DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
Khairunnisa (18023079)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Landasan Pendidikan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah
di Landasan Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk memperluas pemahaman
tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih memiliki ruang untuk perbaikan dan
penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif dari semua pihak demi meningkatkan kualitas makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang berharga. Terima kasih.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................. 17
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk membentuk manusia menjadi pribadi
cerdas, bermoral, dan bertanggungjawab. Melalui pendidikan seseorang dapat
mengembangkan sikap, pengetahuan, maupun keterampilan secara optimal. pentingnya
peran pendidikan, maka pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan dengan
sebaikbaiknya. Artinya, pendidikan harus dikembangkan menuju kearah yang lebih maju
dengan memperhatikan berbagai potensi peserta didik dan sumber daya manusia yang
dimiliki. Inovasi Pendidikan merupakan faktor penting bagi kemajuan Pendidikan,
sayangnya inovasi Pendidikan di Indonesia tidak berjalan mulus sebagaimana diharapkan.
Bahkan terkesan tertatih tatih, kunci persoalan tampaknya berada pada level kelas. Oleh
sebab itu, upaya melakukan pembaharuan Pendidikan harus berawal pada level kelas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembaruan pendidikan ?
C. Tujuan
PEMABASAHAN
1
M.Fadlilah.2017.Aliran Progresivisme dalam Pendidikan di Indonesia. Universitas Muhammadiyah Ponorogo:
Ponorogo. Hal 17
Setiap satuan tingkat dari Pendidikan harus dierikan kewenangan sesuai dengan
kebutuhannya 2 . Dikarenakan jennjang itulah yang lebih paham dan mengetahui apa yang
dibutuhkan pada jenjang tersebut. Perencanaan tersebut bisa meliputi: penetapan visi dan misi,
perencanaan anggaran, pencarian sumber dana.
2. Pengelolaan Kurikulum
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 kurikulum pendidikan dasar wajib
memuat : Pendidikan agama, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu
pengetahuan alam, Ilmu pengetahuan social, Seni dan budaya, pendidikan jasmani dan
olahraga, keterampilan/kejuruan, Muatan local.
Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat: Pendidikan agama, Pendidikan
kewarganegaraan, dan Bahasa3. Melihat keragaman potensi sumber daya manusia dan sumber
daya alam serta kebinekaan bangsa Indonesia, kurikulum yang uniform akan tidak sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Fleksibilitas kurikulum, dari pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi merupakan suatu tuntutan.
Suatu hal yang perlu diperhatikan ialah beban kurikulum pada satuan pendidikan kita
terkenal sangat sarat dengan berbagai macam mata pelajaran sehingga sangat mendera peserta
didik. Setiap satuan pendidikan hendaknya diberikan kewenangan untuk mengembangkan
kurikulumnya, tanpa mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional yan
dikembangkan oleh pemerintah pusat.
3. Proses belajar-mengajar
Masyarakat global seperti seperti dewasa ini adalah masyarakat terbuka, rasional dan
kritis. Sudah tentu, cara-cara belajar yang indoktriner dan menghafal sudah kurang cocok. Hal
yang perlu dikuasai oleh peserta didik adalah informasi yang telah diolah sendiri atau belajar
mandiri (digested information).
Dengan sendirinya cara-cara belajar dengan menghafal diluar kepala sudah tidak pada
tempatnya lagi, termasuk cara belajar “lecturing”. Belajar mandiri atau independent learning
harus dapat harus menggantikan cara belajar menghafal secara rote learning. Tentunya proses
belajar-mengajar ini harus didukung oleh fasilitas belajar dan sumber-sumber belajar yang
memadai, seperti; perpustakaan yang lengkap, laboratorium.
4. Perkembangan lmu pengetahuan
2
Ginanjar,M.hidayat. hal. 12.
