Menjadi Perguruan Tinggi Islami dan berkemajuan dalam Inovasi Teknologi Kesehatan
untuk kemaslahatan umat
Menjadi Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Yang Islami, berkemajuan dengan
keunggulan pada bidang flebotomi.
Penyusun
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................77
A. Deskripsi
Modul Bahan Ajar Fisiologi Bakteri dan Reproduksi Seksual dan Aseksual ini merupakan
pelengkap untuk mata kuliah Mikrobiologi Dasar di Institut Ilmu Kesehatan dan
Teknologi Muhammadiyah Palembang Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi DIV
Teknologi Laboratorium Medis yang berisi tentang informasi, panduan, dan latihan.
Modul ini membahas tentang pengantar fisiologi bakteri, faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan pembelahan bakteri, mekanisme adaptasi bakteri
terhadap lingkungan, komunikasi dan koordinasi antar bakteri, bentuk-bentuk reproduksi
aseksual pada bakteri seperti pembelahan biner dan pembelahan tunas, bentuk-bentuk
reproduksi seksual pada bakteri seperti konjugasi, transduksi, dan transformasi, serta
dampak reproduksi seksual pada variasi genetik dan evolusi bakteri.
B. Prasyarat
Mata kuliah Fisiologi Bakteri dan Reproduksi Seksual dan Aseksual dapat dipelajari
ketika mahasiswa telah memahami konsep-konsep dasar mikrobiologi.
C. Panduan Belajar
Secara rinci, materi yang akan Anda pelajari pada mata kuliah Urinalisis dan Cairan
Tubuh yaitu sebagai berikut:
No Capai Pembelajaran Materi Waktu
1 Mampu menjelaskan struktur dan
fungsi sel bakteri
2 Mampu menjelaskan proses
metabolisme bakteri
3 Mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan perbedaan antara bakteri
gram positif dan gram negatif
Kompetensi Dasar
Aspek Pengetahuan
Mahasiswa mampu mengetahui Fisiologi Bakteri dan
Reproduksi Seksual dan Aseksual
Aspek Ketrampilan
Modul Fisiologi bakteri dan reproduksi seksual dan
Mahasiswa aseksual
mampu menjelaskan struktur dan fungsi
Prodi : Teknologi Laoratorium Medis
sel bakteri, proses metabolisme bakteri, perbedaan
IKesT Muhammadiyah Palembang 6
antara bakteri gram positif dan gram negatif, proses
reproduksi aseksual dan seksual pada bakteri, serta
peran plasmid dalam transfer genetik bakteri.
I. PENGANTAR BIOLOGI MOLEKULER
Biologi molekuer merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
hubungan antara struktur dan fungsi molekul-molekul hayati serta kontribusi hubungan
tersebut terhadap pelaksanaan dan pengendalian berbagai proses biokimia. Secara
lebih ringkas dapat dikatan bahwa biologi molekuler mempelajari dasar-dasar
moekuler setiap fenomena hayati. Meskipun sebagai cabang ilmu pengetahuan
tergolong relative masih baru. Biologi molekuler telah memahami perkembangan yang
sangat pesat semenjak tiga dasawarsa yang lalu. Kebanyakan dari kemajuan-kemajuan
itu pada awalnya adalah berkat kerja yang baik para peneliti yang memberikan
perhatian pada jasad renik. Meenurut Franscois Jacob dan James D.Watson penemuan
sukses di tahun 1950-an dan 960-an yang dapat digunakan dalam mempelajari sel dan
organ pada organisme tingkat tinggi adalah berupa :
Penemuan struktur DNA, Peranan RNA, Kode Genetik dan cara pengetahuan gen
pada bakteri.
Biologi molekuler adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari dasar molekuler
dari aktivitas biologi di dalam dan diantara sel, termasuk sintesis, modifikasi,
mekanisme dan interaksi molekuler. Biologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari
sel baik penegrtiannya maupun organelle yang di dalam sel serta fungsinya sampar ke
aras molekul penyusunannya. Biologi molekuler adalah ilmu multidisiplin karena
mencakup biologi sel, biokimia dan genetika. Perhatikan contoh sel penyusun
membran plasma dan membran yang membungkus macam-macam organelle, yang
tersusun dari lipid bilayer (dua lapisan lemak) seperti gambar 1.1
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa membran plasma tersusus dari dua lapisan
pospolipid, yang dilengkapi dengan adanya protein transmembran serta adanya
karbohidrat yang melekat di permukaan membran tersebut. Tampak bahwa dua lapisan
lipid tersebut terbagi menjadi bagian yang bersifat hidrofobik (bagian yang ada di
tengah, bagian yang takut akan air) dan bagian luar bersifat hidrolifik.
