akan tetapi
perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta kebutuhan hidup
sudah sedemikian luas, dalam dan rumit, maka orang tua tidak mampu
lagi melaksanakan sendiri tugas-tugas mendidik anaknya. Selain tidak
mampu karena luasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan, mendidik anak di rumah sekarang ini amat tidak ekonomis.
6
mana pada mulanya mereka memberi kesempatan untuk
berkembang dan memperhatikan ilmu pengetahuan dengan
memberikan penghargaan yang tinggi kepada para ahli ilmu
pengetahuan. Namun pada masa ini mereka lebih mementingkan
pemerintahan, begitu juga dengan para ahli ilmunya yang telibat
dalam urusan-urusan pemerintahan.
3. Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan
serangan dari luar, sehingga menimbulkan kehancuran yang
mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan di dunia islam.
7
lil-alamin. Oleh karena itu strategi pengembangan pendidikan Islam harus
merumuskan tujuan pendidikan Islam sendiri yang kemudian mengikuti
langkah-langkah yang telah ditetapkan sebelumnya, antara lain
menggunakan metode mendidik yang sesuai. Demikian pendidikan Islam
dengan strateginya yang khas akan menghadapi tantangan itu dengan
cara:
8
ilmu merupakan alat yang utama dalam menjangkau kebenaran yang
menjadi tujuan agama.
9
Sehingga dapat dipahami bahwa pembaruan ini adalah proses atau
seperangkat komponen yang meniatkan kegiatannya untuk selalu di-
upgrade supaya dapat sesuai dan memenuhi tuntutan zaman. (Abdul
Qodir, 2005)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12