3
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37
Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini , maka semakin dituntut
untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada. Dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan
sangat cepat. Dengan penggunaan teknologi informasi akan lebih membantu proses belajar-
mengajar dengan lebih baik. Disamping itu dengan bantuan teknologi kegiatan pendidikan
akan lebih menarik dan menambah minat untuk belajar. Misalnya penggunaan animasi dalam
pembelajaran. Hal itu bias dan dapat kita lihat dari pekembangan bimbel yang sedang tranding
di Indonesia saat ini. Seperti ruang guru, dan yang lainya
5. Tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan
Pembaruan dalam pendidikan yang dilakukan dituntut agar dunia pendidikan dengan
kebutuhan masyarakat ( dunia kerja ) itu bisa relevan sehingga setiap lulusan dapat berguna
atau mempunyai bekal keterampilan sehingga tidak terjadi penganguran.
3. Mereformasi sistem pendidikan Indonesia yang lebih: efisien dan efektif, menghargai
kebudayaan nasional, lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan,
mengokohkan identitas dan kesadaran nasional, menumbuhkan masyarakat gemar
belajar, menarik minat peserta didik, dan banyak menghasilkan lulusan yang benar-
benar diperlukan untuk berbagai bidang pekerjaan yang ada di kehidupan masyarakat.4
Suatu pembaruan yang sangat mendasar ialah pembaruan yang tertuju pada
landasan yurudisnya, karena pembaruan landasan yuridis berhubungan dengan hal-hal
yang bersifat mendasar (fundamental) dan yang bersifat prinsipal.
2. Pembaruan kurikulum
4
Kusnandi. 2017. MODEL INOVASI PENDIDIKAN DENGAN STRATEGI IMPLEMENTASI KONSEP “DARE
TO BE DIFFERENT”. Wahana Pendidikan. Volume 4(1): 136
Ada dua faktor pengendali yang menentukan arah pembaruan kurikulum, yaitu
yang sifatnya mempertahankan dan mengubah. Termasuk yang pertama ialah landasan
filosofis, yaitu falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan landasan
historis (mencakup unsur-unsur yang dari dulu hingga sekarang menguasahi hajat hidup
orang banyak).
h. Agama
b) Kurikulum 1975
- Menekankan kepada efiisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu
lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sehingga pada sidang umum MPR 1983 menghendaki perubahan
kurikulum 1975 ke kurikulum 1984.
c) Kurikulum 1984
Tahun 1983 antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan ilmu pengetahuan
dan teknologi terhadap pendidikan dalam kurikulum 1975 dianggap tidak sesuai
lagi, oleh karen itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 tampil
sebagai perbaikan atau revisi terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
d) Kurikulum 1994
1) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
- Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi
Perbedaan mendasar KTSP dengan KBK, bahwa sekolah diberi kewenangan penuh
menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang telah
ditetapkan, mulai dari tujuan, visi dan misi, struktur dan muatan kurikulum, beban
belajar, kalender pendidikan hingga pengembangan silabusnya
3. Pembaruan struktur pendidikan (pola masa studi)
Disisi lain pendidikan, sarjana yang pada masa studi lalu harus ditempuh 5 tahun
(3 tahun sarjana muda ditambah 2 tahun sarjana lengkap) diperpendek menjadi 4 tahun
disebut program S1 dipandang cukup memberikan bekal dasar, sehingga tidak perlu
terlalu lama.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Pemerintah dan pemerintahan daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan
dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu, wajib membina dan mengembangkan tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakannya, dan wajib
membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan
pendidikan formal yang diselenggarakan oleh masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan dalam pendidikan memang tidak dapat dipungkiri terutama di era global
seperti saat ini yang semua serba canggih dan manusia dituntut untuk selalu bisa dan
bergunan dimana pun dan kapanpun. Sehinga dalam pendidikan perlu melakukan
pembaruan dan penyesuaian dengan era yang ada agar dapat menghasilkan produk beupa
manusia yang berpendidikan tinggi, multitalenta dan berbudi luhur.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir tepat
dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur. Tentunya makalah ini
jauh dari kesempurnaan karena akan ditemukan banyak kelemahan atau bahkan kekeliruan,
baik dalam kepenulisan ataupun penyajian. Oleh karena itu, penulis berharap adanya
masukan dari para pembaca sehingga kedepan mampu lebih baik dalam penyelesaiannya
DAFTAR PUSTAKA