Selainmempelajari struktur ultra sel sampai ke aras molekul, biologi molekuler juga
mempelajari bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sel dilihat sampai ke aras
molekul.
Biologi molekuler merupakan ilmu pengetahuan multi disiplin ilmu dari biokimia,
biologi sel, dan genetika yang mempelajari aktivitas biologi pada level molecular,
termasuk interaksi antara perbedaan tipe DNA, RNA, protein dan biosintesisnya.
Aktivitas atau mekanisme apa yang terjadi pada level molecular sangat penting untuk
dipelajari sehingga dapat menunjukkan gen apa yang mempengaruhi suatu penyakit
genetik, identifikasi gen, identifikasi DNA, identifikasi DNA forensic, terapi gen
dalam mengobati dan mencegah penyakit
Memahami fisiologi bakteri menjadi hal yang tak terelakkan dalam perjalanan
pengetahuan kita, sebab bakteri memiliki dampak yang sangat signifikan dalam
Gambar 2.2
Selain tiga bentuk utama ini, ada juga variasi lain dalam bentuk bakteri yang
lebih jarang ditemui, seperti:
Mikoplasma: Mikoplasma adalah jenis bakteri yang memiliki ciri khas tidak
memiliki dinding sel dan bentuk yang tidak tetap. Mereka mampu
menyesuaikan bentuk mereka dengan lingkungan sekitarnya. Contoh bakteri
mikoplasma adalah Mycoplasma pneumoniae, yang menjadi penyebab radang
paru-paru.
Berikut penjelasan Struktur sel bakteri yang terdiri dari berbagai komponen
penting :
1. Dinding Sel: Dinding sel adalah lapisan luar yang melindungi sel dari
tekanan osmotik dan kerusakan mekanis. Dinding sel juga memengaruhi
bentuk sel bakteri. Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan, yang
merupakan polimer yang terdiri dari gula dan asam amino. Bakteri dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok utama berdasarkan struktur dinding
selnya: bakteri gram positif dan gram negatif.
3. Sitoplasma: Sitoplasma adalah cairan gel yang mengisi ruang dalam sel.
Komponen utama dari sitoplasma adalah air, garam mineral, enzim-enzim,
metabolit-metabolit, dan berbagai molekul organik. Sitoplasma adalah tempat
terjadinya berbagai reaksi biokimia dalam sel.
4. Ribosom: Ribosom adalah struktur yang terdiri dari RNA dan protein.
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom bakteri memiliki
ukuran 70S, yang terdiri dari dua subunit, yaitu 50S dan 30S. Ini berbeda dari
ribosom eukariotik yang memiliki ukuran 80S.
6. Plasmid: Plasmid adalah molekul DNA ekstra yang terpisah dari kromosom
bakteri. Plasmid juga berbentuk sirkular dan mampu mereplikasi diri sendiri.
Plasmid mengandung gen-gen yang memberikan sifat-sifat tambahan kepada
bakteri, seperti resistensi terhadap antibiotik, virulensi, atau kemampuan
metabolisme tertentu. Plasmid dapat ditransfer antara bakteri melalui proses
yang disebut konjugasi.
8. Lendir: Lendir adalah zat lengket yang dihasilkan oleh beberapa bakteri.
Lendir berfungsi sebagai pelumas, pelindung, atau perekat. Lendir juga dapat
membantu bakteri membentuk biofilm, yaitu komunitas mikroba yang
menempel pada permukaan dan dilindungi oleh matriks ekstraseluler.
Beberapa contoh bakteri yang menghasilkan lendir adalah Pseudomonas
aeruginosa, Vibrio cholerae, dan Escherichia coli.
9. Flagel: Flagel adalah struktur berbentuk cambuk yang terdiri dari protein
flagelin. Flagel berfungsi sebagai alat gerak bagi bakteri. Mereka dapat
berputar dengan bantuan motor protein yang terletak di membran plasma.
Flagel membantu bakteri bergerak menuju sumber nutrisi atau menjauhi zat-
zat berbahaya. Flagel juga dapat berperan sebagai faktor virulensi, yaitu
kemampuan menyebabkan penyakit. Beberapa bakteri yang memiliki flagel
adalah Salmonella typhi, Helicobacter pylori, dan Escherichia coli.
10. Pili: Pili adalah struktur berbentuk rambut yang terdiri dari protein pilin. Pili
berfungsi sebagai alat penempelan atau penghubung antara bakteri. Pili
membantu bakteri menempel pada permukaan inang atau benda mati. Selain
itu, pili juga membantu dalam proses konjugasi, yaitu pertukaran materi
genetik melalui kontak langsung antara sel-sel bakteri. Contoh bakteri yang
memiliki pili termasuk Neisseria gonorrhoeae, Escherichia coli, dan
Agrobacterium tumefaciens.
11. Endospora: Endospora adalah bentuk istirahat yang beberapa bakteri gram
positif dapat membentuk saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan untuk
pertumbuhan bakteri, seperti kekurangan nutrisi, suhu ekstrem, atau
kekeringan. Endospora memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap panas,
Mengenal struktur sel bakteri adalah langkah penting dalam memahami fisiologi
dan perilaku bakteri. Ini juga membantu ilmuwan dalam berbagai bidang,
termasuk bioteknologi, mikrobiologi, dan penelitian kesehatan, untuk
mengembangkan strategi yang lebih baik dalam pengendalian bakteri patogen dan
memanfaatkan bakteri yang bermanfaat. Dengan pengetahuan ini, kita semakin
mendalam dalam pemahaman tentang kehidupan di tingkat mikroskopis yang ada
di sekitar kita.
Gambar 3.1
A. Transformasi Bakteri
Tahap kedua, penyerapan DNA. Pada tahap ini, bakteri penerima yang
kompeten (mampu menerima DNA eksogen) akan menyerap DNA
eksogen dari lingkungan sekitarnya. Bakteri penerima memiliki protein di
permukaan selnya yang dapat mengenali dan mengikat DNA eksogen yang
masih berkerabat dengannya. Setelah terikat, DNA eksogen akan masuk ke
dalam sel melalui pori-pori di membran plasma.
Tahap ketiga, integrasi DNA. Pada tahap ini, DNA eksogen yang telah
masuk ke dalam sel akan menyatu dengan DNA endogen (DNA asli)
bakteri penerima. Proses penyatuan ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu
rekombinasi homolog atau rekombinasi non-homolog. Rekombinasi
homolog adalah proses penyatuan antara dua fragmen DNA yang memiliki
urutan basa yang sama atau mirip. Rekombinasi non-homolog adalah
proses penyatuan antara dua fragmen DNA yang tidak memiliki urutan
basa yang sama atau mirip.
Tahap keempat, ekspresi DNA. Pada tahap ini, DNA hasil integrasi akan
diekspresikan menjadi RNA dan protein sesuai dengan informasi genetik
yang dibawanya. Ekspresi DNA dapat menyebabkan perubahan pada sifat-
sifat fenotipik bakteri penerima, seperti morfologi, metabolisme, virulensi,
atau resistensi terhadap antibiotik.
Laju dan frekuensi pembelahan sel. Pembelahan sel adalah proses di mana
satu sel induk membelah menjadi dua sel anak yang identik secara genetik.
Laju dan frekuensi pembelahan sel dipengaruhi oleh faktor-faktor fisiologis
seperti nutrisi, oksigen, pH, suhu, kelembaban, cahaya, dan tekanan osmotik.
Faktor-faktor ini dapat mempercepat atau memperlambat laju reaksi kimia dan
aktivitas enzim dalam sel bakteri. Faktor-faktor ini juga dapat memicu atau
menghambat ekspresi gen-gen yang terlibat dalam siklus sel dan pembelahan
sel.
Variasi dan adaptasi genetik. Variasi genetik adalah perbedaan pada materi
genetik antara individu-individu dalam suatu populasi. Adaptasi genetik
adalah perubahan pada materi genetik yang meningkatkan kemampuan
bertahan hidup dan bereproduksi dalam lingkungan tertentu. Variasi dan
adaptasi genetik pada bakteri dapat terjadi melalui rekombinasi genetik yang
melibatkan plasmid atau kromosom bakteri. Plasmid adalah molekul DNA
berbentuk lingkaran yang terdapat di sitoplasma bakteri secara bebas atau
independen dari kromosom bakteri. Kromosom adalah molekul DNA
berbentuk sirkuler yang terletak di daerah nukleoid dalam sel bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Zainul Arifin, Ida Bagus Wayan Gunam, Nyoman Semadi Antara, & Yohanes Setiyo. (2019).
ISOLASI BAKTERI SELULOLITIK PENDEGRADASI SELULOSA DARI KOMPOS.
Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 7(1), 30–30.
doi:10.24843/jrma.2019.v07.i01.p04
Rini, C. S., & Rohmah, J. (2019). Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Lactobacillus casei. Jurnal Biologi UMSIDA, 8(1), 1-6.